"Bagaimana ini? Kita tidak dapat langsung menyerangnya begitu saja kan?" Tanya Sebian panik
"Tapi jika kita tidak serang, pasti dialah yang akan menyerang kita terlebih dahulu" Ucap Alcasa
Setelah bertemu dengan seorang wanita aneh, kami pun kebingungan ingin berbuat apa. Sebab itu kami berdiskusi sejenak untuk memutuskannya.
"Jangan panik, aku akan berbicara dengan nya" Ucap Ray berani
Dengan berani, Ray pun berusaha mendekati wanita tadi yang sejak lama menunggu agar Ray mendekat kearahnya. Tanpa gentar setelah melihat pertarunagn yang luar biasa sebelumnya, dia tetap mendekati nya aga dapat bertanya lebih banyak lagi kepada nya.
"Hem… jadi siapa namamu tadi?" Tanya Ray
"Hem…"
'Sret…'
"Heh?"
"Ray….." Teriak Alcasa dan Serbian
Dengan seketika setelah Ray bertanya kembali kepada wanita tadi, tiba tiba dia menyerang Ray dengan menyebabkan kepala Ray terpenggal begitu saja dan jatuh ketanah. Melihat hal tersebut, Alcasa dan Serbian pun berteriak.
Tanpa rasa bersalah sedikit pun, wanita itu memenggal kepala Ray dengan sangat mudah nya.
*-*
"HAH…. APA APAAN ITU?"
"AKU SEPERTI BERMIMPI BURUK"
@Catatan :
Hai, mungkin memang aneh tapi begitulah kejadiannya. Semua yang ada sebelumnya hanya sebuah mimpi dari Ray, dan yang pasti juga semua hal yang ada sebelumnnya hanyalah sebuah mimpi, tidak lain dan tidak bukan adalah bohongan. Mungkin karena dia begadang bermain game yang bertema fantasi dan menyebabkan dia tertidur serta bermimpi aneh seperti tadi.
Setelah kepalanya dipenggal oleh wanita yang bernama Ifrid itu, Ray langsung terbangun didepan televisinya yang sedang menyela, karena dia memang sebelumnya sedang bermain game yang bertema fantasi.
Namun, buku yang bernama BOOK STORY tersebut masih tidak diketahui asal usul nya, dan Opstur yang aneh, serta orang yang menyebut dirinya Sang agung Phoenix. Ray sama sekali mengetahui dari mana mereka muncul, yang Ray ketahui hanya beberapa orang saja seperti Serbian dan Keempat temannya, Floandia, Alcasa, Geotia, George. Yang dimana mereka semua itu adalah orang yang memang berada didunia nyata ini.
Dan yang lebih membingungkan lagi adalah wanita yang menyebut dirinya bernama Ifrid. Ray sepertinya mengenali wajah wanita tersebut, tapi dia tidak dapat mengetahuinya.
Kenapa kata kata sebelumnya ditukar? Dan kenapa Ray yang mengetahui jika kata kata tersebut salah tapi tidak memberitahunya?. Sebenarnya Ray saat bermimpi pertama kali tidak mengetahuinya, bahkan dia juga serasa diberi ingatan palsu oleh seseorang yang membuatnya bertindak seperti memang dia aslinya dari didunia ini.
Jadi, cerita yang sebelumnya itu hanya sekedar mimpi belakanya Ray, dan tidak ada hubungannya dengan cerita aslinya.
*-*
"Lebih baik aku tidur saja lagi" Sambil mematikan televisinya
Pertama tama perkenalkan sekali lagi, Aku adalah Ray, Akashi Ray. Seorang pelajar yang duduk dikursi satu SMA atau lebih tepatnya kelas X. Anak yang cukup rajin dan memiliki cukup banyak teman juga, yah mungkin hidupku ini memang sudah berkecukupan.
Maniak game dan anime, begadang untuk bermain game. Namun, hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi nilai ku disekolah.
@Catatan :
Dibagian yang benar ini setiap kata tidak ada yang aneh, dan ini merupakan benar benar bumi tahun 2020-an. Jadi, cerita ini memang sudah masuk kealur yang sesungguhnya, tidak perlu membalik kosakata tertentu dan, yah ikutin saja ceritanya.
Walaupun memang beda, tapi cerita ini masih tetap fantasi dan action, tapi akan berbeda dari yang sebelumnya.
*-*
Dengan jam yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi, Ray pun terbangun dan segera bergegas untuk pergi kesekolah karena ini merupakan hari senin.
Tinggal sendiri disebuah kost, aku pun menjalani hidup yang cukup berat. Dengan ditinggal sedari kecil oleh kedua orang tuaku, entah bagaimana caranya aku masih hidup hingga saat ini. Bekerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan ku, diselingi oleh kegiatan sekolah yang cukup banyak.
Biaya sekolah memang ditanggung oleh tante dan om ku yang tinggal cukup jauh, mereka sempat menawarkan untuk tinggal dengan salah satu dari mereka, tapi aku punya firasat sendiri bahwa aku ingin hidup sendiri, dan tidak ingin merepotkan orang lain.
Memang perasaan ku itu sudah membuktikan kalau aku akan berhenti sekolah karena hidup sendiri, tapi mereka menolaknya. Mereka akan memperbolehkan ku hidup sendiri dikost, jika aku tetap lanjut bersekolah. Karena tidak punya pilihan lain, aku pun setuju dengan mereka dan bersekolah didekat dengan jarak rumah kost yang ku tempati.
Sebagai anak remaja biasa, akupun menjalani hidup yang biasa hingga saat ini. Tapi, mungkin cara hidupku ini tidak terlalu benar. Setiap pagi mengkonsumsi mie instan dan nasi, dan waktu siang dan malam pun makanan yang kubuat tidak banyak mengandung vitamin. Itu karena aku juga menghemat uang untuk keperluan yang lain.
Jika kalian bertanya 'dari mana aku dapat membeli barang barang elektronik?' jawabannya adalah karena memang sudah tersedia dirumah kost yang aku tempati tersebut. Pemilik kost ku bilang bahwa dia dititipi oleh orang yang menempati ruang kost ku sebelumnya, agar tidak memindahkan barang yang ditinggalkannya dan barang tersebut akan menjadi milik orang yang tinggal setelahnya. Aku sendiri juga awalnya bingung, tapi mungkin ini suatu keberuntungan dimana aku dapat menikmati semua barang yang sudah ditinggalkan oleh orang yang datang sebelum diriku.
Tanpa beres beres ruangan terlebih dahulu aku pun langsung bergegas pergi ke sekolah, karena mungkin saja aku akan telat sampai sana. Karena rumah kost ku yang berjarak cukup dekat dengan sekolah, akhirnya aku pun memutuskan untuk jalan saja sampai sekolah, memang jaraknya hanya berbeda satu stasiun saja. Namun, karena aku bangun kesiangan, akhirnya aku berlari hingga sampai sekolah, agar tidak telat. Tapi akhirnya aku pun sampai disekolah tepat waktu, dan terlihat guru pengawas yang menjaga gerbang sekolah.
"Selamat pagi bu" Sapa ku ramah
"Selamat pagi Ray, untung saja kau tidak telat hari ini" Ucapnya senyum
"Iya"
Dia adalah Bu Kitsui. Dia merupakan guru yang bertugas untuk mengawasi para siswa agar menjadi lebih tertib saar menjalani kehidupan disekolah.
Dengan lelah akhrinya aku pun sampai dikelas dan segera duduk ditempat ku.
"Oi Ray, Selamat pagi" Sapa Serbian
"Oh, ya. Selamat pagi" Jawab ku lelah
Kenapa ada Serbian?. Iya, Serbian yang didalam mimpi ku itu memang lah Serbian yang sama seperti sekarang, namun dia tidak memiliki kekuatan dan kemampuan bertarung seperti dalam mimpi ku. Dengan santai dia pun menegur ku yang tampaknya lelah.
"Apa yang terjadi?" Tanya Serbian
"Tidak, tidak apa apa. Aku hanya lari dari rumah" Jawabku lelah
Semua yang ada dimimpi ku memang memiliki nama nama dan perawakan orang yang sama, mulai dari teman dekatku Serbian, Alcasa, Ryogi, ataupun yang lain nya. Bahkan Ketua kelas ku Flondia sampai ada dimimpiku. Bahkan yang paling parahnya lagi adalah, Geotia yang merupakan om ku sendiri sampai ada didalam mimpiku. Aku juga sekilas melihat tante ku, teman ayah ku, teman ku sewaktu sekolah dasar tapi perawakannya sudah dewasa, dan yang lainnya.
Terlihat didepan dekat meja guru Floandia yang sedang berbincang dengan temannya, dan bangku paling depan dari barisan ku terlihat Alcasa yang sedang mengerjakan pekerjaan rumah yang harus segera dikumpulkan hari ini. Walaupun aku memang sering bermain game, tapi jika ada pekerjaan rumah aku selalu menyelesaikannnya terlebih dahulu, berjaga jaga untuk menambah nilai ku yang jelek.
Aku memang tidak terlalu peduli dengan mimi aneh semalam. Tapi, rasanya ada sedikit hal yang mengganjal bahwa tugas kami didalam mimpi tersebut belum sepenuhnya terpenuhi. Seharusnya kami tetap harus mencari Sang agung Hades, untuk membuktikan mimpinya Serbian dan membuktikan bahwa aku bukanlah orang yang mencuri BOOK STORY.
Ketika aku sudah merasa lebih mendingan, tiba tiba datang Bu Kitsui yang menjaga gerbang tadi kedalam kelas, dan seketika kelas pun menjadi rapi.
"Ehm… sekarang memang bukan jam pelajaran Ibu, tapi hanya memberi informasi bahwa selama seharian ini kalian harap dimohon untuk belajar mandiri dikelas. Karena para guru sedang melaksanakan rapat mendadak"
Bu Kitsui yang masuk ke kelas kami memang sudah membingungkan karena memang sekarang bukanlah jam pelajarannya, dan ternyata beliau hanya menyampaikan informasi.
"Baiklah, mohon kerjasama nya agar tidak berisik" Ucap Bu Kitsui sambil pergi meninggalkan kelas
Negara Injansia adalah tempat tinggalku. Memang tempat yang didalam mimpiku sama persis seperti tempat ku didunia nyata, negara yang sama, kota dan desa yang mempunyai nama yang sama juga. Tapi, didunia nyata tidak terdapat kerajaan seperti dimimpi.
Setelah menerima informasi tersebut, teman sekelas ku pun melakukan berbagai aktivitas. Ada yang hanya bermain, ada yang belajar, ada yang mengobrol serta bercanda, dan bahkan ada yang tidur. Mungkin yang tidur ini persis sekali dengan diriku ya.
"Hei, Serbian" Tegur ku
"Apa Ray?" Jawab nya
"Aku ingin bertanya kepada mu" Ucap ku murung
"Ada masalah apa?" Tanya nya
Aku yang duduk bersebelahan dengan Serbian niat ingin menceritakan apa yang aku mimpikan tadi. Karena tempat duduk kami bersebelahan aku jadi tidak perlu lagi untuk menghampirinya.
"Apa yang akan kau lakukan jika suatu pekerjaan yang kau kerjakan tidak dapat dituntaskan hingga akhir?" Tanya ku
"Hem, mungkin aku akan kembali mengerjakan nya lagi"
Sambil berpikir, dia pun menjawab pertanyaanku.
"Oh, seperti itu" Jawab ku lega
"Ada apa memangnya?" Tanya Serbian heran
"Tidak, tidak apa apa" Jawab ku senyum
Dihari itu sekolah berjalan seperti biasa dan dengan berbunyinya bel pulang, sekolah pun berakhir pada sore hari. Aku dan Serbian pulang bersama, kebetulan rumah kami memang searah tapi dia akan naik kereta distasiun yang berada didepan.
Teman sekelas ku seperti Ryogi, Alcasa, Floandia, Fuma, dan Charles. Berbicara seperti biasa kepada ku dan aku hanya dapat tertawa saja melihat mereka yang sekarang jika dibandingkan dengan yang berada didalam mimpiku. Memang aku belum melihat Charles, Ryogi, dan Fuma mengeluarkan kekuatan asli mereka, serta Henri kakak laki laki dari Charles yang nampak berbeda dengan kenyataannya didunia asli.
Setelah sampai dirumah, aku beristirahat sejenak dan melepas pakaian sekolah. Serta memasak segelas mie cup untuk makan sambil bermain komputer sebentar.
Setelah malam tiba, karena hari ini sekolah tidak ada jadwal pembelajaran seharian pun, makanya malam ini aku bebas dari pekerjaan rumah dan langsung lanjut bermain game yang kemarin aku baru mainkan dan tidak sempat ku selesaikan. Yaitu, The Story : Legend of Eye Eight. Karena tertidur akhirnya aku pun harus memulai ulang game tersebut agar terasa lebih asik. Sebab game yang bertema fantasi lebih asik jika dimainkan dengan sekali tamat satu chapter.
Saat ingin memulai game tersebut, sama seperti kemarin aku mengisi data diri ku dan segera masuk kedalam game tersebut. Sesaat aku ingin masuk untuk bermain, tiba tiba aku mengantuk dan serasa ingin tidur, mungkin karena kemarin aku kurang tidur. Karena menunggu loading game yang baru masuk itu lama, jadi ku pikir jika tidur sejenak dan membiarkan game ini untuk memasukan datanya saat aku sedang tidur, dan akan langsung bermain dengan lancar ketika aku bangun nanti.
Karena itu, aku pun merebahkan badan ku dan menutup mata untuk tidur sejenak sambil menunggu loading data selesai nanti. Setelah aku tertidur aku pun terkejut.
"Ray… Ray…"
Tiba tiba terdengar suara terharu yang memanggil manggil namaku, dan suara tersebut seperti Serbian dan Alcasa.
"Ray… apa kau tidak ingin tidur"
"Hah? Ada apa ini?" Tanya ku bingung
Seketika aku terbangun dan merasa aneh dengan kepala ku. Serasa sedikit sakit dan pegal.
"Bicara apa kau ini apa kau sakit sakit saja?" Tanya seseorang yang mirip Serbian
"Heh? Apa aku kembali lagi?" Tanya ku bingung
Dan ternyata Ray yang tengah tidur untuk menunggu loading data selesai terbangun kembali kedalam mimpi anehnya lagi. Dengan takut dan bingung Ray tampak tidak dapat berbicara apapun ditengah keanehan tersebut.
ns 15.158.61.8da2