Pagi hari aku bergegas pergi ke sekolah bersama teman-temanku. Kami memakai seragam baru,tas baru,sepatu baru semuanya serba baru. Karena hari ini adalah hari pertama kami menjadi siswa SMP. Jarak rumah kami cukup jauh dari sekolah tapi kami menempuhnya dengan berjalan kaki. Jarak yang cukup jauh tidak membuat kami lelah karena kami berjalan dengan rasa bahagia dan bersemangat. 15 menit berlalu kamipun sampai di depan gerbang sekolah, ku lihat bangunan sekolah ku yang jauh berbeda dengan bangunan sekolah yang ku bayangkan. Bangunan sekolahku ini begitu tua,warna dindingnya tidak mencolok serta halaman yang luas dengan dipenuhi rumput liar. Tapi tak masalah buatku karena memang kenyataan tak selalu seperti yang diimpikan.
Aku mulai melangkahkan kakiku melewati gerbang sekolah. Sampai di halaman aku bertemu dengan seorang pria dan wanita, mungkin mereka adalah kakak kelasku karena ku lihat mereka sudah memakai aksesoris resmi sekolahku yang belum aku miliki. Akupun melangkah mendekati mereka tapi tiba-tiba dari arah belakang sesorang menyentuh pundakku, akupun menoleh dan ternyata itu adalah kakak perempuanku bernama hilyah. Kebetulan dia menjadi anggota OSIS. Aku tersenyum dan berkata “kak, dimana kelasku?” “itu sebelah timur(menunjuk ke sebuah kelas yang pintunya sedang terbuka)” “apa didalam sudah banyak siswa kak”sahutku. “hanya beberapa dek, cepat masuk! Carilah tempat duduk” balasnya. “iya kak”.
Aku melangkahkan kembali kakiku menuju kelas yang ditunjuk kakakku tadi. Aku mulai memasuki kelas dan memang hanya beberapa siswa saja yang sudah berada didalam kelas, akupun mencari tempat duduk. Aku duduk dibangku baris kedua dari arah barat. Aku melihat kesana kemari dank u temukan seorang pria duduk dibangku depan baris pertama dari arah barat. Dia terliaht membungkuk dan sendirian. Dia memilki kulit berwarna putih dan memakai kopyah. Aku tidak bisa melihat wajahnya karena aku duduk dibelakangnya. Kemudian tiba-tiba kakak perempuan yang satunya menghampiriku namanya alfy. Hilyah dan alfy adalah saudara kembar. Mereka kakak perempuanku kandung. Kak alfy mengajakku pindah ke bangku depan baris kesatu dari timur. Disitu aku bisa melihat wajah pria itu.aku merasa pernah melihatnya sebelumnya. Apakah ketika aku ikut lomba di SD? Aku bertanya-tanya sendiri dalam hatiku. Tiba-tiba seorang wanita sebaya denganku duduk disebelahku ternyata dia adalah safani teman MI ku dulu. Dia mengajakku ngobrol
“alif…gimana kabarnya?”
“baik, siapa namamu(aku lupa dengan namanya)?”
“aku safani teman sekelasmu waktu MI”
“oh iya, aku bisa mengingatmu safani…bagaimana dengan kabarmu?”
“sama baiknya seperti mu, sejak tadi aku memperhatikanmu karena seolah aku pernah mengenalmu dan setelah kak alfy mendekatimu aku jadi ingat bhwa kamu itu alif” jelasnya padaku.
“oh gitu…gak ku kira kau masih mengingatku”
“tentu saja, dulu katanya kamu pindah di jombang lif? Benarkah?”
“iya…aku di jombang Cuma dua tahun habis itu aku balik lagi kesini” ujarku.
“lalu sekolahmu?”
“aku pindah ke SD”
Tiba-tiba bel berbunyi, obrolan kamipun terputus.semua murid mulai duduk dibangkunya masing-masing dan anggota OSIS mulai memasuki kelas. Mereka berbaris didepan kelas kemudian memperkanalkan diri mereka. Setelah perkenalan salah satu dari mereka menjelaskan property apa saja yang harus dipakai saat kegiat MOS besok. 3 jam pun berlalu semua siswa boleh pulang setelah lamanya pengarahan. Diperjalanan pulang aku teringat akan wajah pria putih itu, mungkin aku sedang mengaguminya. Tapi…entahlah.
98Please respect copyright.PENANACnFXto8ZH8