Author: Ihsan iskandar
Memiliki keluarga yang prestigius, wajah tampan dan tinggi badan yang ideal. Memiliki grup fans tersebdiri setiap senjang sekolah, mendapat lamaran dari putri keluarga presitigius lainnya. Tapi aku tidak pernah tertarik dengan wanita manapun, bahkan aku tidak tahu bagaimana rasa tertarik itu. Tapi setelah sekian lama mungkin aku telah mendapatkannya, mungkin...
"Hahahaha apa yang kau lakukan Andre, berteriak kepada mahasiswa pertukaran pelajar gitu, apa kau tidak malu?"
"..."
Aku hanya diam mendengar ejekan dari Fred, aku fokus melihat wanita berhijab yang duduk 5 meter didepanku.
Ketika aku bertanya di dengan fred, ternyata kain hitam yang menutupinya bernama hijab. Dan itu yang dipakai oleh umat Islam.
Aku memang pernah mendengar soal hijab, tapi tidak pernah mempelajari soal agama, selain aku adalah ateis, agama menurutku hanyalah sebuah dogma yang mengatur umatnya.
Tapi detik sekarang, penasaran paling besar ku adalah "Apakah agamanya memaksa dirinya seperti itu? Dan kenapa?" Seharusnya wanita selalu ingin membuka-buka pesonanya, bukan menutupinya
Setelah pelajaran selesai, aku langsung mendekati perempuan berhijab hitam itu dan ingin menanyakan banyak hal.
"H-HEI! IKUT DE-DENGANKU!"
Tapi karena terlalu bersemangat aku seperti mengancamnya. Tapi karena hal itu, perempuan hijab itu menjauh dariku dan temannya laki-laki yang berasal dari negara yang sama menghalangiku.
"Hei, ada masalah apa?"
Tapi karena rasa penasaranku terlalu besar dibanding kesabaranku, tanpa sadar aku mendorong lelaki itu, karena perbedaan tinggi badan lebih dari 2p cm, dia terjatuh.
Buk!
Karena tidak ada yang menghalangi lagi, aku mendekati wanita berhijab, tapi langkah ku terhenti karena sesuatu mengenai wajahku.
"Aww... siapa yang melempar buku ini?"
"Aku yang melakukannya"
Ternyata pelemparnya adalah wanita hijab hitam itu.
"Jika kau memang membenci ku katakan saja!"
Dengan cetus wanita hijab itu berkata sambil melihatku dengan wajahnya yang hanya kelihatan setengah. Tapi mata coklat itu menusukku dengan tajam.
"Ehh tidak ini... haa? Apa yang sudah kulakukan?"
Seketika itu aku sadar telah berbuat salah, karena keadaan yang semakin kacau dan orang-orang yang semakin banyak mengerumuni. Aku berlari keluar dari kelas.
____
"Haaa... kenapa aku bisa tidak terkontrol gitu ya... sialan"
Sambil berbaring di ruang klub Drama yang kosong sejak setahun lalu, aku berpikir keras sambil menatap layang-layang atap.
"Bagaimana cara aku mendekatinya..."
"Hmm... sepertinya aku harus minta bantuan fred"
____
"Dimana fred berada ya?"
"Hm? Ada apa ya?"
Aku memutuskan untuk kembali ke kelas untuk menemui fred, tapi kondisi kelas ramai dengan kericuhan, yaa itu pasti karena perbuatan ku yang mengejutkan tadi.
"Hei guys, maaf aku tadi agak kelepasan"
Aku meminta maaf kepada teman sekelasku, tapi setelah itu Lina yang tiba2 ada diantara dikerumunan itu mendatangiku dengan terburu-buru sambil memegang wajahku.
"Kau tidak apa-apa kan Andre? Perempuan teror itu sudah melemparmj dengan buku itu, dasar perempuan rendahan"
"Haa? Apa maksudmu? Terus mana perempuan itu?"
Sambil berjalan menjauhi Lina, aku mencari perempuan Hijab itu, tapi dia tidak ada di kelas.
"Hei Lina, dimana perempuan berhijab itu?"
"Ohh si teroris itu, aku sudah melaporkannya ke badan kemahasiswaan karena sudah menyarang kamu~"
"Haa?? DASAR BODOH!"
Aku berlari ke kantor kemahasiswaan tapi semua sudah terlambat. Aku melihat perempuan berhijab hitam itu mulai melepaskan kerudungnya.
ns 15.158.61.20da2