Karena kepengin tiket konser Muse, Nadya sampai merengek-rengek di pohon eucalyptus belakang sekolah. Nadya hampir nangis, cewek itu sampai menelungkupkan kepalanya. Akan tetapi, ketika Nadya mengangkat kepalanya lagi, Nadya melihat sosok cowok ganteng di depannya. Bukan, cowok itu bukan orang asing. Cowok itu adalah Aldo Nugraha, Ketua OSIS sekaligus teman sekelas Nadya yang pinter, ganteng, dan macho. Cuma satu hal yang ditanya Aldo. "Kamu mau tiket konser Muse?" "Iya," ujar Nadya, masih dengan wajah manyunnya. "Aku punya satu tiketnya," ujar Aldo. "tapi kamu yakin?" "Yakin kenapa?" tanya Nadya bingung. "Ada perjanjiannya." "Hah?" Nadya mengernyitkan dahi. Perjanjian apa? Ah, bodo amat dah! Yang penting Nadya bisa dapat tiketnya! "Oke oke, gapapa! Apa aja perjanjiannya asal aku dapet tiketnya," ujar Nadya sembari mengangguk yakin. Habisnya, dia nge-fans banget sama Muse! "Oke. Perjanjiannya itu..." ujar Aldo, matanya menatap Nadya dengan menerawang. Aldo pun tersenyum manis, lalu cowok itu melanjutkan, "Kamu jadi pacar aku."
******
Buku ini sudah diterbitkan pada tahun 2018 dan masih tersedia di Google Play Books.
This is a compilation of one-shot stories. (Ini adalah kumpulan cerita one-shot).
Sometimes it's made with heavy angst, chaotic minds, and your most likely nightmares-to-be.
Sometimes it's as relaxing and sweet as your morning with a chamomile tea.
You choose it.
Bagi para pebisnis dan orang-orang yang mengikuti perkembangan ekonomi, definisi Justin Alexander adalah:
Nyaris sempurna.
Dia tampan. Dia seksi. Dia billionaire. Dia mampu membuat para wanita bertekuk lutut. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa dia adalah bajingan. Kepribadiannya begitu dingin dan beku. Singkat kata, ia adalah pria jenius yang mengerikan. Justin dan Violette adalah teman sejak kecil; mereka adalah rekan di dalam sebuah organisasi yang mengerikan di Perancis. Saat organisasi itu hancur, mereka berdua pergi ke New York dan terpisah.
Justin jadi seorang CEO di perusahaan yang tadinya milik pamannya: Alexander Enterprises Holdings, Inc. Tanpa disangka-sangka, Violette baru-baru ini bekerja di sana tanpa mengetahui bahwa Justinlah CEO-nya.
Apa yang terjadi ketika mereka berdua saling bertemu kembali, tetapi sudah saling berbeda sifat satu sama lain? Bagaimana bisa Violette yang berubah menjadi wanita judes, cerewet, banyak omong, 'nyengir' sana-sini, dan selalu punya aksi stress itu bisa menarik hati Justin Alexander yang terkenal dingin dan misterius...yang bahkan wajahnya tak pernah diketahui oleh nyaris seluruh karyawan bawahannya?
Tambahan dari Violette: berhati-hatilah! Justin Alexander ternyata adalah seorang perayu ulung yang mesum!
******
Buku ini sudah diterbitkan pada tahun 2018.
Judul lama: Life Revolution
Judul Bahasa Indonesia: CEO Dingin Perayu Ulungku!
Fae kesal bukan main pada pemuda yang baru saja tinggal di sebelah rumahnya. Saat baru pindah saja, dia sudah berani menyemprotkan air ke wajah Fae yang sedang mengangkat jemuran pakaiannya. Sialnya, pemuda itu malah menertawai Fae habis-habisan dan berkata,
"Salam kenal, tetangga baru. Oh ya, tadi aku lihat ada tanktop berwarna pink. Punyamu, ya?"
Sialaaaan!
Lagian, rambut pemuda itu kok berwarna oranye? Oranye, lho! Memangnya dia idol?
Sudah kesal bercampur malu begitu, eh tahu-tahunya besok paginya Fae melihat pemuda itu masuk ke dalam kelasnya dan memperkenalkan diri sebagai anak baru. Dengan senyum lebarnya, pemuda itu berkata,
"Hai. Perkenalkan, namaku Riel Orion. Panggil aku Riel, ya. Oh ya, aku bertetangga dengan Fae. Salam kenal."
Jadi, di musim gugur itu, Riel datang kepada Fae secara tiba-tiba...dan membawa sejuta rahasia bersamanya.
Bercerita tentang Josh Andriano, seorang fotografer yang jatuh cinta pada Windy Alisha, temannya sejak SMA. Josh sudah lama mencintai Windy sebelah pihak; cinta yang Josh miliki bertahun-tahun itu kian menguat seiring dengan kedewasaan mereka.
Bisa dibilang Josh terlalu mencintai Windy. Ia rela melakukan segalanya, mengorbankan segalanya; ia selalu ada untuk Windy. It was always Windy. She's all he can think about.
Jadi, ketika tiga bulan yang lalu Windy menerima cintanya, Josh merasa sangat bahagia. Namun, tiba-tiba Windy memutuskan hubungan mereka dengan alasan bahwa dia sudah punya tunangan.
Josh hancur. Ia depresi. Ia kehilangan arah, kehilangan tujuan; ia bahkan tidak tahu lagi bagaimana bentuk dunianya saat ini, sebab sebelumnya dunianya adalah Windy.
Namun, suatu hari, sahabat Josh yang bernama Alvin mengenalkan seseorang pada Josh. Seorang model bernama Keisha yang dapat menjadi objek dalam koleksi foto-foto terbaru Josh. Kepribadian Kei yang berbeda jauh dari Windy, kecantikannya yang luar biasa, kepribadiannya yang supel dan menarik, sukses membuat Josh bertanya-tanya. Jika ia lihat kembali hubungannya dengan Windy, apakah cinta memang serumit ini?
Josh terlalu fokus terhadap Windy, terhadap kesedihannya, hingga ia lupa bahwa,
....dia juga berhak dicintai.
Ada orang lain di luar 'dunianya' itu, yang mau mencintainya dengan sepenuh hati, yang jauh lebih baik daripada Windy.
Bercerita tentang Airell Shou, seorang gadis yang terjebak di antara kegilaan dua orang laki-laki yang mengerikan.
Airell atau Ai adalah seorang gadis berambut vermillion yang merupakan anak angkat dari pria dewasa bernama Gin, seorang pemilik bar di Edo pada zaman kepemimpinan Shogun Tokugawa. Jika bukan karena sifat Ai yang terlalu aktif, teriak sana-sini kalau sudah emosi, hobi makan, dan hobi menertawakan Gin itu, dia sebetulnya terbilang sangat cantik; kulitnya mulus dan seputih salju, tubuhnya sintal, dan matanya berwarna biru karena meneruskan gen ibunya.
Namun, rupanya hidup Ai tidak sesimpel 'anak gadis angkat pemilik bar' semata. Beriringan dengan berita yang terus beredar bahwa ada pembunuh berantai yang sedang diincar oleh korps kepolisian Edo yaitu Shinsengumi, orang-orang tidak mengetahui bahwa,
Pembunuh berantai yang sadis dan tidak memiliki empati itu adalah Eric Shou, kakak kandung Ai yang dahulu pergi meninggalkan Ai untuk memperkuat ilmu pedangnya,
dan Kapten Pasukan Pertama Shinsengumi yang mengincar Eric adalah Kei Arashi, seorang pria sadis yang juga tak memiliki empati. Pria ini terkenal dengan sebutan Kapten Iblis Shinsengumi.
Sialnya, kedua laki-laki sadis yang luar biasa sinting itu sama-sama mencintai Ai, memperebutkannya, tergila-gila, dan terobsesi padanya.
Mereka berencana untuk saling membunuh satu sama lain hanya untuk memiliki Ai.
Ini tentang Kikyo Hana, perempuan yang hobi ikut olahraga gulat bersama para pemuda di desanya (Desa Hondae). Ia rupanya terjerat hutang kepada seorang pedagang yang ternyata merupakan suruhan petinggi Kerajaan Hanju.
Karena hutang tersebut, ia diperintah untuk melunasinya dengan cara menyusup ke dalam istana Kerajaan Seiju sebagai pelayan istana, lalu memata-matai rajanya. Raja Seiryu namanya; beliau adalah sang raja yang digadang-gadang akan memperluas kekuasaan hingga membuat sebuah kekaisaran yang terdiri dari Kerajaan Seiju, Hanju, dan Byeolju.
Namun, bukannya berhasil dalam misinya, Kikyo lama-lama justru merasa seperti kebakaran jenggot.
Soalnya,
Raja Seiryu malah kepincut dengannya.
Di malam yang bersalju, Kanna melihat seorang pemuda bertubuh kurus yang duduk di kursi taman. Kanna baru saja pulang dari kantor dan taman itu memang taman yang biasa ia lewati.
Pemuda itu tampak pucat. Kedinginan. Tatapannya kosong, ia seperti kehabisan energi untuk hidup. Kehilangan keinginan untuk bertahan.
Dengan kasihan, Kanna menghampirinya dan memayunginya.
"Anu... Apakah kau baik-baik saja?"
Perlahan, pemuda itu mendongak dan menatap Kanna. Matanya berwarna mint. Warnanya terang, tetapi kehilangan cahayanya.
Pemuda itu hanya diam.
"Di rumahku ada makanan dan minuman hangat. Apakah kau mau mampir sebentar?"
Ah, andai saja Kanna ingat pesan ibunya untuk tidak membawa masuk sembarang orang ke dalam rumahnya,
niscaya Kanna tidak akan tahu bahwa kedepannya, ia akan dipuja oleh pemuda itu seakan-akan ia adalah seorang dewi. Pemuda itu mulai terobsesi padanya, menempel padanya, dan benar-benar takut Kanna meninggalkannya.
Pemuda itu jadi menganggap bahwa ia 'hidup' hanya untuk Kanna. Ia ingin berguna untuk Kanna. Ia tidak apa-apa menjadi 'peliharaan', disakiti, atau apa pun oleh Kanna, asal Kanna bisa tetap bersamanya,
....selamanya.
Hea dan Jimin punya hubungan yang sulit untuk dijelaskan. Mereka sama-sama tidak peduli dengan dunia luar sebab dunia mereka hancur. Mereka sama-sama rusak, sama-sama muak pada dunia, dan sama-sama mengharapkan kematian. Mereka sama-sama dicekoki dengan penyimpangan dunia yang paling sinting.
Akan tetapi, saat mereka berdua berdiri di samping satu sama lain, memandang langit di lapangan luas yang penuh dengan tanaman alang-alang dan menghabiskan waktu hanya untuk bercerita dan berbagi, untuk sesaat mereka dapat bernapas dengan nyaman.
Namun, itu berlaku apabila mereka berdua terus sama-sama bertahan. Bagaimana jika tidak?
******
Immure;
to shut in, seclude, confine.
Mei mengenal pria itu secara tidak sengaja; pria itu duduk di berseberangan dengannya di cafe saat Mei memesan vanilla milkshake kesukaannya.
Saat pria itu mengajak Mei berbicara, sungguh, itu adalah pertama kalinya Mei melihat perwujudan dari prince charming yang sesungguhnya. Tutur katanya begitu sopan, gentle, berkelas, dan tertata. Pakaiannya rapi dan wajahnya tampan. Ia terlihat seperti bangsawan yang amat menghormati wanita. Sungguh pria idaman yang sempurna. Satu hal yang paling Mei ingat dari pria itu adalah rambutnya yang berwarna sama dengan matanya, yaitu berwarna merah.
Namun, saat Mei semakin mengenal pria itu, Mei sadar bahwa kesempurnaan memang tidak akan pernah ada pada manusia. Ada sesuatu yang aneh pada pria itu. Keanehan itu Mei temukan karena pada suatu hari, Mei bertemu dengan sosok pria itu yang mendadak sikapnya berbeda 180 derajat. 'Pria' yang baru ditemuinya itu juga memiliki mata heterochromia, bukan sekadar mata berwarna merah.
Dunia yang Mei masuki ternyata bukanlah dunia dimana pangeran berkuda putih adalah pemeran utamanya,
...melainkan dunia dimana penjahat adalah pemeran utamanya.
Zavier Alastair adalah bocah umur empat tahun yang selalu penasaran dengan dunia sekitarnya. Berlagak seperti detektif swasta yang kepo sama urusan tetangga, urusan mbak-mbak yang jualan es di daerah mereka, urusan ibu-ibu dan bapak-bapak yang jualan di pasar, urusan percintaan Bibi Soraya yang janda, urusan bebek-bebek yang biasanya nongkrong di taman bunga yang ada di belakang rumahnya, urusan Pak Kumis yang rajin panen semangka manis kesukaannya, sampai urusan kucingnya yang kadang kedapatan bermain sama kucing-kucing baru. Namun, ada satu hal yang paling bikin Zavie kepo,
...yaitu urusan kakaknya, Atlas Alastair. Kakaknya itu cakep, cool, jago olahraga, dan sangat pintar. Dia selalu juara umum di sekolah. Kakak-kakak cewek yang entah dari mana asalnya kadang tiba-tiba menghampiri Zavie dan minta tolong buat kirimkan salam untuk Kak Atlas. Kadang pula, yang mau disampaikan itu berupa surat, coklat, dan lain-lain, yang berujung coklatnya dimakan sama Zavie. Zavie kagum banget sama Kak Atlas, dia kakak yang keren!
Akan tetapi, minusnya, sifat kakaknya itu begitu dingin. Bahkan dia jarang mau kalau Zavie ajak main, sampai-sampai Zavie harus cari tahu, nih, bagaimana caranya supaya dia bisa main dan dapat perhatian dari Kak Atlas.
Detektif Zavie harus mulai berusaha dengan ekstra!
Kalau julukan 'Jomblo Ngenes' itu berwujudkan manusia, Gavinlah manusia sial itu.
Gimana nggak, dari zaman sekolah sampai sekarang, masa iya nggak pernah deket sama cewek? Saking pemalu dan pendiamnya, dia bahkan jarang ngobrol sama cewek.
Dia selalu sama Revan. Playboy kelas kerapu. Mancing sama Revan, travelling sama Revan, hiking sama Revan, pokoknya mainnya sama Revaaaan mulu, sampe kerja pun bareng Revan. Untung nggak homo.
Minusnya, dia jadi ikutan rada-rada. Dia yang tipikal cowok lurus berkacamata, gara-gara bergaul sama Revan dari zaman sekolah, ya kelakuannya jadi kayak monyet, nyaris niruin Revan.
Gavin yang kayak gini, mendadak dikejar-kejar sama cewek centil bernama Nadine, reaksinya gimana, ya?
******
Ini adalah spin-off dari ceritaku yang sudah terbit berjudul 'My Man'. Bercerita tentang Gavin, kakaknya Talitha, bersama dengan sohibnya yang bernama Revan.
Buku ini ditulis dengan bahasa yang santai (tidak baku).
Demi mengikuti turnamen renang tingkat kabupaten di California, sepuluh peserta tim putra terpilih di Kabupaten Sonoma (total setelah penyaringan terdapat 27 peserta tim putra dan 21 peserta tim putri) memutuskan untuk mengadakan latihan mandiri selama beberapa hari di sebuah vila di ujung kota Healdsburg dengan didampingi oleh satu asisten coach dan satu dokter. Daerah vila itu sepi dan dikelilingi hutan yang cukup luas. Mereka akan latihan di sana selama beberapa waktu, berlatih di sana secara mandiri, lalu pulang dan mengikuti latihan resmi bersama teman-teman mereka yang lain sebelum akhirnya berangkat untuk mengikuti turnamen nasional California.
Mereka tidak tahu bahwa kejadian yang tragis akan terjadi secara beruntun selama mereka latihan secara mandiri di sana. Satu per satu dari mereka mati mengenaskan dengan cara yang berbeda-beda.
Jadi, siapakah pelakunya?
Di antara kedua desa yang bernama Shinra dan Shinrei, terdapat sebuah gunung yang bernama Gunung Kouzu.
Di daerah gunung tersebut, tinggallah seorang Dewa Kemakmuran yang biasa penduduk desa agungkan. Dewa itu menjadi kunci kemakmuran banyak orang bahkan di luar kedua desa tersebut. Dewa tersebut menjadi satu-satunya tempat bagi penduduk desa untuk meminta pertolongan.
Namun, bagi Hiyori yang selalu diminta Tetua Desa untuk mengantarkan makanan dan buah-buahan sebagai persembahan ke kediaman dewa itu, Hiyori tahu persis bagaimana dewa itu sebenarnya.
Bagi Hiyori, Dewa Kemakmuran itu hanyalah dewa yang sangat genit! Dia bahkan meminta Hiyori untuk memanggilnya dengan sebutan Dewa Hymen yang berarti dewa perkawinan. Apa-apaan?
Dia playboy yang hobi gombal, hobi tertawa kencang (tidak ada elegannya sama sekali), hobi minum bir, pokoknya nggak banget, deh, untuk ukuran seorang dewa.
Jadi, waktu pertama kali Hiyori naik ke gunung untuk mengantarkan persembahan, dia pulang dengan terbirit-birit. Bertemu dewa bukannya membuat dia merasa aman, dia justru takut kalau-kalau dia jadi korban kemesuman Dewa Hymen yang selanjutnya!
******
福 (fuku) : blessing, fortune, luck, wealth.
Di mata semua orang, Jeon Jungkook terkesan seperti sebotol wine merah. Dia mengibarkan bendera yang paling merah dari seluruh warna merah yang ada; dia bukanlah sesuatu yang begitu baik untuk dinikmati, terutama jalan pikirannya sulit untuk dimengerti. Namun, warna merahnya terlalu menggoda untuk dilewatkan.
Dia terkenal sebagai salah satu anggota balap mobil liar yang selalu mengantongi kemenangan; dia berasal dari keluarga konglomerat, merokok, bertato, minum alkohol, berjiwa bebas, dan suka bersenang-senang. Perayu ulung yang macho dan seksi, casanova kampus; tipe-tipe bad boy berparas luar biasa yang sesungguhnya harus dijauhi karena dia takkan bisa kau miliki seorang diri.
Namun, apakah kau percaya bahwa Harin sudah menjalin hubungan dengan pemuda itu selama lima tahun lamanya?
Biarpun begitu, sebetulnya Seo Harin juga memiliki pendapat yang sama (bahkan lebih parah) terhadap Jungkook. Bagi Harin, Jeon Jungkook adalah kekasih yang selalu membohonginya. Pria itu adalah pembohong yang andal; dia membohongi Harin setiap waktu. Kepercayaan Harin padanya telah sangat menipis. Kini bagi Harin, Jungkook adalah manifestasi sempurna dari bencana, penderitaan, dan keputusasaan. Menurut Harin, hanya cintanyalah yang tersisa; Jungkook tidak lagi mencintai, menginginkan, serta menghargainya.
Namun, mari kita lihat. Apakah seluruh prasangka Harin benar?
Apakah Jungkook benar-benar 'tidak' menginginkannya?
Rencananya, Selin dan sahabatnya Maxi malam itu mau menginap di rumahnya Lucian, bersama Aria (pacarnya Lucian) dan juga Dylan (sahabatnya Lucian) untuk mengerjakan tugas kelompok dari kampus.
Mereka sudah kenal Lucian dari semester pertama, tetapi memang tak pernah main ke rumahnya. Hanya saja, mereka tahu bahwa ibunya Lucian sudah lama meninggal dan ia diurus oleh ayahnya seorang. Mereka juga sudah pernah melihat foto ayahnya Lucian, tetapi hanya sebatas selfie. Itu pun foto berdua dengan Lucian.
Nah, hari itu mereka sepakat untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah Lucian karena infonya, ayahnya Lucian akan kembali besok malam karena masih berada dalam perjalanan bisnis ke luar negeri.
Jadi, ketika Selin menumpang mandi di dalam salah satu kamar mandi tamu rumahnya Lucian, Selin benar-benar tak berekspektasi bahwa dia akan melihat wujud ayahnya Lucian yang ternyata bertubuh tinggi dan kekar itu tengah berdiri di depannya, hanya memakai boxer dan membawa handuk, sedikit terkejut karena melihat Selin keluar dari kamar mandi tamunya.
Orang yang seharusnya kembali besok malam, mengapa bisa ada di sini?! Lagi pula, buat apa mandi di kamar mandi tamu?!
Tapi....sialan.
Selin baru sadar bahwa dirinya saat ini hanya memakai handuk!
"Astaga! Astaga ya Tuhan, maaf, Om!" teriak Selin sembari berlari terbirit-birit ke luar kamar. Sial, ini luar biasa memalukan!
Saat Selin sudah mulai tenang, Selin berjalan di koridor seraya membatin. Bukannya Selin mau berpikiran mesum, tetapi astaga, itu betulan ayahnya Lucian? Ya Tuhan, seksi sekali. Pria dewasa yang matang. Gagah...dan...punyanya juga terlihat besar di boxer itu-
-eh, sebentar. Baju ganti Selin ketinggalan di kamar tamu tadi!
Di depan semua orang di kantor, kami hanyalah sebatas supervisor dan karyawan yang berbeda bidang; kami hanya saling berteguran ketika ada hal penting. Kami tidak akrab dan tidak dekat sama sekali.
Akan tetapi, di belakang semua orang...kami saling membutuhkan, terutama untuk urusan hasrat seksual.
******
Buku ini sudah pernah dijadikan e-Book pada tahun 2018. Judul awalnya adalah Front & Behind, tetapi sekarang aku ubah jadi Sub Rosa.