x
Seberapa kuat pun usahaku untuk menyembunyikan bahwa payudaraku sudah memproduksi asi, itu percuma saja. Pada akhirnya pasti ketauan juga. Apalagi payudaraku mulai membengkak, dengan gejala menggigil yang aku alami.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMxzPH9btc
Saat aku berpura-pura gak terjadi apa-apa padaku, banyak mata karyawan di pabrik yang menatap ke arahku saat aku telanjang bulat di tanah lapang yang sedang dimandikan. Ada yang sekedar menatapku, seperti tatapan curiga. Ada yang menatapku dengan tatapan yang aku tau, tatapan seperti apa itu. Dengan jakun naik turun, yang mudah sekali aku kenali kalau karyawan itu sedang horny.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBosS5MIJM3
Matanya gak bisa lepas memandang payudaraku yang membengkak. Ada juga yang menatapku sambil tangannya berada di selangkangannya, mengusap penisnya yang masih di dalam celananya.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPrTzAs2aH
Gak hanya takut akan ketauan, tetapi aku juga risih dipandang seperti itu. Berkali-kali aku hendak lari meninggalkan ruangan ini, hanya gara-gara banyak tatapan cabul yang mengarah kepadaku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAw8BjrWxLL
Sebelum payudaraku membengkak seperti ini, meskipun aku telanjang sekalipun. Karyawan di pabrik ini, terasa gak peduli dengan ketelanjanganku. Karena memang gak ada yang menarik, apalagi payudaraku yang kecil.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL44616plB6
Tetapi sekarang sangat berbeda, mata-mata itu seakan mengintimidasiku tanpa harus memperkosaku seperti saat itu.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQfbPq0Ndcp
Jantungku deg-degan saat tubuhku dibersihkan oleh mesin, takut kalau tiba-tiba asiku keluar. Dan benar saja, yang aku khawatirkan terjadi juga.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4AWlmTxG3
"Woi lihat! Dia ngeluarin asi", teriak salah satu karyawan.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gk8S003UU
Dua karyawan mendekatiku dengan memegang tangan kanan dan kiriku. Lalu menarik tanganku dengan paksa.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1OUS3GcvK
"Engga! Engga! Jangan!", Kataku yang berusaha memberontak.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmEcqpYabX
"Diem lu! Hehe", kata salah satu karyawan, yang dengan sengaja meremas payudaraku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVFjr5YewZ
Karena aku belum merasakan horny, remasan di payudaraku terasa sakit. Kutepis tangan karyawan itu yang meremas payudaraku sambil menyeretku ke arah mesin pemerah susu.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFk4cY4Ahlp
"Jangan Mas! Sakit", kataku mengaduh.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4u1aRuD3Ka
"Gua kagak peduli, ternak!", Kata karyawan itu yang mulai keluar kata-kata kasarnya dari mulutnya.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKmV7Mha20
Digo berjalan ke arahku, "Akhirnya tetek lu bisa diperah juga, Da. Haha", kata Digo dengan tatapan mengejek.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdy0Pnow8y
Sekitar 5 meter dari tempatku berdiri, Reno yang sudah mengepalkan tangannya mendengus. Aku tau, kalau aku gak mencegah amarah Reno. Reno akan menjadi korban yang kedua kalinya. Dan aku gak mau kehilangan Reno. Cukup satu kali saja, Reno berkorban untukku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdfTW41DK8
Kutatap Reno dengan menggeleng-gelengkan kepalaku, untuk memberi isyarat pada Reno agar Reno menahan amarahnya. Reno yang awalnya mendengus dengan tangan terkepal, pada akhirnya menghembuskan nafas panjang.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtbdJ4harp
"Maafin aku Ren", kataku dalam hati dengan mata berkaca-kaca.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQBuytq29O
Sekarang tubuhku mulai dipasung di restrain bed. Dengan keringat dingin yang mulai mengalir di tubuhku, menandakan perasaan takut yang aku rasakan mulai timbul.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Jnae2sXx6
Kucoba menoleh ke arah Reno, wajah Reno yang asalnya garang berubah menjadi melankolis karena Reno menangis sesenggukan di pojokan. Entah kenapa aku bangga dengan laki-lakiku ini, karena bagiku laki-laki yang kuat adalah laki-laki yang bisa menangis. Bukan laki-laki dengan prinsip machoismenya, yang memberi stigma buruk pada laki-laki yang lain yang meneteskan air mata sebagai laki-laki yang lemah.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡReXIZY8Me5
Kuhembuskan nafas panjang, dengan mata terpejam. Gak sengaja, air mataku menetes di pipiku. Aku gak peduli, semua mata menatapku yang sedang meneteskan air mata. Bahkan kuacuhkan tatapan sinis Digo ke arahku. Sesekali Digo menatap Reno yang terlihat lemah, meski tanpa kata-kata aku tau dari sorot mata Digo yang mengintimidasi.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOuW0MAKZQS
Sekarang, teat cup mulai dipasang di putingku yang membesar. Berbeda dari yang aku bayangkan, payudaraku gak merasa sakit sama sekali. Hisapan selang vacuum pada putingku mirip dengan hisapan Reno saat itu. Perasaan campur aduk, antara perasaan nikmat, geli dan bahkan malu karena semua mata menatapku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVD4NR69ch
Hisapan selang vacuum di payudaraku, seakan seperti bayi yang aku kandung sedang menghisap asiku. Entah kenapa perasaan yang timbul di hatiku seperti itu, padahal aku menghasilkan asi bukan karena aku sedang hamil. Tetapi seakan-akan aku menghasilkan asi karena memang aku sudah melahirkan seorang bayi ke dunia.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYLUcOTaGr
Payudaraku yang membengkak, kembang kempis saat asiku tersedot ke dalam tabung. Kulihat semua mata menatapku dengan tatapan menyeringai. Dan di sampingku ada Rindu juga, yang sedang diperah susunya sama sepertiku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcAVLmWC8O
Saat aku menoleh ke samping, menatap Rindu. Rindu ikut menoleh ke samping menatapku dengan tersenyum. Dengan anggukan lemah, Rindu mengatakan lirih, "Semua akan baik-baik aja, Da. Jangan takut, ada aku disini!"
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47X7BwAdI1
"Terima kasih, Ndu. Sssh aaah", kataku sambil menahan syahwat yang mulai terpicu.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSMVrhpTiA
Kutatap yang lain, tubuh mereka merespon hisapan asi pada payudaranya biasa-biasa saja. Tetapi kenapa aku merasa horny? Rasa gatal pun mulai menyeruak dan aku benar-benar gak tahan untuk gak mendesah.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0q8lkHUrNu
"Ssssh aaaah" aku kembali mendesah, sambil wajahku kembali menoleh ke arah Rindu.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SpVtU323W
"Ndu, apa yang terjadi sama aku?", Tanyaku pada Rindu.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaTS6LnkRA
Rindu menggelengkan kepalanya, "Aku gak tau, Da."
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDqj8KFiNa
Sebenarnya apa yang terjadi padaku? Seharusnya saat payudaraku diperah asinya, tubuhku gak meresponnya seperti ini. Bahkan Rindu pun hanya mengernyitkan dahinya melihat respon tubuhku saat asiku mulai diperah.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnp3BSXDMp
Aku benar-benar gak suka dengan apa yang aku rasakan, merasa jengah saat aku sedang horny seperti ini. Dengan asiku yang diperah dengan mesin pemerah susu, disaksikan oleh banyak mata yang melihatku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxq5dN3rZG
Tetapi aku gak bisa menyangkal respon tubuhku. Hisapan pada payudaraku membuatku terangsang, bahkan vaginaku pun merasakan gatal.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1zhD4pW6d
Ingin rasanya aku garuk vaginaku, tetapi apa daya tanganku terikat. Yang bisa aku lakukan hanya menggeliat gak beraturan. Andai saja kakiku gak terikat, mungkin aku bisa menggesek vaginaku yang gatal dengan pangkal pahaku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7V9UasJLo
Saat aku benar-benar merasa horny, mataku kembali tertuju ke arah payudaraku yang membengkak. Kurasakan sedotan pada putingku semakin kuat, sampai-sampai putingku tertarik ke bawah yang otomatis payudaraku yang menggantung bengkak ikut berayun ke bawah karena sedotan yang kuat.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbE0lj794Ee
Kulihat putingku selalu berdenyut-denyut saat putingku tersedot selang vacuum melalui teat cup. Setiap denyutan, air asiku memancar deras melalui selang.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMrizmxfDd
"Aaaah ssssh" desahanku gak bisa aku tahan, karena sedotan pada putingku yang ritmenya bertambah. Kupejamkan mataku, kadang terbuka, kupejamkan lagi karena aku bingung merasakan sesuatu yang lembut di putingku yang menyedot-nyedot asiku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbkFzQRlrR
Kubuka mataku, kutatap mereka yang ada di depanku. Ada Digo, Rian, Andika, karyawan yang lain dan manajer gendut yang bernama Pak Broto.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWETgGC49jl
Pak Broto menatapku dengan senyum yang menyebalkan, seakan-akan dia hendak menerkamku. Ditatap seperti itu, anehnya aku gak merasa jengah. Justru karena respon tubuhku karena asiku diperah mesin pemerah susu, saat aku memandang Pak Broto libidoku seakan meletup-letup.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYCX8rplqz
Dengan mata terpejam kubayangkan, Pak Broto mendekatiku lalu melepas teat cup pada putingku. Setelah teat cup terlepas, mulut Pak Broto menggantikan selang vacuum untuk menghisap asiku dengan kuat.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FvyCkaui7
Meski aku sudah hanyut ke dalam syahwat yang aneh, akal sehatku masih berfungsi. Jadi aku gak serta merta tenggelam, sampai aku menyerahkan seluruh jiwaku pada syahwat yang aku peroleh dari rangsangan mesin pemerah susu. Ada kalanya pikiranku memberontak, menyangkal apa yang aku rasakan.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2YF2i5arL
Kugeleng-gelengkan kepalaku, hanya sekedar menyangkal apa yang aku rasakan. Tetapi lagi-lagi, sangkalanku hanya berhenti sebatas sangkalan. Karena saking hornynya aku, payudaraku yang sejak awal sudah membengkak semakin mengencang. Yang awalnya payudaraku yang membengkak, menggantung menjadi kencang ke depan.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzPPyLnOeQB
Kugigit bibir bawahku, untuk menahan setiap gejolak syahwat yang sulit untuk kucegah. Bahkan vaginaku mulai berkedut-kedut seperti akan memuntahkan sesuatu dari dalam.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdt2oO0wawn
Aku yang gak kuat, tanpa mempedulikan setiap mata yang memperhatikanku. Desahanku kulepas sekencang-kencangnya dengan tubuhku kuhentak-hentakan ke restrain bed.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SeSp55q88
"Aaaaah ssssh."
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0jxEXic6h
Brak brak brak brak.. Kubentur-benturkan tubuhku ke belakang, karena syahwat yang aku rasakan gak lagi rasa nikmat tetapi siksaan yang membuat syaraf-syaraf di payudaraku meresponnya dengan respon yang meledak-ledak.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfyiS6qhlF
Putingku memancarkan asi dengan kencang, tersendat. Memancar kuat, berhenti lagi, memancar lagi seperti squrting pada vagina.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyqIuvyodv
"Wah, wah, wah, sangat produktif sekali", kata Pak Broto yang memperhatikan payudaraku yang menghasilkan susu lebih banyak daripada yang lain.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDgjLCgmaK
"Pak Broto mau coba?", Tanya Digo.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMi0wKqkdc
"Ambilkan!", Kata Pak Broto memerintah.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDY19faD4B
Digo berjalan ke arah tabung untuk menampung asiku, yang ada kran di bawahnya. Setelah kran dibuka, asiku mengalir memenuhi gelas yang dibawa Digo.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfE1hacKdLJ
"Ini yang saya tunggu-tunggu, hehe", kata Pak Broto dengan tawa menyebalkan.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NnpCt23Eu
Pak Broto meneguk asiku yang ada di dalam gelas, glek glek glek, aaaah.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsiu3WMb0s
"Bener-bener kualitas terbaik", kata Pak Broto.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7rviOKoOC
Lalu Pak Broto menawarkan pada semua karwayan agar mencoba asiku, "Mumpung ini perdana buat si sapi Pakistan diperah asinya. Kalian bebas sekedar incip-incip!", Kata Pak Broto.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLXYzjmWsl
Wajah puluhan karyawan yang tadi menatapku dengan pandangan horny, sekarang menyeringai senang karena diberi kesempatan untuk mencicipi asiku. Mungkin kalau aku dalam kondisi normal, aku akan tersinggung atau merasa terhina. Tetapi yang aku rasakan sekarang justru horny yang gak tertahankan. Nafasku memburu membayangkan mereka sebagai bayi-bayiku yang menghisap putingku kuat.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0glcjjE0sj
Kupejamkan mataku, sampai imajiku terus menampakan bayangan dimana aku sedang menyusui banyak bayiku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwwWD7pJYpQ
"Aaaah ssssh" tubuhku mengejang karena syahwatku benar-benar gak bisa aku bendung.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVfN6b9cPJ
Cairan orgasmeku menyembur dengan kuat, menyembur-nyembur seperti air mancur.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsM8vPNJQO
Pak Broto menatapku dengan pandangan takjub, "Wow, menarik!", Kata Pak Broto sambil meneguk lagi asi di dalam gelasnya.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkoDNZWUIN
Kugigit bibir bawahku saat aku melihat selangkangan Pak Broto yang menggembung. Sekarang di dalam imajiku, aku gak hanya membayangkan sedang menyusui bayi-bayiku. Tetapi juga membayangkan bayi-bayi dengan penis menegang berusaha menyetubuhiku rame-rame.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UiB8QnVFt
"Pak Broto tertarik?", Tanya Digo yang menoleh ke arah Pak Broto.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWcyKA46s6
"Ah itu gampang, saya lebih tertarik sama asi yang saya cicipi sekarang. Hehe", kata Pak Broto.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVdlqf7BYx
Tetapi meski Pak Broto bilang lebih tertarik mencicipi asiku, kenyataannya selangkangannya semakin menggembung. Melihat selangkangan Pak Broto, bayangan di pikiranku, Pak Broto yang berpostur pendek, perut buncit dan kepala botak sedang menyusu di putingku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1b8YfyWXlH
Kugigit bibir bawahku, dengan menatap Pak Broto penuh nafsu. "Pak Broto, sssh aaah."
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJtOgK1qiB
"Nah kan, Pak. Bapak dipanggil, hehe", kata Digo terkekeh.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCM8IO8vBt
"Sruuuuuup" Pak Broto menghisap gelasnya yang berisi asiku dengan sedotan sampai habis.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTvBfqQb5s
Tanpa menghiraukan apa yang aku ucapkan, Pak Broto meminta diambilkan asiku lagi. "Tolong ambilkan saya, segelas asi lagi!", Kata Pak Broto memerintah.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4yM3VVDtC
Digo mengambil gelas Pak Broto, lalu membawanya untuk mengisi gelasnya dengan asiku yang ditampung di tabung susu. Kran dibuka, asi kembali mengalir mengisi gelas Pak Broto.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1X2BMZAy2D
"Terima Kasih, Go", kata Pak Broto dengan wajah sumringah.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPe911uE5Pv
"Sruppp", Pak Broto menyedot asiku di dalam gelas, tetapi gak sampai habis.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqIVTXTPSj
"Besok kita bawa stock asi ini, untuk dijadikan susu kotak berbagai rasa, hehe", kata Pak Broto tertawa antusias.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzNIGujtX5
Mendengar asiku akan dikemas ke dalam kemasan kotak dengan berbagai rasa, pikiranku melompat ke bayangan nakal yang lain. Bukan pembeli yang sedang mencicipi asiku yang sudah dikemas ke dalam kemasan kotak, tetapi pembeli dengan mata melotot yang berebutan untuk mencicipi asiku dari sumbernya langsung. Kubayangkan, payudaraku yang kanan bisa menghasilkan susu rasa strawberry, yang kiri menghasilkan susu rasa coklat.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayVfzSnIRl
Entah kenapa, aku yang sudah tenggelam ke dalam syahwat. Ingin tertawa terpingkal-pingkal.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilSP8BlCaq
"Hihihi, hahaha" tertawaku meledak tanpa bisa aku cegah.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ30qdvn1s9
"Lu udah gila, Da?", Tanya Digo.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedc665bqvu
"Hihi, apasih Go? Aku lagi kebayang yang lucu-lucu nih", kataku dengan bibir manyun.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcFW0t32SU
Kujilat bibirku dengan lidahku, dengan memandang Pak Broto penuh nafsu. "Pak Broto gak mau nih, cicipin asiku dari sumbernya?", Tanyaku pada Pak Broto dengan suara genit.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0NK7Y8irEA
Pak Broto berdiri membawa gelasnya yang berisi susu, lalu menyedotnya kuat. "Sruuuuup" asiku yang ada di dalam gelas disedot Pak Broto sampai habis.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1vGTuM9CYe
Kulihat, selangkangan Pak Broto menggembung. Nafasku semakin memburu dibuatnya.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB1650a1GJp
"Bapak gak pengen kah? Sssssh aaah", tanyaku menggoda Pak Broto dengan bibir mendesah. Kembali kujilat bibirku dengan lidahku, sambil mataku mengerling.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDKxPWfgaD
"Bapak kok diam aja?", Kataku dengan mendesah manja.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqsKBBTw3ub
"Ambilkan saya susu lagi!", Kata Pak Broto kembali memerintah.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvP4M06SdX
Lalu Pak Broto kembali duduk di kursi, sambil mengamat-ngamatiku. Digo dengan senyum tertahan, sepertinya antusias diperintah Pak Broto untuk mengambil asiku di tabung susu lagi.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzLEMKxc1O
Setelah Digo meletakkan asiku yang ada di dalam gelas. Pak Broto mengambil sesuatu di dalam kemejanya yang tertutup jas berwarna hitam. Aku gak tau itu apa, tetapi meski aku sekarang benar-benar birahi, Pak Broto meresponku dingin saat kurayu membuatku penasaran.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEX9VOefpi
Pak Broto menuangkan bubuk putih ke dalam gelas sodanya, asiku berkarbonasi. Lalu Pak Broto kembali menuangkan bubuk berwarna putih lagi ke dalam gelasnya. Asiku yang berkarbonasi berubah warna menjadi merah muda.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJE9b9Rfpv
Dengan santainya, Pak Broto menghisap susu soda rasa strawberry dari gelasnya menggunakan sedotannya.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtqJ4UkyOg
"Sruuuuuup" Pak Broto menghisap susu soda rasa strawberry yang gak lain adalah asiku, gak sampai habis. Disisakan asiku sampai setengah gelas. Lalu karena mulut Pak Broto belepotan asiku, Pak Broto mengusap mulutnya dengan sapu tangan. Setelah itu sapu tangannya kembali dimasukkan ke dalam saku celananya.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLgRCxSOkI
Digo yang berada di samping Pak Broto hanya senyum-senyum saja, melihat tingkah aneh bosnya yang pendek, buncit, berkepala botak.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhS0f1e0ca
Dan karyawan-karyawan yang lainnya juga menatap heran melihat bosnya. Lalu tatapanku beralih ke arah Reno, Reno memandangku dengan pandangan murung. Kuucapkan lirih dengan enam patah kata ke arah Reno, "Maafin aku. Ini semua diluar kendaliku", kataku dengan perasaan menyesal karena aku sudah menggoda Pak Broto.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSaB6GnSYv
Reno tersenyum tertahan sambil mengucapkan kata-kata lirih di bibirnya, "Aku mengerti, Da", kata Reno.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLWWfhhkeF
"Terima kasih, Ren", kataku lirih.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8shkgUyLe
"Kalian pengen coba?", Tanya Pak Broto menawarkan apa yang dia minum tadi.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUnIVydClL
Semua karyawan, termasuk Digo, Rian dan Andika penuh antusias berebut ingin mencicipi asiku dengan bubuk soda dan perisa rasa strawberry.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcvhY7HuYK
Aku benar-benar terperangah memandang mereka yang berebut untuk mengisi gelas plastiknya dengan asiku. Lalu sampai ada yang adu mulut berebutan untuk mengambil bubuk soda dan perisa.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkwr5I7Yjm
"Udah jangan rebutan! Masih banyak", kata Pak Broto.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfCxvGvW6q
Entah kenapa timbul hasrat aneh yang muncul tiba-tiba, bukan hasrat syahwat yang sering aku rasakan. Atau saat aku terangsang karena asiku diperah oleh mesin pemerah susu. Tetapi hasrat yang bercampur dari rasa bangga karena asiku menjadi rebutan. Dengan syahwatku karena muncul bayang-bayang di dalam pikiranku tentang asiku yang meluber keluar tanpa ditampung ke dalam tabung. Dan karyawan-karyawan pabrik yang sejak semula horny, dengan buasnya berebutan untuk menghisap asiku dari sumbernya langsung.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizJykl5EAb
Membayangkan itu, aku kembali orgasme yang kesekian kali. Aku benar-benar hanyut ke dalam peranku sebagai sapi perahan.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tjKhu8nyz
"Kanao Tsuyuri."
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgys30A3cm
"Hmm?", Aku menatap ke sumber suara. Salah satu karyawan berada di selangkanganku sedang bersiap-siap menjilat vaginaku.
746Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUE6FgBiaVd
"Ssssh, aaaah" aku mendongak ke atas dengan mata yang terpejam sedang merasakan jilatan pada vaginaku yang sudah basah, penuh dengan cairan orgasme yang menempel di bulu kelaminku yang lebat.
