"Eh… memang seperti itu ya?" Ucap Nuss II heran
Kembali kepercakapan mereka. Dengan mengejutkan, Nuss II melontarkan pertanyaan yang membuat kami semua terheran, sebab yang ditanyakan oleh Nus II adalah namaku. Bukankah dia yang selalu berbicara denganku sewaktu itu, dan pastinya dia juga masih mengingat namaku, karena belum ada seharian kami tidak bertemu, mungkin. Jika waktu yang ku rasakan memang sama dengan yang memang rasakan, pasti tidak salah lagi.
Akupun hanya sekedar menghela nafas dengan keanehan ini, mengingat akupun sudah tidak ingin membuat masalah jika salah sedikit saja.
"Jadi, kau tidak tahu namaku?" Tanya ku
"Maaf, aku tidak mengetahuinya" Ucap Nus II
Red dan Blue yang hadir disana juga tidak dapat berbuat apapun lagi, dan hanya menghela nafas sepertiku.
"Sebelum itu. Boleh aku bertanya?" Ucapku ke Nus II
"Boleh silahkan"
"Bukankah kita sudah pernah bertemu, sewaktu aku tersadar dan kalian bertiga datang menghampiri, yang menyebabkan aku sekarang berada didalam dunia game ini?" Tanyaku santai
"Benar, kita sudah pernah bertemu Ray sewaktu pertama kali dia terbangun"
"Benar, apa kau tidak ingat?"
Dengan pertanyaanku tersebut, Red dan Blue pun seperti setuju denganku. Karena memang mereka bertiga sudah pernah bertemu denganku sebelumnya, dan aneh saja jika dia tidak mengingat namaku. Kemungkinan yang ada Nus II sudah lupa dengan namaku seperti kata Blue, tapi kemungkinan itu kecil sekali. Mengingat kami baru saja bertemu beberapa waktu lalu.
"Memang pernah ya…..??"
Dengan ekspresi sedang berpikir, Nus II sepertinya mencoba untuk mengingat ingat kembali, jika dia memang sudah pernah bertemu denganku. Akupun ragu bahwa dia sendang mengingatnya kembali, karena dengan cepat dia pun langsung menyerah untuk mengingatnya.
"Ya sudah. Aku tidak mengingatnya" Ucap Nus II
Dengan kondisi yang tidak memungkingkan, akupun juga sudah tidak ingin berlama lama lagi, sebab masih banyak hal yang ingin aku ketahui tentang dunia baru ini, dan jika hal tersebut diundur karena hal yang menjengkelkan seperti ini, lebih baik aku menyerah saja.
"Baiklah, sepertinya kau memang tidak mengingatnya" Ucapku pasrah
"Hehe, maaf"
"Namaku, Ray Akashi. Seorang player yang telah sadar, dan terjebak disini sekarang karena ulah kalian bertiga" Ucapku jengkel
Akupun memperkenalkan diriku kembali kepada Nus II, dan memperlihatkan raut ekpresi yang menggambarkan bahwa aku tidak senang karena dibawa kesini.
"Yah, tenang Ray, kau sudah mengetahui beberapa peraturan ini. Mungkin saja kau dapat keluar dengan mudah dari game ini" Ucap Nus II
"Bagaimana aku dapat keluar dengan mudah, dengan statusku yang tidak memiliki skill apapun dan seorang Piecer" Ucap ku risih
"Tidak, itu semua tidak sesuai dengan yang kau kira" Ucap Nus II dengan serius
Dengan memberi harapan kepadaku, Nus II mengatakan hal yang luar biasa lagi.
"Hah? Apa maksudmu?" Tanyaku heran
"Yah kau akan tahu itu" Ucap Nus II
"Apa maksudmu Nus II?" Tanya Red
"Hmm, Red dan Blue. Kalian lebih baik kembali saja, biar disini aku saja yang tangani"
Melihat Red dan Blue hadir disana juga, Nus II pun memperintahkan mereka berdua untuk kembali saja. Akupun tidak mengetahui kata 'kembali' yang dikatakan oleh Nus II itu ada dimana, yang pasti sepertinya dia ingin menanganiku sendirian saja.
"Kembali kau yakin? Dia sudah berhasil melewati tes yang kuberikan" Ucap Red tegas
"Karena itu, dia biar aku saja yang menanganinya. Lebih baik kalian tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya" Ucap Nus II tegang
Setelah mengetahui namaku, tampaknya ekpresi Nus II berubah menjadi tegang sambil memperhatikanku dengan tajam. Melihat ekpresi Nus II yang berubah seketika, Red dan Blue memutuskan untuk mengikuti arahan darinya dan segera mempersiapkan diri untuk kembali.
"Baiklah, jika kau berkata demikian" Ucap Red
"Aku sudah memberitahu Grey kondisi saat ini, kalian ikuti saja arahan darinya nanti" Ucap Nus II
"Baiklah"
Sepertinya masih ada lagi dari Ras Ifrid digame ini, karena Nus II mengatakan bahwa ada seseorang yang bernama 'Grey' yang sudah ditugaskan olehnya.
"Satu hal lagi, Red aku akan menggantikanmu mulai dari sekarang" Ucap Nus II serius
"Heh… kenapa memangnya?" Tanya Red lemas
"Sudahlah ini perintah" Ucap Nus II mempertegas
"Baiklah…"
Dengan mengatakan satu hal lagi, Nus II sepertinya akan menggantikan tugas dari Red mulai dari sekarang. Akupun tidak mengetahui tugas seperti apa, tapi mungkin tugas yang bersangkutan denganku lagi, barangkali dia akan memberikanku semacam tes lagi seperti Red. Dengan melihat hal tersebut, aku yakin bahwa memang benar Nus II selama ini merupakan pemimpin mereka, sebab dengan mengatakan hal yang berbau dengan militer tersebut.
"Bye Ray, semoga kau dapat menyelesaikannya" Ucap Red dengan senyumannya
"Sampai jumpa Ray Akashi" Ucap Blue juga
Dengan berpamitan, Red dan Bluepun menghilang dengan cara yang sama seperti kedatangan mereka. Red menghilang dengan kobaran api, dan Blue dengan kumpulan air. Seperti dugaanku, warna yang mereka miliki mewakili skill yang mempunyai elemen dari mereka. Red yang berwarna merah berarti dia memiliki skill elemen api seperti warnanya, dan Blue yang berwarna biru berarti dia memiliki skill elemen air sama seperti warnanya juga. Tapi, aku bingung kenapa Red malah memiliki skill elemen api, bukannya darah saja, padahal hal tersebut lebih keren.
Setelah mereka berdua menghilang total dan tidak berbekas lagi disini, Nus II kembali mengahadap kepadaku dan mengatakan hal yang mengejutkan kembali.
"Karena skill dengan elemen darah itu tidak ada dimenara jam, dan juga aku memang pemimpin dari mereka berdua" Ucapnya
"Hah?"
"Setiap skill yang ada disini semuanya memiliki elemen yang hanya ada dimenara jam, selain itu tidak akan pernah ada" Ucapnya seperti seorang guru
"Tunggu dulu, apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti" Ucapku bingung
"Kau tadi berpikir kenapa Red malah memiliki skill elemen api bukannya darahkan? Jadi aku memberitahumu bahwa skill yang ada didunia ini, semunya memiliki elemen yang sama seperti yang tertera dimenara jam" Ucap Nus II kembali
"Hah? Jadi selain elemen yang ada dimenara jam itu, tidak ada didunia ini?" Tanya ku heran
"Benar sekali"
"Yang benar saja. Lagi pula bagaimana kau dapat mengetahui yang kupikirkan?" Tanyaku heran
"Yah tentu saja karena aku memiliki kemampuan tersebut" Ucap Nus II yakin
"Maksudmu kemampuan itu seperti apa?" Tanyaku kembali
"Kau sudah mengetahuikan, bahwa kami bertiga memiliki skill elemen sesuai dengan warna pakaian kami. Jadi mudahnya, elemenku ini adalah cahaya. Sebab pakaian yang kugunakan adalah berwarna kuning dan emas" Jelasnya
"Memang apa pengaruhnya cahaya dengan warna kuning dan emas? Bukankah logam panas lebih cocok dengan warna kuning dan emas" Ucapku
"Heh… apa kau bodoh buat apa diciptakan skill elemen logam panas, memangnya digunakan untuk apa hal tersebut" Ucap Nus II mengejekku
"Yah, maaf saja" Ucapku mengeles
"Cahaya dari bohlam lampu yang pertama kali adalah berwarna kuning emas, jadi sebab itu aku memiliki elemen cahaya" Ucapnya bangga
"Aku tidak mengerti" Ucapku bingung
"Heh…."
Kamipun membicarakan hal hal yang luar biasa, bahwa elemen yang ada didunia ini, semuanya tertera dimenara jam saat pemilihan skillku. Tercamtum disana beberapa skill dengan lambang elemen mereka masing masing, dan selain elemen yang berada disana maka tidak akan ada didunia ini.
Selain itu, Ternyata Nus II dapat membaca pikiranku, sebab dia memiliki cahaya yang mewakili pakaian kuning dan emasnya itu, hal tersebut karena kemapuan yang dibicarakannya. Sementara Red dan Blue, masing masingpun memiliki skill dengan elemen sesuai dengan warna pakaian mereka. Dan dia juga menegaskan bahwa warna kuning emasnya itu berkaitan dengan penciptaan bohlam lampu pertamakali.
"Jadi intinya, elemen yang ada didunia ini akan aktif kepada target jika targetnya itu berada dalam lingkup jangkauan elemennya tersebut" Jelas Nus II
"Contohnya?" Tanya ku
"Contohnya saat aku membaca pikiranmu. Karena kita berdua sedang berada dalam lingkup jangkauan elemenku yaitu cahaya, maka aku dapat membaca yang kau pikirkan saat ini" Jelas Nus II
"Oh seperti itu. Jadi jika aku pergi dari cahaya ini, maka kau tidak dapat mengaktifkan skillmu itu?" Ucap ku
"Benar sekali" Jawab Nus II bangga
Nus II pun menjelaskannya, bahwa setiap elemen yang ada akan aktif jikalau Sang target sudah berada dalam lingkup jangkauan atau sudah berada didalam elemen tersebut, dan jika Sang target berada dikondisi sebaliknya maka skill dari Si pengguna tidak dapat aktif kepada target, karena dia berada diluar lingkup jangakauan elemen.
Memang saat ini aku dan Nus II berada dibawah sinar matahari yang menembus dari atas gua. Menandakan hari ini sudah siang yang dibuktikan oleh matahari berada diatas kepala.
"Jadi bagaimana caramu dapat membaca pikiranku dengan mudah?" Tanyaku kembali
"Karena kau dan aku berada didalam cahaya, jadi aku dapat dengan mudah melakukan berbagai hal" Ucapnya dengan bangga
"Tunggu, jadi selama target berada didalam elemen tersebut, maka Si pengguna elemen dapat melakukan berbagai hal kepadanya begitu?" Tanyaku serius
"Benar, namun ada caranya dalam setiap penggunaan skill. Contohnya seperti saat aku membaca pikiranmu, tidak semua pengguna skill cahaya dapat melakukan hal tersebut, terdapat berbagai cara yang rumit sebelum dapat melakukannya, tidak sepertiku yang dapat melakukannya dnegan mudah, mungkin jika dia baru menguasai elemen cahaya, butuh sekitar beberapa ribu tahun untuk dapat melakukan yang sepertiku" Jelas Nus II
"Oh seperti itu, ada cara untuk mengaktifkannya ya…. Jadi itu yang kau sebut kemampuan" Ucapku lega
"Iya"
Hal tidak terduga, bahwa selama Sang target memenuhi syarat pengaktifan skill elemen yaitu berada dalam lingkup jangkauan, maka Si pengguna skill dapat melakukan apapun terhadap Sang target yang sudah berada didalam sana. Menduga hal tersebut membuatku panik, dan Nus II pun menjelaskannya kembali, bahwa ada cara lainnya lagi untuk mengaktifkan kemampuan dari skill elemennya.
"Sekarang pun aku dapat dengan mudah menghancurkan tubuhmu" Ucap Nus II sambil menggengam tangannya kepadaku
"Lebih baik jangan, aku sedikit takut" Ucapku memohon
Nus II pun meledekku dengan kesempatan yang dimilikinya tersebut.
"Apa skill elemenmu itu aktif disemua jenis cahaya?" Tanyaku
"Iya, tapi seperti yang ku katakan tadi, tidak semua pemilik skill ini dapat melakukan hal tersebut. Mungkin ada yang hanya berpengaruh oleh cahaya matahari, atau cahaya bulan. Atau bisa juga dengan beberapa banyak jenis cahaya tergantung keahlian Si penggunanya" Jelasnya
"Oh"
"Namun, aku dapat menggunakannya disemua jenis cahaya. Karena aku adalah Sang ahli elemen cahaya nomor satu didunia ini" Ucapnya dengan bangga
"He…"
Nus II memberitahuku bahwa, tidak semua pengguna skill cahaya dapat melakukannya disegala jenis cahaya, berbeda dengannya yang sudah sangat menguasai skill cahaya. Pengguna skill cahaya yang masih pemula biasanya hanya dapat menggunakan beberapa jenis cahaya saja.
"Jadi kenapa kau memerintahkan Red dan Blue untuk pergi?" Tanyaku
"Karena mereka berdua tidak boleh mengetahui yang akan kita bicarakan nanti" Ucap Nus II
"Memangnya apa yang kau ingin bicarakan? Jika bisa secepat mungkin ya, ada hal yang inginku bicarakan juga denganmu" Tanya ku
"Sebelum itu lebih baik kita duduk saja terlebih dahulu" Tawar Nus II
Kami berduapun duduk diatas batu berukuran sedang yang berada didekat sana, kedua batu itu tidak terkena sinar dari matahari, karena itu aku tidak perlu waspada lagi jika sewaktu waktu Nus II menggunakan skillnya untuk mempermainkanku.
Dan diatas batu itu kamipun membicarakan berbagai hal yang baru kuketahui.
ns 15.158.61.54da2