Malam hari Kamis ini setelah pulang dari berkeliling desa. hari ini aku ke kota bawah danau bersama Qappa di kotanya tadi yang sangat indah dan juga aneh dimana aku bisa berjalan- jalan bersama ikan – ikan di dalamnya tanpa harus berbasah – basah. Tapi jujur setelah itu aku sedih karena Ayah dan ibu akan pergi ke kota tetangga desa ini yang bernama Kota Diamond negara Anyd besok bersama teman – temannya Ibu sendiri untuk bekerja, semantara Aku masih di desa itu dan aku nantinya ditinggal bersama kakek Jack tapi aku senang kami rasanya punya kesamaan yang sama
==================================================================
(RD) -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.- (RD)
==================================================================
-----------------------------------------(06.00 ; Jack house)-----------------------------------------------
Jam menunjukkan pukul 6 pagi, terdengar ketukan yang cukup keras dari pintu yang membangunkan semua orang di dalam rumah Jack. Veron yang terbangun dari tidurnya di kamar tidur Kakek Jack dan ia berlari ke depan rumah untuk membukakan pintunya. Dan terlihat seseorang bertopi besar, Veron pun berteriak “MAMA PAPA KAKEK ADA ORANG JELEK DI DEPAN PINTU AKU TAKUT, HUUUUUUWWWWAAAA” Terlihat dari jendela kaca pintu rumah kakek Jack itu Thomas pun hanya terkejut dan mengisyaratkan pelan – pelan diluar pintu sambil terdengar “HUS HUS HUS HUS, jangan nangis”
Frank yang mendengarkan tangisan itu pun ia langsung meloncat dari sofa ruang tamu, untuk berlari menuju pintu depan. Setelah sampai di depan pintu Frank berkala “owalah ternyata cuman kau itu Thomas.” Frank menggendong Veron yang ketakutan sambil membuka pintu depan dan menyambut seseorang yang sedang didepannya tersebut, ia berkata “ini cuman paman Thomas, ngapain harus takut, Veron yang digendong di pundaknya Frank hanya melihat ke belakang ayahnya dan diam saja tak mengeluarkan satu patah kata apapun.
Frank yang berhadapan dengan Thomas berkata “hallo ya ada apa Thomas ngapain pagi – pagi seperti ini kau kemari? Ada Festival lagi hari ini?” Thomas berkata “hmm kau tau aku ini asisten kepala desa di sini kan? Jadi sebenarnya ini programnya bos Erion, setiap tamu yang datang kemari harus diperlakukan dengan baik, jadi harusnya ini saya lakukan hari kemarin, berhubung kemarin adalah hari Festival jadi hari ini waktunya aku mengantarkan kalian berkeliling sedikit begitu memandangi desa Praria yang indah ini”
Frank berkata “hmm gimana ya? Tapi bukannya aku juga bukan tamu di sini, aku hanya seseorang penduduk lama yang dulu benar – benar lahir dan hidup disini bahkan kau belum ada dan tinggal di sini” Thomas berkata “ya maaf saya hanya menjalankan program atas dasar perintah dari bos Erion aja, Frank berkata “aku mau tanya kok kau bisa terpilih jadi asistennya paman Erion ya?” Thomas berkata “aku adalah pilihannya dari tuan distrik Dexrovu, Voun Dreal untuk bos Erion”
Frank berkata “Tid...... aduh“ langsung tiba – tiba Izes mencubit punggung kirinya frank dari belakang Frank, Izes berkata “iya ayo – ayo kita keliling desa ini, ya mungkin kau kan orang dari sini tapi aku kan bukan sayang, aku dan Veron itu tamu di desa ini sayang” Frank berkata “ayolah tak usah nanti kujelasin sendiri” Izes berbisik “sudahlah ayolah aku ingin melihat desa kampung halaman ini secara lengkaplah” Frank berkata “huh ya udahlah, terserah”
Thomas berkata “hmm okelah saya tunggu di depan pagar perkebunan ya? Thomas pun beranjak berjalan menuju pagar luar perkebunan Jack. Izes berkata “kau masih cemburu dengannya” Frank seperti menyembunyikan muka merahnya berkata “aku tidak sampai segitunya juga” Izes berkata “berarti kau sudah tidak sayang lagi padaku” Frank berkata “Tidak juga seperti itu juga sayang, ya udah kita persiapan keliling desa”
--------------------------------------(07.30 ; Di depan perkebunan Jack )-------------------------------
Thomas yang sedang duduk di pagar santai menyandar di tiang papan nama perkebunan melihat dan mengamati sekitaran perkebunan tersebut itu. Beberapa saat kemudian ada beberapa orang keluar dari rumah sang sesepuh Jack itu. Terlihat seseorang yang gagah bertopi terbalik dengan baju kemeja daleman hijau yang diluarnya overall biru dengan suspender hitam dan rompi merahnya, seorang wanita dengan baju O’ Nemarufu (baju tradisional Nyps) yang kelihatan rok hijau yang bertingkat ada di bawah dadanya tapi roknya hanya sampe lutut dan Veron dengan baju Overall biru yang lucu dengan topi flat cap orangenya. Terdengar Frank berkata “Hei sayang kok aku pakek baju kayak gini, aku malu sayang” Izes berkata “sudahlah sayang, ayo kita berangkat”
Mereka bertiga keluar dari areal perkebunan Jack, Thomas berkata “ayo kita mulai aja perjalanan keliling ini, disebelah kanan itu kalian jalan menuju..... Frank menyela dengan celetukan “2 perkebunan dan pertanian jika mengikuti jalan itu kita belok kanan lagi kita akan menemukan Rumah Pak tua Erion sudah terlihat dari situ , kita belok kiri ke arah barat dari jalan ini maka kita akan menemukan sebuah rawa berhutan bakau, ya ya ya aku tau itu”
Thomas berkata “Yak benar sekali masih ingat kamu ya? sekarang di sebelah kiri kalau kita mengikuti jalan ini kita akan menemukan......” Frank menyela dengan celetukan “air terjun jika mengikuti jalan itu kita belok kiri lagi, ya ya ya aku tau itu” Thomas berkata “sekarang bukan itu juga, ada pemandian air panas indoor dan outdoor, sekaligus ditemukan situs purbakala diujung sebelah kanan dari air terjun itu oleh Khardereon serta ternyata ada gua di belakang air terjun itu”
Izes berkata “kan? Benarkan? Ada yang berubah, sudahlah kau sudah hampir 20 tahun kau tidak balik kemari kan? Sudah nikmati aja perjalanan ini” Frank berkata “tapi kan aku bukan tamu di sini aku lahir juga sama seperti ayah, iya juga aku sudah hampir 20 tahun belum balik, sebentar siapa itu Khardereon itu?” Thomas berkata dengan bangga “itu anak pertamaku kau lupa ya dulu kau sering bermain bersamanya” Frank berkata “Khardereon? Bukannya anak pertamamu itu si Kutu buku Kate itu ya?” Thomas berkata “ya nama lengkapnya Khardereon Rhozard, kau tak tau atau lupa?”
Frank berkata “ya memang aku lupa menanyakan nama lengkapnya” Thomas berkata sambil menampar jidatnya dengan tangannya sendiri sambil geleng – geleng “kok bisa begitu seperti itu gimana ceritanya?” Frank berkata “Pemandian air panas itu miliknya siapa?” Thomas berkata “itu milik umum yang dibuat oleh Bos Erion untuk orang – orang kita dan gratis, dan satunya lagi milik keluarga Erion lebih tepatnya si Timothy“
Veron berkata menatap ke atas ke wajah Frank dengan polosnya dia bertanya “pemandian air panas itu apa maksudnya? bukannya bisa juga hampur semuanya memakai dispenser heater dalam jumlah besar untuk kamar mandi? kenapa dipakai beramai – ramai? Bukannya kalau mandi kita juga harus sendiri – sendiri ya?”
Frank berkata “Itu pemanasnya air mereka itu berasal langsung dari perut bumi yang langsung dari mata air itu menyembur dan air itu masih bersih dan memang panas dari awalnya tanpa heater, dan pemandian ini itu seperti kolam renang begitu Ron, ya jadi pemandiannya itu hanya sebuah kata – kata kiasan saja yang enggak sebenarnya gitu. Jadi Pemandian Air panas ini itu sebuah kolam yang tertentu nantinya berasal dari sebuah mata air yang panas dan bersuhu diatas normal biasa yang keluar dari dalam bumi, ok jelas ya Veron?”
Frank berkata “huh hmm jangan – jangan Timothy gendut si anak pertama paman Erion ya yang punya pemandian air panas indoor itu ya” Thomas berkata “ya siapa lagi orang terkaya ke-2 di sini” Frank berkata “wow kok bisa kayak begitu?” Thomas berkata “kalau disini diluar musim panas akan sangat dingin sekali jadi banyak orang di semua desa tetangga akan kemari jika sore hari menjelang petang untuk sekedar mandi air hangat” Frank berkata “bukannya ada pemandian air panas di sebelahnya yang gratis ya?”
Thomas berkata “ya tapi bos Erion hanya membuka pemandian outdoor itu hanya untuk kalangan warga sendiri” Frank berkata “oooh begitu, rasanya tempat pojokan itu bukannya tempat keramat ya kok bisa ia mendirikan pemandian air panas di situ ya?” Thomas berkata “sebenarnya yang menemukan air panas itu adalah si Kate anakku terus setelah lapor jadi kesepakatannya dibuat oleh Bos Erion itu jadinya menjadikan 2 sumber mata air panas itu menjadi seperti itu dengan ketentuan Timothy dan si Kate membagi keuntungannya bersama hingga tahun besok memasuki tahun ke-15 dari perjanjian mereka”
Frank berkata “owh sudah lama juga ya?” Frank berkata “Tom kau tau tidak jalan menuju kota Diamond paling dekat, bukannya di sini juga bisa sampai sana juga ya?” Thomas berkata “Kota Diamond??? Hmm bisa seh tapi harus musim dingin baru jalan itu terbentuk dimana saat itu danau Mapple Praria akan membeku dan kita bisa melewatinya dengan aman” Frank berkata “hmm begitu ya? Apa enggak ada perahu gitu yang dipunyai untuk menyebrang ke sana ya?” Thomas berkata “yang aku tahu yang punya ya cuman Pak tua Wallace dan Ronald aja yang punya”
Kemudian Thomas menunjuk serong kiri dari arah depan Perkebunan Jack itu sendiri sambil berkata “sekarang beralih ke daerah Wild West” Frank berkata “eh maksudnya? Wild West maksudnya daerah perkebunan seperti film – film Aqrima pada jaman koboinya itu kan maksudnya? Bukannya tidak semuanya di daerah sektor barat desa ini itu kan daerah perkebunan?” Thomas berkata “ya itu dulu tapi semua dan saat ini memang semuanya perkebunan” Frank berkata “termasuk dua ilmuwan kembar itu juga ya?”
Thomas berkata “Ya itu semua karena Lyla si istri Vracley Vrando itu membuka Florist sekaligus Farming shop” Frank berkata “si Vrac juga sudah berkeluarga ya ?” Thomas berkata “Ya tapi sayangnya karena sibuknya mereka anaknya Gina diasuh si nenek yang merupakan pembantu Bos Erion karena Bos Erion sendiri membantu menyediakan sebuah bangunan kecil untuk rumah mereka” Frank berkata “kenapa Vracley dan Vessel itu si kembar tak tinggal bersama lagi?”
Thomas berkata “katanya seh karena masalah rumah tangga yang diawali kesalahpahaman diantara mereka berdua, katanya sih karena selingkuh salah orang” Frank hanya tertawa sambil menutup mulutnya. Izes berbisik di telinga Frank “itu tidak lucu sayang” Thomas berkata “ada yang baru lagi perkebunan dari keluarga Naturam milik Pak tua Garreno” Frank berkata “oh begitu ya? Oh memang dia orang baru kayaknya ya? Sewaktu berangkat aku merasa nama keluarga Garreno Naturam itu tak ada”
Thomas berkata “disebelah serong kanan ada rumah dari si pandai besi kita si Sai Varce dan tool shopnya beserta machinery shopnya” Frank berkata “jadi tiga bangunan itu dalam satu blok itu kepunyaan si Pak tua Sai Varce” Thomas hanya menggangguk – anggukkan kepalanya frank berkata ”oh pak tua itu bisa juga bertahan dan menggembangkan toko bisnisnya hingga satu areal blok sudah dimilikinya ya? Pekerja keras sekali dia ya ternyata” Thomas berkata “ayo sekarang kita akan belok kanan untuk menuju ke arah kompleks pusat desa Praria ini ya”
---------------------------------(08.00 ; kompleks desa Praria Pusat)------------------------------------
Setelah tiba di persimpangan tiga luar selatan di kompleks desa Praria pusat itu, Thomas berkata “di jalan dalam komplek ini, bisa menembus sampai villa bos Erion bahkan danau Mapple praria, tapi kendaraan seperti mobil tak boleh masuk ke dalam ini dikarenakan nanti akan mengganggu aktivitas perjalanan warga – warga desa.” Frank berkata “jadi bagaimana aku ke kota diamond besok”
Thomas berkata “ada jalan lain yang sudah aku buatkan untuk orang – orang sepertimu kok, nanti kuberi tau kau, ya ok? Ok kita lanjutkan disebelah barat daya ini ada gedung .... “ Frank menyeletuk “ ya ya ya ada kantor Bos Erionmu yang merupakan tempat kerjamu bukan” kedai Makanan milik Doughius” Frank berkata “ayo kita mampir dulu aja ya? aku lupa si dougis tu kan sang pemasak ulung bahkan ada sebutannya si banci yang berotot”
Thomas berkata”Kok bisa?” Frank berkata “karena kebiasaan jaman dulu kan memasak itu hanya hobi dan kebiasaan cewek jaman dulu itu, dan hampir tidak ada cowok yang ada hobinya yang sama dengan Doughius ini, ya jadinya dia sering kumpul dengan cewek – cewek begitu hingga baru umur 18an ia mungkin sering mendampingi paman Erion hingga dapat pengakuan bahwa masakannya memang enak banget ternyata”
Lalu terdengar suara perut Izes, Frank dan Veron saling bersahut – sahutan. Lalu Thomas menunjuk sebuah gedung yang cukup panjang berkata “Ayo kita makan dulu disitu” Thomas hanya bisa menuruti kemauan mereka dengan mampir ke kedai makanan. Frank pun membuka pintu depan kedai tersebut sambil berkata “ permisi, permisi, permisi” Lalu terdengar suara “akhirnya datangnya juga kau kemari juga ya?”
Frank berkata “Thomas ini kedainya Si Dough kah?” Doughius berkata “ya selamat datang di kedaiku yang sederhana ini” lalu dari kejauhan muncul si Dough dari balik meja kasirnya lalu mendekati si Frank bersama keluarganya beserta Thomas yang baru saja masuk semua ke dalam kedainya. Sambil membungkukkan badannya dengan tangan kiri melipat keluar dan tangan kanannya melipat ke belakang dan ia berkata “silahkan pilih meja kalian”
Beberapa menit kemudian setelah memilih milih bangku, akhirnya mereka memilih meja akhirnya mereka memilih bangku dekat dengan meja kasir, setelah mereka duduk di kursi kayu merah yang bermeja coklat hitam, Doughius mendekati meja tersebut lalu berkata “ini buku menu pesanan apa yang bisa kita buat di sini”
Frank hanya memegang buku tersebut membukanya sebentar lalu menutupnya kembali dan membanting bukunya di atas meja itu sambil berkata “kau masih ingat kan masa lalu kita dulu makanan apa yang kusuka dan kau waktu itu belum bisa membuatnya dengan baik, coba sekarang buatkan aku, dan buktikan kepadaku sejauh apa kau berkembang, aku pesan 4 ya ok”
Doughius berpikir keras mengingat – ingat makanan apa yang Frank maksud dan berkata dalam hati “apa ya? Makanan apa ya yang disukai sama Frank ya? Hmm apa ada hubungannya dengan Nyps negara tempat tinggalnya sekarang ya” lalu teringat masa lalunya Frank sempat berkata “aku nanti suatu hari akan keluar dari negara Anyd-Negra dan tinggal di Negara Nyps dan aku bisa makan makanan enak yang bernama Pizudo ya, Ok kita buat”
Beberapa menit kemudian makanan yang dipesan oleh Frank itu pun jadi, pintu dapur di belakang meja kasir pun pun terbuka, Doughius membawa nampan dengan diatasnya 4 piring yang dipiringnya terlihat adanya terdapat potongan – potongan tomat, paprika, zucchini, bawang, dan bawang putih diiris lalu dipanggang dengan banyak minyak zaitun dan Doughius pun menyajikan masing – masing dengan mangkok dengan salad segar dan roti. Doughius membawa nampannya ke meja Frank sambil berkata “silahkan tuan dan nyonya”
Frank yang memandang makanan yang telah dihidangkan di meja oleh Doughius, Frank pun mengangkat sendok dan memakainya mengambil makanannya itu dengan sendoknya dan ia berkata “aku akan mencoba makananmu ini, kulihat seberapa hebat perkembanganmu” Frank memasukkan sendoknya yang di atas sendok ada makanan yang bernama pizudo ini ke dalam mulutnya dan mengunyahnya. Doughius kemudian terkejut melihat Frank terlihat terkejut kemudian menangis bahagia sambil mengacungkan jari jempolnya ke arah Doughius sambil berkata “INI BENAR – BENAR ENAK SEKALI, BENAR – BENAR AKU LAGI SEDANG DI NEGARAKU NYPS”
Setelah 10 menit, mereka semua sudah memakan makanannya, Frank sekeluarga bersama Thomas pun berdiri dan keluar dari kedai Doughius sambil berkata “terima kasih kawan enak sekali makanan buatanmu itu sekarang, enggak heran paman Erion dulu menjadikan kau sebagai orang yang menjamu tamu – tamunya” Doughius hanya membungkukkan badannya dan berkata “terima kasih kawan telah berkunjung kemari”
Frank sekeluarga berserta Thomas yang berjalan menjauhi kedai makanan Doughius, setelah agak kejauhan dari kedai itu, Frank hanya mengangkat tangan dan melambaikannya kepada Doughius. Beberapa menit kemudian setelah berjalan ke arah timur ia melihat sebuah rumah aneh yang berbentuk seperti tenda, ia berkata “huh ada rumah aneh ini, sebentar – sebentar aku dulu tak pernah melihat rumah itu memang rumah siapa itu?” Thomas hanya menampar dahinya dan berkata “itu rumah si Gustaf si anak kedua dari Bos Erion, dulu anak aneh yang sangat dan sering menentang ayahnya”
Frank berkata “Si Gustavio Erion seseorang yang bisa memainkan segala jenis alat musik itu dan dulunya seseorang anak yang suka dengan drumnya, sekarang kita akan menemuinya” Frank berlari menuju rumah tenda di ujung tikungan utara yang tepat ada di samping kanannya Toolshop milik paktua Sai Varce itu Thomas berkata “percuma dia sekarang tidak ada di sana, sekarang dia sangat tenar di kota Diamond, kau akan bisa menjumpainya di sana besok” Frank berkata “wow dia sekarang jadi artis terkenal disana gitu, ok”
Thomas menunjukkan ke barat ada dua rumah berpagar jadi satu dari rumah tenda Gustaf sambil berkata “ lihatlah itu Frank ada 2 rumah bagus yang jadi satu pagar itu “ Frank berkata “hmm ya ya ya ya aku tahu itu rumahmu kan? Dan aku tidak tertarik dengan rumahmu itu” Dan terlihat seseorang berambut hitam berkacamata dengan baju seragam tentara yang serba hijau ia akan mau keluar dari rumahnya. Dan ia pun berhasil membuka pintu pagarnya
Frank dan orang ini saling menatap. Dan Orang itu berkata “Frank? Frank Ville? Itukah kau? Frank menjawab “ya memang kau siapa ya? rasanya aku tak pernah melihat kau juga” Orang itu menjelaskan “aku ini Louise Veins, anaknya Prof Darryl” Frank berkata “Oh Louise si beruang madu, sekarang kau enggak seperti dulu, kau terlalu kurus kering, dulu kan kau itu sangat gemuk, masih suka madu kau sampai sekarang?” Louise berkata “Ya masih lah”
Frank berkata “sepertinya kau sedang membawa sesuatu dibelakangmu ya?” Louise berkata “ya ini anakku Roiche, semenjak ibunya meninggal enggak ada yang mengurusnya jadi ya harus aku bawa kemana – mana, kebetulan lagi tidur dia sekarang” terdengar “WOI LOUISE TUNGGU AKU DONG” terliat seseorang meloncat tinggi melewati pagar tanaman yang hijau milik keluarga Viens, Orang itu setelah mendarat di luar pagar itu pun langsung berlari mengejar Louise,
Frank berkata sambil bernada kesal “Tom jadi siapa itu yang mengejar Louise tadi itu? Benar – benar sopan banget masa ngloncati orang begitu saja” Thomas berkata “itu adalah sahabat Louise dari kota yang kebetulan direkrut oleh Pak Tua Sai Varce yang bernama Hofuri Greado” Frank berkata “oh orang kota pantes gak sopan banget tingkah lakunya”
Beberapa langkah melaju dari rumah Keluarga Veins terlihat 4 rumah yang sepertinya lagi terlihat kosong dan Frank berkata “rumah siapa itu kok terlihat tak berpenghuni itu?” Thomas memikirkannya dan akan menjawab pertenyaan ketika Frank sekeluarga bersamanya akan menuju rumah berikutnya dan terdengar dari rumah setelah melewati 2 rumah setelah rumah keluarga Veins yang tadi dan akan menuju rumah keluarga Shocta dan tiba – tiba terdengar suara lembut wanita yang berteriak “HOI THOMAS SIAPA TAMU BARU ITU?”
Frank pun mengarahkan dirinya ke arah datangnya suara tersebut dan Frank pun terkejut melihat seorang wanita itu ternyata mantan istri dari mantan wakil desa sebelum Thomas. Frank pun mengangkat topinya dan berkata “sudah lama juga ya Ibu Ellena kita tak bertemu lagi ya” Ellena berkata “ya semenjak diangkatnya suamiku hingga kematiannya kau tak kunjung datang kemari membayar hutangmu dulu pada suamiku. Truxio Shocta, apakah kau siap membayarnya?” Frank hanya terlihat terbegong bingung sambil menghitung dalam hatinya memikirkan dan mengingat – ingat kejadian di masa lalunya dan hatinya berkata “hmm hutangku pada paman Trux itu berapa ya dulu itu? Hmm 2 jutaan OA ya, hmm Oke” Frank pun cepat- cepat menghampiri Izes dan segera mendekatkan mulutnya ke telinga Izes.
Frank berbisik pada Izes “sayang kau kan ada uang 30 ribu ON (Oru Naevoru), aku dulu ada hutang sekitar 2 juta OA (Ozefu Anyd) sama ibu ini, mungkin kalau tak ada dia aku mana mungkin bisa menikah denganmu, 2 juta itu merupakan bekalku sampai di Nysp dulu itu” Izes hanya berkata “huh begitu kah ni nenek – nenek yang setidaknya seakan – akan secara tidak langsung membantu aku menemukan jodohku waktu dulu itu kah? Oke – oke sambil kemudian Izes memeriksa isi dompetnya dan menyerahkan 3 lembar uang sepuluh ribuan ON.
Frank pun mendekati Ellena, membuka pagar pintunya dan berhadapan dengan seorang wanita paruh baya yang mengenakan baju terusan panjang berwarna biru keputih – putihan tapi berpola seperti suster rumah sakit itu untuk menyerahkan uang tersebut. Setelah menyerahkan uang tersebut, Ellena berkata “kalau kau mencari Log dia ada di kantor kepala desa seperti biasanya oke, hehehehe”
Setelah Frank keluar dari rumah Ellena tersebut untuk kembali bersama keluarganya dan Thomas itu untuk melanjutkan jalan – jalan itu, Thomas berkata “kau tahu dulu aku dan Ellena itu pernah berpacaranm dan Truxio itu adalah teman baikku hingga sekarang kita bertiga tetap bersahabat hingga sekarang. Frank hanya terkejut dan terbengong mendengar curhatannya mengenai masa lalu tentang hal tersebut
Beberapa menit kemudian Frank dan keluarga beserta Thomas berada di tikungan yang jalannya mengarah ke arah barat dan di depannya terlihat gedung berlantai 2 berwarna putih yang didepannya terdapat papan nama Klinik Praria. Frank bertanya “dulu kan rasanya tidak ada gedung klinik ini kan ya?” Thomas berkata “ya gedung ini baru dibangun kira – kira baru 5 tahun yang lalu ketika pencetusnya Medyus Serien”
Frank bertanya “sapa itu Medyus Seiren?” Thomas berkata “seorang perawat bersama yang dokter Hardy Inzeksa sendiri yang merupakan dokter dari Truxio dikarenakan si Truxio sendiri sering sakit – sakitan. Frank berkata “jadi di akhir hayatnya paman Trux sakit – sakitan begitu” Thomas berkata “ya dan jadi karena hal itu membuat ruang dokter kecil – kecilan di samping rumah keluarga Shocta untuk menangangi si Truxio” Frank berkata “dan akhirnya Paman Trux tak terselamatkan?” Thomas berkata “ya sangat disayangkan sekali tapi di sisi lainnya akhirnya si Loqius mencintai dan menikahi Medyus, 10 tahun yang lalu dan Loquis sendiri yang mencoba membantu mendirikannya semenjak waktu itu”
Frank berkata “wow Loquis mendirikan gedung ini” Thomas menunjuk sebuah gedung panjang yang sangat kelihatan rapi, sangat elegan dan nyaman dengan telunjuk tangan kanannya berkata “ayo kita lanjutkan disebelah kiri kita sekarang ada supermarket milik Si Jeff” Frank berkata “huh apa Jeff si pemalu itu punya supermarket?” Thomas berkata “ya begitulah” Frank berkata “hah mana mungkin” Thomas berkata “ayo kita buktikan”
Frank terkejut sebelum masuk ia melihat si Jeff berada di balik kasir toko tersebut dan terdengar dari luar gedung itu “barang ini saya jual di sini dengan harga segini pak” Frank lebih terkejut lagi ketika seorang wanita sangat cantik yang menggendong anaknya sedang mencium Jeff dengan sangat mesra dan wanita cantik itu Zashya teman SMPnya dulu di kota sebelah Frank berkata “beneran ini Jefferon Techic yang dulu sangat pemalu dan penakut itu, sekarang aku yang jadi minder”
Thomas hanya menggangguk – anggukkan kepalanya saja. Di depan Supermarket Zefzef Thomas berkata “yak kita sudah jelajahi semua desa Praria bagian tengah selanjutnya kita langsung aja lurus ke arah jembatan dari supermarket ZefZef milik Jefferon Techic ini lanjutkan ke desa Praria Utara kita melewati jembatan besar itu kita memasuki daerah desa utara.
--------------------------------(10.00 ; persimpangan kompleks utara desa )---------------------------
Beberapa menit kemudian Frank sekeluarga dengan Thomas telah melewati jembatan cukup besar, Thomas menunjukkan jalan cukup besar dan ia berkata “yak kita telah sampai di desa bagian utara Praria, nah jalan ini adalah akses untuk mobil kalian mencapai kota Diamond melalui akses penyebrangan danau Maple” Frank berkata “memang ada orang punya kapal cukup besar untuk menyebrangi danau itu menuju kota Diamond” Thomas berkata “kau tau wales Courtist metua dari Ronald Estrada itu kan punya kapal yang dapat mengangkut mobil”
Frank berkata “apa benat itu?” Thomas berkata “kau tau kenapa Greg bisa menjadi dekat dan menjadi sahabat dari wales padahal dua orang itu sangat bertentangan, itu karena Wales menyukai kapal dan kau tahu mahar dari pernikahan Ronald itu apa? Ya kapal buatan Greg untuk Wales itu” Frank berkata “wow apa sampai segitunya si Wales menyukai kapal itu akhirnya Ronald dan Gwen bisa menikah, Oke makasih infonya Tom”
Tiba – tiba Veron menarik baju panjang Frank, ia berkata sambil menuding sebuah bangunan besat terlihat sangat mengerikan di sebelah kiri mereka “pa, bangunan apa itu pa?” Frank mengalihkan pandangannya ke arah sebelah kirinya terlihat sebuah bangunan besar penuh lumut dan tumbuhan liar dengan tinggi kira – kira tinggi 15 m dan bangunan itu terlihat memiliki 5 lantai gedung kalau dilihat dari luar gedungnya dengan setiap lantainya juga memiliki balkon.
Frank berkata “yang jelas rumah itu cukup sangat tua juga pembangunannya di desa ini dan bisa dibilang rumah cukup modern dimasanya dulu, dan katanya rumah yang sangat horor dan angker banget waktu ayah masih kecil di sini” Veron berkata “iya memang seh sepertinya ada beberapa orang, tapi orangnya di terlihat seperti hologram begitu yah”
Frank pun merinding mendengatkan kata – kata veron tersebut, Frank pun berkata “ya udah ya udah ya udah ya bicara soal rumah besar ini ya Ver, ok tom lanjutkan” disebelah kiri kita ini adi bawah ujung sana yang berdekatan dengan rawa – rawa terlihat ada tembok besar yang di atasnya terdapat pagar listrik, ini tempat kediaman Profesor docter Darryl” Frank berkata “bukannya tadi ada kediaman keluarga Veins ya? Dia tidak tinggal bersama anaknya ya?” Tiba – tiba terdengar suara pria tua dengan suara seraknya tertawa gila “HAHAHAHA”
Frank berkata “kau dengar suara itu”Thomas berkata “ya itu suara dari si Profesor Gila kita Darryl” Frank berkata “keras dan sangat mengerikan sekali suaranya kukira suara itu dari rumah besar ini” terdengar suara “Cting Dong, Cting Dong, Braak, Cting Dong Cting Dong Braak” Frank berkata “suara apa lagi itu? disini rasanya sangat mengerikan dengan keramaian yang cukup rame juga di sini ya”
Thomas berkata “itu suara dari si kembar pembuat kembang api itu” Frank berkata “hah? Kembar? Siapa lagi kembar disini selain Vessel dan Vracley?” Thomas berkata “kau lupa ayah si kembar itu juga kan kembar juga” Frank berkata “jadi maksud kamu itu Frederick Zevarcko itu ya? Mereka kembali kemari lagi ya? Owalah owalah”
Terdengar suara klaskson mobil “TIN TIN TIN” dan terlihat Van hitam yang belok ke kiri dan tiba – tiba mobil van itu berhenti lalu jendela mobil itu pun terbuka dan terlihat seorang wanita berambut pendek dengan memakai baju dan rok sangat ketat sekali dengan berwana biru dongker berkata “IZES kau kok di sini“ Izes yang mendengar namanya dipanggil ia pun segera melihat wanita itu berteriak “Twoeni Hoenn kau juga akan ditugaskan ke kota Diamond yang sama ya kan?”
Hoenn pun terkejut berkata “kau juga ya, tapi kenapa kau kok disini dengan baju seperti itu?” Izes berkata “aku besok baru berangkat sekarang aku kebetulan di sini karena tempat ini kampung halamannya suamiku Frank Ville sekalian aku mampir. Sambil membungkuk Frank berkata “salam kenal ya” Izes menambahi “boleh enggak kalau besok sekalian suamiku ikut ke kota Diamond dengan mobil ini” Hoeen hanya berkata “ya boleh aja kebetulan sekali kita kan ke kota yang sama, sekarang kita mencari Danau Mapple yang katanya sangat indah itu” Thomas berkata “ya kebetulan kami juga sedang berkeliling desa ini, perkenalkan saya wakil kepala desa di sini juga”
Hoenn berkata “kebetulan sekali, bisakah anda memberitahukan arah ke danau Mapple?” Thomas berkata “bukan bukan kebetulan 2 hari kemarin mereka datang kemari dan saya hari ini bertugas mengajak tamu desa ini keliling dan nantinya aku akan mengantarkan mereka ke danau Mapple yang cantik itu” Hoenn pun menimpali “ya sudah aku akan sekalian mengantarkan kalian ke danau ini dengan mobil, bagaimana?”
Thomas berkata “bagaimana? Kita jalan atau naik mobil aja untuk keliling, memang bisa dilalui dengan mobil kalau kita menuju Danau itu tapi untuk melihat air terjun kita tidak bisa lewat” Hoenn berkata “disini juga ada air terjun juga ya, wow” Frank berkata “teya udah kita naik aja mobil toh sama aja lagi pula lebih tidak capek dibadan juga” mereka pun menyetujui baik Thomas maupun Frank sekeluarga ikut naik menuju danau Mapple itu”
Thomas naik ke pintu penumpang depan sebelah depan kanan dengan seorang sopir mobil itu sendiri. Frank sekeluarga di belakang bersama Hoen dan kameramennya, Dan mobil pun dikemudikan menuju pertigaan pojok thomas berkata “ya sekarang belok kanan lurus terus aja ketika terlihar jalannan agak menanjak terlihat rumah cukup besar dan mewah kemudian terlihat persimpangan tiga tinggal segeralah belok saja dan luruslah terus hingga melihat sebuah hamparan pasir karena itu jalan ke danau Mapple yang sudah terlihat indah di sisi kiri itu” dan segera setelah mobil Van itu dinyalakan dan sang supir van tersebut segera menginjak gas mobil tersebut.
Tiba – tiba terdengar “THOMAS JANGAN KAU LUPA JANJIMU ITU PENUHI JANJI ITU ATAU AKU BONGKAR SEMUA RAHASIAMU ITU” Veron pun berkata menambahi “pa Om tomas kayaknya kok lagi suka didatangi sama cewek menggunakan baju terusan merah yang sedang mengejar kita sambil terbang di pinggir kanan mobil ini” Frank sambil memcubit pantat Veron berkata “hush hush jangan ngomong yang tidak – tidak kau di sini ya Ron” Veron berkata “iya beneran dia ada kok, tapi itu memang beneran ada kok”
--------------------------------(13.00 ; Mapple Praria Lake / Wallace Inn) ----------------------------
Setelah sampai di pantai Mobil Van hitam tua itu berhenti di pojok kiri dekat danau Mapple tersebut, semua orang pun turun dari mobil tersebut di sana, seorang orang tua berambut ubanan memakai celana kotak – kotak kuning hijau mendekati mobil Van itu. Orang tua tersebut berkata “siapa ya? Ada apa kalian kemar?” Thomas berkata “ini aku Thomas, paman Wales” Wales pun berkata “oh kau to Thomas, kukira siapa gitu” Kemudian muncul beberapa orang muncul menyusul Thomas menemui Paktua Wales, Frank menemui pak tua Wales berkata “pak Wales kau masih ingat aku tidak?”
Wales yang tak kuat air matanya menangis menampar Frank sambil berkata dengan nada marah “kau Frank anak si Jack, anak brengsek yang meninggalkan cinta Gwen waktu dulu itu ya? Itu sebagai balasan kau telah meninggalkannya hampir Gwen itu bunuh diri setelah kau pergi dan katanya berpacaran dengan seseorang di Nyps, dan aku tau gwen akan mengalami karma yang telah aku lakukan waktu dulu kala”
Frank berkata sambil merunduk“maafkan aku pak” Wales berkata “tidak kau tidak bersalah memang semua pria punya prinsip dan harus aku akui kau lelaki hebat tidak seperti aku dulu sempet meninggalkan wanita hingga hamil dan bunuh diri dan saat ini aku dikutuk tidak akan bisa hidup dengan wanita dewasa siapapun termasuk istri, anak maupun menantu perempuanku, dan karma itu telah berjalan hingga saat ini, dan aku sekarang bersama Hervino dan anak – anak perempuannya yang kini tinggal bersamaku dirumahku itu, dan aku takut cucu – cucuku nanti dimasa depannya tidak tinggal bersamaku lagi karena kutukan ini huahuahahahuhaua”
Sambil mengelap matanya yang masih terus berkaca – kaca,Wales berkata “ada apa kau kemari sekarang Frank?” Thomas menjawab “kami sedang berjalan – jalan keliling desa ini dan akhirnya besok mereka harus menyebrang menuju kota Diamond untuk bekerja sementara di sana selama 2 minggu di sana sedangkan anakku tetap di sini bersama Jack ayahku” dan kemudian Veron datang menghampiri Wales, Wales berkata “wooahh ini anakmu ya Frank lucu banget ya sama kayak ibunya ganteng”
Frank berkata “eh? Kok gitu? Wales berkata “Ya kau lebih kelihatan cantiknya daripada istri kau itu sendiri” Izes berbisik kepada Hoen “apakah aku kelihatan seperti itu ya?” Hoen berkata “aku kayaknya setuju deh, hmm tunggu dulu apa jangan - jangan pak tua itu mengira aku itu istrinya ya, coba mendekatlah ke sana dan bilanglah bahwa kau istrinya Frank” Izes mendekati Frank, Veron,Thomas dan Wales sambil berkata “saya pak istrinya Frank Izes nama saya Izes Geony dulu nama saya sekarang jadi Izes Ville, bukan wanita yang satu lagi itu”
Frank menegaskan kepada Wales “coba pak tua Wales lihat masa kelihatan ganteng dari mana gitu pak” Pak Wales berkata “oh ini istrimu kukira yang satunya lagi warnanya lebih kerasa couple yang satu lagi sama kamu daripada Izes sendiri, kalau yang ini mah kamu acungi jempol dalam milih istri, aku kan tau soalnya aku bekas mantan playboy juga kan dulu” Frank, Izes dan Thomas hanya berdeham sambil menundukkan kepalanya “HUH” Sementara itu Hoenn dan 2 orang lainnya hanya menampar dahinya masing – masing.
Hoenn melihat Veron yang menuju pinggiran danau, ia melihat sebuah bunga teratai aneh tanpa daun – daun yang mengambang disekitar bunga itu sedang mengambang diujung pasir pantai itu dengan lokasinya berada di pojokan bangunan bertuliskan Penginapan Wales tersebut. Lalu wales berkata “saya perkenalkan saya Wales Courtist, ok sekarang kau nona cantik dan dua orang itu lainnya dibelakangnya, Heon berkata “nama saya Twoeni Heon” Lalu orang membawa kamera berkata “saya Camppedyo Goackt dan supirnya sendri mengenalkan dirinya berkata “Saya Duryafu Vorwedi”
Beberapa menit setelah itu, Frank berkata kepada Wales “apa bapak mempunyai kapal yang cukup layak untuk kami dengan dua mobil yang bisa diangkutnya menyebrang melewati danau ini.besok” Wales berkata dan berpikir “hmm dua mobil pake kapal untuk di aliran danau seperti ini, rasanya enggak bisa deh terlalu berat banget loh” Kata Thomas anda pernah mendapatkan kapal sebagai hadiah mahar pernikahan Gwen dari Ronald yang dibuat oleh Greg dan Ronald beserta asisten – asisten mereka.”
Wales berkata “aku hanya mendapatkan kapal motor ini, ayo mari kita tunjukkan kepada kalian” Wales berjalan menuju arah depan penginapannya yang berlantai 5. Lalu dia mengajak Frank sekeluarga dan 3 orang kru film itu masuk menuju sebuah tempat di ujung selatan penginapan tersebut garasinya yang terlihat banyak 3 mobil berjejer rapi di sudut kanan garasi tersebut dengan jalan yang cukup lebar untuk 3 mobil lewat. Dan jalan yang kosong itu Wales dan Frank bersama semuanya. Telihat garasi itu dapat memuat sekitar 10 mobil jika jalan dari garasinya itu juga dijadikan parkiran penitipan mobil
Wales berkata “selamat datang di tempat penitipan mobil Wales, penginapan Wales sekaligus dermaga kapal danau Mapple” dan di belakangnya ada garasi mobilnya yang menyambung ke garasi kapalnya yang terdapat kapal small Ferry yang menyambung di anak sungai dari danau Mapple di belakangnya. Frank dan lainnya “WOOOOWW” Wales memasuki garasi penitipan mobilnya tersebut dan berkata “marilah masuk ke sini”
Wales berkata “tenang anak – anak semua ini hanya titipan. 1 mobil yang hijau itu punya Si Riota Erion kepala desa di sini (menunjuk mobil sedan hijau), mobil yang merah ini punya si badut, sang wakilnya Riota Erion itu (menunjuk mobil sport ferari merah dan lalu menunjuk Thomas), dan 1 lagi mobil yang berwarna putih metalix silver ini punya aku sendiri tapi sering diperbantukan untuk klinik jika membutuhkan (sambil menunjuk mobil sejenis caravan)”
Frank melihat perahu itu dengan seksama dan mendetail dan kemudian berkata “sepertinya kapal yang dibuat sama Greg dan Ronald anak sekaligus mertua dan menantumu itu kuat sekali ya ” Wales berkata “ya kapal itu sangat kuat sekali kapal itu sejenis kapal dengan daya tampung 4 mobil dan 10 orang dewasa naik diatasnya, jenis kapal ini sama dengan kapal ferry yang mengangkut kau di mapple beach itu, lha wong orang yang membuatnya sama kok”
Tiba – tiba saja pintu di dalam garasi yang berada tepat di depan kapal tersebut terbuka dan keluarlah seseorang yang tinggi gagah dengan kulit putih dan rambut dan kumis pirangnya yang kecoklat – coklatan dengan rompi coklat kehitam – hitaman baju kemeja berkata ”ada banyak tamu rupanya ya yah” dan terlihat Thomas mengangkat topi membungkukkan badanya sambil topinya ditaruh didepan perutnya
Wales berkata “iya vin, ini ada orang – orang dari film mau acara ke kota diamond besok” kemudian orang itu memperkenalkan dirinya “Namaku Hervino Courtist saya pemilik penginapan ini, lho kok ada Frank Ville, kau sudah lama balikkah?” Frank berkata “baru tiga hari ini, dan ini teman dari istriku sekalian aku besok mau pergi ke kota diamond. Aku.......Izes
Terdengar teriakan Izes yang sambil berlari keluar dari penginapan “Veron Veron VERON VERON dimana kau Veron VERON VERON VERON VERON DIMANA KAU....... Veron nghilang Frank”
Frank yang dari ujung dekat dermaga dibawah penginapan itu pun segera berlari keluar dan berteriak “VERON VERON VERON VERON VERON” dan kemudian teriakan itu diikuti yang lainnya Thomas, Wales, Hervino, Hoen dan seluruh kru film tersebut. Orang – orang itu pun menyebar keluar dari bangunan penginapan tersebut mencari Veron yang tiba – tiba menghilang itu. Mereka menyebar mencari Veron. Thomas pun bersama Duryafu pergi melapor ke kantor kepala desa, Riota Erion.
Setelah 5 jam berlalu tepatnya dipukul jam 6 sore di dalam penginapan Wales itu pun telah banyak orang berkumpul disana. Terlihat Wales, Jack, Izes, dan Hoen di meja bar di ujung dekat pintu bar tersebut. Jack berkata “tenang Izes sebentar lagi anakmu akan ketemu lagipula dia tidak berbuat apa – apa toh yang bisa dikatakan iseng” Wales berkata “bisa santai bagaimana lha wong dulu aku ya hampir selalu cemas ketika Gwen maupun Hervino menghilang”
Jack berkata “kau kan kurang mengenal daerah ini hingga berkata seperti itu” Wales berkata “ya ya ya aku memang pendatang tapi aku kan sudah lebih dari 25 tahun juga tinggal di sini” Jack berkata “aku memang mengenl semuanya, memang aku lahir di sini juga, yang kumaksudkan juga termasuk mengenal makhluk – makhluk seperti itu pak tua” Wales berkata “masa aku harus mengenal mereka, rata – rata semuanya buruk rupa sekali, mendingan aku tidak berkenalan sama mereka, dasar kau orang aneh”
Jack berkata “kalian ingat bagaimana terakhir kali kalian melihat Veron sedang apa terus tempatnya tepat terakhir kali dia terlihat ada” Hoen berkata “ya aku terakhir kalinya hanya melihat dia mendekati sebuah teratai putih tanpa daun di ujung belakang utara bangunan ini” Jack berkata “Oh begitu ya udah tenang aja berati dia lagi sedang bermain dengan Kappa salah satu penunggu danau ini, dia sangat baik cuman dia sangat iseng dan suka bermain dengan anak kecil begitu jadi bisa – bisa ia pergi tanpa ijin karena bertemu makhluk bernama kappa ini”
Tiba – tiba pintu Blue bar yang berada di depan dari penginapan Wales itu pun terbuka lalu terdengar suara “ayah ibu disini ya? Aku mencarinya di luar bangunan coklat besar ini ternyata ibu di ini” Veron memasuki pintu bar tersebut lalu berjalan mendekati Izes dan berkata “ayah kemana bu?” Izes hanya menampar Veron dan kemudian memeluknya hangat sambil berkata “kau kemana aja nak? Kami berusaha susah payah mencarimu nak, jangsn buat orang disekitarmu ini jadi bingung ya nak nanti waktu kami lagi di kota Diamond”
Veron berkata “aku tadi bersama seseorang yang bermuka ganteng berwarna kulit coklat begitu tubuhnya berbalut baju hijau dengan sedikit membungkuk telinga, kaki dan tangannya berselaput seperti ikan atau kodok gitu dengan topi yang diatasnya mirip seperti bunga teratai mengajak aku ke sebuah kota ini yang hidup juga berbagai ikan gitu dan aku tidak mati melewati itu padahal aku merasa masuk kedalam air, tubuhku tak basah dan setelah berkeliling di kota itu lalu orang ini mengenalkan namanya Qappa”
Jack berkata “dan kotanya itu bernama Mavurichidy” Veron berkata “kok kakek tahu Qappa dan kota itu juga” Jack berkata “dulu kappa juga pernah dan sering juga mengajakku ke kota itu, aku sering dimarahi oleh ayahku dulu juga karena sering juga tidak pamitan kepada mereka juga, ya udah makanlah dan kita langusng pulang (mengarahkan kepalanya ke arah Veron), Ok wales gimana percaya ato enggak terserah kau aja, tapi aku pesan 10 makanan seperti biasanya ya (mengarahkan wajahnya ke Wales)” Wales hanya menggelengkan kepalanya dan berkata “ya udah ok aja akan kubuatkan makanan kesenanganmu dulu itu ya”
ns 15.158.61.48da2