x
Aku bangun jam tujuh. Kudapati mama sedang menhisap kontolku. Kuelus rambut mama… “Pinter… Pinter…” kataku. Kudiamkan mama selama beberapa menit. Hari ini kuputuskan untuk tak sekolah. Selain males upacara, aku terlalu asik dengan perliharaan baruku.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1dVZWJzQG
“Ayah sudah berangkat?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAZu12kxDK
“Sudah.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZg6O5FXeE
“Tante mana?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdZb0Gyb4U
“Diluar kamar, nunggu.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqR9Mc6E7Us
“Nunggu apa?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OnnmSeNZB
“Katanya ingin izin ke kamar mandi.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYqAfVYFR9
“Iya. Biar Atha mandi dulu, ntar baru urus tante. Siapin sarapan Atha, ntar Atha turun.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDVJ9n3ipt
Saat aku keluar kamar, kudapati tante sedang diam seperti anjing tanpa sehelai benang pun. Kusentuh dan kuelus rambutnya. “Sini ikut.” Aku pun menuju kamar mandi dibuntuti tante. Di kamar mandi aku duduk, sedang tante masih tetap merangkak diam.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGocyLiJ8cF
“Gimana tadi malam.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0ltVN0kU1
“Melelahkan?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJTZgvZfxD
“Apanya?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCL4vXw7aoS
“Pantat tante sakit. Tenggorokan juga.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCMMzhBQkh
“Trus perkara tante gimana kata ayah?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdRmWy6wPx
“Ayahmu bilang gak usah khawatir.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RrEv38hnW
“Memang, pokoknya kalau kata ayah gak usah khawatir, berarti semuanya bisa diatur. Terus jam berapa kira – kira kalian tidur?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBltF1PYb9
“Kira – kira jam dua saat ayah mau tidur tante disuruh keluar. Diluar kamar tante liat mamamu lagi tidur di lantai, ya sudah tante ikut tidur di sana. Saat subuh tante sama mamamu bangun. Terus mamamu nyiapin keperluan ayahmu. Ayahmu pergi setengah enam, setelah sebelumnya menyuruh tante untuk tahu dan mengikuti aturan di sini jika ingin tinggal di rumah ini.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0oFaDenVSk
“Oh, gitu. Ya udah. Tante tunggu dulu, Atha mau mandi dulu. Abis itu kita jalan – jalan.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONJLH56ssi
“Iya, tante pipis dulu.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxPEHku88W
“Jangan, ntar aja. Tunggu.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZwKmUR8Ue
Aku pun selesai mandi. Kupakai celana jin dan kaos. Saat turun, aku bahagia melihat tante mengikutiku dengan merangkak. Sarapan sudah siap, maka dari itu aku pun makan. Kulihat tante masih merangkak dekat kursiku.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJLowQLKyg
Puas makan aku menuju belakang rumah. Kubuka pintu, tante langsung keluar dan kencing di tempat yang telah kutentukan. Aku terkesan dengan cara mama menerangkan. Kulihat mama. Kuanggukan kepala ke belakang rumah.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD69hcXT9DD
Rupanya mama mengerti. Mama langsung keluar dan ikut kencing. Setelah itu mama dan tante menunggu diluar pintu. Aku pun ikut keluar. Kuambil selang dan kunyalakan air. Kusemprot memek dan pantat mama serta tante. Mama dan tante terlihat senang serta bersih.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo84S4uyV4U
“Jemur dulu tubuh kalian hingga bersih. Setelah itu baru boleh masuk.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiF7T0Oh8S
***
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hxBEZMl5v
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjmDHa4M7c
Kira – kira sepuluh menit kemudain mama dan tante masuk dan mendekaitku yang sedang duduk di sofa.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcTLcbYgB6
“Pada laper gak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnbzI5Mpg8
Mama dan tante tak menjawab, hanya menganggukkan kepala.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCsg8N172C
“Ya udah, Aisah, makanan kemarin masih ada kan? Makan aja berdua.!”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2jEK6tZ1O3
Mama lantas mengeluarkan makanan semalam dari kulkas. Menyiapkan di piring dan menaruh piring itu di lantai. Tak lupa mama menaruh mangkuk besar dan mengisinya dengan air. Mama lantas makan dengan lahap. Sesekali minum dari mangkuk itu. Namun tante hanya diam sambil melihat jijik kepada mama. Tante lantas melihatku.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzhyAwT3aH
“Kalian pake baju dulu sana. Yang rapi aja tapi gak usah pake bh dan cd. Abis itu ke sini lagi. Kita jalan – jalan.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAdh49zG3L
Mama dan tante langsung pergi ke kamar mama. Beberapa saat kemudian mereka keluar. Aku pun ke garasi dan diikuti mama dan tante.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITacQHv0uk
“Aisah nyetir, tante di belakang sama Atha.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9oRiJH1NV
“Mau kemana kita?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUlaKcokuN
“Udah, ikuti saja nanti.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtailk8QklW
***
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0tOdHuZOV
Beberapa saat kemudian mobil berhenti di depan sebuah pet shop. Aku turun dan memasuki toko diikuti mama. Di dalam disambut seorang wanita. Entah pegawai atau pemilik toko. Yang pasti tiada lagi orang lain sejauh mata memandang di dalam toko.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgg8o653Sn1
“Silakan, bisa saya bantu?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGb8lDTKc7
“Saya mencari kalung anjing, sekalian sama talinya.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzi6PQmWXe
“Mari silakan ikuti saya.” Kata pelayannya. Kami pun mengikuti pelayan ke bagian perkalungan. “Untuk anjing apa? Seberapa besar anjingnya?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU45mFM9sEQ
“Um… sebenarnya bukan buat anjing beneran sih, tapi anjing – anjingan.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpeWe4bnwx8
“Anjing – anjingan?” pelayan terlihat bingung.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4lyK5ZIQW
Untuk mengatasi kebingungan pelayan, aku langsung menunjuk pada mama dan tante sambil bilang “Untuk mereka.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGjGHSxd3S
“Apa?” pelayan tak bisa menutupi rasa kagetnya. Namun kemudian pelayan dapat mengatasi rasa kagetnya. “Ini ada yang cocok. Mau warna apa?” Kata pelayan sambil menyerahkan beberapa kalung padaku.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwQekXzHo8
Kuraih kalung tersebut. Ada yang warnanya hitam, merah muda serta coklat. “Ini kira – kira ukurannya pas gak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITLsYDKHrq
“Kalau bapak mau, boleh dicoba kok.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCYzPffR0H
“Bener nih boleh dicoba? Bisa tolong praktekin cara masangnya?” kataku sambil menyerahkan kembali kalung – kalung itu kepada pelayan. Aku lantas menunjuk ke mama dan tante yang ada di belakangku dengan maksud agar mereka maju. Setelah mama dan tante ada di depanku, kutunjuk lantai.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2CJ7vW62R
Mama menatapku sambil menggelengkan kepala. Namun kupelototi mama, “Ayo cepet turun!” Mama pun langsung merangkak seperti anjing. Diikuti tante. Pelayan masih tetap terkejut dengan aksiku. Lantas tante dan mama pun merangkak diam.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6J0bei1NEM
Kuperhatikan pelayan yang kini terlihat agak gugup mulai memasang kalung warna hitam pada tante. “Anjing – anjingnya cantik – cantik ya pak”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nAKosOH7O
“Tentu, kalau jelek sih mana mau saya pelihara.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnsS9fNpyF
“Yang ini cocok pake yang hitam kayaknya.” Kata pelayan sesaat setelah kalung terpasang. Namun, pelayan itu tak langsung berdiri. Tangan pelayan kini mengelus – elus rambut tante. Tante hanya diam.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLO5lPvPpz
“Kalau boleh saya kasih saran, biasakan latih anjing bapak untuk berterimakasih pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqsEW8z6jl
“Oh ya? Gimana caranya?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4STS1FWxu
“Biasanya anjing kami kalau mau berterimakasih pada seseorang, anjing langsung mengelus – elus kaki orang itu dengan kepalanya. Dan tak lupa mencium – cium kakinya juga.” Kini tangan pelayan mulai mengelus – elus punggung hingga pantat tante.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZV6f6Xy7L7
“Oh gitu ya? Saya sih belum tahu apa – apa. Maklum, baru punya anjing kemarin.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLdl2iU3noH
“Sudah pada bernama belum pak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdnKR7wBNfp
“Yang itu Yena. Yang belum berkalung Aisah. Yen, berterimakasih dulu sama Mbak, udah mau repot pasangin kalung.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs8hA60vzVS
Tante langsung mencium kaki mbak pelayan, lalu mengelus – eluskan kepalanya. Namun kuperhatikan wajah tante basah oleh air mata. Saat kulihat mama, wajahnya terlihat sangat ketakutan.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0CpMTLNWT
Pelayan mulai mengelus susu dan paha tante sambil terkadang meremasnya. “Yang ini bagus pak. Masih pada kencang.” Sementara tante masih menggesekkan kepala ke kaki pelayan. Setelah itu pelayan bangkit mendekati mama dan berjongkok.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNREopeEOj1
“Yang ini bagus nih pak.” kata pelayan sambil mencoba memasang kalung warna pink. Setelah terpasang, pelayan juga mengelus dan meremas tubuh mama. Dari mulai rambut hingga punggung. Namun tubuh mama tak terlihat rileks, malah seperti tegang. “Yang ini agak gemuk pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmju1JHyl8
“Iya memang.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32lP59j65j
“Mau dilatih biar kurus gak pak? Ada paketnya lho.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZiYCaoy5fL
“Justru saya mau dia gemuk. Kira – kira gimana ya caranya?” Mama menoleh padaku mendengar jawabanku, kupelototi mama membuat mama langsung tertunduk menatap lantai.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxoM9QnK9N
“Oh, gampang pak. Minumannya mesti susu.” kata pelayan sambil meremas dan mengelus susu mama. “Tapi yang full cream. Terus banyak – banyak kasih daging. Yang berlemak lebih bagus.” Kini pelayan itu meremas lemak yang terdapat pada perut mama.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyuZzXlyCJq
“Kalau dikasih minum wine gimana mbak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOo6xOAZZi
“Wain, apaan tuh pak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMAbHKOZZ2i
“Itu lho, minuman yang kayak di film – film barat itu?” Memang, sejak ekonomi papa mulai membaik, papa ingin meniru gaya hidup yang seperti film – film barat. Papa mulai meminum dan bahkan membeli banyak anggur untuk di rumah. Dari yang kadar alkoholnya rendah hingga yang tinggi.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvf5G9RyHEM
“Oh, yang botolnya gede? Kurang tahu pak, tapi untuk pertumbuhan lebih bagus pake susu.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVeRqwP5Gw
Setelah itu pelayan berdiri dan diam. Awalnya aku tak mengerti kenapa pelayan diam. Hingga akhirnya kusadari mama belum berterimakasih seperti tadi tante. Kutendang pantat mama, pelan saja. Namun mama tetap diam, malah melihat padaku.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXk2BTWIH2
“Kok malah bengong. Terimakasih dulu udah ngerepotin.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQN0DIeiCUj
Mata mama lantas berair mata. Dengan enggan mama menuruti. Mama maju mendekati kaki pelayan, lantas mencium dan menggesek – gesekan kepalanya. Pelayan pun lalu mengelu – elus rambut mama.”Pinter… Pinter…”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHsbi5nfpos
“Talinya mau yang sepaket pak?” kata pelayan sambil berdiri lagi.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJm5bLVRlN9
“Kalau berbahan seperti kulit bisa gak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhEyUm2nvW
“Tentu bisa pak.” Pelayan lalu mengambil tali kulit dari rak dan menyerahkannya padaku. “Yang ini pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtscYyj2ehn
Kuraih dan kuamati. “Bagus ini. Saya ambil dua.” Kukembalikan lagi tali ke pelayan. “Cara masangnya gimana mbak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCrLSRrReN
“Gini pak.” kata pelayan yang langsung memasang tali pada kalung. Rupanya cukup dikaitkan saja. Sederhana. Setelah itu pelayan memberikan kedua tali padaku.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIj9lYXb43
“Butuh yang lainnya Pak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38AgvZx5Fe
“Kalau mangkuk buat makan minumnya ada gak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBgo60G4b6
“Ada pak, mau yang kecil apa besar?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7EjGtdEje
“Yang mangkuk besar dua. Terus yang seperti piring besar dua.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5eh48q49p
Pelayan lalu mengambil benda tersebut dan menyerahkannya padaku “Ini pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHAdCkmZkC
Kuterima dan kuamati. “Saya beli ini sekalian.” Kuserahkan kembali benda tersebut ke pelayan. Lantas pelayan memasukannya ke kresek.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3IbzLomGH
“Yang lainnya pak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDmN4EGB9m
“Ada kandang yang muat gak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5GEBvl4iT
“Oh ada pak. Ukuran jumbo, mari ikuti saya pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7UFUPv95V
Pelayan tersebut pergi ke bagian belakang toko. Aku berjalan mengikuti sambil memegang tali. Tentu saja mama dan tante merangkak mengikutiku karena tali kalungnya kutarik. Pelayan tersebut menoleh melihat dan lalu tersenyum. Akhirnya kami sampai ke bagian perkandangan. Pelayan tersebut menunjuk salah satu kandang, yang tampaknya paling besar.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgcng5jF7E
“Ini pak sepertinya cocok.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigjjBh188k
“Boleh dicoba?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkMUjV4Rpe
“Tentu saja pak. Mari silakan.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7kobK3dm6
Kutatap mama, mama melihatku. Lalu kutatap kandang. Mama memilih diam di tempat sambil menggelengkan kepala. Mama seperti sangat terhina. Lantas ganti kutatap tante. Tante melihatku, lalu kutatap kandang.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGlZ5ZkbPw
Tak seperti mama, tante langsung merangkak masuk. “Coba duduk!” kataku. Tante langsung duduk. Rupanya kandang itu cukup tinggi hingga tante bisa duduk. “Tidur.” Tante pun tidur, saat tidur, dengan posisi seperti tidurnya anjing tentu saja, kandang itu pun cukup. “Udah cukup keluar!” Lantas tante pun keluar kandang.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJeXgUKR42x
Setelah kandang kosong, kembali kutatap mama. Namun mama tetap tak mau masuk. Pelayan pun geleng – geleng melihat ketidak patuhan mama. sumber Ngocoks.com
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2AoDbgQTF
“Barangkali bapak tertarik, cara untuk melatih anjing biar menurut pak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1VNFW79dbq
“O ya, gimana?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhWGfXoc09
“Kami punya kalung elektrik. Jadi kalung itu ada remotnya. Tinggal pasang ke anjing, jika najing gak nurut, tinggal pijit tombol di kalung. Maka kalung itu akan menyentrum leher anjing. Ada tiga seting setrum, rendah menengah dan tinggi.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1xbPCmYyx
“Bahaya gak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6eqlBo1BSL
“Tentu tidak pak. Tidak mematikan, hanya untuk memberi efek kejut saja.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgpoCHFrMGn
“Terus, kalung elektriknya bisa dipakein tali gak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcObAOtlWy
“Tentu bisa pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMFohJDZ8V
Kulihat mama dan tante. Wajah mereka ketakutan mendengar pembicaraanku.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WLu9o3gCB
“Mau coba pak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIeBmd5Z50Y
“Bentar saya suruh dulu sekali lagi. Ayo masuk Sah!”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOE1RvVCzHY
Akhirnya mama masuk ke kandang. “Nyaman gak di dalam?” Tanyaku.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ08PISB9LtJ
“Iya.” Jawab mama lesu.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqIrpvghh9J
“Saya beli ini deh Mbak, dua.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvyXFT6tkA
“Siap pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesFbulX7Ki
“Udah Sah, keluar.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoT7dISBBn
Mama lantas keluar lagi.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxPnZApnFw
“Ada lagi pak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4CtaWBRRNF
“Apa yah. Ada ide mbak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylvcZal0Lz
“Gimana kalau tutup moncong pak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5GQoOJCZo
“Apaan tuh?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohSSgnOf68
“Tutup moncong ini adalah penutup mulut anjing dari stainles. Agar anjing tak menggigit atau tak makan minum. Biasanya dipakai agar anjing bisa mendisiplinkan mulutnya.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZrCdIMCaj
“Bagus juga. Coba saya lihat.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzpmnoWogSM
“Mari pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHyJsDVhMd
Pelayan tersebut kembali ke depan. Kuikuti sambil menarik mama dan tante. Di depan, pelayan mengeluarkan tutup moncong tersebut.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYyB1mqbC3
“Bisa coba praktekan cara masangnya?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8DhC8AehD
“Siap pak.” Pelayan lalu mendekati mama. Memakainya ternyata mudah. Hanya tinggal pasang di mulut, lalu menalikan ke belakang kepala. “Sudah pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwWEcEzfHe
“Mudah ya.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4n6qQSgBiZ
“Baik saya beli deh mbak dua.” Pelayan pun seperti akan mencabut tutup moncong, namun sebelum terjadi, cepat kuhentikan. “Jangan mbak, biarin aja terpasang.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYkfVDPzU8
“Iya pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiFpJ69ZMa
Mama tentu saja terlihat tak senang.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEiYqbB4pbe
“Selain menjual, kami juga menerima jasa titipan pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4LtiRqPVC
“Maksudnya?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOia6Im2Kl0
“Jika bapak pergi dan tak ada yang mengurus anjing bapak. Bisa bapak titipkan di sini.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gLAsh1HKt
“Oh iya. Bayarnya bisa pake debit gak mbak?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIwtWq6HWs
“Bisa pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgj2RxogXYt
Kusadari tas mama dan tante ada di mobil. “Ambil dulu tasnya Aisah. Terus bayar.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwkjmed1wH
Mama lalu menggerak – gerakkan kepalaku, ingin agar tutup moncongnya dicabut. “Udah gak usah ada yang dicabut. Merangkak saja sampai pintu. Pas keluar pintu baru jalan berdiri. Masuk toko merangkak lagi!”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4N1i2IAuq
Kulepas tali dari tanganku. Mama lalu merangkak menuju pintu. Berdiri membuka pintu dan jalan ke mobil. Saat kembali, mama merangkak lagi sambil tangannya memegang tas. Kuambil tas dan kukeluarkan kartu debit. Saat memasukan pin kusuruh mama memencetnya. Setelah selesai, kuambil keresek belanjaan.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡob2ak5lSUD
“Aisah, Yena, angkat kandang dan masukan ke mobil.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwDHw7cY5B
Mama dan tante pun menggotong dua kandang. Sementara itu pelayan mengambil sebuah kartu dan menulis sesuatu di belakangnya. Pelayan itu memberikan kartu kepadaku. “Barangkali bapak butuh bantuan saya tentang anjing dan cara melatihnya. Hubungi saja saya pak.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQWgE8kD3P4
“Iya mbak makasih. Kalau boleh tahu, namanya siapa ya?”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLMaj4PW0g
“Rina.” Kami pun berjabat tangan.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡATitay1XBG
Aku tetap di kasir menunggu mama dan tante selesai. Beberapa saat kemudian mama dan tante merangkak mendekatiku. “Udah selesai?” keduanya mengangguk. “Ya udah, makasih dulu sama mbak udah mau repot ngebantuin.” Mendengar ucapanku pelayan lalu keluar dari konter kasir dan berjalan ke sampingku.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5LFw2SF8LP
Tante menggesekkan kepala ke kaki kiri pelayan. Mama diam, namun setelah melihat tante, mama ikut menggesekan kepala ke kaki kanan pelayan. Kedua tangan pelayang mengelus rambut mama dan tante. “Anjing pintar… Anjing pintar…” kata pelayan sambil tersenyum padaku.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwSf56OqKP
“Mari mbak.” kuraih kedua tali dan menariknya menuju pintu. Di pintu mereka berdiri dan kulepas tali dari genggamanku. Menuju mobil aku pun berbicara, “Tante yang nyetir, biar Aisah di belakang sama Atha.”
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmaSOui1I3
Mama terlihat senang dengan ucapanku. Akhirnya selesai juga belanja di petshop.
7758Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsotFsCjCIb
