***2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXdz15Muvp
[Karya milik @MirzaAli1. Hanya diperjualbelikan lewat Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan telegram @Mirzaali1 dengan harga 9rb/chapter. Beli lewat Gopay, Dana, Shopeepay, Ovo.]
***2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvyDjWH1W7
Semenjak perzinahan kemarin itu, Alex dan teman-temannya terus mencekoki minuman Ummi Nisa dengan obat perangsang berdosis tinggi sehingga pada akhirnya Ummi Nisa pasrah karena merasa bahwa memeknya selalu gatal dan minta digaruk oleh kontol keempat remaja kafir itu. Ia merasa bahwa Alex dan teman-temannya tak bersalah, dan semua dosa bertumpu pada dirinya karena ia adalah seorang Ustadzah yang paham agama.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAswqY6cljk
Celakanya, walaupun Ummi Nisa tau bahwa zina adalah dosa besar, ia tetap tak bisa berhenti melakukannya. Setiap kata yang keluar dari mulut kafir keempat remaja itu ia perlakukan layaknya firman Tuhan yang tak bisa dibantah. Ummi Nisa diharamkan untuk memakai pakaian dalam oleh Alex, Alex berdalil bahwa kontol kafirnya itu harus diberi kemudahan untuk mengakses memek suci Ummi Nisa agar bisa mengenal islam lebih dekat.
Ummi Nisa pun mengiyakan perintah Alex itu. Pikirannya kini telah dicuci otak dan imannya dibelenggu oleh setan sehingga ia berpikir bahwa dakwah menggunakan cara apapun boleh asalkan berniat baik.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLDlQhxr4y
“Ummi mulai sekarang shalat sambil telanjang aja,” usul Daniel.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0Vr6Ilqkw
“Ga sah kalau begitu shalatnya Daniel,” ucap Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftS7MmYSsb
“Tapi kalo Ummi ngajarin kita shalat pake mukena lebar ga keliatan gerakan tubuhnya. Allah itu kan tau niat hambanya, jadi gapapa Ummi,” sanggah Alex.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrHqrDiCFT
“iyasih, tapi masa Ummi telanjang gitu?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVIovDMtdg
“Hmm, gimana kalau Ummi pake jilbab doang, jadi kan ga melanggar sepenuhnya?” usul Lukas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zRlLqMqRV
“Iya Ummi, seorang muslimah itu kan dilihat kalau dia pakai jilbab kan,” sahut Alex. “Jadi kalau Ummi Nisa shalat telanjang tapi pakai jilbab seenggaknya Ummi menunjukkan kepada Allah kalau Ummi itu masih muslimah yang baik.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsBgrTBEz6
“Betul juga kamu Lex, Innamal a'malu binniyat kan ya?” ucap Ummi Nisa sambil tersenyum. “Semua amal itu tergantung niatnya.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3V3KiBGPnV
Semakin lama Ummi Nisa berdakwah, ia justru semakin terjerumus ke dalam dosa besar dan kekafiran.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInsmuygGJq
Beberapa kali saat di sekolah, keempat remaja itu sengaja tak mengunci ruangan ekskul. Ustadz Malik yang termakan pancingan mereka itu sempat mengintip ke dalam dan melihat Alex dengan sengaja menarik Ummi Nisa duduk di pangkuannya saat mereka sedang diajari duduk diantara dua sujud. Parahnya, istrinya itu bukannya melawan atau berteriak malah menggoyangkan pantatnya diatas pangkuan Alex.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufe0zQrHsm
Lain kesempatan ia melihat saat Ummi Nisa sedang mencontohkan gerakan rukuk tiba-tiba Lukas mendekat berpura-pura ingin lebih jelas dengan berdiri di belakang sang Ummahat itu. Namun, ia justru mulai menggesek-gesekkan kontolnya yang hanya terbungkus sarung ke bokong sang Ummahat. Ustadz Malik naik pitam dan ingin langsung menghardik Lukas, tapi ia mengingat pesan istrinya bahwa semua itu adalah bagian dari dakwah.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK35mHVnkJE
Saat pulang sekolah, Ustadz Malik yang terus kepikiran tentang tonjolan di balik sarung yang Lukas pake tadi akhirnya mengecek sarung yang ia pinjamkan itu. Betapa terkejutnya ia saat menemukan bercak lendir puth di sarung itu. Ia bertanya dalam hati apa mungkin istrinya tadi keenakan merasakan gesekan kontol besar Lukas. Ada rasa cemburu yang becampur desir gairah dalam diri Ustadz Malik saat melihat istrinya yang seorang Ustadzah diperlakukan tak senonoh oleh empat remaja kafir itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiC3prNiKhy
Di rumah, Ustadz Malik menyampaikan kecemburuannya itu kepada Ummi Nisa. Bukan respon baik yang ia dapatkan, malah Ummi Nisa memarahi Ustadz Malik karena malah mengintip saat ia sedang mengajari Alex dan teman-temannya padahal ia harusnya menjaga kantin. Ummi Nisa juga marah karena selama ini ia telah percaya kepada suaminya itu selama belasan tahun dan ganjarannya malah ia dicurigai begini.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDHPjXNIxM
Malam itu Ustadz Malik sampai harus tidur di sofa karena membuat mood Ummi Nisa menjadi buruk. Hari-hari selanjutnya Ustadz Malik jarang menyinggung masalah itu lagi. Ia mencoba untuk menghapus pikiran negatifnya dan melihat perubahan positif dari Alex dan teman-temannya yang mulai paham tatacara shalat, surat dan doa-doa pendek, Namun, sebaliknya ia melihat istrinya malah semakin jauh dari esensi islam sebenarnya, istrinya itu terlalu membolehkan keempat remaja itu untuk menyentuh tubuh istrinya, canda-candaan mesum tak senonoh yang seharusnya tak keluar dari mulut sang istri maupun keempat remaja itu. Ia pun makin dengan cara Ummi Nisa berpakaian sekarang yang beberapa kali mulai berani memakai gamis ketat yang menampilkan lekukan indah tubuhnya, ada pun jika sang istri memakai gamis yang lebar justru malah kainnya terlalu tipis hingga menerawang. Ada rasa curiga dalam benaknya, bahwa sang istri selingkuh dengan keempat remaja itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkh3Nrxr1G
Tapi, Alex dan teman-temannya selalu bersikap sopan dan hormat kepada dirinya dan juga Ummi Nisa selalu meyakinkan dirinya bahwa mereka masih remaja, jadi wajar saja bersikap manja. Ustadz Malik teringat perkataan istrinya bahwa dalam pernikahan mereka selama 15 tahun itu, Ummi Nisa selalu setia dan berada di sisinya di kala senang maupun susah. Jadi mengapa ketika sang istri sedang berdakwah ia justru mencurigainya?
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJIP83TgT9j
Ustadz Malik beristighfar dan memohon ampun kepada Allah karena telah mencurigai istrinya yang selalu setia itu. Ia tak ingin merusak keharmonisan rumah tangga dan menggoyahkan niat keempat remaja itu untuk masuk islam cuma gara-gara rasa cemburunya yang berlebih.
Siang itu, selepas shalat dhuhur Ummi Nisa masih berada di ruang ekskul untuk mengajari materi agama kepada Alex dan teman-temannya. Ummi Nisa duduk di kursi bersama keempat remaja itu membentuk lingkaran mengelilingi meja.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr525Zg0nA6
Wajah dan sekujur tubuh Ummi Nisa belepotan dipenuhi sperma keempat remaja kafir itu sewaktu shalat. Ummi Nisa tak mempermasalahkan hal itu karena air mani itu hukumnya suci. Yang ia permasalahkan adalah keempat remaja itu melarang dirinya untuk menjilati sperma di tubuhnya ini, padahal ia doyan sekali rasa asin dan gurih sperma mereka.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EQInljy2O
Hanya berselang beberapa saat setelah Ummi duduk di kursi, peju yang ada di tubuhnya itu mengalir turun membasahi kursi dan sekitar lantai.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBbwJPRNuW
“Eh, Ummi duduk di pangkuanku aja, itu kursinya Ummi udah basah sama licin kena peju gitu,” ucap Lukas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnb6lgCNCz
“Ah, iyasih pejunya pada turun meluber ke kursi,” ucap Ummi Nisa. “Kalian sih pake ngelarang-ngelarang Ummi buat jilatin peju kalian.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhPPrvXhhd
“Gaboleh Ummi, Ummi kan yang ngajarin kita bahwa terlalu cinta pada hal duniawi itu ga baik,” ucap Alex. “Kita lihat Ummi akhir-akhir ini terlalu cinta sama peju kita, makanya kita ngelarang Ummi buat jilatin peju itu.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBMP161BZD
“Cuma sementara kok Ummi, nanti kalau Ummi udah bisa buktiin diri sebagai Ustadzah yang mengamalkan dakwahnya, baru deh Ummi boleh jilatin peju kafir kita,” ucap Lukas menenangkan Ummi Nisa. “Nah, sekarang Ummi dudukin kontolku cepet!”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3aB9rqpZ1I
“Iya Lukas, sabar ih,” ucap Ummi Nisa. Ia lalu berdiri dari kursinya dan mendekat ke kursi Lukas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPjkrbm7PW
Ummi Nisa memposisikan dirinya membelakangi Lukas, satu tangannya memegang kontol Lukas lalu pinggulnya turun dan memasukkan kontol Lukas ke dalam memeknya. Sementara satu tangannya masih memegang Al-Quran yang akan ia gunakan untuk mengajari materi nanti.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTQ0CGpgvA
Blesshh.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabvj7mqOLH
“Ouhhhh,” Ummi Nisa mendesah saat kontol itu masuk ke dalam memeknya. Ia diam sejenak menikmati kontol besar berkulup itu sambil membiarkan memeknya beradaptasi.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIVSMMURPZ
Plak!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoeUw6Z3oed
Lukas menampar bokong Ummi Nisa keras, “Ayo Ummi mulai genjot kontolku, sama ngajarnya dimulai,” ucapnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJhsVknY0E
“Ahhh, i-iya Lukkh,:” Ummi Nisa mulai menarik-turunkan pinggulnya mengaduk-aduk kontol Lukas. “S-semuanya ouhhhh, mmhhhh, mar-mari kita, mmhhh, awali pembelajaran kali ini, shhhh, dengan bacaan basmalah.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoB2rtWPkny
“Bismillahirrahmanirrahim,” ucap keempat remeja itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtr8BpJNWI
Ummi Nisa lalu mulai membuka Al-Qurannya pada surat Ali Imran ayat 118, “Yā ay- ouhhh ayyuhallażīna āmanụ lāouhhhh, nghhh, Lukasss kontolmuuu enakkkhhh, mmhhhh tattakhiżụ biṭānatam min dụnikum lā ya`lụnakum khabālā, waddụ mā 'anittum, qad- mghhhhh, shhhhh, ouhhhhh, badatil-bagḍā`u min afwāhihim wa mā tukhfī ṣudụruhummmmmhhhh, ouhhhhhh, akbar, qad bayyannā lakumul-āyāti ing ouhhhhh, ahhhhhh, mmhhhhs, kuntum ta'qilụnnnnn, mmhhhh,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2c45g4efOG
Lukas ikut menggerakkan pinggulnya ke atas dan bawah mengentot memek Ummi Nisa dengan keras. Lantunan merdu ayat suci Al-Quran yang keluar dari mulut Ummi Nisa itu membuatnya makin sange.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS43TkcaYj3
“Artinya, mmhhh, hai orang-orang yang beri- ouhhhh, kontolhhhh, be-beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu karena mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka, shhhhh, mmerekahhh, mgmmhhhhh menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebe- ouhhhhh, mmmmhh, ncian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka ad- ahhhhh, ouhhhhh, a-adalaaah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepad- ouhhhhhh, ahhhhh, Lukkhh, Ummi ga tahannnn, pengennn crottt, ke-kepaddaaamu ayat-ayat Kami, jika kamu memahaminya, mhhhhhh.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdHE56as9v
Ummi Nisa hingga berjinjit-jinjit saking enaknya kontol yang mengulek-ulek memeknya itu, memeknya berkedut-kedut dan tak tahan ingin segera crot.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPqxFSYa0F
“Ummi ga boleh crot sebelum selesain materinya ini.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4TU4KfnGX
“I-iya Lukkhhh, mmhhhh,” Ummi Nisa menggigit bibir bawahnya. Sekuat tenaga menahan agar ia tak orgasme sembari tetap menggoyangkan pinggulnya mengulek-ulek kontol Lukas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQwljPCCVb
“J-jadiihhh, ayat ini menjelaskan bahwa orang muslim itu, mhhhh, dilarang untuk bersahabat dengan orang kafir sampai dekat bangethhh, menjalinn cinta dan, mhhhh, kasih sayang sampai mengalahkan pertemanannya kepada sesama muslim,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsND6lc6Nf8
Daniel mengangkat tangannya bertanya, “Kalau ngentot dengan orang kafir boleh Ummi?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgcR1xuqYE
“Mmhhhh,” Ummi Nisa berpikir sejenak. “B-bolehhh Dann, mmhhh, asalkan ngentot itu tujuannya berdakwahh, mmmhh, karena berdakwah itu tujuannnya muliaa, jadi dibolehinnn, ouhhhhh,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRX2HdbXf7K
“Oh jadi gitu ya Ummi,” Daniel mengangguk-angguk lalu berdiri. “Kalo gitu sepongin kontolku dong Ummi,” Daniel naik ke atas meja dan membuka resleting celananya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqU4ss5M2k6
“Iyahhh siniihhh, Ummi seponginnn kontolmuuu,” ucap Ummi Nisa. Ia menatap liar kontol Daniel yang mengacung di hadapannya, lidahnya ia julurkan keluar sampai air liur sampai jatuh dari ujung mulutnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvQWgigJwR
Demi kenikmatan kontol kafir, semua aturan agama Ummi Nisa pelintir agar sesuai dengan kehendak nafsunya sendiri. Lukas menaik turunkan pinggulnya mengentot memek Ummi Nisa sementara Daniel memaju-mundurkan kontolnya menzinahi mulut sang Ustadzah itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4r9z1DvNL8
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivKi5rs3JM
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsZlJayAq2
“Arghhh,” Daniel menggeram. Jika biasanya ia memajukan kontolnya hingga mentok ke dalam tenggorokan Ummi Nisa, kali ini ia justru mengeluarkan kontolnya dari mulut sang Ummahat itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBT32qNDFpR
Daniel lalu mundur selangkah dan mengocok kontolnya hingga ia akan ejakulasi lalu…
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr75DzrFhJM
Crot! Crot! Crot!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwnVRyq48tc
Daniel mengarahkan semburan pejunya ke arah Al-Quran yang dipegang oleh Ummi NIsa. Lembaran-lembaran ayat suci itu basah terkena cairan hangat putih miliknya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLHjCLS91J
Setelah memuncratkan cairan pejunya hingga habis, Daniel lalu memerintahkan Ummi Nisa untuk menjilati pejunya yang menempel di Al-Quran itu hingga bersih, “Ummi bersihin Al-Quranmu, masa kitab suci agamanya sendiri dibiarin kotor gitu.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WNzpZ6vtd
Sluuurp. Sluuurp.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQf5JXTdA8
Ummi Nisa mulai menjilati lembaran-lembaran kitab suci agamanya itu dengan hati-hati, ia tak mau lembarannya itu robek nanti.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzXaLO2MqdF
“Tenang aja Ummi, peju itu kan suci jadi kalau kena kitab suci Al-Quran ga masalah,” ucap Daniel ngawur.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4u7DnUj7X
“I-iyahh,” racau Ummi Nisa. Ia tak peduli entah benar atau tidaknya perkataan Daniel itu. Toh, sajadah dan mukenanya sudah biasa ternodai oleh peju kafir yang begitu banyak. Jadi, Al-Quran pun kalau terkena seharusnya tak masalah.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXNu5EZ3Xc
Setelah Ummi Nisa selesai menjilati peju di Al-Qurannya hingga bersih, Daniel meminta Ummi Nisa untuk melanjutkan mengajari mereka berempat materi, “Lanjutin Ummi materinya, kali ini tentang haid aja.” ucap Daniel mengganti materi pelajaran seenaknya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SZLusTPXX
“Betul Ummi, tentang itu aja.” sahut Ferdinand. “Aku denger-denger kalo lagi haid kan ga boleh ngentot ya Ummi? terus ngelayani suaminya gimana dong nanti?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6C5gCSVs5W
“mmpphhh, pakke, ouhhhh, pakee muluttt bisaa Ferr,, ouhhh,” ucap Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXQSNDIop6
“Emangnya boleh Ummi kalo pake mulut?"tanya Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLWtkYw0YyH
“H-hukumnya halal, yang haram cuma lobang memek yang sedang haid dan anus mpppphh, demi melayanii suam, mmpphh, suami harusnya bolehhh, oooOUHHHHHH—”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡED3wnyNREc
Tubuh Ummi Nisa kelojotan saat memeknya orgasme untuk pertama kalinya siang itu. Cairan kewanitaannya menyembur membasahi kontol lukas, pinggulnya tak lagi naik-turun mengulek kontolnya remaja kafir itu. Namun, Lukas sendiri yang kali ini mengambil alih dan menyodok-nyodok memek Ummi Nisa dengan cepat.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqq32enc5f
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbBrYCWOF8
Lukas terus menghujamkan kontolnya keras membuat tubuh Ummi Nisa terangkat naik turun keatas, kaki mulus sang Ummahat itu hingga tak lagi menyentuh lantai dan mengambang, “Enak kontolmu apa kontol Pak Ustadz Ummi?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWAef7PIfV
“Mmmmpphhh, k-kontolmuuu, kontolmuuuu ga disunatt lebihh tebelll, geddee, panjannggg, ouhhhh,” ucap Ummi Nisa. Dari sudut mulutnya lelehan ludah bercampur peju mengalir.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1PZeaUJH3
Ummi Nisa merem melek menikmati perzinahan yang dilakukannya pada siang hari ini. Tangan Lukas yang begitu pintar meremas-remas titik lemah di toketnya itu membuatnya makin blingsatan, apalagi di depannya kini ada tiga remaja yang menatap dirinya dengan liar menunggu gilira untuk menzinahi dirinya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKWl0KANufM
Dalam benak Ummi Nisa, ia tak merasa lagi direndahkan atau dilecehkan ketika dizinahi Alex dan teman-temannya. Bayangkan saja, Alex dan teman-temannya adalah empat remaja tampan, gagah, dan kaya yang tentunya banyak wanita yang ingin bisa dientot oleh mereka. Alex dan teman-temannya bisa saja memesan lonte yang cantik dan seksi dengan harga jutaan hanya untuk memuaskan nafsu syahwat mereka, namun mereka justru memilih wanita tua seperti dirinya yang hanya sekedar Ustadzah lulusan pesantren desa dan pengajar ngaji anak-anak.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgVKwfGO5A
“Mmmpp, alhamdulillahh, ouhhh, alhamdulillah, ” ucap Ummi Nisa yang membuat Lukas dan yang lainnya cukup terkejut.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ18p13Klj5Z
“Ummi kenapa tiba-tiba ngucapin hamdalah?” tanya Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gl6PzpNvH
“Ummiii bersyukuuur, mmphhhh, karena kaliian milihhhh Ummii buat jadi tempat mmppphh, tempat peju kaliiann, ouhhhh, shhhh, padahall kalian bisa bayar lonteee yang mahal-mahal tapi kalian pilih wanita tua kayakk Ummiiii, ouhhhh,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrEopIYRbb
“Ummi emang harus makasih sama kita, Ummi itu Ustadzah lonte tua murahan tapi bisa dikasih nikmat sama kontol kafir yang masih muda,” hina Lukas sambil menyombongkan keperkasaannya. “Jadi tiap shalat Ummi harus bersyukur sama Allah karena kita udah milih Ummi buat kita crotin memeknya.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6qyz6NOBF
“Iyyaaa, makasihhh yaaa Lukasss, Alexxx, Ferdinandd, Danielll, makasihhh, ouhhhh, mmppp, kaliann udah milih Ummii, mmpphh, Ummmi bakal doaa tiap shalatt, mmpph, biar kalian selalu ngentot Ummi tiap harii terus-terusann, ouhhhh,” desah Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98DgaXNBYU
Mendengar mulut suci Ummi Nisa yang berkata senakal itu membuat kontol Lukas semakin berkedut-kedut. Ia mengeluarkan seluruh sisa tenaganya dan menyodok-nyodok selangkangan Ummi Nisa sekeras-sekarasnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqJInNG2G8
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2YKK1KlSM
‘Arghhhh,“ Lukas menggeram saat ia merasakan orgasmenya sudah diujung.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwn6fWNhKb9
Crot! Crot! Crot!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD2NHRCC0tp
Peju remaja kafir itu menyembur keatas menuju rahim Ummi Nisa, kebanyakan namun turun kembali dan meleleh keluar dan membasahi sisi-sisi kontolnya sendiri.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDdiJVd1bN
“Mppphh,” Ummi Nisa mendesis. Tak bosan-bosannya ia merasakan nikmat disembur cairan hangat itu di dalam memeknya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5j92T1R5YK
Lukas lalu mengangkat tubuh Ummi Nisa dengan kontolnya yang masih menancap di dalam memek sang Ustadzah itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAAR5upOUu
“Ah..!” Ummi Nisa kaget ketika tubuhnya diangkat. “Ummi mau kamu bawa kemana?” tanyanya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfJmbQnLNg
Lukas tak menjawab pertanyaan Ummi Nisa. Ia berjalan menuju tempat sajadah dan menurunkan Ummi Nisa disitu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSNy6vMUMQ
Plop.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5aTEtXZ2I9
Lukas mengeluarkan kontolnya dari memek penuh peju Ummi Nisa membuat sang Ummahat itu melenguh, “Ouhhh…”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWue7B2h4x
“Ummi sujud cepet,” perintah Lukas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WhgUnHKJJ
Ummi Nisa menuruti perintah Lukas itu dan segera bersujud. Peju yang menempel di seluruh tubuh dan wajahnya itu kini ikut menempel di sajadahnya, dan dari memeknya meleleh turun peju milik Lukas tadi.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYsFuR4RBwc
Ummi Nisa mendengar keempat remaja itu berbincang-bincang sedikit, tapi ia tak berani memotong pembicaraan mereka atau sekedar bertanya. Perintah dari Lukas jelas, ia disuruh bersujud dan bukan berbicara.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fSSceP8Xx
“Memeknya Ummi gatel?” tanya Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCrMhhyIth
“Iyaaa,” jawab Ummi Nisa. Walaupun baru saja dientot oleh Lukas, memeknya sudah minta digaruk kembali oleh kontol.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡId7Hxl68uM
“Tapi memeknya Ummi penuh peju gitu, aku gamau pake,” ucap Ferdinand. “Aku pake anusnya Ummi aja ya? aku analin bokongnya Ummi.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclSRNxQtC4
Ummi Nisa diam, karena sadar bahwa berhubungan seks lewat anus itu diharamkan, apa lagi ia pernah mendengar bahwa seks anal itu sakit apalagi untuk anusnya yang masih perawan, terlebih yang butuh digaruk oleh kontol itu memeknya yang gatal, bukan anusnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVhfY4l2Nh
Plak!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmo3lQIr4o
“Boleh apa ngga Ummi?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQEKDDfuGZ
“Ahh, i-iyaa bolehhh, pakee anusnya Ummiii,” ucap Ummi Nisa. Ia menyadari mau dirinya membolehkan ataupun tidak, Ferdinand pasti tetap akan merobek keperawanan anusnya itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgiLKusTKO
Sluurp, sluuurp.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnBfbgUyIta
“Mppphhhhmm,” Ummi Nisa melenguh merasakan lidah Ferdinand mulai menjilati anusnya. Lidah itu tak sendirian karena berselang beberapa saat kemudian Ferdinand mulai memasukkan satu jarinya ke dalam anus sang Ummahat.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2pdim4a6n0
“Aku masukin tiga sekaligus ya Ummi?” ucap Ferdinand sambil menyiapkan dua jari lainnya untuk masuk ke dalam lubang sempit milik Ummi Nisa itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhi2YS8KqgC
“J-jangan Ferr, satu aja dul— OUHHH,” Ummi Nisa mengerang tertahan saat tiga jari milik Ferdinand memaksa masuk ke dalam duburnya. “Ahhhh, s-sakitt Ferrr, mmmpphhh, pelan pelannn, mmmpp, Ferrr,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQUx0iN1L7
“Hahaha, santai Ummi, nanti pasti pas kemasukan kontolku enak kok, tenang aja,” ucap Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvx4dGuAlVj
Ferdinand menggunakan jari-jarinya itu untuk memaksa lubang anus Ummi Nisa melebar agar kontolnya nanti muat, sesekali ia mengambil peju yang ada di memek sang Ustadzah itu lalu ia oleskan ke sekitar dan dalam lubang duburnya Ummi Nisa seperti pelumas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNsNUchr5U
“Mmpppph, mpppph,” Ummi Nisa menggigit bibir bawahnya dan tangannya mencengkram erat ujung sajadahnya. Ia menahan rasa sakit dan panas yang menjalar dari anusnya itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77db5rrndc
Setelah merasa cukup, Ferdinand tanpa bertele-tele lagi langsung mengambil posisi untuk mengentot anus Ummi Nisa. Persetan kalau Ummi Nisa merasa kesakitan sampai menangis nanti. Toh, Ummahat seperti Ummi Nisa harusnya tau bahwa tugas seorang muslimah itu kan memuaskan pria. Jadi, kenikmatan yang dirasakan Ummi Nisa ketika dientot itu adalah bonus dan bukan suatu kewajiban.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVRhHp1m4f
Bleshh…
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXlHWSxt8N
Perlahan, kontol Ferdinand mulai merangsek masuk ke dalam lubang sempit di bokong Ummi Nisa itu. Pertama-tama, hanya kepala kontolnya yang masuk, lalu batangnya mulai mengikuti hingga setengahnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1cJZfyC90
“Arghh, Ferrr, sakittt, mpppp, panasss,” teriak Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuPQxWMwpD
“Sabar Ummi, orang sabar itu ganjaran pahalanya banyak banget kan?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pyPifTVHC
“I-iyaaa…”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGI9zFxBNgm
“Nah, berarti Ummi harus sabar, jangan protes,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowVWvTqR5q
Perkataan Ferdinand ada benarnya, ia seharusnya sabar dan tak protes ketika dianal oleh kontol kafir berkulup itu. Ferdinand lalu mulai memasukkan setengah batang kontol sisanya yang belum masuk tadi.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefN14SlRye
Bleeshh..
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWCdK4mlHx
“Mmmppp,” Ummi Nisa meringis menahan sakit. Matanya tak mampu menghentikan satu-dua bulir air mata yang mulai mengalir turun.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiA5e8VOY38
Melihat Ummi Nisa yang meringis kesakitan itu, Alex jadi iba dan berjongkok di depan kepala sang Ustadzah itu. Ummi Nisa yang merasakan kehadiran Alex, menengok ke samping.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1nTz1UkXJ
“Nih, Ummi jilatin kontolku aja, biar ga fokus ke rasa sakitnya,” ucap Alex.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjWWZ5azxH
“M-makasihh Lexx,” ucap Ummi Nisa lirih. Ia mulai menjulurkan lidahnya dan menjilat batang kontol Alex dihadapannya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw58udLdNbr
Sluuurp. Sluuurp.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfw14l30EQ
“Kugenjot ya Ummi,” ucap Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dgymaOXY7
Ummi Nisa hanya mengangguk lemah membiarkan remaja kafir itu untuk mengobok-obok duburnya, sementara ia berusaha menghiraukan rasa sakit yang menjalar itu dengan menjilati kontol Alex layaknya es krim.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlIdVPR1lK
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj7SdZyMkWA
Ferdinand menyodok-nyodok kontolnya keluar masuk anus Ummi Nisa. Ummi Nisa yang dibegitukan berteriak kesakitan tapi Alex yang hadir di sampingnya itu mengingatkan Ummi untuk fokus saja menjilati kontolnya dan tak mempedulikan anusnya yang sedang diperkosa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBZKOc1oaY
Dengan susah payah, Ummi Nisa kembali menjilati kontol milik Alex dan berusaha menahan rintihan sakit agar tak keluar dari mulutnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwu2hIboHL
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEmjujiZan
Semakin lama dientot, Ummi NIsa merasakan anusnya mulai bisa beradaptasi dengan kontol besar Ferdinand itu. Rintihan sakit yang keluar dari mulutnya itu perlahan-lahan juga berganti dengan desahan nikmat.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoFLpexiCm
“Mppphh, shhhh, mpppphh,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dXGPj4nsa
“Ummi kalau keenakan, desahnya yang keras dong, jangan malu-malu!” ucap Ferdinand sambil menujahkan kontolnya lebih keras kedalam anus sempit milik Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3cOsGa2bSb
“Ouhhhh,” tubuh Ummi Nisa tersentak kedepan saat Ferdinand tiba-tiba menujahkan kontolnya lebih keras.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZOZg7l7OL
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3UGVOFtlo
“Ouhhhh, Ferr, mmhhhh, pelan-pelann, ouhhhh, mmhhhh, shhhh, ouhhhh, ouhhhh,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEnwCETaIf
“Pelan-pelan Ummi?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6AX7aG499E
Ummi Nisa baru sadar saat kontolnya Ferdinand ditarik hampir semuanya dari anusnya, ia kehilangan rasa enak yang didamba-dambakannya. “Emm, m-maksud Ummi lebih kerass Ferrr, mppphh, enttoot anuss Ummi sepuasmuu,” ucapnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOA1e7iVGi
“Loh, tapi nanti sakit lho Ummi,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVyJzpQPMO
“Biarinnnn, mmppp, sakit tapi enakhhhhh,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqF1lb1sxgz
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ492K7vjUHn
“OOOOuhhhhUHHHHHH,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4aFRukwGs
Memek sang Ummahat itu menyemburkan carian kewanitaan dengan deras padahal memeknya tak dirangsang sama sekali.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Lof61Glil
“Gimana Ummi? kalo dientot di anus gini memeknya Ummi puas ga atau malah tambah gatel?” tanya Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdmjMggMLZ
“Tambahhh, mmmpp, tambahhh gatelll Ferrrr, ouhhhh, mmpppp,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEfKAo12R8
“Oh, jadi Ummi maunya dientot di memek, bukan di bokong?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjRwCVeKQZ9
“Bu-bukannn, mmppph, tiga tigannyaaa, Ummi pengenn dientott di semua lubanggg, mmmpp, muluutt, anuss, memekkknya Ummmii kaliann pakee semuaaaa, ouhhhh,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqA9OZIeOtC
“Dasar lonte rakus! padahal Ustadzah kan harusnya hidup sederhana, ga boleh rakus. Ini malah minta tiga kontol buat ngentot dirinya,” hina Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWikGRS5Jb2
“Mmppphhh, Ummi pengenn dientott memeknyyaa pleasee Ferrr, Alexxx entot memek Ummiii,” racau Ummi Nisa. Ia mulai menggerakan tangannya sendiri untuk mengobel-obel memeknya yang gatal itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnY61A6451
“Eits,” Ferdinand menarik tangan Ummi Nisa dan menelikung tangan itu ke belakang punggung sang Ummahat. “Ummi tadi udah dientot memeknya, ga boleh rakus.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpptnbtPgQ7
“Ahhh, Ferrr, pleasee, bolehin Um- OGHH, OGHH—”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdpoISpBwP
Sebelum Ummi Nisa sempat memprotes lebih jauh, Alex telah mengangkat kepala Ummi Nisa dan menghujamkan kontolnya dalam-dalam hingga tenggorokan. Bersamaan, kedua remaja itu mengentot anus dan mulut istri soleha itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWehtX5YOFd
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgHB3kwQSx
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMa6l4sBBI
Ferdinand mengubah posisinya dari yang tadi berlutut menjadi sedikit berdiri agar kontolnya dapat merangsek masuk ke anus Ummi Nisa lebih dalam. Sementara itu, Alex tak hanya menghujamkan kontolnya hingga mentok ke tenggorokan sang Ummahat, kadang ia juga membiarkan kontolnya berdiam di mulut lembut sang sang Ustazah, membiarkan Ummi Nisa yang bekerja memuaskan kontolnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEcuQRxgna
“Arghhh,” Alex mendesah penuh kenikmatan ketika kontolnya terasa menyentuh langit-langit mulut Ummi Nisa yang terasa hangat dan lembab. Ummi Nisa yang makin mahir menyepong itu membuat tubuh Alex hingga merinding merasakan kenikmatan sepongan wanita ahli ibadah itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Mts9KkW6V
Dengan kasar, tangannya menjulur ke bawah meremas dua bulatan yang menggantung bebas milik Ummi Nisa itu. Ia meremas, menarik dan memelintir toket serta putingnya hingga tubuh Ummi Nisa mengejang menahan sakit. Meski demikian, mulut suci sang Ummahat tetap menghisap dengan semangat.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEJfCg9xbw
Crot! Crot! Crot!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4IUT2LBhhi
“Arrggghhh,” sedikit menggeram, Alex menyentakkan pinggulnya ke depan, Ummi Nisa merasakan kontol di mulunya mengeras sempurna, lalu memuncratkan cairan hangat memenuhi rongga mulutnya. Dengan penuh semangat dia langsung menelannya sampai habis. Sampai pancutan terakhir, Ummi Nisa menghisapnya sampai-sampai tubuh Alex menyentak-nyentak ke depan merasakan kenikmatan tambahan.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdbwSsLbAR
Akhirnya Alex melepaskan kontolnya dari mulut istri soleha itu. Nampak kontolnya sudah agak melemas berlumur ludah, hanya tersisa sedikit tetesan air mani di ujung kontolnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeh5CCVzyBl
Mulut Ummi Nisa yang kini bebas itu kembali mendesah liar, “Ouhhhh, ouhhhh, mmhhhh, mmmmmhhh, ouhhhh.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62gEfvXZi6
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXrOCPi5Fx
Ferdinand merasakan kontolnya mulai berkedut-kedut tanda bahwa pejunya akan menyembur keluar sebentar lagi. Ia lalu semakin mengeraskan hujaman kontolnya, memastikan bahwa nanti pejunya akan mengendap di lubang anus Ummi Nisa yang paling dalam,
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrl0jGYaLd
“Arghhhhh lonte solehaaaaaa!!”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9NviecYeJ
Crot! Crot! Crot!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5l2wIDJprn
Anus Ummi Nisa untuk pertama kalinya dalam seumur hidup kemasukan peju. Ummi Nisa merasakan sensasi hangat aneh ketika peju itu mengisi lubang duburnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNKk84lnYpT
Kontol Ferdinand belum sepenuhnya lembek, malah masih bisa digunakan untuk mengentot sang Ummahat itu satu ronde lagi. Ferdinand lalu memiliki ide nakal, “Ummi pengen dientot memeknya kan?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7IjFk6qVH
“I-iyaahh,” ucap Ummi NIsa lirih.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZpwMiCDW8u
Ferdinand lalu mengeluarkan kontolnya dari anus Ummi NIsa dan berganti sedikit ke bawah ke arah memeknya. Tanpa aba-aba apapun, Ferdinand langsung menghujamkan kontolnya yang sedari tadi berada di lubang dubur itu masuk ke memek Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJULNeOUW38
Bleshhh.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wAxjWEU7n
“Ouhhhhhhhh…” Mata Ummi Nisa mendelik ke atas merasakan kenikmatan yang ditunggu-tunggunya dari tadi. Birahinya yang dari tadi tertahan itu meledak menjadi desahan keras menggunggah birahi pria manapun yang mendengarnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8HMjRbDvh
Kontol haram itu terus mengobok-obok memeknya membuat Ummi Nisa hingga decak becek suara pertemuan pinggul kedua insan yang sedang dipenuhi birahi itu menggema di ruangan ekskul pecinta alam itu. Air liur Ummi Nisa hingga jatuh meleleh dari sudut mulutnya membasahi buah dadanya yang jumbo itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5aHw9BXWk
“Arghhh,” Ferdinand menggeram kembali. Sepertinya ronde keduanya kali ini tak akan bertahan lama. Ummi Nisa pun mengetahuinya saat ia merasakan kontol Ferdinand berkedut-kedut di dalam memeknya itu. Ia sedikit kecewa awalnya karena memeknya masih gatal dan butuh digaruk namun ia melihat Alex, Lukas, dan Daniel yang sedari tadi beristirahat dan hanya melihatnya dientot kini mulai bangkit dengan kontol berkulup mereka yang tegak mengacung.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9HauMYf24
Sementara itu, Ustadz Malik menanti-nanti di lapak kantinnya sendirian menunggu istrinya itu yang tak kunjung balik. Ada perasaan cemas dan curiga Alex dan teman-temannya berbuat tak senonoh kepada istrinya, tetapi ia menghapus pikiran suudzon itu dengan cepat.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJqfYp9Bhf
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfIOooWouA
***
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwi7UrRGa1
Kajian ‘sesat’ itu dilakukan Ummi Nisa dan keempat remaja itu tiap hari. Ummi Nisa akan selalu memberi materi tentang ‘izzah seorang Ummahat, betapa pentingnya menjaga aurat, macam-macam dosa yang harus dihindari, sifat-sifat orang munafik dan lainnya. Materi yang sangat bermanfaat memang, tetapi ketika kajian baru dimulai sebentar, Alex dan teman-temannya pasti sudah melecehkan Ummi Nisa dan sang Ustadzah itu justru mendesah-desah keenakan dibegitukan. Pikirannya sekarang telah dipenuhi kontol, kontol, dan kontol saja.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OgZcQ0ZbE
Hari Jumat Ustadz Malik seperti biasa menjadi khatib sekaligus imam di masjid dekat rumahnya. Kebetulan hari itu bertepatan dengan tanggal merah sehingga ia tak terbebani urusan berjualan di kantin. Suaranya yang berapi-api berkhutbah tentang kemuliaan toleransi dalam beragama terdengar dari toa masjid sampai ke rumahnya. Pembahasannya bagus dan cara pembawaannya menarik membuat para jamaah tak mengantuk, memang beginilah yang diharapkan dari ikhwan lulusan pondok.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxcXaynBJq
Di rumah, Ummi Nisa tentu tak sendirian. Ia ditemani oleh keempat remaja kafir yang selalu mencari kesempatan untuk menjerumuskan Ummi Nisa ke dalam lubang zina yang lebih dalam. Keempat remaja itu duduk di sofa memakan kue kering di dalam toples dan menonton tv, sementara sang pemilik rumah justru duduk bersimpuh di lantai.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQ57fPxHRl
Ummi Nisa saat itu memakai pakaian spesial. Gamis dan hijab lebar yang tentunya menutupi auratnya dari kepala hingga bawah, lengkap dengan kaus kaki panjang untuk menutupi aurat kakinya. Tapi, gamisnya itu transparan sehingga toket dan memeknya yang berbulu tipis itu dapat terlihat dari luar.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHWu6oM966
Ummi Nisa bergerak-gerak mengganti posisi duduknya. Ia gelisah karena sedari tadi belum juga disuruh untuk menyepong kontol kafir berkulup favoritnya itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVqrBtQsPv
“Ummi kenapa? mau kontol kita ya?” tanya Alex yang menyadari kegelisahan Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xsWx8bTIy
“Iyaa,” ucap Ummi Nisa sambil mengangguk-angguk.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKS9sGl0Sxq
“Bukain celana kita kalau begitu Ummi,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs8P89W30Xx
Ummi Nisa dengan cepat langsung membuka celana Ferdinand karena ia yang paling dekat duduknya dengan dirinya. “Ummi sepong ya Fer,” ucapnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjG9hobj8Zx
“Silahkan, Ummi,” ucap Ferdinand membolehkan.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYtTiMT7bI
Sluuurp. Sluuurp.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNWCiIBBjm
Ummi Nisa dengan lahap menjilati batang kontol Ferdinand itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEgOshUgN1
“Jamaah masjid yang dirahmati Allah,” suara Ustadz Malik berkhutbah terdengar lantang. “Tidak bosan-bosannya saya mengingatkan bahwa Allah menyuruh kita orang sebagai orang muslim untuk selalu menghormati saudara-saudara kita yang berbeda agama. Toleransi dalam beragama harus kita junjung tinggi-tinggi. Seperti dalam surat Al-Kafirun ayat 6 Allah berfirman : lakum dinukum waliyadin, yang artinya bagiku agamaku dan bagimu agamamu.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3C5BX0GI9s
“Tuh dengerin ceramahnya Pak Ustadz Ummi,” ucap Alex sambil berdiri dan mendekati Ummi Nisa. “Yang Ummi lakuin sekarang itu adalah contoh toleransi dalam beragama, dengan cara menyepong kontol berkulup orang dari agama lainnya.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJxBzb1D7B
Alex mencengkram kepala Ummi Nisa dan memaksanya untuk menelan kontol Ferdinand dalam-dalam.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkolEAdKCqH
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1GZzp9wAz
Ummi Nisa meronta-ronta karena ia belum siap dan nafasnya mulai habis, tapi Alex tak kunjung melepaskan cengkramannya. Baru ketika waktu berjalan beberapa menit, Alex menarik kepala Ummi Nisa itu mundur.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJx2eAMnPeV
Ummi Nisa terengah-engah menghirup nafas sebanyak-banyaknya, “I-iyahh, Ummi nyepong kontol kalian ini sebagai bentuk toleransi paling besar,” ucapnya lirih.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFq6rRmCrOz
Lukas yang memang bermulut sampah menyahut, “Ummi ga kasihan sama Pak Ustadz? Pak Ustadz lagi ceramah malah istrinya asyik nyepong kontol kafir berkulup. Kira-kira Pak Ustadz tau ga ya kalau istrinya itu pecinta kontol berkulup?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UmHmlcSrF
“En-engga tauuu, dia selalu husnudzon ke Ummi kalo Ummi adalah istri setia, taat agama,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWh08jg9bK
Glokghhk Glokghh!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAQknPmaEP
Kali ini gantian Lukas sendiri yang menjambak jilbab Ummi Nisa dan menghantamkan kontolnya maju hingga masuk ke dalam tenggorokan sang Ustadzah itu. Sementara Alex sudah duduk kembali di kursi.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBFoHE7Opv0
“Dalam islam, tak ada larangan untuk bersilaturahmi kepada tetangga atau teman kita yang berbeda agama.” ucap Ustadz Malik yang masih berkhutbah. “Pahalanya sungguh besar bagi kita semua jika kita bersilaturahmi kepada tetangga maupun teman kita, janganlah kita hanya berkunjung kepada sesama muslim saja, saudara-saudara kita yang berbeda agama pun harus kita pedulikan, kita bantu, kita sayangi.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQ2prU9KK1
Daniel yang mendengar ceramah Ustadz Malik itu lalu mempunyai satu ide nakal. Ia menyingkap gamis transparan yang dipakai sang Ustadzah itu hingga ke pinggang dan memposisikan kontolnya tepat di memek Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMPeIBfAUp
Posisi mereka yang ada di tengah ruang tamu itu membuat mereka semua bisa melihat lemari yang berada di pinggir ruangan. Di atas lemari itu, ada foto pernikahan Ummi Nisa dan Ustadz Malik yang terpajang.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPrACGdSvN
“Ummi denger kan ceramahnya Ustadz Malik tadi? walaupun kita kafir dan Ummi itu muslim, kita tetep harus menjalin silaturahmi,” ucap Daniel. Ia lalu menatap foto pernikahan Ustadz Malik dan Ummi Nisa. “Pak Ustadz, aku izin silaturahmi ke memek lacur istri solehamu ya.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHx6akvHEOk
Glogkh! Glokgh! Glokgh!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Br8DciVeF
Ummi Nisa masih dientot mulutnya oleh Ferdinand tapi Alex lalu meminjam kepala Ummi Nisa sebentar dan menjambak hijabnya kebelakang, “Ummi juga minta ijin dong ke Pak Ustadz, minta ijin ke suami Ummi, bilang memeknya istri Ustadz Malik minta disilaturahmiin sama kontol berkulupnya orang kafir.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ3NyACZrL8
“Lex, lu ambilin fotonya itu tolong,” ucap Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwWuif0EBA
Alex lalu berjalan dan mengambil foto pernikahan itu lalu meletakkannya di sofa, disamping Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsC280K82GD
“Nah sekarang Ummi minta ijin ke foto Pak Ustadz ini langsung,” ucap Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9m73pvJ413
“Mmhhppp, Abiii, Abii kan tadii ceramah buat silaturahmmiii, ini Ummi mau praktekkk. Abii izinin Ummi kan buat dientot memeknya sama kontol-kontol haram ini? boleh yaa biiii? pleaseee,” ucap Ummi Nisa meminta izin kepada foto pernikahan suaminya dan dirinya yang diambil 15 tahun yang lalu itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNxbVAq5HcG
Ia melihat dirinya begitu berbeda 15 tahun yang lalu. Polos, taat, setia. Berbeda dengan saat ini, dimana dari luar ia masih kelihatan sebagai seorang muslimah yang menjaga marwahnya tetapi begitu dihadapkan oleh kontol, ia layaknya anjing yang langsung menjulurkan lidahnya keluar dan menuruti semua perintah tuannya. Semua demi mendapatkan kenikmatan kontol berkulup kesukaannya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4k8HaOp03
Daniel sudah menempelkan kontolnya di bibir memek Ummi Nisa, hanya tinggal didorong saja kontol itu kedalam maka Ummi Nisa akan langsung mendesah-desah liar. Tapi ia masih menahan kontolnya diluar, “Baca bismillah dulu dong Ummi, kan mau dikasih nikmat zinah sama kontolnya orang kafir,” ucapnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSIbQ4kNGB
“Ahh, i-iya Ummi lupaa,” ucap Ummi Nisa. “Bismillahirrahmanirrahim, aku berniat berzinah dengan kontol kafir Daniel karena Allah ta’ala.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzU0kaMxlXH
Sebelum Daniel memasukkan kontolnya ke memek Ummi Nisa, ia menarik kulit kulup kontolnya sampai kepalanya keluar kemudian baru ia mulai menghujam memek istri soleha pemuja kontol kafir itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjNGB69t87
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PLiEjKZeS
“Ouhhhh,” Ummi Nisa mulai mendesah tapi ia merasakan ada hal yang aneh. “Emmm, kokk rasanya beda Dann,” protes Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OeX8JJLaO
“Hehehe, kulit kulupnya aku tarik Ummi biar kayak kontolnya Pak Ustadz yang udah disunat itu, kan aku bentar lagi jadi muslim ini,” ucap Daniel.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUX56LTiYQx
“Jangann gitu Dann, kulupnya jangan ditarik gituu, ga tebell jadinya kurang enakk,” protes Ummi Nisa. “Rasanya jadi hambar kaya tititnya Ustadz Malik.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BKe7zOh2Z
Daniel yang mendengarnya hanya tersenyum dan mengeluarkan kontolnya dari memek Ummi Nisa. Begitu keluar, kulup kontolnya itu perlahan kembali ke tempat semula, “Gini Ummi?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkb1eYvlhbh
“Iyaa, kontol berkulupp kafirr haramm enakk buat ngenttooot,” ucap Ummi Nisa. “Kalo silaturahmi ke memek muslimah kayak Ummi harus pake kontol haram berkulup biar afdhal silaturahminyaa.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMhtJKKuo5P
Bleshh.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobYraQUl4r
Daniel menyodokkan kontolnya kembali lengkap dengan kulupnya. Ummi Nisa menjerit penuh kenikmatan dientot oleh kontol haram itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaoEJ5CjfiW
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUelL2DyFoY
Ferdinand yang tadi sempat terpotong disepongnya kini segera menarik kepala Ummi Nisa itu lalu menyuruhnya untuk menyepong kontolnya lagi.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5dPZTt32pu
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtl50mHosb
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBTLnMj5iz
Bingkai foto pernikahan Ustadz Malik dan Ummi Nisa itu menjadi saksi bisu bagaimana sang Ustadzah yang dulunya akan marah besar jika disentuh oleh pria ajnabi kini dengan sukarela dizinahi empat pria muda kafir di rumahnya sendiri.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Bt9WCmRHD
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRhU8djhKj
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoD2K6guKS
Walaupun sudah dientot memek dan mulutnya, Ummi tetap merasa ada yang kurang. Lubang duburnya belum kemasukan kontol haram.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb21zbKyEvF
Tangan Ummi Nisa melambai-lambai ke samping, berusaha menggapai Lukas yang sedari tadi masih asyik main hp. Karena terbiasa ngentot Ummahat lonte itu, pemuda itu kini sudah santai saja menunggu giliran dan tak rebutan untuk mengentot Ummi Nisa. Toh, nanti Ummi Nisa juga yang akan mengemis untuk minta dientot kontol hitam besarnya itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7los1bd0k5
Dan kini Ummi Nisa sedang mengemis-ngemis meminta Lukas agar ia mengentot anusnya. Lukas sadar akan hal itu dan ia menoleh ke samping, “Ummi Nisa mau kuentot juga?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6FF80AISN
“Oghhh, oghhhh,” mulut Ummi Nisa yang dipenuhi batang kontol itu membuatnya tak bisa menjawab. Tapi Lukas sudah tau apa maksud Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHyaTyAmV9
Karena tempat sekitar sofa dan meja di tengah ruang tamu itu sempit, maka Lukas menyarankan mereka untuk berpindah tempat. Daniel dan Ferdinand lalu berhenti menggenjot kedua lubang Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1Ix9mIDaq
“Ummi mau ngentot dimana?” tanya Lukas
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsnFQCvzd9
“Tempatnya harus suci dan menyimbolkan agama Ummi, karena kan silaturahmi sunnah,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUBv2H8Prj
“Emmm, di latar rumah aja deh, Ummi biasanya ngajar anak-anak kecil disitu,” ucap Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6ZjdA78Ep
“Yaudah ayo kesana,” ucap Lukas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1myh6sHCXJ
Keempat remaja itu lalu menyuruh Ummi Nisa untuk duluan. Ummi Nisa lalu merangkak layaknya anjing penunjuk jalan diikuti oleh Alex dan teman-temannya dari belakang.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Gg5ufyGKY
Meja kayu lipat kecil yang biasa digunakan anak-anak mengaji berjejer rapi bersender di tembok latar rumah itu. Lukas yang melihat itu mengambil beberapa meja itu, ia dibantu oleh Alex. Mereka berdua menata empat meja kecil untuk mereka dan satu meja untuk Ummi Nisa diletakkan di depan.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnlmNwjfyG
“Nah, Ummi duduk di situ ya, ngajarin kita materi zinah,” ucap Lukas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGyp4To5Yb
“I-iya,” ucap Ummi Nisa. Semakin hari permintaan keempat remaja itu semakin aneh saja.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCsQhDfgWl
Keempat remaja itu lalu duduk di belakang meja lipat kecil itu sementara Ummi NIsa duduk di depan mereka seperti seorang guru yang akan mengajari muridnya. Bedanya murid-muridnya ini semuanya tak mengenakan celana dan kontol mereka mengacung semua.
“Anak-anak,” suara Ummi Nisa memulai.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxG77xvIfV
“Iya Bu Guruu,” keempat remaja kafir itu menjawab.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdHXBCpoid
“Ummi hari ini akan mengajari kalian materi tentang silaturahmi, yang berasal dari kata shilat dan al-rahmi. Shilat berarti menjalin, sementara al-rahmi berarti kasih sayang. Seperti yang udah dikatakan oleh Ustadz Malik saat khutbah tadi, silaturahmi kepada orang kafir itu adalah sesuatu yang sangat baik dan berpahala. Betul tidak?” tanya Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexYb1OPs5a
“Betul Buu,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT10OpRgWQ5
“Nah, kebanyakan dari umat muslim, terutama para akhwat sekarang ini hanya tau silaturahmi itu sekedar berkunjung saja, yang artinya hanya menjalin tanpa melibatkan kasih sayang. Padahal ada satu ibadah mulia yang bisa dilakukan para muslimah seperti Ummi ini yang akan mendapat ganjaran pahala sekaligus kenikmatan yang sangat besar." ucap Ummi Nisa.
“Apa itu Buu?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjHX6WOnnK
“Bentuk silaturahmi itu adalah silaturahmi memek muslimah dengan kontol kafir. Semakin sering kontol kafir itu menyodok-nyodok memek seorang muslimah maka nantinya diharapkan orang kafir itu bisa merasakan kasih sayang dari agama Islam dan menjadi tertarik untuk mengenal lebih dalam. Jadi, hukumnya apa bagi para akhwat untuk berzinah dengan orang kafir?”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI710V07vB5
“Wajibbb,” seru Alex dan teman-temannya kompak.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLU3KS4HZXZ
“Pintar anak-anak semuaa,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0OMsgMqQJ
“Hahaha,” keempat remaja itu tertawa tergelak-gelak.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwTHANWoKe
“Berzina itu nikmat, iya nggaa?” Ummi Nisa yang mulai terangsang akibat ceramaha nakalnya itu meremas-remas payudaranya sendiri dengan gaya menggoda.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSufJzvGmPQ
“Iya buuu, setujuu,” Lukas yang belum dapat giliran untuk mengentot memek Ummi Nisa itu tak sabaran dan bangkit. Ia setengah berlari menuju Ummi Nisa dan langsung meremas buah dada Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCv62DAawb
Ummi Nisa menepis tangan Lukas itu, “Kamu! jangan kurang ajar ya!”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBIdemKKdz
“Ustadzah, contohinn cara berzinaahh,” ucap Alex yang ikut bangkit dan menyergap tubuh Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvD3xsk6YZx
“Jangannn, jangan begini, nanti ustazah laporin ke Pak Ustadz lhoo,” Ummi Nisa bergaya merengek seperti wanita yang menolak diperkosa. Gayanya yang menggoda seperti itu membuat Lukas kian gemas. Dilumatnya bibir Ummi Nisa, “jang....ahhh,” Ummi Nisa balas melumat bibir Lukas. Gairahnya kini kembali naik.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMPkAAmdow
Ferdinand dan Daniel ikut menggerayangi tubuh Ummi Nisa. Tangan keempat remaja itu buas meremas-remas tiap bagian tubuh sang Ustadzah itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkACnfjxpSd
KREEKK.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2cE50a5JE
Gamis bagian toket Ummi Nisa itu robek, diikuti bagian memek lalu hampir semuanya robek. Keempat remaja itu tak peduli merusak kain mahal itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXYV0yXab9
“Nghhh, anak nakalll kalian semuaaa,” rintih Ummi Nisa. “Kalian bikinn Ustadzahh ketagihan zinahhh, nghhhh,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgwgrViBzF
Ustadz Malik yang sedang berkhutbah tak tau bahwa latar rumahnya yang susah payah telah ia renovasi ini sekarang tengah digunakan istrinya untuk mengajari empat remaja kafir tentang mengapa zina itu baik.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Zw3v4x6Tm
“Ouhhhh,” Ummi Nisa mendesah keras. Ia pasrah ketika Alex menarik tubuhnya dan menyuruhnya untuk ‘rebahan’ di atas tubuh pemuda itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡerpXWz3HeI
“Ummi masukin memeknya Ummi ke kontolku,” ucap Alex yang tiduran di lantai.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtcfg76ESLV
Dengan posisi Alex ditindih Ummi Nisa begini, lubang anusnya akan lebih mudah dimasuki dari belakang.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QHNmMC3bI
“Iyaa,” ucap Ummi NIsa. Tangannya bergerak untuk memasukan kontol Alex ke dalam memeknya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoLLgxBfKS
Sleephh.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIG7nJviGaA
“Mmhhh,” lenguhan Ummi Nisa terdengar merdu ketika kontol berkulup itu dengan mudah memasuki memeknya yang telah becek.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfnrEwLsLn
Dari belakang, Lukas yang staminanya masih penuh itu mengepaskan kontolnya di bibir lubang anus Ummahat ahli ilmu agama itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQXAHUypcn
“Kuentot anusnya Ummi ya?” tanya Lukas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszBpNCJou5
“Iyaaah, semua lubangg punya Ummi harus disilaturahmi-in sama kaliann, memekk, anuss, muluttt, semuanyaaa, mphhhh, nghhhh,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0PMmxdWUF
Blesshh.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4BfVRlYITF
Kontol Lukas itu dengan mudah masuk ke dalam dubur Ummi Nisa. Karena sudah pernah di anal sebelumnya, kali ini anusnya Ummi Nisa lebih mudah mekar dan kontol pun lebih mudah bersilaturahmi ke lubangnya itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Iwq2zhQRZ
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3gfnrCNDy
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbLvz0IAoH
Lukas dan Alex mulai menggenjot anus dan memek Ummi Nisa berirama. Tangan dan mulut Alex tak tinggal diam ikut merangsang buah dada montok sang Ummahat itu dengan gemas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdCdWRNXgKo
“Ahh, ahh, ahhh,” Ummi Nisa mengerang. Masih ada sedikit rasa sakit di anusnya tapi batang kontol hitam Lukas yang menekan-nekan dinding anusnya tanpa ampun itu membuatnya tetap merem melek merasakan kenikmatan syahwat untuk yang kesekian kalinya, apalagi ditambah kontol Alex yang menujah memeknya itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsrKvOjHE5
“Ouhhhh, ouhhhhh,” Ummi Nisa mendesah keenakan dientot dua lubangnya tapi tetap saja ia merasa ada yang kurang. “Danielll, entottt mulutt Ummiii, zinahinnn mulutnya Ummi nakkk,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlaITBDrxM2
Daniel tersenyum dan datang menghampiri Ummi Nisa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtmLorgSjl
Plakk!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xrsJhGGvh
Ditamparnya pipi Ummi Nisa hingga menoleh ke samping. Daniel berdiri di samping kepala Ummi Nisa dan menyodorkan kontolnya untuk dikulum.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46CQ0qIC5z
“Hmmpphh,” Ummi Nisa mendesim mengulum kontol kafir dihadapannya itu. Ia mencium bau memeknya sendiri di kontol Daniel tapi anehnya ia tak merasa jijik. Ia malah makin bergairah. Dihisap-hisapnya kontol itu dengan liar.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAC2L1huqoU
Sluuurp. Sluuurp.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CHrYeJFVX
Ferdinand yang terakhir menghampiri Ummi Nisa. Dia membelai kepala Ummi Nisa yang tertutup jilbab itu. Ditatapnya wajah Ummi Nisa yang nampak keibuan dan alim itu, wajah yang sangat cantik. Namun, ia tahu kalau dihiasi oleh peju kafir dirinya dan ketiga temannya wajah sang Ummahat itu akan jauh bertambah cantiknya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXzATlL83y
Diraihnya tangan Ummi Nisa dan dibimbingnya menuju ke kontolnya. Tanga itu langsung mengocok-ngocok kontolnya lembut, kemudian makin lama makin cepat, seiring kepalanya yang bergerak maju mundur menyepong kontol Daniel.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3ZlpLfGEf
“Hhhh, peretnya memek Ustadzahhh, anjinggg, memek alim nihhh, ahhh rasakan kontolku rasakann!!!” Alex memaki-maki sambil menghujamkan kontolnya tanpa henti dengan liar. Memek Ummi Nisa memang sudah licin tapi tetap terasa peret memijat dan meremas batang kontol kedua remaja kafir itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK6CqBON6Uv
“Anusmu udah mirip kayak memekk Ummiii, peret bangetttt lonteeee,” ucap Lukas yang juga memaki-maki Ummi sambil terus menyodok-nyodokkan kontolnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUfDXeiJke
Daniel meraih kepala Ummi Nisa dan menggerak-gerakkan kedepan dan belakang agar lebih cepat menyepong kontolnya itu, “Argghhh, Ummiii aku mau crottt,” ucapnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibqtgvWfRk
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfHKr8ZU9N
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivmRPW1U1Y
“Gw juga mau crot anjingg,” ucap Alex yang mengeraskan sodokan kontolnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwITZHkPDY
“Samaa, tanganya lonte satu ini jago banget bangsatt,” ucap Ferdinand.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYZHU2KsxZ
Bentar Lex, gw juga mau crot kita samainn bareng-bareng,“ ucap Lukas.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWXuKdCllV2
Plok! Plok! Plok!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqevfNpmck
“Arghhhh,” Keempat remaja itu mengerang panjang dan disaat bersamaan mereka memuntahkan cairan hangat peju mereka.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ718TjWajCl
Crot! Crot! Crot!
“Mphhhhhhhh,” mata Ummi Nisa membeliak merasakan semburan sperma di memek, anus, mulut dan wajahnya. Merasakan kehangatan pancutan itu tubuh Ummi Nisa bergetar hebat, memeknya mengempot kuat lalu matanya membeliak merasakan kenikmatan orgasmenya. Dia ingin menjerit tapi mulutnya penuh disumpal oleh kontol Daniel.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMDQdWeQ2G
Alex, Daniel dan Lukas mencabut kontol mereka dari lubang suci Ummahat itu. Bersama dengan Ferdinand, mereka memuncratkan pancutan-pancutan terakhir sperma mereka di tubuh dan wajah Ummi Nisa yang basah berlumuran keringat dan air mani itu.
“Ahh,” Lukas mendesah puas setelah menikmati langsung enaknya mengentot lubang anus peret seorang Ummahat.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLpXWWj7N2
Selesai perzinahan itu, jam sudah menunjukkan pukul setengah satu. Ustadz Malik yang biasanya masih berbincang-bincang di masjid selepas shalat jumat pasti sebentar lagi beranjak pulang. Keempat remaja itu melihat latar rumah Ummi Nisa yang sekarang penuh dengan sperma.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiuC8I7w2SP
“Ummi jilatin spermanya sampe bersih ya,” ucap Alex. “Kita balik ke ruang tamu dulu.”
Keempat remaja itu lalu balik ke ruang tamu meninggalkan seonggok tubuh Ummahat yang belepotan sperma itu. Tubuhnya masih bergetar-getar saking hebatnya orgasme yang dirasakannya tadi.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2GYjHGNwz
“I-iya,” jawab Ummi Nisa lirih. Ia yang berbaring lemas dengan nafas terengah-engah itu mulai menjilati peju di sekitar bibirnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgWWxVR3qn
***
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFcIRIUhRs
Ustadz Malik pulang berjalan kaki dari masjid seusai shalat jumat. Dari jauh, ia sudah bisa melihat ada mobil yang biasa ditumpangi Alex dan teman-temannya terparkir di depan rumahnya. Alex sama yang lainnya pasti lagi belajar sama Ummi, gumamnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7IPG7r3Mp
“Assalamualaikum,” ucap Ustadz Malik.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFshnqJBOLz
Begitu masuk ke dalam rumah, ia melihat keempat remaja itu sedang duduk bersama istrinya mengobrol. Namun, ada suatu keanehan yang membuatnya tak nyaman, istrinya itu sedang duduk di pangkuan Alex. Apalagi, ia melihat pakaian yang dipakai istrinya itu sudah kelewat batas. Gamis ketat berwarna putih yang membuat payudaranya sangat menonjol, bahkan putingnya saja nyeplak.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYifDn7Qqjh
“Waalaikumsalam,” jawab Ummi Nisa dan keempat remaja kafir itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUXVKemIEg
Tak seperti biasanya, Ummi Nisa kali ini tidak meraih tangan Ustadz Malik dan menciumnya. Hal itu tambah membuatnya tak nyaman. Ustadz Malik kemudian ikut duduk di seberang Alex dan Ummi Nisa, ia yakin sekali ia melihat pinggul istrinya itu naik-turun dan bergoyang diatas pangkuan Alex samar-samar.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvguNydVc4U
“Ummi kok duduk di pangkuan Alex begitu?” tanya Ustadz Malik akhirnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhY4dWr1Mrm
“Ah, ini Alex pengen gini, katanya ngingetin dia pas kecil kan suka duduk di pangkuan ibunya, terus ceritanya mau balas jasa, jadi gantian Ummi yang duduk di pangkuannya gitu, Ummi jad pengganti Maminya gitu lho bi,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGzA81gH1N
“Oalah,“ Ustadz Malik mengangguk-angguk.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT28JeXutZk
Ustadz Malik walaupun tak nyaman tapi tak berani menegur karena ia tahu kalau menyangkut urusan Mmainya yang sudah wafat Alex pasti sensitif. Ia tak mau membuat situasi menjadi runyam.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfyiTShKg4
“Iya, Pak Ustadz. Maaf ya ngerepotin istrinya Pak Ustadz.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqpvicxJhv
“Ah, gausah minta maaf Lex. Gapapa kok, Pak Ustadz sama Ummi Nisa bakal membantu sebisa mungkin,” ucap Ustadz Malik. “Kalian kan juga udah bantu-bantu kita berdua banyak banget.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSrbZds71X
Kecurigaan dirinya terhadap Alex dan teman-temannya kal ini mengurang karena alasan Alex itu. Namun, perilaku istrinya itu yang tak bisa ia toleransi lagi. Putingnya jelas-jelas nyeplak keliatan, bagaimana pantas seorang Ummahat pakai pakaian seperti itu?
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQ9Wx4dR7Y
Setelah sedikit berbincang-bincang, Ustadz Malik mengajak Ummi Nisa untuk ke belakang, “Ummi ikut Abi ke dapur sebentar ya.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhZgnmREqy
Singkat dan tanpa penjelasan apapun. Tanda bahwa Ustadz Malik hendak menegur istrinya itu. Ustadz Malik bangkit duluan dan berjalan menuju dapur tanpa menoleh ke belakang. Mau istrinya itu mengikuti dirinya atua tidak terserah dia.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡel9Jdt9UIT
Setelah Ustadz Malik pergi dari ruang tamu itu, Daniel tertawa kecil, “Kan rencana gw berhasil, apa gw bilang?” ucapnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPVjazWsGo
Alex tersenyum, ia menyodok-nyodokkan pinggulnya keatas membuat Ummi Nisa mendesah kecil. Daritadi memang Ummi Nisa tengah menduduki kontol Alex itu dengan hanya ditutupi gamis dan kaleng kue kering yang menumpuk di meja, sehingga Ustadz Malik tak tahu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCn5oggKnoF
Plop.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRHv1g6O1O
“Mmhh,” Ummi Nisa melenguh ketika ia berdiri dan melepaskan kontol Alex dari memeknya. Sebenarnya ia lebih memilih untuk terus mengulek-ulek kontol Alex daripada ikut suaminya ke dapur. Tapi imagenya sebagai istri soleha tak boleh dirusak, setidaknya sampai Alex dan kawan-kawannya itu memerintahkan dirinya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQi9WTqAx2
“Ingat perintah kita tadi Ummi,” ucap Alex ketika Ummi Nisa hendak berjalan menuju dapur.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8unxLixLU6
Ummi Nisa berbalik dan mengerlingkan matanya, tidak mungkin ia lupa.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRg2uyBHEg
Di dapur, Ustadz Malik sudah menunggunya sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. “Ummi kok pake gamis kayak gitu dihadapan Alex sama temen-temennya?” tegurnya terhadap sang istri.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOP7eyAXMA
“Ini Bi?” Ummi Nisa menunjuk gamisnya. “Sebenernya Ummi tadi nungguin Abi pulang shalat jumat terus Alex sama yang lain dateng, Ummi tuh dandan gini pengen ngelayanin Abi.” ucapnya dengan nada manja.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjG2UUecvo9
“Tapi kok Umm- mmhh,”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWdH2HWenU
Ucapan Ustadz Malik terpotong ketika Ummi Nisa langsung menyosor bibirnya. Ustadz Malik awalnya kaget namun lama kelamaan ia mulai membalas lidah Ummi Nisa sampai keduanya berpagutan, lupa akan apa tujuannya datang ke dapur tadi. Ia merasakan rasa aneh seperti asin dan gurih ketika ia berciuman dengan istrinya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2JvCTILo3
“Ummi habis makan mayonnaise?” tanya Ustadz Malik di sela-sela ciuman mereka.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PuieWzFus
“Iya Bi,” jawab Ummi Nisa. Suaminya itu entah bodoh atau terlalu polos, pikirnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡala7QHGG4T
Mereka berdua lalu berciuman sesaat. Tangan Ummi Nisa mulai menyelinap ke dalam sarung suaminya, dan ia mengarahkan tangan sang suami itu untuk meremas-remas dadanya. Tangan Ustadz Malik meremas-remas dada jumbo nan kenyal milik Ummi Nisa itu dengan lembut dan penuh perhatian. Berbeda jauh dari apa yang sang istri inginkan, toketnya itu harus disiksa, diremas dengan kasar, ditampar dan ditarik-tarik putingnya hingga memerah.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRY6kOex2i4
Akhirnya karena tak tahan akan rangsangan dari sang suami yang mengecewakan itu, Ummi Nisa melepas ciumannya. Ia lalu turun berlutur dan membuka sarung Ustadz Malik. Kontol tanpa kulup suaminya itu sudah mengacung keras walaupun ukurannya tetap saja kecil.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBGVxwt8uT
“Ada Alex sama temen-temennya di depan Ummi,” ucap Ustadz Malik khawatir.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEagBGKquH
“Gapapa Bii,” ucap Ummi Nisa. “Ummi pengen puasin Abi.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSC52j6VuC
Sluuurp. Sluuurp.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5d001DhKft
Ummi Nisa mulai menjilati kontol suaminya itu. Kali ini dirinya lebih bersiap agar tak tersedak seperti dulu ketika suaminya tiba-tiba crot duluan. Ummi Nisa melahap kontol suaminya itu hingga ujung pangkalnya. Tak sulit karena ia telah terbiasa dengan menyepong kontol Alex dan teman-temannya yang besar dan panjang.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qDkAJCjGh
Tak sampai lima menit ia merasakan kontol suaminya itu berkedut-kedut, Ummi Nisa langsung memundurkan mulutnya sedikit.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEJox2eUkh
“Mmhhh, Ummmiiii ,Abii mau keluarr,” erang Ustadz Malik.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56d9At9ntl
Crot! Crot! Crot!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHCJQP8iAY
Ummi Nisa membuka mulutnya lebar-lebar untuk menampung peju suaminya itu. Setelah suaminya itu selesai crot, ia segera berdiri dan setengah berlari menuju wastafel untuk memuntahkan seluruh peju suaminya itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJmUdsjplMX
Cuh! Cuh!
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jKvPttwQ8
Setelah itu, Ummi Nisa mencuci mulutnya dengan air keran dan mengelap mulutnya sampai bersih.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2r8w28TZs
“Enak banget Ummi,” ucap Ustadz Malik yang terengah-engah keenakan akibat disepong.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbO8xYCrDf
“Iya Bi, kan sudah jadi kewajiban istri soleha buat muasin nafsu suaminya..”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZoP2ddYj5
Hilang sudah semua teguran yang hendak Ustadz Malik katakan tadi kepada istrinya. Ia tak ingin membuat mood Ummi Nisa rusak, apalagi dia baru saja memuaskan syahwatnya tadi.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2x781q4n3Y
“Em.. Ummi balik duluan ke ruang tamu ya Bi,” Ummi Nisa meminta izin suaminya. “Abi dicuci dulu itu di kamar mandi.” ucapnya sambil menunjuk kontol Ustadz Malik yang masih ada sisa peju menempel.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHoIX4RbA1z
“Iya Mi, Ummi balik duluan aja.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNgZZSxCdh
Ummi Nisa lalu segera balik ke ruang tamu sedangkan Ustadz Malik pergi ke kamar mandi.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVb0GdLHJj
“Ummi tadi telen pejunya Pak Ustadz?” tanya Ferdinand setelah Ummi Nisa kembali.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUdQKVjKk2
“Engga dong hihihi,” jawab Ummi Nisa. “Mulut Ummi cuma buat nelen peju kafir kalian.”
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLdz2pIn5G
“Terus Ustadz Malik curiga ga kalo di mulut Ummi ada pejunya kita?” tanya Alex. Sebelum Ummi Nisa menyepong suaminya itu, dirinya telah memerintahkan Ummi Nisa untuk menyimpan peju mereka di mulutnya.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjB0kmy86J
“Ngga, dia malah tambah semangat nyium Ummi. Suka kali sama peju kalian hihi,” Ummi Nisa tertawa kecil. Ia ikut duduk kembali bersama keempat remaja kafir itu.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnafsuvna3m
“Hahaha,” keempat remaja itu tertawa terbahak-bahak.
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3cTqUVaJHa
Beberapa menit setelah Ummi Nisa kembali, Ustadz Malik ikut kembali duduk bersama mereka. Mereka berenam lalu berbincang-bincang ria seakan-akan tak ada jejak perngentotan di rumah ini tadi.2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsSYyxQbxD
***
[Karya ini milik @MirzaAli1. Dijual hanya melalui Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan Telegram @MirzaAli1 dengan harga 9rb per chapter. Pembayaran tersedia melalui Gopay, Dana, Shopeepay, dan Ovo.]
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdSkrAUm52
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaamwCEX37
2951Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgX1intdtQ
