Ku kirimkan balasan dengan hati berdebar kencang. Ku tunggu ketukan dipintu itu dan rasanya lama sekali. Semenit serasa sejam. Serasa sesak di dada. Hingga akhirnya suara ketukan yang kunanti terdengar juga. Pelan dan konstan.16114Please respect copyright.PENANAHEYhtaoeTI
16114Please respect copyright.PENANAL4n1WEkyn0
“Tok…tok…”16114Please respect copyright.PENANAr5OrtgbZPt
16114Please respect copyright.PENANA6y42NwaE2D
Segera tanpa membuang banyak waktu aku mnuju ke pintu dan membukanya. Tampak lah Ani di depan pintu dengan wajahnya yang syahdu. Hasrat dalam diriku menginginkan aku segera menarik dan memeluknya, tetapu justru yang terjadi adalah kami malah berdiri mematung dan saling menatap satu dengan yang lain. Tetapi tatapan matanya yang sayu dan nafasnya yang mulai berat mengisyaratkan kalau sebenarnya dia telah siap untuk menerima sesuatu yang lain.16114Please respect copyright.PENANAz40cV0WsKf
16114Please respect copyright.PENANABcBqtLyO1e
Ku dekatkan wajahku ke wajahnya dengan gerakan yang sangat lambat. Kepalanya sedikit mendongak mensejajarkan bibirnya dengan bibirku ketika bibirku sudah mendekat, namun ku hentikan sejenak gerakanku, hingga kemudian ku lihat Ani mulai meredupkan matanya.16114Please respect copyright.PENANAYXpAuknWDm
16114Please respect copyright.PENANA6EFjhyJlH8
Cup…..16114Please respect copyright.PENANAHVJmZqsCxS
16114Please respect copyright.PENANAhTlFApy5xZ
Sebuah kecupan ringan kudaratkan di bibirnya yang ranum. Matanya terpejam dan bibirnya terbuka. Nafasnya yang berat menandakan libidonya telah naik. Kuulang lagi kegiatanku. Ku kecup beberapa kali bibirnya dengan intensitas semakin liar, hingga akhirnya jadilah kami saling melumat dengan buas di depan pintu kamar.16114Please respect copyright.PENANAQwdH4kCsXO
16114Please respect copyright.PENANAkrgksuMvjx
“Mhhpppphhhh…..ssllrrppp……”16114Please respect copyright.PENANABjNBI0DFmu
16114Please respect copyright.PENANAvLURfWixI1
Suara dari rongga mulut yang berpadu dengan liur dan permain lidah memenuhi lorong hotel ini. Ku Tarik Ani perlahan masuk kamar dan menutup pintu tanpa melepaskan lumatanku. Kedua tanganku memegang samping kepalanya sedangkan Ani merangkul pinggangku dengan erat.16114Please respect copyright.PENANAVpqFBRDkm5
16114Please respect copyright.PENANAf5UyNC8E7t
“Ccrrppp….slrrullppppp…..hhmmppppphhhh…..”16114Please respect copyright.PENANA9PH1Glb8wK
16114Please respect copyright.PENANA2talYhehFI
Tidak ada rasa bosan dan lelah melumat bibir kakak iparku yang sebenarnya lebih muda dariku ini meskipun telah sebelumnya kulakukan itu. Tanganku mulai turun dari kepalanya dan mulai menggerayangi setiap inci tubuhnya yang masih terbalut jaket jeans. Ani juga sangat bernafsu melumat bibirku. Terkadang lidahku dikulum dan disedot sehingga rasanya seperti tertarik keluar. Aku tidak tau apakah kata-kata yang kuungkapkan sudah menggambarkan situasi panas saat ini.16114Please respect copyright.PENANAT3snz07mYv
16114Please respect copyright.PENANAWKSk495RRh
“Mppppp……..aahhhhh……” Ani menghela napas panjang ketika ku lepaskan ciumanku. Aku tersenyum padanya dan kubuat senyumku semanis mungkin.16114Please respect copyright.PENANA6sKibiwJdn
16114Please respect copyright.PENANAc2Nhufd8w4
“Aku kangen kamu, Ni” kataku sambil menggenggam tangannya.16114Please respect copyright.PENANARXNKSXIjpc
16114Please respect copyright.PENANAU8bl5AlEoQ
“Aku juga, Kang.” Katanya. Lalu perlahan ku tuntun dia untuk duduk di pinggiran ranjang. Dia hadapan Ani yang sedang duduk, ku buka semua pakaianku dan kutelanjangi diriku di depannya. Ku lihat dia menatapku dengan tatapan dalamnya yang memabukkanku. Ketika semuanya telah lepas, ku hampiri Ani yang duduk lalu kami berciuman kembali. Aku yang berdiri agak membungkuk sedangkan Ani mendongakkan wajahnya ke atas. Kami kembali saling melumat, memilin dan menggigit. Tanganku menyelusup di balik jaketnya dan membelai kedua gundukan dada yang menggemaskanku sedankan tangan kanannya juga sudah menggenggam senjataku yang telah tegang masksimal.16114Please respect copyright.PENANAngHX4OmoyU
16114Please respect copyright.PENANAftAWUuQ863
“Sshhhh….Kanggghhh….udahhh…..kerasss bangettttnihhh…..” katanya sembari mengocok pelan senjataku. Aku hanya berdiri terdiam menikmati kocokannya. Gerakannya yang kaku dan kasar sepertinya memberitahukanku kalau dia tidak terbiasa melakukannya. Ku perhatikan dengan saksama ekspresi Ani ketika mengocok senjataku. Kagum dan melongo, mungkin begitu. Hingga sepertinya gerakan tangannya sudah mulai halus dan lancar. Nikmatnya pun sudah mulai maksimal.16114Please respect copyright.PENANAIZyY1cXjVi
16114Please respect copyright.PENANAa2r9of845z
“Ni…..kamu pintarrhhhh……..Jadi tambahh nafsuhhhh sama kamu….” Ujarku sambil menggelitiki belakang telinganya pelan dengan membuat gerakan seperti menggaruk tapi dengan sangat lembut.16114Please respect copyright.PENANAdUoZfO20N2
16114Please respect copyright.PENANAvWQWz1tuY6
“Shhhh…..ihhhhh….Kanggghhhhh…….” Ani menggerak-gerakkan kepalanya sambil tetap mengocok barangku. Ingin sekali ku tuntun mulutnya untuk mengulum penisku, tetapi aku takut justru akan merusak suasana hingga ku biarkan saja ia menikmati mainan barunya.16114Please respect copyright.PENANAMz303mD1ev
16114Please respect copyright.PENANAf89tHZC2kH
“Kangghhhh….basahh nihhh……”ujarnya semakin bernafsu. Dengan gemas Ani menggenggam erat senjataku hingga urat-uratnya menonjol keluar. Wow….aku sendiri kagum melihat senjataku dalam genggaman tangannya yang mungil. Ku perhatikan wajahnya, sepertinya dia mulai penasaran untuk merasakan batangku di dalam mulutnya. Dan benar saja apa yang ku duga.16114Please respect copyright.PENANAMtKnAb8GbD
16114Please respect copyright.PENANAltV1Ig8RvA
Cup……16114Please respect copyright.PENANA7sMnUDrVzr
16114Please respect copyright.PENANAGTLdROfkBc
Ani mencium kecil kepalanya lalu ia menatapku dengan tersenyum. Secara fisik memang tidak berasa, tetapi sensasinya itu membuat hasrat kenikmatanku menjadi berkali lipat. Ani yang kurindukan, mencium batangku dengan masih mengenakan jilbabnya. Merinding sekujur permukaan kulitku.16114Please respect copyright.PENANAczutOZbXZM
16114Please respect copyright.PENANAk1A2ivc9tO
“Ani….kamu nakall……”16114Please respect copyright.PENANAIIXi0F5uRf
16114Please respect copyright.PENANAx6KefAerb1
Hap…..akhirnya masuk juga senjataku ke dalam mulutnya yang mungil dan seksi itu. Ohhh…nikmatnya tak terkira. Pada awalnya Ani hanya mendiamkannya saja lalu kemudian ia memainkan kepalanya seperti mengemut permen.16114Please respect copyright.PENANALbj3GIwoNb
16114Please respect copyright.PENANAq1r2sHpwXB
“Niiiihhhhh……mantapppphhh Niiii…..” ujarku membelai kepalanya yang masih berbalut jilbab itu. Rupanya desahku seakan memberinya tenaga tambahan sehingga Ani mulai memaju mundurkan mulutnya. Gesekan lidah dan sedotannya itu membuat tubuhku memanas. Aku sangat gemas melihat tingkah wanita cantik ini. Ani terlihat sangat menikmatinya.16114Please respect copyright.PENANAJ5uiBAqn3l
16114Please respect copyright.PENANAkkAIHuxfWN
“Hinganga, Hang…..?” tanyanya sambil tetap mengulum senjataku.16114Please respect copyright.PENANARJWA6wnFsI
16114Please respect copyright.PENANAE26evrndcK
“Mantap, NI….Ohhhhh…..” ujarku sambil memberinya jempol. Ani hanya tersenyum lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Kalau lama-lama seperti ini pertahananku bisa jebol rupanya. Ini harus dihentikan.16114Please respect copyright.PENANAeVTc4iPIeS
16114Please respect copyright.PENANARLRfHWOytU
Ku tuntun Ani untuk melepas senjataku dari mulutnya dan ku berdirikan menghadapku. Ku peluk dia dengan lembut dan ku belai seluruh permukaan punggungnya. Aku lalu membuka jilbabnya dan dia memmantuku. Rambutnya sedikit lebih panjang dari waktu itu, tetapi tetap lembut dan wangi. Aku tidak tahan lagi, dan ku dekatkan kembali bibirku dengan bibirnya. Kami kembali berciuman dengan ganas. Ku lumat kembali bibirnya yang penuh dengan liurnya dan cairan semenku.16114Please respect copyright.PENANAUmIdIVDDzS
16114Please respect copyright.PENANAphfv2VkgMO
“Sllrrpphhh….Hooowwhhh……” kami mendesah dalam panasnya ciuman kami seolah ada dahaga hebat yang membutuhkan pemuasan tuntas. Sensasi menjilat bibir Ani yang masih berbalut lipstick tidak mempengaruhi gairahku sama sekali. Tanganku menggerayangi tubuhnya di balik pakaian lengkapnya sedangkan tangannya terus mengocok senjataku dengan gemas.16114Please respect copyright.PENANAnzGJBeDodf
16114Please respect copyright.PENANAbr9vdiSQUU
Perlahan ku buka kancing Ani sambil masih tetap melumat bibirnya. Ani mengerti lalu melanjutkan dengan membuka jaketnya hingga tubuh bagian atasnya hanya menyisakan BH putih saja yang membalut gundukan mungil payudaranya. Ku lepaskan ciumanku lalu ku tatap matanya. Kami saling tersenyum dan kali ini senyumannya agak nakal.16114Please respect copyright.PENANAHcCF9PDp6d
16114Please respect copyright.PENANA3S80vC41uI
“Ni….Kalo Papanya Faqih yang buka bh kamu biasanya bagaimana?” tanyaku.16114Please respect copyright.PENANAGbynnV2jG4
16114Please respect copyright.PENANAiozyIta0tC
“Gaak pernah. Aku terus yang bukain” katanya.16114Please respect copyright.PENANArLcVIJuvPZ
16114Please respect copyright.PENANAneAq29J3mO
“Wah….rugi tuh….coba lihat ini…..” kataku sambil meraih kancing bhnya. Dan….hap….cukup butuh waktu sedetik kancing bhnya sudah terlepas.16114Please respect copyright.PENANAw0PsA2SDMA
16114Please respect copyright.PENANAIv1eiTaa69
“Wahhh….” Ani melongo menatapku seakan tidak percaya. Dia tersenyum dan geleng-geleng kepala. Ku lepaskan bh nya dan ku lemparkan ke atas ranjang.16114Please respect copyright.PENANAqzXFQJGceg
16114Please respect copyright.PENANAOSaVoH7Z0j
“Biasalah, bukain bhnya Arni kalo kita lagi kebelet main dadakan hehehe…..” jawabku. Sambil kembali meraba susunya yang ranum. Ani mendesah pelan.16114Please respect copyright.PENANA2xKz5bLYIF
16114Please respect copyright.PENANAyj2Kn6NznE
“Sshhhh…..uuhhhhh…..” desahnya sambil membelai rambutku dengan lembut. Ku rendahkan wajahku hingga bibirku sejajar dengan putting kanannya.16114Please respect copyright.PENANA8KteIpq8GO
16114Please respect copyright.PENANAtuYtnDTaGR
Cup…… ku kecup lembut putingnya.16114Please respect copyright.PENANAu33LZ4sBG7