Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
428Please respect copyright.PENANAbPsc4ZQBoP
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
428Please respect copyright.PENANAoVhuJWwyog
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
428Please respect copyright.PENANAYJ7CjPE4Fa
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
428Please respect copyright.PENANA3C74iVMheI
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
428Please respect copyright.PENANAlKp5GCyoIx
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
428Please respect copyright.PENANAvrN6HevaIx
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
428Please respect copyright.PENANAiBX6VZNnQ7
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
428Please respect copyright.PENANAeL8bkDIDsM
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
428Please respect copyright.PENANA2Fe7TtJefw
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
428Please respect copyright.PENANAc5vTRkNukq
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
428Please respect copyright.PENANABs0ukQIrLz
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
428Please respect copyright.PENANAFUXZJ5ARIT
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
428Please respect copyright.PENANAKvfm9JEVjN
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
428Please respect copyright.PENANABheN38C5tl
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
428Please respect copyright.PENANAX1o4w57xrW
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
428Please respect copyright.PENANAd9J6lW0FRD
>>><<<
428Please respect copyright.PENANA2Tmbu3bWGL
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
428Please respect copyright.PENANAnOyRyKVqlH
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
428Please respect copyright.PENANAPwZ8KenjEb
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
428Please respect copyright.PENANAEZjRtSYiuH
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
428Please respect copyright.PENANA2H3VOXe11Z
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
428Please respect copyright.PENANAhjWKruNE9t
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
428Please respect copyright.PENANAr5VlqJLuhP
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
428Please respect copyright.PENANAuUObN1PuZf
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
428Please respect copyright.PENANAigcAE4AJAG
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
428Please respect copyright.PENANAapl7ULAYy8
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
428Please respect copyright.PENANAIv0MF89GIF
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
428Please respect copyright.PENANAykLQyIc1x4
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
428Please respect copyright.PENANA2PkaZ7i9G4
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
428Please respect copyright.PENANAE1mymrqR2s
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
428Please respect copyright.PENANApcUBaSggTB
>>><<<
428Please respect copyright.PENANAx3pbdzQsct
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
428Please respect copyright.PENANAtDUXz61Xqu
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
428Please respect copyright.PENANAptMzzMuHNP
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
428Please respect copyright.PENANAGD7sK3ftn5
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
428Please respect copyright.PENANA35dohUXcXD
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
428Please respect copyright.PENANAb8UJ4iT6G7
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
428Please respect copyright.PENANAf0GwyC9P14
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
428Please respect copyright.PENANAEs17e0zcfs
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
428Please respect copyright.PENANA9NYczYpwo6
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
428Please respect copyright.PENANA5RuryG7NVu
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
428Please respect copyright.PENANATK4FfvM0sh
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
428Please respect copyright.PENANAawFl5HLOVw
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
428Please respect copyright.PENANAJ6zcHCOQFr
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
428Please respect copyright.PENANAHijK5zYQYs
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
428Please respect copyright.PENANAXIyenEgvpa
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
428Please respect copyright.PENANAXm8MxRw1aX
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
428Please respect copyright.PENANAHBbdTxIqSu
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
428Please respect copyright.PENANApXOVC4kYYV
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
428Please respect copyright.PENANAV2B8wdvCZq
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
428Please respect copyright.PENANA5G1czJfgdN
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
428Please respect copyright.PENANA4e5GCl7M6w
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
428Please respect copyright.PENANA3NmcnD7Htc
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
428Please respect copyright.PENANAskEckS88WG
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
428Please respect copyright.PENANAiprry8qMnQ
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
428Please respect copyright.PENANA0JUA7OCD1O
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
428Please respect copyright.PENANAws7RBG524S
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
428Please respect copyright.PENANADoodayJN4F
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
428Please respect copyright.PENANAX9huWeStLX
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
428Please respect copyright.PENANAYJoptUJfsf
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
428Please respect copyright.PENANApXC7CYJcWb
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
428Please respect copyright.PENANA6L1RdeyFGS
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
428Please respect copyright.PENANAFFgHzrjCNn
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
428Please respect copyright.PENANAUtqZojlSxn
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
428Please respect copyright.PENANASPvMvFcNRy
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
428Please respect copyright.PENANAJ1n1jD8zzu
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
428Please respect copyright.PENANA5jdJT7dHzl
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
428Please respect copyright.PENANAdhjNz6kGyM
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
428Please respect copyright.PENANAUVVWr5ZGVY
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
428Please respect copyright.PENANAZtw8WpYomd
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
428Please respect copyright.PENANAB3OPTNdE6T
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
428Please respect copyright.PENANACYVJUtSG7T
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
428Please respect copyright.PENANAzUMug3mikh
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
428Please respect copyright.PENANAiYfJSbHtAL
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
428Please respect copyright.PENANAYs3wdQXZHy
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
428Please respect copyright.PENANAYLH3PYSHb7
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
428Please respect copyright.PENANAxcVZj6Lx6v
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
428Please respect copyright.PENANAXomdQqMaHI
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
428Please respect copyright.PENANADTISKR2Gix
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
428Please respect copyright.PENANAvmfqsBLy7A
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
428Please respect copyright.PENANAU3eq4gjvKL
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
428Please respect copyright.PENANAPUKYwnhB2i
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
428Please respect copyright.PENANABNErMTXFuo
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
428Please respect copyright.PENANAOBcVKj4t01
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
428Please respect copyright.PENANAQNdO3ixcgU
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
428Please respect copyright.PENANAsLfNiiuijd
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
428Please respect copyright.PENANAvSDCjlDngo
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
428Please respect copyright.PENANAZDarMTeQqj
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
428Please respect copyright.PENANAFxjmhpkxj3
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
428Please respect copyright.PENANAzguhEDdCQs
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
428Please respect copyright.PENANAV5a8R3BjSu
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
428Please respect copyright.PENANAjEYOStjLNi
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
428Please respect copyright.PENANApOUovT1fDn
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
428Please respect copyright.PENANAPry8JMJOgM
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
428Please respect copyright.PENANAOJ4TnHDJoF
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
428Please respect copyright.PENANAX5nGxlfPzr
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
428Please respect copyright.PENANAN188ikd1Oo
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
428Please respect copyright.PENANA4YwDski4lG
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
428Please respect copyright.PENANArBik0BSGVW
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
428Please respect copyright.PENANAzMEIdImfDB
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
428Please respect copyright.PENANAQW5a2ZlYKp
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
428Please respect copyright.PENANAyHei7D34uX
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
428Please respect copyright.PENANALGpr5wE79T
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
428Please respect copyright.PENANAqtWhKmUxIs
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
428Please respect copyright.PENANApRQ1mH27Ha
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
428Please respect copyright.PENANAYjBso9TrHl
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
428Please respect copyright.PENANAKseC4wxWCP
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
428Please respect copyright.PENANA545GKFJ41b
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
428Please respect copyright.PENANA0Lbkdzyq8L
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
428Please respect copyright.PENANAoaS414uT8I
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
428Please respect copyright.PENANAzC0cCZJxAa
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
428Please respect copyright.PENANA1q52oArsii
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
428Please respect copyright.PENANALKaRaZezxy
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
428Please respect copyright.PENANAk4dC34IjmL
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
428Please respect copyright.PENANAa2I7v3Cuhx
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
428Please respect copyright.PENANAzGpk2D3SXq
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
428Please respect copyright.PENANAudAor4trAm
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
428Please respect copyright.PENANAuY5USYzAFG
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
428Please respect copyright.PENANA6INvWr43xh
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
428Please respect copyright.PENANAx8Sp8psZXC
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
428Please respect copyright.PENANA0ggMkt8gI3
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
428Please respect copyright.PENANAFq59fgMWrB
428Please respect copyright.PENANAkmEytWnd18
428Please respect copyright.PENANARCl3Qh7kYk
428Please respect copyright.PENANANl07BIqeZc
428Please respect copyright.PENANAnMCO5XS53l
428Please respect copyright.PENANAxmIoVERo1c
428Please respect copyright.PENANATD4kU3b4H6
428Please respect copyright.PENANAGxWDSkKTyf
428Please respect copyright.PENANAVXoVlP59En
428Please respect copyright.PENANAunFt451rBO
428Please respect copyright.PENANA5sjLelAJys
428Please respect copyright.PENANAROqRqJJrgP
428Please respect copyright.PENANAEISPuoTaAs
428Please respect copyright.PENANA3Hk8yjAkg8
428Please respect copyright.PENANAKoFJtogDKm
428Please respect copyright.PENANAXeKa4bHKvx
428Please respect copyright.PENANAoIGCrzA3W5
428Please respect copyright.PENANAC7d1xdFbB9
428Please respect copyright.PENANArkkOQM4nPd
428Please respect copyright.PENANArh6wmK3V4G
428Please respect copyright.PENANAdOYjKAjoP5
428Please respect copyright.PENANAji9Xl0iCfQ
428Please respect copyright.PENANAaEaCLFY910
428Please respect copyright.PENANA6IlxsXZ0yr
428Please respect copyright.PENANAdSaWo7LjD8
428Please respect copyright.PENANADZASlpr3KT
428Please respect copyright.PENANA2U209aNpjG
428Please respect copyright.PENANAksfEOrv4N1
428Please respect copyright.PENANAuMZXfLhj1J
428Please respect copyright.PENANAtcoaEJZT2u
428Please respect copyright.PENANAylAd94qcXP
428Please respect copyright.PENANADYLa30ljti
428Please respect copyright.PENANAzSV65WRtb5
428Please respect copyright.PENANAwUyA5A6L6Y
428Please respect copyright.PENANA6fXbA0LLoI
428Please respect copyright.PENANA3wHPDfKJwi
428Please respect copyright.PENANAL3LuauvZS8
428Please respect copyright.PENANAsnwmL74TVk
428Please respect copyright.PENANAZZ58d5Jv76
428Please respect copyright.PENANAl7u75Jy0Eg
428Please respect copyright.PENANAV4p21aSO39
428Please respect copyright.PENANAiXyZ4XXGfm
428Please respect copyright.PENANAmbffB02IPX
428Please respect copyright.PENANAIquLrcyfjG
428Please respect copyright.PENANA3dqIpbKNrg
428Please respect copyright.PENANAYjQu8y2tZi
428Please respect copyright.PENANAs1vPGkzmtu
428Please respect copyright.PENANApLJJ6WxjEA
428Please respect copyright.PENANA9mELpzTtS1
428Please respect copyright.PENANA73DjUnHdGS
428Please respect copyright.PENANA2vHnbuZ63D
428Please respect copyright.PENANAJ21Bi9NBex
428Please respect copyright.PENANA0xhgJ03yWH
428Please respect copyright.PENANAVwvM6irh94
428Please respect copyright.PENANAX4o7GG7cJ1
428Please respect copyright.PENANAYuEaHdcRnd
428Please respect copyright.PENANAaJYFjkSmi9
428Please respect copyright.PENANAFvdTR2hCkl
428Please respect copyright.PENANAh2rb0qaWnR
428Please respect copyright.PENANApVCxcwxh7I
428Please respect copyright.PENANAiXDJfIT5ma
428Please respect copyright.PENANATPm3d3oBWh
428Please respect copyright.PENANAH42IR9fMov
428Please respect copyright.PENANAmRuM85id8Y
428Please respect copyright.PENANARdQfZ6zB22
428Please respect copyright.PENANASlFlHZsbf9
428Please respect copyright.PENANAmmmACB0yg1
428Please respect copyright.PENANAcSBxWQ6iLy
428Please respect copyright.PENANAUIzxqTEMir
428Please respect copyright.PENANAN4bAkalF4n
428Please respect copyright.PENANAPVU98OP2eJ
428Please respect copyright.PENANA9uGl8zn9nS
428Please respect copyright.PENANAYXUWMQWK7g
428Please respect copyright.PENANA2O2Bdlrso3
428Please respect copyright.PENANAI1Gws2d4Sm
428Please respect copyright.PENANAhbL0OwONZZ
428Please respect copyright.PENANA6qr9tWSSnA
428Please respect copyright.PENANA70OwCy8n8o
428Please respect copyright.PENANAuXsFLAXenC
428Please respect copyright.PENANA4NT1DPcsxo
428Please respect copyright.PENANACLtUiwVHTz
428Please respect copyright.PENANAT2OaBdS5jG
428Please respect copyright.PENANAtKp1RfBrIJ
428Please respect copyright.PENANAZHtDSriChh
428Please respect copyright.PENANAvDUgUw2uRu
428Please respect copyright.PENANAGVPWeHYJSs
428Please respect copyright.PENANAfM6mm4vYz3
428Please respect copyright.PENANAcHiYde8X4X
428Please respect copyright.PENANA7gLcLuuzHv
428Please respect copyright.PENANAE0e4KLGEnM
428Please respect copyright.PENANAKYdBlXMsaQ
428Please respect copyright.PENANAWQeEQ5GGdD
428Please respect copyright.PENANARVzD0QW48s
428Please respect copyright.PENANApCTG6WmiER
428Please respect copyright.PENANA3Wj3zFIpyi
428Please respect copyright.PENANAfEHufpS5BJ
428Please respect copyright.PENANAzTLvAlRSsd
428Please respect copyright.PENANA26aQJfw3ye
428Please respect copyright.PENANAXn6zb8Qmmp
428Please respect copyright.PENANAlASnswocWS
428Please respect copyright.PENANAnMj8sTpMz5
428Please respect copyright.PENANAkjkpOlYlIp
428Please respect copyright.PENANAgJD4I5I4Ai
428Please respect copyright.PENANAK4YGxkKE3m
428Please respect copyright.PENANAG92YK8hULK
428Please respect copyright.PENANAaszTs2JzFD
428Please respect copyright.PENANAren3rbRxnm
428Please respect copyright.PENANA2QcQ04BqBc
428Please respect copyright.PENANAK963It1pLn
428Please respect copyright.PENANA2FIBqUFpkO
428Please respect copyright.PENANAKIs50urqsw
428Please respect copyright.PENANATNHdpetl5Z
428Please respect copyright.PENANAw8aRgfs08O
428Please respect copyright.PENANATB5P6DIPEr
428Please respect copyright.PENANABFqutkZ1FM
428Please respect copyright.PENANArQHfuU6Lii
428Please respect copyright.PENANACveBMGRWkf
428Please respect copyright.PENANAJ6mKtxzGt4
428Please respect copyright.PENANAJTtQrRR9DO
428Please respect copyright.PENANAlXeER7gNCb
428Please respect copyright.PENANAIponLpquVm
428Please respect copyright.PENANAQgqmRuefR5
428Please respect copyright.PENANAPGGm1ux2u7
428Please respect copyright.PENANA0MOIaSpU3E
428Please respect copyright.PENANAeifQzU7LQF
428Please respect copyright.PENANAJcKDK8FzP5
428Please respect copyright.PENANAYM0132hErx
428Please respect copyright.PENANAbIf5cVnC0J
428Please respect copyright.PENANABHStsSboFD
428Please respect copyright.PENANADT5y3U6f0K
428Please respect copyright.PENANAIvkKf2AMKs
428Please respect copyright.PENANAWujTpGtfXz
428Please respect copyright.PENANAgmVXrq7hA2
428Please respect copyright.PENANA2amHXAQrdf
428Please respect copyright.PENANAf5oibdi07w
428Please respect copyright.PENANADkx3CpkbRh
428Please respect copyright.PENANA9UBDBYkVHK
428Please respect copyright.PENANABZB0aj5i86
428Please respect copyright.PENANAEe0TbKpYak
428Please respect copyright.PENANAUnMHxMFH9m
428Please respect copyright.PENANA6ErhNaSA9S
428Please respect copyright.PENANAKOnKawHkDo
428Please respect copyright.PENANAQ94mdsbpMx
428Please respect copyright.PENANAAEDlR2qFlk
428Please respect copyright.PENANAzfeuAtXdn9
428Please respect copyright.PENANAPSD0irdqv5
428Please respect copyright.PENANAorhJtn06VU
428Please respect copyright.PENANA83cJhW4Lr1
428Please respect copyright.PENANACywSuFdQsX
428Please respect copyright.PENANArLIB16lZ1d
428Please respect copyright.PENANAHT9n0czTqm
428Please respect copyright.PENANAh2dGe9hlYt
428Please respect copyright.PENANAaW7dbIwhuD
428Please respect copyright.PENANAhNeQfxzr9Q
428Please respect copyright.PENANA5aQ2oHWHfa
428Please respect copyright.PENANAlos6m3kcF6
428Please respect copyright.PENANAcENmOIHrf1
428Please respect copyright.PENANAcekXxEQs2n
428Please respect copyright.PENANAwCUwTLykBE
428Please respect copyright.PENANABsmbIwsMLk
428Please respect copyright.PENANAzUZcG7dpBj
428Please respect copyright.PENANAEIMzQr1JPg
428Please respect copyright.PENANAtMzqdgDMMf
428Please respect copyright.PENANAe9UarleAOw
428Please respect copyright.PENANAdewiX0yAKY
428Please respect copyright.PENANAOtgu7myc9n
428Please respect copyright.PENANAT33hP6l5oc
428Please respect copyright.PENANASqOlBSCKCw
428Please respect copyright.PENANAojlabuhuII
428Please respect copyright.PENANAqIkUaNVtNq
428Please respect copyright.PENANA33OCqL4yMu
428Please respect copyright.PENANA9V5L5OE9Jc
428Please respect copyright.PENANA5kdfLOEtSK
428Please respect copyright.PENANAoAUlMYnAln
428Please respect copyright.PENANAeZ43hjn0MG
428Please respect copyright.PENANAh6c63FfxTu
428Please respect copyright.PENANAP84P3lW7H1
428Please respect copyright.PENANATEMCUlp8pi
428Please respect copyright.PENANA2wllBLzRt5
428Please respect copyright.PENANAHRdogfuuqO
428Please respect copyright.PENANADqYRO5bXq5
428Please respect copyright.PENANAaZMZoqekZI
428Please respect copyright.PENANAx9uhJ5YaK8
428Please respect copyright.PENANATwnDO9TalO
428Please respect copyright.PENANAMs1l2WJMEa
428Please respect copyright.PENANAtWdplN8qPn
428Please respect copyright.PENANAusSsWtpYMM
428Please respect copyright.PENANAsTyHcoN45V
428Please respect copyright.PENANAhjYOOnvjoc
428Please respect copyright.PENANAq2i72QYzqW
428Please respect copyright.PENANAnWraGYdDKq
428Please respect copyright.PENANA2bXxkgTTTe
428Please respect copyright.PENANAjvkmg8TA0L
428Please respect copyright.PENANAQ5lzk8XnN7
428Please respect copyright.PENANA5p34T0VhmV
428Please respect copyright.PENANA7ZjlYKx8e8
428Please respect copyright.PENANAJ3HZj1oQvc
428Please respect copyright.PENANA9vFXC3do5T
428Please respect copyright.PENANAJg0eogkGk1
428Please respect copyright.PENANA0ITjMq8AiD
428Please respect copyright.PENANAQJt8O4PuVZ
428Please respect copyright.PENANAvIliDnIb8N
428Please respect copyright.PENANAITWnWWIfIb
428Please respect copyright.PENANAjOFYWvf7vC
428Please respect copyright.PENANA1kJ562Oaie
428Please respect copyright.PENANA36svvaiUv3
428Please respect copyright.PENANA7VP4uEKuRi
428Please respect copyright.PENANAJLT2CW4x3c
428Please respect copyright.PENANAlMCLu5jbcr
428Please respect copyright.PENANAjuNGDpbnoe
428Please respect copyright.PENANAdBT3p6f9nM
428Please respect copyright.PENANAbYymfa4Ikv
428Please respect copyright.PENANAKRxv4sbDog
428Please respect copyright.PENANAJ11hnfZIOk
428Please respect copyright.PENANAhtP6AIfLqU
428Please respect copyright.PENANAH9gM1aVNF5
428Please respect copyright.PENANAXzww9VdnMh
428Please respect copyright.PENANAFRyToqscS4
428Please respect copyright.PENANAiaN9CP6mce
428Please respect copyright.PENANAN3zhyXpRey
428Please respect copyright.PENANA7iCdzkmBqn
428Please respect copyright.PENANAIntUaTBUFu
428Please respect copyright.PENANAGLryXlcNHD
428Please respect copyright.PENANAWSVfXgjUPI
428Please respect copyright.PENANAFHMzq2GzR9
428Please respect copyright.PENANASvsrhX1QMU
428Please respect copyright.PENANAKltpxhOMiX
428Please respect copyright.PENANARjsdbuEnTo
428Please respect copyright.PENANA6TfBRq8eXG
428Please respect copyright.PENANAmU9MleprMS
428Please respect copyright.PENANA3Eb2E2Qd4i
428Please respect copyright.PENANABDYwhtsK7R
428Please respect copyright.PENANATJVY6T4iXs
428Please respect copyright.PENANAiDgJ6icHm7
428Please respect copyright.PENANAO6C40SwRei
428Please respect copyright.PENANAnJOAGKMVcH
428Please respect copyright.PENANAFRPea6qoxz
428Please respect copyright.PENANAxAKl79nulr
428Please respect copyright.PENANA1nbEV8jHMw
428Please respect copyright.PENANAdu35BmpdQr
428Please respect copyright.PENANAW8jwCTVhfo
428Please respect copyright.PENANAHndOmkLmKj
428Please respect copyright.PENANAwWNFYmld5U
428Please respect copyright.PENANAKIEnQW35IX
428Please respect copyright.PENANAl26KXQv3Ok
428Please respect copyright.PENANAr44ks89vF1
428Please respect copyright.PENANABe36XwHZ78
428Please respect copyright.PENANAIfa2WRvw1w
428Please respect copyright.PENANACXG4LY7E6O
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns 15.158.61.45da2