x
Aku berlari melewati reruntuhan pabrik yang terbakar hebat. Dengan nafas memburu, kucoba keluar dari pabrik tetapi api terus melalap seluruh bangunan sampai api membumbung tinggi, berayun-ayun di angkasa.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQ1Pb6Pj7L
Asap hitam pun mengepul, hanya menyisakan panas yang menyengat. Gak ada satu pun orang yang melintas, Reno atau pun Rindu.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0fMdRse7c
Kucoba berlari, menembus lorong pabrik mencari keberadaan dua orang yang aku sayang, tetapi gak kutemukan. Setiap aku melangkah ruangan, hanya ada reruntuhan. Debu bercampur asap hitam mengepul dengan api yang menyalat-nyalat mengancam. Meski rasa takutku membayangi hatiku, aku berusaha untuk terus berlari dengan tenagaku yang masih tersisa. Rindu, orang yang aku sayangi gak kutemukan. Hanya lidah-lidah api yang siap melahap tubuhku yang berulangkali menyalat-nyalat ke arahku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqyZ3nIav1B
Tenggorokanku terasa kering, air mataku pun sudah mengering pula. Kucoba memanggil lelakiku, gak ada jawaban.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5R8kWMPELw
"Rindu, Reno. Kalian dimana?", Tanyaku pada diri sendiri dengan tangis yang menyesakkan dadaku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9eL4haop8
Pabrik ini berubah menjadi neraka, dengan api yang membumbung tinggi. Rasa takut di dalam hatiku semakin menyesakkan, saat gak kutemukan seorang pun di dalam pabrik yang terbakar.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNaP7KMFs2M
"Hiks, hiks, Rindu", aku benar-benar putusasa.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2xNCSvvcXW
Kakiku yang aku paksa berlari, akhirnya kelelahan. Karena rasa lelah yang menderaku, aku terjatuh meringkuk di atas lantai. Lalu aku terbangun lagi, setiap kali aku berusaha berlari. Bangunan yang terbakar kembali runtuh ke bawah. Tetapi aku gak menyerah, seenggaknya aku berharap bisa menemukan seseorang di bangunan ini. Aku yakin, aku akan menenemukan Rindu atau pun Reno. Hanya saja, sudah aku kelilingi bangunan pabrik ini sampai ke lorong-lorongnya dengan langkah lelah. Kucoba memberanikan diri, melewati kobaran api. Tetapi aku justru terjebak, gak ada jalan keluar.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4oryFYZzw
Aku benar-benar putusasa, karena jalan keluar dari pabrik ini semua tertutup oleh beton-beton dari reruntuhan pabrik yang terbakar. Jilatan-jilatan api, yang terus berkobar terus-menerus melalap semua bangunan dengan asap hitam yang semakin tebal. Mengepul tinggi sampai aku gak mampu memandang sekitarku. Dadaku pun sesak, menghirup asap yang kian tebal. Udara pun memanas, rasa-rasanya aku sedang berada di dalam kubangan neraka. Aku ketakutan, benar-benar takut. Sekarang yang aku inginkan hanya keluar dari sini. Kakiku lelah, mataku pun perih. Bahkan kulitku berkali-kali dijilat oleh api, tetapi kutahan panasnya meski kulitku melepuh.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0XSgLEOVk
"Ida! Ida! Kamu dimana!"
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ4woLUQmwj
Kudengar teriakan yang memanggilku, kucoba dengan tenagaku yang tersisa untuk menyauti suara yang memanggilku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0dtPsh236
"Aku disini. Tolong aku!", Kataku sambil berusaha bangkit.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsG6fL2bjn
Kulihat seseorang menerobos reruntuhan yang dilahap oleh api. "Reno! Tolong aku!", Aku berteriak agar Reno melihat ke arah dimana aku berdiri.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwUUStbaSG
"Ida! Kamu dimana!", Tetapi Reno gak melihatku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOeFjbgvFx
Api semakin besar, sesekali lidah api menyalat sampai mengenai kulit bahuku. "Hiks, hiks, Reno! Tolong aku!", Aku kembali berteriak, berharap Reno mendengar teriakanku. Dan berbalik arah menatapku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBLoR997i5
Tetapi teriakanku sia-sia, perasaan putusasaku yang aku rasakan melebihi putusasaku yang muncul saat pertamakali aku berada disini.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrbnyJVz2b
Aku benar-benar gak tau, kenapa api membakar pabrik. Bahkan saat aku terbangun dengan api yang membumbung tinggi. Semua telah pergi, hanya ada aku saja yang meringkuk di atas ranjang tanpa collar di leherku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGn9X3BM384
"Ida? Tunggu disitu Da, jangan kemana-mana!", Reno sudah menemukanku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKS9Ah3CuN
Berkali-kali Reno hendak berlari di tempat aku meringkuk gak berdaya. Tetapi berkali-kali juga, api menyembur seakan-akan ingin melahap tubuh Reno. Reno gak menyerah, sampai reruntuhan pabrik jatuh di depan Reno.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS42Uatyj7H
Sekarang aku benar-benar terjebak di dalam ruangan ini. Reruntuhan yang jatuh di depan Reno, menutup jalan satu-satunya yang bisa dilewati. Nafasku pun sesak gak terkira, bahkan untuk sekedar menghirup nafas pun rasanya sesak. Meski aku terjebak disini dengan suhu yang semakin panas. Aku tetap berusaha memanggil-manggil nama Reno. Tetapi setiap teriakanku membuat tenggorakanku tercekat. Ingin rasanya aku menyerah, lalu membiarkan tubuhku dilalap oleh api di dalam bangunan ini.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIeL27dxEB9
"Ida! Kamu baik-baik aja? Ida!", Aku masih mendengar suara Reno yang terus memanggil-manggil namaku. Tetapi percuma saja, tenggorokanku yang tercekat membuatku kesulitan untuk berteriak.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3kljGHBmIF
"Ren! Tolong aku!", Aku berusaha berteriak tetapi usahaku sia-sia.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgo8lQuKXP
Panas yang menyengat tubuhku, membuat tubuhku lemas. Aku kehausan, aku benar-benar ingin minum. Dengan sedikit tenagaku, aku berusaha merangkak mencari minum. Saat aku yang dengan susah payah merangkak, lagi-lagi api menyalat nyalat dengan lidahnya yang seakan ingin menjilat tubuhku dengan panasnya yang menyengat. Tetapi, aku gak menyerah, aku ingin terus hidup. Meski tubuhku sudah kelelahan. Dengan masih terus berjuang, untuk tetapi hidup. Aku merangkak menahan isakan tangis yang gak bisa aku tahan.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxkAjVFWvU
"Ren! Reno, selamatkan aku!", Kataku lemah.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvGnNWMLti
Saat tubuhku kelelahan, rasa sakit pada payudaraku muncul kembali. "Sakit, tolong aku!", Rasa sakit menjalar ke seluruh payudaraku, dengan payudaraku yang terus membengkak.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6NFrynkAH
Disaat tubuhku tersiksa seperti ini, putusasaku semakin menjadi-jadi. Aku menyerah, aku ingin tertidur selamanya agar rasa sakit yang aku rasakan cepat memudar. Tetapi keinginan yang muncul untuk segera mengakhiri hidupku hanya sebatas di pikiranku saja. Aku hanya putusasa dengan penderitaan yang aku derita. Bukan berarti aku rela untuk mengakhiri hidupku dengan sia-sia.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOjguJtBLm
"Da! Ida!", Teriakan Reno masih menggema di dalam bangunan ini. Tetapi aku sudah gak lagi bisa berteriak. Setiap kali aku berusaha berteriak, gak ada suara yang keluar dari tenggorokanku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgaf76FAeo
Kucoba terus merangkak, meski rasa sakit di payudaraku terus menyiksaku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GGlGbt4sh
"Umi! Hiks hiks", aku benar-benar gak kuasa, sampai rasa rinduku pada umiku kembali muncul. Ingin rasanya umiku datang menolongku, menerobos api yang berkali-kali ingin melahap tubuhku. Lalu umiku memelukku yang sudah gak berdaya, mengusap air mataku yang menetes di pipiku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4XvoGtzZU6
Ingin kutumpahkan semua kelelahan ini ke dalam pelukan umiku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWKiSU4KSS
"Abah, tolong Ida!", Kataku dengan suara tercekat di tenggorokan.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwhPDHD5yS
Lalu kulihat seseorang menerobos kobaran api. Ada secercah harapan yang kini menghampiriku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1aiwEaK0GY
"Reno?", Setelah aku berusaha menatapnya dengan jelas, orang itu bukanlah Reno melainkan Pak Albert.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsoGXmMesQ
Dalam kondisi kelelahan, dengan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhku karena asiku di dalam payudaraku. Aku hanya bisa pasrah Pak Albert menggendongku. Sampai mataku benar-benar terasa berat, lalu aku gak sadarkan diri.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIklCSD0D4m
***************
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ06IVIWL5Wl
Kucoba membuka mataku, dengan mengerjap-ngerjapkan mataku. Aku sedang berada di tempat yang gak aku kenal, dimana aku sekarang berada di atas ranjang dengan sprei putih. Saat aku berusaha bangun, tubuhku masih terasa sakit. Lalu aku melihat kondisi tubuhku, sekarang aku memakai dress panjang putih bersih.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzC2dkcLgow
"Dimana aku sekarang?", Tanyaku lirih.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡap1rBhK6So
Lalu muncul seseorang yang mendekatiku, setelah aku menyipitkan mataku agar aku melihat lebih jelas. Ternyata orang itu adalah Pak Albert.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTZfF0PmUW
"Mbak udah siuman?", Tanya Pak Albert ramah.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4eAfBL4sEW
"Saya dimana ini Pak?", Tanyaku pada Pak Albert dan berusaha untuk bangun.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnrTNd889U
"Mbak ada di rumah saya", kata Pak Albert.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jirxJYYOL
Saat aku berusaha bangun, tubuhku terasa sakit. "Aw, sakit", kataku mengaduh.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSeVrL2wHx1
"Jangan dipaksakan Mbak!", Kata Pak Albert yang duduk di sampingku, mencoba membantuku untuk duduk.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFTVBOKkxce
"Dimakan dulu Mbak!", Kata Pak Albert membawa semangkuk bubur ayam padaku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92sZl4MX6Q
"Terima kasih, Pak", kataku sambil tersenyum menatap Pak Albert.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkG1kzninDB
"Jangan sungkan kalau butuh apa-apa Mbak! Oh iya, minumnya saya taruh sini ya!", Kata Pak Albert menaruh segelas air putih di atas meja dekat ranjang.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3A8SCloiP
"Terima kasih Pak, atas kebaikannya", kataku pada Pak Albert.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRT8Ysljtc
"Sama-sama Mbak", kata Pak Albert, lalu Pak Albert pergi meninggalkanku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUK2x2TBE2
Semenjak apa yang aku alami, aku selalu bertanya-tanya. Siapa sebenarnya yang menjadi pelaku pembakaran di pabrik. Gak hanya itu saja, tetapi segudang pertanyaan tentang dimana orang-orang setelah pabrik terbakar. Bahkan aku gak menemukan Rindu di sampingku. Yang anehnya lagi, gak ada collar di leherku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYMbrRXSdd
Dan yang menjadi pertanyaanku sekali lagi, saat api mulai menjalar membakar bangunan. Seharusnya Rindu dan yang lainnya akan terjebak di ruangan bersamaku. Karena leher kita sama-sama terikat, yang tentu saja gak masuk akal bisa kabur dalam kondisi leher terikat.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4g3MdfbeW
Entah kenapa aku semakin kebingungan dengan apa yang menimpaku. Banyak kejadian yang gak masuk akal, yang gak bisa aku cerna dengan akal sehatku. Jangankan kebakaran yang membakar pabrik. Kasusku diculik dan si penculik membawaku di pabrik sekaligus peternakan yang berisi perempuan-perempuan yang diperah susunya untuk dijual saja, sangat-sangat gak masuk akal. Karena emang gak mungkin, pabrik semacam itu ada. Tetapi aku benar-benar mengalaminya. Bahkan aku merasakan sendiri saat asiku diperah menggunakan mesin.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOaJXWhkIl
Lalu Pak Albert kembali masuk ke dalam kamar dengan seorang perempuan memakai cadar. Aku mengernyitkan dahiku, penuh tanda tanya.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqaJV0h85bl
Perempuan itu duduk di sampingku, "Da, ini aku Rindu", kata perempuan bercadar itu.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Hz2ejWMj8
"Benarkah?", Aku masih tetap gak percaya karena aku gak melihat wajahnya. Tetapi aku bisa mendengar suaranya, yang memang mirip dengan suara Rindu.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyLuMWQ6AN
"Ini aku, Da. Rindu", kata Rindu membuka cadarnya.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTucYaExQs
Melihat Rindu selamat, aku terisak. "Hiks, hiks, syukurlah kamu selamat Ndu", kataku sambil menghambur memeluk Rindu.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIghDZNz5yi
Rindu memelukku sambil tangannya mengusap punggungku lembut. Merasakan pelukan Rindu pada tubuhku, dengan usapan pada tubuhku. Kesedihan dan rasa sakit yang aku rasakan seakan menguar.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRTPPESNVJ
Rindu memegang punggung tanganku, "Dia ayahku, Da", kata Rindu sambil menoleh ke arah Pak Albert.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMA9CpbpP9
"Maksudnya?", Tanyaku gak mengerti.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGr8HTKYG4t
"Iya, Pak Albert ayahku. Maaf udah nyembunyiin semua dari kamu", kata Rindu sambil menepuk-nepuk punggung tanganku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVX8djZNdR
Entah kenapa, aku terpesona dengan penampilan Rindu sekarang. Rindu sangat cantik, dengan balutan dress panjang berwarna gelap dengan hijab lebar yang menjuntai.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3IlJ3AgQV
Lalu aku berusaha bertanya pada Rindu, karena aku benar-benar penasaran. Karena aku benar-benar gak mengerti bagaimana Rindu menghilang saat aku terbangun dalam kondisi pabrik sedang terbakar.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4u3cQrtnE
"Boleh aku bertanya, Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcAyih25Qx
"Boleh Da, mau tanya apa?", Tanya Rindu dengan tersenyum.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSoPhmAthS
"Cantik banget senyumnya", batinku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTThd5Ve6G
"Aku bener-bener penasaran, kenapa pas aku bangun kamu gak lagi di ranjang? Dan yang lainnya pun juga gak ada? Trus kenapa gak ada yang membangunkanku saat aku masih tertidur?"
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ejlxwTIFQ
"Kamu gak perlu tau, gimana caranya. Yang perlu kamu tau, aku adalah anak pemilik pabrik", seketika ekspresi Rindu berubah menjadi mengerikan.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAGXkTrcRf
Bulu kudukku menjadi merinding, entah kenapa kenyataan yang terungkap di depanku membuatku ketakutan.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqpgc6lXsS
"Dimana Reno?", Tanyaku terisak.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDMBGtl3X6
"Aku gak tau. Dan aku gak mau tau, dimana Reno sekarang", kata Rindu berubah menjadi sinis.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDlgO8Gr5e
"Kenapa kamu jadi kayak gini sih, Ndu?", Tanyaku masih belum bisa menerima kenyataan.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRVYdn0u2I
"Aku sejak dulu kayak gini, Da. Kamu aja yang gak pernah nyadar", kata Rindu semakin memuakkan.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyl3ZX72DJ4
Kutatap Pak Albert, "Kenapa Pak Albert giniin saya Pak? Apa salah saya?", Tanyaku terisak-isak.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLj8HVGcTh
"Gak salah, Mbak. Mbak gak salah, hanya saja Mbak dibutuhkan pabrik saat itu", kata Pak Albert.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtev66np8jf
"Bapak gila, kenapa Bapak lakuin itu ke saya dan juga yang lain!? Hiks hiks", kataku dengan nada tinggi.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgZqUOTuKS
Plak.. Rindu menampar pipiku keras. Mendapat tamparan di pipiku oleh Rindu, mataku perih. Orang yang aku percaya tega melakukan ini padaku. Bahkan tega membohongi aku juga.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHyxqUH1GCd
"Kamu jahat, Ndu. Jahat kayak ayahmu juga!", Kataku yang gak kuat menahan marah dan benci.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3dbCyNE34
"Hahaha, aku emang jahat Da. Apa kamu gak sadar? Apa kamu digelapkan oleh perasaanmu sendiri? Atau kamu terlalu bodoh?", Rindu menghujaniku dengan kata-kata kasar yang membuatku gak sanggup menahan air mataku agar gak menetes.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJztMJF4Ia
"Biarkan aku pergi dari sini! Aku mau cari Reno", kataku berusaha bangkit.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbnzHWnR6m
"Kamu gak bakal bisa keluar dari sini, Da", kata Rindu.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmLCHMs2VX
Aku tetap mencoba untuk berdiri, tetapi aku terjatuh kembali terjatuh di atas ranjang. Entah kenapa kakiku rasanya lumpuh, saat aku berusaha berdiri, kakiku gak mampu aku pijakkan. Enggak hanya lemas, tetapi sakit yang menyiksa.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKP3jYSbAU
"Kan udah aku bilang. Kamu gak bisa keluar dari sini, Da", kata Rindu.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0z0rrTqyoE
"Kalian apakan aku? Hiks hiks", tanyaku dengan isak tangis yang gak bisa aku cegah.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR99EDUUXa9
"Kita gak ngelakuin apa-apa", kata Rindu.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYkUHKJrju
"Kenapa aku gak bisa jalan? Hiks", tanyaku dengan tangis yang kembali meledak.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQUaEHevyZ
"Aku kira, kamu perempuan kuat Da. Ternyata kamu perempuan lemah", kata Rindu mengejekku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFEitLhlCx
"Kenapa kamu mengalihkan pembicaraanku? Kenapa aku gak bisa jalan?!", Tanyaku dengan nada tinggi.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszoQqWyvOB
"Aku sama ayahku gak perlu menjawabnya. Karena itu gak penting", kata Rindu.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWeqqlVkcN2
"Kenapa kamu ngomong berputar-putar sih, Ndu? Apa susahnya menjawab alasan kenapa aku gak bisa jalan?", Tanyaku yang mulai emosi.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXWYDIK1Mt
"Aku suka, kamu mulai emosi, Da", kata Rindu dengan tersenyum sinis.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuo5SMgyC6
"Kamu jahat, Ndu, hiks", kataku kembali terisak.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OISuqFxG8
"Aku emang jahat. Kamu tau? Aku lah yang membakar pabrik", kata Rindu yang mendekatkan wajahnya mendekat sampai nafas kita beradu.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0AXHFxsoV
Saat aku mencium nafas Rindu yang wangi, jantungku berdetak kencang. Entah kenapa disaat seperti ini, aku lemah saat dihadapkan dengan pesona Rindu di depanku. Sifatnya yang jahat, seakan pudar karena pesonanya yang membiusku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWl7uhH6nG
"Kenapa kamu lakuin itu, Ndu?", Tanyaku datar.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrju3E4EzwJ
"Karena aku suka", kata Rindu dengan senyum menyeringai. Wajahnya yang cantik, yang sebelumnya membuatku terpesona. Sekarang justru membuatku ketakutan.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvLnLAQHYE
Lalu masuk ke dalam kamar, orang yang aku kenal. Digo, Rian dan Andika.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCRDLPsNpU
"Bawa dia, Mas!", Kata Rindu ke Digo, Rian dan Andika.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYucpkEQ3Y
Digo mengangkat tubuhku, memanggul tubuhku di atas pundaknya. Saat aku dipanggul di atas pundak Digo, seakan-akan aku flashback ke belakang. Aku teringat saat aku pertamakali diculik dan dibawa ke pabrik.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7SVaMfYPA
Saat aku berada di panggulan Digo, mulutku rasanya terkunci. Gak ada daya lagi untuk memberontak, bahkan air mataku rasanya mengering.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiM7ELPntM
Sekarang aku dibawa di tempat yang hampir sama dengan tempat sebelumnya. Tetapi di tempat ini, hanya ada aku. Dress putih yang melekat di tubuhku ditarik paksa sampai robek. Dan sekarang aku yang telanjang bulat dipasung di restrain bed dalam posisi vertikal.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYYNcMhelh
Dengan tubuh menggigil kurasakan teat cup terpasang di putingku. Kurasakan mesin pemerah susu memerah asi di dalam payudaraku yang membengkak.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGejDsB0KrK
Dengan menggigit bibir bawahku dan mata terpejam, aku ingin menyangkal apa yang aku alami. Entah kenapa aku merasa seperti tidur. Semakin dalam, semakin dalam dan semakin dalam.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYDyApMgzc
"Da, makan malam! Turun!", Aku langsung tersentak kaget mendengar umiku memanggilku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVY5x9gOpkq
Kucoba membuka mataku, kukucek-kucek mataku agar aku bisa melihat dengan jelas. Betapa terkejutnya aku, karena aku sekarang berada di dalam kamarku. Sedang dalam posisi tengkurap, memakai piyama berwarna putih. Lalu aku mencoba duduk, kucoba membuka tablet yang tergeletak di atas ranjangku. Kucoba membuka layar tabletku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uWEjGN5XU
"Ya Tuhan!", Aku kembali terkejut dengan menutup bibirku dengan tangan karena apa yang aku alami seperti manga hentai yang ada di tabletku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FaWyKHXz3
Lalu aku tersenyum, karena semua yang aku alami hanya mimpi. Sebelum aku turun ke lantai bawah, kurapikan rambutku. Dan aku pakai hijab bergoku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJMiK5Cze2
"Da. Ghaida!",
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnaWUOeSTgr
Langkahku berhenti lalu aku menoleh ke belakang. "Reno?", Kataku gak percaya Reno berada di kamarku.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbk0dEJhMEL
Kukucek-kucek lagi mataku, Reno menghilang. Entah kenapa aku meneteskan air mata.
629Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliN3yNPpda
TAMAT
ns 15.158.61.16da2
