“Iya deh gwe balik. Tapi, kalo loe sampe macem-macem ... Awas Aja!!!” ucap Fanya sambil mengepalkan tangannya di depan wajah Leon. Leon hanya bergidik ngeri dan mengangguk. Fanya pun berlalu. Tak lama kemudian, Rina pun sadar.526Please respect copyright.PENANAcd3XZk97nX
“Udah bangun putri tidur?” ucap Leon.526Please respect copyright.PENANAaNMVEEHOzM
“Sejak kapan loe ada di sini?” ucap Rina.526Please respect copyright.PENANAqyEJSjfRft
“Sejak loe pingsan lah! Lain kali kalo mau pingsan itu tau tempat dong. Loe pingsannya di kamar mandi, pas gwe ngangkat loe malah dikira mau ngintip. Sial banget deh gwe!” ucap Leon sambil membantu Rina untuk duduk.526Please respect copyright.PENANAw1sKjWv1P0
Rina bergumam, “Kamar mandi.” Seketika, dia langsung ingat perkataan Rani, “Bener kalo kita seBapak, seIbu, dan bener kalo kita saudara kembar!”526Please respect copyright.PENANAtRWMbZICW9
Melihat Rina melamun, Leon langsung menjentikkan jarinya di depan wajahnya. Lalu, Rina pun tersadar.526Please respect copyright.PENANAi42uXoNauh
“Loe diajakin ngomong kok malah bengong? Mikirin apa sih?” tanya Leon. Rina hanya tersenyum.526Please respect copyright.PENANA1UGEYkvlH2
Rina pun meminta untuk kembali ke kelas dengan alasan tidak suka bau obat-obatan. Leon sempat melarangnya, meskipun akhirnya Leon memperbolehkannya. Rina pun kembali ke kelas dan duduk di bangkunya. Fanya menghampirinya.526Please respect copyright.PENANARLnsRGAxIR
TERIMAKASIH UNTUK PEMBACA SETIAKU!526Please respect copyright.PENANAwEs1RXhLkl
SALAM...526Please respect copyright.PENANABJbht4rtVz