Di saat wajah mu suram
Disanalah terletak masalah mu
Saat Ray, Serbian dan Alcasa pergi untuk mencari Sang agung Hades. Di lain tempat, yaitu ditempat Sang agung Phoenix yang terdapat sebuah benda yang di sebut Matahari tersebut, muncul sosok sebenarnya dari mahluk Sang agung yang paling sulit di temukan
Dan di sini lah Sang agung Phoenix yang berkharisma tadi berubah seketika menjadi seseorang yang pengecut dan ketakutan
"Iya.. Aku lah Sang agung Phoenix yang sesungguhnya. Ahhaaha"
"Kerja bagus, kau sudah melakukannya dengan baik"
Sosok sebenarnya dari Sang agung Phoenix pun muncul sesaat Ray dan yang lainnya pergi
Dia ketakutan dan menjadi sosok yang pengecut
"Iya.. Yang mulia"
Namun, di balik keagungan Sang agung Phoenix yang Ray dan lainnya temui, terdapat cerita di balik itu semua yang sudah di atur oleh sosok Sang agung Phoenix yang sebenarnya
"Sekarang aku hanya duduk dan melihat nya saja"
"Apakah ini sesuai dengan cerita mu? Zero"
Sosok Sang agung Phoenix yang sesungguhnya, merupakan sosok yang tidak dapat di bayangkan oleh manusia biasa
"Dasar iblis!!" Orang yang mengaku Sang agung Phoenix tadi berbicara dengan nada keras
Sosok asli Sang agung Phoenix tadi menoleh kearah nya dan dengan sangat lambat, tiba tiba orange yang mengaku sebagai Sang agung Phoenix tadi berada di atas benda yang di sebut Matahari
Dan seketika itu dia pun menghilang dan tidak ada apapun yang tersisa dari wujudnya
"ahahahaa"
Sang agung Phoenix. Salah satu dari 7 Sang agung
Ada apa ini sebenarnya?
Mengapa Sang agung Phoenix tadi terlihat ketakutan?
Siapa sebenarnya orang yang mengaku Sang agung Phoenix tadi?437Please respect copyright.PENANASmVamGFwpa
437Please respect copyright.PENANAP4EN8jtknl
Dan apa tujuan sebenarnya dari Sang agung Phoenix?
Mencari Sang agung Hades. Dan pergi ke kerajaan Leon bagian selatan, apakah benar disini lah ada Sang agung Hades?
Mereka pun meneruskan perjalanan untuk pergi ke kerajaan Leon
Namun, ditengah sunyi nya suasana yang masih ditutupi kabut tersebut, Ray yang menuntun perjalanan mereka merasa ada yang aneh, dan merasa bahwa mereka seperti orang bodoh. Setelah melihat sekitar, akhirnya Ray pun sadar. Bahwa mereka tidak tahu kearah mana mereka menuju
Ray pun menghentikan perjalanan mereka dan menanyakan ke arah mana mereka pergi sekarang
"Ada apa?"
Melihat Ray yang berhenti tiba tiba membuat Alcasa bertanya
"Tunggu, kearah mana kita berjalan?"
"Tidak kami tidak tahu"
Serbian dan Alcasa yang sejak awal mengikuti Ray dari tadi juga tidak tahu ke arah mana mereka berjalan.
"Tidak tahu, aku dan Alcasa hanya mengikuti mu dari depan"
Serbian dan Alcasa pun tidak tahu kearah mana mereka berjalan dan hanya mengikuti Ray saja
"Hadeh... Baiklah kita istirahat sebentar"
Dengan raut wajah kecewa, Ray pun menghentikan perjalanan mereka
(#BOOK STORY membalikan antara Depan dan Belakang)
Ketika mereka berhenti untuk beristirahat sebentar, Ray dan Serbian pun mencari cara agar mereka tahu arah ke kerajaan Leon
Ray pun menjelaskan kepada Serbian bahwa mereka harus segera mencari cara agar dapat petunjuk
"Kita tidak bisa tahu kemana kita pergi jika seperti ini"
"Iya, karena kabut ini kita tidak bisa melihat tuhan Timur yang menentukan jalan"
(#Manusia di jaman ini menentukan arah dengan menggunakan matahari)
Alcasa yang sengaja mereka tinggalkan untuk berbicara, tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka dan memberikan pendapat nya
"Bagaimana jika kita mencari Scuti saja?''
Ray dan Serbian yang sedang berbicara sedikit terkejut karena Alcasa yang langsung memberikan pendapatnya
Namun, Serbian yang memikirkan pendapat Alcasa untuk mencari Scuti setuju dengan pendapatnya
"Tapi, Scuti itu mahluk yang tidak mudah di temukan juga kan?"
Ray yang juga memikirkan pendapat Alcasa untuk mencari Scuti, mengira karena Scuti itu tidak mudah untuk ditemukan
Sesaat Ray yang mengira seperti itu, Alcasa pun memberi kan pendapatnya lagi
"Tenang saja, kita bisa membuat mereka yang datang kepada kita"
Ray dan Serbian pun terkejut dengan ucapan Alcasa
"Bagaimana caranya?" Tanya Serbian dengan senang
"Kita hanya perlu membuat perhatian mereka ke arah kita"
"Caranya?" Tanya Ray
"Kita hanya perlu membuat pusaran angin yang besar hingga mereka datang ke arah kita"
Di tengah pembicaran mereka, Serbian yang belum mengetahui apa itu pusaran angin pun binggung
"Pusaran angin?"
"Oh itu, itu adalah sebuah angin yang menggulung ke atas dan sangat lemah" Ucap Ray menjelaskan kepada Serbian
"Menggulung ke atas?"437Please respect copyright.PENANAjCjtRV0gl4
"Yah pokoknya nanti kau lihat saja"437Please respect copyright.PENANA5brf7RkA0g
437Please respect copyright.PENANAhsilzG6FLv
Ray pun setuju dengan pendapat Alcasa, namun dia binggung untuk membuat pusaran angin. Karena dia tidak bisa menggunakan elemen angin
"Tenang saja, aku bisa menggunakan elemen angin" Ucap Alcasa
Dan saat itu Alcasa lah yang akan menggunakan elemen angin untuk membuat pusaran angin yang akan mendatangkan Scuti
"Oh.. Baiklah aku mengandalkan mu"
"lya"
(#Scuti merupakan mahluk yang mirip seperti elang, memiliki badan kuda dan kaki buaya. Scuti biasa di jadikan tunggangan di daerah Barat. Biasa nya mereka bergerak berkelompok)
Sesaaat itu pun, Alcasa menggunakan elemen angin nya untuk membuat pusaran angin yang akan menarik perhatian para Scuti.
'Wahai angin jawablah keinginan ku. Tornado'
Alcasa yang ingin membuat sebuah pusaran angin dengan elemennya, terlebih dahulu mengucapkan mantra untuk membuat pusaran angin tersebut. Saat itulah pusaran angin yang cukup besar muncul dan angin dari pusaran tersebut menyebar ke mereka
Alcasa dan Serbian yang kena dampak dari pusaran angin tersebut terlempar dan menjadi sulit untuk melihat. Namun, berlainan dengan Ray yang tidak kena dampak, masih bisa berdiri tegap dan berfikir
"Bukankah di daerah Hutan Waringin banyak monster selain Scuti?"
"Harusnya bilang dari awal…." Serbian berteriak kepada Ray
Ray yang berfikir demikian, merasa bahwa mereka harus segera pulang dari sana
"Kita harus segera pulang dari sana. Batalkan sihirnya Alcasa.."
Sesaat itulah, Alcasa yang mendengar perintah Ray langsung mengentikan pusaran angin tersebut
"Kenapa?" Tanya Alcasa
Ray yang menyuruh mereka pulang dari sana, membuat Serbian dan Alcasa bingung
"Kita harus segera pulang dari sana, sepertinya kita membuat kebenaran. Di hutan ini tidak hanya ada 1 jenis monster saja"
Alcasa dan Serbian yang mendengar penjelasa Ray, merasa kaget sejenak
"Jadi akan ada sedikit monster selain Scuti yang menuju ke sana?'' Tanya Alcasa
"Iya, makanya kita harus pulang"
Seketika mereka pun mendengar suara monster yang sedang mendekat dalam jumlah banyak. Ray pun bersiap untuk mengulur waktu agar mereka bisa pulang terlebih dahulu
"Pulang lah terlebih dahulu!. Aku akan mengulur waktu"
Ray menyuruh mereka untuk pulang telebih dahulu dan dia yang akan mengulur waktu untuk mereka.
(#BOOK STORY juga membalik arti Pulang dan Pergi)
"Apa kata mu..? Aku tidak akan pulang terlebih dahulu. Aku akan membantu mu" Ucap Serbian sambil bersiap
Serbian yang tidak terima dengan perintah Ray, bersikeras ingin membantu nya untuk melawan para monster tersebut
"Aku juga akan membantu dari depan"
Alcasa yang tidak bisa menerima perintah Ray juga ikut membantu mereka dengan menggunakan elemen nya
Jangan lah lari kenyataan
Hadapilah kenyataan tersebut
Ray, Serbian dan Alcasa yang mempunyai tugas untuk mencari Sang agung Hades, kini terhenti sejenak karena kesalahan mereka menggunakan elemen angin untuk membuat pusaran angin
Ray yang bersiap dengan senjata yang di berikan Opstur dan Tombak andalan nya, melihat ke arah Serbian dan melirik senjata yang digunakan nya
"Itu pedang yang bagus"
"Oh… Terima kasih. Pedang ini memiliki perasaan tertentu, jadi selalu aku bawa"
"Hm. Walaupun aku tidak paham maksudmu, tapi biarlah"
Ray dan Serbian yang bersiap melawan para monster tersebut, berbincang sejenak
Suara para monster yang menuju ke mereka pun sudah semakin mendekat dan tanah pun bergemetar
"Mereka datang"
Alcasa yang sudah menggunakan sihirnya sejak tadi, memberi tahu mereka bahwa para monster itu sudah dekat. Ray dan Serbian pun yang berbicara tadi segera siap akan sambutan dari para monster tersebut
Pohon pohon yang bergerak gerak dan tanah yang semakin bergetar, membuat mereka tegang akan situasi tersebut.
Dan tiba tiba suara para monster tersebut menjadi semakin kencang dan terdengar suara yang aneh seperti sedikit cairan yang jatuh
Karena mendengar suara para monster tersebut yang semakin kencang dan juga terdengar ada suara cairan yang jatuh, membuat Ray dan yang lainnya terdiam sebentar
'Krek.. Srut...'
Mereka pun semakin takut dan tidak dapat berbuat sesuatu, dan Ray yang dekat dengan arah para monster itu datang pun tidak dapat lari menghampiri para monster tersebut karena mendengar suara aneh para monster
"Apa yang terjadi? Ray mundurlah..!"
Serbian yang bingung dengan suara para monster tersebut pun, merasa ada yang aneh dan menyuruh Ray untuk mundur
Ray yang masih binggung pun, tidak dapat langsung menjawab ucapan Serbian.
Dan di saat itulah, suara para monster pun berhenti, namun suara cairan tadi masih terdengar dan seperti nya sangat sedikit
Ray yang merasakan hawa keberadaan asing pun, lari dan menghampiri arah para monster tersebut dengan semangat
"Ini dia..." Teriak Ray
Ray pun berlari mendekati arah datang dan bersiap melawan moster tersebut
Serbian dan Alcasa yang terkejut pun ikut bersiap untuk melawan nya. Namun...
Dibalik arah datangnya para monster tersebut, hanya muncul seorang Demon wanita berbadan kecil seperti anak berumur 9 tahun yang berlumuran bercak merah
Ray dan yang lainnya pun berhenti sejenak dan binggung dengan apa yang mereka lihat
"Apa apaan ini?.. Padahal aku sudah bersemangat" Teriak Ray
Ray pun berteriak dengan kesal, karena semangat yang sudah di siapkannya untuk menerima sambutan dari para monster tersebut, namun yang di lihat nya seorang adalah wanita Demon bertubuh kecil
Bukan hanya Ray yang kesal, tapi Alcasa dan Serbian pun ikut kesal karena sudah sangat bersiap untuk melawan para monster tersebut
Alcasa dan Serbian yang sudah di posisi bersiap pun, membatalkan nya dan segera menuju ke arah Ray dan Demon itu berada
Ray yang sudah bersemangat tadi kembali menyimpan tombak nya tersebut, dan mengeluh sejenak
Namun, Demon tersebut pun bertanya kepada Ray dengan tatapan mata yang kelam
"Kenapa kau mennyimpan senjata mu?"
Ray pun terkejut dan memberikan alasan nya
"Aku tidak bisa membawa tombak di hadapan anak kecil"
Demon tersebut pun, menanggapi ucapan Ray sambil berjalan mendekat ke arah Ray
"Jangan kau anggap remeh setiap musuh yang da di hadapan mu, itu akan menyebabkan mu mudah. Mati!"
Ray yang mendengar ucapan Demon tersebut pun terkejut, karena mendengar kata yang selama ini dia cari tahu juga artinya. Dengan tegas Ray pun bertanya
"Oi, apa kau tau apa itu Mati?"
"Apa kata mu?
"Aku tanya apa kau tau apa itu Mati?"
Ray yang bertanya serius kepada Demon tersebut pun, mulai sedikit kesal dan memegang tombak nya kembali
Demon yang mendekat tadi pun berhenti di tengah jalan dan terlihat mengeluarkan hawa aneh yang membuat Ray merasakan bahaya di sekitarnya
Serbian dan Alcasa yang sudah dekat dengan Ray, juga merasakan bahaya dari Demon tersebut
Hawa menyeramkan yang semakin menyebar tersebut terasa amat berbahaya dan mengumpul seperti pusaran angin yang di buat Alcasa tadi dan Demon tersebut berada di tengah pusaran angin nya
Karena besar nya hawa tersebut, pohon pohon yang ada di depan nya pun terpotong dan ikut terlempar
Dan di balik pohon pohon tersebut, terdapat bekas para monster yang sudah tertidur dan dipenuhi aiwarma yang disebut Serbian
Mereka yang melihat para monster tersebut pun terkejut dan tidak menduga akan hal ini
"Akan ku beri tahu apa itu artinya Mati"
Demon tersebut pun semakin memperbesar hawa kelam tersebut hingga mengurung Ray dan yang lainnya
Mereka pun bingung dan terlihat takut akan hal ini, karena tidak menduga ada mahluk seperti dia
"Gawat.."
Ray yang dekat Demon tersebut pun tidak dapat berbuat apa pun, dan kakinya bergemetar karena tidak pernah melawan mahluk sepertinya
Serbian dan Alcasa yang berada dekat dengan Ray pun berkumpul untuk mencari tahhu bagaimana mereka bisa selamat
"Bagaimana ini?" Tanya Serbian
"Ini gawat, aku merasakan aura kelam dari sekitar kita" Ucap Alcasa
Ray yang belum dapat berbuat sesuatu, masih berpikir untuk melawan Demon tersebut
Dan saat mereka melihat Demon tersebut yang mulai bersiap menyerang mereka pun masih belum dapat bergerak dan saling menjaga
"Inilah arti dari Mati"
Demon tersebut pun menyerang mereka dengan angin yang kencang dan Ray pun bersiap untuk melindungi mereka
Namun, dengan sekejap hawa dan angin tersebut menghilang seketika, dan Demon tersebut pun juga terlihat terkejut
Hadeh.. Harus nya kau tidak banyak ikut campur
Tiba tiba ada suara aneh yang menggema seperti suara Sang Phoenix waktu itu, namun suara yang saat ini seperti seorang wanita
"Siapa kau?"
Demon tersebut pun bertanya sambil melihat kearah mana pun bertujuan mencari sumber suara tersebut
"Aku ada di sini"
Tiba tiba seorang wanita muncul di depan Demon dari kumpulan berwarna hitam dang membentuk tubuh nya
"Oh.. Ada urusan apa sampai anda ada disini?"
"Tidak ada apa pun hanya menjaga harta penting agar tidak cepat Mati"
"Oh"
Demon dan wanita tadipun berbicara aneh yang tidak di mengerti Ray dan yang lain
Ray yang melihat wanita tersebut, merasa seperti pernah bertemu dengannya. Namun dia tidak dapat ingat kapan pernah bertemu
"Heh.. Jika sudah begini, lebih baik aku pergi saja ya"
"Terserah kau"
Demon dan wanita tersebut berbicara seakan mereka sudah saling mengenal
"Namun, kau tidak boleh pergi tanpa luka"
"Apa katamu?"
Tiba tiba, wanita tersebut pun menyerang Demon dengan hanya melihat kearah nya
Dan Demon tersebut terlempar jauh
"Apa yang terjadi?" Tanya Serbian
Ray dan yang lain pun terkejut dengan apa yang terjadi, mereka tidak melihat wanita tersebut mengeluarkan senjata atau menggerakkan tubuhnya sama sekali kecuali hanya melihat ke arah Demon
Namun, tubuh Demon tersebut menguap dan mulai tidak berbentuk
"Ada apa ini? Tubuhnya menguap" Tanya Alcasa
Mereka pun juga terkejut melihat tubuh Demon tersebut menguap
"Boleh juga kau Putri, lain kali aku tidak akan lengah"
Tiba tiba terdengar suara lagi suara Demon tadi, dan sekarang dia berada didepan Ray dan yang lain
Mereka pun terkejut dan segera bersiap untuk bertarung
"Baiklah, akan ku lepaskan kau kali ini. Namun jika kau berbuat seperti ini lagi jangan harap dapat melihat akhir dari drama ini"437Please respect copyright.PENANAUH2j9g4pfU
437Please respect copyright.PENANADjYT6Kpjvd
Wanita tersebut pun berbicara aneh yang bermaksud memberi peringatan kepada Demon tersebut
"Terima kasih Putri"
Setelah mengucapkan terima kasih, Demon tadi pun menghilang ke udara seakan lenyap begitu saja
Mereka yang masih belum mengerti situasi saat ini, tetap bersiap dari wanita yang sudah mengalahkan Demon tadi
"Baiklah, mari kita berbicara. Pangeran Ray"
Dengan wajah mencurigakan wanita tersebut pun berbicara kearah Ray dan menyebut nya Pangeran Ray
"Aku tidak tahu siapa kau, tapi apa boleh aku bertanya sesuatu?"
Ray mencoba berbicara dengan wanita tersebut dan ingin menanyakan sesuatu
"Baiklah"
"Pertama, siapa Demon tadi?"
"Itu, itu adalah Raja Iblis"
"Raja Iblis..."
Ray dan yang lainya pun terkejut mendengar jawaban dari wanita tersebut, bahwa Demon tadi merupakan Raja Iblis
"Tidak mungkin, Demon tadi Raja Iblis. Bukankah Raja Iblis mahluk yang sangat kuat?"
Alcasa yang terkejut dan tidak percaya bahwa Demon tadi adalah Raja Iblis
"Lagi pula.."
"Shiiitttt... Siapa yang menyuruh mu bicara?"
Alcasa yang masih ingin memberitahu pendapatnya, tiba tiba di hentikan dengan wanita tersebut yang dengan seketika berada di depannnya
Serbian yang berada di samping Alcasa segera menyerang nya. Namun, serangan nya tidak mengenai apapun dan wanita tersebut sudah berada di posisi semula
"Hadeh.. Mengacungkan pedangnya ke arah wanita, tidak berperasaan sekali ya" Ucap wanita tersebut dengan menyangkal
Ray yang tadi sempat terkejut segera menanyakan kembali pertanyaan nya
"Baiklah, kesatu kau ini apa dan siapa namamu?"
Ray pun bertanya kembali dan menunjuk ke arah wanita tersebut dengan tatapan serius
Melihat tatapan Ray, wanita tersebut pun berdiam sejenak dan bertanya kepada Ray
"Kau percaya bahwa Demon tadi adalah Raja Iblis?"
"Iya, dengan melihatnya saja aku tau"
"Oh"
Dalam suasan yang tegang tersebut mereka saling bertatap mata, Ray dan yang lainnya tidak dapat melepaskan penglihatan mereka dari wanita tersebut dan tetap bersiaga terus
"Dalam situasi ini, kami bisa saja mengeluarkan cairan aiwarma terus menerus dengan sekali serang dari wanita ini saja"
Ray yang masih menunggu jawaban wanita tersebut, terus berfikir dengan kondisi terburuk
Dan wanita tersebut pun, memberi tahu mereka
"Baiklah, ingat ini aku tidak dapat memberi tahu aku ini apa, namun kalian bisa menyebut ku Nightmare"
"Nightmare?"
Ray pun bingung karena tidak pernah sekali pun mendengar kata itu sekali pun
"Iya aku Nightmare, namaku Ifrid"
Wanita tersebut pun memberi tahu namanya dengan wajah yang tersenyum licik seperti para Opstur, bahwa namanya adalah Ifrid
"Ifrid?"
Dalam situasi yang tegang tersebut, Ray dan yang lainya di hadapkan oleh wanita misterius yang bernama Ifrid dari Ras Nightmare
Apakah Ray dan yang lainnya dapat selamat?
Bagaimana mereka dapat melawan Ifrid jika melawannya?
ns 15.158.61.6da2