
Satu dorongan kuat menghujam dalam rahimku yang panas, semburan sperma kental menyembur memenuhi rahimku dari kontolnya yang tebal dan berurat. Kumisnya yang tebal menggesek kulit payudaraku saat ia menjilati putingku yang kecoklatan, jembutnya yang lebat menggesek vaginaku saat kami bersenggama.
11149Please respect copyright.PENANAIHvObPLnWR
"Dek Farah, memekmu tetep rapet meski udah brojol, gimana rahasianya?" puji Kyai Subkhi sambil mencium bibirku dengan gemas.
11149Please respect copyright.PENANAWHVloGHCbw
"Ah, Abi bisa aja ... bukan memekku yang rapet, kontol Abi aja yang terlalu besar, hehe," balasku sambil tersenyum.
11149Please respect copyright.PENANAE9sheUppNV
"Hehehe! Dek Farah bisa aja," ucapnya sembari mencubit putingku dengan gemas.
11149Please respect copyright.PENANAeTu7G7OMlx
Aku menjerit kecil atas cubitan Kyai Subkhi, lalu kami pun melanjutkan pergumulan kami sambai waktu subuh tiba, dan lanjut sholat subuh berjamaah setelah mandi bersama.
11149Please respect copyright.PENANApK5odXMb5T
Kyai Subkhi adalah suamiku, usainya dan aku terpaut 30 tahun, dan dia adalah mantan guru ngajiku. Aku menikah dengannya di usia 21 tahun, dan menjadi istri keduanya dengan restu istri pertama, Nyai Hanifa. Setelah dua tahun menikah aku melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan, buah cintaku dengan Kyai Subkhi.
11149Please respect copyright.PENANA90r8j2GB48
Di tahun-tahun pertama pernikahan kami, aku terus digenjot Kyai Subkhi tanpa henti sampai aku kecanduan akan seks dengannya, sampai memasuki usia pernikahan kami ke-8 sikapnya padaku mulai berubah cuek, dan saat aku sadar akan perubahan sikap itu, Kyai Subkhi meminta izin padaku untuk menikah lagi dengan seorang perawan anak dari sahabatnya.
11149Please respect copyright.PENANAM6jYg3Zw1z
Hatiku benar-benar hancur saat mendengar itu, aku tak kuasa menahan air mataku, namun aku tak bisa berkata tak mau dimadu karena itu akan menjatuhkan martabat suamiku. Akhirnya kubiarkan Kyai Subkhi menikah lagi dengan gadis itu, dan mulai hidup berdua dengan anakku Jefri.
11149Please respect copyright.PENANAVHHIRHhG8a
"Yang tabah, Ustadzah Farah. Awalnya memang sakit, tapi ingat kalau ini itu juga bagian dari ibadah kepada suamimu," ucap Nyai Hanifa padaku pada hari akad nikah Kyai Subkhi dengan istri barunya.
11149Please respect copyright.PENANAtcm6V1T3h6
Aku hanya bisa tertunduk menyaksikan Kyai Subkhi menikah lagi bersama Nyai Hanifa sambil menahan rasa cemburu, ahh mungkin begini ya sakitnya Nyai Hanifa saat dulu Kyai Subkhi menikah denganku.
11149Please respect copyright.PENANAgCyzhE7fv7
Setelah akad nikah tertutup itu, Kyai Subkhi jadi jarang menggunjungiku untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang suami. Dulu biasanya setiap sebuah dua kali, ia berkunjung ke tempatku untuk mengisiku dengan benihnya, tapi sekarang ia lebih suka menghabiskan waktunya dengan istri mudanya yang cantik.
11149Please respect copyright.PENANAmwZuFJnJV9
Setiap malam vaginaku selalu becek membayangkan penis Kyai Subkhi mengisinya dengan spermanya, di dalam kamar aku colmek setiap hari hingga lama kelamaan aku menjadi gila ingin dibuahi. Aku benar-benar rindu akan sentuhan Kyai Subkhi, sampai-sampai aku meluapkan frustasi sesksualku dengan menonton film porno di laptopku sambil coklmek menggunakan terong yang aku beli pagi tadi.
11149Please respect copyright.PENANACO8g26rSeD
"Abii... Ahhh kenapa Abi tega sekali... Ahh! Abiii! Farah mau kontolnya Abiii.... Ahhhh!"
11149Please respect copyright.PENANAbUjwzJKrfM
Aku mendelik melepas orgasme dengan terong tertancap di vaginaku, tanganku terus memaju mundurkan terong itu mengikuti goyanganku yang semakin cepat. Dan cairanku pun menyembur dengan derasnya, membasahi sprei yang baru saja aku ganti sehari yang lalu.
11149Please respect copyright.PENANAFC7wnt0D2B
"Umi!? Lagi apa!?"
11149Please respect copyright.PENANAozaVdaINQ4
Jantungku berdegup kencang seperti ingin copot saat melihat Jefri yang tengah berdiri di depan pintu kamarku, dan melihat penampilanku yang memalukan. Aku tergagap menjawab pertanyaan Jefri, cepat-cepat aku tutup selangkangku yang masih tertancap terong dan tersenyum ramah kepadanya.
11149Please respect copyright.PENANA7KV1jcH4Rb
"Gak lagi apa-apa, kok Jeff. Kamu ngapain malem-malem masih bangun!?"
11149Please respect copyright.PENANAcWHoNCpCp6
"Abis pipis Umi! Gak bisa tidur! Boleh Jefri tidur bareng Umi?"
11149Please respect copyright.PENANAss17JpwI7F
"Eh, kamu kan dah gede. Masak masih mau tidur ama Umi!?"
11149Please respect copyright.PENANAygkT8uGkMg
Aku berkeringat dingin, teros yang tertancap di vaginaku rasanya seperti semakin besar karena memekku semakin menyempit karena gugup.
11149Please respect copyright.PENANAjcWnEx9pIH
"Yah, masak gak boleh sih, Umi!"
11149Please respect copyright.PENANAfrDI2dBSCo
Jefri berusaha mendekat ke arahku, sontak saja aku larang dia, dan mulai menyanggupi permintaannya.
11149Please respect copyright.PENANAyutJv7fBJm
"Iya! Iya! Umi tidur ama Jefri, tapi Jefri jadi anak baik ya... Tunggu Umi di kamar Jefri ya..."
11149Please respect copyright.PENANAaG27xbwRMU
"Eh... Kenapa gak di sini aja, Umi?"
11149Please respect copyright.PENANAleoRAmWObm
"Gak boleh! Kalau gak mau ya udah gak usah!"
11149Please respect copyright.PENANAP0wguMgqQc
"Eh, jangan Umi! Iya-iya Jefri ke kamar Jefri! Tapi Umi janji ya nyusul Jefri."
11149Please respect copyright.PENANAI0zDUBr4fJ
"Iya-iya."
11149Please respect copyright.PENANAWHXYemWyOa
Aku cepat-cepat memakai celana dalamku, menyeka lendir di selangkangku dengan tisu lalu bersiap ke kamar Jefri dengan lutut kopong.
11149Please respect copyright.PENANAUjQzTuNAtp
"
Umi! Lama banget!" ucap Jefri yang terlentang di atas ranjang dengan badan terbalik.
11149Please respect copyright.PENANA1vWtqJUcl8
Kudekati anakku yang lacu itu, lalu aku dekap sambil kuelus-elus rambutnya yang tipis. Tak lama Jefri merangkul tubuhku dengan kuat sambil kepalanya terbenam dalam payudaraku yang besar.
11149Please respect copyright.PENANA0kJOYZns4K
Ia mengusap-usapkan wajahnya ke dadaku sambil memposisikan tubuhnya dengan nyaman untuk tidur. Tubuhnya yang masih panas karena masturbasi menjadi lebih sensitif dari biasanya, sentuhan Jefri di tubuhku membuat libidoku naik, dan entah setan apa yang merasukiku tiba-tiba aku kepikiran untuk menyusui Jefri.
11149Please respect copyright.PENANAxj50NYOPn2
"Jefri, mau minum susu Umi gak?" tawarku pada Jefri.
11149Please respect copyright.PENANAGbbbBiDBkY
Jefri kebingungan, "Ah Umi! Jefri kan dah gede, masak Umi lupa."
11149Please respect copyright.PENANA1rDEcrKUp9
"Emm, gak papa kan ... Lagian gak ada yang ngelarang juga. Sini, nyusu sama Umi."
11149Please respect copyright.PENANAyLw5JzkJ6m
Kusingkap daster tipis yang membungkus tubuhku hingga payudara kananku yang putih menyembul di depan muka Jefri. Melihat susuku yang menggoda itu, naluri pejantan anakku membuatnya menelan ludah.
11149Please respect copyright.PENANAUL6dXxb0Vf
"Ihh, apaan sih Umi!? Udah Jefri tidur dulu!"
11149Please respect copyright.PENANAInLL8cqSoj
Jefri berbalik badan membelakangiku, jujur saja aku kecewa ... Frustasi seksualku semakin menjadi hari demi hari hingga aku memaksa anakku untuk memuaskan libidoku. Sungguh aku ibu yang buruk, susuku yang menyembul kembali aku tutup, lalu aku pun mencoba tidur sambil memeluk Jefri yang membelakangiku.
11149Please respect copyright.PENANAU2Yz8MUtM2