Pacitan
969Please respect copyright.PENANAlzTj26dr6W
Pesantren Darussalam
969Please respect copyright.PENANAW3AZiMAa7X
Di rumah pak kyai Abdullah,
969Please respect copyright.PENANAC2JxJJ46PO
Di teras depan rumah pak kyai Abdullah..
969Please respect copyright.PENANAqEaeibbysc
"Ya Sobri, dengan senang hati saya menerima cucu kamu, iya saya tunggu, Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", kata pak kyai Abdullah yang baru saja selesai menelepon pak kyai Sobri.
969Please respect copyright.PENANAT1cxahiJeZ
Di dapur rumah pak kyai Abdullah..
969Please respect copyright.PENANA3y4l1TgiFa
"Uti", Titah memanggil umi Destya.
969Please respect copyright.PENANAy26r6TmF68
"Inggih nduk, menapa ?", tanya umi Destya.
969Please respect copyright.PENANAELl4rbfNV5
"Akung dimana ya uti ?", tanya Titah juga.
969Please respect copyright.PENANAzPEtGzeGto
"Mungkin di teras depan rumah nduk, biasanya sebelum ke pesantren kan duduk di situ", jawab umi Destya.
969Please respect copyright.PENANA3uEfgeqroo
"Oh begitu, ya sudah Titah ke sana ya uti", kata Titah.
969Please respect copyright.PENANAsfRW0rZyH9
"Inggih nduk", sambung umi Destya.
969Please respect copyright.PENANA7ailPcyY9p
"Assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada umi Destya.
969Please respect copyright.PENANAXgt3foWAFw
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", umi Destya menjawab salam dari Titah.
969Please respect copyright.PENANAE1irUbbaRO
Di teras depan rumah pak kyai Abdullah lagi..
969Please respect copyright.PENANAsHV6HSAkti
"Oh ya saya habis minum kopi langsung ke pesantren saja", kata pak kyai Abdullah.
969Please respect copyright.PENANA2wuYxvPwKe
"Assalamu'alaikum akung", Titah memberikan salam pada pak kyai Abdullah.
969Please respect copyright.PENANARN8mMW64i6
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh nduk", pak kyai Abdullah menjawab salam dari Titah.
969Please respect copyright.PENANAbZNaCsMtrV
"Ada apa nduk ?", tanya pak kyai Abdullah.
969Please respect copyright.PENANAA2xe4A1I0w
"Titah mau ke ruang batik hari ini, kalau boleh besok Titah izin keluar pesantren ya akung ?", tanya Titah.
969Please respect copyright.PENANAGcQQYfYBVt
"Mau pergi kemana nduk ?", tanya pak kyai Abdullah.
969Please respect copyright.PENANAUTxCInsO5I
"Mau membeli buku baru akung, diantar lik jo kok, Titah tidak sendirian keluar pesantren nya, boleh ya kung ?", tanya Titah lagi dengan memohon pada pak kyai Abdullah agar diizinkan keluar pesantren.
969Please respect copyright.PENANASSsb13Kdwc
"Iya boleh", jawab pak kyai Abdullah yang mengizinkan Titah keluar pesantren.
969Please respect copyright.PENANAZvQehVkEcL
"Assalamu'alaikum", umi Destya memberikan salam pada pak kyai Abdullah dan Titah.
969Please respect copyright.PENANA2AV1byRGZ7
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah dan Titah menjawab salam dari umi Destya.
969Please respect copyright.PENANAYteFUSwqB5
"Ini kopinya pak", kata umi Destya.
969Please respect copyright.PENANAMRjUxje1qM
"Ya sudah Titah pergi ke ruang batik sekarang saja ya kung, uti, takut menganggu kalian berdua, hehe", sambung Titah.
969Please respect copyright.PENANALD3iinuXOd
"Inggih nduk", kata pak kyai Abdullah.
969Please respect copyright.PENANAiz3RWGO7Rp
"Ati-ati nggih nduk", sambung umi Destya.
969Please respect copyright.PENANAXXwHnsB1IO
"Inggih kung, uti, assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada pak kyai Abdullah dan umi Destya.
969Please respect copyright.PENANAIMeBV0BbiZ
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah dan umi Destya menjawab salam dari Titah.
969Please respect copyright.PENANAhxgUg4kDpz
Jakarta
969Please respect copyright.PENANAwE3BEu5OWZ
Di rumah pak Faisal,
969Please respect copyright.PENANAz3e5kRIGKp
Masih di ruang tengah..
969Please respect copyright.PENANAhByBD2o9mq
"Apa hujan, apa banjir ha.., kamu mabuk lagi kan, papa sudah capek hari juga kamu papa antar ke pesantren, Darmi kasih baju Afgan", kata pak Faisal yang marah pada Afgan.
969Please respect copyright.PENANAfP6TVPjPsa
"Apa pesantren pah..!!", kata Afgan yang terkejut dengan perkataan dari ayahnya.
969Please respect copyright.PENANAGvrRC7SFZ7
"Iya, mana mi baju ganti untuk Afgan ?", tanya pak Faisal.
969Please respect copyright.PENANAqYtkN9dnJZ
"Ini tuan", jawab Darmi.
969Please respect copyright.PENANAVzXSL1xOSM
"Pah jangan pah", kata ibu Dewi yang memohon pada pak Faisal agar Afgan tidak di kirim ke pesantren.
969Please respect copyright.PENANAV4XJlBLQJj
"Keputusan papa sudah bulat mah, nih cepat kamu ganti baju", kata pak Faisal yang tidak menghiraukan permohonan dari ibu Dewi.
969Please respect copyright.PENANA0o3Lk4yFmi
Tiga puluh lima menit kemudian..
969Please respect copyright.PENANAzyO8qDTuYB
Masih di ruang tengah..
969Please respect copyright.PENANAC42bl4PTRt
"Sudah siap kamu, yuk berangkat sekolah, Arsya kamu berangkat bareng papa atau naik angkot ?", tanya pak Faisal.
969Please respect copyright.PENANAtvpTdYVAaR
"Naik angkot saja pah", jawab Arsya.
969Please respect copyright.PENANAUhDZ2TuZ6B
"Oh begitu ya sudah ini ada uang untuk ongkos naik angkot kamu sampai lusa ya, mama jaga rumah dan jaga Arsya saja", kata pak Faisal.
969Please respect copyright.PENANAcg70RBqDhh
"Tapi pah, mama mau ikut menemani Afgan", sambung ibu Dewi.
969Please respect copyright.PENANAOuL6ENOG0q
"Sudah ya cukup mah, mama lupa apa yang papa bilang kemarin ?", tanya pak Faisal lagi.
969Please respect copyright.PENANAlU4uKI1T0j
"Iya pah, ingat", jawab ibu Dewi lagi.
969Please respect copyright.PENANAxnQgn1upYI
"Kamu jaga kesehatan ya Afgan di sana, kabari mama ya Afgan, maaf mama tidak bisa membantu kamu soal urusan ini", kata ibu Dewi.
969Please respect copyright.PENANAkhojsaHyvf
"Iya mah..", sambung Afgan.
969Please respect copyright.PENANA7l255L9cYY
"Ya sudah yuk berangkat sekarang, Samsul sudah menunggu di depan", kata pak Faisal lagi.
969Please respect copyright.PENANAvXFAZvcTL5
Pak Faisal dan Afgan pun pergi ke pesantren darussalam, ketika sampai di pesantren darussalam Afgan mencoba untuk melarikan diri, pak Faisal yang mengetahui itu segera menyuruh Samsul untuk mengejarnya.
969Please respect copyright.PENANAtSfheRFGZy
Untuk menghindari kejaran dari Samsul, Afgan bersembunyi di lubang, yang sebenarnya lubang itu digunakan untuk para santri membuang sampah sebelum nantinya akan diangkut oleh petugas kebersihan.
969Please respect copyright.PENANAyPtHR5mvot
Disaat Afgan bersembunyi Titah tidak sengaja membuang sampah di lubang tempat persembunyian Afgan, Afgan pun marah pada Titah, pak Faisal dan Samsul akhirnya berhasil menemukan tempat persembunyian dari Afgan.
969Please respect copyright.PENANA0XL1toJiL4
Afgan tinggal di pesantren darussalam, lalu kemudian pak Faisal bertemu dengan ayahnya Titah (pak Nano) membahas rahasia yang membuat Afgan penasaran.
969Please respect copyright.PENANAHExlzbgLW5
Keesokan harinya
969Please respect copyright.PENANAryxZpVtNph
Pacitan
969Please respect copyright.PENANAV48glI0zTH
Pesantren Darussalam
969Please respect copyright.PENANATFA4uG7WOU
Di halaman depan Pesantren Darussalam..
969Please respect copyright.PENANA1vF8xDdw7k
Di mobil pak Faisal..
969Please respect copyright.PENANAW6ktWS94cK
"Alhamdulillah sudah sampai, Afgan bangun, Afgan, itu pasti pak kyai Abdullah, Samsul bangunkan Afgan ya saya mau menghadap pak kyai Abdullah dulu", kata pak Faisal.
969Please respect copyright.PENANAre4uLyjfsd
"Inggih tuan", sambung Samsul.
969Please respect copyright.PENANA71OgJ1KjFk
Masih di halaman depan Pesantren Darussalam..
969Please respect copyright.PENANAUiarxZCEco
"Mang Daus, mang Daus", Cecep memanggil Daus.
969Please respect copyright.PENANA86jt5vJwz3
"Iya cep, kenapa ?", tanya Daus.
969Please respect copyright.PENANADFVo3ZMbpd
"Noh mobilnya siapa ya mang Daus ?", tanya Cecep juga.
969Please respect copyright.PENANAvKmWIFjFhC
"Kaga tau ane, tamunya pak kyai Abdullah kali cep, sudah lanjut jaga yuk", jawab Daus.
969Please respect copyright.PENANAMDML4hChq9
"Oke", kata Cecep.
969Please respect copyright.PENANAWN6pEPgWoa
Di mobil pak Faisal lagi..
969Please respect copyright.PENANAFkVRqUegNd
"Den, den mas Afgan", kata Samsul yang mencoba untuk membangunkan Afgan.
969Please respect copyright.PENANApyy0GJyyD7
"Em.., apaan sih sul, masih ngantuk nih ganggu tidur orang saja, hus sana, sana..", kata Afgan yang merasa terganggu tidurnya, karena Samsul mencoba membangunkan nya.
969Please respect copyright.PENANAs8ITtdcM3c
"Haduh benar kan pasti den mas Afgan marah lagi ketika saya bangunkan", kata Samsul yang ketakutan ketika membangunkan Afgan dari tidurnya.
969Please respect copyright.PENANAe8ZYdNV4FQ
Masih di halaman depan Pesantren Darussalam..
969Please respect copyright.PENANAzgDOyybvaB
"Assalamu'alaikum pak kyai Abdullah", pak Faisal memberikan salam pada pak kyai Abdullah.
969Please respect copyright.PENANAwUWM6TTTed
"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh", pak kyai Abdullah menjawab salam dari pak Faisal.
969Please respect copyright.PENANAUHFsi369K1
"Maaf anda siapa dan apa tujuan anda datang kemari, anda ingin bertemu dengan anak anda disini, siapa namanya biar nanti saya minta tolong untuk di panggilkan ?", tanya pak kyai Abdullah yang tidak mengenali pak Faisal.
969Please respect copyright.PENANAywYuKQ4zqz
"Maaf pak kyai Abdullah, saya adalah anak dari pak kyai Sobri, teman Nano waktu kecil dulu", jawab pak Faisal.
969Please respect copyright.PENANAjTqRWA2aLB
"Oh Faisal ya ?", tanya pak kyai Abdullah yang mengingat pak Faisal.
969Please respect copyright.PENANAYjsEmF3Mek
"Iya pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
969Please respect copyright.PENANAD7eyg5TstW
"Saya sudah tau apa tujuan kamu datang kemari, kamu ingin menitipkan anakmu Afgan kan di Pesantren Darussalam ini ?", tanya pak kyai Abdullah.
969Please respect copyright.PENANAzCJOEMUW3L
"Iya benar pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
969Please respect copyright.PENANA11wqW4cyhy
"Ya sudah kalau begitu kita bicarakan di kantor Pesantren Darussalam saja, oh ya dimana anakmu, apakah dia ikut ?", tanya pak kyai Abdullah lagi.
969Please respect copyright.PENANAnJ6744nlaa
"Ikut pak kyai Abdullah, ada di mobil sedang dibangunkan oleh supir saya, tunggu sebentar ya pak kyai Abdullah", jawab pak Faisal lagi.
969Please respect copyright.PENANAx3sSEDhyBx
"Inggih Faisal", kata pak kyai Abdullah.
969Please respect copyright.PENANAWbXeABHyhF
"Sul, Samsul, bagaimana Afgan sudah bangun ?", tanya pak Faisal.
969Please respect copyright.PENANAOE4hWdsMf3
"Belum tuan, susah dibangunin nya, saya saja dimarahin tadi loh tuan", jawab Samsul.
969Please respect copyright.PENANAGONn9I2BC6
"Ini anak benar-benar keterlaluan ya, ya sudah biar saya saja yang membangunnya", kata pak Faisal dalam keadaan marah.
969Please respect copyright.PENANAzkZcuaaZZa
"Sal, Faisal tolong kontrol emosi mu", kata pak kyai Abdullah yang mencoba meredakan emosi dari pak Faisal.
969Please respect copyright.PENANACNy8LMDge7
Di mobil pak Faisal lagi..
969Please respect copyright.PENANABX3oLMdi1K
"Afgan Syah Reza, ayo bangun", kata pak Faisal yang membangunkan Afgan.
969Please respect copyright.PENANApzRY6mrbAJ
"Em, ih papa apaan sih, masih ngantuk tau", kata Afgan yang tidak mau bangun dengan alasan masih mengantuk.
969Please respect copyright.PENANAXE6e6TQBfb
"Ayo bangun, tanpa alasan, sudah sampai kita ini di pesantren, ayo bangun", kata pak Faisal lagi yang tetap membangunkan Afgan.
969Please respect copyright.PENANArxBX0lskWP
"Iya, iya pah, Afgan bangun", kata Afgan yang terpaksa bangun dari tidurnya.
ns 15.158.2.208da2