"Memang aku sering mendengar, bahwa mencari Sang agung Phoenix itu memang sulit"
"Namun, apakah itu benar?"
"Lalu, apa yang ada di depan kami sekarang ini?"
Ray dan Serbian, yang mempunyai tujuan yang sama. Akhirnya, berhasil menemukan Sang agung Phoenix yang dibicarakan merupakan Sang agung yang paling sulit ditemukan
"Perkenalkan, saya Sang agung Phoenix. Penjaga hutan Waringin dan negara bagian barat. Ada perlu apa kalian sampai kesana?" Ucap Phoenix dengan tenang
Ray dan Serbian yang masih tersentak mengetahui bahwa di depan nya sudah berdiri Sang agung Phoenix masih bingung untuk menanyakan akan tujuan mereka menemui nya
Orang tersebut pun turun dan menginjakan kakinya ke tanah
"Sang agung Phoenix?" Tanya Serbian tidak percaya bahwa orang tersebut merupakan Sang agung Phoenix
Kecil menjadi Teman
Besar menjadi Lawan
"Mungkin yang berada di depan kita adalah Sang agung Phoenix" Ray memberi tahu Serbian
"Iya, dia pasti Sang agung Phoenix. Dengan tampilan yang seperti itu" Serbian menanggapi Ray
Ray yang belum sepenuhnya percaya, menanyakan apakah dia adalah Sang agung Phoenix?
"Apakah kau Sang agung Phoenix?'' Tanya Ray sambil mengarahkan tombaknya
"Apakah kau ini bodoh??" Jawab dia
"Apa katamu?" Dengan nada tinggi Ray tidak menerima jawaban dia
"Bukan kah aku sudah memberi tahu, bahwa aku ini Phoenix" Ucap nya dengan tenang
Orang tersebut pun, berjalan dan menuju ke bekas mahkluk Pollux ll, yang sudah di kalahkan Ray tadi
"Baiklah, jika kalian tidak percaya coba lihat ini" Dengan melakukan gerakan aneh orang tersebut melakukan sesuatu kepada Pollux ll
"Wahai api ku, Perlihatkan lah kekuatan mu"
Orang tersebut mengucapkan sebuah mantra dan seketika Pollux ll yang sudah di kalahkan Ray tadi kembali berdiri
"Itu tidak mungkin kan" Ray terkejut
"Apa ini sungguhan?" Ucap Alcasa
"Ini tidak mungkin, Bukankah mahkluk tadi sudah tidur" Ucap Serbian tidak percaya dengan yang dilihatnya
Mereka pun terkejut dan tidak menyangka bahwa mahluk tadi kembali bangun
Namun, setelah Pollux ll tadi bangun, dia langsung ingin menyerang orang tersebut
Dan tidak lama berusaha, Pollux ll tetap tidak bisa menyerang Orang tersebut
Akhirnya, Pollux ll kembali tidur dan tidak bisa bangun kembali
"Apa kalian sudah melihatnya?'' Tanya Orang tersebut sambil melihat ke mereka
"Iya, jadi kau ini Sang agung Phoenix sungguhan" Ucap Ray menatap ke arah nya
Mereka pun saling berbicara dengan kata kata yang sulit untuk diketahui Serbian yang masih belum mengetahui banyak kata
Serbian yang masih belum mengerti banyak kata kata, hanya bisa mendengar kan mereka saja
"Ada apa Serbian?" Tanya Alcasa menatap ke Serbian
"Tidak, tidak apa apa" Jawab Serbian
Alcasa yang melihat Serbian yang hanya diam saja, merasa bahwa dia tidak bisa mengerti omongan mereka
"Apa kau tidak mengerti kata kata mereka?" Tanya Alcasa mencurigai Serbian
"Eh. Tidak, bukan begitu.." Jawab Serbian dengan malu
"Oh, begitu" Ucap Alcasa dengan menghela nafas
Seketika orang tadi yang mengaku Sang agung Phoenix, tiba tiba bergerak dengan super lambat kearah depan Serbian yang membuat Serbian terkejut dan bertanya kepada nya
"Apa kau masih belum mengerti banyak kata?" Tanya orang tersebut
"Eh. Iya.." Ucap Serbian sambil terjatuh karena terkejut
Orang tadi pun memegang kepala Serbian dan seketika Ray juga bergerak dengan super lambat dan memotong tangan orang tadi yang memegang kepala Serbian sambil berkata
"Mau apa kau dengannya?'' Tanya Ray dengan raut serius
"Aku tidak akan melakukan apapun" Ucap orang tersebut dengan tenang
Tangan yang terpotong tadi pun, akhirnya jatuh ke depan hadapan Serbian, namun di tangan nya itu tidak terdapat air berwarna merah yang biasa keluar dari para relawan
(#BOOK STORY memberi tahu bahwa setiap bagian tubuh yang terpotong akan mengeluarkan sesuatu berwarna merah)
"Apa ini, tidak ada aiwarma" Ucap Serbian sambil memegang tangan yang terpotong
"Apa itu aiwarma?" Tanya orang tersebut
"Oh itu sebutan dari ku" Jawab Serbian
"Itu tidak penting, lalu kenapa kau tidak mengeluarkan sesuatu yang berwarna merah? Dan mau kau apakan Serbian?" Tanya Ray sembil mengancam orang tersebut
Namun, seketika tangan orang tersebut beregenerasi dan menjadi utuh kembali
"Regenerasi…? Bukankah itu magic yang langka?" Tanya Ray dengan binggung
"Yah… karena aku ini salah satu Sang agung, jadi aku punya regenarasi. Mungkin" Ucap orang tersebut dengan tidak percaya diri
"Kalau begitu kau ini memang Sang agung Phoenix sungguhan" Ucap Serbian sambil melihat ke arahnya
"Bukankah aku sudah bilang tadi, kalau aku ini memang Sang agung Phoenix" Ucap orang tersebut dengan sombong
Ray dan Serbian yang sudah mengetahui bahwa orang tersebut pasti Sang agung Phoenix, segera memberi hormat kepadanya dan meminta maaf atas perlakuan mereka kepadanya
(#Cara memberi hormat adalah dengan menundukan kepala dan merendah)
"Maaf kan kami Sang agung, karena sudah mencurigai mu" Ucap Ray dengan suara kencang
"Iya, maafkan kami" Ucap Serbian juga
Alcasa yang merupakan seorang elf, hanya bisa melihat cara mereka meminta maaf dan tidak tahu harus ikut atau tidak dengan mereka. Karena, elf tidak di ajarkan cara meminta maaf yang seperti mereka
"Hoi elf, kau tidak minta maaf?" Tanya Ray kepada Alcasa
"Eh… aku tidak tahu cara minta maaf seperti kalian, tapi aku akan minta maaf dengan caraku sendiri" Alcasa binggung dengan cara minta maaf mereka, dan dia meminta maaf dengan cara nya sendiri
Alcasa pun meminta maaf dengan cara para elf, yaitu dengan memegang dan mencium tangan nya
"Maafkan kami Sang agung" Ucap Alcasa dengan suara kencang
"Baiklah, aku maafkan kalian. Dan lepaskan tangan ku" Ucap Phoenix
"Baiklah" Alcasa melepaskan tangan Phoenix dan mundur
"Terima kasih sedikit, Sang agung" Ucap Ray dengan senang
"Sedikit??" Ucap Phoenix dengan penasaran
"Iya, ada apa Sang agung?" Tanya Serbian
"Tidak, tidak apa apa" Ucap Phoenix
"Dan lagi pula jangan panggil aku dengan sebutan Sang agung lagi" Ucapnya menyuruh mereka
"Lalu, kami harus memanggil dengan sebutan apa?" Tanya Ray dengan binggung
"Phoenix saja juga bisa" Ucapnya
"Baiklah, kami akan melaksanakannya" Ucap Ray
"Sekarang berdirilah" Phoenix memerintahkan Ray dan Serbian untuk berdiri kembali
"Iya" Jawab mereka
Serbian dan Ray yang sudah berhasil untuk bertemu dengan Sang agung Phoenix, sekarang tinggal bertanya kepadanya tentang masalah mereka
Namun, Sang agung Phoenix menghampiri Alacasa dan bertanya kepadanya
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Phoenix kepada Alcasa
"Tidak. Tidak pernah sama sekali" Jawab nya
"Untuk seukuran elf, kau pintar juga ya" Puji Phoenix
"Tidak juga" Alcasa merendah diri
Dan di sisi lain ada Serbian dan Ray yang masih memikirkan bagaimana caranya mereka akan bertanya kepada Sang agung Phoenix
Phoenix pun menghampiri mereka dan bertanya juga kepada Serbian dan Ray, kenapa mereka mencari nya. Dan Ray yang menunggu dari tadi pun menjelaskan alasan nya kenapa ia mencarinya
"Aku mencari mu untuk bertanya sesuatu" Ucap Ray kepada Phoenix
"Oh, baiklah akan ku ambil pertanyaan mu nanti" Ucap Phoenix
"Baiklah, langsung saja.."
"Tunggu…"
Seketika Phoenix menahan pertanyaan Ray yang sudah ingin di ucapkan
"Ada apa?" Tanya Ray dengan bingung
"Sebelum itu, aku juga ingin bertanya kepada remaja yang ini" Ucap Phoenix sambil menatap ke arah Serbian
Serbian memang sudah dari tadi berada di dekat Ray karena meminta maaf tadi
"Kepada ku?'' Tanya Serbian sambil menunjuk ke arah nya sendiri
"Iya, seperti nya kau memiliki alasan bagus mencari ku" Ucap Phoenix sambil mengeluarkan aura kelam
"Tidak, aku tidak mempunyai maksud apa pun. Hanya saja aku ingin bertanya kepada mu tentang mimpi ku" Ucap Serbian dengan serius
Phoenix yang mengeluarkan aura kelam, membuat Ray mempersiapkan senjatanya dan Alcasa yang ketakutan menghampiri Ray dan Serbian
Sesaat Phoenix menatap Serbian dengan tajam
"Baiklah. Aku percaya pada mu" Ucap Phoenix sambil melepas aura kelamnya
"Terima kasih sudah percaya kepadaku" Ucap Serbian dengan hormat
Phoenix yang sudah melepas aura kelamnya menyuruh Ray untuk tenang
"Tenang saja pangeran. Aku tidak akan melukai kalian" Ucap Phoenix dengan tenang
"Baiklah" Jawabnya sambil menurunkan senjatanya
Jika kau percaya pada orang lain
Maka ia pun akan percaya pada mu
Phoenix yang sudah ditemukan tidak seperti yang di bayangkan oleh mereka
Serbian yang membayangkan Phoenix merupakan mahluk yang kejam dan ganas
Ray yang juga membayangkan yang sama seperti Serbian. Namun tidak menduga bahwa Phoenix ternyata seperti itu
Mereka yang hanya diam saja dengan hawa yang tenang tersebut, Ray bertanya kembali kepada Phoenix. Bagaimana dengan pertanyaan mereka
"Sang agung Phoenix. Eh tidak, Phoenix. Bagaimana dengan pertanyaan kami tadi?" Tanya Ray kepada Phoenix
"Oh, sebelum itu. Kita pindah tempat dahulu, di sana terlalu banyak kabut" Ucap Phoenix sambil berjalan ke arah Alcasa
"Ada apa?'' Tanya Alcasa yang di dekati Phoenix
"Elf, kau harus tidur sebentar ya" Ucap Phoenix sambil memberi sihir kepada Alcasa
"Apa yang kau lakukan" Serbian yang emosi menanyakan kenapa dia melakukan itu
"Sebelum itu, ayo kita pindah dahulu" Ucap Phoenix sambil menjentikan jarinya
Tiba tiba mereka pindah ke tempat lain lagi, yang terlihat seperti ruangan yang di penuhi energi sihir yang kelam
Ray dan Serbian binggung, kenapa mereka bisa ada disana
Ray yang binggung, kenapa dia ada sana? Dan tetap bersiap untuk sambutan apapun yang akan ada. Karena tempat tersebut di penuhi dengan energi kelam
"Ayo ikuti aku" Phoenix menyuruh mereka untuk mengikutinya ke suatu tempat
Alcasa yang tertidur tadi di bawa oleh Serbian, dan mereka pun mengikuti Phoenix ke suatu ruangan
Di dalam ruangan tersebut terdapat sedikit benda benda aneh yang tidak mereka ketahui, namun tidak bisa disentuh oleh tangan. Serasa benda benda tersebut berada di dalam suatu tempat, dan jika mereka sentuh hanya seperti menyentuh benda rata yang tidak sesuai benda benda tersebut
Ray yang masih bingung terus menyentuh benda benda tersebut. Tetapi, Serbian yang membawa Alcasa tidak bisa menyentuh benda benda tersebut dan hanya bisa melihat nya saja dengan bingung
(#Dengan kata lain mereka melihat berbagai macam foto benda benda)
"Apa yang kalian lakukan? Ayo kita harus ce.. Eh lambat" Tanya Phoenix yang berjalan di depan menunggu mereka
"Baiklah, maaf. Ayo Serbian" Ucap Ray sambil meneruskan jalannya
Mereka pun meneruskan jalan nya mengikuti Phoenix di dalam ruangan yang di penuhi benda benda aneh tersebut
"Apakah kalian bingung dengan benda tersebut?" Tanya Phoenix kepada mereka
"Iya. Benda benda aneh apa tadi?" Tanya Ray
"Iya. Seperti nya mereka kecil sekali" Ucap Serbian juga
"Apa maksud mu? Mereka itu sebenarnya besar besar" Ucap Phoenix membalikan ucapan Serbian
"Tapi di lihat dari manapun, benda benda tersebut terlihat kecil. Iya kan Ray?" Ucap Serbian membalikan ucapan Phoenix
"Iya" Ucap Ray
Namun, Phoenix terhenti sejenak dan tertawa kecil sambil berbicara sendiri
"Oh iya aku lupa" Ucap Phoenix sambil tertawa
"Lupa? Apa itu" Tanya Serbian
"Lupa itu suatu hal ketika kau kehilangan ingatan" Ucap Ray menjelaskan ke Serbian
"Oh" Serbian akhirnya mengetahui lupa
(#BOOK STORY membalikan antara kecil dan besar)
Ray yang bingung kenapa Phoenix terhenti sejanak dan melupakan sesuatu sambil tertawa sendiri bertanya ke Phoenix
"Kenapa kau tertawa sendiri dan apa yang kau lupakan?" Tanya Ray kepada Phoenix
"Tidak, tidak apa apa. Kau benar Serbian benda benda tadi memang berbentuk kecil" Ucap Phoenix kepada Serbian
Serbian yang masih bingung kenapa Phoenix yang tadinya bilang benda tersebut besar, namun sekarang bilang benda tersebut kecil
"Kenapa engkau Phoenix?" Tanya Serbian
"Tidak, aku tidak apa apa" Ucap Phoenix sambil tersenyum
Mereka yang sudah berjalan dari tadi di dalam ruangan tersebut, akhirnya sampai di tempat yang lain
"Lihat lah kebawah" Ucap Phoenix yang sedang melihat ke depan menyuruh mereka melihat ke bawah
Mereka pun melihat ke bawah dan bingung, di bawah tersebut tidak terdapat apa pun. Yang ada cuman sebuah pedang berwarna merah yang terbang
"Ada pedang yang terbang" Ucap Serbian terus melihat kearah pedang tersebut
"Iya, ada pedang melayang, dan seorang wanita" Ucap Ray juga
"Seorang wanita?? Dimana? Aku tidak melihatnya" Tanya Serbian dengan bingung karena yang dia lihat hanya sebuah pedang
"Itu, ada seorang wanita" Ray memberi tahu Serbian sambil menunjuk ke arah wanita tersebut
"Ada apa dengan tangan mu?" Tanya Serbian heran tangan Ray menunjuk
"Eh. Aku bergerak dengan sendiri" Ray tidak tahu maksud nya menunjuk wanita tersebut
"Hiraukan saja wanita itu. Yang lebih penting apa yang kalian lihat?" Phoenix bertanya kembali sambil melihat kedepan
Ray bingung kenapa Serbian tidak melihat wanita tersebut. Dan Phoenix tidak peduli dengan nya juga
Phoenix yang penasaran kenapa mereka menjawab hanya ada sebuah pedang, melihat ke arah mereka. Dan ternyata mereka melihat ke arah yang berlawanan dari yang di suruh nya
Phoenix bingung kenapa mereka melihat kearah yang berlawanan dari perintah nya
"Oh iya aku lupa lagi. Hadeh…" Ucap Phoenix sambil mengeluh
"Ada apa?" Tanya Ray
"Nanti lihat ke atas" Phoenix menyuruh mereka melihat ke atas
(#BOOK STORY membalikan antara Atas dan Bawah)
Dan mereka pun melihat keatas. Namun, ketika mereka melihat keatas, mereka tidak bisa berkata apa pun. Karena di atas terdapat sebuah benda yang sangat kecil dan di jaga oleh banyak
"Benda apa itu?'' Tanya Ray sambil bergemetar
"Itu. Itu adalah Matahari" Ucap Phoenix
"Matahari??" Ucap Sebian sambil bergemetar juga
"Benda itu memiliki banyak energi yang luar biasa" Ucap Ray dengan gemetar
"Luar biasa? Apa itu?" Tanya Serbian
"Aku pun tidak tahu. Kata kata itu keluar dengan sendirinya" Ucap Ray masih sambil gemetar
Mereka yang merasa benda tersebut memiliki energi yang luar biasa, tidak bisa berhenti bergemetar
"Bagaimana? Apa kalian takjub?" Tanya Phoenix sambil terbang di atas benda tersebut
"Kenapa benda ini, bisa ada di sana?" Tanya Ray
"Kalian tidak perlu tahu, namun yang pasti benda ini memiliki energi yang sangat hebat" Ucap Phoenix sambil terbang di atas nya
"Ini mustahil kan?" Ucap Ray masih sambil bergemetar
Phoenix yang terbang tadi, akhinya turun kepada mereka dan berkata
"Apa kalian ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan kalian?" Tanya Phoenix dengan raut muka serius
"Iya" Jawab mereka
"Baiklah, kalian harus menerima permintaan ku" Ucap Phoenix
"Apa itu?'' Tanya mereka
"Temui Sang agung Hades dan bawa ia ke sana" Ucap Phoenix
"Sang agung Hades?" Tanya Ray
"Iya, Sang agung Hades. Ia berada di dekat kerajaan Leon" Phoenix menjelaskan tempat Sang agung Hades berada
"Baiklah, akan kami bawa Sang agung Hades" Ucap Serbian
"Tapi, jika kami berhasil membawa Sang agung Hades. Kau harus menepati janji mu" Ucap Ray dengan mengancam Phoenix
"Baiklah, akan ku penuhi janji ku jika kalian berhasil" Phoenix akan menepati janji nya jika mereka berhasil membawa Sang agung Hades
Serbian dan Ray menyetujui persyaratan mereka dengan Phoenix
Namun, sebelum mereka mencari Sang agung Hades, Serbian bertanya soal mahluk yang menjaga benda yang bernama Matahari tersebut
Dan Phoenix pun memberitahu bahwa mahluk tersebut adalah Aldebaran
(#Aldebaran merupakan mahluk berbentuk manusia dan memiliki 1 sayap sambil membawa senjata)
"Baiklah, apa kalian siap untuk mencari Sang agung Hades?" Tanya Phoenix
"Iya, kami akan segera ke kerajaan Leon" Ucap Ray
"Tapi, sebelum itu sadarkan Alcasa terlebih dahulu!" Serbian menyuruh Phoenix menyadarkan Alcasa yang masih tertidur
"Dia akan sadar jika keluar dari sini" Ucap Phoenix memberti tahu Serbian
"Baiklah, jika seperti itu" Serbian tidak terlalu mempercayai Phoenix
Ray dan Serbian segera pergi dan mencari Sang agung Hades. Namun, tiba tiba mereka berada di tempat yang aneh lagi
"Dimana ini?" Tanya Ray dengan bingung
"Kita berada di tempat tadi, mungkin" Ucap Serbian menebak itu tempat tadi ketika melawan Pollux ll
"Sekarang selesaikan lah tugas kalian, dan kembali kepadaku dengan segera" Suara Phoenix menggema seperti suara waktu di dekat pohon ketika Ray istirahat
Mereka pun mendapat tugas, yang akan menyelesaikan masalah mereka
Dimanakah Sang agung Hades berada?
Untuk apa mereka di perintahkan mencari Sang agung Hades?
Kenapa mereka harus mencari Sang agung Hades?
Banyak pertanyaan yang ingin mereka tanyakan. Mereka tidak mengatakannya, yang bisa menyebabkan masalah yang lebih
"Baiklah, apa kau akan ikut Serbian?" Tanya Ray
"Tentu, aku akan ikut. Karena sebelum aku mendapatkan jawaban dari mimpi itu, aku tidak akan menyerah" Jawab Serbian dengan semangat
"Baiklah, bagaimana dengan elf tadi?" Tanya Ray menanyakan keadaan Alcasa
Dan di saat itu Alcasa pun sadar dan bingung kenapa dia bisa di bawa oleh Serbian
Setelah Alcasa sadar, Serbian pun menurunkannya dan menanyakan keadaannya
"Bagaimana? Apa kau sakit sakit saja?" Tanya Serbian kepada Alcasa
"Iya aku oke. Jadi apa yang terjadi ketika aku tertidur tadi?" Tanya Alcasa dengan wajah yang masih belum sadar betul
"Tadi kami…"
"Tadi kami berdebat dengan Phoenix dan dia memberi kami tugas untuk mencari Sang agung Hades" Tiba tiba Ray menyelak omongan Serbian
Serbian pun mendekat ke Ray, dan bertanya kenapa dia memotong omongannya?
Dan Ray pun menjelaskan bahwa, Alcasa tidak boleh tahu tentang kejadian tadi. Itu pun menurut firasatnya
Serbian pun setuju dengan saran Ray
"Mencari Sang agung Hades? Bukankah itu di dekat kerajaan Leon? Aku tahu tempat itu" Ucap Alcasa dengan wajah yang sudah semangat
"Kau tahu? Baiklah bisa kau tunjukan tempat tersebut?" Pinta Ray
"Baiklah, karena aku sudah berhutang juga kepada Serbian" Ucap Alcasa
Mereka pun bersiap untuk mencari Sang agung Hades yang berada di kerajaan Leon yang terletak di bagian Selatan negara Injansia
Apakah mereka akan menemukan nya dengan mudah?
Atau tugas ini akan mempersulit mereka?
Laksanakan lah tugas dengan baik dan benar
ns 15.158.61.17da2