Hai Ivanka,569Please respect copyright.PENANAxsLwfWuCH1
569Please respect copyright.PENANAXE7otxJcao
Apa kabar? Haha....aku tak tahu lagi harus menggunakan kata apa yang tepat untuk menggambarkan suasana hati ku saat ini. Sudah ratusan kali sms ku hapus. Ribuan kali kata ku hapus.569Please respect copyright.PENANABwPvwjc3MC
569Please respect copyright.PENANAG6GPJcSGSA
Akh....ini memang sulit. Aku baru merasakan hal bodoh. Pertama kali. Jadi aku masih pria yang polos untuk urusan perasaan haha...569Please respect copyright.PENANAhm5VDHZKYg
569Please respect copyright.PENANA0ClOQz63SQ
Ku harap kau tidak terbebani oleh pernyataan ini. Aku cinta kamu. Maukah kau menjadi pendamping ku? Selamanya?569Please respect copyright.PENANA2Q6PF4bvpz
569Please respect copyright.PENANAJrYhfZcvo6
569Please respect copyright.PENANAzaZo72yA4y
569Please respect copyright.PENANAAySN2VVoAe
569Please respect copyright.PENANAyiJrZkMmSs
Seol, 9 januari 2018 Jasmine. R.569Please respect copyright.PENANAd7S7DmS9VC
569Please respect copyright.PENANAjBrbQ7ZDJ9
569Please respect copyright.PENANAlCw6xDqrp1
Sore itu matahari tampak menunjukan terik nya. Jelas Ini musim panas yang katanya membuat banyak daun berguguran. Keadaan ini sepertinya terjadi di kota malang saja. Banyak pohon tatebuya yang belum berbunga. Sederet pohon tatebuya menghiasi sepanjang jalan menuju perusahaan. Seperti nya sengaja di tanam dekat perusahaan. Ini menambah daya tarik bagi para fotografer sekaligus pelancong di daerah sekitar. Sebagai salah satu pelindung dari terik matahari bagi pejalan kaki yang menapaki trotoar jalan. Mengingat kan pada kapung halaman seseorang yang saat ini menjadi warga negara asing yang belum jelas statusnya. Namun kerja tetap kerja. Memang ia dikirim dari korea untuk bekerja disini. Nama aslinya Ryoo Tae-Lim. Akrab disapa Jasmine.
............................
Awal tahun 2018, hari itu. Binar mata nya menusuk tajam. Rentan. Kosong tak bermakna. Itu adalah awal yang ku rasakan ketika mendapati seorang wanita sibuk dengan berkas-berkas nya yang menumpuk Sebelum menghantar ku keliling kantor. Dan ya... saat ini Ia sedang menghantar ku. Ini pertama kali nya aku ke Indonesia. Banyak sekali hal unik di sini. Padahal presiden direktur nya adalah orang asing. Namun pernik ornamen jawa terasa memimpin disini. Rasanya Berada di suatu tempat bukan di dunia ini. Namun bersahabat.
"Pojok sana adalah kantin A" tutur wanita tersebut dengan senyum manis diwajah sambil menunjukan arah ke kantin.
"sebelah sana adalah perpustakaan"569Please respect copyright.PENANAWqLHIzoHIB
569Please respect copyright.PENANAIyRiHLL6Cv
sambil melewati ruangan tersebut.
Tunggu!? kenapa ada perpus? Apainikampus? Kata ku dalam hati.569Please respect copyright.PENANATvjy4AAPsp
569Please respect copyright.PENANAHEdXwnUjPw
Aku terdiam sejenak. Sedikit bingung sambil berfikir fungsi perpus tersebut. Sebelum si wanita ini menjelaskan.
"emm...kantor ini menyediakan fasilitas untuk belajar kembali." kata nya sambil memiringkan kepala sedikit ke arah ku. "kita dapat mempelajari apapun mengenai kantor melewati perpus tersebut."
"oh...begitu." dengan pendek nya kalimat yang ku lontarkan.
"bla...bla..." dan penjelasan lainnya.
melihat Ia yang cukup bersemangat aku pun bertanya.
"merasa bebas?" tutur ku sambil berhenti sejenak.
Ia pun menghentikan langkah nya.569Please respect copyright.PENANAAvhSnnOONS
569Please respect copyright.PENANAs5Zy5Heesa
"ini menyenangkan" dengan senyum manis nya. "kau menikmati nya?"
"ya....aku suka"
"dengan?" tersenyum.
"mata itu" tanpa kusadari terucap begitu saja. "maksudnya mata cctv disana, unik sekali karena ada ornamen batik" tutur ku mencoba menutupi malu nya diri.
"hoo....seperti itu" saut nya keheranan "anda tipe yang melihat sesuatu secara detail sekali ya"
Terdiam sejenak, berfikir keras tentang kalimat yang kulontarkan sebelum nya. Akan kah dimengerti oleh nya? Ku harap tidak. Namun hati berkata lain. Apa ini? Keadaan macam apa ini?
................................
Pertanda baik. Untuk saat ini. Seperti nya panic attack ku sudah mulai mengerti akan keadaanku saat ini. Suatu keajaiban bahwa Ia tak lagi muncul disaat-saat genting seperti ini. Apa yang sudah ku lakukan sih kemarin?569Please respect copyright.PENANAYdS04aLqcy
569Please respect copyright.PENANA8C1YFIGnLR
Mana mungkin Ivanka mau berkata iya. Yang benar saja. Aku sudah berkali-kali di tolak. Serasa tak punya malu. Aku cuma bingung menghadapi besok dan sekarang? pukul 12.00 malam. Aku tidak bisa tidur. Benar-benar luar biasa menyusahkan pikiran ini. Dan tolong tidur lah. Ayo dong mata...bisa kah kita berkompromi malam ini? bisa kah tertutup sejenak? Aku belum tidur sampai saat ini. Sekeras mungkin hati berdamai dengan badan. Siapa tau setuju. Semoga iya.
Sejenak membuka mata. Menoleh jam duduk model superman yang tepat berada di samping tempat tidur ku. Sudah jam 02.00 pagi. Ku coba untuk memaksakan diri tertidur. Mencoba melakukan segala hal. Berganti posisi. Suhu Ac di turunkan. Semua lampu di matikan. Ku coba melirik jam kembali. Berharap waktu mundur saja. Tetapi kenyataan tersebut hanya ada di dongeng. Ini bukan dongeng. Ini novel. Mati lah aku. Harus menjadi apa yang di kehendaki penulis.
Setelah percekcokan yang cukup panjang dengan diri sendiri. Ku tengok kembali jam di samping ku. Telah menuntukan pukul 03.15 pagi. Aku yang tak tahan akan perasaan ini berusaha untuk bangkit dari tempat kesayangan. Berjalan ke dapur. Mengambil minuman beralkohol dan beberapa camilan. Kembali ke kamar dan membuka laptop.
Sambil melihat beberapa file kerja yang belum disempurnakan. Aku menanti datang nya fajar. Kutantang diri ku untuk menghadapi hari. Dan....semoga....aku baik-baik saja.
...............................
Pagi itu kantor terasa sunyi. Kira-kira pukul 08.00 WIT. Entah karena bungkam akan kejadian kemarin dan menyebarkan menjadi gosip atau karena hal lain? mungkin? Ah...siapa aku? sampai gosip mau memasukan diri ku ke daftar antrian nya. Masih banyak yang lebih penting untuk di gosipkan. Aku hanya sebagian kecil dari gedung besar ini.
Oke...cobalah untuk abaikan. Ku usahakan untuk lupa. Aku masih banyak PR untuk ku kerjakan. Aku harus fokus. Reward ku menunggu. Ini untuk diriku sendiri. Oke?
Sambil berjalan melalui lobi kantor. Ku tambahkan kecepatan jalan ku. Berharap sampai ke lift tanpa disapa siapa pun.
Sesampai di kantor, aku mendengar sebuah pengumuman mendadak hari ini. Semua karyawan/wati bagian keuangan di harapkan berkumpul pada selasa malam ini, pukul 19.00 WIT untuk penyambutan Direktur baru sekaligus perayaan Tahun baru.
"Harus ya ada penyambutan?" tutur Hendro. "ini malam tahun baru."
"Bukan nya setiap perayaan Tahun baru, Bakal di adain pesta penyambutan ya?" sahut Risa. "Pesta para petinggi perusahaan?"
"Kok nanya balik?" Tutur hendro sambil memutar bola mata. "Tapi iya...ya, harus nya setiap tahun kan gitu."
Aku berjalan kearah meja, manaruh tas dan membereskan arsip. Biasa nya malam Tahun baru selalu disibukan oleh tugas-tugas tiada henti. Menambah beban saja. Tapi harus di jalankan. Mau tidak mau. Sambil menunggu sesuatu yang tidak pasti.
Ya...mimpi ku, yang ku harap akan terlaksana. Segera.
..................................
Tahun baru tinggal beberapa jam lagi. Tumpukan arsip kerjaan masih berserakan di meja. Aku hanya berharap Tuhan memberikan keajaiban di Malam yang indah ini. Menghilangkan tumpukan arsip ku misal? Tapi apa daya. Harus selesai malam ini. Ku coba untuk berusaha menyelesaikan secepat nya. Bergabung dengan divisi keuangan.569Please respect copyright.PENANAiogdL98Nc0
569Please respect copyright.PENANAiPKBakJFFx
Wah...berat sekali rasa nya jadi manager. Harus validasi berkas-berkas tiap team keuangan. Semoga aku tidak gila malam ini. Di kejar deadline. Lalu bergabung dengan mereka.
Namun sejenak aku berfikir. Ivanka... nama yang wujud nya akan ku temui malam ini. Apa yang akan ku lakukan. Bisa mematung di buat nya. Apalagi dengan pernyataan sebelum nya. Wah...benar-benar sial malam ini.
Sejenak ku hentikan gerak tubuh ku. Berfikir akan hari ini. Menimbang mana yang lebih berat. Dan akhir nya aku memilih untuk menemui nya. Tanpa rasa malu. Ini cinta. Harus nya sangat lah gagah di medan perang.
Ku tambahkan kecepatan kinerjaku. Tanpa ke kamar kecil. Tanpa minum. Bahkan menatap jam pun tidak ku beri izin. Waktu sangat sempit. Sesempit celana baru yang ku beli di toko pakaian dekat alun-alun. Apakah akan terkejar? Melewatkan sebagian juga tak apa. Asal masalah dapat selesai dan aku bisa berdamai dengan diriku sendiri.
.................................
Semua divisi keuangan sudah berkumpul bersiap merayakan malam Tahun baru dan Penyambutan Pemimpin baru di divisi keuangan. Direktur inu bukan main-main. Ia memegang divisi keuangan seluruh perusahaan dan divisi pemasaran. Ia salah satu dari petinggi-petinggi perusahaan. Yang jabatannya hampir setara dengan dewan pimpinan. Pemegang saham 20% dalam perusahaan. Angka yang cukup fantastis dari total saham perusahaan.
Divisi keuangan telah berkumpul depan kantor. Divisi pemasaran memutuskan untuk bertugas memesankan tempat. Mereka hanya tinggal menuju ke tempat tersebut.
"Pak jasmine?" Ujar Ricky salah satu asisten Manajer.
"Saya coba telfon pak" Saut Risa. Mencoba mengalihkan pertanyaan tersebut dari ivanka.
Ia tahu kejadian yang sebenarnya. Tidak seperti yang di gosip kan. Namun apa daya, mereka berdua tidak mungkin menjait semua mulut orang-orang divisi keuangan.
"......." panggilan sedang berlangsung.
Beberapa kali ia mencoba tetap gagal jadinya. Mereka memutuskan untuk mengirimkan sms mengenai lokasi perayaan tahun baru. Seketika mereka beranjak pergi.
Sesampainya disana, mereka disambut oleh divisi marketing. Manager nya ibu rumah tangga. Punya dua anak. Ia single mother. Dekat dengan salah satu karyawan divisi keuangan yaitu Risa. Manager ini sangat ahli dalam hal penawaran. Bukan sekedar Ibu rumah tangga namun kemampuan yang membuat ia diterima oleh perusahaan adalah kecakapan dalam berbicara. Yang membuat semua karyawan mendapat diskon disetiap menu.
"Ka Hanabi!!" Risa sambil melambaikan tangan.
Hanabi yang tadi nya berada di depan pintu resto, menunggu yang datang sesegera melangkahkan kaki kearah lambaian.
"Hei, apa kabar di bagian keuangan?" singgung nya,
"Hmm...lumayan sibuk" saut Risa menambahkan. "Manager kami harus ngurus semua data, pusing ga tuh"
"Guna nya Manager memang gitu" tutur Hanabi sambil menoleh ke arah pintu. "Oh iya, udah liat belum bos baru kita?"
"Belum" menoleh ke arah kamar mandi yang ternyata Ivanka muncul dari sana, berjalan kearah meja.
"Ka...ini teman ku dari divisi keuangan"
"Ivanka" menjabat tangan.
"Hanabi" Membalas jabatan tangan. "silahkan duduk"
Setelah mereka lama berbincang. Seseorang yang di tunggu Hanabi pun muncul. Direktur keuangan dan marketing. Andrew.
"Pak Andrew!!" Hanabi melambai kan tangan.
Segera Bos tampan itu berjalan mendekati meja tersebut.
"Ka Hanabi, ga usah formal banget ngomongnya haha..." sembari duduk dan memegang menu.
"Kau atasan ku, mana mungkin ga bicara formal" menepuk pundak sang direktur. "kumulai acara ya?"
Mereka yang di meja tersebut saling berkenalan satu sama lain termasuk Ivanka.569Please respect copyright.PENANA96O8fqGZ5X
569Please respect copyright.PENANAhzuU7heoo4
Direktur sempat terdiam sesaat setelah berkenalan dengan Ivanka. Entah apa yang di pikirkan. Namun diam itu terpecah dengan suara Hanabi.
"Saya mulai ya"
"O...oke...oke"
Hanabi pun berdiri. Berpidato sedikit (sepertinya). Mengenalkan Pak Direktur baru yang membimbing divisi keuangan dan marketing.
Bla bla.....
Banyak yang mereka bincang-bincangkan termasuk gosip soal manager keuangan dan ivanka. Sampai manager keuangan datang. Membuka pintu resto. Lalu mendadak sepi. Mereka mengerti situasi nya. Canggung. Tapi situasi itu tidak dimengerti Direktur baru. Seolah kejadian itu bukan apa-apa baginya.
Suara Hanabi memecahkan situasi yang canggung tersebut. Membuat semua keadaan kembali normal.
Hanabi menagih Risa untuk memberitahukan apa yang sedang terjadi, meski Risa tidak pernah berjanji akan hal itu.
..........................
Mereka berlima berada di satu meja yang sama. Dua Manager, dua Karyawati bagian keuangan dan Direktur bag.keuangan dan bag.marketing. Saling menatap. Canggung. Tanpa sepatah kata terucap.
ns 15.158.2.208da2