Hari ini Gilang pergi kerumah Leena dengan sepeda kayuhnya. Mereka berdua berencana melihat hasil PPDB online bersama-sama. Gilang belum memberitahu Leena bahwa telah mendaftar di SMPN 19 tempat Leena mendaftar. Meski nilai UN Gilang adalah nilai tertinggi disekolah namun Ia merasa lebih ingin bersekolah bersama Leena, lagipula SMPN 19 sangat dekat dari rumah bila dibanding dengan SMP favorit pilihannya. Hari ini Gilang bermaksud memberi Leena kejutan bahwa mereka berdua akan bersekolah di SMP yang sama.
481Please respect copyright.PENANAEgITIq0CmN
“Leena lihat kau lolos masuk SMP Negeri!! SMPN 19!!” seru Gilang memecah keheningan.
“yeaayy!!! Ayah! Mama! Leena lolos!!” teriak Leena menghampiri kedua orang tua nya.
“alhamdulillah!! Kalau Gilang bagaimana? Keterima dimana??” Tanya Ayah Leena.
“oh iya ayoo cek punya kamu Gilang… sini aku aja yang masukkan username dan passwordnya. Kamu berdoa ya.. ” sahut Leena sambil mengetik laptop hitam didepannya.
481Please respect copyright.PENANA9YvlUSRYka
Namun yang dilihat Leena justru, Gilang masuk di SMPN tempat Leena diterima.
481Please respect copyright.PENANAtAfowZ0kPy
“Apa?? SMPN 19??!!” seru Leena melihat kearah Gilang yang justru kegirangan.
“kok bisa??!! Kan kamu daftar di SMPN 3 sama SMPN 5” Lanjut Leena yang masih tak percaya.
“yeaay kita satu sekolahh!!” seru Gilang memeluk Leena.
“sebentar sebentar.. kok bisa??” Timpal Leena melepaskan pelukan Gilang.
“iya aku daftar di SMPN 19 karena deket dari rumah lagipula SMPN favorit terlalu jauh orang tuaku lebih setuju dengan SMPN 19” ucap Gilang, setelahnya baru otak Leena dapat mencerna bahwa Ia dan Gilang akan tetap bersama.
“berarti kita satu sekolah?” Tanya Leena dengan mata menerawang ke langit langit atap rumahnya.
“iya dong” sahut Gilang sambil membuka tangannya lebar-lebar berharap Leena memeluknya.
Leena melompat ke pelukan Gilang, Ia sungguh tak menyangka akan tetap bersama dengan pria ini. Pria yang ia sukai, sahabatnya. Leena sangat bahagia sampai kehabisan kata-kata.
“kita satu sekolah?” ucap Leena
“gak jadi pisah?”
“kita bisa berangkat bareng”
“kita bisa melakukan segalanya bersama!!”
“aku senang sekalii” seru Leena saking bahagainya.
481Please respect copyright.PENANABCCwraz38w
“Leena, sepeda didepan itu punyamu?” Tanya Gilang setelah beberapa saat kemudian.
“Iya sepeda baruku, aku kira aku akan butuh sepeda untuk berangkat sekolah karena kupikir akan berpisah denganmu. Tapi tak apa, aku akan menggunakannya jadi kita bisa bersepeda bersama.”
481Please respect copyright.PENANApSCkHpvZNp
Hari-hari berlalu. Berada di sekolah yang sama dengan Gilang membuat Leena merasa senang, meski ia tidak lagi satu kelas atau duduk sebangku dengan Gilang. Leena bersyukur setidaknya Ia masih diberikan waktu bersama dengan Gilang, mendaftar di satu ekskul yang sama, berangkat dan pulang bersama. Banyak sekali cerita bahagia yang Leena dapatkan. Leena tidak lagi memaksakan perasaannya, Leena tidak akan meminta lebih dari ini. Ia hanya akan menunggu, menunggu perasaannya sirna atau menunggu Gilang mencintainya. Rasa suka Leena terhadap Gilang menjadi lebih dari sekedar rasa suka. Namun Leena tahu di mata Gilang, Leena adalah sahabat baiknya. Mungkin akan selamanya begitu.
481Please respect copyright.PENANACBmPDXP1vy
Sejak duduk dibangku kelas 1 SMP Gilang menjadi populer karena kepintarannya. Seiring waktu berlalu banyak gadis-gadis membicarakan tentang Gilang. Cukup populer karena pintar juga tampan, tak jarang banyak gadis-gadis yang ingin dekat dengan Gilang agar diakui cantik dan populer. Vira adalah gadis cantik teman sekelas Leena yang selalu peduli dengan ketenaran dan popularitas.
481Please respect copyright.PENANAoKhHei2ieu
Kali ini Gilang adalah target bagi Vira, menurutnya berpacaran dengan Gilang akan membuat Ia dibicarakan oleh seluruh siswa disekolah. Bagaimana tidak orang-orang pasti heran dan penasaran siapa pacar dari pria terpopuler di sekolah ini. Vira menjalankan siasat dan meminta bantuan Leena agar bisa mendapatkan keinginannya.
481Please respect copyright.PENANAM5Ni7u2WrS
Desember, 2014
“Leena. Kamu deket kan sama Gilang? Denger-denger temen dari SD ya. Kamu suka gak sih sama Gilang?” Tanya Vira, sontak Leena kaget. Leena justru mengira bahwa Vira mengetahui hal itu dan akan membocorkannya ke Gilang.
481Please respect copyright.PENANA2iVz79FJ1h
“Ti-tidak. Kau tahu dari siapa?” jawab Leena gelagapan.
“Apa maksudmu. Aku hanya bertanya apa kau suka Gilang. Karena aku menyukainya.” Sahut Vira
“Ap-apa?” ucap Leena, Ia merasa salah bicara karena Vira menyukai juga Gilang.
“Iya aku menyukainya. Aku ingin kamu membantuku. Dekatkan aku dengan Gilang. Aku ingin pacaran dengan pria terpopuler di sekolah ini.” Timpal Vira.
“kenapa kau menyukainya? Sejak kapan?” Tanya Leena, Ia merasa tak percaya diri karena Vira jauh lebih cantk, jauh lebih anggun daripada dirinya.
“Tentu saja karena dia tampan, pintar dan yang paling penting dia populer. Aku ingin dia jadi pacarku, dengan begitu aku akan jadi gadis terpopuler di sekolah ini. Dan kau! Harus membantuku!” Timpal Vira.
481Please respect copyright.PENANA1y0eHBdJxV
Mendengar perkataan Vira, Leena merasa Vira hanya ingin memperalat Gilang saja tanpa benar-benar menyukai Gilang. Leena merasa yakin Vira bukan gadis yang baik untuk Gilang.
“aku tidak mau membantumu.” Sahut Leena lalu pergi meninggalkan Vira.
481Please respect copyright.PENANAasA63L2fEq
Bagi Vira, Leena harus tetap menjadi senjata untuk mendapatkan Gilang.
“Leena Leena… mau-tidak mau apapun caranya Gilang harus bisa jadi pacarku. Lihat saja akibatnya.. kalau justru kau gagal menyatukan aku dengan Gilang.” Ucap Vira sinis menatap kepergian Leena.
481Please respect copyright.PENANAx39k4szbCT
Belum lama sejak hari itu Vira melihat Leena dan Gilang bersama dikantin memakan satu mangkuk bakso. Terlihat seperti seorang pasangan, Vira geram dan langsung menghampiri Leena.
“Dasar pengkhianat!” teriak Vira menarik tangan Leena.
Sontak Leena dan Gilang kaget dan langsung berdiri dan melihat siapa yang berteriak. Tangan Leena dicengkram erat bahkan kuku Vira melukai tangan Leena.
“KATAMU KAU AKAN BANTU AKU DAN GILANG PACARAN HAH!! LALU KENAPA KAU MALAH MENDEKATI GILANG!”
“DASAR NAIF!” teriak Vira, Ia takkan membiarkan Leena mengatakan sepatah kata pun, Ia justru akan membuat Leena terlihat jahat dimata Gilang.
481Please respect copyright.PENANAQVAdSaDdyT
“Ap-apa maksudmu.. aku tidak…. Ah- sakit .. sakit” Eluh Leena berusaha melepaskan cengkraman Vira yang semakin melukai tangannya dengan kuku-kuku nya.
“Hei! Apa yang kau lakukan. Lepaskan.” Seru Gilang, berharap merelai mereka sembari menarik tangan Vira, namun Gilang tidak berani jika harus sampai melukai wanita.
“kenapa kau justru membela penipu ini? Dia ini menipu-mu dengan jadi temanmu!! Ia hanya ingin populer dan terlihat cantik bila dekat dengan mu!! Apa kau tidak sadar akan itu??!!” Ucap Vira berusaha agar Gilang membela-nya alih-alih membela Leena.
“AKU MEBENCIMU LEENA!!” seru Vira sambil menarik rambut Leena dan menjambaknya kuat kuat.
Leena kesakitan satu tangannya dicengkram erat oleh Vira dan satu tangan lagi memegang kepalanya yang terasa sakit karena Vira menjambaknya.
481Please respect copyright.PENANAUwOMMg1W9b
“KAU GILA YA!!” teriak Gilang. Kejadian itu membuatnya terpaksa kasar dengan Vira. Gilang menarik tangan Vira dan mencengkramnya agar Vira melepaskan Leena, lalu mendorong Vira agar menjauhi Leena.
481Please respect copyright.PENANAgPGQpYRRS0
“KENAPA? KENAPA KAU MEMBELANYA??!” Teriak Vira.
Namun Gilang justru menjauh membawa Leena pergi dari hadapan Vira. Mengetahui siasatnya tak ampuh Vira berusaha mengancam Gilang.
“APA KARENA KAU MENYUKAI LEENA HAH??!!”
“LIHAT SAJA! AKU AKAN MENGHABISIMU LEENA!!” Teriak Vira, kali ini ucapan Vira membuat Gilang menoleh kearah Vira.
481Please respect copyright.PENANAZfldyWbIVj
Gilang meninggalkan Leena ditempat, lalu berjalan kembali kearah Vira. Dengan wajahnya yang tak bersahabat seakan akan ingin menghajar Vira seketika itu juga. Membuat Vira mundur selangkah demi selangkah. Mendengar Vira akan menghabisi Leena, Gilang merasa bukan hal yang baik jika Ia tidak menyelesaikan masalahnya sekarang juga, dan lagi Vira adalah teman sekelas Leena. Besar peluang bagi Vira untuk menyakiti Leena.
“apa katamu?” ucap Gilang dengan tatapan tajamnya.
“kenapa? Kau tahu dia penipu kenapa kau membela-nya! Apa kau menyukai Leena hah?” sahut Vira tidak terima kenapa Gilang masih membela Leena.
“aku tidak menyukainya. Bukan Leena yang kusukai. Leena tahu itu! Itulah kenapa dia tidak mungkin membuatmu dan aku berpacaran! Kau tahu itu!!” Ucap Gilang tegas, menantang Vira
“siapa?siapa yang kau sukai? Hanya Leena yang selalu dekat denganmu!” sahut Vira melemah, Gilang sudah mempunyai gadis yang Ia sukai. Dan bahkan bukan Leena.
“Orang itu kusukai jauh sebelum aku dan Leena berteman. Puas!” Timpal Gilang berharap Vira usai melakukan semua omong kosong ini.
“Jadi jangan lagi kau ganggu kawanku! Apalagi sampai menyakitinya! Kau akan langsung berhadapan dengan! Tak peduli kau wanita atau pria!! Camkan itu!!” Tambah Gilang lalu berjalan kearah Leena.
481Please respect copyright.PENANAQZZLh5udyL
Gilang pergi meninggalkan Vira lalu menggandeng Leena menuju UKS mengobati luka di tangan Leena. Gilang mengatakan semuanya hanya agar Leena jauh dari ancaman Vira yang gila. Namun Leena hanya bisa menahan sesak dihatinya yang terasa lebih perih dibanding luka ditanganya.
“apa sakit?” Tanya Gilang sambil meneteskan obat merah ke tangan Leena.
“sakit” ucap Leena sendu, menahan tangis air matanya.
“kelihatannya tidak sakit. Ini hanya luka kecil.” Ucap Gilang.
“Luka kecil ini perih sekali.” Kata-kata itu terucap dari bibir Leena bersamaan dengan air mata. Ia tahu kenyataan bahwa tidak ada tempat untuknya dihati Gilang, namun tetap saja sakit hatinya tak tertahan.
481Please respect copyright.PENANAk01T63xXjC
Bukan Leena yang kusukai. Orang itu kusukai jauh sebelum Aku dan Leena berteman.
Bukan Leena yang kusukai. Orang itu kusukai jauh sebelum Aku dan Leena berteman
Bukan Leena yang kusukai. Orang itu kusukai jauh sebelum Aku dan Leena berteman
Kata-kata itu terus terngiang menemani tangisan Leena yang semakin menjadi, Ia harus menerima kenyataan bahwa Gilang tidak mencintainya.
481Please respect copyright.PENANADoTMd0joD5
“Leena kau kenapa?” Tanya Gilang melihat Leena menangis.
“kau baik-baik saja? Leena?” Gilang memeluk Leena berharap Leena berhenti merasa sedih atau takut. Gilang tidak ingin Leena menangis.
“Hei sudah jangan menangis.. kau tahu kan kapanpun gadis gila itu mengganggu mu lagi, aku akan selalu ada iuntuk melindungimu”
“kau harus percaya. Aku akan selalu melindungimu” ucap Gilang menenangkan Leena.
481Please respect copyright.PENANA6SAhYEjtx5
Leena tahu betul siapa dirinya bagi Gilang. Sudah 4 tahun sejak pertama kali mereka bertemu, 4 tahun pula perasaan itu ada. Leena tahu betul siapa yang akan memenangkan hati Gilang. Ia tahu betul siapa orang itu. Membuat Leena terus hidup dalam prinsip untuk menunggu.
481Please respect copyright.PENANAGDY0IsVKe4
Menunggu perasaan nya sirna
atau
menunggu Gilang mencintainya
ns 15.158.61.6da2