Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
397Please respect copyright.PENANALmLy7dEaXB
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
397Please respect copyright.PENANAdNyyeXtzxk
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
397Please respect copyright.PENANAth2PswXhVg
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
397Please respect copyright.PENANAnMAK9ypwI7
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
397Please respect copyright.PENANARbxdADQGza
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
397Please respect copyright.PENANAKqK90JlCak
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
397Please respect copyright.PENANAsTJuYvNOdZ
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
397Please respect copyright.PENANADOOxQcOJIu
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
397Please respect copyright.PENANA3s3NheTVoc
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
397Please respect copyright.PENANAHMCViCxeYD
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
397Please respect copyright.PENANAYupc3TMwxn
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
397Please respect copyright.PENANAtyESap0QPn
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
397Please respect copyright.PENANA6Rr7dGNBSc
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
397Please respect copyright.PENANA0ydhgubtZh
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
397Please respect copyright.PENANAM7AVcqUDQc
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
397Please respect copyright.PENANAEbTIpQfiAK
>>><<<
397Please respect copyright.PENANAZMv8mgPDIG
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
397Please respect copyright.PENANAdqGXmFuxW5
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
397Please respect copyright.PENANADvNLDjNnXk
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
397Please respect copyright.PENANAMx6dj3OJgS
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
397Please respect copyright.PENANAf8D4KG06Io
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
397Please respect copyright.PENANACeDKGSsIF7
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
397Please respect copyright.PENANAmfe05wt2b2
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
397Please respect copyright.PENANApGnFcBukAb
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
397Please respect copyright.PENANAuebmhtmv0Q
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
397Please respect copyright.PENANAvsWI3g1cnm
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
397Please respect copyright.PENANAYaNT1ZIitO
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
397Please respect copyright.PENANAb8YS6XJa4F
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
397Please respect copyright.PENANARNmtVXO0i5
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
397Please respect copyright.PENANA6qvFrISjdf
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
397Please respect copyright.PENANA4wyX5nooVc
>>><<<
397Please respect copyright.PENANAEOPleawCq8
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
397Please respect copyright.PENANAFfrAWNiybu
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
397Please respect copyright.PENANAu7PLDoMmIz
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
397Please respect copyright.PENANAYAVH3q4c72
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
397Please respect copyright.PENANAVB7qRkYW7M
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
397Please respect copyright.PENANA69iaHBKtwU
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
397Please respect copyright.PENANAbCBCddBMS8
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
397Please respect copyright.PENANAbWTvQCeqrb
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
397Please respect copyright.PENANAvPrV4wBlZR
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
397Please respect copyright.PENANAbFMYBaCuKV
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
397Please respect copyright.PENANAeviAGsVYFv
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
397Please respect copyright.PENANAgAdXli3Oei
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
397Please respect copyright.PENANAfw6u2cJSeD
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
397Please respect copyright.PENANADNfKAQifZt
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
397Please respect copyright.PENANAsqIA1s7gjj
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
397Please respect copyright.PENANAWIUWJomO6b
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
397Please respect copyright.PENANA8YGEpIC8nl
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
397Please respect copyright.PENANAARE1q0YAky
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
397Please respect copyright.PENANA5a0M2WWYLe
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
397Please respect copyright.PENANA62LdEPRzzE
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
397Please respect copyright.PENANAWTD2Ch3c7O
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
397Please respect copyright.PENANAosewQgz8tU
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
397Please respect copyright.PENANA8xes8HasBm
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
397Please respect copyright.PENANAUVwF2JXB5n
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
397Please respect copyright.PENANANEhwXKmrYr
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
397Please respect copyright.PENANAsuLj8Otzup
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
397Please respect copyright.PENANAzFD4LrZ9sZ
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
397Please respect copyright.PENANA7awmdEOkWC
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
397Please respect copyright.PENANAizsh6a4rJu
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
397Please respect copyright.PENANAjqwA28QA6U
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
397Please respect copyright.PENANAdetFGrxd1q
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
397Please respect copyright.PENANAi78jrdqSy8
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
397Please respect copyright.PENANAlg3EW7zI1J
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
397Please respect copyright.PENANA9laf4URTl1
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
397Please respect copyright.PENANAjC9GHX9Oef
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
397Please respect copyright.PENANAU5lQCBwpIn
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
397Please respect copyright.PENANA9Y2CWR4aGQ
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
397Please respect copyright.PENANAKtHKchizkk
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
397Please respect copyright.PENANABRHVBLDpOn
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
397Please respect copyright.PENANA4fQIqNSviS
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
397Please respect copyright.PENANAsIPBDoxAfJ
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
397Please respect copyright.PENANA0Ushu0ghqP
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
397Please respect copyright.PENANAX9n7Yewvv9
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
397Please respect copyright.PENANAm4IubrBfTi
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
397Please respect copyright.PENANAO3jLV2zTXC
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
397Please respect copyright.PENANALpatndVemM
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
397Please respect copyright.PENANApwhO4JsntL
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
397Please respect copyright.PENANAncF4SNNbno
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
397Please respect copyright.PENANAuciT6bUZLy
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
397Please respect copyright.PENANAfY7DgIPEq5
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
397Please respect copyright.PENANAzKRNncynOP
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
397Please respect copyright.PENANAlIULLFKPc0
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
397Please respect copyright.PENANAZTfuHaJ0nW
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
397Please respect copyright.PENANAGS8wfXP70h
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
397Please respect copyright.PENANAHW4RRSd01Q
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
397Please respect copyright.PENANAWSssingxRG
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
397Please respect copyright.PENANAwfLycg2rvj
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
397Please respect copyright.PENANAdXwhfCQv3v
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
397Please respect copyright.PENANA2HihJEr385
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
397Please respect copyright.PENANANDnyGxAOap
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
397Please respect copyright.PENANAvDK62kcPNw
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
397Please respect copyright.PENANAvDp4f1soew
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
397Please respect copyright.PENANA23VhmZMllW
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
397Please respect copyright.PENANArXPc4qLeY4
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
397Please respect copyright.PENANAwyt8yq5YoC
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
397Please respect copyright.PENANAh95yAg6JIv
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
397Please respect copyright.PENANAdbcWcL7ZgI
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
397Please respect copyright.PENANA1ZT2IiIJnx
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
397Please respect copyright.PENANAopPWK3KOf2
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
397Please respect copyright.PENANA8jKwD611Cf
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
397Please respect copyright.PENANAeqpNpMBAEl
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
397Please respect copyright.PENANAZKbabEcONF
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
397Please respect copyright.PENANA1fSr3F3KW3
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
397Please respect copyright.PENANAa41RkrL7WO
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
397Please respect copyright.PENANArp1cr0RuWo
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
397Please respect copyright.PENANAFRpMaAemFd
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
397Please respect copyright.PENANA7spmGlR4VE
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
397Please respect copyright.PENANAIVpvXQtp1G
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
397Please respect copyright.PENANAKiX7wMHuBd
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
397Please respect copyright.PENANAE7hheBjedM
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
397Please respect copyright.PENANAIgzh90J81d
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
397Please respect copyright.PENANASUyKzq0YKq
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
397Please respect copyright.PENANAJfSRDpzjmf
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
397Please respect copyright.PENANA2VmgsWapTa
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
397Please respect copyright.PENANAvsvVx8uucc
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
397Please respect copyright.PENANAt6fAadX61h
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
397Please respect copyright.PENANA04EQUssBLN
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
397Please respect copyright.PENANAZwiTaUkY8W
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
397Please respect copyright.PENANA7sDgFPk5CG
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
397Please respect copyright.PENANAGNisyOhczm
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
397Please respect copyright.PENANA529RggKkUy
397Please respect copyright.PENANAz56eEAbrP5
397Please respect copyright.PENANArCrpS39l6n
397Please respect copyright.PENANAlN2FHusbV8
397Please respect copyright.PENANAgbwXP2Eig1
397Please respect copyright.PENANAY42FfLVzzh
397Please respect copyright.PENANAzDOMOTTqx2
397Please respect copyright.PENANAeOusDMJlJ1
397Please respect copyright.PENANAmM4yNuJzmj
397Please respect copyright.PENANA0tL6RXq0jS
397Please respect copyright.PENANAtV9CR4IRol
397Please respect copyright.PENANAv04oZyUhBo
397Please respect copyright.PENANAalLbdBBdfJ
397Please respect copyright.PENANAFVOPYmVgCT
397Please respect copyright.PENANAngs1wbcuTf
397Please respect copyright.PENANAFmT3xyJeSX
397Please respect copyright.PENANAdo58WvmldW
397Please respect copyright.PENANASyB51nYRiS
397Please respect copyright.PENANAsxjPu2O166
397Please respect copyright.PENANARIq1xxCSS2
397Please respect copyright.PENANAiZTTr4SUOu
397Please respect copyright.PENANAPDmx42w4Sv
397Please respect copyright.PENANAGMIEjf3ASH
397Please respect copyright.PENANALlo7XrLIa9
397Please respect copyright.PENANAUyjhCVddSs
397Please respect copyright.PENANAv5d6NzvhH3
397Please respect copyright.PENANAN0411KHoTC
397Please respect copyright.PENANAj11AR4iBmW
397Please respect copyright.PENANAkS4aAbbOYd
397Please respect copyright.PENANA2oJwD2N30m
397Please respect copyright.PENANA4nzwWgz61n
397Please respect copyright.PENANA7RqYI6kATz
397Please respect copyright.PENANAyRIAuFCYNR
397Please respect copyright.PENANAmInLVIrU0n
397Please respect copyright.PENANAwt1Lgb5B6t
397Please respect copyright.PENANA0SM8PEBTx3
397Please respect copyright.PENANAeyAqg91Atw
397Please respect copyright.PENANADHzP1xlZCo
397Please respect copyright.PENANARcXwwZsQeK
397Please respect copyright.PENANAqrSVfUx80h
397Please respect copyright.PENANAxqEH0pFH7c
397Please respect copyright.PENANAK1cUxygcZr
397Please respect copyright.PENANAginzCSuTcc
397Please respect copyright.PENANA98lUVFdfls
397Please respect copyright.PENANAltKpDiNPyl
397Please respect copyright.PENANAaJQyiXdKwL
397Please respect copyright.PENANAMplYs68PU4
397Please respect copyright.PENANAx3qcKGIusZ
397Please respect copyright.PENANA30Hq0htkIT
397Please respect copyright.PENANArslYctoX26
397Please respect copyright.PENANA9liq2SfYZW
397Please respect copyright.PENANAIkxfkH7zq1
397Please respect copyright.PENANAdzbNyb1Pxg
397Please respect copyright.PENANALxUWA9xduf
397Please respect copyright.PENANAeelHjSEx1i
397Please respect copyright.PENANAJIWUKX8Ubi
397Please respect copyright.PENANAYQWC5rV2e7
397Please respect copyright.PENANAKZJDeU97zd
397Please respect copyright.PENANArvOe16aB7E
397Please respect copyright.PENANAH0IOHFP73h
397Please respect copyright.PENANAVvhTWjOO30
397Please respect copyright.PENANAJbLwxYc1ka
397Please respect copyright.PENANAW0hSBqRDf7
397Please respect copyright.PENANAUp69DOLnin
397Please respect copyright.PENANA3R1jEulyrj
397Please respect copyright.PENANAx75YMY5XH6
397Please respect copyright.PENANADEvpGOu0gP
397Please respect copyright.PENANArZoKI5x3su
397Please respect copyright.PENANABTdLFgsCaZ
397Please respect copyright.PENANASPwWB6rdWH
397Please respect copyright.PENANA12W23Usv7x
397Please respect copyright.PENANAy78kLBzlWv
397Please respect copyright.PENANAPuTqf1tmvg
397Please respect copyright.PENANAalRbw0E61Z
397Please respect copyright.PENANAleGLIQCylc
397Please respect copyright.PENANAXqexSpq3ze
397Please respect copyright.PENANAsBbDTcFKhR
397Please respect copyright.PENANAr2Plit96ct
397Please respect copyright.PENANAfV0rFdVioX
397Please respect copyright.PENANAvJU9I8or0d
397Please respect copyright.PENANA2ubLvFek0v
397Please respect copyright.PENANAHSnyfAIo8c
397Please respect copyright.PENANAQFpjKvSXKN
397Please respect copyright.PENANAFAzrjs0JmG
397Please respect copyright.PENANAGUILivxYBO
397Please respect copyright.PENANASFKDK2DYMS
397Please respect copyright.PENANA9DzMbmJx8O
397Please respect copyright.PENANA7k0Vvm8m8H
397Please respect copyright.PENANAkC1aqvTIYm
397Please respect copyright.PENANAstoW9oSTAy
397Please respect copyright.PENANAQUGbkp7Yua
397Please respect copyright.PENANAEWKqBhuXRP
397Please respect copyright.PENANAF1G28lmKDl
397Please respect copyright.PENANAsn47xlbydE
397Please respect copyright.PENANAygJFf0zH3s
397Please respect copyright.PENANAk0lMyFao3g
397Please respect copyright.PENANAclAkwNhHSY
397Please respect copyright.PENANA5N2HiZIiXw
397Please respect copyright.PENANAOK916pGbaf
397Please respect copyright.PENANARyByAyG8U7
397Please respect copyright.PENANAq7ate1kKNN
397Please respect copyright.PENANAg8PzFNllMM
397Please respect copyright.PENANAp8wZZfN6WA
397Please respect copyright.PENANAkPPAI1ybeZ
397Please respect copyright.PENANAobUsQV68oY
397Please respect copyright.PENANAdDfPerntnV
397Please respect copyright.PENANAD7ISwZN9cz
397Please respect copyright.PENANApYWGbtAyci
397Please respect copyright.PENANAcGm5UrlQx3
397Please respect copyright.PENANAt8Na1gTw9W
397Please respect copyright.PENANAArqgcvVpQC
397Please respect copyright.PENANAUAJeNEUoSt
397Please respect copyright.PENANAbUCMtxkwKi
397Please respect copyright.PENANAKLoaJLbovK
397Please respect copyright.PENANADGy0ZcZOPd
397Please respect copyright.PENANAFkoyqed2e8
397Please respect copyright.PENANA8JlQCHg8Ow
397Please respect copyright.PENANAJN3D9eTxlM
397Please respect copyright.PENANAqzJlvlh7f9
397Please respect copyright.PENANAopWtAhCzeP
397Please respect copyright.PENANA6Z6AFk8joW
397Please respect copyright.PENANAeTV1xlxsNn
397Please respect copyright.PENANAjSPJS9W8Mv
397Please respect copyright.PENANAC8ld65yEXq
397Please respect copyright.PENANAOnBogrVu96
397Please respect copyright.PENANAAjmjADW4b3
397Please respect copyright.PENANAAgU8o4GMOT
397Please respect copyright.PENANAUmwyi0eutK
397Please respect copyright.PENANAcM2cGfQWnG
397Please respect copyright.PENANAJdyxbQhmWl
397Please respect copyright.PENANAAcBEiZzA9o
397Please respect copyright.PENANAkX30DO34FH
397Please respect copyright.PENANAHbc2ZdfYCt
397Please respect copyright.PENANAZ2d617r1du
397Please respect copyright.PENANA63vYE0h0VW
397Please respect copyright.PENANAariWxY1Cjk
397Please respect copyright.PENANASBWFlHfPeL
397Please respect copyright.PENANAHcAdJ8E5Y9
397Please respect copyright.PENANAfY96HEswsC
397Please respect copyright.PENANArHx5C7NGua
397Please respect copyright.PENANA5YbeNeCTpY
397Please respect copyright.PENANATQ13uYLCTe
397Please respect copyright.PENANAptQHmH8jYD
397Please respect copyright.PENANAmUoJA5kKg7
397Please respect copyright.PENANAZizLxzOYdP
397Please respect copyright.PENANAC98WPKlGE2
397Please respect copyright.PENANAebmhAlDJQU
397Please respect copyright.PENANA6lafH84WZu
397Please respect copyright.PENANAnkaI3HTZRO
397Please respect copyright.PENANAx5Go0EVpiP
397Please respect copyright.PENANAKHJYUBQZ3G
397Please respect copyright.PENANATSfzozI4yy
397Please respect copyright.PENANA93o0neqM4w
397Please respect copyright.PENANA2lkT7Qwm0J
397Please respect copyright.PENANA7PysKjemFI
397Please respect copyright.PENANAQXDC8uSMbm
397Please respect copyright.PENANA18Z9E6wOPY
397Please respect copyright.PENANAu1mKnRT2KE
397Please respect copyright.PENANAWwSld6Nmyn
397Please respect copyright.PENANAP8Ex4LGQcb
397Please respect copyright.PENANAQOq4RYDGyp
397Please respect copyright.PENANAeBcZ8nz6B3
397Please respect copyright.PENANAPdfaLUCKqU
397Please respect copyright.PENANArMfoEWSQDt
397Please respect copyright.PENANABwGZ5tTs4S
397Please respect copyright.PENANA4JYcndNjc3
397Please respect copyright.PENANAJ5Yodm0owj
397Please respect copyright.PENANAKq8EHWkFF4
397Please respect copyright.PENANAwBdnwLWUWf
397Please respect copyright.PENANAlrdSjPIxDr
397Please respect copyright.PENANAq3PTVvFdPY
397Please respect copyright.PENANAbaGh9mIYWA
397Please respect copyright.PENANA5gmzZpX2lR
397Please respect copyright.PENANA8yS4SHy9N5
397Please respect copyright.PENANAvvgVHvH2BN
397Please respect copyright.PENANAEl9YJpyTD9
397Please respect copyright.PENANAEKTLTi5h89
397Please respect copyright.PENANAkhk3EELczO
397Please respect copyright.PENANAGWrdxFOWPg
397Please respect copyright.PENANA8hk1LcZrjH
397Please respect copyright.PENANAW41ESkuNu0
397Please respect copyright.PENANAjbl4hWUIdZ
397Please respect copyright.PENANA7V6PLWjOHF
397Please respect copyright.PENANA8FOpD3bFAb
397Please respect copyright.PENANA9C3SWH7bNX
397Please respect copyright.PENANAQPBQRK84mb
397Please respect copyright.PENANAUhVec2r1Vj
397Please respect copyright.PENANAq9oPYGw0jN
397Please respect copyright.PENANArgYxLPO64k
397Please respect copyright.PENANA4uU4KADUSp
397Please respect copyright.PENANAS5RTjy6Pqo
397Please respect copyright.PENANA3sGes20BpX
397Please respect copyright.PENANAGuYRBBkSNE
397Please respect copyright.PENANAWtJPzFeDZV
397Please respect copyright.PENANAyVREhFlut8
397Please respect copyright.PENANA62WcKlNXEb
397Please respect copyright.PENANAnruF3B4ufj
397Please respect copyright.PENANAJLvr8EVu2L
397Please respect copyright.PENANApd4nzNn6vG
397Please respect copyright.PENANA1nsfkgklsl
397Please respect copyright.PENANAaeGNkroyOc
397Please respect copyright.PENANAxTybm0STfW
397Please respect copyright.PENANAepms9OlG5N
397Please respect copyright.PENANAOOEoUS7VuE
397Please respect copyright.PENANAc4JONtYjf8
397Please respect copyright.PENANAuAjdklyXgg
397Please respect copyright.PENANAtvtK13rvxu
397Please respect copyright.PENANArBuW1TrqLH
397Please respect copyright.PENANA0NKIfvRCEG
397Please respect copyright.PENANAxIPpYn73Vo
397Please respect copyright.PENANA0nm8RYvi0c
397Please respect copyright.PENANAZMwlaqf15E
397Please respect copyright.PENANADNkkgoRUTr
397Please respect copyright.PENANAvCgUsloqWQ
397Please respect copyright.PENANAkEZFrBo2ZA
397Please respect copyright.PENANA8GKSkwexCo
397Please respect copyright.PENANASlbtEyuzQD
397Please respect copyright.PENANAcVnE4VE7sJ
397Please respect copyright.PENANA3xYVpUKsjh
397Please respect copyright.PENANAPWo60oNwTK
397Please respect copyright.PENANAXPkd52gVIT
397Please respect copyright.PENANAX8Ps7fXLkg
397Please respect copyright.PENANAfIoRs7rGuy
397Please respect copyright.PENANAPQKriX5r2W
397Please respect copyright.PENANAGcAaMu8eAm
397Please respect copyright.PENANAJeXsRjzW47
397Please respect copyright.PENANA89URvWiTQE
397Please respect copyright.PENANAR9RQ2XWLeN
397Please respect copyright.PENANAtwiucsmAxV
397Please respect copyright.PENANAXHSLiEb2a5
397Please respect copyright.PENANAT617BjGyIy
397Please respect copyright.PENANAcLa5gNYUYR
397Please respect copyright.PENANANrTYyzkvSM
397Please respect copyright.PENANAX87FLqP0UG
397Please respect copyright.PENANAfAnYWbn2Ac
397Please respect copyright.PENANANotCyUtnO2
397Please respect copyright.PENANAvgPAU55Pts
397Please respect copyright.PENANAWin53Dqgsb
397Please respect copyright.PENANAIiFtNgGpmt
397Please respect copyright.PENANAIfnLlI7Y4d
397Please respect copyright.PENANAt7XiqmZ4Hg
397Please respect copyright.PENANA54acN6fBqb
397Please respect copyright.PENANAZle37XogTg
397Please respect copyright.PENANAXqZLIRDbO9
397Please respect copyright.PENANASkJ4t281oJ
397Please respect copyright.PENANAX4v9624f32
397Please respect copyright.PENANAf0rFtjRhTy
397Please respect copyright.PENANAdVSCA1wv5A
397Please respect copyright.PENANAFOO32H3AYg
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns 15.158.61.54da2