x
Aku terus merasa bersalah sejak hari itu, setiap aku ingin Sholat dan mengaji aku teringat perzinahanku dengan Gus Akira. Saat aku tidur, bayangan Gus Akira selalu muncul dalam setiap mimpiku—menghantuiku setiap saat.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqoXYbyxuw
"Mi... Kok ngak dimakan? Umi sakit ya?" tanya Jefri melihatku yang melamun.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRJYnAOuPm
"Gak papa kok Jef, Umi sehat wal Afiat. Jefri gimana sekolahnya? Lancar?"
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9KIN7nTFZ
"Em sebenarnya Jefri lagi bertengkar ama teman Jefri, Mi."
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGzyu60KFY
"Hah!? Bertengkar!? Kenapa?"
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63tioayIaf
"Dia ngehina Umi! Dia bilang Umi pelakor! Padahal kan enggak! Jadi Jefri pukul wajahnya ... Terus dia nangis, dan manggil Pak David."
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUOgbS3jwI
"Eh!? Umi gak tau semua itu!? Kenapa kamu gak beritahu Umi sebelumnya!?"
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolRx0oOwQk
"Yah, habis Umi keliatannya kek lagi sakit. Jefri jadi gak tega."
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ulBGUaO2L
"Gak boleh gitu Jefri, kamu udah minta maaf ama dia? Kalian udah baikan?"
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFCMaQW7YY
"Belum Umi, kami masih musuhan. Dan Jefri gak mau baikan ama dia sebelum dia minta maaf ama Umi!" tegas Jefri.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4oFw6KYfJ
Kuelus rambut Jefri yang hitam bergelombang itu sambil tersenyum, "Makasih ya Jefri udah belain Umi. Tapi berantem itu gak baik, ntar Umi temenin kamu deh minta maaf ama temenmu itu."
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZpbK3lo9n6
"Kalo dia gak minta maaf duluan, Jefri gak mau minta maaf. Titik."
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6e8XOWk8Iv
Jefri merajuk, lalu bergegas pergi setelah menghabiskan makan malamnya meninggalkanku yang khawatir padanya.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgnlQorG5u3
*****
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpCIJKXS9C
Keesokan harinya, aku bertemu pak David untuk membahas tentang perkelahian Jefri. Pak Jefri pun menjelaskan, kalau sekarang teman Jefri itu sangat takut padanya hingga gak mau berangkat sekolah lagi.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgETgfqC3jH
"Beneran, Bu Farah. Anton gak mau sekolah lagi, katanya takut ama Jefri," jelas Pak David.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvJnd9QbUY
"Astaghfirullah hal azim, begitu ya, Pak. Makasih udah ngasih tau, oh iya Pak, punya alamatnya si Anton gak? Saya mau minta maaf secara pribadi ama dia."
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkiSiyI2QYv
"Ada Bu Farah, tapi sebaiknya Bu Farah jangan pergi ke sana sendirian. Bapaknya Jefri itu anggota ormas yang sering malakin pedagang di pasar. Takutnya terjadi sesuatu yang gak diinginkan kalau Bu Farah pergi sendiri, kalau mau bisa saya temenin Bu Farah."
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJZ6OopQ4k
Aku mengangguk setuju, lalu kami pun janjian untuk menemui Anton di rumahnya setelah sekolah selesai. Kuajak Jefri ikut bersamaku untuk minta maaf, dan kuikuti Pak David dari belakang menaiki PCX putihku.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphXfIbDi00
Rumah Anton terletak di belakang pasar, jalannya berbatu dan berlubang hingga membuatku harus berhati-hati mengendarai PCX-ku. Setelah sampai terlihat Anton tengah membantu Ibunya memotong kain mori untuk bahan pakaian batik.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYI5Cf5ZGsk
Saat kami tiba, Anton langsung panik dan bersembunyi di belakang Ibunya yang lumayan cantik dengan rambut pendek sebahu dan sebuah tato di lehernya.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5q9lvbFOh
"Eh, pak Guru. Ada perlu apa kemari?" tanya Ibu Anton.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EpaGdmfYF
"Ini, jadi sebenarnya...."
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOk1TMSigeD
Pak David pun menjelaskan alasan kami bertiga datang kemari, dan melihat ketulusan kami—Ibu Anton pun membujuk Anton untuk lebih dulu minta maaf padaku.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyP2sCqMAM
"Ma-maad Tante... Ucapanku ku... Kurang ajar," kata Anton sembari menunduk tak berani menatap wajahnya.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQuDijrBAW8
"Gak pada, Ton. Jadikan ini pelajaran ya..." balasku sambil tersenyum ramah.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJrQ1NdNUd
Anton mendongak, dan wajahnya langsung memerah tersipu melihatku. Aku mengernyit sebentar, saat kulihat Anton mulai celingak-celinguk merasa nyaman saat ada di sampingku.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4xjavIxC5
"Kenapa Ton, kok kayak orang bingung?"
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtNMY0U54c
"Gak papa, Tante. Gak papa, kok," jawab Anton sembari menunduk, dan sedikit melirik ke arah dua payudara besarku yang tertutup oleh hijab coklat.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMosPRJXy08
Aku tersenyum simpul, yah namanya juga laki-laki wajarlah dia punya ketertarikan pada asetku yang besar dan sangat kubanggakan ini.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgqhieM6atM
"Nah, Jefri. Ayo sekarang minta maaf ... Antonnya kan udah minta maaf," kataku pada Jefri yang memalingkan pandangannya dari Anton.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡySbQj6xWmq
"Iya, Mi."
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pKmfn3M7s
Jefri menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Anton secara terpaksa, Anton menyambut tangan Jefri, dan mulai meminta maaf padanya.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm56YaHOlgu
"Maafin aku Jefri, Ibumu itu cantik banget, mana mungkin dia pelakor," kata Anton polos.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBoHsU5u8QQ
Jujur saja mendengar kata itu keluar dari seorang bocah, aku rada kesal. Untung Jefri menerima permintaan maaf Anton, dan mereka pun kini telah berbaikan.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBODF8MAnr5
Saat kupikir semua sudah selesai, sebuah tangan kasar tiba-tiba meremas pantatku dari belakang. Aku reflek beranjak dan menampar pemilik tangan itu dengan sigap, dan mulai memasang wajah garang.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLctXtBF1R
"APAAN SIH!? KOK PEGANG-PEGANG!" seruku marah.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCeZO44337k
"Bapak!"
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFlqXlai2B
Anton tiba-tiba memanggil pria kurang ajar itu dengan sebutan Bapak, kulihat perawakan pria itu yang acak-acakan dengan tato di tangan kanan dan kirinya. Matanya sayu, dan bau alkohol tercium dari mulutnya yang bergigi maju.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLob7Obefx0
"Ahh! Maaf! Maafin Suami saya Bu Farah! Maaf," kata Ibu Anton yang dengan sigap menyeret suaminya menjauh.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oNE1RXnR6
"Siapa tu, Nduk! Bening bener! Temenmu?" kata Ayah Anton sambil cegukan dengan wajah memerah karena mabuk.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOI4q4PSrqf
"Bukan siapa-siapa, Anton bawa Bapak kamu masuk!"
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxcnrDmMidO
Dengan sigap, Anton pun membawa Bapaknya masuk ke rumahnya, sambil merasa tak enak padaku, dan Jefri. Setelah masuk, Anton langsung menutup pintu seakan tak ingin Bapaknya keluar lagi.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtfg2CloTf
"Maafin Suami saya ya Bu Farah, dia emang gitu. Kalo mabuk sering kurang ajar," kata Ibu Anton dengan raut sedih.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0BNPgSGjX
Aku benar-benar kesal pada laki-laki itu, namun untuk menghormati Ibunya Anton aku menahan emosiku, dan meminta pamit padanya, sambil menitip salam pada Anton.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcDe9bK33e
Setelah kami bertiga pun pulang ke rumah masing-masing, sebelum berpisah Pak David meminta maaf padaku karena hal tak terduga itu sebelum kami berpisah. Setelah pulang, aku langsung mandi dan bersiap berangkat untuk mengajar di TPQ dengan perasaan dongkol pada Bapaknya Anton.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewvJalTFxV
"Pria kurang ajar itu! Berani banget dia ngeremas pantatku!" umpatku sambil berkendara menuju TPQ tempat aku mengajar.
5560Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡppMwMpkn0J
Tanpa aku tahu, tindakanku hari itu akan membuatku menyesal sepanjang hidupku. Bapaknya Anton, Bagas itu ternyata lebih berbahaya dari yang aku duga, tanpa aku sadari ... Dia diam-diam menguntitku sejak saat itu, dan mulai mengumpulkan informasi tentangku untuk memulai rencana jahatnya.
