x
Langit sangat mendung saat aku hendak berangkat untuk mengajar, hari itu aku pergi sendirian—Jefri tak bersamaku, dia sedang berlatih futsal bersama teman-temannya untuk seleksi POPDA. Mengendarai PCX putihku, aku melewati jalan sepi yang biasanya aku lalui sebagai jalan pintas untuk menuju TPQ.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAaXH17C6I
Saat aku tengah buru-buru, dua montor gigi bersuara bising tiba-tiba mengapitku dari depan, dan belakang. Kulihat ada 3 orang pria, satu berkendara di belakang sementara yang lain boncengan di depanku.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnOqeBHvp5
Aku tak bisa memacu montorku untuk mendahuluinya, karena montor di depan selalu menutupi jalanku untuk kabur. Keringat dingin mulai mengucur dari dahiku, saat aku tahu pria di belakang adalah Bapaknya Anton.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8bMBTMC7v
"Menepi Ukhti! Menepi!" teriak Bapaknya Anton dari belakang sambil mengeluarkan parang yang ia bawa.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWxrKllXXS
"Hiii..."
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Li94s8pPf
Aku bergidik ngeri, kucoba menggas montorku untuk kabur dari mereka ... Namun montor di depanku tiba-tiba melambatkan jalannya, dan menendang montorku hingga hilang keseimbangan.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp4uPFCZMjO
"Aaaaaaa!"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDEB5HkHf0s
Aku berteriak saat montorku mulai oleng, beruntung saat itu aku jatuh ke tanah berumput yang basah tepat satu kilometer dari persawahan.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsvBc9jhwG
"Aaaaah sakitt! Aaaa!" rintihku, sambil memegangi kakinya yang ketindihan montor.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkqdF4gPYS
Saat aku tengah kesakitan, bapaknya Anton dan temannya memanfaatkan itu untuk mengepungku. Pandangan mereka seperti binatang buas, dan penampilan mereka kumal seperti belum mandi, dari mulut mereka yang terbuka aku bisa mencium baju alkohol yang menyengat—tampaknya mereka sedang teler.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvApPv9Vi0P
"EDANN! BENING bosss! Teteknya gede lagi!" ucap seorang pria dengan gigi tonggos, dan rambut gondrong.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUTh6oqYBv
"Kayaknya enak nih kalau dijepit tetek gede macam itu," tambah pria hitam bertopi dengan perawakan tinggi.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FM94nFeV3
"Kalian cepat ikat dia!" perintahnya ayahnya Anton yang langsung membuat wajahku pucat dan jantungku ingin lari.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFVIr5FOER
"Aaaaaaarhhh! Tiiidaakk! Lepassinn! Aaarrhhkk! Toolooongg! Tolong!"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3rnPkyaJX
Pria gondrong membekap mulutku dari belakang sambil merangkulku, sementara pria tinggi mengambil tali rafia untuk mengikat tanganku ke belakang. Aku meronta sekuat tenaga sambil menangis memohon mereka melepasku, namun aku tak berdaya—pria-pria ini terlalu kuat buatku.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtulfO4drcS
"EDANN! Susunya tumpah-tumpah kalo dikenyot gak bakalan abis ini!" kata pria gondrong yang membekap mulutku dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya meremasi kedua payudara besarku.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLXy96eyKO
"Hmmmm!"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlU0Z41o2vP
Aku ingin menangis, harga diriku sebagai perempuan telah jatuh. Mereka bertiga lalu menyeretku untuk naik ke montor bapaknya Anton untuk dibonceng, aku dihimpit oleh pria gondrong dan bapaknya Anton, dan dibawa pergi ke sebuah gubuk yang tak jauh dari tempat tadi.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyYPPHJ4jVd
Aku begitu ketakutan saat ketiga pria kasar itu melempar tubuhku ke sudut ruangan dan menyeringai bagai binatang buas. Bapaknya Anton yang terlihat seperti pemimpin mereka itu mulai mendekatiku, dan menjambak sanggul rambutku dari balik hijab hitam yang kukenakan.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LZIGf7VOd
"Ukhti tahu kan harus ngelakuin apa, Ukhti ini tahu gak, semenjak saat itu aku gak bisa berhenti mikirin ukhti. Pantat semok Ukhti itu bikin aku kebayang tiap malam, gimana rasanya," kata Bapaknya Anton.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZZRrger6U
Ia menjambak rambutku dengan kasar, lalu menampar wajahku sambil tersenyum hingga membuat pipiku memerah. Aku tak bisa berteriak, mulutku tersumpal oleh kain, aku menangis saat ditampar, rasanya sakit sekali ... Bahkan suamiku maupun orangtuaku sendiri gak pernah menamparku.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLjeBG7rYb
"Ukhti paham kan, kalau Ukhti teriak, dan melawan kami bisa menyakiti Ukhti lebih buruk. Jadi pasrah aja, puasan kami bertiga, dan Ukhti nanti bisa pulang dengan selamat. Paham?"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKX7hg9lEDC
Aku mengangguk pelan dengan gemetar, wajahku memerah karena tamparannya.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuMlSh2QDX
"Bagus, Ukhti paham. Sekarang! Sepong kontolku!"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrJQw0ao4l
Bapaknya Anton melepas celananya, kontolnya yang dihiasi oleh jembut keriting yang tebal itu pun melompat keluar dari kandangnya. Kontolnya sangat hitam dengan kepala jamur berwarna merah tua, ukurannya tak terlalu besar dan tak terlalu kecil—standar untuk orang Indonesia.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Knf3CH96k
"Cepat sepong Ukhti!" ucapnya sembari melepas kain yang menyumpal mulutku.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrlTUFVCFem
Aku memandang kontol Bapaknya Anton dengan wajah memerah, rasanya baru kemarin aku bermain dengan kontol selain punya suamiku, dan sekarang aku harus mengurus kontol antah berantah yang akan memperkosaku.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEEgoMJIgJ
"Cepat Ukhti! Buruan udah keras ini!"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Vs1sjlst0
Perlahan kudekati kontol itu dengan malu-malu, baunya sangat menyengat dan jembutnya terlihat mengembang hingga membuatku jijik.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLNwsMMcZ9
"Buruan! Mau aku pukul lagi!"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uh1JVf6hR
Aku buru-buru menggenggam kontol hitam berurat itu dengan tanganku, rasanya panas dan aku merasa sedikit kontraksi saat aku menyentuh kulitnya. Si gondrong dan si tinggi memperhatikanku dari samping sambil menelan ludah, dari bawah aku bisa melihat kontol mereka mengembang dari balik celana jeans lusuh yang ia kenakan.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKX3QVTdxLo
"Jangan dipegang aja! Buruan masukin ke mulut!"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Gc6zq1fPB
Matanya berkaca-kaca—ingin menangis, namun aku tetap membuka mulutku untuk menelan kepala jamur Bapaknya Anton. Saat lidahku menyentuh kepala jamur merah tua itu, Bapaknya Anton tiba-tiba tersentak, dan sontak saja kontolnya langsung menerobos masuk semakin dalam ke mulutku hingga membuatku kesulitan bernapas.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA42YqmJiC3
"Uhh! Hkk!"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7477AyQhd
Aku mencengkram kakinya sambil memukul-mukulnya kecil, Bapaknya Anton hanya tertawa sambil melihat tingkah menyedihkanku lalu memaju mundurkan pinggulnya tanpa persetujuanku.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpxxmfexbu
"Hukkk! Emhhh!"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGtWKGx5Br
Tenggorokanku terasa sangat sakit karena Bapaknya Anton terus menyodoknya dengan kasar, dengan disaksikan oleh anak buahnya—Bapaknya Anton memperkosa mulutku dengan brutal.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpd2R7Vi0Ta
"Ahhh! Uhhh! Edan! Cuma mulut udah seenak ini! Apalagi memeknya! Ahhh"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6sYc878GE
Kepalaku ia maju mundurkan mengikuti gerakan pinggulnya, aku mendelik menatapnya dengan mata merah karena susah napas, kurasakan kontolnya mulai membengkak, dan mulai berkontraksi.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyIR4hX5ir
"Ohhh! Ukhti!"
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aorTwxxDA
Bapaknya Anton orgasme, semburan peju kental berbau menyengat memenuhi kerongkonganku hingga membuatku terbatuk-batuk. Saat kontol itu keluar, aku langsung muntah dengan kepala tertunduk, dan mata berkaca-kaca.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6O6KEveFh
"Haaah... Enak tenan! Pejuku ini udah kayak disedot abis ama mulutnya Ukhti."
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKN0gzdPOz
Bapaknya Anton duduk di atas meja reyot untuk beristirahat, melihat hal itu si gondrong dan si tinggi, meminta izin untuk merasakan service dari mulutku pada Bapaknya Anton.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TinEofnvL
"Pake aja, enak! Sekalian bugilin! Oh iya sisain hijabnya aja," ucap Bapaknya Anton.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxeii9hAqJb
Sambil tersenyum mesum kedua pria kasar itu mendekat ke arahku yang tengah menangis tanpa suara, tak jauh berbeda dari bos mereka—mereka sangat kasar. Mereka berdua memakai mulutku seperti onahole, memaksaku menelan benih mereka dan menamparku jika aku batuk. Dalam sekejap mulutku telah dipenuhi oleh Peju mereka, gigiku yang putih berlumur peju, dan lidahku terasa sangat asin.
3813Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgbgJCDsSo
