x
“Ohhh.. lo ngapain.. ahhh”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXFTgiyO1b
Sebuah pertanyaan yang terjawab oleh cubitan kecil Hendrik pada bagian rahasia itu. Nafas Asha tercekat.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1T4Jmtfuan
“Nggak usah takut, sayang….. Kan lo cewek tangguh? Gue cuma pengen mainin itil lo aja kok, Sha…”
“Awhhh….. AHHHH!”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmtTgCULsX
Hendrik menekannya sedikit lebih keras untuk mendengar erangan nikmat Asha, suara favoritnya. Lagi dan lagi ia menggerakkan mulutnya dari satu kuncup payudara ke sisi yang lainnya. Dia bisa merasakan cairan Asha meleleh keluar saat ia memasukkan satu jari lagi ke dalam lubang itu, meresapi betapa ketatnya Asha. Hendrik mengangkat kepalanya dari payudara Asha, tersenyum puas melihat puting merah mudanya berkilau basah oleh air liur. Saat Hendrik menambahkan satu jari lagi ke dalam pertumbukan yang terjadi di bawah sana, tubuh Asha merespon dengan goyangan yang lebih cepat. Mulutnya pun mendesah lebih keras. Sebuah isyarat bagi Hendrik untuk memompa kejantanannya lebih intens, bersamaan dengan gosokan pada klitoris merah muda Asha.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtf27viOJV7
“Aahhhhh…. Bangssaaatttt.. Bangsaattt loooo Hendrik…!”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFCOEstY8R
Pria yang dimaki hanya menyeringai sambil memamerkan kilau basah pada jari-jarinya. Bukti nyata gairah tubuh Asha yang tak bisa berhenti mengalirkan cairan cinta.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7y4a0miLj
Asha menutup matanya, tak ingin membalas pandangan kemenangan itu saat jiwanya mulai melaju naik dengan cepat menuju puncak. Dinding-dinding organ intimnya mengepal kuat saat jemari Hendrik turut mengusap bagian itu dengan cekatan.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf70fcJcO78
Detik itu juga Asha tau, ombak terbesar akan datang menjemput dirinya. Tak pernah terbayangkan bahwa cowok yang paling dibencinya sejagad raya akan membawanya ke titik ini. Meski sekuat tenaga mencoba mengalihkan pikiran itu, tubuhnya berkata lain. Satu-satunya yang dapat dilakukan Asha adalah menutup mata. Dia tidak mau mengakui kenikmatan itu.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEiJuatcOC
"Buka mata indah lo, Asha sayang." Hendrik yang berkata dengan pelan namun tegas mengentikan laju gesekan jemarinya pada celah lembab dan hangat Asha.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjMwA9ItB7
Cewek dengan sepasang mata indigo itu menatap redup pada Hendrik ketika menyadari bahwa sodokan sang cowok berandal telah berhenti sepenuhnya. Tanpa sadar, dengus frustrasi keluar dari bibir Asha.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIO2lR85RX
"Lo pengen ngerasain kenikmatan tertinggi?" Hendrik bertanya dengan suara yang membuat bulu kuduk Asha merinding.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuJcJZzEOS
Asha menatap mata Hendrik. Beradu pandang dengan sorot tajam yang menyiratkan hasrat dan kuasa. Cowok ini telah merampas baik kehormatan maupun akal sehatnya. Asha menggigit bibir sebelum mengeluarkan erangan pelan.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmfGPxmgu2
"Hmmhh.."
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gxQI83QHh
“Apa, sayang?”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3JUJMSXSv
“Emm… iiya..”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0eKHh2pJw5
“Hah? Gue denger iya barusan bibir lo?”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUy1QwtbvF2
Asha memalingkan muka, tak sanggup menerima penghinaan Hendrik. Namun sebuah uluran tangan yang meraih lembut dagu Asha, membuat raut sayu sang ketua OSIS cantik itu harus kembali berhadapan dengan ekspresi sengak Hendrik. Asha terkesiap saat sang cowok urakan mencondongkan kepalanya, kali ini untuk bicara tepat di depan wajah Asha.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyehxjofKSq
"Gue gak denger, sayang... Ngomong yang jelas dong…. Lo mau kenikmatan kontol gue?"
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkuj581luY
Seluruh tubuh Asha bergidik mendapati kenyataan bahwa cowok begajul yang tak sampai satu jam yang lalu merupakan musuh bebuyutannya, kini sedang duduk di bangku kemudi kendaraan syahwat di mana Asha jadi tahanan di dalamnya.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVYN7iwc8b
“Hen… please…”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77JGtOcDkF
“Please? Please apa, cantik?” tanya Hendrik. Senyuman culas mulai mengembang di wajah sombongnya.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJVeiybmNd
Asha bisa merasakan gemuruh penyesalan dan air mata turun membasahi sisi wajah, saat bibirnya berucap dengan serak pelan.
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PV5Y5GdH5
“Entot gue…”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RfJ1r3DIW
“Apa, Sha?” Hendrik sontak memundurkan wajahnya, berusaha memproses kata-kata barusan yang dikiranya tak akan mungkin keluar dari bibir Asha. “Lu minta gue ngentotin lu, Sha?”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuFaJa38zC
“Iyaaa, Anjinnng! Entot gue! Entot memek gue pake kontol lo!”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4N9n3f7ZZ
“Lo pengen gue kontolin? Lo pengen orgasme, Sha?? Lo pengen ngerasain kenikmatan tertinggi?”
861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvRxyYJ4Fu
"IYAA! Bangsatttt, entot gue lagi kayak tadi!! Bikin gue keluar!!"861Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFFLpKsajxe
