Siapa yang tidak pernah berimajinasi? tentu hampir setiap orang pernah melakukannya,apalagi saat kita masih kecil,pasti ada saja yang kita bayangkan, seperti halnya memiliki kekuatan super,bisa terbang kemanapun kita mau,atau bahkan berteman dengan makhluk yang tidak satu dimensi dengan kita. Itulah yang dilakukan seorang gadis remaja yang seharusnya tidak memikirkan hal–hal seperti itu lagi,dimana ia harus fokus menjalankan dunia yang mulai terasa berat saat beranjak dewasa.
Salam kenal, namaku Melody, jam dinding dikamarku menunjukkan pukul 09:00 , Pagi itu bagiku cuaca kurang bersahabat, angin berhembus kencang melalui jendela kamar menusuk tulangku, hujan mengguyur deras tanaman di rumahku, akan tetapi itu adalah pagi yang membahagiakan bagi mahkluk hidup seperti bunga–bunga ditamanku, dimana dirinya terlihat seperti sudah lama menunggu kedatangan sang pujaan. Dengan secangkir teh panas aku duduk di atas tempat tidurku sembari menatap ke luar jendela dengan penuh harapan agar hujan segera berhenti.
Yap.... akhirnya tak lama menunggu,kisaran pukul 09:33 hujan berhenti dan aku lansung mengambil kardus yang sudah aku bentuk seperti rumah untuk teman “Kecilku” disana. Aku berlari keluar,dan meletakkan kardus itu ,di dalam nya terdapat makanan yang sudah aku buat sekecil mungkin dan baju-baju kecil yang telah aku jahit tadi malam. Setelah selesai, aku membuat sebuah bel kecil dan meletakkan kamera kecil untuk merekam se isi rumah kardus itu, agar aku dapat memantaunya dari kamarku. "Sekarang mari kita tunggu." Ucapku sambil duduk di samping kardus itu. Setelah beberapa jam aku menunggu tak ada yang datang, seperti biasanya. Hari sudah mulai gelap, Jam sudah menunjukkan pukul 18:12 WIB ,burung-burung mulai berterbangan di langit, ada yang kembali pulang dan ada yang baru memulai pertualangan. Karena sebentar lagi adzan maghrib, jadi aku mulai berjalan masuk ke dalam rumah, tapi tiba-tiba aku mendengar bel di dalam rumah kardusku berbunyi,aku langsung mendekati kardus itu, samar-samar terlihat seseorang yang sedang berdiri di dalam sana, tetapi tidak begitu jelas karena aku tidak memberi penerangan disana. Pandanganku teralihkan ketika seseorang berteriak "Melody! Masuk sudah adzan maghrib nak, gak baik maghrib–maghrib masih di luar!" teriak mamaku. " I .. iya ma." Tanpa pikir panjang aku langsung masuk kedalam rumah dan meninggalkan kejadian sore itu dan segera melaksanakan kewajiban ku sebagai seorang muslim.
ns 15.158.61.6da2