x
Aku bangun jam tujuh. Kudapati mama sedang menhisap kontolku. Kuelus rambut mama… “Pinter… Pinter…” kataku. Kudiamkan mama selama beberapa menit. Hari ini kuputuskan untuk tak sekolah. Selain males upacara, aku terlalu asik dengan perliharaan baruku.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvoZxz1asU
“Ayah sudah berangkat?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRUR1iV1qm
“Sudah.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxDnCnKZrv4
“Tante mana?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuelKGqqNJA
“Diluar kamar, nunggu.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMU44xIz2cL
“Nunggu apa?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2a1pLaJTCv
“Katanya ingin izin ke kamar mandi.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkgiJ5E8Fi
“Iya. Biar Atha mandi dulu, ntar baru urus tante. Siapin sarapan Atha, ntar Atha turun.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9O9WlWdCDm
Saat aku keluar kamar, kudapati tante sedang diam seperti anjing tanpa sehelai benang pun. Kusentuh dan kuelus rambutnya. “Sini ikut.” Aku pun menuju kamar mandi dibuntuti tante. Di kamar mandi aku duduk, sedang tante masih tetap merangkak diam.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PKn1eLTAl
“Gimana tadi malam.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFobuGRjo8A
“Melelahkan?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3pVA12uIE
“Apanya?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVsH1ZlQJG
“Pantat tante sakit. Tenggorokan juga.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylnZRpQjW8
“Trus perkara tante gimana kata ayah?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeJnkBbnkF
“Ayahmu bilang gak usah khawatir.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7OlxPC8Ny
“Memang, pokoknya kalau kata ayah gak usah khawatir, berarti semuanya bisa diatur. Terus jam berapa kira – kira kalian tidur?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvFLwiT37d
“Kira – kira jam dua saat ayah mau tidur tante disuruh keluar. Diluar kamar tante liat mamamu lagi tidur di lantai, ya sudah tante ikut tidur di sana. Saat subuh tante sama mamamu bangun. Terus mamamu nyiapin keperluan ayahmu. Ayahmu pergi setengah enam, setelah sebelumnya menyuruh tante untuk tahu dan mengikuti aturan di sini jika ingin tinggal di rumah ini.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOIWObmYf3
“Oh, gitu. Ya udah. Tante tunggu dulu, Atha mau mandi dulu. Abis itu kita jalan – jalan.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RUB5ATwbC
“Iya, tante pipis dulu.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pmxTKEcbL
“Jangan, ntar aja. Tunggu.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzwgScsoK7
Aku pun selesai mandi. Kupakai celana jin dan kaos. Saat turun, aku bahagia melihat tante mengikutiku dengan merangkak. Sarapan sudah siap, maka dari itu aku pun makan. Kulihat tante masih merangkak dekat kursiku.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnEfceumKj
Puas makan aku menuju belakang rumah. Kubuka pintu, tante langsung keluar dan kencing di tempat yang telah kutentukan. Aku terkesan dengan cara mama menerangkan. Kulihat mama. Kuanggukan kepala ke belakang rumah.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkt9oxWrZf7
Rupanya mama mengerti. Mama langsung keluar dan ikut kencing. Setelah itu mama dan tante menunggu diluar pintu. Aku pun ikut keluar. Kuambil selang dan kunyalakan air. Kusemprot memek dan pantat mama serta tante. Mama dan tante terlihat senang serta bersih.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gU92AyBa4
“Jemur dulu tubuh kalian hingga bersih. Setelah itu baru boleh masuk.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dXfGzp6bS
***
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUrdcyY1d0
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIWRaKQdK1
Kira – kira sepuluh menit kemudain mama dan tante masuk dan mendekaitku yang sedang duduk di sofa.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84yiV0csDR
“Pada laper gak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTL8hG872zB
Mama dan tante tak menjawab, hanya menganggukkan kepala.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bdjszZleU
“Ya udah, Aisah, makanan kemarin masih ada kan? Makan aja berdua.!”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRmp8CkTee
Mama lantas mengeluarkan makanan semalam dari kulkas. Menyiapkan di piring dan menaruh piring itu di lantai. Tak lupa mama menaruh mangkuk besar dan mengisinya dengan air. Mama lantas makan dengan lahap. Sesekali minum dari mangkuk itu. Namun tante hanya diam sambil melihat jijik kepada mama. Tante lantas melihatku.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQbs1iRR9K
“Kalian pake baju dulu sana. Yang rapi aja tapi gak usah pake bh dan cd. Abis itu ke sini lagi. Kita jalan – jalan.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjO47KJIgYJ
Mama dan tante langsung pergi ke kamar mama. Beberapa saat kemudian mereka keluar. Aku pun ke garasi dan diikuti mama dan tante.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaViMCWQCI
“Aisah nyetir, tante di belakang sama Atha.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp4j5a4Ucnv
“Mau kemana kita?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ySQL5ykfn
“Udah, ikuti saja nanti.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEQlLiTLlG
***
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7djBH8EAiB
Beberapa saat kemudian mobil berhenti di depan sebuah pet shop. Aku turun dan memasuki toko diikuti mama. Di dalam disambut seorang wanita. Entah pegawai atau pemilik toko. Yang pasti tiada lagi orang lain sejauh mata memandang di dalam toko.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBxPPjjQrDe
“Silakan, bisa saya bantu?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsTkDRMKFH
“Saya mencari kalung anjing, sekalian sama talinya.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvaREIRVhi
“Mari silakan ikuti saya.” Kata pelayannya. Kami pun mengikuti pelayan ke bagian perkalungan. “Untuk anjing apa? Seberapa besar anjingnya?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rnuhO5twE
“Um… sebenarnya bukan buat anjing beneran sih, tapi anjing – anjingan.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKdKAQ0Yuz
“Anjing – anjingan?” pelayan terlihat bingung.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitNDZITXLD
Untuk mengatasi kebingungan pelayan, aku langsung menunjuk pada mama dan tante sambil bilang “Untuk mereka.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIETiuoaQrl
“Apa?” pelayan tak bisa menutupi rasa kagetnya. Namun kemudian pelayan dapat mengatasi rasa kagetnya. “Ini ada yang cocok. Mau warna apa?” Kata pelayan sambil menyerahkan beberapa kalung padaku.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9OJJTY23o
Kuraih kalung tersebut. Ada yang warnanya hitam, merah muda serta coklat. “Ini kira – kira ukurannya pas gak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWtPHAxyMA
“Kalau bapak mau, boleh dicoba kok.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSmg930ji41
“Bener nih boleh dicoba? Bisa tolong praktekin cara masangnya?” kataku sambil menyerahkan kembali kalung – kalung itu kepada pelayan. Aku lantas menunjuk ke mama dan tante yang ada di belakangku dengan maksud agar mereka maju. Setelah mama dan tante ada di depanku, kutunjuk lantai.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpB4lo4owI
Mama menatapku sambil menggelengkan kepala. Namun kupelototi mama, “Ayo cepet turun!” Mama pun langsung merangkak seperti anjing. Diikuti tante. Pelayan masih tetap terkejut dengan aksiku. Lantas tante dan mama pun merangkak diam.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNIK3wV96m
Kuperhatikan pelayan yang kini terlihat agak gugup mulai memasang kalung warna hitam pada tante. “Anjing – anjingnya cantik – cantik ya pak”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZeVfHWpW7
“Tentu, kalau jelek sih mana mau saya pelihara.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYJuOORFx9
“Yang ini cocok pake yang hitam kayaknya.” Kata pelayan sesaat setelah kalung terpasang. Namun, pelayan itu tak langsung berdiri. Tangan pelayan kini mengelus – elus rambut tante. Tante hanya diam.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IIFHdpkZ4
“Kalau boleh saya kasih saran, biasakan latih anjing bapak untuk berterimakasih pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjT1aB1fsXv
“Oh ya? Gimana caranya?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjq066t1C7r
“Biasanya anjing kami kalau mau berterimakasih pada seseorang, anjing langsung mengelus – elus kaki orang itu dengan kepalanya. Dan tak lupa mencium – cium kakinya juga.” Kini tangan pelayan mulai mengelus – elus punggung hingga pantat tante.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYScYUk1mlN
“Oh gitu ya? Saya sih belum tahu apa – apa. Maklum, baru punya anjing kemarin.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSstGPPKv6b
“Sudah pada bernama belum pak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYJ6zjShet
“Yang itu Yena. Yang belum berkalung Aisah. Yen, berterimakasih dulu sama Mbak, udah mau repot pasangin kalung.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mJGR7H65E
Tante langsung mencium kaki mbak pelayan, lalu mengelus – eluskan kepalanya. Namun kuperhatikan wajah tante basah oleh air mata. Saat kulihat mama, wajahnya terlihat sangat ketakutan.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAd1gCy1xP
Pelayan mulai mengelus susu dan paha tante sambil terkadang meremasnya. “Yang ini bagus pak. Masih pada kencang.” Sementara tante masih menggesekkan kepala ke kaki pelayan. Setelah itu pelayan bangkit mendekati mama dan berjongkok.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1GxEK2gwy
“Yang ini bagus nih pak.” kata pelayan sambil mencoba memasang kalung warna pink. Setelah terpasang, pelayan juga mengelus dan meremas tubuh mama. Dari mulai rambut hingga punggung. Namun tubuh mama tak terlihat rileks, malah seperti tegang. “Yang ini agak gemuk pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1v6udkDQJI
“Iya memang.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZMR20Tj8qv
“Mau dilatih biar kurus gak pak? Ada paketnya lho.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hHbFiD8p3
“Justru saya mau dia gemuk. Kira – kira gimana ya caranya?” Mama menoleh padaku mendengar jawabanku, kupelototi mama membuat mama langsung tertunduk menatap lantai.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE4t4ft8CM6
“Oh, gampang pak. Minumannya mesti susu.” kata pelayan sambil meremas dan mengelus susu mama. “Tapi yang full cream. Terus banyak – banyak kasih daging. Yang berlemak lebih bagus.” Kini pelayan itu meremas lemak yang terdapat pada perut mama.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUtCy8xgW9
“Kalau dikasih minum wine gimana mbak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡujrtjarO54
“Wain, apaan tuh pak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpMWUGYNA2t
“Itu lho, minuman yang kayak di film – film barat itu?” Memang, sejak ekonomi papa mulai membaik, papa ingin meniru gaya hidup yang seperti film – film barat. Papa mulai meminum dan bahkan membeli banyak anggur untuk di rumah. Dari yang kadar alkoholnya rendah hingga yang tinggi.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7l8aMgEOIA
“Oh, yang botolnya gede? Kurang tahu pak, tapi untuk pertumbuhan lebih bagus pake susu.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVN34ZPisPr
Setelah itu pelayan berdiri dan diam. Awalnya aku tak mengerti kenapa pelayan diam. Hingga akhirnya kusadari mama belum berterimakasih seperti tadi tante. Kutendang pantat mama, pelan saja. Namun mama tetap diam, malah melihat padaku.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2312h96SBz
“Kok malah bengong. Terimakasih dulu udah ngerepotin.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYi4VRjSjQ8
Mata mama lantas berair mata. Dengan enggan mama menuruti. Mama maju mendekati kaki pelayan, lantas mencium dan menggesek – gesekan kepalanya. Pelayan pun lalu mengelu – elus rambut mama.”Pinter… Pinter…”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRVU6ge1w3
“Talinya mau yang sepaket pak?” kata pelayan sambil berdiri lagi.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CPN5nVP1T
“Kalau berbahan seperti kulit bisa gak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmxHgASpAO
“Tentu bisa pak.” Pelayan lalu mengambil tali kulit dari rak dan menyerahkannya padaku. “Yang ini pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJsfLd1cn0
Kuraih dan kuamati. “Bagus ini. Saya ambil dua.” Kukembalikan lagi tali ke pelayan. “Cara masangnya gimana mbak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfezsBS9X3
“Gini pak.” kata pelayan yang langsung memasang tali pada kalung. Rupanya cukup dikaitkan saja. Sederhana. Setelah itu pelayan memberikan kedua tali padaku.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRcMVcCHQjd
“Butuh yang lainnya Pak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvRDF5HHzJ
“Kalau mangkuk buat makan minumnya ada gak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgejB69qMjO
“Ada pak, mau yang kecil apa besar?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8c04YV3nkO
“Yang mangkuk besar dua. Terus yang seperti piring besar dua.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsBB4C7PIb
Pelayan lalu mengambil benda tersebut dan menyerahkannya padaku “Ini pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCtqxNyKwYI
Kuterima dan kuamati. “Saya beli ini sekalian.” Kuserahkan kembali benda tersebut ke pelayan. Lantas pelayan memasukannya ke kresek.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZtNiETF0t
“Yang lainnya pak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6paUfe3jO
“Ada kandang yang muat gak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Nm89GmChc
“Oh ada pak. Ukuran jumbo, mari ikuti saya pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXoNn3gGfR
Pelayan tersebut pergi ke bagian belakang toko. Aku berjalan mengikuti sambil memegang tali. Tentu saja mama dan tante merangkak mengikutiku karena tali kalungnya kutarik. Pelayan tersebut menoleh melihat dan lalu tersenyum. Akhirnya kami sampai ke bagian perkandangan. Pelayan tersebut menunjuk salah satu kandang, yang tampaknya paling besar.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0bFL8AHIV
“Ini pak sepertinya cocok.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIvpLjtbqJ
“Boleh dicoba?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI89TCy6lMM
“Tentu saja pak. Mari silakan.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5JjGqvQ6S
Kutatap mama, mama melihatku. Lalu kutatap kandang. Mama memilih diam di tempat sambil menggelengkan kepala. Mama seperti sangat terhina. Lantas ganti kutatap tante. Tante melihatku, lalu kutatap kandang.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJgeR2AJ2S
Tak seperti mama, tante langsung merangkak masuk. “Coba duduk!” kataku. Tante langsung duduk. Rupanya kandang itu cukup tinggi hingga tante bisa duduk. “Tidur.” Tante pun tidur, saat tidur, dengan posisi seperti tidurnya anjing tentu saja, kandang itu pun cukup. “Udah cukup keluar!” Lantas tante pun keluar kandang.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0AW2HJQ8BR
Setelah kandang kosong, kembali kutatap mama. Namun mama tetap tak mau masuk. Pelayan pun geleng – geleng melihat ketidak patuhan mama. sumber Ngocoks.com
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6FvBjLgfN
“Barangkali bapak tertarik, cara untuk melatih anjing biar menurut pak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXd0fEkQt7G
“O ya, gimana?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUOGq3SEqF
“Kami punya kalung elektrik. Jadi kalung itu ada remotnya. Tinggal pasang ke anjing, jika najing gak nurut, tinggal pijit tombol di kalung. Maka kalung itu akan menyentrum leher anjing. Ada tiga seting setrum, rendah menengah dan tinggi.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVepTwLBFtu
“Bahaya gak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhW3Do8raB1
“Tentu tidak pak. Tidak mematikan, hanya untuk memberi efek kejut saja.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1mtZ4J9wW
“Terus, kalung elektriknya bisa dipakein tali gak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VVq5gbFcJ
“Tentu bisa pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8qL4rpM2J
Kulihat mama dan tante. Wajah mereka ketakutan mendengar pembicaraanku.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAahRr1Q64
“Mau coba pak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HqZTBWoDW
“Bentar saya suruh dulu sekali lagi. Ayo masuk Sah!”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5z2Axx6DSu
Akhirnya mama masuk ke kandang. “Nyaman gak di dalam?” Tanyaku.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUpwyNAncf
“Iya.” Jawab mama lesu.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJUWyYTRy8
“Saya beli ini deh Mbak, dua.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQFAyAjs4N
“Siap pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5Y5c2giq7
“Udah Sah, keluar.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPm3sqELf8
Mama lantas keluar lagi.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVNiTLZKvI
“Ada lagi pak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzdECQRarE
“Apa yah. Ada ide mbak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYP9qG3p2v
“Gimana kalau tutup moncong pak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXM3YsTVdZ
“Apaan tuh?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsGS4mUPu3
“Tutup moncong ini adalah penutup mulut anjing dari stainles. Agar anjing tak menggigit atau tak makan minum. Biasanya dipakai agar anjing bisa mendisiplinkan mulutnya.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBqV09qYqU
“Bagus juga. Coba saya lihat.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpL28nfu0qf
“Mari pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1k3R3HLolb
Pelayan tersebut kembali ke depan. Kuikuti sambil menarik mama dan tante. Di depan, pelayan mengeluarkan tutup moncong tersebut.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzN6TOdcgq
“Bisa coba praktekan cara masangnya?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGTRtG65a5
“Siap pak.” Pelayan lalu mendekati mama. Memakainya ternyata mudah. Hanya tinggal pasang di mulut, lalu menalikan ke belakang kepala. “Sudah pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8T9j1G07yc
“Mudah ya.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNV5rrmd4Ui
“Baik saya beli deh mbak dua.” Pelayan pun seperti akan mencabut tutup moncong, namun sebelum terjadi, cepat kuhentikan. “Jangan mbak, biarin aja terpasang.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CDlKr4gyQ
“Iya pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUipuwFf7q
Mama tentu saja terlihat tak senang.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEgtlKTfFa
“Selain menjual, kami juga menerima jasa titipan pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqjTkWugpq
“Maksudnya?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4j3l7L3Km
“Jika bapak pergi dan tak ada yang mengurus anjing bapak. Bisa bapak titipkan di sini.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdB9TnBHyX
“Oh iya. Bayarnya bisa pake debit gak mbak?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAHl9aBc2L
“Bisa pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHtHnstdR6
Kusadari tas mama dan tante ada di mobil. “Ambil dulu tasnya Aisah. Terus bayar.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmia8A2aWOg
Mama lalu menggerak – gerakkan kepalaku, ingin agar tutup moncongnya dicabut. “Udah gak usah ada yang dicabut. Merangkak saja sampai pintu. Pas keluar pintu baru jalan berdiri. Masuk toko merangkak lagi!”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEqWkfBOFd
Kulepas tali dari tanganku. Mama lalu merangkak menuju pintu. Berdiri membuka pintu dan jalan ke mobil. Saat kembali, mama merangkak lagi sambil tangannya memegang tas. Kuambil tas dan kukeluarkan kartu debit. Saat memasukan pin kusuruh mama memencetnya. Setelah selesai, kuambil keresek belanjaan.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jg1vRnG36
“Aisah, Yena, angkat kandang dan masukan ke mobil.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnIQ0U4OMo
Mama dan tante pun menggotong dua kandang. Sementara itu pelayan mengambil sebuah kartu dan menulis sesuatu di belakangnya. Pelayan itu memberikan kartu kepadaku. “Barangkali bapak butuh bantuan saya tentang anjing dan cara melatihnya. Hubungi saja saya pak.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEwaHdAI2J
“Iya mbak makasih. Kalau boleh tahu, namanya siapa ya?”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCF0e8ceGQ
“Rina.” Kami pun berjabat tangan.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUleOuBAuv
Aku tetap di kasir menunggu mama dan tante selesai. Beberapa saat kemudian mama dan tante merangkak mendekatiku. “Udah selesai?” keduanya mengangguk. “Ya udah, makasih dulu sama mbak udah mau repot ngebantuin.” Mendengar ucapanku pelayan lalu keluar dari konter kasir dan berjalan ke sampingku.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezKzarroPV
Tante menggesekkan kepala ke kaki kiri pelayan. Mama diam, namun setelah melihat tante, mama ikut menggesekan kepala ke kaki kanan pelayan. Kedua tangan pelayang mengelus rambut mama dan tante. “Anjing pintar… Anjing pintar…” kata pelayan sambil tersenyum padaku.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTkKXYCm63
“Mari mbak.” kuraih kedua tali dan menariknya menuju pintu. Di pintu mereka berdiri dan kulepas tali dari genggamanku. Menuju mobil aku pun berbicara, “Tante yang nyetir, biar Aisah di belakang sama Atha.”
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlw9frPa2y4
Mama terlihat senang dengan ucapanku. Akhirnya selesai juga belanja di petshop.
2821Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1dPILsIBd
