“Oohhhh…..” Ani terpancing. Tangannya meremas rambutku. Ku tebarkan jilatanku mengelilingi areolanya dan sesekali memilin putingnya. Desahan Ani berubah menjadi erangan. Aku menyusu dengan penuh nafsu sedangkan tangan kananku memainkan putting kirinya dengan gemas. Jariku menyentil-sentil putingnya disamakan temponya dengan permainan lidahku.18074Please respect copyright.PENANAtA3f0hjWc5
18074Please respect copyright.PENANAiS8bUtknae
“Oouwhhhh…oouuwwhhhh…..Kaaanggghhhh……. jilatinnnn laggiiiihhhhh…….iyaaa….gituhhhh…..” racaunya. Dengan semangat tinggi ku ganti dada kanannya yang kini kulahap dengan rakusnya. Ku sedot putingnya dengan lahap. Ani sangat menikmati permainanku hingga tangannya tidak lagi meremas rambut tetapi memeluk kepalaku. Aku semakin bersemangat.18074Please respect copyright.PENANAN1B6XKki6o
18074Please respect copyright.PENANAbUFcwoWxvQ
“Kaangggg……..Mauhhh nihhhh…….Aaaaawwwhhhhh……” Ani menjerit kecil lalu jatuh bersimpuh di lantai membuat kulumanku terlepas. Dia orgasme rupanya.18074Please respect copyright.PENANAuhcIdL9Id0
18074Please respect copyright.PENANA9v9jAYj80j
“Hi..hi…hi…aku dapethhhh kanggghhhh……” Ucap Ani cekikikan menatapku. Ku angkat tubuhnya dan ku baringkan di ranjang. Ku tatap jam, sudah pukul 01.18. hhmm….sepertinya harus begadang lagi sepanjang malm. Ani terbaring terlentang pasrah menunggu untuk aksi selanjutnya. Aku menaiki ranjang dan memposisikan diriku di sampingnya. Ku buka pahanya agak lebar dan dia menurut saja. Ku raba gundukan bukit di selangkangannya dengan lembut.18074Please respect copyright.PENANAge9pIkyzvV
18074Please respect copyright.PENANAkcK1gZ1Tgo
“HHmmmmm……ssshhhhh…..Kangghh…..kamu pintar bangetthhh…..” pujinya di sela desah beratnya. Aku tersanjung mendengar pujiannya. Ku Tarik perlahan celana piyamanya sekalian dengan celana dalamnya. Ani mengangkat pantatnya untuk membantu memudahkanku melapaskannya. Tak butuh waktu lama untuk membuatnya kini telah bugil di hadapanku.18074Please respect copyright.PENANANvMmvbKF2b
18074Please respect copyright.PENANAvnVK2Azo0N
“Wowhhh….Ni….Tubuhmu bener-bener…..” pujiku.18074Please respect copyright.PENANAJdg53MU6mO
18074Please respect copyright.PENANAKwdMkebHEW
“Jangan gitu ah, Kang….Ani malu….” Ujarnya tersenyum.18074Please respect copyright.PENANAAXm54mKmhK
18074Please respect copyright.PENANANsdmfsv8be
“Kaukah itu, Ani….” Candaku menirukan suara khas bang Haji. Ani tertawa cekikikan melihat tingkahku. Ku posisikan diriku di sela pahanya. Mataku terpana menatap vagina yang mulus merekah basah mengkilap. Lidahku kelu untuk menggambarkannya dalam bentuk kata. Rambutnya sepertinya baru selesai dicukur habis sekitar tiga hari lalu. Belahannya begitu menggodaku. Klitoris yang mengintip di bagian atas belahan itu sangat indah.18074Please respect copyright.PENANAkeZFtIOmjI
18074Please respect copyright.PENANA6gPrKT0KBH
“Kaanggg…..” Ani merajuk menyadarkanku dari lamunan panjang akan kekagumanku. Ku belai kedua pahanya dengan lembut.18074Please respect copyright.PENANAWbGwtFWI1z
18074Please respect copyright.PENANAlsQXpwbwud
“Sshhhh….ihhhhh…..kaangggghhh…..” Ani kembali meracau apalagi ketika rabaanku menyusuri betis kirinya, daerah sensitifnya. Ku lihat celah itu bergerak menyempit dan mengeluarkan lender bening. Ohh….betapa indah tubuhmu, Ani. Aku tidak tahan lagi. Kudekatkan bibirku di celah itu, dan ku kecup perlahan.18074Please respect copyright.PENANABbGcOWoGho
18074Please respect copyright.PENANArRlKYbpUtL
“Aahhhh….Kanggghhh…….” Ani menggeser pantatnya. Sepertinya dia terjut dengan aksiku. “Jangan ahhh…kanggg…….Ani maluuu……” ucap Ani pelan sambil menutup celahnya dengan kedua tangannya.18074Please respect copyright.PENANAQ9eNjavN1L
18074Please respect copyright.PENANAnhxXtCS3Ah
Aku tersenyum dan menyingkirkan tangannya.18074Please respect copyright.PENANAo8w3vE4L6m
18074Please respect copyright.PENANA3qATmA5Gsc
“Emang sama Papanya Faqih gak pernah?” tanyaku. ANi mengangguk lemah. Aku kembali tengkurap di celah selangkangannya. Ku kecup celah basah itu pelan. Ku jilat perlahan. Rasanya gurih tak terlukiskan. Ani melenguh.18074Please respect copyright.PENANANDGvH0wLa9
18074Please respect copyright.PENANA1quPJWiXcj
“Shhhhh….ooooouuuwwwhhhhhhh……..” dia menggelinjang hebat tapi aku tidak peduli. Ku lumat bibir bawah itu seperti ketika kulumat bibir atasnya.18074Please respect copyright.PENANAZtTqt64xo9
18074Please respect copyright.PENANAfzzIHBp7U6
“Kaaannggghhhh……..Aahhh….ahhhh….aaauauuuhhhwwww…….”18074Please respect copyright.PENANAy7lXI27nmy
18074Please respect copyright.PENANAN1XmmUS662
Tubuh Ani terlonjak-lonjak menggoyang ranjang tempat kami memadu syahwat. Ku angkat kedua kakinya di bahuku agar mulutku bebas mengeksplorasi daerah itu. Ku jilat klitorisnya dan sesekali menusuk masuk dengan lidahku lalu menngobok-obok liangnya. Ani semakin kelojotan tidak karuan menerima perlakuanku.18074Please respect copyright.PENANAtWuU4KW9Ra
18074Please respect copyright.PENANADAGbNNHCDW
“Ahh….Ahhh….Kanggg…….Brengghhhsseekkkkhhh kammuuuhh……” Racau Ani. Ku rasakan panggulnya menegang menjepit kepalaku. Sepertinya dia akan orgasme lagi. Semakin semangat ku jilat celah basah itu sesekali mencucup klitorisnya. Entah bagaimana basahnya wajahku sekarang. Aroma kewanitaan Ani ternyata menjadi sumber tenagaku. Aku bertekad Ani harus mendapatkan orgasme melalui gaya ini. Kedua tanganku menjulur ke atas merain buah dadanya. Ku pelintir kedua putingya itu. Tak ku sangka Ani berteriak kencang.18074Please respect copyright.PENANAGzK70nSMeP
18074Please respect copyright.PENANABeevcZZrpG
“Kyyyaaaaawwwhhhhh…..Aaahhhhhh……..Shhhhooooohhhhhh”18074Please respect copyright.PENANAgzeHNuR8Vi
18074Please respect copyright.PENANA46XbBvfJOG
Ani menggeliat tegang. Tubuhnya terangkat seperti sedang kayang. Kepalku di jepitnya dengan erat. Kakinya bergetar. Orgasme yang luar biasa. Hingga beberapa saat kemudian tubuhnya jatuh ke ranjang dalam kondisi sudah lemas. Kakinya kembali terkangkang hingga kepalaku bebas dari himpitannya. Ku perhatikan cairan putih kental merembes pelan keluar dari celah itu. Indah sekali. Ku alihkan pandanganku ke wajahnya yang cantik. Matanya terpejam dan alisnya mengkerut. Mulutnya menganga masih mengeluarkan desahan pelan. Pantatnya bergoyang-goyang pelan. Sepertinya orgasme ini begitu dinikmatinya. Tetapi aku tidak akan memberinya waktu istirahat.18074Please respect copyright.PENANA87z7h4Miwu
18074Please respect copyright.PENANAqW0yNup3PX
Ku kangkangkan kakinya yang sudah lunglai dan segara ku jepit klitorisnya dengan jempol dan telunjuk kiriku. Ani yang lemah terlonjak. Ia kembali menjerit tertahan.18074Please respect copyright.PENANAF6fBR4DMbO
18074Please respect copyright.PENANAPkSje9SP3l
“Kaangghhhhh……Tolongghhhhh….udahhhhhh……”18074Please respect copyright.PENANA5cvFKvJF52
18074Please respect copyright.PENANAWc2EgG9zT2
Tidak. Aku tidak akan mengabulkannya. Ku jilat lagi klitoris yang ku jepit itu, sambil sesekali ku getarkan lidahku keiri dan ke kanan dengan cepat. Ani semakin kelojotan. Ia mendesah, lebih tepatnya merintih. Ia kini mengemis padaku, tapi maaf, aku tidak akan mengbulkannya.18074Please respect copyright.PENANAgXSXQNdyTO
18074Please respect copyright.PENANATixxafN8Yd
“Kaangggghhhh……Kammuhhh jahaathhhh….akkuwhhh….bencchiiiiihhh……Oooouuwwwhhhhh……” Ani meracau dengan liar. Apalagi ketika dua jariku mulai masuk dan mengorek liang surgawinya bekerjasama dengan jilatanku pada klitorisnya. Tubuh ani semakin bergetar. Sisa orgasme dahsyat yang menerpanya semakin memberikan efek nikmat bagi tubuhnya yang sedang ku lecehkan.18074Please respect copyright.PENANANvXJinIxZy
18074Please respect copyright.PENANAfN4XmKKNwf
“Kangghhhh…..tolooongghhh……akuhhhh….ggaakkk…..Kua….aaaaawwwhhh…..”18074Please respect copyright.PENANA3WCayccShV
18074Please respect copyright.PENANAu1vpQcFjaL
Ani menjerit dan berteriak kecil ketika kukocokkan jari-jariku keluar masuk vaginanya. Kecipak lender yang terus merembes keluar membasahi jari-jariku dan merembes ke telapak tanganku. Sementara Ani semakin terguncang. Dia menggelinjang karena perlakuan ini, tetapi ku kuatkan konsentrasiku untuk mempertahankan ritme kocokan jariku di selangkangannya. Bibir vaginanya membengkak dan semakin becek, tetapi gurih ku rasakan. Aku terus menjilati klitorisnya sambil mengocok celah yang lembab dan becek itu.18074Please respect copyright.PENANAAlg2QwWsBZ
18074Please respect copyright.PENANAU4aVUCCqFP
“Brengghhhsekkk kamuhhh….Kanggghhh……Akku…..benccciiihhhhhh kammuuu….”18074Please respect copyright.PENANA1GyTTXeNlp
18074Please respect copyright.PENANAOvCBonxfk5
Ani meracau dan gelinjangnya semakin kuat. Tubuhnya kembali bergetar dan mengejang. Sepertinya dia akan menjemput orgasme ketiganya malam ini. Ku pertahankan kecepatan kocokanku dan kini ku gigit kecil klitorisnya, untuk memancing orgasmenya keluar. Dan benar dugaanku, tubuhnya kembali terlonjak dengan hebat, kepalanya bergerak tidak karuan. Ani kembali orgasme.18074Please respect copyright.PENANABiiuqzJIxI
18074Please respect copyright.PENANA5WXeHbBbAQ
“Aaaaakkkhhhhh…….Oooouuuwwhhhhhh……….Kaaanggghhhhh…..Dapppettt lagiiihhhh……”18074Please respect copyright.PENANAcWEi0UsXJw
18074Please respect copyright.PENANANzHlVzLznA
“Serrrr……”18074Please respect copyright.PENANA3ucF1lP08g
18074Please respect copyright.PENANA1ygPLy3JJe
Ku cabut jariku seiring squirtnya menyirami mukaku. Wow…..ini adalah pengalaman pertama yang luar biasa. Barusan kali ini wajahku terkena kencing perempuan dewasa dan ini rasanya sulit digambarkan. Ku lihat Ani seperti terkena penyakit ayan. Dia mengejang untuk beberapa saat dan terus mengeluarkan racauan. Matanya terpejam dan bibirnya terus menganga. Sepertinya dia tidak sadar kalau liurnya meleleh dari sudut bibirnya.18074Please respect copyright.PENANAP383I3Cvud
18074Please respect copyright.PENANAM8XPapibe4
Aku bangga.18074Please respect copyright.PENANA6FrfcCSjim
18074Please respect copyright.PENANAQwX19f40Pz
“Kangg…..aku pipis lagi, ya?” Tanya Ani lemah. Aku bangkit dan tersenyum padanya.18074Please respect copyright.PENANAQjP1ERbMKP
18074Please respect copyright.PENANAnKk3ItBbP5
“Iya. Di mukaku lagi. Nih…” Kataku tersenyum sambil menunjuk mukaku. Ani tersenyum memelas manja.18074Please respect copyright.PENANAFZDgGHony2
18074Please respect copyright.PENANAG1rnXFuRg9
“Maaffhh……” ucapnya pelan dan suaranya dimanjakan. Aku mengangguk. “Kangg….Maaf, sepertinya aku udah gak kuat lagi……” lanjutnya. Aku tersenyum padanya. “Maaf, yah…..” ucapnya lagi. Aku mengangguk.18074Please respect copyright.PENANAsqNMwQtBLm
18074Please respect copyright.PENANAEFZJL1J5tu
18074Please respect copyright.PENANAURrOqSy5ZE