Semua orang sontak terkejut dengan pernyataan Cron. Wajah – wajah mereka kini terpasang cemberut. Beberapa dari mereka terlihat khawatir dan mulai panik. Terutama, Lady Montana Baldevere. Wanita yang gigih, dingin, dan keras kepala, kini mulai tampak kerutan – kerutan di wajah cantik dan menawannya.
“Bukannya kamu terlalu berlebihan, Cron?” sahut Fairmind.
“Lagipula, kita bisa minta bantuan aliansi lain soal ini, bukan?” Scarlett menyisir rambutnya. “Kurasa para aliansi lain juga mulai berpikir sama dengan kita…. Yeah… cepat atau… lambat?”
“Ah, soal itu, Scarlett. Aku baru saja mau menambahkan…. Hm…” Mythril mengambil dokumen lain. “Metroport Society, Moonshed, mereka berdua mendukung pergerakan kita. Aku… juga telah mengajukan perlindungan khusus dengan menyewa orang dari Bear Fortress. Bagaimana Cron?” Mythril tersenyum tipis.
Semua orang mengiyakan rencana Mythril, kecuali Countdime dan Camilla yang hanya diam saja. Hampir semua orang menyutujui proposal Mythril. Sementara Lady Baldevere, raut mukanya tampak tidak yakin.
“Itukah perhitunganmu, Mythril?”
“Strategi berlapis, Cron. Kalau mau… kita bisa memanjangkan tambahan rencana bila itu terjadi sesuatu yang tidak – tidak?” Mythril mengangguk pasti.
“Seseorang pernah bilang guru terbaik adalah pengalaman. Apa kamu pikir caramu sesuai dengan pengalaman?” Cron masih terus berargumen.
Namun…
Mythril diam sejenak sebelum akhirnya meledak dengan lebih… dan lebih… pernyataannya. Atau itu hanyalah alasannya?
“Semua itu tentang perhitungan, Cron! Nah… pengalaman… dalam perhitungan itu, maka pengalaman akan terjadi?” balas Mythril sekali lagi yakin mengotot pada proposalnya, meski yang terdengar di telinga Cron itu adalah jawaban yang serampangan.
Lady Beldevere wajahnya semakin pucat. Sedangkan hampir semua orang menyoraki Mythril. Camilla menoleh ke kanan dan kiri, hatinya bimbang memilih siapa.
#Tak!
Cron menghentakan pedangnya ke lantai. Kini kedua tangannya berpangku pada ujung pegangan pedang. Suara itu membuat sorakan pada Mythril bisu sesaat.
Tiba – tiba ponsel di saku Cron berbunyi. Ia memandangi ponselnya sesaat.
“Ba-ik…” Cron memicingkan matanya. “Atas proposal tololmu itu, bukalah halaman ini….”
“PledgeOfInsignia.protea”
“Buka website itu, dan refresh sebanyak tiga kali.”
“Huh? Web apa itu? Refresh tiga kali? Apa itu? Aku nggak pernah dengar soal itu!?” protes Mythril.
Cron hanya diam saja, sementara para rekan Wraith Sanctum lainnya mulai bingung. Terutama yang mendukung keputusan Mythril.
“Cron… boleh kamu perjelas website apa itu?” tanya Lady Baldevere dengan ramah. Walaupun wajahnya khawawtir, Cron tetap tidak mau menjawab ataupun melihat Lady Baldevere. Bagi Cron, semua tindakan bodoh itu telah membuatnya kecewa terhadap aliansi ini.
Countdime berdiri. “Dengan segala hormat, Baldevere, aku bisa jelaskan padamu.”
“Ka-kamu tahu soal itu, Countdime?” tanya Fairmind, rekannya.
#Hah… (Sighed)
“Itu adalah forum resmi dari Protea untuk memburu orang – orang yang mengacaukan aturan mereka,” Countdime melipat tangannya, lalu mendorong kaca matanya ringan dengan telunjuknya. “Sulit dipercaya memang, tapi karena kemudahan adminsitrasi dan pencairan hadiah, forum itu diikuti hampir seluruh aliansi, bahkan Bear Fortress. Forum itu termasuk ladang kriminal nomor satu dan…. Mereka… membuat orang – orang miskin yang membunuh orang lain sesuai list yang forum itu berikan, menjadi orang yang kaya,”
Semua orang tanpa terkecuali kaget mendengar fakta itu. Lady Beldevere matanya terbelalak dan wajah pucatnya semakin pucat diselimuti kecemasan dan penyesalan.
Beldevere spontan langsung membuka website tersebut, sambil mengikuti instruksi yang Cron berikan. Melihat tulisan yang tidak asing menjadi pembahasan teratas website tersebut, Mythril mulai kehilangan percaya diri.
Baldevere lantas mengklik tombol ‘Daftar Bounty’
- Montana Beldevere – 1 Pledge Contract
- Mythril Aurin – 700.000 Mutant Gold bar 5kg
Beberapa nama anggota lainnya disebutkan. Scheme, Stitch, Scarlett, Fairmind, Bonus, semuanya mendekat.
#Fuitfuiitt~
“Lihatlah harga – harga buronan kita! Sangat mahal!” Bonus takjub.
“I-itu nggak penting, bodoh!” Scarlett menyikut perut perut pria itu. “Lihat Lady Baldevere! A-aku… nggak tahu berapa abad bekerja demi mencapai itu!”
Mereka, para Wraith Sanctum, sangat terkejut, takjub, dan timbul ketakutan – ketakutan dalam masing – masing wajah mereka. Namun…
“Hey, sebentar…” Scarlet mendekat hingga sejengkal dari monitor TV 72 inchi. “Tolong, Baldevere, scroll ke bawah lagi!” Scarlett memicingkan matanya hati – hati.
Lady Baldevere menscroll layar website tersebut.
“A-apa yang kamu cari, Scarlett?”
“Bukannya itu aneh? Countdime dan Camilla ti-dak ter-cantum…?”
#Klingklong
“A-ada tamu…? I-itu pasti-“
Dengan raut wajah berseri – seri Mythril memakai kemampuannya untuk melihat luar halaman.
Sebaliknya…
“Hiiiii!” Mythril terkaget hingga terdorong dan terjatuh duduk. Baru pertama kali semua orang melihat wajahnya benar – benar ketakutan. Menggigil dan merinding.
Lady Baldevere segera mendekatinya dan mencoba menenangkannya.
“A-ada apa, Mythril!?”
Mythril menunjuk gemetaran ke arah jendela, namun Beldevere segera melakukan tindakan cepat melihat wajah Mythril yang sangat amat ketakutan.
“Spectral Space!” Balvedere mengucap dengan lantang dan dikelilingi aura cahaya hijau tosca.
#Prrrrruuuuwww!
Semua medan seisi gedung berwarna hijau tosca dan sangat sunyi. Ketua Wraith Sanctum telah mengaktifkan medan arwah.
“A-aku… hanya bisa buat ekspansi sampai seratus lantai…*Gasp… gasp…!*” Beldevere tampak sangat kelelahan.
Cron lesat mendekatinya dan memegang pundak Balvedere. “Buat itu seribu lantai!”
Cron tampak normal dan tidak terjadi apa – apa, namun Balvedare merasakan aliran energi yang sangat kuat.
(Energi yang sangat besar sekali! Si-siapa sebenarnya sebenarnya!?) kata Beldevere dalam benaknya dengan penuh kejutan meski pikiran itu segera dialihkan pada priorotas keselamatan anggota. Beldevere mengucap ulang mantra itu.
Sementara itu…
Para Wraith Sanctum tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
“Ayo, ke atas!” Cron segera menggendong Mythril yang kini membeku ketakutan.
#Jeblarrrr!!
#Oing, wroof, oing!
Suara ledakan dan pekikan anjing, membuat para anggota Wraith Sanctum yakin dan terus melangkah cepat mengikuti Cron.
#Taptaptap!
Mereka terus berlari…
Ruangan medan arwah terlihat monoton. Medan arwah hanyalah ruang statis namun dikeliling ektoplasma sehingga bisa dimanipulasi oleh sihir. Medan arwah bisa diekspansi hingga tak terbatas. Tidak bisa dihancurkan, dan teleportasi hanya dibatasi 100 lantai.
Mereka masih menaiki tangga…
Hingga tepat pada ujungnya, tidak ada tangga lagi.
#Gasp… gasp…
Mereka tampak kelelahan.
“Tch! Mereka telah datang untuk memburu hadiah!” Cron mengigit jempol tangannya.
“Cron, apa ada cara yang bisa kita lakukan untuk keluar dari masalah ini!?” Countdime hilir mudik berpikir.
#Nona…~ Ketua Wraith Sanctum? Dimana kamu~?
#IHIHIHI HAHAHAHAHA!
Suara – suara gila dan mengancam mulai terdengar samar – samar. Mereka mungkin telah mencapai lantai pertama. Tapi mereka perlu akses menuju medan arwah.
#Brrr! Brrr!
Ponsel Cron berbunyi lagi. Saat melihat notifikasi ponselnya, Cron menyadari bahwa itu adalah pesan khusus.
“BUAT MONTANA BELDEVERE TAMPAK SANGAT MATI DAN KAMU AKAN MENDAPAT DUA PERMINTAAN YANG KUKABULKAN DARIKU. BAWA BARANG BUKTINYA, DAN MISI SELESAI.”
-Helix
(Logo Pledge of Honor)
Cron, untuk pertama kalinya mendapat tekanan yang amat sangat berat. Kehendak hatinya tidak mengizinkan untuk melakukan itu. Cron telah berjanji dengan kawan lamanya. Paling tidak diantara janji itu adalah…
Membuat Wraith Sanctum kembali pada roda permainan.
Namun situasinya sungguh kritis. Akibat pernyataan bodoh dan gegabah, cukup dengan satu ketamakan maka Wraith Sanctum dibawa pada kondisi paling buruk. Tentu, memikirkan itu berulang kali hanya akan membuat semuanya tambah buruk.
Cron, sangat membenci situasi ini.
Sementara suara langkah kaki para pemburu hadiah mulai terdengar semakin dekat. Tidaklah mengagetkan bila hadiah buronannya sangat tinggi, maka orang – orang kuat pasti juga ikut.
Cron juga tidak bisa memastikan siapa – siapa para pemburu hadiah itu. Yang jelas menggunakan observer atau sihir semacamnya hanya memperburuk keadaan. Observer dan sihir semacamnya dapat memicu energi yang mereka bisa mengira jumlah lantai pada Medan Arwah.
Pertahanan terakhir Wraith Sanctum saat ini adalah, ketidaktahuan para pemburu hadiah pada lantai berapa hadiah mereka disembunyikan.
Cron tersenyum tipis namun mengandung keputusasaan yang sangat tebal, ia membuka sarung pedangnya. Cron tidak segan – segan menodongkan pedang itu pada Beldevere.
Semua anggota Wraith Sanctum dengan lesat menjadi tembok bagi Beldevere. Mereka mengelilingi Cron.
“JADI… APA YANG DIKATAKAN WANITA MOONSHED KEMARIN ADALAH BENAR? AKU SALAH MENILAI KAMU, CRON! SEJAK KAPAN!?” tubuh Scheme membesar berwarna pucat hijau tosca. “PENGORBANAN INI TIDAK AKAN SIA – SIA!”
ns 15.158.61.23da2