
“Aaahhh! Aaahhh! Aaahhh! Bapak jangan marah lagi yaa. Jangan ngusir saya pergi dari sini. Nanti Bapak boleh nyetubuhin saya sesuka Bapak.” Aku menggenjot penis bapak tua itu dengan ganasnya. Di atas sofa yang sering aku gunakan, untuk bersetubuh dengan Mas Dodit.
Aku duduk di atas pangkuannya, aku goyangkan dengan ganas pantatku naik turun ke atas dan ke bawah. Sementara kedua tanganku mengalungi lehernya, dan bibir Bapak tua itu bisa menghisap kedua payudaraku dengan bebas. Sedari tadi, bibirnya menghisap putingku.
Kiri dan kanan secara bergantian, penisnya terasa sangat keras. Bisa dibilang penis bapak ini, yang paling besar dan paling besar. Di antara kelima pria yang pernah menyetubuhi aku, setelah aku keluar dari kediaman Mas Gema. Namun sayangnya, bapak tua ini amatiran.
“Aahhh… Iyaa, setelah ini saya gak akan mengusir kamu lagi. Tapi tolong layani saya dua hari sekali, jika kamu gak ingin saya permasalahkan berada di sini. Aahhh… Genjotan kamu memang sangat luar biasa,” jawabnya yang mengizinkan aku tinggal di sini. Aku telah berhasil.
Aku telah berhasil membuat dia tunduk kepada aku. Aku juga sangat menikmati tusukan penisnya yang keras dan besar ini. Kalo dia yang genjot vaginaku, rasanya kurang enak karena gerakannya terbilang lambat. Tapi kalo aku yang berada di atas, ini rasa nikmatnya bukan main.
“Aaahhh! Aaahhh! Penis Bapak rasanya nikmat bukan main! Lihat, Paak. Vagina saya sampai becek kaya gini. Bapak jahat banget bikin vaginaku becek dan ngocor. Bapak bisa bikin aku tergila-gila sama Bapak,” balasku sambil menunjukkan raut wajah yang penuh gairah seks.
Bapak tua itu seketika tersenyum puas, ketika penisnya bisa membuat aku gelagapan dan kelojotan. “Saya ini usia mungkin boleh masih 58 tahun. Tapi masalah stamina dan kekuatan tubuh, saya gak bisa dianggap remeh. Saya ini mantan prajurit, baru 3 tahun pnsiun.”
Aku saat itu tersenyum, lalu berciuman dengan bapak tua berusia 58 tahun itu. “Mmmhhh! Mmmhhh! Makasih banyak Bapak sayaang. Pastinya Bapak akan aku layanin berapa ronde pun. Datang saja ke sini, aku akan menggenjot penis Bapak ganas seperti ini lagi.”
Sejujurnya aku sama sekali tidak berbohong, penis Pak Sartono rasanya sangat nikmat. Baru pertama kalinya untuk aku, berhubungan intim dengan seorang prajurit. Atau dengan seorang pria yang tubuhnya kekar dan jadi. Pak Sartono ini meskipun sudah agak cukup tua.
Di usianya yang masih 58 tahun, perutnya masih six pack. Otot tubuhnya masih terlihat besar dan gagah. Otot dadanya sangat keras, berkali-kali aku menyentuhnya. Ototnya seolah kerasnya seperti batu. Dia pasti sudah melalui banyak sekali pertempuran, dia sangat kuat.
Bapak tua itu yang mencengkram kedua pinggangku, dia tertawa mesum dan memandangi wajahku. “Kamu cantik sekali, Zahra. Saya beruntung bisa menikmati genjotan vagina kamu. Menikmati tubuh kamu yang sangat indah, kedua payudaramu yang besar padat.”
“Aaahhh! Aaahhh! Aku juga beruntung, Pak. Bisa ngerasain penis Bapak yang besar dan nikmat ini. Aaahhh! Aaahhh! Aku rasanya mau keluar, Pak. Vaginaku udah becek dan ngocorin cairan teruus,” jawabku yang memuji dia balik. Namun aku sama sekali tidak berbohong ke dia.
Penisnya memang terasa begitu nikmat, jika aku yang berada di atas dan menggenjotnya. Jika aku yang berada di bawah, kaya masih ada yang kurang. Karena dia gak bisa menggenjot penisnya dengan cepat. Meskipun hentakan penisnya kuat, tapi cukup lambat.
Kami kembali melanjutkan persetubuhan kami, sampai akhirnya pertempuran kami berakhir dengan dua ronde. Dan keduanya bapak tua bernama Sartono itu, mengeluarkan spermanya di dalam vaginaku. Yang pertama dia keluar, saat aku yang menggenjot penisnya.
Dan ronde keluar berakhir, dengan dia yang menggenjot vaginaku. Dia menggunakan gaya normal, yaitu man on top di atas sofa. Jadi tubuhku direbahkan di atas sofa, lalu digenjot sekuat tenaga olehnya. Namun sayang genjotan penisnya terasa kuat, namun temponya pelan.
Padahal kalo dia bisa genjot vaginaku dengan kecepatan tinggi, aku bisa dibuat ngocor habis-habisan olehnya. Setelah pertempuran selesai, aku pun mengajak dia mandi bersama. Di sana terjadi pertempuran kecil, aku menghisap dan mengocok penisnya menggunakan bibirku.
Dan berakhir dia ejakulasi di dalam mulutku, dia terlihat sangat puas. Sebelum keluar dari kamarku, kami berdua duduk berdampingan di atas sofa. “Wahh, saya benar-benar puas berhubungan intim sama kamu. Lusa saya akan ke sini lagi yaa, istri saya tidak senikmat kamu.”
Aku saat itu tersenyum, lalu menjawab perkataannya lembut. “Ohh, ya jelas dong Pak. Saya kan masih muda, istri Bapak pasti sudah tua. Silahkan Bapak datang ke sini sesukanya. Selama saya ada di kontrakan, dan gak ada kakak sepupu saya. Saya akan melayani Bapak.”
Sebelum dia keluar, aku cium bibirnya terlebih dahulu. Kami sempat berciuman selama kurang lebih 30 detik. Sampai akhirnya setelah ciuman, dia baru keluar dari kamar Mas Danang. Aku seketika merasa lega, karena aku tidak perlu pergi dari sini. Aku melihat ke arah jam.
Dan sekarang sudah jam setengah 3 sore, tadi Pak Sartono datang jam 1 siang. Gak kerasa kami berdua bertempur selama 1,5 jam lamanya. Mas Danang selama kami berhubungan badan, dia sempat menelfonku sebanyak 3 kali. Mungkin dia juga merasa panik.
Karena Bapak kos datang ke kamar kami, namun setelahnya aku menelfon dia balik. Dan mengatakan bahwa aku baik-baik saja. Bapak kos hanya menanyakan aku siapa, dan tinggal di sini berapa lama. Padahal Mas Danang gak tau, kalo saat dia menelfon aku berkali-kali itu.
Aku sedang disetubuhi oleh bapak pemilik kontrakan ini. Takutnya Mas Danang marah, soalnya dia orangnya suka cemburuan. Dia sebenarnya gak pernah mau main ke rumah Mas Gema. Karena dia cemburu aku nikah sama Mas Gema. Dari semua saudara perempuanku ya.
Mas Danang paling sering menyetubuhi aku, dan dia paling posesif sama aku. Dia punya keinginan besar untuk memiliki aku, tapi dia sadar kalo kami berdua hanya saudara sepupu. Bahkan bisa dibilang sepupu jauh, dan dia juga sadar kalo dia gak akan punya cukup uang juga.
Untuk menikahi wanita seperti aku, jadi dia hanya bisa menikmati aku saja. Mas Danang juga udah berkali-kali nembak aku, ngajak aku pacaran. Tapi selalu aku tolak dengan tegas, selain karena kami saudara sepupu. Wajah Mas Danang bisa aku bilang sangat tidak menarik.
Itulah kenapa Mas Danang sempat marah, saat dia tau aku disetubuhi Mas Fahrul. Karena meskipun aku sering main dengan Mas Fahrul, Mas Danang hampir gak pernah tau. Dia baru tau, pas aku kena kasus ketauan aja. Ketauan disetubuhi Mas Fahrul di dalam kamarku.
Keesokan harinya, aku minta diantar Mas Danang ke daerah Fatmawati. Tempat perusahaan kemarin, yang menawarkan aku kerja sebagai sekretaris. Di sana Pak Alex dan Pak Satrio sudah menunggu aku. Aku soalnya datang agak telat, karena Mas Danang lagi on fire.
Menyetubuhi aku dari semalam sampai pagi ini, bahkan dia sampai membawa temannya. Dan aku disetubuhi mereka berdua bersamaan, sebenarnya bawa teman bukan ingin menyetubuhi aku. Tapi ingin main game mobile legends bareng, awalnya aku kira begitu.
Namun saat sudah agak malam, mungkin sekitar jam 10 malam. Mas Danang tiba-tiba menyetubuhi aku, di saat temannya yang bernama Mas Cahyadi, atau biasa aku panggil Mas Yadi. Sedang buang air besar di kamar mandi, namun aku tak bisa menahan desahan suaraku.
Saat penis Mas Danang, menusuk-nusuk dan menghentak-hentak dinding rahimku terus menerus. Gak lama Mas Yadi keluar, dan melihat aku sedang disetubuhi Mas Danang. Dia minta izin untuk gabung, dan tiba-tiba menyodorkan penisnya ke depan mulutku. Aku langsung kaget.
Namun Mas Danang mengizinkan, dan memperbolehkan. Alhasil yaa aku langsung hisap penis Mas Yadi, sesuai dengan perintah Mas Danang. Aku disetubuhi oleh mereka berdua, sampai pagi. Bahkan Mas Danang sampai sengaja telat berangkat, hanya untuk threesome aku.
Aku seharusnya jadwal interviewnya jam 10 pagi, tapi aku telat datang sekitar 15 menit. Untungnya saat aku datang, Pak Alex dan Pak Satrio tetap menyambutku hangat. “Heey, Zahra? Akhirnya wanita cantik ini datang juga. Ini silahkan kamu tanda tangan yaa. Biar cepat saja kita.”
Aku yang baru duduk di kursi ruang meeting, saat itu tersentak kaget bukan main. “Hah? Saya langsung tanda tangan kontrak, Pak? Kok cepet banget? Saya kira ini masih interview lanjutan? Terus nanti saya mulai kerjanya kapan? Mohon maaf yaa Pak, kalo saya nanya terus.”
Pak Alex kemudian menjawab rentetan pertanyaanku tadi. “Mulai kerjanya dari tanggal 1 bulan besok aja yaa? Biar gampang menghitung tanggal gajiannya. Sekarang kan masih tanggal 14 Februari. Berarti kamu mulai kerja tanggal 1 Maret. Nahh silahkan tanda tangan.”
Note : Untuk baca kelanjutan ceritanya silahkan kunjungi 701Please respect copyright.PENANAvyxB9w54G8
https://karyakarsa.com/beelesmana37/series/istriku-kembali-membinal-series-end701Please respect copyright.PENANAeh03PyIcHp
https://victie.com/app/books/80