x
Entah karena lapar atau karena takut padaku, mama dan tante langsung makan. Kutinggalkan mereka saat kudengar ayah masuk.
“Yang lain mana?” kata ayah begitu melihatku.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTts3RkQqs
“Di garasi yah.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS91dH0oiyD
Ayah hanya geleng – geleng sambil tersenyum mendengar jawabanku. Ayah lalu ke kamarnya. Beberapa saat kemudian ayah keluar. “Makanan udah siap belum?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZQJah95Pp
“Udah yah.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIhJEoCCiH
Ayah lantas duduk di meja makan. “Mamamu mana?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSyO9O3XfL
“Yah, Atha punya hadiah buat ayah.” kataku sambil memberi remot puyuh pada ayah.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9DX2P7cnB
Ayah menerima lalu melihatnya. “Apaan ini?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPctuZEjdl
“Kayak lampu ajaib aladin, kalau digosok jin datang. Ini juga yah, kalau dipencet, ada yang datang.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGXXCKQtrN
Ayah lantas memijit yang hijau. Langsung mama datang merangkak sambil berlari – lari. “Hahahaha… Dia udah jadi anjing penurut belum?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1gaQrFGE2
“Coba aja sama ayah!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZoD3aJrDm
“Duduk!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5Tm352zUe
Mama langsung duduk diatas betisnya. Tangannya terangkat sedada, lidah menjulur keluar. Ayah lantas mencabut jepitan dari kedua pentil susu mama, meletakkan satu di meja, sedang satu lagi dilemparnya. “Ambil!” Mama langsung berlari mendekati tempat jepitan jatuh, menggigitnya lalu mengembalikan kepada ayah.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsy7s3Yu9mg
“Mana Yena? Bawa dia ke sini!” kata ayah sambil menatap mama. Mama langsung merangkak ke garasi.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu02iHw68fs
“Ayah bangga sama kamu nak!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFl6lrhiF2
“Coba ntar ayah liat kamar baru mereka!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBDVx0NaS7
Mama merangkak kembali dengan tante. Ayah menyuruh mereka mendekat. Ayah lalu mengelus punggung tante, lalu memainkan susunya. “Udah, pergi lagi sana!” Kata ayah sambil menepuk pantat Yena. “Ambil talimu ke sini Sah!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCR7GXF2Cf
Mama dan tante merangkak kembali ke garasi, namun mama kembali sambil menggigit tali dan menyerahkannya ke ayah. Ayah mengambil lalu memasang ke kalung mama.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nLtJDzrdV
“Ayo ke kandangmu.” Mama merangkak di depan dengan ayah mengikuti di belakang sambil memegang talinya. Kuikuti dari belakang. Mama masuk garasi dari pintu dalam rumah.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApMUWbXas8
Di garasi, kandang bawah kosong, sedang kandang atas terisi tante. Ayah menatapku, “gimana caranya mereka masuk dan keluarnya?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTPrA4aZGS0
“Minta mereka praktekan aja.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSHYFyEj43
Ayah melepas tali, mama langsung merangkak masuk. Di kandang, mama memutar lalu keluar dengan kepala dahulu. Setelah diluar, mama merangkak ke ayah dan menggesek – gesekkan kepala ke kaki ayah. Ayah memegang kepala mama, membungkuk lalu mencium mama.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KvxOe60XC
Ayah berdiri lagi, lalu melihat tante. Tante langsung keluar kandang, masuk dan keluar lagi. Tante lalu mendekati ayah. Ayah membungkuk untuk meniumnya. Namun sebelum papa mencium, tante menjulurkan lidah lalu menjilati bibir ayah, lalu hidungnya. Setelah itu, tante mengelus – elus kepala ke kaki ayah.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5UuKmv8mQY
“Udah cukup.” Tante pun melepas kepala dari kaki ayah. Ayah langsung ke atas, ke kamarnya. Sedang aku duduk di sofa.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRfo7ONvbu
“Sah, sini sah!” Mama merangkak mendekat begitu kupanggil. Tali masih menggantung di kalungnya. Kulepas tali itu. “Nungging sana!” Mama langsung nungging membelakangiku. Tali di tanganku kupakai untuk memecut pantat mama…
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYuDrXvZrF
“Aawwww,” teriak mama. Lalu kembali menangis
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCioySI2rG
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8STsngGgx5
“Diam anjing! Mama tau gak kenapa Atha pecut?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh54sEhDcE7
“Iii iiiyyyaaa..”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqWcJ0ZbNq
“Kenapa coba?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gXgF96DTz
“Karena mama gak jilat ayah setelah ayah cium mama.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqyzmoU8UTa
“Nah, itu paham, tau dari mana?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpHcLVQD99
“Tau setelah liat Yena.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHxaYJNgFu
“Bagus, udah mulai belajar.” Kupasang kembali tali ke kalum mama. “Sana pergi ke kamar Atha!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXo4DWv7Hc
Mama merangkak pergi ke kamarku. Aku ke dapur mendapati tante. “Udah beresin semua, abis itu masuk kandang!” Setelah itu aku pun ke kamarku.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvQQDWFzrg
Di kamar kudapati mama sedang berbaring di lantai. Kudekati lalu kuelus wajah mama dengan kakiku. Mama mencoba menggigit kakiku, tidak sakit, namun hanya membuat geli saja, lalu mejilati kakiku. Kubiarkan mama bermain dengan kakiku. “Udah, cukup.” mama lalu melepas mulutnya dari kakiku.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2E36xqUfN
Aku pindah duduk di kasur sambil bersandar. Kulebarkan kaki. “Sini!” Mama mendekatiku. Kutunjuk pahaku, “Diam di sini.” Mama lantas diam di atas pahaku bertumpu pada lututnya. Kutekan bahu mama hingga memek mama menyentuh pahaku.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DSu2AHXml
“Pingin orgasme mah?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qCnDfXur8
“Guk,” kata mama.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgBFGynXLx
“Ya udah, goyangnin aja pantatnya sampai orgasme.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaLqKQcji3
Mama lalu menggesekkan memek ke pahaku. Kulihat mama sangat menikmati gesekan ini hingga akhirnya mama pun orgasme sambil rubuh ke tubuhku. “Nungging!” Mama langsung nungging di kasur. Aku sudah tak tahan, lalu kumasukan kontol ke memek mama. Tak butuh waktu lama bagiku untuk mengisi memek mama dengan pejuku.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwVh7aqCPn
Mama langsung berbalik dan membersihkan kontol dengan mulutnya. Saat mama sedang membersihkan, tiba – tiba pantatnya bergetar. Rupanya ayah memanggil. Mama tetap membersihkan kontolku. Pantat mama bergetar lagi.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXbJZ9V7Hc
“Ayah manggil tuh. Pergi sana!” Mama menghentikan aksinya lalu merangkak menuju kamar ayah. Aku pun tertidur pulas.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgigRvEd0QI
****
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhl8YQ2HXa
Saat aku bangun, mama sedang menghisap kontolku. Kubiarka saja hingga aku pun keluar. “Siapin sarapan, Atha mandi dulu.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IncE2wqiS
Mama langsung merangkak pergi sedang aku mandi. Hari ini kuputuskan untuk sekolah, setelah kemarin bolos. Saat mandi aku ingat mama gak memberi tahu apa yang ayah lakukan saat memanggil mama. Selesai mandi, mama sudah ada lagi di kamarku. “Apa yang ayah mau semalam?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4vDKFu6jP
“Gak apa – apa, ayah hanya bilang, si bibi sama si bapak tukang kolam ayah rumahkan.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKoQCLtbRu
“Kenapa?” Kataku sambil memakai seragam.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgtdYljBMk
“Terlalu beresiko katanya. Ntar kalau mereka lihat, terus mereka cerita, maka berkembanglah kisah yang mungkin dilebih – lebihkan. Maka dari itu, untuk cari aman, maka mereka ayah rumahkan”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPAXxD0CDKr
“Ya udah, sekarang rumah biar diurus anjing – anjing. Athah kencing belum mah? Athah buang air besar?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVH7YKSRfnd
“Belum.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpTv2sJDDW
“Mulai sekarang, kalau mau kencing atau lainnya, langsung aja keluar, tempat biasa. Gak usah nunggu Atha. Atha izinin kok. Kasih tau juga Yena.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5iTQmki66
Mama langsung mendekati kakiku dan memainkan kepalanya di kakiku. Kini bahkan mama menjilati dan menggigit kecil jemari kakiku.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjWKWJDHxu
“Tante sama ayah semalam?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzw9T1QOcj
“Iya.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZVKEXdyty
“Tante lagi apa saat mama masuk?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrlzz7JUfSW
“Tante lagi…”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61KsSutAZ2
“Lagi apa?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwouNDv4Rk
“Tante lagi bercumbu sama ayah.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aWj5uCIyy
“Lagi apa?” kataku sambil melotot
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oqTWrebU0
“Lagi ng… ngentot…”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYf16NMNCI
“Ayah ngentot sambil ngomong ke mama?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RQWmOKQv6
“Iya.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDwcHztMa98
“Terus?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8eqaJW826
“Ayah bilang agar nunggu ayah selesai, abis itu disuruh bersihin ayah.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhw09RENAEd
“Apa ayah izinin mama orgasme setelah itu?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡof3u82HqJj
“Gak.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡes7XRFSvbX
“Hahahaha…”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLJhdDaRBc
Aku ketawa, mama mulai berair mata mendengar tertawaanku. “Sekarang mama ngerti kan, Ayah lebih milih Yena. Hanya Atha yang sayang sama mama.” Kuberdirikan mama lalu kupelu. Mama makin menangis dalam pelukanku. Kuelus rambut mama. “Udah, mama tinggal milih, mau nurut atau enggak sama Atha. Karena hanya Atha satu – satunya yang cinta sama mama.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYVCn8Oremk
“Iya Da. Mama juga sayang sama Atha.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡni5cGeqTHp
Iya. Sekrang turun mah!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1De2J3qTbv
Mama lalu kembali merangkak, kuambil tali dan kubawa mama menuju meja makan. Aku lantas sarapan. “Mah, sarapan dulu sana sama Yena!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr7FcME1hmA
Mama langsung menhilang ke garasi. Selesai makan aku menyusul. Ternyata mama dan tante sedang makan.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF3FFNvW2qh
“Atha sekolah dulu. Kalian beresin rumah, mandi sama beresin kandang kalian juga.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8BSwRhWvT
“Guk.” kata mama dan tante hampir berbaringan.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsU7pJRu9s4
****
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeg8cN6Vukd
Tiada yang aneh di sekolah. Hanya beberapa teman menanyakan kenapa kemarin tidak masuk. Biasa, flu berat, kataku. Saat jam pelajaran habis aku pun pulang.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIUalclsCS
Masuk rumah kulihat keadaan sepi. Kuperiksa ternyata mama dan tante sedang pada di kandang, tidur. Kubiarkan, aku pun lantas ganti pakaian. Kupakai kaos dan celana pendek. Aku kembali ku kandang. Mereka masih tidur. Kubuka celana, kuambil kursi lalu berdiri di atas kursi di depan kandang. Kukencingi tante dan mama.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZXE0Z5EDPS
Mereka lalu keluar dan pada duduk di depanku. Kupasang tali pada tante, sedang mama masih memakai talinya. Kupegang dan kubawa ke halaman belakang. Di sana, matahari masih menyengat dengan panasnya. “Jemur tubuhnya sampai kering!” kataku. Mama dan tante lalu berjemur. Kuambil mangkuk anjing dua dan kuletakan di halaman belakang.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxHA3wSoDb
“Nih, jemurnya sambil minum. Ayo sampai habis!” Mereka langsung minum. Ternyata mangkuk tante yang lebih dulu habis. Sedangkan mama, beberapa saat kemudian baru habis. “Juaranya tante nih, siapa yang habisin lebih cepat dapat hadiah.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtnwDyke0Q
Tante langsung menatapku dengan gembira. Sedang mama hanya menatap lesu. “Makanya, kalau disuruh itu mesti cepat. Biar dapet hadiah.” Tante berguling – guling di rumput, sedang mama hanya diam. “Sah, jilat memek Yeni! Harus sampe keluar!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXS47ahZAnm
Tante langsung tidur sambil melebarkan paha, mama mendekat dan mulai memainkan mulut di memek tante. Terlihat mama agak jijik, namun tetap melakukannya. Sedang tante sangat menikmati mulut mama. Hingga akhirnya tante mengejang, rupanya tante keluar.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlstPywiPUM
“Udah puas yen?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgeKrDgiTn
“Guk,” kata tante sambil kembali merangkak lalu mendekatiku. Tante mulai memaikan kepala ke kaki yang sedang duduk. Saat tante akan menyentuh kontolku, kuhentikan kepalanya. “Sekarang gantian. Jilat memek Aisah, Yen!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNv5nCEiTu
Mama terlihat senang lalu berbaring di tempatnya, melebarkan paha dan menunggu. Tante mendekat dan mulai menjilati memek mama. Kudekati mereka dan duduk di sampingnya sambil memperhatikan mama. Kulihat mama mulai mendekati orgasme. Erangannya makin tak karuan. Saat mama seperti akan orgasme, kupegang rambut tante lalu kutarik.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJo6YxxF3l
“Udah, siapin dulu makanan, laper nih.” Tante masuk dengan riang, namun berbeda dengan mama. Aku ikut mereka masuk. Aku duduk di sofa memperhatikan mereka menyiapkan makanan. Setelah selesai, kupanggil mereka. “Sini semua!” Mereka langsung mendekat dan duduk menanti. “Ambil mangkuk kalian di belakan, terus taruh deket kandang.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLUNnBFOav
Mama dan tante langsung berhambur keluar. Keduanya kembali melewatiku sambil menggigit mangkuk masing – masing. Setelah itu, mereka kembali menghadapku. “Sekarang isi mangkuk kalian dengan makanan dan minumnya. Harus sampai penuh. Ayo cepat!”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpFxyvF3tb
Mereka lantas ke dapur, mengambil makanan dan mengisi mangkuknya masing – masing. Setelah itu mengisikan minuman. Di kandang mereka diam menunggu. “Ayo cepet makan semua sampai habis. Minumnya juga mesti gak bersisa!” Mama dan tante langsung makan. Aku kembali ke meja makan, ikut makan sendiri.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUDZcZY9xv5
Kuelus wajah mama dengan kakiku. Mama langsung menjilati kakiku. “Duduk sini Sah!” Mama langsung duduk di sofa di sampingku. Kucium mama. Kini mama menciumku dengan penuh nafsu. Kucium sambil meremas susunya. Setelah itu, kutarik rambut mama dan kuarahkan mulut mama ke putingku. Mama langsung menjilatinya.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnv8Xe9oMJ
“Nungging Sah!” Mama langsung nungging. Langsung saja kuekse dari belakang. Mudah memang karena memek mama sudah basah. Kuekse hingga kami keluar secara bersamaan. Mama langsung ambruk ke lantai. “Sini duduk Sah, Bersihin Yen!” Tante langsung bangkit, aku duduk di sofa dan tante mendekatiku. Mulut tante kini bermain membersihkan kontolku.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaztudPuHiN
“Sayang tuh peju terbuang, bersihin Sah!” Kulepas mama dan kutunjuk ceceran peju di lantai. Mama langsung nungging dan menjilati serta menyeruput peju itu hingga lantai bersih. Meski tanpa pembersih lantai.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYioj8ybXJJ
***
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UuDcNvziS
Hidup di kabupaten kecil membuatku terisolasi dari dunia perlendiran unik nan menarik. Hanya internetlah satu – satunya buku panduan bagiku untuk memelihara binatang peliharaanku. Ingin rasanya kumpul bareng berbagi cerita dan tips dengan sesama pemilik peliharaan, namun apadaya. Jangankan untuk itu, sedang dian tara semua temanku, tak ada yang suka per – bdsm – an.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkMLxdpIIV
Kujalani hari – hariku melatih mama dan tante. Setiap ayah di rumah, tante selalu menghilang ke kamar ayah. Kusadari mama menjadi agak murung. Kulihat mama menjadi agak lamban jika merangkak. “Ayo cepet jalan, lambat sekali sih.” Namun mama tetep tak menjadi cepat. “Kenapa sih mah?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvBwsE8rzl
“Guk.” Katanya sambil menatap lututnya.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUPIzdsK3P
Aku penasaran. “Duduk.” Mama langsung duduk, kulihat lututnya, ternyata lecet. Mungkin akibat terlalu sering digunakan. “Ya udah, jilati terus biar gak lecet lagi.” Mama lalu menjilati lututnya.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDXL3CV6jP
Hari – hari berlalu. Ayah mulai sering berada di rumah. Serta selalu ingin bersama tante. Membuatku hanya punya banyak waktu bersama mama. Lecet di lutut mama mulai hilang, berganti dengan kerasnya kulit lutut serta makin lancarnya mama berjalan. Hingga kusadari mama mulai muntah.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwz40B364V
“Kenapa mah? Mama sakit?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGKmlbCwdn
“Enggak nak. Kayaknya mama hamil?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgdbLlSvip
“Apa? Hamil?” Aku senang. Tak dapat kusembunyikan kegembiraanku. “Ntar malam kita makan berdua mah.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPkY3IqD8y
Mama terlihat senang dengan ucapanku. Aku lantas pergi, beli lilin merah di toko. Malam pun datang.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftMURemkTK
“Naik ke meja mah, tidur.” Mama tiduran di meja, seperti yang kukatakan. Kuambil makanan untuk dua porsi, lalu kutaburkan di tubuh mama. “Lilinnya dipasang di mana ya?” Kumasukan ke mulut mama. “Basahi mah!” Mama lalu membasahinya. Setelah kurasa cukup, kucabut kembali.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1HLH4a3st
Kumasukan lilin ke memek mama, pelan saja hingga tertancap agak dalam. “Kalau lilin ini gak lepas, Atha kasih mama hadiah.” Cerita ini dipublish oleh situs Ngocoks.com
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtxeg6iF2F
“Guk.” Mama menatapku sambil tersenyum.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJeLKAp7p5
Setelah itu, lilin kunyalakan. Meski posisi lilin tak berdiri tegak, namun agak menyamping.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LDVbDYkmI
Aku makan. Setelah sesuap, kusuapi mama dengan tanganku. Tanganku bergantian menyuapi diriku dan mulut mama hingga habis. Kulihat lilin, ajaib ternyata tidak lepas dari cengkraman memek mama.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFmFwL8fJP
Prok… prok… aku bertepuk tangan, “Makanannya abis.” Lalu kutiup lilin. “Ambil tempat minum mama ke sini. Ayo cepet.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMIlR4faP4b
Mama lantas turun dari meja dan merangkak ke garasi. Mama kembali sambil menggigit tempat minumnya. Kuambil dan kuletakan di bawah. Di kananku kupegang sebotol softdrink. Sedang di kiriku susu sekotak. “Mau minum yang mana mah?” Mama menunjuk softdrink dengan dagunya. Kutuang softdrink yang langsung diminum mama.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkkqXA9vV5
Setelah minum, kupasang kembali tali ke kalung mama. Kubawa mama ke halaman belakang, lalu kusemprot pake selang. Mama berguling – guling agar semua bagian tubuhnya tersembur air. Setelah itu ku ambil anduk mama dari tempat anduk. Kutaruh di lantai.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKF9k3mpLnh
“Bersihin pake ini aja.” Mama lantas menggosokan tubuh ke anduk itu. Mulai sekarang kalau basah, bersihin pake ini aja.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtgm5Oj2BQx
“Guk.” Kata mama hingga akhirnya tubuhnya kering.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgit81LWvV
Kubawa kembali tali mama dan kubawa ke kamarku. “Oh, iya. Karena tadi lilinnya gak jatuh. Mama boleh entot Atha.” Kataku sambil berbaring. Namun mama masih diam di lantai. “Ayo sini, gak usah malu.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQi3f06GRg
Akhirnya mama naik ke kasur dan menindih tubuhku. Mama menciumku. Setelah itu mama mulai menikmati kontol dengan mulutnya. Setelah dirasa mengeras, mama mulai memasukan kontol ke memeknya.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjMtTzymJS
Aku tak berdaya dibuatnya. Apalagi mama mendudukiku sambil menggoyangkan pantat. Hingga akhirnya kami orgasme berbarengan.
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36WIVaWlSV
Cerita Sex Ayah Mertua
Setelah puas, mama turun lalu merangkak akan kembali ke kandangnya. “Tunggu mah. Jangan pergi. Malam ini Atha pingin tidur sama mama.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgyBdydiavu
Mama langsung berbalik. Wajahnya terlihat bahagia. Saat mama berbaring di sisiku, kupeluk mama. Kepala mama bersandar di dadaku. Mama menangis. “Kenapa menangis mah?”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6OD5Hi7l8
“Mama bahagia sayang.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgWxWiTgdO
“Atha juga seneng mama hamil anak Atha.”
4122Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJYBE12dZi
Kami pun tidur.
ns 15.158.61.8da2
