#23998Please respect copyright.PENANAni5tdMB2Rf
Pohon Jati
3998Please respect copyright.PENANABf9UVzoRSy
Pukul 11 siang, aku selesai bimbingan dengan dosen pembimbingku soal skripsi yang aku kerjakan. Aku telah menyampaikan rencanaku untuk meneliti kualitas pohon jati di desa nenek.
Syukurlah, dosen pembimbingku menyetujui rencanaku itu. Namun dia meminta aku juga melakukan penelitian di tempat lainnya sebagai pembanding. Oke, tidak masalah.
Selesai bimbingan, aku malas mau balik ke kos. Juga lagi malas mau nongkrong ke teman-teman. Namun kemudian ponselku berbunyi.
“Sayang, ayo kita ke kafe,” pesan WA dari pacarku, Linda.
“Ayo… kamu di mana?” tanyaku.
“Aku di kos, jemput aku,” balasnya.
“Oke sayang,” kataku.
Aku pun menjemput Linda ke kosnya. Pacarku ini adalah adik tingkatku dan beda jurusan. Dia ambil jurusan ekonomi. Linda adalah cewek yang cantik berasal dari Jawa Barat. Tahulah, bagaimana pesona cewek-cewek Sunda.
Sampai di depan kosnya, ku-WA dia.
“Tunggu bentar sayang,” tulisnya.
“Aku masuk ya,” balasku.
“Mau ngapain? Tunggu depan aja. Bentar, masih make up,” katanya.
“Udah lama ini kita gak gituan. Hehe,” tulisku.
“Ih, apaan sih sayang. Pikirannya ke sana terus. Aku lagi mens,” jawabnya.
“Hmmmm…. ya udah, cepet keluar. Gak usah lama-lama di depan cermin. Udah cantik kok meski gak pakai make-up,” kataku.
“Gombal…..” jawabnya singkat.
Tak berselang lama akhirnya Linda keluar. Kubonceng dia naik motor Ninjaku ke sebuah kafe.
Seperti biasa kami ngobrol banyak hal sambil menikmati minuman dan makanan yang kami pesan.
“Sayang aku mulai ngurus skripsi, tadi sudah bimbingan,” kataku.
“Wah, syukurlah. Semoga lancar. Semangat,” jawabnya.
“Mau penelitian tentang apa?” tanyanya.
“Tentang pohon jati,” kataku.
“Hmmm…. di mana penelitiannya?” tanyanya.
“Rencananya di desa nenek di Jawa Timur. Terus satunya lagi, masih gak tahu di mana. Dosenku minta di dua tempat,” kataku.
“Jauh dong, sayang harus ke sana,” katanya.
“Iya sayang, mau ikut?” tanyaku.
“Enggak…. mending pulang ke Bandung,” katanya.
“Ya udah,” kataku.
“Tapi awas ya, sampai kecantol cewek sana,” ancamnya.
“Gak dong, hanya kamu di hatiku. Gak mungkin aku mendua,” kataku.
“Preettttt…. gombal terus. Awas aja pokoknya,” ucapnya.
“Hahaha…” aku hanya tertawa.
“Sayang, nanti mampir ke kosku bentar ya,” ajakku.
“Mau ngapain? hayooo….” ucapnya, sambil menjulurkan lidah.
“Aku lagi pengen….” kataku dengan suara berbisik.
“Aku lagi mens,” jawabnya dengan suara berbisik pula.
“Sepongin aja dong,” ucapku.
“Gak mau kalau gitu aja. Sekalian aja nunggu aku selesai mens ya,” ucap Linda.
“Ih sayang, kok nolak sih,” aku kesal.
“Gak mau kalau cuma nyepong aja. Maunya ML sekalian. Haha,” jawabnya.
“Ya, nunggu lama dong,” ucapku, kecewa.
“Beberapa hari lagi selesai. Sabar dong sayang,” katanya.
“Hmmm…. gak bisa nahan aku.”
“Coli aja nanti di kos,” katanya.
“Temenin tapi, kita VCS.”
“Oke, kalau itu. Haha,” ucap Linda.
Kami nongkrong hingga sore hari. Kemudian kuantar pacarku ke kosnya dan aku balik ke kosku. ***
ns 15.158.61.51da2