Chapter 03
7693Please respect copyright.PENANAe4r73I8NPD
7693Please respect copyright.PENANAX1Y9huB4KM
POV Dwi Nur Ekawati
7693Please respect copyright.PENANAZ7sqJiHkF2
Setelah kejadian sore itu aku kini telah berubah. Aku telah menjadi milik Wahyu sepenuhnya. Setiap suamiku tidak di rumah Wahyu selalu mengunjungiku. dengan berkedok bermain ke rumahku Wahyu selalu meyetubuhiku. Dia selalu menumpahkan pejuhnya di dalam rahimku.
7693Please respect copyright.PENANAHj4iebU6Lo
Adit anakku pun tidak mau kalah dia ikut menggarapku tapi hanya sebatas oral maupun titjob. Jika tidak di rumahku, kadang kami melakukannya di rumah Bu Sri. Dengan beralasan cek rutin kehamilan, aku mendatangi rumah Bu Sri untuk melakukan kunjungan kontrol kehamilan. Tapi kenyataannya di dalam, kami melakukan pesta seks. Anak anak kami yang dalam masa kematangan reproduksi siap menyetubuhi kami.
7693Please respect copyright.PENANAKu0E7f50Lx
Aku dengan Wahyu dan Bu Sri dengan Adit. Kami melakukan tukar anak dalam berhubungan seks. Kini Wahyu juga ikut ikutan mengetoti Bu Sri. Bahkan Wahyu juga menumpahkan spermanya di dalam rahim ibunya sendiri. Tapi itu semua sudah bukan masalah lagi karena Bu Sri kini sudah hamil 2 bulan hasil dari bibit anakku Adit. Aku senang sekali akan memiliki cucu begitu pula Wahyu yang kadang ikut menyirami calon adiknya dengan lahar panasnya.
7693Please respect copyright.PENANAfEhvG2VDNF
Tapi kini fokus kami ada padaku. kami berusaha agar aku segera hamil oleh bibit dari Wahyu. Hampir setiap hari Wahyu bermain ke rumahku untuk menabung pejuh dalam rahim, tidak peduli suamiku sedang dirumah atau tidak kami terus melakukan persetubuhan.
7693Please respect copyright.PENANAKFhKsboDq2
Bahkan pernah dengan alasan mengerjakan tugas bersama Adit sampai larut malam dan harus menginap di rumahku. Padahal sepanjang malam Wahyu hanya menyetubuhi aku. Dia terus menumpahkan spermanya pada rahimku yang sedang masa ovulasi.
7693Please respect copyright.PENANAhz0ewd4P5u
Suamiku yang besok harus berangkat pagi pagi tidur lebih awal dan memberi kesempatan lebih luas bagi Wahyu untuk menjamahku. Akupun juga tidak lupa berusaha agar suamiku selalu menumpahkan spermanya di dalam vaginaku, meskipun setelah itu aku langsung membersihkannya. kini rahimku eksklusif hanya untuk Wahyu. Satu satunya bibit yang dapat membuahi sel telur dalam rahimku hanya milik Wahyu. Seperti halnya Bu Sri yang kini mengandung anak Adit, aku harus bisa hamil oleh bibit dari Wahyu.
7693Please respect copyright.PENANAtHrAdkXUeA
Pada usia kehamilan 3 bulan Bu Sri, aku juga telat mendapat datang bulan. Aku mencoba menggunakan test pack dan melakukan pemeriksaan pada dirku sendiri. Aku yakin aku hamil dari bibit Wahyu karena semenjak terkhir aku menstruasi, aku memastikan tidak ada sperma suamiku yang masuk ke rahimku.
7693Please respect copyright.PENANAPR5jBp0HIm
Aku memberitahu Wahyu dan Adit tentang kehamilanku. Kini fantasi mereka terwujud melihat Ibu Ibu mereka masing masing hamil oleh anak teman mereka sendiri. Saat suamiku pulang aku pun memberitahunya tentang kabar ini. Dia senang sekali akan mempunyai anak lagi. Padahal dia tidak tahu bahwa anak yang ada dalam perut istrinya buka anaknya sendiri melainkan anak dari teman sekolah Adit, putranya.
7693Please respect copyright.PENANAd9MeALgLIn
Dia berpesan padaku untuk berhati hati. Bahkan dia berencana untuk tidak keluar kota selama kau hamil muda untuk fokus menjagaku. Tapi aku menolak dengan alasan bahwa ini bukan kehamilan pertama ku lagipula ada Adit yang mejagaku. Padahal alasan sebenarnya agar aku lebih bebas berselingkuh dengan Wahyu.
7693Please respect copyright.PENANAObKVlFx1Cb
Kini Adit juga mulai berani mengentoti aku. Dia selalu ikut menyirami calon adiknya dengan pejuhnya. pada suatu pagi, hari minggu, suamiku harus berangkat kembali. setelah malam sebelumnya aku mengundang Bu Sri dan Wahyu untuk datang ke rumah kami. Kami berencana akan menyelenggarakan pesta atas kehamilan kami.
7693Please respect copyright.PENANABBhiP1MKiQ
Tentunya ini bukan pesta biasa. Belum ada 5 menit setelah kepergian suamiku dan posisi masih di luar rumah, Adit mulai berani menggerayangiku. aku yang pagi itu memakai daster batik dan jilbab putih lebar sedang digerayangi oleh anakku sendiri di depan rumah kami.
7693Please respect copyright.PENANApJIT1CxFss
Aditya : "Ibu selamat pagi"
7693Please respect copyright.PENANAph5fsdlbGs
Sapa Adit dari belakang dan langsung meremas remas susuku dari balik daster dan jilbab lebarku.
7693Please respect copyright.PENANAzyB0lKTW7d
Aku : "Ahhhh hyyaaa,kamu bikin Ibu kaget saja ahhh"
7693Please respect copyright.PENANAmdCApT1Q7k
Adit tidak berhenti meremas remas susuku seakan ingin memeras asi ku yang belum keluar karena usia kehamilanku baru jalan 2 bulan.
7693Please respect copyright.PENANAsK7hxLXqbY
Aditya : "Gimana enak Bu?"
7693Please respect copyright.PENANA5G42ZRDIBS
Adit masih saja meremas buah dadaku kini bahkan pentilku ikut dipelintir dari luar.
7693Please respect copyright.PENANAoARptKUjpr
Aku : "Jhanganhhh di diisini nhanti kelihatan orang"
7693Please respect copyright.PENANAMSidm1gKvF
Aku tak kuasa menahan serangan Adit pada kedua buah dadaku.
7693Please respect copyright.PENANAhCSp0fZ34M
Posisi kami yang berada di halaman depan rumah memang rentan terlihat orang. Tapi mengingat ini minggu pagi dan halaman rumah kami yang luas membuat kecil kemungkinan ada orang yang melihat aktivitas kami. Meskipun resiko masih ada justru itulah yang semakin membuatku terangsang dan semakin bersemangat.
7693Please respect copyright.PENANAOF11kjiUG9
Adit menarikku kebelakang. Dia duduk di tangga depan rumah kami. Aku dituntun untuk duduk dipangkuannya. sebelumnya dia sudah mengeluarkan kontolnya dari celana nya dan mengangkat bagian belakang dasterku sampai kepangkal paha.
7693Please respect copyright.PENANAgalhsIBKbw
Aku yang tidak memakai cd dan bh memudahkan Adit untuk melakukan penetrasi. sedikit demi sedikit Aku mulai menduduki pangkuannnya dan seiring dengan itu batang penis Adit semakin dalam masuk ke liang vaginaku. setelah mendiamkan sebentar aku mulai menggerakkan menaik turunkan bokong ku.
7693Please respect copyright.PENANAo8O9zoMEmn
Sensasinya sungguh berbeda, di pagi hari yang masih tenang sejuk khas lereng gunung lawu, aku yang sedang hamil tengah di setubuhi oleh anakku sendiri di halaman depan rumahku. Tangan Adit menggerayangi lagi buah dadaku dan meremas sambil memelintir pentilku. Semenjak kehamilan ini pentilku semakin sensitif pernah aku mengalami orgasme hanya karena adit menarik narik putingku saat sedang menonton tv.
7693Please respect copyright.PENANAyRK2n33Xcy
Aku : "Ahhhh shhhhs ahhh terus dit sodok terus"
7693Please respect copyright.PENANAWPNkkpdJbu
Aditya : "Iya Buk ahhha ah shhh"
7693Please respect copyright.PENANAn7r9LZhVnC
Sekarang Adit menarik tubuhku hingga menghadap kami saling berhadap hadapan dan menyambut bibir ku dengan ciumannya. Dia membelitkan lidahnya dengan lidahku. Kami saling bertukar air liur satu sama lain.
7693Please respect copyright.PENANAMfq7GbmVI5
Aku : "Ahhh Adit cmuchhhh"
7693Please respect copyright.PENANA8WxSaTNzSk
"Nhmmm hannhhhhh" suara ciuman kami semakin keras.
7693Please respect copyright.PENANAHJoS3tlTpI
Aku : "Ahhh telan Diiittt telan air liur Ibu"
7693Please respect copyright.PENANAjAUmk36tzM
Aditya : "Ahhhh rasanya enak sekali"
7693Please respect copyright.PENANARugjMbpOBY
Tangannya kini mulai melepas kancing depan dasterku. Tangan Adit langsung masuk dan menarik puting payudara lagi. Aku menengok kekanan dan kiri was was jika sewaktu waktu ada orang yang lewat di samping rumah kami terlebih hari sudah mulai beranjak siang banyak warga yang akan pergi merumput ke bukit belakang desa.
7693Please respect copyright.PENANAqI47PH8oTT
Aku : "Ahhh Dit udah Dit jangan"
7693Please respect copyright.PENANAzbR8djQjkD
Aku tak kuasa untuk menghentikan Adit mengeluarkan buah dadaku yang sudah tidak tertutup lagi dari lubang depan dasterku. Bahkan dia menyibakkkan bagian depan jilbabku sehingga buah dadaku terekspos sempurna. Aku semakin khawatir dengan hal ini.
7693Please respect copyright.PENANAbb4Fdny7F7
Aku : "Sudah Dit ahhhhh" Aku berusaha menghentikannnya
7693Please respect copyright.PENANAQpvfcczUXh
Aditya : "Cuppppp smuuchhhh"
7693Please respect copyright.PENANA3PSyoEpLew
Hisapannnya pada pentil payudaraku semakin kuat.
7693Please respect copyright.PENANAxqygSKsPY2
Kini tubuhku sudah pasrah menerima sodokan dari bawah. Aku hanya diam menikmati kelakuan Adit padaku. Dia kembali mempercepat sodokannnya seiring tarikan pada puting payudaraku. Adit menggenjot semakin liar seakan tidak peduli aku sedang hamil muda.
7693Please respect copyright.PENANAMGDE33X4Kc
Tiba tiba ditengah persenggamaan ku dengan Adit aku mendengar suara sepeda motor. Aku kaget takut jika ada tamu dan bisa melihat kearah datangnya suara motor karena posisi ku yang membelakanginya. Tapi seakan tidak peduli Adit terus meneruskan genjotannnya.
7693Please respect copyright.PENANADTLdeawQrx
"Wah pagi pagi udah enak enakan yaaa" suara wanita yang tidak asing bagiku.
7693Please respect copyright.PENANAHGtCeBmDAL
Wahyu : "Pelan pelan Dit, anakku ada di dalam perut Ibumu lho"
7693Please respect copyright.PENANAEHPit8V1qh
Aditya : "Santai aja Yu, aku sudah memperhitungkannya kok"
7693Please respect copyright.PENANAXrOirlQ6AR
Ternyata itu adalah Wahyu dan Ibunya Bu Sri. Aku lega ternyata bukan orang lain yang datang. Mereka datang pagi mungkin sudah tidak sabar memulai pesta kami. Tiba tiba Wahyu sudah berdiri di samping kiriku. Tangannya mengelus elus tonjolan di selangkangannya dari luar celana.
7693Please respect copyright.PENANAI7nl5MzVvr
Aku yang melihat hal itu langsung menurunkan selana kolornya dan langsung menghisap penis tegang itu. Aku mengulum nya dan menghisapnya. Sementara itu Bu Sri yang tadi hanya melihat sekarang ikut ikutan jongkok dan menjilati batang penis dan buah zakar milik anaknya. Hampir selama 10 menit kami dalam posisi seperti itu hingga akhirnya Adit orgasme dan memuntahkan sperma nya dalam vaginaku dan disusul dengan ledakan sperma Wahyu dalam mulutku.
7693Please respect copyright.PENANAqtZaD210q7
Saking banyaknya sperma Wahyu tidak tertampung di mulutku dan menetes di permukaan payudaraku. Bu Sri yang tidak mendapat jatah akhirnya menjilati tetesan sperma di seluruh permukaan payudaraku. Seperti tidak puas dia mencium mulutku yang masih penuh sperma untuk minta bagian. Kami berciuman mesra saling mengumpan cairan sperma bercampur air liur langsung lewat mulut dan menelan masing masing separuh.
7693Please respect copyright.PENANA7hmObVS7nu
7693Please respect copyright.PENANArRGFm9dWC6
7693Please respect copyright.PENANAPbml1anjrP
Ilustrasi Sri Wahyu
7693Please respect copyright.PENANA4J7YX5nCmw
POV Sri Wahyu
7693Please respect copyright.PENANAjZpF2BUUlH
Setelah selesai aktivitas di depan rumah Bu bidan, kami langsung masuk kedalam rumah. Tanpa canggung kami berempat langsung membuka seluruh baju yang menutupi tubuh kami. Kecuali Bu bidan Dwi yang masih mengenakan jilbabnya meskipun seluruh tubuhnya sudah tidak tertutupi sehelai benangpun.
7693Please respect copyright.PENANAwTezG9MniI
Aku melihat tonjolan kecil di perut bu bidan yang menandakan adanya calon bayi sedang tumbuh didalamnya. Berbeda dengan perutku yang sudah cukup besar memasuki bulan keempat kehamilanku, perut Bu Dwi tidak terlihat hamil jika masih memakai baju apalagi dengan baju lengan panjang berpotongan longgar khas Bu Dwi sehari hari.
7693Please respect copyright.PENANAq5mCGx85I3
Selesai melepas pakaian Aku dan Bu Dwi saling meraba satu sama lain kami menelusuri lekuk tubuh kami masing masing. Bibir Bu Dwi memagut bibirku, kami kembali berciuman hot. Sedang anak anak kami terlihat sedang serius membicarakan sesuatu.
7693Please respect copyright.PENANAND4XMwQubb
Aditya : "Yaudah ayo bantu aku kebelakang dulu"
7693Please respect copyright.PENANA64yd7eTUQA
Adit mengajak Wahyu ke belakang. Mereka terlihat sudah merencanakan sesuatu. Tapi aku tidak ambil pusing. Aku terus menikamti ciumanku dengan Bu Dwi. Bosan berciuman kami menghisap buah dada satu sama lain. Buah dadaku yang semakin membesar seiring kehamilanku tidak kalah besar dari milik Bu Dwi yang kutaksir ber-cup c. Beberapa saat kemudian Adit dan Wahyu kembali dari belakang. mereka membawa banyak barang, entah aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan.
7693Please respect copyright.PENANAC0nkRfrgSX
Aditya : Sekarang Ibu pakai ini dulu"
7693Please respect copyright.PENANA6HitwgepKB
Adit membawakan aku sebuah jilbab berwarna coklat. Yang kutebak adalah milik Bu Dwi karena ku sering melihat Bu Dwi memakainya. Rupanya dia punya fantasi lain juga terhadap wanita berjilbab. Apalagi yang lebar seperti yang dipakai Ibunya.
7693Please respect copyright.PENANAB0u6hmr1FD
Memang jilbab berfungsi untuk melindungi wanita dari pandangan laki laki yang bukan muhrim, tapi bagi yang sudah ekstrim level fantasinya jilbab lebar justru menambah kesan tersendiri. Kini Wahyu sudah menyiapkan barang barang yang tadi dia bawa. Dia mengeluarkan dua buah pisau cukur dan kaleng kecil seukuran parfum semprot.
7693Please respect copyright.PENANADYFDVnWvO8
Wahyu : "Sekarang Ibu Ibu duduk di kursi dulu. dan tolong pahanya di buka" perintah Wahyu singkat.
7693Please respect copyright.PENANANoxCVSo0Hw
Kami segera mengikutinya. Lalu Wahyu kulihat mengocok ngocok kaleng tadi dan membuka tutupnya.
7693Please respect copyright.PENANAr0Is106iUd
Dia mengarahkan semprotannya ke arah vaginaku. Ternyata itu adalah krim cukur. Satu persatu Adit dan Wahyu memegang pisau cukur dan membersihkan bulu kemaluan milik ibu mereka. Setelah selesai bersih mereka lalu mengambil jepit jemuran yang sudah mereka bawa dari belakang tadi. Mereka memasangkannya masing masing pada pentil kami.
7693Please respect copyright.PENANABWtQYnrK1a
Aku : "Ahhh duh sakittttt"
7693Please respect copyright.PENANAz0TL4zTUIg
Aku : "Ahhhh shhhh"
7693Please respect copyright.PENANAJQ7EPeTK79
Awalnya kami merasa kesakitan ketika pentil kami di jepit dengan jepit jemuran apalagi pentil kami yang sangat sensitif. Tapi lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat pada ujung pentil kami.
7693Please respect copyright.PENANAl00Q74ivRz
Belum cukup sampai disitu mereka mengambil timun yang berukuran cukup besar. Mereka merubah posisi menjadi posisi 69. Tanpa disuruh kami segera mengulum penis mereka dan kurasakan benda bulat halus memasuki vaginaku. Ternyata mereka akan menggunakan timun itu untuk memuaskan kami.
7693Please respect copyright.PENANAKykQiDwiQ9
Wahyu : "Gimana Bu enak?" tanya Wahyu padaku.
7693Please respect copyright.PENANAt9RH6N1Swl
Aku : "Ihhya ennak" jawabku tak jelas karena penis Wahyu di mulutku.
7693Please respect copyright.PENANAoM0N48r354
Begitu juga dengan Adit dia terlihat bersemangat menghujam lubang mulut dan vagina milik ibunya masing dengan penisnya dan sebatang timun. Aku hanya bisa bertahan selama 10 menit sampai orgasme dan disusul Bu Dwi beberapa saat kemudian. Seharian kami memuaskan nafsu birahi kami Adit dan Wahyu bergantian meyetubuhi kami.
7693Please respect copyright.PENANA6J9Bq2P89O
Mereka melakukan bermacam macam hal mulai dari yang konvensional sampai sedikit bdsm dengan mengikat buah dada kami. Mereka juga melakukan bukkake pada kami berdua. Mereka menumpahkan sperma mereka di tubuh dan wajah kami saat aku dan Bu Dwi sedang berpelukan.
7693Please respect copyright.PENANAhKfpx8nqVv
Kami hanya berhenti untuk istirahat dan makan. Bahkan untuk makan Adit dan Wahyu menggunakan tubuh kami sebagai alas makan. Mereka meletakkan nasi dan lauk diatas tubuh kami dan menyantapnya bersama. Kami makan dengan disuapi oleh anak kami masing masing tidak dengan tangan melainkan langsung dari mulut ke mulut.
7693Please respect copyright.PENANA3abnQouppt
Entah berapa kali kami mengalami orgasme seharian ini. Sudah tak terhitung jumlah sperma yang ditumpahkan anak kami berdua. Sampai sampai ruang tamu rumah Bu Dwi dipenuhi bau keringat bercampur bau anyir cairan kelamin kami semua.
7693Please respect copyright.PENANAqyNin1EPSs
7693Please respect copyright.PENANAfQLjlyrFJl
7693Please respect copyright.PENANAwFlCtISeeO
Ilustrasi Dwi Nur Ekawati
7693Please respect copyright.PENANAJb3ULWFkDX
7693Please respect copyright.PENANAnJr6qXNtDd
POV Dwi Nur Ekawati
7693Please respect copyright.PENANAu1bUvvLFlB
Akibat kehamilanku, terjadi perubahan hormonal dalam diriku. buah dadaku semakin membesar seiring usia kehamilanku yang masuk bulan ketiga. Buah dadaku yang sebelumnya sudah berukuran cukup besar kini sudah semakin tidak tertampung oleh bh bh milikku.
7693Please respect copyright.PENANAHiW4L6f93x
Rasanya begitu tersiksa memakai bh yang rasanya tiap hari terasa semakin kecil sampai sampai rasanya buah dadaku ingin meloncat keluar. Begitu juga dengan pakaianku. Tubuhku yang semakin membesar terutama bagian bokongku membuat baju kerja yang kupakai seperti tidak berguna menutupi lekuk tubuhku. Meskipun aku berjilbab tapi pakaianku yang kupakai menempel ketat pada tubuhku. Teman teman sejawatku memaklumi nya, mereka mengerti keadaanku.
7693Please respect copyright.PENANA1jSwdezZYV
Sebenarnya aku pun juga sudah memesan baju hamil untuk bekerja sehari hari. Tapi karena lamanya proses pembuatan dan banyaknya garapan penjahit memaksa aku memakai baju kerja lamaku meskipun terasa semakin menyiksa.
7693Please respect copyright.PENANAJ7WFpoxGXI
Belum lagi pandangan mesum dari laki laki di puskesmas. Jika sebelumnya saja aku sudah menjadi bahan fantasi laki laki disekitarku apalagi saat ini aku sedang hamil. Tubuhku yang menonjol kesana kesini pasti semakin membuat penis rekan rekan laki laki semakin keras. Terutama Pak Heru tukang kebun merangkap penjaga puskesmas. Sebenarnya aku dalam hati aku merasa bangga, di usiaku yang hampir 37 tahun dan dalam keadaan hamil masih bisa memancing gairah laki laki di sekitarku.
7693Please respect copyright.PENANAWdSEWS6Fmf
Tetapi berbeda ceritanya jika aku di rumah. Masalah baju dan pakaian dalamku yang kekecilan sudah tidak ada lagi. Karena semenjak awal hubungan gelapku. Nyaris aku tidak pernah memakai baju. Aku hanya memakai selembar kain batik yang kuikatkan diatas dadaku. Itu semua kulakukan agar Wahyu dan Adit leluasa menyetubuhi aku. Tapi itu semua dengan syarat suamiku sedang tidak di rumah dan tidak ada orang lain di rumah.
7693Please respect copyright.PENANAgUSbjJiZn9
Selain itu aku berpakaian biasa layaknya aku sehari hari. Ketika aku keluar rumah aku selalu memakai baju panajng dan jilbab, meskipun kadang kadang aku nakal dengan tidak memakai pakaian dalam didalamnya. Sering aku berpakaian seperti itu saat berbelanja kebutuhan di warung, saat membayar tagihan listrik maupun saat menemui tamu dirumahku. Aku sadar banyak laki laki yang nafsu padaku tapi tidak kupikirkan karena mereka tidak berani berbuat lebih jauh dan aku juga menikmati perhatian mereka padaku.
7693Please respect copyright.PENANAf1cmrFNRd3
Pernah di suatu pagi hari saat aku dan adit sedang asyik bersenggama.
7693Please respect copyright.PENANAipNfNJg01n
Aku : "Ahhhha ahhhha"
7693Please respect copyright.PENANAnhlrHBBdDp
Aku : "Shhhhh ehhmmmm"
7693Please respect copyright.PENANATxXNvnQYIv
"Tok tok tok" terdengar suara ketokan pintu
7693Please respect copyright.PENANAbjyOAmrjPn
Aku : "Sebhnenthar Dhit ssseppertinyha ah hhda ta mu"
7693Please respect copyright.PENANAPBjMfDIwha
Aku segera menyudahi persetubuhanku dengan Adit. Aku mengintip dari balik gorden jendela ternyata Pak Dukuh datang ke rumahku.
7693Please respect copyright.PENANAYA8RerWI9F
Aku : "Iyyya sebentar" teriakku dari dalam.
7693Please respect copyright.PENANAxPU4ELb5BD
Aku segera berlari ke kamar untuk ganti baju. Aku mengambil baju kurung biru langit yang tergantung di belakang pintu kamarku. Tapi tiba tiba tangan Adit menarik baju yang akan kupakai. Aku bingung kenapa Adit ini.
7693Please respect copyright.PENANA9KwIDK5cBr
Aditya : "Ibuk jangan pakai baju ini"
7693Please respect copyright.PENANA8NuO2eubP1
Aku : "Kamu gila yaa masak Ibu menemui tamu dalam keadaan telanjang."
7693Please respect copyright.PENANAlMnSn5jtVz
Aku : "Bisa bisa Ibu diperkosa nanti"
7693Please respect copyright.PENANAHFtn0fY7LA
Aditya : "Maksudnya jangan pakai baju tapi pakai ini saja"
7693Please respect copyright.PENANApaW8IV33Qh
Adit meyerahkan sebuah mukena terusan yang biasa kupakai. Aku bingung.
7693Please respect copyright.PENANA0laXvSAGCM
Aku : "Maksudmu Ibu harus menemui tamu hanya pake mukena"
7693Please respect copyright.PENANAYdIBZXfv4Y
Aditya : "Iya, nggak apa apa"
7693Please respect copyright.PENANA2lCsRuNA7N
Aku : "Nggak mau ahhh, sudah sini mana baju ibu"
7693Please respect copyright.PENANAx0sD2qciEh
Aditya : "Pokoknya nggak boleh, udah cepetan dipakai Bu, kasian tamunya nungguin tuh"
7693Please respect copyright.PENANAMxJj0rD0qS
Akhirnya aku terpaksa memakai mukena itu. aku sempat bercermin sebentar memperhatikan bayangan tubuhku. Sekilas memang tidak ada yang aneh. Tapi jika dilihat dengan seksama orang yang melihat pasti tahu kalau aku tidak memakai apa apa lagi dibalik mukena yang kupakai. Segera setelah itu aku berjalan kedepan dan membuka pintu.
7693Please respect copyright.PENANASvWMk1EbfM
Aku : "Eh ada Pak Dukuh silakan masuk"
7693Please respect copyright.PENANAUNWHaMyJjv
Pak Dukuh : "Terimakasih kasih Bu, maaf mengganggu"
7693Please respect copyright.PENANAXW93zliLCn
Pak Dukuh masuk mengikuti ku dari belakang.
7693Please respect copyright.PENANAelIqcglT6L
Aku : "Silakan duduk. maaf sebelumnya ada keperluan apa nggih bapak Dukuh?"
7693Please respect copyright.PENANAsHmjqXBWp0
Tapi Pak Dukuh hanya diam tatapannya kosong terpaku pada tubuhku. Aku yakin Pak Dukuh pasti tahu aku tidak memakai apa apalagi dibalik mukena yang kupakai. Apalagi bahan mukena itu adalah katun putih halus yang tidak terlalu tebal.
7693Please respect copyright.PENANANOXvtRlMDM
Aku : "Pak Dukuhh" Aku kembali memnggil tamuku itu.
7693Please respect copyright.PENANArxhBvjRPyn
Pak Dukuh : "Ehhh iya ya. maaf nggak konsen Bu."
7693Please respect copyright.PENANAujxCFXqTXU
Pak Dukuh : "Ini saya mau menyampaikan tagihan pbb tahun ini."
7693Please respect copyright.PENANArm0BgzfNIh
Pak Dukuh : "Maklum perintah dari pemerintah untuk menggenjot pendapatan daerah masing masing"
7693Please respect copyright.PENANAbsrL7408mg
Jelas Pak Dukuh tanpa melepaskan tatapannya dari tubuhku.
7693Please respect copyright.PENANAtk8O9PwTtZ
Aku : "Oh sudah hampir jatuh tempo ya Pak? kalau boleh tahu berapa jumlahnya ya Pak?"
7693Please respect copyright.PENANAcbRZxKXWJ6
Setelah membolak balik faktur pajak yang ada di tangannya dia menyebutkan
7693Please respect copyright.PENANAQz6Mg6c4uh
Pak Dukuh : "Dua ratus tiga puluh tiga ribu enam ratus tujuh puluh lima, itu terdiri dari pajak rumah"
7693Please respect copyright.PENANA7I6oUugAMP
Pak Dukuh : "Dan tanah yang Ibu tempati ini ditambah ladang yang ada dipinggir kampung."
7693Please respect copyright.PENANAgrzFsM5q57
Pak Dukuh : "Mau dibayar lewat saya atau bayar sendiri?"
7693Please respect copyright.PENANANZmRRfww8e
Aku : "Lewat bapak saja, sebentar saya ambilkan uangnya dulu"
7693Please respect copyright.PENANAlEUcPgLi81
Kemudian kau beranjak dari tempat duduk menuju kamarku. untuk mengambil uang. Aku membawa uang pas sejumlah 235 ribu. Aku segera kembali kedepan setelah dikamar tadi sempat terhambat oleh remasan nakal Adit pada kedua payudaraku.
7693Please respect copyright.PENANAFBHXiOHyI1
Aku : "Ini Pak uangnya, sisanya di bawa saja"
7693Please respect copyright.PENANAZhocoFtPr5
Pak Dukuh : "Oiya terima kasih Bu, ngomong ngomong Pak Agus tidak di rumah ya"
7693Please respect copyright.PENANAl5sZQMUjeZ
Aku kaget menedengar perkataan pak dukuh. dia menanayakan keberadaan suamiku. Aku takut Pak Dukuh nekat memperkosa aku. Apalagi dari tadi dia terus menatap bagian dada mukenaku yang sekarang kusut akibat remasan Adit tadi. Aku kesal karena kecerobohan Adit kini aku terancam diperkosa lelaki yang kutaksir berusia hampir 60 tahun ini
7693Please respect copyright.PENANAD6duczGKno
Pak Dukuh : "Ehh iya, bapaknya lagi ke semarang, nganter pesanan melon"
7693Please respect copyright.PENANAptRKiEZt94
Mendengar jawabanku Pak Dukuh sepertinya memikirkan sesuatu. Aku sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Dan aku juga tidak terlalu takut karena ada Adit di rumah.
7693Please respect copyright.PENANAJSFpsVOv6l
Pak Dukuh : "Oh begitu, ya sudah saya permisi dulu"
7693Please respect copyright.PENANA0HdGXQFgay
Pak Dukuh segera pamit pulang. Sepertinya dia urung menjalankan niatnya. Entah apa alasannya tapi yang jelas dia sudah menahan nafsu karena kulihat ketika berjalan menyusuri halaman depan rumahku, berkali kai dia membetulkan posisi burungnya di dalam celana.
7693Please respect copyright.PENANAsNIVhNd4lN
Aku hanya bisa tersenyum dalam hati. Belum sempat aku menutup pintu, tubuhku sudah ditarik kearah tembok. Ternyata Adit sudah tidak sabar menyelesaikan persetubuhan kami yang tertunda karena kedatangan Pak Dukuh tadi.
7693Please respect copyright.PENANAIgeOAT5pXj
Tanpa berlama lama aku yang masih mukena di dorong menyandarkan punggungku pada tembok. Adit lalu menyibakkan bagian bawah mukena ku dan segera memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.
7693Please respect copyright.PENANAqD61WMRlT5
Aku : "Ahhh pelan pelan Dit"
7693Please respect copyright.PENANAdhHVDzBjmg
Aditya : "Ahhhhh Adit semakin nafsu lihat Ibu pake mukena ini"
7693Please respect copyright.PENANAyjfCpjITlw
Aku : "Ohh yaa kamu suka Dit"
7693Please respect copyright.PENANAWQzaMPrBEd
Aditya : "Ohh iya Bu Adit suka sekali. Adit semakin nafsu ngentot Ibu"
7693Please respect copyright.PENANA1T3Xtdg07a
Aku : "Ya sudah ayo Dit terus genjot Ibumu ini"
7693Please respect copyright.PENANAnyV2EteQKH
Aditya : "Ahhhh Adit mau keluar Bu, Adit mau nyampe"
7693Please respect copyright.PENANAffdjDervg8
Dia melepaskan penisnya dari vaginaku. Lalu menyuruhku jongkok di depannya.
7693Please respect copyright.PENANAJGU7KS4VbQ
Aditya : "Sekarang Ibu jongkok,aaahhh aaahhsh. terima pejuh Adit Bu"
7693Please respect copyright.PENANAHTYB147SN7
Adit mengarahkan penisnya ke wajahku sambil terus dikock dengan tangan kirinya. Tidak lama kemudian Adit mengerang dan penisnya memuntahkan pejuhnya ke muka ku.
7693Please respect copyright.PENANAR7XA6daMKj
Croott croott croott
7693Please respect copyright.PENANA2eSklPJlUW
Banyak sekali pejuhnya sampai sampai banyak yang mengenai mukena yang sedang kupakai ini.
7693Please respect copyright.PENANAjco4a3Ev5O
Aditya : "Ahhhh ahhhhha bersihin Bu"
7693Please respect copyright.PENANAuKIvBhf50w
Segera aku mengulum penis Adit dan membersihkan sisa sperma yang ada sampai bersih.
7693Please respect copyright.PENANA7S4OYHGjRf
Aku : "Gimana enak Dit?"
7693Please respect copyright.PENANAE2p6P7Ojh8
Aditya : "Enak bu kapan kapan lagi ya" jawab Adit
7693Please respect copyright.PENANAxHFZ2r7iny
Aku : "Gampang kalau itu, ohhiyyya Dit besok hari minggu anterin Ibu ke kota s ya?
7693Please respect copyright.PENANAHkXgUP8G0r
Aku : "Kamu nggak ada acara kan besok?"
7693Please respect copyright.PENANATwZUilBJ63
Aditya : "Ohiya pasti Adit mau dong nganterin Ibu yang cantik. tapi ngapain Bu?"
7693Please respect copyright.PENANAMndxOvs0rS
Aku : "Ah kamu ini pinter gombal."
7693Please respect copyright.PENANA4lZ2JyfPTJ
Aku : "Rencananya besok Ibu mau beli baju hamil dan pakaian dalam baru."
7693Please respect copyright.PENANAsUW4O2FmbN
Aku : "Soalnya pakaian Ibu sudah kekecilan semua"
7693Please respect copyright.PENANAcK0sSY1BA1
Aditya : "Ngapain beli baru mending gak usah pake baju Bu?"
7693Please respect copyright.PENANALXjSzCJEpK
Aku : "Ihhh maunya kamu tuh ya,"
7693Please respect copyright.PENANAyPuV3G0YYt
Aku : "Memangnya kamu mau Ibu berangkat kerja nggak pake baju trus kalo Ibu diperkosa gimana?
7693Please respect copyright.PENANAvtnuOwdOxB
Aku : "Kamu mau?"
7693Please respect copyright.PENANAtJyqmKEGAO
Aditya : "Yah jangan dong"
7693Please respect copyright.PENANAHReu2DF2UH
Aku : "Makanya kalo gitu besok mau kan nganter Ibu?"
7693Please respect copyright.PENANAdXL5GJEcfa
Aditya : "Siap Boss"
ns 15.158.61.39da2