x
Adegan demi adegan yang terjadi di petshop membuatku sangat terangsang. Begitu tante duduk di belakang setir langsung kubuka celanaku hingga lepas. Kulepas juga penutup moncong mama. “Isep mah.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLiANNfRng
Mama langsung menjilati dan mengisap kontolku. Tak butuh waktu lama untukku menyemburkan peju hingga memenuhi mulut mama. “Jangan dulu ditelan mah. Tapi jangan sampai berceceran.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1HvBipdeoI
Kutarik rambut mama hingga lepas. Mama pun duduk. “Kumur – kumur dulu mah.” Mama menurut, lantas berkumur dengan pejuku. “Hentikan dulu mobilnya di pinggir.” Tante pun menghentikan mobil. “Pindahin peju Atha kemulut tante, mulut ke mulut.” Mama terkejut, tante langsung berbalik dan mendekatkan kepalanya.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzibY6ByWiC
Akhirnya mama pun mendekatkan kepala ke dekat kepala tante. Dengan pelan bibir mama mulai mendekati bibir tante hingga akhirnya berciuman. Bukan sekadar ciuman, namun sekalian memindahkan peju dari mulut ke mulut lainnya. “Jangan sampai ada yang berceceran.” Mama terlihat kaku, namun kuperhatikan tante begitu menikmati ciuman ini.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTmLpzsCNF
Akhirnya pejuku berganti ke mulut tante. Kutarik kembali rambut mama hingga ada di sebelahku. “Buka mulutnya Sah.” Mama membuka mulutnya sambil menatapku. Kulihat dan ternyata tak ada sisa peju di mulut mama. “Kumur peju Atha Yen.” Tante merasa tak senang kupanggil ‘Yen’, namun tetap memainkan pejuku di mulutnya.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtARekaRe7J
“Kita langsung pulang aja.” Tante kembali nyetir. Di mobil, tanganku tak henti menggerayangi susu mama. Kami melewati jalan yang penuh toko bernama unik. Seperti acong, along, dan sebagainya. Karena penasaran, kuhentikan mobil. “Stop, berhenti dulu.” Tante pun memarkirkan mobil. “Tunggu di sini!” Lantas aku keluar dan memasuki salahsatu toko.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBelcNsEr6
Tak ada orang, namun ada sebuah bel. Kutekan bel itu. Beberapa saat kemudian ada orang dari belakang.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddgXiAzwO0
“Iya, bisa saya bantu?”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlwgdMj4hT
“Mau liat – liat dulu.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVACswTQ5mI
“Oh silakan.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWjDN2Hqwc
Ternyata di sini menjual pelbagai macam obat. Dari obat pelangsing hingga obat perangsang. Ada juga benda seukuran telur puyuh. Kutunjuk benda itu, “Ini apa pak?”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCzcJPkuyPN
“Ini vibrator remot pak. Bisa dikendalikan jarak jauh.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCZPykWIYO
“Saya beli dua pak, tapi warnanya beda ya.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQROJW3EWV4
“Iya pak.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GCMLAUFpl
Kembali kulihat etalase. Mataku tertuju ke suatu benda. “Pak, kok ada jepit jemuran juga ya?”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRAgzcmNM3r
“Bukan untuk jemuran pak, tapi untuk payudara. Bisa juga untuk vagina.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUOEXkhIN3B
“Oh gitu.” kataku malu. “Saya beli deh pak, sepuluh.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1pxm5wFVL
Selesai belanja, aku kembali ke mobil. “Maju.” Mobil kembali maju. Melewati toko matrial kuhentikan kembali. Kumainkan putting mama hingga terlihat jelas dari luar bajunya. “Sah, kamu beli rantai ukuran sedeng sepanjang satu setengah meter sepuluh biji. Terus gembok kecil sama sedang sepuluh sepuluh.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIeZ2ILnzf
Mama turun dengan enggan. Aku menunggu dalam diam. Beberapa saat kemudian mama kembali membawa belanjaan. “Taruh di belakang.” Setelah itu mama kembali duduk di sampingku. “Gimana tadi di toko?”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5PrcgQ5SV
“Pelayan dan pelanggan pria pada liatin mama.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMgGSjoZSu
“Hahaha… Terus?”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVmodmAHwy
“Mama malu…” Kata mama sambil kembali berair mata.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15nh4w7Fks
“Sekarang ke pulang aja Yen.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lkrjXA1tJ
Akhirnya kami pun sampai dirumah. “Masukan barang – barang ke rumah.” Kataku. Aku langsung masuk dan duduk menunggu di sofa. Sementara mama dan tante memasukan barang – barang. “Rakit dulu kandangnya. Terus taruh di garasi dengan pintu kandang menghadap pintu garasi ke rumah.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgpYioWSndz
Keduanya langsung bahu – membahu merakit kandangnya. Waktu sepenanak nasi kemudian keduanya selesai menyimpan kandang di garasi sebelah bersebelahan. Di sebelah kandang, mama dan tante sedang diam merangkak sambil menatapku.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUY7sY9FIX
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQKxzz9TjE
“Coba kandang satu ditaruh di atas kandang satunya lagi. Biar keliatan dua tingkat.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdnzMHbPpF
Tante dan mama langsung menggotongnya. “Kandang Aisah di bawah, kandang Yena di atas. Sekarang waktunya untuk berlatih keluar masuk kandang. Ntar saat Atha balik lagi mesti udah pada lancar.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dPVlUIvSv
Aku lantas bergegas ke kamar dan menyalakan komputer. Dengan komputer kuakses kamera yang ada di garasi. Sedari dulu aku memang telah memasang kamera di berbagai tempat di rumah ini yang tersambung dengan komputerku.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIljWOqRxH
Mama terlihat kesulitan saat masuk. Saat keluar pun mama keluar dengan cara merangkak mundur, kaki duluan baru kepala terakhir. Kulihat tante, tante lebih baik. Tante masukan dulu tangannya, terus masuk dengan lancar. Di kandang, tante berputar lalu keluar kandang dengan kepala dulu, terakhir kaki. Tante bahkan lebih cerdas dibanding mama.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnuH9oAkZF
Mama sepertinya tak mau repot berputar di kandang. Bahkan tak mau repot membuka pakaian. Kulihat layar selama lebih kurang satu jam. Puas melihat aku memutuskan turun. Di garasi aku bersikap seolah belum mengetahui perkembangan.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UiGIznzJJ
“Coba sekarang Atha liat apa udah lancar masuk keluar kandang. Kalau yang lancar Atha kasih hadiah. Kalau gak lancar, Atha hukum aja. Yena duluan.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpWec145Bg
Meski kandang tante di atas, namun tante tak kesulitan untuk masuk kandang. Di kandang, tante berbalik dan keluar dengan mudahnya. Setelah keluar, tante merangkak ke belakangku. Lalu tante mengesek – gesekan tubuh ke kakiku seolah minta hadiah. Aku lalu mengelus rambut dan pantat tante. “Pinter…
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVlgSWdY5Z
Tante lalu duduk diatas kakinya yang ditekuk hingga pahanya menyatu dengan betis. Tangannya diangkat sedada, lidahnya terjulur diluar mulut.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQ1UmJzhAD
“Sekarang bagian Aisah.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUHKpengCi
Mama mulai masuk kandang dengan enggan. Setelah di dalam, mama tak berbalik, namun langsung menjulurkan kakinya. Mama keluar mundur dengan cara kaki dahulu, lalu kepala terakhir. Setelah itu mama berbalik menghadapku.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbH64lCwTLZ
“Masih butuh latihan. Lagian bukan gitu cara anjing keluar masuk kandang. Inget ini, anjing seharusnya tak memakai pakaian. Emang Aisah pernah liat anjing keluar kandang dengan cara mundur? Bahkan kayaknya Aisah tak pernah berpikir seperti anjing, akibatnya tak berlaku seperti anjing. Athahlah, lagian masih ada waktu semalam buat latihan lagi.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxSO5UsThA
“Karena Yena udah pinter keluar masuk kandang. Seminggu ini kalau mau kencing kapan saja bebas, kencing saja di kandang. Sekarang, ikut sini semua.” sumber Ngocoks.com
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgqHVqrsZa
Aku berjalan lalu duduk di sofa. Mama hanya diam di dekatku, sedang tante mulai menggesekan badan ke kakiku. Sesekali tante mencium dan menjilati kakiku. Kulihat mama yang hanya diam. Aku jadi males ngeliatnya.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgiNOIqoOxE
“Mulai sekarang, menu makan buat anjing adalah daging. Selain itu juga boleh ikan, telur, kacang – kacangan. Kalau bosen, boleh pesen junkfood. Di kulkas harus selalu siap makanan itu, jangan sampai kehabisan. Kalau stok menipis, ya beli lagi. Mengerti?” kataku sambil menatap mama.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvV4rVD6zd
Mama hanya mengangguk.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDBPH7SUOs
“Sekarang coba cek kulkas. Liat apa aja dari makanan itu yang gak ada.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1nv01QIqx
Mama langsung merangkak menuju kulkas. Setelah melihat isinya, mama kembali kehadapanku.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLga0ZcSmdR
“Kumplit?”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJHLUxnCQC
Mama menggeleng.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskhJHZrEY9
“Kalau gitu sekarang Aisah belanja biar komplit. Sekalian beli susu sama softdrink ukuran seliter. Pake daster gak usah pake bh sama cd. Ayo cepet ganti baju!”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ae2E7DMhw
Mama lalu pergi untuk ganti baju. Setelah selesai mama menghampiriku, merangkak. “Berdiri!” Mama langsung berdiri. Daster itu kelihatan longgar dengan kancing di dada. “Turun lagi, ambil gunting ke sini.” Mama merangkak ke meja, membuka laci lalu memegang gunting. Saat akan merangkak lagi aku kuhentikan.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0grsq1iUuG
Mama diam sejenak. Air mata mama kembali turun. Mama lalu menggigit gunting itu sambil merangkak mendekatiku. Aku tersenyum puas. Kuelus rambut mama, “Nah, gitu dong. Anjing ini mulai pintar.”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8K0dtE5EW
“Guk,” suara tante mengejutkanku. Aku lalu tersenyum. “Nah, liat tuh Aisah. Yena lebih pintar daripada kamu. Iya kan?” Sambil terus menyusap rambut mama. Namun mama tak menjawab.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgbs4dDyfc
Kuusap sambil agak kujambak rambut mama. Kuulangi lagi kata – kataku. “Iya kan?”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxFcH2UW5y
Mama akhirnya bersuara, “Guk.” Namun pelan. Hasilnya gunting itu lepas dari gigitan mama
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GhF0ZfgDB
“Apa? Gak kedengeran. Kamu dengar gak Yen?”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHMiGZVJmHB
“Guk,” kata tante lantang, sembari menggelengkan kepala.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSoTKDpVMwm
“Guk,” akhirnya suara mama lantang.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Lw7p9smnj
“Nah, pinter. Sekarng berdiri, ayo cepat!”
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtaxlGGmSO
Mama langsung berdiri, kulihat daster mama ujungnya beberapa centi diatas mata kaki. Motif batik membuat putting mama tak terlalu terlihat mencetak. Kuambil gunting dari lantai. Kugunting bawah daster mama hingga satu jengkal di atas lutut.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxkkET1TkX
“Turun mah!” mamah kembali merangkak. Kuremas susu mama sambeil ngelus elus memek mama dengan jemariku hingga kurasakan membasah. Mama hanya merintih pelan. Mama mulai menggerak – gerakan pantatnya hinga erangan mama mulai mengeras. Setelah itu kucabut jemariku. “Udah cepet belanja sana. Jalan aja ke tempat terdekat.
3718Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKzspAd4vH
Mama menoleh melihatku dengan raut wajah sedih, namun tetap merangkak menuju pintu. Setelah membuka pintu, mama pun berdiri dan berjalan menuju toko terdekat.
ns 15.158.61.20da2
