The Story : Legend of Eye Eight. Merupakan sebuah game yang berbasis MMORPG, yaitu game yang dimana dapat diakses atau dimainkan oleh banyak player secara bersamaan. Karena memiliki fitur online yang dapat mempertemukan sesama player secara langsung, game MMORPG saat ini sudah sangat populer. Bahkan tidak hanya dikalangan muda atau pun laki laki, perempuan dan orang dewasa juga banyak yang sudah memainkan game yang berbasis MMORPG ini,
Dan salah satu game yang terkenal dari sekian banyaknya itu adalah game MMORPG yang berjudul Eye Eight : Reborn off Lucifer. Game yang merupakan tahap lanjutan dari adaptasi novel berjudul Eye Eight yang dikonfirmasi telah batal untuk diproduksi, menjadi incaran kebanyakan para gamer yang telah menanti-nanti akan rilisnya game-game bagus.
Tidak mudah untuk dapat memainkan game baru tersebut, karena dari seluruh penjuru dunia, game Eye Eight : Reborn of Lucifer hanya terdapat 300 buah saja, dan Sang pelopor yang menyediakan game tersebut pun tidak diketahui dimana ia akan mulai menyebarkan game tersebut. Dengan berusaha mendapatkan game yang kemungkinan aku dapat memilikinya hanya 1%, akhirnya mendapatkan sebuah cara dari sekian banyak cara yang sudahku cari. Namun, satu satunya cara tersebut berujung gagal juga, sama seperti game Eye Eight yang awalnya akan diproduksi oleh perusahaan besar, tapi akhrinya gagal dan hanya diproduksi oleh sumber tidak dikenal dengan jumlah yang sangat sedikit.
Saat itulah aku menemukan game The Story : Legend of Eye Eight dan memainkannya. Namun, ternyata akhrinya aku mengetahui kebenaran dari game yang aku beli dipasar sewaktu itu. Game yang memikatku hanya dari judulnya saja, akhirnya aku pun mengetahui kebenarannya. Biasanya ketika ingin membeli game atau buku novel baru, biasanya aku memperhatikan terlebih dahulu kualitas dan genre dari game atau novel tersebut. Atau mungkin juga aku mencari dari internet terlebih dahulu tentang game atau novel tersebut, dan akan kembali esok harinya untuk membeli, jika ternyata review dari benda tersebut cukup bagus.
Tapi lain dengan game yang satu ini. Sebab memiliki judul yang mirip dengan game kelas dunia itu, tanpa berpikir panjang akupun membeli game tersebut. Hanya dengan melihat sampul depan yang memillki kesan fantasi dan sampul belakang yang tidak terdapat gambar apapun melainkan hanya peringatan dari pihak pembuat game tentang masalah kesehatan bermain game terlalu lama, akhirnya aku membeli game tersebut dan segera memainkannya dirumah.
Alhasil, ternyata game tersebut memiliki sisi kelam didalamnya. Game yang memiliki 200 orang player dari dunia nyata, dan memiliki jenis yang sama dengan game Eye Eight, yaitu MMORPG. Dengan memasuki game aneh ini, aku diinformasikan oleh sumber yang menyebut dirinya adalah sebagai penanggung jawab dari game aneh tersebut.
Diinformasikan bahwa aku telah mengakses game ini, dan ikut serta dalam permainannya. Dimana jika aku tidak menyelesaikan game ini, maka aku tidak akan bisa keluar dan terperangkap didalam game ini untuk selamanya. Namun, ada cara selain menyelasaikan game ini jika aku ingin keluar, yaitu dengan cara dipenggal. Tapi jika aku berhasil dipenggal dan keluar dari game, tetap saja kebebasan itu hanya dapat dinikmati sementara saja, karena akan ada energi spiritual yang akan mendorong paksa aku bermain lagi dan masuk kedalam dunia game ini, jika aku berhasil keluar untuk sementara.
Dengan diberi pengetahuan sedikit tentang dunia game ini, akupun memulai perjalanan panjangku ini. Dan berawal dari suatu kondisi yang sangat menjengkelkan. Awal aku akan berpetualang didalam dunia game ini, dimulai dengan hal yang buruk. Tidak mendapatkan skill dari proses pemilihan awal, dan memiliki status paling terendah. Dan juga dengan mendengarkan suara dari salah satu penanggung jawab game, membuatku menduga bahwa hal tersebut merupakan tanda tanda buruk akan perjalananku nanti, dan juga hak pilih istimewa yang aku miliki adalah ditempatkan diatas panggung hukuman mati. Tapi, karena banyaknya kejadian buruk tersebut membuatku sadar, bahwa ada kejanggalan dalam game ini.
-
Telah dijelaskan bahwa dalam game ini terdapat 200 player yang berpartisipasi. Dan aku adalah orang kesekian dari banyaknya player yang memainkan game ini. Jadi, aku dan ke-199 player lainnya harus berkerjasama untuk menyelesaikan game ini. Masalahnya adalah bagaimana aku dapat saling mengerti sesama player, dan bagaimana caraku menemukan seluruh player itu dalam dunia game yang luas ini.
Pastinya diantara mereka ada player yang kuat dan merasa paling terhormat. Player seperti ini adalah masalah dalam kerjasama dalam suatu organisasi. Jika saja aku lebih kuat atau paling kuat dalam game ini maka aku mungkin dapat dengan mudah memerintahkan seluruh player untuk saling bekerjasama.
Namun, kenapa hanya ada 200 player?
Dan tampaknya seluruh peserta yang ada diatas panggung eksekusi tadi adalah, Player.
Jika dipikir pikir lagi, selama diatas tadi akupun sedikit memperhatikan sekitar. Dan akupun terkejut, bahwa seluruh penonton yang menyaksikan eksekusi tadi adalah, Player. Benar saja, seluruh penonton yang menyaksikan eksekusi adalah para player yang berjumlah lebih dari 200 orang.
Mungkin, alasan sebenarnya dari para peserta yang berteriak saat dieksekusi adalah karena mereka menyadari bahwa selama ini seluruh penonton yang berdiri dan saling bersorak disana adalah sesama player. Akupun menyadarinya saat hologram dari sistem menghilang dihadapanku, dan menampilkan status dari para penonton yang berada disana. Anehnya, seluruh penonton yang ada disana berjumlah lebih dari 200 orang.
"Kenapa jumlah dari player yang disebutkan oleh Nus II, dan jumlah player yang ada disana berbeda?" Tanyaku ke Red
"Akupun tidak mengetahui hal tersebut, Nus II merupakan orang petinggi dari Ras Ifrid. Dia memang misterius, jadi banyak sekali hal aneh yang berada bersamanya" Ucap Red polos
"Benar juga" Ucapku setuju
Kembali ke scene. Setelah insiden diatas panggung hukuman mati itu, aku sepertinya berhasil selamat dari hukuman penggal tersebut dan diteleportasi kedalam sebuah gua oleh Red. Hal tersebut disebabkan karena peraturan nomor ketiga belas, yang menyebutkan bahwa, Semua player akan mendapat balasan dari tes yang diberikan oleh Ras Ifrid. Jika memilikinya. Artinya, selama kita memiliki Ifrid, dengan kata lain jika aku memiliki Red, aku akan mendapat balasan darinya, saat dia memberikan tes untukku. Mungkin, hukuman mati dipenggal sebelumnya merupakan salah satu tes dari Red yang merupakan salah satu dari Ras Ifrid.
Dan aku berdiskusi dengan Red yang berwujud didalam gua tersebut. Dia memberitahuku bahwa jumlah player yang tidak normal disana sama sekali tidak ada sepengetahuannya. Mungkin hanya Nus II yang menghetahui anehnya jumlah player yang ada. Atau mungkin bisa saja, semua ini ada campur tangannya dengan Nus II.
"Aneh sekali, bukankah kau lebih bingung bisa ada disini sekarang" Tanya Red heran
"Oh itu, aku selamat karenamu bukan" Jawabku
"Heh. Darimana kau dapat tahu?" Tanya heran
"Yah, setelah mendengar peraturan yang terakhir aku dapat dengan mudah mengerti. Bahwa kau yang menyelamatkanku karena balasan dari tes yang kau berikan bukan?" Tanyaku lagi
"Tapi, bagaimana caramu dapat lepas dari sana?" Tanya bingung
"Entahlah, tiba tiba saja tali yang mengikatku seketika terlepas, seperti terpotong oleh benda tajam. Hal tersebut terjadi seketika setelah aku memikirkan pisau yang tajam ada bersamaku, yang dapat melepaskan ikatan tali yang mengikatku tadi" Ucapku
Redpun bertanya kenapa aku lebih memperdulikan masalah jumlah player yang ada terlebih dahulu, bukankah harusnya aku lebih bingung saat mengetahui tiba tiba berada ditempat ini, ketika sedang ada diatas panggunng eksekusi tadi. Aku menjawab itu semua karenanya. Tapi, tampaknya dia tidak terlalu bingung. Dia tampak sangat bingung saat bertanya tentang caraku lepas dari ikatan tersebut. Lantas akupun menjawabnya. Dan eksperesi Red seperti panik mengetahui aku dapat lepas dari ikatan dengan cara tersebut.
"Baiklah, karena kau sudah lulus dari tes yang pertamaku. Maka akan aku jelaskan beberapa hal lagi tentang dunia ini" Ucap Red
Red pun mendekat kearah batu besar yang ada disana dan duduk diatasnya, lantas akupun mengikutinya dan duduk pula diatas batu besar tersebut sambil mendengar beberapa cerita tentang dunia ini dari Red.
"Pertama aku beritahu terlebih dahulu kepadamu, bahwa sebenarnya semua peserta yang berada diatas bersamamu tadi adalah Player" Ucap Red sedikit sedih
"Aku sudah tahu itu" Ucapku santai
"Heh?, kau sudah tahu ya" Ucap Red
"Tentu, karena setiap player, oh maaf, mungkin player yang memiliki kelas Piecer yang telah selesai diberitahu tentang peraturan ketiga belas akan mengetahuinya, kan" Ucapku yakin
"Sepertinya aku tidak dapat menangani ini sendiri" Ucap Red tegang
Hal yang pertama diberitahu oleh Red adalah tentang para peserta eksekusi yang seluruhnya merupakan player Piecer. Akupun menjawab bahwa aku sudah mengetahui hal tersebut, dan Red nampak seperti sedang terpojok oleh informasinya sendiri.
Dia pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan cukup jauh dariku, serta dia tampak mengangkat kedua tangannya keatas seperti orang yang tengah berdoa. Aku sejenak bingung kenapa dia melakukan hal tersebut setelah terpojok oleh informasinya sendiri, tapi aku sadar bahwa dia seperti melakukan pemanggilan untuk membantunya disini.
Setelah dia mengangkat kedua tangannya, tiba tiba muncul wujud seperti manusia yang terbentuk dari cahaya dan air. Wujud tersebut semakin terbentuk dan mulai terlihat jelas. Ternyata kedua wujud tersebut adalah Ifrid Blue dan Nus II. Maksud dari perkataannya yang terakhir adalah seperti ini, dia ingin kedua temannya ini menemaninya.
"Ada apa Red?" Tanya Nus II
"Tampaknya aku sudah menemukannya" Ucap Red serius
"Benarkah itu?" Tanya Blue serius
"Iya"
Setelah Nus II dan Blue muncul, tampaknya selama ini mereka bertiga sedang mencari sesuatu, dan sepertinya mereka sudah menemukannya. Lebih tepatnya mungkin Red yang menemukannya, dan memberitahu kedua temannya ini. Jujur saja, aku tidak mengetahui apa yang mereka cari, tapi tampaknya ada kaitannya dengan keberadaanku disini.
"Lalu dimana dia sekarang?" Tanya Nus II gelisah
"Dia ada disana" Ucap Red sambil menunjuk kearahku
"Hah? Apa kau yakin" Tanya Nus II
"Iya"
Memang jaraknya cukup jauh, namun entah mengapa aku masih dapat mendengarkan obrolan mereka dari tempatku duduk ini.
"Dia telah melewati tes dariku" Ucap Red serius
"Benarkah itu? Kau tidak salahkan" Tanya Blue seolah tidak percaya
"Benar. Bahkan dia dapat mengetahui teka teki yang ku buat tersebut" Ucap Red
"Tampaknya harus kita pastikan sendiri" Ucap Nus II sambil melihat licik kearahku
Dari kejauhan akupun menyimak pembicaraan mereka bertiga, dan tampaknya mereka bertiga tidak sadar bahwa selama mereka berbicara aku mendengar semua pembicaraan mereka. Mungkin dari pandangan mereka, saat ini aku hanya melihatnya saja dan tidak mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan.
Setelah Nus II berbicara ingin memastikannya sendiri, tiba tiba dia pun menghilang dengan cepat seperti cahaya, dan
"Dor…"
"Wah…."
Seketika dia berada disampingku ketika aku sedang bingung mencarinya. Akibatnya, akupun jatuh dari batu besar itu, dan terperosot kebawah.
Dan kedua Ifrid yang lain juga tampak mendekat kearahku. Aku pun kembali bangkit dan berbicara kepada mereka.
"Hadeh…. Bikin kaget saja" Ucapku sinis
"Maaf, hihi" Jawab Nus II tertawa
"Jadi, dia ini yang kau maksud" Tanya Blue ragu
"Iya, akupun dibuat terpojok olehnya" Jawab Red yakin
"Hah? Apa yang kalian bicarakan?"
Akupun bertanya tentang pembicaraan aneh mereka tentang diriku. Dan benar saja tampaknya tujuan pemcarian mereka ada sangkut pautnya dengan keberadaanku sekarang.
"Hoh…. Ray ya… Boleh juga"
Ifrid Blue tampak memperhatikanku dengan serius, dan hal tersebut membuatku sedikit gemetar.
"Jadi, siapa namamu?" Tanya Nus II kepadaku
"HEH?" Respon kami bertiga
"Dibilang, jadi siapa namamu pemuda?" Tanya Nus II kembali
"HEH…."
"Bukankah kita sudah mengetahui namanya diawal kesadarannya, Nus II?" Tanya Blue bingung
"Iya, dia sudah memberitahu kita namanya bukan?" Tanya Red juga bingung
Hal mengejutkan dikatakan oleh Nus II. Dia bertanya hal aneh yang sebenarnya tidak perlu ditanyakan lagi, sebab diapun pasti sudah mengetahui jawabannya. Namun, nampaknya tidak bagi Nus II, dia tanpa ragu bertanya tentang namaku.
ns 18.68.41.146da2