Istilah :
Dianxia : Sebutan Yang Mulia
Fei : Sebutan untuk selir
Huangzi : Sebutan untuk putra mahkota
Huanghou : Sebutan untuk permaisuri
Niangniang : Sebutan untuk nyonya
Hanfu : Sebutan pakaian
Selir Zhao Mu tak bosan-bosannya merawat taman bunga di dalam kediamannya sehingga memberikan kesan cantik nan indah bagi siapapun yang memandangnya. Berbagai macam jenis bunga hampir di milikinya. Setiap hari itulah yang dilakukannya demi menghilangkan rasa jenuh karena harus menjalani kehidupannya di dalam istana yang lebih terlihat seperti penjara.
Namun ia tak pernah mengeluh dengan kehidupan yang dijalaninya selama ini karena ia memiliki pria tambatan hatinya yaitu Li Fengying yang setiap hari selalu memperdulikannya. Meski menurut orang lain Li Fengying memiliki tabiat aneh, namun dimatanya ia adalah putra mahkota yang sempurna. Sosoknya yang hangat padanya membuatnya semakin hari semakin mencintainya. Meski Li Fengying tak pernah bisa merasakan cintanya.
"Mu fei, kau sedang sibuk?" Terdengar suara berat seseorang membuat Zhao Mu menghentikan aktifitasnya. Suara khas yang begitu dikenalnya.
Zhao Mu yang mengetahui kedatangannya pun segera berdiri dan mengarahkan pandangannya pada sosok pria yang kini berada dibelakangnya. Terlihat pria tampan dengan hanfu hitam yang melekat di tubuhnya. Zhao Mu pun menyerahkan teko siramnya kepada pelayan yang berada di sampingnya dan menundukkan sedikit kepalanya untu memberi salam. Hal itupun di ikuti pelayannya yang ada di belakangnya.
"Dianxia, apa yang membawamu kesini?" Tanyanya sebelum menjawab. Zhao Mu adalah gadis yang sopan dan lemah lembut, dirinya tak pernah memanggil Li Fengying dengan namanya. "Saya hanya iseng-iseng menyirami bunga ini agar tidak layu" Jawabnya kemudian.
Mendengar jawabannya, Li Fengying mengembangkan senyumnya seraya berjalan mendekatinya. "Kau memang gadis cantik yang baik dan rajin Mu fei" Pujinya.528Please respect copyright.PENANA5Av1w8v9Ig
"Menurutku anda terlalu berlebihan dianxia" ujar Zhao Mu merendah.528Please respect copyright.PENANAfbxTBVoxAl
Setelah tepat dihadapan Zhao Mu, Li Fengying pun mencondongkan wajahnya ke wajah gadis dihadapannya yang hanya tinggal beberapa mili saja hidung mereka saling bertautan, hal itu membuat Zhao Mu sedikit memundurkan kepalanya. Terlihat pipinya merah merona karena di tatapnya sebegitu dekat.528Please respect copyright.PENANANbyIryxMMj
Mungkin bagi Li Fengying itu adalah hal biasa, namun bagi Zhao Mu seberapa seringnya Li Fengying melakukannya ia tetap terpesona. "Apa kau sibuk hari ini Mu fei? Aku ingin membawamu keluar istana untuk menikmati udara segar, apa Mu fei menginginkannya?" Tawarnya menggoda.
Zhao Mu yang seolah tersihir ketampanan Li Fengying langsung tersenyum dan mengangguk setuju. "Saya mau dianxia, sudah lama setelah saya memasuki harem ini, saya tidak pernah keluar"
Li Fengying pun menegakkan kepalanya kembali ke belakang. "Baik! Ayo kita pergi!" Ajaknya kemudian sembari menggandeng tangan kecil milik Zhao Mu dengan penuh kelembutan.
Dengan senang hati Zhao Mu pun menurutinya. Dalam hatinya ada desiran yang selalu ia rasakan ketika bersama pria tampan yang kini tengah menggandengnya itu.
Berbeda dengan Zhao Mu, meskipun Zhao Mu adalah satu-satunya selir yang di pedulikan Li Fengying, namun dirinya hanya menganggap Zhao Mu sebagai adiknya sendiri karena dirinya merasa kasihan dengan kisah hidupnya yang sebatang kara dan juga memiliki penyakit yang membuatnya terlihat lemah.
Tanpa mereka sadari seorang wanita paruh baya mengawasi keduanya dari jauh dengan pandangan tak suka. "Lihatlah putraku itu, selalu saja memperdulikan gadis penyakitan itu. Bukankah seharusnya dia segera mencari kandidat putri mahkota sebagai pasangannya, jika seperti ini terus posisinya sebagai putra mahkota akan terancam" Ujar wanita berpakaian jubah kebesarannya itu yang terlihat menawan di pakainya, memperlihatkan sosoknya yang agung dan juga berpengaruh di istana.
Ya, dia adalah ratu Wu Zetian. Ibu tiri Li Fengying. Selama ini dialah yang merawatnya hingga tumbuh sebesar itu. Meskipun ia merawatnya dengan penuh kasih sayang namun ia tidak pernah benar-benar tulus menganggapnya sebagai putranya. Demi mendapatkan posisinya sebagai ratu, Wu Zetian tega membunuh kedua putri kandungnya dan melimpahkan kejahatannya kepada Fengyi yang tidak lain adalah ibu kandung Li Fengying sehingga Fengyi di hukum mati oleh kaisar .
"Menjawab Huangzhou niangniang, mungkin karena Huangzi merasa iba dengan Mu fei terlebih Mu fei hidup sebatang kara dan juga sakit" Jawab pelayannya yang sedari tadi mengikutinya.
Wu Zetian menjulingkan matanya malas. "Kalau saja putraku tidak memohon-mohon kepada huangdi, mungkin gadis itu tidak akan seberuntung saat ini" Cibirnya kesal.
Dari awal Zhao Mu memasuki istana, Wu Zetian memang tidak menyukainya, dengan alasan karena Zhao Mu itu gadis yang penyakitan terlebih dirinya bukanlah putri dari kalangan bangsawan. Meskipun ayahnya adalah mantan gubernur di provinsi Zhao yang terpaksa di copot dari jabatannya karena dituduh melakukan pemberontakan.
Wu Zetian sebenarnya selalu khawatir jika Zhao Mu terus menerus berada di dekatnya putranya itu apa yang di rencanakannya selama ini bisa gagal. Maka dari itu, Wu Zetian terus menerus mendesak kaisar agar segera mencarikan putra mahkotanya itu seorang putri mahkota yang nantinya akan melahirkan seorang anak. Namun alasan di balik itu semua sebenarnya Wu Zetian memiliki misteri dalam kehidupannya sendiri yang tidak di ketahui oleh kaisar maupun orang lain.
Pemeran :
Zhao Mu as selir Li Fengying
Li Fengying as putra mahkota Ming
Wu Zetian as ibu tiri Li Fengying
ns 15.158.61.21da2