Hari Rabu ini aku senang sekali karena dapat melihat kapal – kapal besar di pantai dikarenakan hari ini adalah hari laut nasional untuk wilayah Negara Anyd sekaligus jadi hari laut internasional tapi di sisi lain aku tadi ketakutan sekali karena melihat kekuatan Si Naryu itu sangat mengerikan sekali bahkan tetanggaku sendiri merupakan pengikut setianya dan untungnya si paman menolongku agar terhindar dari bahaya kemarahan si Naryu di waktu itu tadi. Dan aku tidak sabar untuk bangun pagi esok untuk menyapa tetangga baru yang akan datang esok hari itu.
---------------------------------------------(06.00 ; Jack’s Farm)-----------------------------------------
Pagi yang cerah tiba – tiba terdengar “TUT TUT TUT TUT”, Kakek berlari bergegas menuju pintu depan tersebut dan keluar terlihat asap di ujung ufuk barat terlihat banyak asap – asap yang sedang memenuhi pantai Praria tersebut. Jack berkata “huh? Sepagi ini mereka semua sudah datang memenuhi pantai wow (sambil merengganggkan tubuh tua rentanya itu)” Terlihat Veron yang keluar dari rumah kayu jack yang kokoh itu sambil berkata “Ada apa kek? Kok suaranya kayak ada kereta api begitu disekitar sini ini ya? emangnya di sini ada kereta kek?”
Jack berkata “bukan itu suara kapal, karena hari ini Hari Festival Laut Nasional, hari dimana kita ini merayakan sekelempok perompak yang telah membantu warga negara ini untuk mengusir penjajah Nyps di negara ini, nah itu hari ini sekitar abad ke-19an” Veron berkata “hah? Negara Anyd ini bisa merdeka waktu itu dengan bantuan perompak, baru tau aku ini kek” terlihat seseorang berlari dengan topi tinggi dengn tubuh tidak terlalu tinggi dan beberapa saat kemudian terlihat Thomas memasuki perkebunan Jack
Thomas berkata “huh huh huh huh, paman jack, kau bisa membantuku di pantai nanti untuk acara hari ini? Jack berkata “memangnya kenapa biasanya tanpa bantuanku kau sudah bisa sendiri mengendalikan acara ini bukan?” Thomas berkata “tidak beda sekarang ini hari raya ini dijadikan hari laut internasional dan kita sekarang menjadi pusat dari region area internasional N – IDAL (North – International Denomination of the Adress Location) AQRIM“
Jack berkata “kau sudah gila ya? Mempersiapkan hari laut nasional dengan waktu yang semepet ini” Thomas berkata “tidak aku sudah mempersiapkan pesanannya jauh – jauh ahri pada pak tua Sai dan Si Duke untuk mempersiapkan perjamuan minum – minum anggurnya dan makanannya sudah kupesankan pada Doughius dan si Cheizar untuk makanan itu dan akan tiba sebagian di ujung desa ini bagaimana?”
Jack berkata “aku tidak berminat dan aku sibuk dengan hari ini juga Tom yang bernar saja kau” Thomas berkata “bagaimana kalau Kau dan Veron membantuku dulu untuk mengatasi dekorasinya aja, sudah cukup banyak kapal loh di dermaga praria dekarang loh ini bener – bener menyiksa banget, ya tolong yah kumohon dengan sangat ya plis bantu aku paman kali ini aja !!!! (sambil membungkukkan badannya)” Jack berkata “hmm oke aku usahakan ya nanti setelah pekerjaan di perkebunanku ini selesai semua ya”
Thomas berkata “ya ya ya ya okelah kalau begitu. Thomas pun keluar dari perkebunan Jack yang terlihat jalanan di luar perkebunanan jack banyak umbul – umbul yang tertancap di sisi kiri dan kanannya. Terdengar Thomas yang keluar dari perkebunan jack itu seperti disambut petasan yang saling sahut menyahut dari ujung langit sebelah barat itu. Veron berkata “iya ya kek kok terasa lebih semarak dengan petasan itu yang terlihat dari sini”
Jack berkata “ya begitulah ada yang menyalakan petasan di pantai untuk menyambut tamu – tamu desa yang berasal dari luar desa ini yang datang baru pagi ini dan suara tadi yang seperti kereta api itu suara kapal – kapal yang berkumpul di pantai untuk merayakan hari kelautan nasional ini” Veron berkata “oh begitu ya kejelasannya, kenapa tadi ada suara itu. Jack hanya mengangguk – anggukkan kepalanya saja
Terdengar “TUAN TUAN TUAN, kita membutuhkan makanan ikan, pupuk – pupuk dan obat – obatan insetisida untuk tanaman yang akan aku tanam nanti siang ini tuan” Jack berkata “hmm pupuk tanaman, obat insetisida, makanan ikan dan anjing ya yang nanti kita akan tanam lagi itu ya Dex? Oh ok Ron kita berangkat ke Viesta Farm diujung desa ini yang berdekatan dengan makam desa yang kemarin kita ke sana itu Ron”
Veron hanya begidik ngeri dan berkata “memang rasanya pemakaman desa Praria ini memang nyeramkan walaupun kemarin kita keluar dari pemakaman desa itu sangat cerah sekali” Jack berkata “oh ya hari ini kita harus memanggil 7 kurcaci itu” Jack dan Veron berfokus berkata bersamaan dalam hatinya “HOF, VIT, FROD, STEDO, QOFU, NAV, DYM” Tiba – tiba 7 kurcaci itu pun keluar semua dan berada di antara Jack dan Veron. Veron terkejut melihat tubuh Hof terlihat lebam – lebam.
Veron berkata “hah? Kau kenapa itu? Tubuhmu kok lebam – lebam begitu?” Jack terkejut sambil berkata “hah Hof lebam – lebam? Kok bisa begitu memangnya ada apa itu?” Hof yang terlihat dahinya yang lebam – lebam itu, dengan lebam di pipi kiri dan kanannya dengan lebam di bawah mulutnya itu ia berkata “aku kemarin sempat bertarung dengan Naryu bersama Dortoze dan ingin menyelamatkan kamu dan ibuku dortoze jadi maafkan aku kemarin tidak sengaja terasa ingin membunuhmu karena ketika itu aku sedang khilaf kemarin, Ron”
Jack berkata “jadi benar itu katanya justru Khardereon yang tubuhnya sedang dirasuki oleh Naryu itu benar – benar itu sedang melindung dan mnyelamatkan Veron ya ” Hof hanya membungkukkan tubuh dan kepalanya ke arah Jack dan Veron sambil menangis lalu ia berkata “YA ITU BENAR SEMUA, MAAFKAN AKU YA”
Jack berkata “ya ya ya ya OK Hof sudahlah lupakan semuanya sekarang kerjanya kau hanya mengamati hewan – hewan ternakku ya, Stedo dan Qafu kalian berdua menyirami seluruh tanamanku, Dym dan Nav rawat hewan – hewan ternakku ya, Vit dan Frodo panen semua yang bisa dipanen kecuali hewan – hewanku OK ya jelas?” 7 kurcaci itu berkata bersamaan “YA SIAP JELAS SEMUA” akhirnya mereka tiba – tiba menghilang dalam hitungan sepersekian detik.
Veron berkata “Hah? Kemana jadinya mereka semua tadi kok tiba – tiba menghilang” Jack berkata “coba liat aja di depan pintu kandang ternak dan Greenhouse itu” Veron melihat Dym dan Nav mengantri di depan pintu kandang ternak yang berada di ujung timur laut dan kemudian Veron mengalihkan pandangannya di depan greenhouse dan ia melihat 4 orang kurcaci dengan urutannya yaitu Vit, Frodo, Stedo dan Qafu sedang mengantri masuk ke dalam Greenhouse tersebut. Veron berkata “wow mereka bisa berteleportasi dengan mudahnya seperti itu ya kek?” Jack berkata “ya mau gimana lagi mereka itu bisa sihir dan bisa dibilang mereka kan setengah makhluk gaib apalagi mereka itu bisa juga dibilang anak didik dari nenekmu sendiri dan bahkan dua orang dari mereka itu anak dari gurunya sendiri yang bernama Uvuru itu, ya mereka ya bisa sihir dan enggak kayak kakek cuman manusia biasa”
Veron berkata “jadi Veron bisa seperti nenek?” Jack berkata “ya enggak bisa lah karena kita bukan bangsa intelument yang katanya bisa sihir dari kecil, semua bangsa manusia enggak bisa sihir kecuali dia dibaptis oleh kutukan reinkarnasi itu sendiri yang sekarang sedang dialami oleh nenekmu sekarang ini, huh enggak taulah aku, yang jelas ayo kita pergi ke Viesta farm itu ya?”
---------------------------------------------(08.00 ; Viesta’s Farm)----------------------------------------
Veron terbengong yang berada di depan pagar dengan ukuran 1 meternya dan ornamen yang indah dibalut oleh warnanya yang coklat keemasan, terlihatlah 5 kincir angin diujung selatan. ia melihat juga beberapa greenhouse dengan kaca dan dibaut dengan terpal putih menutupi seluruh bagian dari kelima green house itu, Veron berkata “kek ini juga perkebunan kayak seperti punya kakek, ya? apa itu ya, kek kipas angin yang besar itu fungsinya apa itu, kek?”
Jack berkata “ya, kincir angin itu sebagai pembangkit listrik sekaligus pengaturan air ini biasaya ada di negara Narreden salah satu negara juga maju di dunia timur di benua Naeforue yang sama dengan negara Nyps itu juga kan? Hmm ya dia punya green house yang sama dengan kincir angin mereka sendiri ini, ya kita sudah sampai di tempatnya ini sendiri bernama Viesta Farm mereka berjualan segala macam pupuk, tumbuh – tumbuhan aneh dan langka sekaligus mereka juga berjualan cacing untuk bahan umpan cacing, luwak dan berbagai jenis kopi dan teh”
Veron berkata “oh iya ya kita tujuannya kemari ini kita itu akan membeli pupuk dan cacing untuk makanan ikan dan ayam sekaligus obat insektisida” terlihat banyak anak bermain di depan bangunan kayu berwarna lapis merah coklat dengan seseorang paruh baya. Seorang lelaki itu berkata “Saya ingin membeli ganja 1 ton ini” dan terlihat seorang anak kecil keluar dari rumah kayu itu. Seseorang berambut klimis hitam dengan jambulnya memakai kemeja kuning dan celana jeans hitamnya berkata “Hei Zag, jangan lari – lari jauh ya ayahmu nanti bingung”
Jack yang berada di depan rumah kayu yang terbuka itu berkata “hah? Ayah? Maksudmu gimana Marlino” seseorang wanita bertubuh tambun besar berambut pirang kuning tiba – tiba memukul pundak pria berjambul tersebut sambil berkata “Hei Marlino Naturam yang sopan kau itu sama paman Jack, maafkan aku pak Juano Monteranch” Marlino itu hanya terkejut sambil menutupi mulutnya yang tadi sempat berkata tidak sopan itu.
Beberapa saat kemudian Marlino berkata “ini pak Juano Monteranch (sambil menunjuk seseorang yang berkulit coklat langsat wajah kotak mulut tebal berrambut putih dengan topi koboinya yang diangkat) salah satu dari ke-4 anaknya yang bernama Zagliwno Monteranch kebetulan tadi keluar dari rumah ini jadi aku berteriak agar ia tidak jauh – jauh mainnya, begitu paman Jack” terlihat Jack menggangguk – anggukkan kepalanya. Jack berkata pada Juano Monteranch “pak, bapak ini berasaal dari mana bapak ini? Bapak ini kemari ini ada apa ya?”
Juano berkata “oh maafkan ketidak sopanan anak saya tadi yang langsung keluar aja tanpa permisi, ya kebetulan ini langganan saya pak dan kebetulan saya ada acara hari kelautan ini ya saya kemari untuk merayakannya sekalian unutk membeli barang – barang di sini ini” Jack berkata “ah ya enggak apa – apa namanya juga anak – anak, hmm anak bapak berapa ya kok banyak juga ya?”
Juano berkata “ya ni anak pertama saya Marion Monteranch (sambil menunjuk seseorang dengan kuning langsat anak besar dan gendut dengan rambut plontosnya yang cukup tinggi yang hampir tinggi dengan Pak Juan) Ini anak kedua saya yang bernama Luigi Monteranch (sambil menunjuk seseorang anak berkulit kuning kurus dengan rambut berombak pirang coklat) dan ini anak ketiga saya ini bernama Dainelo Monteranch (sambil menunjuk seorang anak kecil berhidung besar berambut pirang gelap dan berkulit kemarah-merahan) dan yang tidak sopan berlari keluar tadi itu bernama Zagliwno Monteranch itu anak terakhir saya”
Jack berkata “Pak juano ini berasal dari mana memangnya?” Juano berkata “aku berasal dari Ozqiem negara di tengah benua Aqrima, aku tertarik dengan pesta ini mangkanya aku kemari, mari permisi pak Jack saya duluan ya” Jack hanya mengangguk – anggukkan kepalanya. Jack berkata “hebat kau ya Ves, bisa punya pelanggan dari luar negeri dan kebetulan ada acara ini dia kemari”
Vesta berkata “ya maafkan ketidakelokan kejadian tadi itu ya paman, saya Vesta Naturam mengucapkan maaf gara – gara itu adik lelakiku Marlino yang bodoh itu tadi” Jack berkata “ah tidak apa – apa, eh kau menanam dan menjual semacam barang itu tadi di sini gitu ya? Kau gila ya” Vesta berkata “ya mau gimana lagi paman harga jualnya sangat tinggi sedangkan biaya tanamnya sangat rendah”
Jack berkata “memangnya kau jual berapa itu barangnya?” Vesta berkata “kalau ganja yang itu tadi sekitar 2000 OA / kg , ada beberapa lagi tanaman – tanaman yang seperti ganja juga yang kami jual jugaa paman” Jack berkata “hah? 2000 OA / kg ? Yang benar saja kau?” Vesta berkata “bahkan di negara kita ini itu harga ini masuk pasaran paling murah sedunia untuk barang ini paman, bahkan di negara tetangga Ozqiem yang bisa dikatakan murah itu harganya 5000 OA / KG”
Jack berkata “hmm bukannya bandar terbesar di dunia untuk barang - barang yang seperti itu ada di negara Ozqiem ya bahkan ada kelompok mafianya juga kan?” Vesta berkata “kau tau si Juano Monteranch ini merupakan salah satu anggota supplier dari kartel terbesar di Ozqiem bahkan di dunia ini yang bernama Nomcon”
Jack terkejut dan terperanga sambil berkata “hah? Jadi kau menyuplai bandar besar dunia” Vesta hanya mengangguk – anggukkan kepalanya. Jack berkata “WOW WOW” Vesta berkata “Sttt jangan bilang siapa – siapa ya aku hanya memberitaukan hal ini pada paman Jack saja ya, biar si Thomas tidak seenaknya sendiri dan mengambil uang itu untuk dirinya begitu paman”
Jack berkata “jadi Thomas itu sempat mengambil jatah itu untuk dirinya sendiri dan tidak memasukkannya pada kas desa ?” Vesta berkata “ya dia mengambilnya untuk kantongnya sendiri, ooppps keceplosan aku, plis ya paman jangan omongkan hal ini pada si paman Thomas itu atau pada kakek – nenekku ya” Jack hanya mengangguk – anggukkan kepalanya saja. Vesta berkata “oh ya paman ada apa ya kemari itu ya?”
Jack berkata “oh ya aku kemari itu mau membeli 6 sak pupuk rumput gajah dan Pupuk tanaman – tanaman ORA, 18 bungkus cacing untuk makanan ikan dan obat – obatan insektisida 2 Liter. Vesta berkata “HEI MARLINO NI PAMAN JACK MAU BELI 6 SAK PUPUK RUMPUT GAJAH DAN PUPUK ORA, 18 BUNGKUS CACING UNTUK MAKANAN IKAN DAN OBAT – OBATAN INSEKTISIDA 2 LITER”.
Marlino berkata “eh MERKNYA APA TU PUPUK RUMPUT GAJAHNYA? OBAT INSEKTISIDANYA?” Vesta berkata “Hmmm tolong ambilkan QVN dan Metze saja ya? Soalnya seingat saya perkebunannya paman jack ini terlalu banyak unsur mineral MINARU yang menyebabkan tanaman – tanamanmu bisa jadi tanaman tipe kualitasnya 2 kan?” Jack berkata “hmm oh iya ya bener juga kurasa kau juga ada benarnya ya”
Vesta berkata “ya dulu kan sempet kau melihat marlino itu kan memeriksa tanah perkebunanmu itu dengan mencium tanah sampai membungkuk – bungkukkan tubuhnya waktu itu kan?” Marlino berkata “ya benar itu aku sendiri kan antropolog dan mengetahui semua jenis tanah dengan unsur – unsur yang ada di dalamnya” Tiba – tiba terdengar suara “KRYUKK” Vesta berkata “paman Jack dan cucunya ini belum makan kah? Kita makan aja dulu di sini ini mumpung kami juga mau sarapan pagi ini”
Mereka masuk ke sebuah bangunan rumah keluarga Naturam, terlihat beberapa Orang di sana salah satunya Gareno Naturam, seorang wanita paruh baya dengan rambut putih lusuhnya dengan daster merahnya berdiri dan seorang gadis kecil pirang coklat dengan bando birunya memakai baju hijau tua yang sedang akan menaruh piringnya di atas meja tepat dihadapannya. Dan Gareno berkata “OH ADA TAMU TOH!!!”
Vesta berkata “ya kek ini ada tetangga kita Paman Jack dan ini cucunya Veron ya tadi namanya? dan mereka mau makan sarapan pagi di sini, mereka belum makan katanya waktu Paman Jack membeli barang di toko kita tadi” Veron hanya menggangguk – anggukkan kepalanya saja. Gareno berkata “ya silahkan silahkan kita makan bersama – sama saja ini istri aku Ninda Naturam dan cucu bungsu saya Signa Naturam” Jack berkata “oh begitu ya (sambil melihat ke arah anak gadis itu yang sedang akan duduk di ujung meja kayu tersebut yang tersedia banyak makanan di atasnya.)
Gadis kecilnya itu pun langsung berlindung sambil malu – malu menatap jack di balik badan tubuh renta neneknya itu yang sedang duduk di kursi di sebelahnya. Ninda berkata “tidak apa – apa kok orang ini orang baik kok Nana” Vesta berkata “ya ya dik kakek ini orang yang paling paling paling baik di desa ini kok” Jack berkata “enggak enggak enggak sampai gitu, gak usah sampai segitunya kok” Marlino berkata “MAKANAN SUDAH SIAP!!! AYO MARI KITA MAKAN!!!” Marlino menyajikan makanan di atas meja makan kayu coklat krem tersebut.
Sejam setelah makan pagi di Viesta Farm bersama keluarga Naturam, Jack dan Veron pun berjalan keluar dari pagar. Vesta dan Marlino keluar dari rumahnya dan melambaikan tangannya ke arah Jack dan Veron yang berjalan menjauhi perkebunan Viesta tersebut dan melihat rumah dengan kebun anggurnya yang berwarna hijau
------------------------------------(11.00 ; Aja’s Winery Orchad Farm)---------------------------------
Veron terbengong yang berada di depan pagar dengan ukuran 1,5 meternya dan ornamen yang indah dibalut oleh warnanya yang coklat tua, terlihatlah 6 baris tanaman yang membentuk pagar tanaman yang hijau membentang dari sebuah rumah kayu berlantai 2 di ujung utaranya sampai hingga menuju tembok putih pembatas di ujung selatannya. Ia berkata “wow tanaman apa ini kek?”
Jack berkata “ini tanaman anggur” Veron berkata “kok kayak sebuah pagar ya kek?” Jack hanya menggelengkan kepalanya sambil berkata “aku tak tau yang jelas ini adalah perkebunan sekaligus satu – satunya penyulingan anggur di desa ini” tiba – tiba terdengar “wah tumben – tumbenan paman Jack mampir kemari”
Terlihat Duke menghampiri mereka, Jack berkata “Hei Duke, kau mengagetkan aku saja” Duke berkata “Ya begitulah anggur itu tanaman yang nakal dan dia hidupnya mearambat jika kita tidak mengaturnya maka dia akan bisa liar menjalar kemana – mana bahkan sulurnya waktu pertama kali dia kita tanam ini si anggur ini memerlukan media tanam berupa batang kayu dan ditopang oleh keempat kayu kecil lainnya baru dia bisa bertumbuh disana”
Jack berkata “oh ya ya ya bukannya anggur akan panen ya di waktu musim panas seperti ini ya? Duke berkata “ya seh tapi lebih sering tanaman anggur akan bisa dipanen itu biasamya aku dipesankan oleh si Thomas untuk mengambil pesanannya disini” Duke berkata “oh pesanan paman Thomas ya? Oh ya ya ya sebentar aku masuk ke rumah dulu” Duke masuk ke dalam ruangan di sebelah rumahnya yang berada diantara bangunan rumahnya dengan kebun anggurnya terdengar suara wanita “OI PAMAN JACK OI PAMAN DIATAS SINI PAMAN”
Jack dan Veron melihat ke arah jendela lantai atas yang terlihat seorang gadis berkulit coklat kremnya, rambut coklat diikat dengan ikat rambut ungu memakai baju rompi biru, kemeja ungu yang cukup panjang hingga di atas lututnya dan jeans hitamnya. Jack yang sedang memandangnya yang berada di lantai 2 itu berkata “Hei Anjani kau sekarang sudah tampak cantik juga ya?”
Duke yang baru masuk ke dalam ruangan punyilangan anggur itu pun berlari keluar lagi dan berteriak ke arah Anjani anaknya yang terlihat ia mengangkat kakinya di atas jendela yang berada di lantai dua di bangunan tua tersebut itu “WOI ANJANI GERRAND SUDAH KUBERITAHU KAU ITU!!! KALAU KAU BERDIRI DI SANA ITU SANGAT BERBAHAYA TAU!!!”
Gadis muda itu pun masuk ke dalam rumah itu dengan marahnya dan terdengar seperti langkah kaki kemarahannya. Duke berkata “maafkan kelakuan anakku itu tadi ya Jack, tindakannya yang sangat enggak sopan itu ya untuk gadis, oh ya tadi pesanan Thomas masih belum jadi, jadi aku aja yang ke pantai saja nanti”
Terlihat dari kejauhan seseorang memakai baju jubah gamis berwarna hijau berjalan dengan beberapa orang wanita dan seseorang anak kecil. Duke tersenyum – senyum dan berkata “eh paman ini ada pelanggan setia aku, ia Syalman Laheb dia pengusaha anggur sukses pelanggan saya yang berasal Dwaz Var, negara penghasil minyak bumi nomor 1 itu tu dengan 3 istrinya disampingnya dan 1 anak lelakinya bernama Ahmed Laheb”
Jack berkata “oh begitu ya, ya oke, oh ya Veron nanti kamu balik ke rumah dulu ya, aku akan langsung ke pantai Praria ya, kau veron berikan plastik ini ke Pak Dex nanti ya” Duke berkata “ya ya ya maafkan aku ya tapi ini klienku yang lumayan jadi langgananku tadi ya, aku permisi dulu ya” Jack pun menaiki kuda coklatnya itu dan berkata “JANGAN LUPA KASIHKAN BARANG – BARANG ITU TADI YA KE DEX YA NANTI AKU JEMPUT LAGI DI DEPAN RUMAH YA”
-------------------------------------------(12.00 ; Praria Beach)-------------------------------------------
Di depan pintu pantai pun Jack terkejut karena melihat begitu banyak kapal – kapal yang menepi di sisi dermaga dan beberapa ada juga yang berhenti cukup banyak kapal – kapal pesiar yang menepi dengan jarak cukup jauh dari pantai. Terlihat beberapa orang ada yang berdandan ala bajak laut, marinir dan angkatan laut dari penjuru dunia berjalan – jalan di pantai Praria tersebut. Ronald melambaikan tangannya ke arah Jack.
Jack pun turun dari Mustall dan mulai berjalan sambil menunutun kudanya ke arah Ronald. Jack berkata “WOI INI BAGAIMANA KOK SAMPAI JAM SEGINI HANYA SEPERTI INI AJA YANG SEPERTINYA TIDAK ADA ACARA PERLOMBAAN SEPERTI TAHUN LALU YA RON” Ronald berlari ke arah jack yang berkata dengan keras seperti berteriak itu tadi. Ronald berkata sambil sedikit mendekatkan ke arah telinganya Jack “tidak paman, sekarang acaranya hanya sebagai pengundang berbagai orang agar mengenal desa kita ini, paman” Jack hanya mengangguk – anggukkan kepalnya sambil memegangi ujung dagunya dan berkata “oh begitu kah?”
Ronald berkata “Paman melihat seseorang yang sangat tambun berambut merah keriting berkulit kuning yang sedang turun dari sampan kecil coklat tua yang berada di ujung pantai berpasir itu adalah ketua dari ADMEDIA sebuah perusahaan media yang paling terkenal di dunia ini dan ia merupakan kepala cabang negara Anyd ini yang bernama Amandze Shoude dan sebelah kau melihat paman seseorang kurus kering berambut klimis coklat kulit putih yang merupakan asistennya dan ada rumor katanya dia merupakan budak seks dan pasangan sejenis dari Amandze ini sendiri yang bernama Videx Cladez” Jack berkata “wow ada orang – orang seperti itu yang kemari huh?”
Ronald mengarahkan pandangannya ke arah pintu masuk toko mutiara – mutiaranya berkata “paman, kau melihat itu seseorang berambut putih keriting berkulit putih gagah dengan baju pantainya berkacamata hitam ya itu dia asisten dari gubernur bagian wilayah kita sendiri Zoneuf yang bernama Gendraf Degof, lha dia ini bernama Xende Neir” Jack berkata dalam hati “oh ini dia yang Erion ceritan si Gendraf ini orang nakal dalam pemerintahan yang ingin mengambil alih desa ini orangnya itu ya, oke aku akan laporkan besok aja”
Ronald berkata “paman thomas aja baru ke mari dan sudah pergi lagi katanya mau mengambil tuak dari bang Duke, mengambil makanan di rumah makannya Doughius dan mengambil makanan di perbatasan persimpangan di ujung wilayah desa ini yang katanya dibawakan oleh Cheizar Erion” Jack berkata dalam hati “jadi dia menjamu orang – orang ini juga untuk sepertinya memuluskan perpindahan desa ini”
Jack berkata “si Erion belum kemari?” Ronald berkata “hmm rasanya dia berlum kemari, cuman tadi ia kemari sekitar jam 3an pagi tadi untuk melihat kesiapan tempat berlabuh dan foto foto untuk melihat sunrise di pantai ini” Jack berkata”wow pagi sekali tu orang tua kemari, nanti kemari lagi kah dia?” Ronald berkata “hmm rasanya ya mungkin paman erion nanti balik sekitar jam 7 malam ini untuk melihat sunset di pantai ini lagi”
Jack berkata “oh begitu, ya udah ya tak balik dulu tolong jamu mereka dengan baik ya Ron, agar nama desa ini baik di mata internasional ya?” Ronald melakukan pose hormat dan berkata “siap kapten hehehehe” Jack berkata “enggak usah segitunya aku sekarang bukan sekertaris desa seperti jaman waktu dulu itu waktu jamannya si Noise atau pun periode pertama si Erion dulu itu, ya udah aku balik dulu ya” Jack pun menaiki kudanya mustall dan keluar dari area pantai praria tersebut.
----------------------------------------(13.00 ; Depan perkebunan Jack)---------------------------------
Veron berjalan ke arah perkebunan Jack itu. Ia melihat seseorang yang sepertinya menunggu diluar pagar perkebunan Jack tersebut. Dan terlihatlah seorang Dex asisten Paktua Jack itu yang menghampiri Veron yang berhenti di persimpangan jalan di depan perkebunan jack tersebut. Dex berkata “ada apa emangnya tuan Veron?” Veron berkata “aku baru pertama kalinya berjalan kemari sendirian balik menuju perkebunan kakek tanpa bantuan siapapun paman Dex, jadinya aku sangat sedikit terkejut senang dan deg – degan juga rasanya”
Dex berkata “berlebihan sekali kau ya ternyata tuan Veron, ya mana tadi barang – barang yang aku butuhkan? Lah tuan Jack tidak balik kemari dulu ya?” Veron berkata “kakek Jack itu langsung ke pantai kok ke acara yang diadakan hari ini di pantai Praria itu sambil melihat dan membantu kegiatan acara yang berlangsung di pantai di hari itu yang dari tadi pagi itu loh”
Dex berkata pada Veron “kubawa ini ke dalam perkebunan dulu ya, kau bagaimana? Menyusul kakek Jack? Atau balik ke rumah dulu?” Veron berkata “saya balik kembali lagi ke pantai aja dulu” Dex mengambil plastik yang berisi barang – barang yang dibelinya tadi itu di Viesta Farm dan ia pun langsung masuk ke dalam perkebunan Jack yang besar itu. Setelah Dex masuk ke dalam ruangan Tool Shed itu. Tiba – tiba terdengar suara besi yang terkoyak sangat keras sekali “KRAAAAK KRAAAAK KRAAAAK KRAAAAK”
Veron mengarahkan pandangannya ke arah kiri terlihat sebuah patung besar emas Naga yang dalam posisi berdiri Naryu yang setinggi 5 Meter itu terbang terangkat dari rumah perkebunan kosong di sebelah perkebunan Jack itu sendiri. Veron memercingkan matanya dan terlihat seseorang berjalan mundur sambil mengarahkan tangannya ke arah patung yang melayang terbang bergerak menuju ke luar dari perkebunan kosong tersebut, dan ternyata ia adalah Khardereon. Veron yang terkejut ketakutan ia pun berteriak sambil berlari “KHAAAAARD NAAAAR......” terdengar “BRUUUWWAAK” patung besar Naga Naryu itu tidak sengaja dijatuhkannya
Tiba – tiba ketika Veron berbalik arah untuk berlari sambil Berteriak itu ternyata ada sebuah tangan yang membekab mulutnya sambil berbisik “aku tau kok ternyata mereka itu kelompok penyembah Naryu tapi tenang saja aku ini pamanmu Nino” Veron mengarahkan wajahnya ke arah atas dan terlihat Nino Geino berdiri tegak dengan memakai baju biru dongker. Veron berkata “paman Nino, jadi mereka itu semua penyembah Naryu yaitu Paktua Barley Hilandez dan Mia Hilandez”
Nino mengangguk – anggukkan kepalanya Nino melanjutkan berbisik “dan pamanmu Nino ini bukanlah kelompok penyembah Naryu seperti mereka paman hanya berpura – pura ini bahkan jika naryu itu berani macam – macam padamu akan aku selamatkan kau RON percayalah ya, sekarang bersembunyilah teriakanmu sepertinya telah didengarkan oleh Naryu yang tersegel di tubuh Khardereon itu, cepar bersembunyilah sekarang”
Veron pun berlari ke arah tool shop Sai Verca sang pandai besi tua itu, ia bersembunyi di balik tembok pagar putih yang berukuran 2 meteran yang sedikit agak menonjol ke arah jalanan desa yang mungkin bisa cukup untuk menampung seseorang dewasa yang bersembunyi di sana. Terdengar suara “HEH SIAPA DI SANA?” Sedangkan Nino berjalan mendekati asal suara itu sambil melambaikan tangannya dan ia pun sampai di persimpangan desa yang tepat berada di depan perkebunan Jack tersebut
Nino berjalan mendekati Khardereon sambil melambaikan tangannya dan berkata “ADA APA SEBENARNYA TUAN? KAU KELIHATANNYA SEPERTI SANGAT GELISAH DAN KETAKUTAN SEKALI TUAN” Khardereon berkata “tidak ada apa – apa sepertinya aku mendengarkan anak kecil yang sepertinya aku kenal” Nino berjalan mendekati Kharderein sambil berkata “hanya halusinasi tuan saja kurasa itu” Khardereon mulai mengarahkan lagi tangannya ke arah patung besar itu dan kembali mengangkatnya dan menarik keluar dari perkebunan kosong tersebut menuju lahan perkebunan Yodel Farm milik Barley Hilandez itu/
---------------------------------------(14.00 ; Sai Varce’s Tool shop)------------------------------------
Veron bersembunyi di tembok pagar Tool Shop si pandai besi tua Sai itu dalam posisi terjongkok terdiam yang berada di depan tembok pagar dengan ukuran 2 meternya dan ornamen yang indah dibalut oleh warnanya yang putih. Terdengar suara anak – anak kecil “HYA HYA AYO AYO” Kemudian Jack berjalan mendekati Veron dan berhenti di depan pintu pagar berukuran kecil itu sambil berkata “ada apa Veron?” Tiba – tiba terdengar suara dari dalam bangunan itu yang di temboknya tertuliskan TOOL SHOP itu “HEI JAG JANGAN LARI, BERHENTI KAU JAG HEI JAG”
Jack yang baru sampai di depan tool shop itu pun mengarahkan pandangannya ke arah dalam tembok perkebunan tersebut melihat Veron bersembunyi dan di saat itu juga ia melihat seorang anak kecil berhenti di depan pagar dan terlihat seseorang berambut pirang gondrongnya dengan google di kepala bagian depannya berkata “HEI JAG JANGAN LARI – LARIAN, BERHENTI KAU JAG HEI JAG”
Jack berkata “kau memanggilku Reon?” Reon berkata “enggak paman Jack, maaf agak enggak sopan aku hanya menyuruh ini anak yang berada di depanmu ini (sambil menunjuk anak kecil dengan rambut hampir plontos dengan kulit kuning langsat bermata sipit hidung pesek dan bermata coklatnya yang menatap tajam ke arah Jack) yang bernama Zaguya Franklui anak dari Donrique Franklui pelanggan kami seorang pemimpin dari organisasi WIRO” Jack berkata “WIRO? Organisasi apa itu?” Reon berkata “WIRO merupakan organisasi pembuat senjata skala internasional”
Terdengar suara teriakan yang sangat keras, serak dan tegas dari dalam bangunan itu “HEI ZAG BALIK SINI KEMARI SINI KAU” Dan keluarlah seseorang dengan badan sigap dan gagah hidung besar rambut pirang coklat sebahu dengan rompi kulit berwarna biru dongkernya ia keluar dari bangunan rumah bertembok putih itu dan ia mengambil sesuatu dari rompinya tersebut, dan terlihatlah sebuah pistol yang digenggamnya dan ia pun mengongkang pistol silver tersebut.
Reon pun berkata “sudah tuan Donrique Franklui, jangan sampe berlebihan seperti itu” Donrique berkata “BALIK KEMARI KAU (sambil mengacungkan pistol silvernya ke arah anak plontos itu)” Seorang anak kecil berambut klimis hitam lainnya yang lebih tinggi pun keluar dari dalam bangunan itu pun keluar sambil berteriak “ZAG JANGAN LARI – LARI KELUAR”
Terdengar “DHUUUAAAAR” Pistol silver itu pun mengeluarkan asap Zaguya pun akhirnya menangis “HUUUWWAAAAH” di depan pintu pagar itu. Donrique berkata “DIAM JUGA KAU WANG FRANKLUI, BIAR AYAH SAJA YANG TANGGANI INI” Tiba – tiba terdengar teriakan dari dalam bangunan itu “HEI KAU ANAK MUDA (sambil menunjuk Donrique) TIDAK SANGATLAH PANTAS KAU BERTINDAK SEPERTI ITU KEPADA ANAKMU SENDIRI, BERHENTILAH BERBUAT SEPERTI ITU ANAK MUDA ATAU PESANANMU AKU BATALKAN”
Donrique pun menghentikan aksinya dan ia pun berkata “hmm baiklah kau lah orang yang terbaik mantan dari karyawan kami di WIRO yang paling terbaik kualitas mutunya dari hasil pengerjaannya, maafkan aku menganggu lingkungan desamu ini” sementara itu Jack yang langsung menghampiri Veron itu akhirnya bertatapan mata dengannya. Veron pun terlihat matanya berkaca – kaca dan kemudian dia menangis “HUUUUWWAAAAH”. Jack pun langsung memeluk Veron sambil berkata “ada apa? Ada apa? Ada apa emangnya tadi di sini itu? Huh?”
Terdengar suara Veron yang menangis “HUUUUWWAAAAH” Sai berjalan mendekati pagar tembok depannya tersebut. Sai melihat Jack dan berkata “Loh jack kenapa kau disini dan kenapa sepertinya cucumu ini menangis di sini?” Jack berkata “Loh Sai kau di sini?” Sai berkata “kenapa ni anak ketakutan seperti ini?” Tiba – tiba Veron yang menangis itu terdiam pingsan di pelukan Jack. Sai berkata “tuh sekarang dia sudah pingsan sekarang, Hei Don kau ya yang jadi penyebab dari ketakutan anak ini ya?”
Donrique berkata “Heh? apa bener begitu ya?” Sai berkata “hmm gimana tadi ceritanya Jack?” Jack berkata “aku barusan dari pantai kok, dan aku menyuruhnya kembali dulu ke rumah untuk memberikan barang – barang yang aku beli dari Viesta Farm itu kepada Dex asisten perkebunanku itu dan aku ternyata kembali dari pantai dan kejadiannya melihatnya malah menangis ketakutan di ujung tembok pagar rumahmu ini Sai”
Sai berkata sambil memegangi dagunya yang berjenggot putih itu “Hmm bisa aja juga dia ketakutan karena ulahmu itu Don” Donrique hanya terkejut dengan ekspresinya yang aneh dan berkata “HEH” Sai berkata “jadi untuk kemungkinan kerugian dimana jika pingsan dan dari proses ketakutan kemungkinan besar dia dengan nafas yang tak tentu dan dia tak bisa mengontrol pernafasannya bisa – bisa dia meninggal”
Donrique semakin ketakutan dan berkata “HAH? Aku paling takut kalau membunuh orang yang tidak dikenal dan bisa – bisa memang dia tak punya salah atau dosa apalagi dia anak kecil” kemudian merogoh sakunya dan memberikan 5 lembaran 1000 Rallod Aqrima ke tangan Jack yang di pundaknya sedang menanggung beban Veron yang sedang pingsan. Sai berkata “apa itu tak terlalu kebanyakan tu uangnya?” Donrique berkata “tidak apa – apa selama tidak ada kerugian yang aku hasilkan dari tindakan bodohku itu”
Jack berkata “benerankah ini?” Sai berkata “ya benar itu emang kayak gitu lagipula Donrique ini orang kaya dari negara Ozqiem dan uang segitu rasanya hanya perkara hal mudah baginya” Jack berkata “terima kasih ya” Lalu jack berjalan mengendong Veron yang pingsan tadi ia bawa ke perkebunannya dan menuntun Mustall kudanya yang berada di sampingnya itu. Hingga beberapa saat kemudian ia telah sampai ke depan rumah perkebunannya dan ia pun masuk ke dalamnya.
---------------------------------------------(18.00 ; Jack’s Farm)-----------------------------------------
Jam telah menunjukkan pukul 6 malam. Veron pelan – pelan membuka matanya dan ia terkejut melihat langit – langit kamarnya dan ia berkata sambil terloncat kaget “HUH? Dimana aku ini sekarang?” Jack berkata “kau sudah di rumah kok tenang aja, terus tadi ngapain kamu memojok di depan tembok pintu pagar si pande besi tua Sai Varce yang juga pemilik toko Tool Shop itu” Veron berkata “aku di sana karena aku lari dari kejaran si Naryu dan aku bersembunyi di sana dan diselamatkan oleh Om Nino dari kejarannya”
Jack berkata “oh begitu kah?” Veron berkata “aku melihat Khardereon ini sedang memindahkan sebuah patung naga besar yang sama seperti di dalam gedung pemakaman nenek tersebut dari arah perkebunan kosong di sebelah perkebunan kita kek” Jack berkata “hah apa? Ada patung besar Naryu di gedung kosong itu?” dimananya ya?” Veron berkata “kata paman Nino dia hanya berpura – pura menjadi pengikut Naryu karena ingin menyelamatkan keluarganya saja”
Jack berkata “hah? Jadi si Barley dan Mia itu pengikut kelompok penyembah Naryu ya?” Veron hanya mengangguk – anggukkan kepalanya saja Jack berkata “oh pantes karena besok ada penduduk dan tetangga baru lagi yang datang kemari yang telah membeli tanah sebelah beserta seluruh aset tanah perkebunan dari si Barley botak itu dan akan tinggal di sini mulai besok” Veron berkata “oh begitu kita kedatangan orang baru begitu kek?” Jack berkata “ya besok kita akan menyapanya aja besok”
Veron berkata “jadi kemungkinan dimana patung sebesar itu akan ditaruhnya ya?” Jack berkata “pasti mereka taruh di lantai bawah tanah perternakan mereka yang bisa dipastikan hanya hal itu aja, mereka memindahkannya karena memang tanah sebelah ini kan milik si barley juga” Veron berkata “oh bisa juga seperti begitu kah kek?” Jack berkata “ pantesan kau tadi benar – benar ketakutan sekali ya, tidak heran sekali untung ada om Nino yang menyelamatkan dirimu itu ya, ayo bergantilah kita bersiap kembali ke pantai lagi”
--------------------------------------------(19.00 ; Praria Beach)------------------------------------------
Jack dan Veron menuruni tangga dengan kuda stallionnya menuju pinggiran pantai, ia melihat banyak orang – orang yang berkulit putih sedang berkumpul di ujung pantai yang ada rumah diujung pantai yang terlihat dengan matahari telah condong di ufuk barat menyinari pantai praria itu. Jack menurunkan Veron dari Mustall dan terlihat matahari yang masih ada menyinari kapal – kapal yang sedang bersandar itu dan Veron berkata “memang biasa seperti kemarin itu kah kek? kalau musim panas itu mataharinya masih bisa menyinari bahkan hingga sampai jam 8an malam ya kek?”
Jack berkata “ya sama seperti kemarin waktu pesta kembang api kan? Memang itu matahari tenggelam di ufuk barat hingga malam seperti ini juga kan? Cuma bedanya sekarang banyak kapal – kapal sedang bersandar di pantai ini untuk saat ini” Veron berkata “banyak kapal ya kek? Ada yang besar ada yang kecil – kecil di sekitaran pinggiran pantai ini dan kapal cukup besar berada di belakangnya, kenapa kayak begitu kek?”
Jack berkata “semakin besar badan kapal itu semakin mereka tidak bisa terlalu menepi karena mereka punya bagian kapal yang biasanya bernama Bilge ini itu antara kapal – kapal itu berbeda – beda ukurannya jadinya nahkoda – nahkoda kapal – kapal ini harus bisa mengukur agar tak jadi kerusakan dari gesekan antara tepian pantai dengan Bilge kapal – kapal tersebut.” Veron berkata “oh begitu ya kek”
Beberapa menit kemudian terdengar deru raungan dari beberapa kapal – kapal besar “RORORORORORORORORORORORORORORORORORORORORO” Beberapa kapal – kapal pesiar yang besar ini pun berangkat berlayar menjauhi pantai Praria disambut condongnya cahaya matahari yang sedang akan terbenam di laut yang berada di sisi barat desa Praria itu. Akhirnya cahaya matahari yang sedang akan tenggelam ini menyinari pantai terlihat pasirnya merah.
30 menit kemudian, matahari pun tenggelam di ujung ufuk barat di garis cakrawala. Warna pantai berwarna merah ini mulai melemah dan perlahan – lahan warnanya dari kuning kejingga – jinggaan berubah merah lalu lama kelamaan memudar menjadi warna biru muda yang sangat indah hingga berubah menjadi biru gelap dan menggelap menjadi hitam, hingga akhirnya seluruh lampu di area pantai pun dinyalakan dan tersisa ada beberapa kapal kecil yang masih singgah di dermaga pantai itu.
ns 15.158.61.48da2