Malam hari sabtu ini kakek dan aku menginap di Klinik dikarenakan perutku yang sakit . hari ini aku sangat bersedih sekali karena telah membebani kakek dan tidak dapat mendiri seperti kata ayah dan ibu. Tapi hari ini aku membantu kakek Jack seperti tapi hanya di rumah kacanya aja yang begitu terasa mewah moden yang terasa seperti mimpi aku dapat melihat perkebunan mini yang terdapat di dalam sebuah ruangan yang tidak terasa efek dari badai yang hari ini aku lalui bersama kakek. Kakek menceritakan banyak sekali masa lalunya kepadaku dari kembaran nenek, bencana yang menyerang desa ini waktu kakek seumuranku dan itu sangat tragis sekali dan aku tak bisa membayangkan jika aku mengalaminya.
===============================================================
(RD) -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.- (RD)
===============================================================
-----------------------------------------(06.00 ; Jack’s house)---------------------------------------------
Jam dinding di kamar yang sebelumnya ditiduri Izes dan baru ditiduri oleh Veron kemarin malam telah menunjukkan pukul 6 Pagi ini terasa sangat benar – benar panas dan gelap sekali hari ini tapi hanya beberapa kali terasa angin dingin menerpa tubuhnya yang sedang tertidur. Jack membuka pintu kamar yang ditiduri oleh Veron. Jack berkata sambil mendekati Veron didekat sisi kiri ranjang tersebut “RON BANGUN WOI RON BANGUN RON INI SUDAH PAGI” Jack berkata “AH KAAKKEE.......” tiba – tiba saja terdengar suara petir yang menggelegar “ZEEDDHUUUUWWAAAAARRRR”
Veron yang ketakutan terkejut rekflek melompat dari ranjang tempat tidur itu lalu memeluk sang kakek sambil menangis ketakutan, ia berkata “akakakaku taktakrakut banget sama kilat kek huhuhuh” Jack mengangkat veron dari dekapannya sambil berkata “kalau kau takut bagaimana kalau ayahmu nanti menua siapa yang nanti akan menjaga keluargamu baik keluarga ayah – ibumu maupun nanti jika kamu tak siap dan kuat dari sekarang, cowok itu harus kuat apapun yang terjadi OK (mengusap air mata Veron)”
Terdengar hujan badai di luar yang sangat amatlah deras, Jack berkata “kau mau ikut keluar bersama kakek atau kakek tinggal kamu aja di rumah ini sendirian pagi ini ya?” Veron berkata “aku ikut saja ya kakek” Jack berkata “kau takut di rumah ini sendirian begitu kah? Orang semacam kita ini yang diberikan kekuatan oleh yang maha kuasa itu janganlah sampai takut, kau harus berani dan berani pun tidak harus membuat orang / manusia lainnya jadi takut pada dirimu, makanan dari sebangsa mereka itu makan energi dari rasa takut maupun energi dari emosi lainnya dan menurut mereka itu lezat, dan hanya orang – orang rang bisa dikatan terpilih dari beberapa miliar orang di dunia ini jadi berbanggalah dan bersyukurlah kau telah dipilih tuhan untuk menyeimbangkan dunia.”
Veron berkata “menyeimbangkan dunia? Maksudnya kek?” Jack berkata “hmm gimana ya ngomongnya ya? Begini mereka makhluk halus itu ada berbagai jenis dimana semuanya ini punya perananannya masing – masing, ada makhluk halus yang suka mengganggu, makhluk halus yang hanya ingin berinteraksi dengan kita, ada makhluk halus yang memang tahu masa depan, ada makhluk halus yang bisa berbicara dengan alam seperti hutan, rawa, gunung, bukit, hujan, awan, angin dan laut. Kau tau kenapa kita harus mempelajari ilmu alam?”
Veron berkata “emangnya kenapa?” Jack berkata “karena kita tak bisa berbicara dengan alam tapi kita bisa mempelajari pola – pola dan tanda – tanda tertentu benar begitu bukan?” Veron berkata “ya juga seh, memang mereka bisa?” Jack berkata “sebagian bisa, tapi sebagian besar mereka penipu saja, ok bedakan dan rasakan energi dari mereka kalau dingin sepertinya mereka benar tapi sebaliknya jika kau merasakan energi yang sebaliknya, ok untuk kali ini kita berangkat keluar bersamaku jangan lupa jas hujan birumu ambil dan pakai ya”
Terdengar suara gedoran yang keras dari arah pintu depan rumah jack “DOK DOK DOK DOK DOK” Jack membukakan pintu itu dan terlihat Dex memakai jas hujan plastik transparannya sambil terengah – engah nafasnya “huh huh huh huh huh Kemarin malam sekitar jam 10 – 11 malaman ada penyerangan anjing liar ke perkebunan kita tuan Jack” Jack berkata “huh? Jam segituan? Aku sudah tertidur kah waktu itu? Ayo kita cek ke kandang ternak, ayo Ver, kita cek”
Veron segera bergegas ke dalam mengambil jas hujan birunya di kamarnya, jack pun segera lekas keluar menuju kandang itu. Dan terlihat Jack dan Dex berlari ke arah kandang ternak dari pintu depan yang sempat terbuka dan tiba – tiba angin dari luar yang keras segera saja menutup dengan keras pintu depan itu. Veron yang masuh sibuk mencari jas hujannya itu pun ditinggal di dalam rumah jack itu sendiri dalam keadaan pintu depan rumah jack yang sedang tertutup segera setelah menemukan jas hujan biru itu pun veron balik menuju pintu depan rumah untuk menuju ruang tamu dan terlihat sesosok orang dengan tanpa hidung dengan wajah seperti anjing dengan bunga teratai di atas kepalanya yang terlihat seperti mahkota sedang menatap tajam ke arah veron
Veron yang baru aja keluar dari kamarnya pun berkata dalam hatimya “jangan takut, jangan takut, jangan takut” Veron yang telah memberanikan dirinya berkata”siapa kau itu?” Makhluk itu berkata “ini aku Qwappa seseorang yang kemarin mengajak kamu bermain – main di kota Maffurucity, masih ingatkah kau?” kemudian ia melihat veron bergemetar, lalu ia berkata “kau lagi ketakutan kah? Mangkanya kau tak bisa melihat wujudku yang rupawan ini” Veron berkata “huh rupawan?” makhluk itu berkata lagi “coba tenangkan hatimu dan taruk nafas lalu lepaskan perlahan jika dirimu sudah tenang kau dapat melihatku dengan jelas”
Perlahan – lahan perwujudan itu pun berwujud seperti orang tanpa hidung dengan bunga teratai putih seperti mahkota di atas kepalanya, ia pun berkata “nah kan lebih baik kan sekarang wujudku, aku mau menyampaikan saja cerita saja kemarin malam maaf aku mengganggu tidurmu atau tidur kakekmu yang jelas aku menghalau serangan itu anjing liar biar tak memakan hewan ternak jack tadi malam dan menyuruh si Vauzer anjing bodoh milik kakekmu agar memasukkan hewan – hewan ternak itu ke dalam kandang ternak itu, sudah aku pulang sekarang”
Veron berkata “jadi kemarin suara – suara itu ya dari anjing liar, si Vauzer dan Qappa juga ya, oh baik sekali ya dia itu ternyata” dan sekarang terdengar ketukan pintu “TOKTOK TOKTOK TOKTOK” Veron pun membukakan pintu depan rumah jack itu. Terlihat dua orang memakai payung, seseorang berkulit hitam dengan rambut pirang memakai kemeja kuning celana jeans biru dongker dan satunya lagi berkulit putih dengan rambut hitam kecoklatan ditata klimis dengan memakai jas hitam kemeja putih dan celana hitam.
Dan orang berambut klimis itu berkata “Paktua Jack ada?” Veron pun berteriak “KAKEK KAKEK KAKEK KAKEK” hujan badai yang deras itu terasa sangat menutupi pendengaran Jack yang bterlihat erada di ujung timur laut perkebunannya di depan kandang ternak itu. Dan terlihat Vauzer si anjing besar jack penjaga perkebunan itu pun berdiri keluar dari rumah anjingnya dan menggonggongi dua orang itu “GUK GUK GUK GUK GUK GUK” dua orang itu pun terlihat memundurkan beberapa langkahnya dari pintu depan rumah dan terlihat sedikit gemetar ketakutan terdengar suara teriakan “VAUZER DIAM KAU”
Vauzer pun terdiam duduk di depan pintu, dan terlihat si Jack bersama Dex berjalan balik menuju ke arah rumahnya sambil berkata “oh ya ada apa ya kemari kau Qanou Khirao sang asisten dari Thomas? Kau bersama siapa itu?” Qanou berkata “Paktua Jack ini keponakanku yang bernama Khodirul Deardo biasa dipanggil Qodi, anak dari kakak perempuanku yang tinggal di kota sebelah” Jack berkata “oh kok nggak mirip ya?” Qanou berkata “ya iya dia ini keponakanku ya paling enggak itu pupil matanya sama dengan aku nurun dari ibunya abu – abu sama kayak aku”
Jack berkata ”eh ada apa kemari kau? Apa maunya lagi itu si gendut Tom itu? Nagih bayaran bulanan kah? Tapi kalau ditagih hutangnya selalu ribet” Qanou sambil merogoh saku kanannya yang kemudian ia mengeluarkan sebuah amplop berkata” ini surat undangan ulang tahun dari tuan Thomas kepada keluarga Jack, katanya seh begitu”
Jack berkata “yah kukira dia membayar hutangnya kepadaku, ya oke oke lah aku usahakan ya, pesta ulang tahun? Sudah sebesar dan setua itu masih merayakan pesta ulang tahun?” Dua orang itu pun membungkukkan badan dan sambil berkata “Paktua Jack kami balik dulu ya?” beberapa menit kemudian setelah 2 orang itu tak terlihat di dalam pekat dan derasnya hujan makin mereda di pagi itu.terlihat putih – putih kabut pun mulai muncul memenuhi kebun Jack berkata “wow sesaat aja setelah hujan mereda eh kabutnya pun ikut turun ini gimana kok sudah kelihatan serba putih seperti ini dan terasa tak tampak apapun rasanya di bawah kaki ini, hati – hati Veron kalau jalan, Dex ayo ikuti aku dan kita masuk ke rumah kaca” Veron berkata “ya kek kok bisa bener - bener nggak kelihatan jalan ini” Veron melihat sebuah gedung kaca yang tingginya sekitar 15 meter sambil berkata “WOW RUMAH KACA YANG BESAR YA KEK”
-------------------------------------(08.00 ; Jack’s Greenhouse )-----------------------------------------
Setelah memasuki greenhouse-nya terlihat beberapa pohon yang cukup besar dari dengan terlihat beberapa buah ranum menggantung di pohon – pohon tersebut baik pohon kakao, pohon jeruk, pohon teh, pohon kopi tanaman tomat dan tanaman cabe dari pintu depan greenhouse tersebut. Veron berkata “wow kek kok tak terlihat dari luar kek” Jack berkata “agar didalamnya terjadi keseimbangan sirkulasi antara sinar matahari, panas, lembab, air dan dingin agar sejuk selalu, kalau sejuk maka tumbuhan jenis apapun bisa ditanam di sini dengan yang terjadi di ruangan rumah kaca ini dan agar tidak ada yang melihat saja seh hehehehe”
Dex berkata “oh ya tuan kita harus menanam cabe dan tomat untuk ditanam di lahan kita di musim ini” Jack berkata “hmm ok lah, oh ya lihatlah veron inilah rumah kaca yang besar ini ambil itu selang mari kita sirami buah – buah ini tapi sebelumnya masukkan selang itu ke bak airnya dulu untuk mengisi air di sini ini (sambil menunjuk selang di sebelah kiri veron)” Sambil mengambil selang, veron berkata “ini tinggi bangunannya rumah kaca ini kira – kira berapa ya kek?” Jack berkata “hmm kira – kira 15 m kalau enggak salah” Veron berkata “kita langsung siram ya kek“
Jack melihat yang berada di ujung kanan termostat ruangan tersebut dan menunjukkan 21oC jack berkata “hmm ok baiklah siram sekarang dan dengarkan kata- kataku ya Ron, setiap tanaman di sini kebutuhan akan air yang akan disiramkan itu sangat harus diperhatikan bahkan jangan sampai air tersebut itu pun terkena tumbuhan lainnya di sekitarnya karena mereka cara perawatannya beda – beda, oke paham Veron, Dex ambil semua hasil – hasil kebun yang bisa dipanen (sambil menunjuk ke arah Dex)”
Dex pun langsung berlari mengambil cabe – cabe yang menggantung memerah di tanaman seperti semak berbaris paling depan melintang ke arah barat di awal – awal tepat yang berada di deret di paling dekat di depan pintu masuk green house itu sendiri setelah berjalan ke ujung barat baris tersebut dan memutar balik ke belakang tanaman cabai itu yang ternyata ada tanaman cabe itu.
Dex beralih ke baris ke-2 tanaman ke – 2, tomat yang berada di deratan dibelakang tanaman cabai itu dan ia pun memetik semua tomat yang mengantung bundar merah menyala dimasukkan semuanya sama seperti cabai yang telah dipanen sebelumnya. Setelah sampai ujung barat lagi, ia pun beralih memetik bola – bola kapas – kapas di barus ke3 yang berada di belakang tomat yang tadi berada di baris ke 2 kemudian ia membungkusnya dengan plastik terlebih dahulu sebelum dimasukkan keranjang.
Dan dibaris terakhir Dex langsung saja menyabitkan sebuah sabit ke sebuah rimbunan pohon seperti jagung tapi berwarna kuning hingga seluruh tumbuhan itu jatuh semua berserakan tengah belakang sampai pojokan barat laut Rumah kaca itu. Veron berkata “LHO KOK DISABIT SEMUA TUMBUHAN YANG PALING BELAKANG ITU”
Jack berkata “ya begitu itu cara memanennya tumbuhannya itu” Veron berkata “lainnya enggak kayak gitu kok” Jack berkata “semua tumbuhan itu ada cara panennya masing – masing Ron, nah untuk kacang kedele kayak gini ini itu caranya seperti itu, karena tumbuhan ini kalau sudah bisa dipanen tumbuhanya akan layu perlahan – lahan dan akan mengganggu disini baik secara estetika, kebersihan maupun kelayakan hidup tanaman – tanaman lain tetangganya itu”
Dex kemudian mengambil biji – biji kacang kedelai yang sedang berada di tumbuh – tumbuhan kacang kedelai yang sedang banyak jatuh mengotori lahan di belakang ujung utara rumah kaca itu setelah penyabitan itu yang telah dex lakukan tadi Lalu Setelah memasukkan semua biji – biji kedelai itu pun keranjangnya telah penuh
Dex membuka pintu di ujung utara rumah kaca yang merupakan Farming Shed terlihat berbagai mesin dari mesin yang bertuliskan diatasnya mesin genset, mesin yang yang diatasnya mesin pembuat pupuk, mesin yang ditulis di atasnya mesin pembibitan, ada mesin yang bertuliskan mesin pembubut dan terakhir mesin yang dituliskan mesin pengering
Setelah isi keranjang itu penuh, Dex pun membawanya ke supply shed itu berbelok kanan ke arah timur di supply shed dari ujung farming shed itu dan memasukkannya ke kulkasnya yang ada di ruangannya. Lalu Dex masuk ke ruangan itu dan membawa keluar tangga lipat dengan 4 roda yang dibawahnya bisa didorong
Dex mendorong tangga beroda ini ke sebuah pohon kakao kehijau-hijauan yang agak tebal dan memanjangkan tangganya dan dia naik tangga dan mengambil sebuah kakao yang masih mengantung dengan warna oranye kecoklat-coklatan di batang tubuh atas pohon – pohon kakao itu yang sering bercabang dua.
Sementara itu, Veron yang melihat bak di rumah kaca bagian depan itu tepat di sebelah selatan berkata pada “kek ini sudah penuh bak penampungan airnya, kek” Sekarang aku sirami aja kah?” Jack berkata “ya untuk sekarang lewati aja ini pohon – pohon cabe langsung aja kita menyirami tumbuhan tomatnya aja” Veron berkata “kenapa kek? Kok belum – belum ini cabainya kok enggak disirami?” Jack berkata “karena memang teknik untuk perawatannya seperti itu, 1 hari harus disiram dan 1 hari dibiarin tanpa disiram”
Veron berkata “hmm begitu kalau tomat ini caranya gimana nyiramnya kek?” Jack berkata “putar aja krannya aja dulu itu sampe airnya tidak terlalu kencang lalu kau akan menyirami tomat tapi usahakan jangan menyirami batang tubuh tumbuhan itu baik daun, akar atau bahkan jangan kamu siram itu buah – buahnya” Veron memegang batang tumbuhan toma itu berkata “Oh sangat lunak sekali ya tumbuhan ini rasanya” Jack hanya mengadahkan tangan dengan menggelengkan kepala bagaikan menyimbolkan ketidaktahuannya.. Verom
Setelah 15 menit Dex memetik buah – buah Kakao yang berada di 4 baris paling belakang dengan 60 pohon – pohon kakao tersebut dan memasukkannya ke dalam keranjang itu. Dan setelah dex berpindah ke deretan baris yang ada di depannya yang terlihat pepohonan coklat kehitam – hitaman dengan puluhan butir – butir merah mencolok yang kemudian buah yang merupakan buah kopi – kopi dipetik Dex dari 60 pohon dan kemudian buah – buah dikumpulkannya ke dalam keranjang itu tadi
Setelah Veron menyiram tomat itu dia berkata “lalu ini tumbuhan apa kek kayaknya enggak ada daunnya ini tumbuh – tumbuhan kek?” Jack berkata “itu adalah tumbuhan kapas yang nantinya akan dibuat menjadi baju – baju yang seperti yang kita pakai sekarang” Veron berkata “oh hasilnya dari bola – bola kapas yang nantinya akan dibuat baju, oh wow baru tau aku sekarang, jadi gimana ini juga trus cara menyirami tumbuhan kapas ini gimana kek?” Jack berkata sirami itu tumbuhan kapas itu 3 kali seminggu dan kebetulan sekarang ini hari dimana kita harus menyiram tanaman ini” akhirnya tanaman – tanaman kapas itu veron sirami
Dex bergerak menuju ke pohon – pohon jeruk yang melintang dari timur ke tengah rumah kaca itu yang merupakan baris tumbuhan – tumbuhan semacam semak – semak yang berada di depan buah kopi – kopi itu tidak cukup tinggi, lalu Dex beralih memetik buah jeruk yang menggantung berwarna jingga cerah di baris ke 2 dengan jarak 2 meter dengan tanaman pohon kopi di baris ketiga (jika di hitung dari arah masuk rumah kaca), Dex memetik semua buah – buah jeruk yang menggantung di tanaman jeruk yang semacam semak berwarna hijau tersebut. Semua jeruk itu pun dimasukin ke dalam keranjang.
Dengan Jarak 2 meter antara tanaman jeruk dengan tanaman teh – teh seperti jarak tumbuhan jenis satu dengn jenis yang lainnya ini lalu setelah bak air ujung selatan dipojokan dekat dengan pembatas dinding kaca di rumah kaca tersebut, tepatmya di baris pertama di depan . sebelah kiri (dari arah depan rumah kaca tersebut) Dex mengambil pucuk – pucuk daun teh yang sudah harus dipanen yang berada sebaris dengan cabe tapi melintang ke ujung sebelah timurnya tadi itu semua ia masukan ke dalam plastik dan plastik itu ia masukan ke keranjang setelah semua pucuk teh yang layak panen ia petik \.
Veron memanjangkan selang yang menancap di kran depan rumah kaca yang berada di dekat pintu masuk rumah kaca itu, hingga ia sampai berada di ujung utara baris tanaman sebelah timur yang merupakan barisan kumpulan pohon – pohon kakao yang telah dipanen oleh Dex tadi. Jack berkata “nah ini pohon yang nantinya akan menghasilkan coklat yang kamu tanyakan kemarin tapi sebentar – sebentar kalau pepohonan kakao ini kau harus mundur dan tau cara teknisnya dulu jangana asal siram karena pohon ini awal masa berbuahnya saaaaangaaat luuuaaaammuuuuaaa sekali dan kalau salah urus bisa mati dia, jadi biar kakek saja ya?”
Jack menggambil alih selang yang tadi dibawa Veron dengan air dengan mode pelan masih mengucur kecil dipegangan tangannya. Selang yang masih mengucur di jari jemari tuanya si jack lalu dia berkata “ayo putar krannya biar airnya lebih deras lagi Ron” Veron pun berlari ke kran asal tempat selang itu ditancapkan, Dan kran itu pun diputarnya ke arah kiri sambil ia berkata “kek, egini cukup?“ Terdengar suara Jack dari kejauhan dekat dengan pohon Kakao itu “Belum terus sampai notok ya?” Veron yang taksanggup lagi memutar kran itu berkata “segini kek?”
Jack berkata “OK kesinilah Veron lihatlah ini caranya menyiram pohon Kakao itu jadi kau harus menyiramnya dengan tekanan air yang sangat keras tapi tidak kebatangnya melainkan ke arah akar bawah tanaman ini hingga sampai 15cm dan dengan jarak diameter dari batang tumbuhan kakao ini sepanjang 5cm disekitarnya, ingat ya usahakan jangan siram batangnya kalau kau siram tumbuhan ini mungkin bisa – bisa akan cepat layu dan akhirnya mati setelah 6 tahun baru besar dan sudah berbuah di lima tahun kemarin oke ya jelas ya?”
Setelah menyirami seluruh pohon – pohon Kakao yang tingginya sudah hampir 6 meteran itu yang berjumlah total 20 pohon tersebut. Veron setelah memutar kran selang air tersebut untuk menurunkan tekanan air tersebut dari deras ke kecil. Ia pun menemui kakeknya dan berkata “gimana kek boleh aku yang menyiramnya kalau tumbuhan yang ini kek? (sambil menunjuk pohon kopi)”
Jack berkata “hmm gimana ya? Ok ok kalau begitu aku bantu memutar krannya ya?” Jack berjalan menuju kran selang itu dan memutarnya sambil melihat deras arus yang keluar dari selang tersebut dan ia berteriak “hmm oklah ya udah siram semua batang tubuh pohon kopi itu ya tapi jangan siram ke arah daunnya ya?” beberapa menit kemudian setelah 20 pohon kopi itu tersirami. Veron berkata “ayo kita sirami tumbuhan selanjutnya ya kek?”
Jack berkata “ayo aja, ya udah siram itu semua pohon jeruk itu” Veron pun mengarahkan selangnya agar mengenai pepohonan semak – semak jeruk yang cukup rimbun ini yang totalnya ada 60 pohon. Dan setelah 10 menit kemudian, Veron berkata “aku sirami lagi kah ini deretan baris tumbuh – tumbuhan yang paling depan itu kek? (sambil menunjuk tanaman teh)” Jack berkata “ya oke aja deh” Veron langsung berbalik arah dan menyirami seluruh tanaman teh dari arah atasnya dari totalnya 60 tanaman teh yang terasa saling mengait antara tanaman satu dengan yang lainnya tersebut.
Setelah 10 menit kemudian setelah menyirami semua tanaman itu pun Jack, Dex dan veron pun keluar dari rumah kaca itu terlihat kabut pitih yang berada di luar sudah hampir menutup keseluruhan perkebunan. Jack berkata “Dex coba kau urus ternaknya semua kan kau tinggal mengambil hasilnya menaruhnya lemari pendingin di supply shed, memberi makan mereka semua, kau tak melupakan prosedurnya kan? (sambil melemparkan amplop itu dari pintu depan tersebut) ” Dex berkata “tidak tuan,saya masih ingat tuan” Jack berkata “badai – badai dingin – dingin kayak gini enaknya............... ayo Veron kita ke pemandian air panas indoor milik anaknya Erion si Timo”
Jack langsung bersiul “FIYUT FIUH” tiba – tiba terdengar derap langkah kuda di dalam keadaan berkabut putih yang masih setengah lutut ke bawah yang tapi dalam keadaan diguyur hujan sangat deras dan keluarlah tiba – tiba seekor kuda stallion coklat Mustall sudah berada di sekitaran depan pintu rumah jack itu.
-------------------------------(10.00 ; Timothy’s Springs Inn)-------------------------------------------
Setelah tiba di depan jembatan di dekat ujung barat daya perkebunan jack awalnya semuanya yang tertutupi kabut, tiba – tiba menghilang dikarenakan tiba – tiba hujan sangatlah deras tepat di seberang jembatan di sungai yang dekat dengan perkebunan jack itu terlihat sebuah bangunan yang bertingkat 3 dengan dinding kayu bergaya negara Navego. Dengan dinding kayu yang mengitari halaman penginapan.tersebut. Jack dan Veron yang naik kuda itu pun segera mempercepat lajunya dan masuk ke garasi kayu yang juga terbuka diujung timur bangunan tersebut.
Jack yang memberhentikan kuda coklatnya itu di dalam garasi berdinding kayu dan terlihat adanya sebuah sepeda motor besar merah, sepeda motor otomatis biru dan sepeda ontel besar abu – abu berkeranjang, sepeda ontel kecil ungu dan beberapa ekor kuda. Jack pun turun dari kuda dan ia menurunkan Veron cucunya yang berada dibelakangnya. Jack berjalan menuju keluar dari garasi itu dengan menggandeng Veron. Jack dan Veron yang telah keluar dari garasi itu pun berbelok kiri ke arah barat dan lurus kemudian ada pintu lobi sebelah kiri ada ruangan lobi penginapan dan pemandian air panas tersebut.
Setelah masuk ke penginapan dan pemandian air panas itu, terlihat adanya undakan kayu dengan beberapa pasang sandal – sandal yang dibiarkan ditaruh dibawah undakan tersebut dan seseorang lelaki gendut bernmata sipit berambut hitam dikuncir ke belakang memakai baju Adaqiu berwarna kuning itu berkata “HOI ROX, CEPET ANGKAT DAN MASUKIN SEMUA JEMURANNYA KE DALAM” Jack berkata “Sekarang Kau kelihatannya sudah cukup bertanggungjawab ya Tim?” Orang sipit berkuncir itu pun menengok ke arah pintu masuk penginapannya tersebut,
Tim berkata “oh ya selamat datang di pemandian air panas ini lagi paman Jack, katanya orang – orang, Frank udah balik ke desa ya?” Jack berkata “Frank udah pergi lagi ke kota Diamond dan hanya anaknya ini Veron yang ditinggalkan disini untuk liburan musim panas di sini (sanbil menunjuk veron)” Timothy berkata “aku ini Timothy Erion anak dari Riota Erion dia merupakan kepala desa di sini, selamat datang, kau tau Ver kakekmu adalah pelanggan tetap di sini” Jack berkata “udah udah yang aku dan cucuku ini mau mandi seperti biasanya aja ya Tim”
Timothy pun ke arah meja kasirnya yang berada di depan antara 2 ruangan yang bertuliskan “MALE” yang berada di kain berwarna biru yang menjadi tirai yang menutupi ruangan di sebelah kiri Tim dan bertuliskan “FEMALE” yang berada di kain berwarna merah muda yang menjadi tirai sebuah ruangan disebelah kanan Timothy. Dan Jack pun meletakkan
600 OA di meja kasir yang berada di depan Timothy itu dan timothy pun memberikan 2 tumpuk celana berwarna putih.
Lalu Jack dan Veron memasuki ruangan bertirai biru itu. Setelah memasuki ruangan itu terlihatlah 2 loker pakaian yang mungkin berjumlah 30 unit kotak. Jack berkata pada “Ron lepaslah baju dan pakailah ini di sana (sambil memberikan sebuah celana putih ukuran anak – anak setelah itu ia menunjukkan sebuah ruangan lainnya yang merupakan tempat ganti)”jack pun menyusul Veron yang berlari ke ruangan yang ditunjuknya tadi.
Beberapa menit kemudian setelah baik veron dan jack telah berganti dengan celana khusus dan mereka pun masuk ke ruangan berendam, mereka pun naik ke sebuah bak yang cukup sangat lebar yang bisa memuat sekitar 20 puluhan orang penuh jika terisi penuh dan mungkin dengan kedalaman sekitar 50cm. Jack pun memasukkan kakinya ke dalam bak mandi yang terlihat mengeluarkan banyak buih uap air panasnya.
Veron yang meniru jack dengan menyelupkan ujung kakinya yang kecil itu sambil berkata “panas sekali ini kek” Jack berkata “ enggak kok” veron berkata “itu panas kek” veein pun mendekati tubuh kakek Jack yang sudah masuk ke dalam bak mandi air panas tersebut Jack memegang kaki kecil verin tersebut sambil berkata “coba rasakan perlahan – lahan jangan melawan, rasakan rasa panas itu dan bayangkan seperti air panas ini memperbaiki baik kulit –kulitmu itu” Veron berteriak “AAAAAAAAA auauaua, ya juga ya terasa seperti begitu juga ya”
Setelah 10 menit kemudian Jack dan veron bangun dari tidurnya ketika mereka sedang berendam di bak air panas itu. Jack berkata “kau lapar Ron?” Veron berkata “ iya kek” Jack berkata “ayok kita makan di kantin di lantai atas (sambil menunjuk tangga yang di dindingnya ada sebuah kertas penunjuk arah kantin)” Dan mereka pun berjalan menuju ke kantin yang ada di lantai 2 dengan menaiki tangga yang berada di ruang loker tersebut yang menyambung dengan kantin di lantai atas,
Setelah sampai di lantai 2 penginapan tersebut ada seseorang wanita paruh baya yang ada yang ada di tengah ruangan dan berada di dalam sebuah meja yang terdapat mesin kasir dan beberapa buku – buku yang bertumpuk dengn mesin pendingin di belakangnya, Jack berteriak “WOI, MARDHA kau akhirnya bekerja di sini bersama anak dan cucumu itu kah sekarang ?”
Mardha pun melirik dengan mata sinisnya ke arah si Jack itu dan berkata “hah kau lagi ya? ya mau gimana lagi? Apalagi baik keluarga Si Kathrine dan Vracley maupun Vessel dan Manna enggak mau diganggu kalau sedang bekerja dan daripada aku dan dia hanya bertengkar saja di rumah si kembar itu ya maka kalau siang aku bekerja disini aja barengan dengan anakku yang satunya lagi si Tianni bersama Diah dan Gina di sini sambil membantu tuan Timothy di sini, oke kau pingin makan apa di sini ?”
Jack berkata “enaknya dingin – dingin di waktu musim panas kayak begini itu enaknya apa ya? Buatin aja yang kau bisa buatin sama dengan istriku waktu dulu” Mardha berkata “iya sih memang kita kembar tapi enggak gitu juga dong, mentang – mentang kakakku Nada yang sudah meninggal lalu kau seenaknya sendiri menganggap aku seperti istrimu juga sendiri gitu dong” Jack berkata “kau selalu seperti gitu cepet kesulut emosi gitu pantesan Fred enggak tahan banget sama kamu gitu dan cerai dengannya, Ron ini nenekmu hmm salah ini saudara kembar nenekmu”
Veron berkata “saudara kembar nenek? Berarti dia bisa juga dibilang nenekku juga ya?” Jack berkata “hmmm bisa juga dibilang gitu sih” Mardha berkata “Enggak usah dibahas juga cowok botak itu lagi, (menatap ke jack dengan wajah sebal) hmm lucunya memang namanya siapa ya? (sambil menatap ke arah Veron dengan wajah senyum yang lebar)” Veron berkata “namaku Veron nek”
Tiba – tiba terdengar suara “JADI ITU JUGA KEPONAKAN AKU JUGA YA BU” terlihat seorang lelaki yang berbadan tegap dan gagah seseorang yang duduk dengan kacamata hitamnya diarah dalam ruangan yang dengan rambut coklatnya dan topi kabaret hijaunya yang dimiringkan dengan simbol daun di topi tersebut sedang mengamati Jack, Mardha dan Veron. Lelaki itu pun berdiri dan melangkah mendekati meja kasir itu .
Mardha berkata “ya begitulah nak” Jack berkata “Tonny? Bukannya biasanya kau suka travelling jalan – jalan keliling – keliling gitu kan? Kok kamu ada disini ?” Tonny berkata “ya begitulah namanya aja traveller blogger ya kerjanya ya kayak gitu mangkanya anakku dan ibunya kutitipkan dengan saudara angkatnya agar aman dan dapat terurus” Dari kejauhan terdengar suara bantingan pintu yang amatlah kencang “BRUUAAAK” dan terdengar seorang wanita “SAYANG KAMU BELUM BERANGKAT LAGI? APA AKU HARUS IKUT LAGI DENGANMU?”
Terlihat seseorang wanita bermata sipit dengan rambut pendek hitam memakai dress coklat kemerah – merahan dengan atasan hijau, wanita itu mendekat sambil berkata “eh ada paman Jack kemari bersama siapa itu?” Jack berkata “ini anak Frank Ville, veron namanya” Wanita itu berkata “aku ini tante Tiani Tobayo dan ini Suamiku Tonny Tobayo seorang Travelblogger, dan ini ibuku Mardha Vrandho” Mardha berkata “ya udah aku buatin makanan dulu ya?”
Sambil menunggu makanan itu sedang dibuatkan oleh mardha, mereka duduk bersam di meja dengan 4 kursinya yang mengelilingi, Jack, Veron, Tonny dan Tiani duduk satu meja yang di dekat pemandian air panas outdoor. Veron pun terkejut di saat hujan sangat deras di luar yang terlihat dari meja tersebut terlihat para monyet – monyet itu sedang menyeburkan ke kolam pemandian air panas di hadapan mereka.
Veron pun berkata “kok monyet – monyet itu berendam dan mandi di situ tante?” Tianni berkata “ya udah biasa kok itu mereka kalau musim panas di waktu hujan – hujan badai seperti ini” Jack berkata “kalau mereka sudah mencoba memenuhi pemandian air panas di lantai kedua seperti ini berarti kolam pemandian air panas outdoor yang gratis untuk umum itu pasti sudah pada penuh juga tuh monyet – monyet. Jack berdiri dan berjalan menuju jendela sebelah timur pemandian air panas di lantai 2. Dan Jack pun melihat monyet – monyet itu banyak sekali mengelilingi Barley Hilandez, Mia Geony dan Ninno Geonny yang juga sedang berendam..
Jack yang terkejut melihat itu pun hanya bisa menampar dahinya sendiri sambil berkata ”gimana seh paktua itu kok bisa – bisanya berendam di kolam pemandian air panas sambil dikelilingi monyet – monyet hutan tersebut” Veron yang mendengarkan hal itu juga ingin melihatnya dan ia pun menaiki kursi dan ia pun terkejut dan berkata”kok bisa orang – orang itu berendam bersama monyet – monyet itu” Mardha berkata “ayo makanan sudah siap”
Jack berkata “ya memang itu yang aku tunggu dari tadi Mar’ lalu Mardha terlihat sedang menaruh nampannya ditengah 4 orang tersebut dan terlihat di atas nampan itu 10 piring yang di atas setiap piring itu terlihat 3 roti yang berbentuk oval lonjong tapi seperti roti isi tapi dengan ukuran yang lebih kecil dan terlihat isinya seperti banyak rempah dengan warna rata – rata merah dan terang hingga mencolok banget seperti makanan khas negara Anyd ini yang bernama Nafroh.
Mardha berkata “bagaimana roti – roti Nafroh ini rasanya? Enak kah? Enek kah?” Jack sambil menangis dia berkata “aku terharu sekali, ini enak sekali seperti dan sangat mirip dengan buatan kakak kamu si Wanda huuuwwaaaaaa” sambil memegangi pundak, Tony berkata “yang sabar ya om, yang kuat ya memangnya sudah berapa tahun?” Mardha dan Jack berkata bersamaan “kira – kira 15 tahun yang lalu” Tonny berkata “jadi paman sangat mecintainya” Jack hanya merunduk dan menggangguk sambil masih menangis. lalu mereka menghabiskan makanannya
30 menit telah berlalu, semua makanan itu telah disantap olah keluarga Timothy dan seluruh penghuninya itu, setelah itu jack dan veron pun sudah memakai baju dan sudah mandi mereka pun memakai baju yang tadi mereka pakai waktu ia masuk. Ketika Veron dan Jack sudah akan memakai sandal – sandal mereka yang tadi mereka taruh di lobi utama; tiba – tiba veron yang sedang memakai sandalnya kemudian Veron menggerang kesakitan sambil memegangi perutnya “AAAAAAARRGGHH SAKIT BANGET KEK PERUTKU INI” Jack berkata “TIM, PANGGILKAN DOKTER MEDHISYUS KEMARI” Akhirnya setelah 10 menit Veron menahan kesakitan, Dokter dan asistennya memeriksa dan ternyata ini merupakan penyakit perut seperti biasanya diare dan mereka membawanya ke klinik yang berada di pojokan utara desa bagian tengah.
-------------------------------(13.00 ;Shockta’s Praria Clinics)------------------------------------------
Tepat jam 1an siang telah sampai di Klinik Praria. Setelah sampai di depan gedung Klinik dengan keadaan masih hujan badai yang besar dan matahari pun masih belum tampak itu. Jack memberhentikan kuda coklatnya itu tepat di samping gedung putihnya yang panjang dan berlantai 2. Lalu terlihat 2 orang yang baru datang ke klinik itu dengan kuda coklat kemerah – merahannya berdiri di samping Mustall kuda coklatnya Jack. Seorang lelaki belia yang memakai jas dokter putih yang sama dengan dirinya dengan kemeja putihnya dengan celana krem coklatnya dengan name tag di bajunya yang bertuliskan nama “Gerry Fenrir” yang mengendarai kuda tadi, ia turun dari kuda merahnya dan ia mengangkat Veron yang sedang kesakitan sambil memegangi punggung bajunya Jack itu.
Dan terdengar suara wanita “Enggak apa – apa kok nanti kamu sembuh kok biar nanti kami bantu sembuhin ya?” Jack berkata “ya sudah percayakan aja sama dokter Medhisyus Shokta ini dia adalah dokter yang sudah sangat profesional di desa in, sudah percayalah ya Ron ya? Biar kamu cepet sembuh gitu biar besok kamu bisa main – main ya” Veron hanya menganguk – anggukkan kepalanya.
Seorang wanita berambut hitam bergelombang dengan jas dokter berwarna putih berkemeja biru dan bercelana hitam dengan terlihat name tag bertuliskan “Medhisyus Shocta” itu berkata kepada Gerry “Gendong dia Gerry dan kita periksa dia di ruangan dokter” Lalu Gerry dengan rambut bergelombang klimis tipis sepundak menggangkat dan menggendong Veron tersebut masuk ke dalam klinik tersebut. Medhisyus berjalan menyusul Gerry yang telah memasuki gedung putih di seberang supermarket itu, Jack melihat Loqius Shocta yang berada di lapangan bangunan klinik yang berwarna putih itu yang sedang menyapanya dengan lambaian tangannya.
Setelah Gerry menggendong Veron, Dia masuk ke sebuah ruangan dan menaruhnya duduk di salah satu ranjang kliniknya, dan ia berkata “duduk sini dulu ya?” Medhy yang masuk ke dalam ruangan dokternya sambil berkata “ayo kita periksa dirimu ya Ron” Jack pun terlihat memasuki ruangan dengan nafas yang terlihat ngos-ngosan seperti telah berlari dari luar bangunan klinik itu. Jack berkata “gimana Med kondisi cucuku ini?”
Medhy berkata “oh ini cucu paman jack ya? Belum tau seh sejauh ini kemungkinan kalau dengar – dengar kondisi yang tadi diomongin di Penginapan Pemandian tadi ya bisa jadi memang cuman penyakit perut biasa kok, habis ini akan diperiksa sama asisten saya si Gerry Fenrir ini si jenius asal kota Diamond yang lulus kuliah kedokteran ketika berumur 18 tahunan dan baru Sebulan di sini ni bocah dan masih dipantau oleh Dr Hardy dosennya yang merupakan anak dari 3 kepala desa sebelum Paman Riota Erion itu”
Jack berkata “Whoa ini yang anak yang dirumorkan anak genius yang sedang magang di sini itu ya? Medhy hanya menggangguk – angguk Jack berkata “berarti kau ini anak didik dari cucu kepala desa terjenius di desa ini ketika aku masih remaja kalau bukan karena kejeniusan kepala desa waktu itu Zheldyn Zeins.mungkin desa ini tidak selamat”;
Medhy berkata “coba periksa anak ini dan simpulkan sakit apa dan obat apa yang akan tepat diberikannya dan yang jelas pasti ya nanti akan kuperiksa lagi ya Gerry oke, tenang Veron kau berada di tangan yang tepat kok, dia ini dokter yang cerdas kok santai aja ya jangan takut ya, semakin kau panik atau takut kamu bisa – bisa sulit untuk sembuh ya, ingat itu ya? Aku tinggal dulu ya?” Jack dan Medhy keluar dari ruang periksa dokter itu sambil berkata “Gimana paman itu cerita sang Genius Zeldhyn itu sebenarnya?” Gerry berkata “ayo taruh ini di ketiakmu ya Ron, (Veron pun meletakkan sebuah termometer di ketiaknya) ayo dibuka mulutnya (ia mengarahkan senter ke dalam mulutnya) ayo dibuka bajunya”
Veron terkejut sambil berkata “kok dibuka dok bajunya?” Gerry berkata “mau saya periksa perutnya ya? Tapi enggak perlu dibuka semua bajunya cuman bajunya agak dibuka sedikit di bagian perut ya?” Veron berkata “Oh gitu, segini (sambil mengangkat baju kaosnya yang berwarna biru itu sampai diatas perutnya)” Gerry pun memeriksa perutnya veron dengan stateskop dan dengan menekan jari jemari tangan sebelah kirinya di titik – titik tertentu di atas perutnya veron tersebut. Veron berkara “aduh aduh ya di situ dok sakitnya”
Gerry pun tersenyum dan berkata “kau tadi sarapan paginya sudah sekitar jam 10an lebih ya Ver?” Veron berkata “kok dokter tau” Gerry berkata “ ya tau lah dokter, penyakitmu ini telat makannya harusnya kamu makan yang namanya sarapan pagi itu harusnya jam 6 sampai jam 8 pagi diusahakan harus begitu, dan kamu tadi kehujanan ya kan? badanmu sekarang agak demam (sambil mengambil termometer yang Veron taruh diketiaknya tadi) bener gitu kan?”
Medhy dan Jack pun kembali ke dalam ruangan praktek dokter itu dan Medhi memeriksa lagi Veron itu dan berkata pada Jack “sekarang Veron mendingan disuruh istirahat di sini aja dulu sampai esok hari kalau besok udah membaik baru kita pulangkan aja” Medhy berkata “siapkan injeksi untuk vitamin perutnya agar besok bisa kuat tinggal bersama si paktua Jack ini ya, paham kamu Ger”
5 menit kemudian setelah injeksi itu siap maka Gerry menyuntik Veron tepat di tangan kirinya sisi bawah pundak kirinya dan ia pun menangis sejadi – jadinya “HUAHUAUHUAA” Jack berkata “tenang udah selesai kok ya” 5 menit kemudian mata Veron pun terasa semakin berat untuk dibuka dan tubuhnya semakin lemas dan akhirnya dia tertidur di ruangan kamar dokter praktek itu,
Setelah 6 jam lamanya Veron yang tertidur itu pun terbangun dari tidurnya dan ia terkejut telah dibawa ke sebuah ruangan yang serba putih dengan tirai toskanya dan ia sendiri pun sedang terduduk di ranjang yang cukup empuk dan di samping terlihat terdapat pola ranjang berwarna garis – garis hitam dan putih. Kakeknya si paktua Jack yang berada di depan jendela yang menghadap ke seberang sungai yang merupakan daerah desa bagian utara.
Jack yang tahu Veron telah terduduk di ranjangnya itu pun berkata “kau sudah terbangun ya Ron? maafkan kakek yang tidak langsung mengajakmu untuk sarapan pagi tadi” Veron berkata “ya kek aku juga enggak jujur pada kakek aku sudah merasakan perutku berbunyi ketika kita sedang di rumah kaca itu”
Jack berkata “lha enggak apa – apa kau bilang aja waktu itu tadi, mungkin kita bisa membantu si kembar tua yang tak tau diri itu untuk membuat mercon dan kembang api untuk pesta kembang api unttuk pembukaan musim panas tahun ini esok lusa hari” Veron berkata Esok lusa hari ada festival kembang api? Kok kakek enggak bilang?”
Jack berkata “coba langsung lihat aja tanggalan kakek yang ada diujung antara ruang tamu dan ruang keluarga di sebelah televisi itu sesekali pasti kau nanti hapal dengan jadwal festival – festival yang akan terjadi“ sambil terus memandangi Jack yang terus memandangi gedung tua di sebarang sungai yang berlantai 5 itu. Veron berkata “kenapa kakek terus saja memandangi gedung tua yang katanya angker itu kek?”
Jack hanya berdeham dan berkata “itu dulu merupakan satu – satunya gedung tertua dan tertinggi di sini dahulu kala ketika aku seumuranmu yang sedang liburan musim panas tiba – tiba lahar gunung di ujung seberang danau Mavuru itu meluap hebat dan menyapu semua yang ada di desa ini dan yang selamat dan yang masih hidup sampai sekarang hanya tinggal kami bersepuluh anak dari Zeldhyn Zeins bernama Edwardo Zeins yang merupakan orang tua dari Darryl Zeins dan Hardy Zeins bersama aku, Riota Erion, si kembar Frederick dan Qacey, Wallace, Zai Verce, dan Dorothy Zeins sekarang istri dari Thomas sang wakil kepala desa itu berhasil berlari menghindari lava yang seperti bermuara di danau itu dan turun menuruni jalur – jalur di desa ini yang mengakibatkan begitu banyak korban yang meninggal karena hal itu dan hanya kami 10 orang yang selamat dari bencana tersebut.”
Veron berkata “oh dulu ada bencana semacam itu ya yang ada di sini ya kek” Jack hanya menangis sambil berkata “aku yang dulu hanya anak kecil yang hanya ingin bersenang – senang unruk liburan musim semi di desa ini menjadi korban bahkan aku sendiri sekarang dianggap oleh orang – orang ini adalah seorang warga penduduk di sini yang selamat padahal aku sendri hanya pendatang di sini pada awalnya”
Veron hanya memandangi Jack itu dengan sedih dan kemudian terdengar “KRUCUK KRUCUK KRUCUK” dari arah perut veron dan jack. Jack kemudian hanya tertawa dan berkata “ayo kita makan biar kau dan aku tidak sakit dan tetap sehat (sambil berjalan menuju meja lipat putih di sisi sebelah kiri dari ranjang Veron itu terlihat sebuah bungkusan nasi yang terbungkus oleh taskesek hitam yang kemudian dibawa oleh Jack sambil berkata “ini dia, ok ya kita bagi dan kita akan makan ya?”
Sekitar pukul 11 malaman di saat semua tertidur pulas dan hujan badai itu mulai mereda itu, kabut putih mulai lagi menyeruap kemana – mana turun dari sisi gunung turun secara cepatnya dan seakan – akan berusaha menutupi bagian semua desa hingga terlihat putih semua. tiba – tiba seseorang wanita berambut coklat tergerai panjang yang memakai pakaian serba hitam – hitam dengan topi segitiga besarnya yang menutupi sebagian rambutnya itu terlihat terbang di depan bagian rumah tua legendaris itu dengan sapu terbangnya.
Wanita tersebut masuk ke dalam ruangan kamar Veron yang terlihat lampunya sangat terang di lantai 2 bangunan klinik berwarna putih itu. setelah wanita itu masuk melalui jendela itu dia mendekati dan mencoba memantrai Veron dan kemudian diakhiri dengan dikecupnya kening si Veron ini lalu Wanita itu kembali keluar lagi melalui jendela yang terbuka tadi dan wanita itu meloncat keluar dan langsung menutup jendela tersebut.
ns 15.158.61.20da2