Chapter 03
10176Please respect copyright.PENANA7FlhB4APYI
10176Please respect copyright.PENANAHVFUB3y6yw
POV Dwi Nur Ekawati
10176Please respect copyright.PENANAyLYiK015qC
Setelah kejadian sore itu aku kini telah berubah. Aku telah menjadi milik Wahyu sepenuhnya. Setiap suamiku tidak di rumah Wahyu selalu mengunjungiku. dengan berkedok bermain ke rumahku Wahyu selalu meyetubuhiku. Dia selalu menumpahkan pejuhnya di dalam rahimku.
10176Please respect copyright.PENANA2VWAiPMzfM
Adit anakku pun tidak mau kalah dia ikut menggarapku tapi hanya sebatas oral maupun titjob. Jika tidak di rumahku, kadang kami melakukannya di rumah Bu Sri. Dengan beralasan cek rutin kehamilan, aku mendatangi rumah Bu Sri untuk melakukan kunjungan kontrol kehamilan. Tapi kenyataannya di dalam, kami melakukan pesta seks. Anak anak kami yang dalam masa kematangan reproduksi siap menyetubuhi kami.
10176Please respect copyright.PENANAeKNzDb69aj
Aku dengan Wahyu dan Bu Sri dengan Adit. Kami melakukan tukar anak dalam berhubungan seks. Kini Wahyu juga ikut ikutan mengetoti Bu Sri. Bahkan Wahyu juga menumpahkan spermanya di dalam rahim ibunya sendiri. Tapi itu semua sudah bukan masalah lagi karena Bu Sri kini sudah hamil 2 bulan hasil dari bibit anakku Adit. Aku senang sekali akan memiliki cucu begitu pula Wahyu yang kadang ikut menyirami calon adiknya dengan lahar panasnya.
10176Please respect copyright.PENANAQQ7KdYutGe
Tapi kini fokus kami ada padaku. kami berusaha agar aku segera hamil oleh bibit dari Wahyu. Hampir setiap hari Wahyu bermain ke rumahku untuk menabung pejuh dalam rahim, tidak peduli suamiku sedang dirumah atau tidak kami terus melakukan persetubuhan.
10176Please respect copyright.PENANAG1vywyS01X
Bahkan pernah dengan alasan mengerjakan tugas bersama Adit sampai larut malam dan harus menginap di rumahku. Padahal sepanjang malam Wahyu hanya menyetubuhi aku. Dia terus menumpahkan spermanya pada rahimku yang sedang masa ovulasi.
10176Please respect copyright.PENANAaCNAvtEpTt
Suamiku yang besok harus berangkat pagi pagi tidur lebih awal dan memberi kesempatan lebih luas bagi Wahyu untuk menjamahku. Akupun juga tidak lupa berusaha agar suamiku selalu menumpahkan spermanya di dalam vaginaku, meskipun setelah itu aku langsung membersihkannya. kini rahimku eksklusif hanya untuk Wahyu. Satu satunya bibit yang dapat membuahi sel telur dalam rahimku hanya milik Wahyu. Seperti halnya Bu Sri yang kini mengandung anak Adit, aku harus bisa hamil oleh bibit dari Wahyu.
10176Please respect copyright.PENANAiPk8JrKwJO
Pada usia kehamilan 3 bulan Bu Sri, aku juga telat mendapat datang bulan. Aku mencoba menggunakan test pack dan melakukan pemeriksaan pada dirku sendiri. Aku yakin aku hamil dari bibit Wahyu karena semenjak terkhir aku menstruasi, aku memastikan tidak ada sperma suamiku yang masuk ke rahimku.
10176Please respect copyright.PENANAilEDkmi0pJ
Aku memberitahu Wahyu dan Adit tentang kehamilanku. Kini fantasi mereka terwujud melihat Ibu Ibu mereka masing masing hamil oleh anak teman mereka sendiri. Saat suamiku pulang aku pun memberitahunya tentang kabar ini. Dia senang sekali akan mempunyai anak lagi. Padahal dia tidak tahu bahwa anak yang ada dalam perut istrinya buka anaknya sendiri melainkan anak dari teman sekolah Adit, putranya.
10176Please respect copyright.PENANAGdbPjQ9Pu3
Dia berpesan padaku untuk berhati hati. Bahkan dia berencana untuk tidak keluar kota selama kau hamil muda untuk fokus menjagaku. Tapi aku menolak dengan alasan bahwa ini bukan kehamilan pertama ku lagipula ada Adit yang mejagaku. Padahal alasan sebenarnya agar aku lebih bebas berselingkuh dengan Wahyu.
10176Please respect copyright.PENANApsYD6rl73Q
Kini Adit juga mulai berani mengentoti aku. Dia selalu ikut menyirami calon adiknya dengan pejuhnya. pada suatu pagi, hari minggu, suamiku harus berangkat kembali. setelah malam sebelumnya aku mengundang Bu Sri dan Wahyu untuk datang ke rumah kami. Kami berencana akan menyelenggarakan pesta atas kehamilan kami.
10176Please respect copyright.PENANA33tmxeTOIv
Tentunya ini bukan pesta biasa. Belum ada 5 menit setelah kepergian suamiku dan posisi masih di luar rumah, Adit mulai berani menggerayangiku. aku yang pagi itu memakai daster batik dan jilbab putih lebar sedang digerayangi oleh anakku sendiri di depan rumah kami.
10176Please respect copyright.PENANATUQItFhzoZ
Aditya : "Ibu selamat pagi"
10176Please respect copyright.PENANA6SfU8Pnn21
Sapa Adit dari belakang dan langsung meremas remas susuku dari balik daster dan jilbab lebarku.
10176Please respect copyright.PENANAxph7Zl75U4
Aku : "Ahhhh hyyaaa,kamu bikin Ibu kaget saja ahhh"
10176Please respect copyright.PENANAPg8I3kHn97
Adit tidak berhenti meremas remas susuku seakan ingin memeras asi ku yang belum keluar karena usia kehamilanku baru jalan 2 bulan.
10176Please respect copyright.PENANAL0hLygdSD2
Aditya : "Gimana enak Bu?"
10176Please respect copyright.PENANAa6U67jeM0B
Adit masih saja meremas buah dadaku kini bahkan pentilku ikut dipelintir dari luar.
10176Please respect copyright.PENANAlFEtlAKfTZ
Aku : "Jhanganhhh di diisini nhanti kelihatan orang"
10176Please respect copyright.PENANAidnu9JCIrl
Aku tak kuasa menahan serangan Adit pada kedua buah dadaku.
10176Please respect copyright.PENANAdaFZFob6NG
Posisi kami yang berada di halaman depan rumah memang rentan terlihat orang. Tapi mengingat ini minggu pagi dan halaman rumah kami yang luas membuat kecil kemungkinan ada orang yang melihat aktivitas kami. Meskipun resiko masih ada justru itulah yang semakin membuatku terangsang dan semakin bersemangat.
10176Please respect copyright.PENANAT5dt94DQVx
Adit menarikku kebelakang. Dia duduk di tangga depan rumah kami. Aku dituntun untuk duduk dipangkuannya. sebelumnya dia sudah mengeluarkan kontolnya dari celana nya dan mengangkat bagian belakang dasterku sampai kepangkal paha.
10176Please respect copyright.PENANAZSI7w9VllM
Aku yang tidak memakai cd dan bh memudahkan Adit untuk melakukan penetrasi. sedikit demi sedikit Aku mulai menduduki pangkuannnya dan seiring dengan itu batang penis Adit semakin dalam masuk ke liang vaginaku. setelah mendiamkan sebentar aku mulai menggerakkan menaik turunkan bokong ku.
10176Please respect copyright.PENANAEvlqlnOmcb
Sensasinya sungguh berbeda, di pagi hari yang masih tenang sejuk khas lereng gunung lawu, aku yang sedang hamil tengah di setubuhi oleh anakku sendiri di halaman depan rumahku. Tangan Adit menggerayangi lagi buah dadaku dan meremas sambil memelintir pentilku. Semenjak kehamilan ini pentilku semakin sensitif pernah aku mengalami orgasme hanya karena adit menarik narik putingku saat sedang menonton tv.
10176Please respect copyright.PENANA7Ly0yBFVFP
Aku : "Ahhhh shhhhs ahhh terus dit sodok terus"
10176Please respect copyright.PENANA35URsE54my
Aditya : "Iya Buk ahhha ah shhh"
10176Please respect copyright.PENANAZV9n64e9T2
Sekarang Adit menarik tubuhku hingga menghadap kami saling berhadap hadapan dan menyambut bibir ku dengan ciumannya. Dia membelitkan lidahnya dengan lidahku. Kami saling bertukar air liur satu sama lain.
10176Please respect copyright.PENANAzjp1cAG2CC
Aku : "Ahhh Adit cmuchhhh"
10176Please respect copyright.PENANAZdsr8OWDv2
"Nhmmm hannhhhhh" suara ciuman kami semakin keras.
10176Please respect copyright.PENANArAMe5MuGzL
Aku : "Ahhh telan Diiittt telan air liur Ibu"
10176Please respect copyright.PENANAOdeSuQM6Ya
Aditya : "Ahhhh rasanya enak sekali"
10176Please respect copyright.PENANAigS1nXX3rp
Tangannya kini mulai melepas kancing depan dasterku. Tangan Adit langsung masuk dan menarik puting payudara lagi. Aku menengok kekanan dan kiri was was jika sewaktu waktu ada orang yang lewat di samping rumah kami terlebih hari sudah mulai beranjak siang banyak warga yang akan pergi merumput ke bukit belakang desa.
10176Please respect copyright.PENANAg6hSqM7rd1
Aku : "Ahhh Dit udah Dit jangan"
10176Please respect copyright.PENANAtuwvuTgHmL
Aku tak kuasa untuk menghentikan Adit mengeluarkan buah dadaku yang sudah tidak tertutup lagi dari lubang depan dasterku. Bahkan dia menyibakkkan bagian depan jilbabku sehingga buah dadaku terekspos sempurna. Aku semakin khawatir dengan hal ini.
10176Please respect copyright.PENANAqhKKq9bO2O
Aku : "Sudah Dit ahhhhh" Aku berusaha menghentikannnya
10176Please respect copyright.PENANAHlh3HdrGck
Aditya : "Cuppppp smuuchhhh"
10176Please respect copyright.PENANAcvtxXPumtR
Hisapannnya pada pentil payudaraku semakin kuat.
10176Please respect copyright.PENANA7W4I3U3CFH
Kini tubuhku sudah pasrah menerima sodokan dari bawah. Aku hanya diam menikmati kelakuan Adit padaku. Dia kembali mempercepat sodokannnya seiring tarikan pada puting payudaraku. Adit menggenjot semakin liar seakan tidak peduli aku sedang hamil muda.
10176Please respect copyright.PENANA1dXtc6CzD9
Tiba tiba ditengah persenggamaan ku dengan Adit aku mendengar suara sepeda motor. Aku kaget takut jika ada tamu dan bisa melihat kearah datangnya suara motor karena posisi ku yang membelakanginya. Tapi seakan tidak peduli Adit terus meneruskan genjotannnya.
10176Please respect copyright.PENANAsfDSnoFKPH
"Wah pagi pagi udah enak enakan yaaa" suara wanita yang tidak asing bagiku.
10176Please respect copyright.PENANA0I7MxKbJ1z
Wahyu : "Pelan pelan Dit, anakku ada di dalam perut Ibumu lho"
10176Please respect copyright.PENANA6uHJbq9cIr
Aditya : "Santai aja Yu, aku sudah memperhitungkannya kok"
10176Please respect copyright.PENANA1fjqrhF5ga
Ternyata itu adalah Wahyu dan Ibunya Bu Sri. Aku lega ternyata bukan orang lain yang datang. Mereka datang pagi mungkin sudah tidak sabar memulai pesta kami. Tiba tiba Wahyu sudah berdiri di samping kiriku. Tangannya mengelus elus tonjolan di selangkangannya dari luar celana.
10176Please respect copyright.PENANAvMMiMVGE2W
Aku yang melihat hal itu langsung menurunkan selana kolornya dan langsung menghisap penis tegang itu. Aku mengulum nya dan menghisapnya. Sementara itu Bu Sri yang tadi hanya melihat sekarang ikut ikutan jongkok dan menjilati batang penis dan buah zakar milik anaknya. Hampir selama 10 menit kami dalam posisi seperti itu hingga akhirnya Adit orgasme dan memuntahkan sperma nya dalam vaginaku dan disusul dengan ledakan sperma Wahyu dalam mulutku.
10176Please respect copyright.PENANAh4KiI5Ru2O
Saking banyaknya sperma Wahyu tidak tertampung di mulutku dan menetes di permukaan payudaraku. Bu Sri yang tidak mendapat jatah akhirnya menjilati tetesan sperma di seluruh permukaan payudaraku. Seperti tidak puas dia mencium mulutku yang masih penuh sperma untuk minta bagian. Kami berciuman mesra saling mengumpan cairan sperma bercampur air liur langsung lewat mulut dan menelan masing masing separuh.
10176Please respect copyright.PENANArPHvCdoBbH
10176Please respect copyright.PENANAuH4y7YZRSW
10176Please respect copyright.PENANArHy1unG6Mj
Ilustrasi Sri Wahyu
10176Please respect copyright.PENANAfufjCcImHt
POV Sri Wahyu
10176Please respect copyright.PENANAzXHEpn3Mpi
Setelah selesai aktivitas di depan rumah Bu bidan, kami langsung masuk kedalam rumah. Tanpa canggung kami berempat langsung membuka seluruh baju yang menutupi tubuh kami. Kecuali Bu bidan Dwi yang masih mengenakan jilbabnya meskipun seluruh tubuhnya sudah tidak tertutupi sehelai benangpun.
10176Please respect copyright.PENANA348Rqj7Ili
Aku melihat tonjolan kecil di perut bu bidan yang menandakan adanya calon bayi sedang tumbuh didalamnya. Berbeda dengan perutku yang sudah cukup besar memasuki bulan keempat kehamilanku, perut Bu Dwi tidak terlihat hamil jika masih memakai baju apalagi dengan baju lengan panjang berpotongan longgar khas Bu Dwi sehari hari.
10176Please respect copyright.PENANAGT8OA63sff
Selesai melepas pakaian Aku dan Bu Dwi saling meraba satu sama lain kami menelusuri lekuk tubuh kami masing masing. Bibir Bu Dwi memagut bibirku, kami kembali berciuman hot. Sedang anak anak kami terlihat sedang serius membicarakan sesuatu.
10176Please respect copyright.PENANA06vbzsLKbJ
Aditya : "Yaudah ayo bantu aku kebelakang dulu"
10176Please respect copyright.PENANAMw7GJPFWlh
Adit mengajak Wahyu ke belakang. Mereka terlihat sudah merencanakan sesuatu. Tapi aku tidak ambil pusing. Aku terus menikamti ciumanku dengan Bu Dwi. Bosan berciuman kami menghisap buah dada satu sama lain. Buah dadaku yang semakin membesar seiring kehamilanku tidak kalah besar dari milik Bu Dwi yang kutaksir ber-cup c. Beberapa saat kemudian Adit dan Wahyu kembali dari belakang. mereka membawa banyak barang, entah aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan.
10176Please respect copyright.PENANAj0oNnlci4L
Aditya : Sekarang Ibu pakai ini dulu"
10176Please respect copyright.PENANAX13VPfDDqP
Adit membawakan aku sebuah jilbab berwarna coklat. Yang kutebak adalah milik Bu Dwi karena ku sering melihat Bu Dwi memakainya. Rupanya dia punya fantasi lain juga terhadap wanita berjilbab. Apalagi yang lebar seperti yang dipakai Ibunya.
10176Please respect copyright.PENANA3FERt3oXEO
Memang jilbab berfungsi untuk melindungi wanita dari pandangan laki laki yang bukan muhrim, tapi bagi yang sudah ekstrim level fantasinya jilbab lebar justru menambah kesan tersendiri. Kini Wahyu sudah menyiapkan barang barang yang tadi dia bawa. Dia mengeluarkan dua buah pisau cukur dan kaleng kecil seukuran parfum semprot.
10176Please respect copyright.PENANAc3zRx74kyB
Wahyu : "Sekarang Ibu Ibu duduk di kursi dulu. dan tolong pahanya di buka" perintah Wahyu singkat.
10176Please respect copyright.PENANAM4tUh4rgG9
Kami segera mengikutinya. Lalu Wahyu kulihat mengocok ngocok kaleng tadi dan membuka tutupnya.
10176Please respect copyright.PENANAM1QBnOB9l0
Dia mengarahkan semprotannya ke arah vaginaku. Ternyata itu adalah krim cukur. Satu persatu Adit dan Wahyu memegang pisau cukur dan membersihkan bulu kemaluan milik ibu mereka. Setelah selesai bersih mereka lalu mengambil jepit jemuran yang sudah mereka bawa dari belakang tadi. Mereka memasangkannya masing masing pada pentil kami.
10176Please respect copyright.PENANAfUM07Z3K6k
Aku : "Ahhh duh sakittttt"
10176Please respect copyright.PENANAETzXvS6bmM
Aku : "Ahhhh shhhh"
10176Please respect copyright.PENANAfRKpYzNvQM
Awalnya kami merasa kesakitan ketika pentil kami di jepit dengan jepit jemuran apalagi pentil kami yang sangat sensitif. Tapi lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat pada ujung pentil kami.
10176Please respect copyright.PENANAm4mH5X0HOu
Belum cukup sampai disitu mereka mengambil timun yang berukuran cukup besar. Mereka merubah posisi menjadi posisi 69. Tanpa disuruh kami segera mengulum penis mereka dan kurasakan benda bulat halus memasuki vaginaku. Ternyata mereka akan menggunakan timun itu untuk memuaskan kami.
10176Please respect copyright.PENANAdbxsd68RtT
Wahyu : "Gimana Bu enak?" tanya Wahyu padaku.
10176Please respect copyright.PENANAOI09YpXnYu
Aku : "Ihhya ennak" jawabku tak jelas karena penis Wahyu di mulutku.
10176Please respect copyright.PENANAhqrDyEg03B
Begitu juga dengan Adit dia terlihat bersemangat menghujam lubang mulut dan vagina milik ibunya masing dengan penisnya dan sebatang timun. Aku hanya bisa bertahan selama 10 menit sampai orgasme dan disusul Bu Dwi beberapa saat kemudian. Seharian kami memuaskan nafsu birahi kami Adit dan Wahyu bergantian meyetubuhi kami.
10176Please respect copyright.PENANAnn7R1xfrD3
Mereka melakukan bermacam macam hal mulai dari yang konvensional sampai sedikit bdsm dengan mengikat buah dada kami. Mereka juga melakukan bukkake pada kami berdua. Mereka menumpahkan sperma mereka di tubuh dan wajah kami saat aku dan Bu Dwi sedang berpelukan.
10176Please respect copyright.PENANAQ2UNaPS2O0
Kami hanya berhenti untuk istirahat dan makan. Bahkan untuk makan Adit dan Wahyu menggunakan tubuh kami sebagai alas makan. Mereka meletakkan nasi dan lauk diatas tubuh kami dan menyantapnya bersama. Kami makan dengan disuapi oleh anak kami masing masing tidak dengan tangan melainkan langsung dari mulut ke mulut.
10176Please respect copyright.PENANAx5abBPHPuy
Entah berapa kali kami mengalami orgasme seharian ini. Sudah tak terhitung jumlah sperma yang ditumpahkan anak kami berdua. Sampai sampai ruang tamu rumah Bu Dwi dipenuhi bau keringat bercampur bau anyir cairan kelamin kami semua.
10176Please respect copyright.PENANAtix6UBZvRc
10176Please respect copyright.PENANAW8WWcUIyat
10176Please respect copyright.PENANAcL4yC394hl
Ilustrasi Dwi Nur Ekawati
10176Please respect copyright.PENANAsHbmJ4vXCx
10176Please respect copyright.PENANAPdF2TGIcVf
POV Dwi Nur Ekawati
10176Please respect copyright.PENANAHlhaWBDOzL
Akibat kehamilanku, terjadi perubahan hormonal dalam diriku. buah dadaku semakin membesar seiring usia kehamilanku yang masuk bulan ketiga. Buah dadaku yang sebelumnya sudah berukuran cukup besar kini sudah semakin tidak tertampung oleh bh bh milikku.
10176Please respect copyright.PENANAewVB9Gpp0c
Rasanya begitu tersiksa memakai bh yang rasanya tiap hari terasa semakin kecil sampai sampai rasanya buah dadaku ingin meloncat keluar. Begitu juga dengan pakaianku. Tubuhku yang semakin membesar terutama bagian bokongku membuat baju kerja yang kupakai seperti tidak berguna menutupi lekuk tubuhku. Meskipun aku berjilbab tapi pakaianku yang kupakai menempel ketat pada tubuhku. Teman teman sejawatku memaklumi nya, mereka mengerti keadaanku.
10176Please respect copyright.PENANAUDtgT3E9fg
Sebenarnya aku pun juga sudah memesan baju hamil untuk bekerja sehari hari. Tapi karena lamanya proses pembuatan dan banyaknya garapan penjahit memaksa aku memakai baju kerja lamaku meskipun terasa semakin menyiksa.
10176Please respect copyright.PENANA52JXDj8K9x
Belum lagi pandangan mesum dari laki laki di puskesmas. Jika sebelumnya saja aku sudah menjadi bahan fantasi laki laki disekitarku apalagi saat ini aku sedang hamil. Tubuhku yang menonjol kesana kesini pasti semakin membuat penis rekan rekan laki laki semakin keras. Terutama Pak Heru tukang kebun merangkap penjaga puskesmas. Sebenarnya aku dalam hati aku merasa bangga, di usiaku yang hampir 37 tahun dan dalam keadaan hamil masih bisa memancing gairah laki laki di sekitarku.
10176Please respect copyright.PENANAJiRsUVnxKf
Tetapi berbeda ceritanya jika aku di rumah. Masalah baju dan pakaian dalamku yang kekecilan sudah tidak ada lagi. Karena semenjak awal hubungan gelapku. Nyaris aku tidak pernah memakai baju. Aku hanya memakai selembar kain batik yang kuikatkan diatas dadaku. Itu semua kulakukan agar Wahyu dan Adit leluasa menyetubuhi aku. Tapi itu semua dengan syarat suamiku sedang tidak di rumah dan tidak ada orang lain di rumah.
10176Please respect copyright.PENANAswJqV2LDpJ
Selain itu aku berpakaian biasa layaknya aku sehari hari. Ketika aku keluar rumah aku selalu memakai baju panajng dan jilbab, meskipun kadang kadang aku nakal dengan tidak memakai pakaian dalam didalamnya. Sering aku berpakaian seperti itu saat berbelanja kebutuhan di warung, saat membayar tagihan listrik maupun saat menemui tamu dirumahku. Aku sadar banyak laki laki yang nafsu padaku tapi tidak kupikirkan karena mereka tidak berani berbuat lebih jauh dan aku juga menikmati perhatian mereka padaku.
10176Please respect copyright.PENANAS35TwsETlW
Pernah di suatu pagi hari saat aku dan adit sedang asyik bersenggama.
10176Please respect copyright.PENANA8dVV8Cjp3x
Aku : "Ahhhha ahhhha"
10176Please respect copyright.PENANAob2mJYxnXg
Aku : "Shhhhh ehhmmmm"
10176Please respect copyright.PENANAAbhWwwoKDN
"Tok tok tok" terdengar suara ketokan pintu
10176Please respect copyright.PENANAOCmGwzAkZu
Aku : "Sebhnenthar Dhit ssseppertinyha ah hhda ta mu"
10176Please respect copyright.PENANAoV1TyyrNPG
Aku segera menyudahi persetubuhanku dengan Adit. Aku mengintip dari balik gorden jendela ternyata Pak Dukuh datang ke rumahku.
10176Please respect copyright.PENANATHXwstGENm
Aku : "Iyyya sebentar" teriakku dari dalam.
10176Please respect copyright.PENANAdDeUt4NhSI
Aku segera berlari ke kamar untuk ganti baju. Aku mengambil baju kurung biru langit yang tergantung di belakang pintu kamarku. Tapi tiba tiba tangan Adit menarik baju yang akan kupakai. Aku bingung kenapa Adit ini.
10176Please respect copyright.PENANAM1t7o0AwIm
Aditya : "Ibuk jangan pakai baju ini"
10176Please respect copyright.PENANAdOc0KUG4vi
Aku : "Kamu gila yaa masak Ibu menemui tamu dalam keadaan telanjang."
10176Please respect copyright.PENANAnzYwtsI0To
Aku : "Bisa bisa Ibu diperkosa nanti"
10176Please respect copyright.PENANA5PVcRWnV3b
Aditya : "Maksudnya jangan pakai baju tapi pakai ini saja"
10176Please respect copyright.PENANAu952VRcdTw
Adit meyerahkan sebuah mukena terusan yang biasa kupakai. Aku bingung.
10176Please respect copyright.PENANAXFCsP8TK9M
Aku : "Maksudmu Ibu harus menemui tamu hanya pake mukena"
10176Please respect copyright.PENANAW6gHAR7Smh
Aditya : "Iya, nggak apa apa"
10176Please respect copyright.PENANALeCugnZvOd
Aku : "Nggak mau ahhh, sudah sini mana baju ibu"
10176Please respect copyright.PENANAozJym59Om6
Aditya : "Pokoknya nggak boleh, udah cepetan dipakai Bu, kasian tamunya nungguin tuh"
10176Please respect copyright.PENANAY65O8kfCMr
Akhirnya aku terpaksa memakai mukena itu. aku sempat bercermin sebentar memperhatikan bayangan tubuhku. Sekilas memang tidak ada yang aneh. Tapi jika dilihat dengan seksama orang yang melihat pasti tahu kalau aku tidak memakai apa apa lagi dibalik mukena yang kupakai. Segera setelah itu aku berjalan kedepan dan membuka pintu.
10176Please respect copyright.PENANAQmpKlha3qz
Aku : "Eh ada Pak Dukuh silakan masuk"
10176Please respect copyright.PENANAHteeGy8G2n
Pak Dukuh : "Terimakasih kasih Bu, maaf mengganggu"
10176Please respect copyright.PENANA8T2dEJmnFw
Pak Dukuh masuk mengikuti ku dari belakang.
10176Please respect copyright.PENANAmi6MF5rSEc
Aku : "Silakan duduk. maaf sebelumnya ada keperluan apa nggih bapak Dukuh?"
10176Please respect copyright.PENANA9lU42BOv7S
Tapi Pak Dukuh hanya diam tatapannya kosong terpaku pada tubuhku. Aku yakin Pak Dukuh pasti tahu aku tidak memakai apa apalagi dibalik mukena yang kupakai. Apalagi bahan mukena itu adalah katun putih halus yang tidak terlalu tebal.
10176Please respect copyright.PENANAuGtyWNpKQl
Aku : "Pak Dukuhh" Aku kembali memnggil tamuku itu.
10176Please respect copyright.PENANACFYXR18wL8
Pak Dukuh : "Ehhh iya ya. maaf nggak konsen Bu."
10176Please respect copyright.PENANAPuW9jpAl0E
Pak Dukuh : "Ini saya mau menyampaikan tagihan pbb tahun ini."
10176Please respect copyright.PENANAA6gtXUUpzd
Pak Dukuh : "Maklum perintah dari pemerintah untuk menggenjot pendapatan daerah masing masing"
10176Please respect copyright.PENANADQP4pTYlaQ
Jelas Pak Dukuh tanpa melepaskan tatapannya dari tubuhku.
10176Please respect copyright.PENANAC2nXL27FzM
Aku : "Oh sudah hampir jatuh tempo ya Pak? kalau boleh tahu berapa jumlahnya ya Pak?"
10176Please respect copyright.PENANAz9577W0QtZ
Setelah membolak balik faktur pajak yang ada di tangannya dia menyebutkan
10176Please respect copyright.PENANAZHOAoWbiUd
Pak Dukuh : "Dua ratus tiga puluh tiga ribu enam ratus tujuh puluh lima, itu terdiri dari pajak rumah"
10176Please respect copyright.PENANA5Ih6LOzFZu
Pak Dukuh : "Dan tanah yang Ibu tempati ini ditambah ladang yang ada dipinggir kampung."
10176Please respect copyright.PENANAMWBrqQlbK7
Pak Dukuh : "Mau dibayar lewat saya atau bayar sendiri?"
10176Please respect copyright.PENANAelxXhkXxCn
Aku : "Lewat bapak saja, sebentar saya ambilkan uangnya dulu"
10176Please respect copyright.PENANA53HvPca6nn
Kemudian kau beranjak dari tempat duduk menuju kamarku. untuk mengambil uang. Aku membawa uang pas sejumlah 235 ribu. Aku segera kembali kedepan setelah dikamar tadi sempat terhambat oleh remasan nakal Adit pada kedua payudaraku.
10176Please respect copyright.PENANAesD7xe5Khx
Aku : "Ini Pak uangnya, sisanya di bawa saja"
10176Please respect copyright.PENANAadfmnvGwbP
Pak Dukuh : "Oiya terima kasih Bu, ngomong ngomong Pak Agus tidak di rumah ya"
10176Please respect copyright.PENANAx10JcECQ8D
Aku kaget menedengar perkataan pak dukuh. dia menanayakan keberadaan suamiku. Aku takut Pak Dukuh nekat memperkosa aku. Apalagi dari tadi dia terus menatap bagian dada mukenaku yang sekarang kusut akibat remasan Adit tadi. Aku kesal karena kecerobohan Adit kini aku terancam diperkosa lelaki yang kutaksir berusia hampir 60 tahun ini
10176Please respect copyright.PENANAWmnuFRNDUG
Pak Dukuh : "Ehh iya, bapaknya lagi ke semarang, nganter pesanan melon"
10176Please respect copyright.PENANALfP1AXwsQM
Mendengar jawabanku Pak Dukuh sepertinya memikirkan sesuatu. Aku sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Dan aku juga tidak terlalu takut karena ada Adit di rumah.
10176Please respect copyright.PENANAreC78qcCBd
Pak Dukuh : "Oh begitu, ya sudah saya permisi dulu"
10176Please respect copyright.PENANAypcWARFKy2
Pak Dukuh segera pamit pulang. Sepertinya dia urung menjalankan niatnya. Entah apa alasannya tapi yang jelas dia sudah menahan nafsu karena kulihat ketika berjalan menyusuri halaman depan rumahku, berkali kai dia membetulkan posisi burungnya di dalam celana.
10176Please respect copyright.PENANA6wOunJdPhC
Aku hanya bisa tersenyum dalam hati. Belum sempat aku menutup pintu, tubuhku sudah ditarik kearah tembok. Ternyata Adit sudah tidak sabar menyelesaikan persetubuhan kami yang tertunda karena kedatangan Pak Dukuh tadi.
10176Please respect copyright.PENANAHRW0vA73ju
Tanpa berlama lama aku yang masih mukena di dorong menyandarkan punggungku pada tembok. Adit lalu menyibakkan bagian bawah mukena ku dan segera memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.
10176Please respect copyright.PENANAfGFVvpWvEo
Aku : "Ahhh pelan pelan Dit"
10176Please respect copyright.PENANAcV7Kkho9oE
Aditya : "Ahhhhh Adit semakin nafsu lihat Ibu pake mukena ini"
10176Please respect copyright.PENANA8pZuA9oLs4
Aku : "Ohh yaa kamu suka Dit"
10176Please respect copyright.PENANA7pdLZh408p
Aditya : "Ohh iya Bu Adit suka sekali. Adit semakin nafsu ngentot Ibu"
10176Please respect copyright.PENANAqscjf76zBS
Aku : "Ya sudah ayo Dit terus genjot Ibumu ini"
10176Please respect copyright.PENANAXv3h2mYR0o
Aditya : "Ahhhh Adit mau keluar Bu, Adit mau nyampe"
10176Please respect copyright.PENANAEqqvzo1TKi
Dia melepaskan penisnya dari vaginaku. Lalu menyuruhku jongkok di depannya.
10176Please respect copyright.PENANAZaxQAXP4t9
Aditya : "Sekarang Ibu jongkok,aaahhh aaahhsh. terima pejuh Adit Bu"
10176Please respect copyright.PENANAJ3bNavphNS
Adit mengarahkan penisnya ke wajahku sambil terus dikock dengan tangan kirinya. Tidak lama kemudian Adit mengerang dan penisnya memuntahkan pejuhnya ke muka ku.
10176Please respect copyright.PENANAfKUtgzHS7n
Croott croott croott
10176Please respect copyright.PENANA6DcDYNsy4U
Banyak sekali pejuhnya sampai sampai banyak yang mengenai mukena yang sedang kupakai ini.
10176Please respect copyright.PENANA1EHzOwEZAA
Aditya : "Ahhhh ahhhhha bersihin Bu"
10176Please respect copyright.PENANAyTGCes7ze3
Segera aku mengulum penis Adit dan membersihkan sisa sperma yang ada sampai bersih.
10176Please respect copyright.PENANAkisGOH5tWk
Aku : "Gimana enak Dit?"
10176Please respect copyright.PENANAxuUQXwkkwj
Aditya : "Enak bu kapan kapan lagi ya" jawab Adit
10176Please respect copyright.PENANATajDiuc6Uu
Aku : "Gampang kalau itu, ohhiyyya Dit besok hari minggu anterin Ibu ke kota s ya?
10176Please respect copyright.PENANAgkRW4HDV2g
Aku : "Kamu nggak ada acara kan besok?"
10176Please respect copyright.PENANAupyNVNIPzk
Aditya : "Ohiya pasti Adit mau dong nganterin Ibu yang cantik. tapi ngapain Bu?"
10176Please respect copyright.PENANARMJqVFEFXf
Aku : "Ah kamu ini pinter gombal."
10176Please respect copyright.PENANAZ34luPJO2c
Aku : "Rencananya besok Ibu mau beli baju hamil dan pakaian dalam baru."
10176Please respect copyright.PENANApTel4yxAML
Aku : "Soalnya pakaian Ibu sudah kekecilan semua"
10176Please respect copyright.PENANAqLL5MZH90n
Aditya : "Ngapain beli baru mending gak usah pake baju Bu?"
10176Please respect copyright.PENANA3bl39tHuu1
Aku : "Ihhh maunya kamu tuh ya,"
10176Please respect copyright.PENANAjImDztTDKk
Aku : "Memangnya kamu mau Ibu berangkat kerja nggak pake baju trus kalo Ibu diperkosa gimana?
10176Please respect copyright.PENANAoY1PCcUOas
Aku : "Kamu mau?"
10176Please respect copyright.PENANAIO2LZS6bBc
Aditya : "Yah jangan dong"
10176Please respect copyright.PENANANOwAPruMnG
Aku : "Makanya kalo gitu besok mau kan nganter Ibu?"
10176Please respect copyright.PENANAfAdsTyad9M
Aditya : "Siap Boss"
ns 15.158.61.54da2