Berulangkali Darjo menatap layar handphonenya, berharap ada balasan sms dari Citra Agustina, istri Marwan Sudiro, penghuni rumah kontrakannya. Namun, tetap saja NIHIL. Sama sekali tak ada respon darinya.
“Telatnya sudah mau dua bulan… ” Ucap Darjo kesal, “Kalau tak segera ditagih, mau sampai kapan mereka akan menunggak…?” tambahnya lagi sambil berjalan menuju rumah Citra.
8463Please respect copyright.PENANAZpSlTf95NW
Darjo, adalah seorang pria tengah baya beristri 3. Berusia 46 tahun yang tak lain adalah pemilik komplek rumah kontrakan tempat Citra, Seto dan beberapa tetangganya tinggal saat ini. Tubuhnya gemuk, kulitnya hitam, dengan tinggi rata-rata kebanyakan orang pribumi.
8463Please respect copyright.PENANAkb1nuNEmxb
“Janjinya minggu depan… Preeeettt…. Ini sudah hampir lewat seminggu dari janjinya, eh belum juga memberi kabar….” Gerutunya di jalan, sambil berulang kali melihat layar handphonenya.
8463Please respect copyright.PENANAcqee3LKE29
Memang, akhir-akhir ini sepertinya Marwan dan Citra sedang mengalami masalah ekonomi, namun bukan berarti hal itu bisa selalu dijadikan alasan buat menunggak bayar sewa kontrakan.
8463Please respect copyright.PENANAXxMRACRFUz
Kembali otak Pak Darjo mengingat-ingat sosok Citra. Dari awal kepindahannya, wanita gemulai itu memang langsung menyita tempat di hatinya. Wajah cantiknya, senyum manisnya, suaranya yang lemah lembut membuatnya selalu betah jika berlama-lama main kerumahnya. Tubuhnya yang ramping, kulitnya yang mulus, ketiaknya yang tak berbulu dan aroma tubuhnya yang wangi, juga membuat dirinya tak ingin cepat-cepat meninggalkan rumahnya. Terlebih, ketika melihat ukuran payudara besarnya, wah bakal membuat celana dalam lelaki manapun menyempit. TETEK ITU BESAR SEKALI.
8463Please respect copyright.PENANAC8nD82VVjw
Namun , sayang sekali, Citra telah menikah. Menikah dengan Marwan, lelaki bermasa depan suram yang memiliki banyak hutang disana-sini. Seorang calo tanah yang tak pernah tahu kapan ia akan mendapatkan penghasilannya.
8463Please respect copyright.PENANA2GRSCwOAW4
***
8463Please respect copyright.PENANAM3u62SABcY
Sebenarnya, Citra tahu jika ia di sms oleh Pak Darjo. Namun, karena Marwan belum juga memberikan hasil dari pekerjaannya, Citra sengaja tak membalas semua sms dari Pak Darjo. “Toh, ujung-ujungnya, ntar juga ia bakal datang kerumah…” Batin Citra setiap kali Pak Darjo sms.
8463Please respect copyright.PENANADW2yf9EWOx
Citra dan Marwan sudah tinggal cukup lama dikontrakan Pak Darjo, dan selama itu pula ia jarang sekali telat. Entah kenapa, hanya akhir-akhir ini suaminya agak sedikit kesulitan untuk bisa menyediakan uang bayaran kontrakan tepat waktu. “Mungkin karena banyak sekali saingan sehingga mas Marwan sering kalah tender..” Pikir bijaknya lagi.
8463Please respect copyright.PENANAjbu6j1zhEE
Dan memang benar, Pak Darjo juga mengakui hal itu. Citra dan Marwan adalah pasangan yang cukup kooperatif dalam hal pembayaran. Oleh karena itu, mereka agak dijadikan sebagai anak mas olehnya. Berbeda dengan tetangga lainnya yang harus membayar, buat Citra dan Marwan hampir bisa mendapatkan semua fasilitas perumahan dengan tanpa menambah bayaran sepeserpun. AC, TV, Kulkas, semuanya ditambahkan oleh Pak Darjo dengan gratis, walau pembayaran listriknya tetap diharuskan membayar.
8463Please respect copyright.PENANAhzgKfvpUFW
“Tapi kalo misalnya Marwan tetap tak bisa bayar… Apa aku harus mengusir neng Citra ya..?” bimbang Pak Darjo, “Istri Marwan itu terlalu cantik untuk dilewatkan begitu saja…”
8463Please respect copyright.PENANArQxVhi9VWp
Berulang kali, otak mesum Pak Darjo memikirkan segala kemungkinan yang terjadi jika Marwan tak mampu membayar uang kontrakan. Bingung dan galau. Pak Marwan, yang walaupun sudah memiliki 3 orang istri, tetap saja selalu tergiur setiap kali ia berkunjung ke rumah Citra. Tak jarang, ia mencuri-curi pandang untuk sekedar menikmati kemolekan tubuh istri Marwan itu. Dan Citrapun Citra pun seolah mengerti jika Pak Darjo sering melirik kepadanya, tetapi dia tidak begitu terlalu mempedulikan.
8463Please respect copyright.PENANAUALWjYpE9P
Bahkan akhir-akhir ini, supaya berhasi merajuk mood lelaki gemuk itu supaya mau memperlunak tagihan rumahnya, Citra semakin berani memamerkan bagian-bagian tubuhnya yang dapat mengundang hasrat birahi lelaki gemuk itu. Tak jarang, ketika Pak Darjo melirik aurat-aurat tubuhnya, Citra balas menatap lirikan mesum Pak Darjo sehingga akhirnya mereka berdua saling bertatapan.
8463Please respect copyright.PENANAiXzzcxHdrD
“Cantik sekali tubuhmu Mbak… Andai aku bisa menjadi suamimu… ” Kata Pak Darjo dalam hati sambil berulang kali menelan air ludah birahinya. Melihat tatapan matanya dibalas oleh Citra, Pak Darjo hanya bisa tersenyum kecut.
8463Please respect copyright.PENANAk9HWnLyehT
***
8463Please respect copyright.PENANAtUxvDo2Ull
Tak lama, Pak Darjo tiba di pekarangan kompleknya. Dengan santai, ia berjalan sambil melihat-lihat komplek perumahannya. “itu dia, rumah wanita idamanku… rumah nomor 2 dari ujung…”
8463Please respect copyright.PENANA7XbrzmCmhV
TOK TOK TOK
“Mbak Citra…? Mmbakkk…?” panggil Pak Darjo.
8463Please respect copyright.PENANAmANULnPcPi
Sepi. Tak terdengar kehidupan apapun.
“Padahal ini hari sabtu, seharusnya mereka ada dirumah…” Batin lelaki tua itu yang tahu jika sabtu minggu adalah hari libur kantor Citra. Namun setelah beberapa kal mencoba mengetuk pintu rumah citra namun sama sekali tak ada respon, ia mulai merasa putus asa,”Wah sia sia nih aku datang kesini… ”
8463Please respect copyright.PENANAHGMhBhX2Bo
TOK TOK TOK
“Mbaaaak….?” panggil Pak Darjo lagi.
“Apa mungkin neng Citra ada dibelakang ya…?” Dengan ragu-ragu Pak Darjo memutari rumah Citra, menuju pintu belakang dan mencoba mencoba mengetuk pintu lagi.
8463Please respect copyright.PENANACk6jKeofzm
TOK TOK TOK
Tetap saja hening. Namun tak lama kemudian, terdengar suara Maryati, istri Sunarto, penghuni sebelah rumah kontrakan Citra berteriak dari samping rumahnya
“Eh Pak Darjo… Nyariin mbak Citra ya…?”
“Iya bu Mar… Tahu nggak Mbak Citra pergi kemana…?”
“Kayanya sih tadi sedang pergi makan siang bareng Pak Utet….”
“Pak Utet…?”
“Iya… Pak Utet.. Ojek pribadi Mbak Citra…”
“Masuk sini aja pak… Tunggu di dalam rumah saya… Mbak Citra mungkin sebentar lagi pulang” ajak Maryati.
“Nggak apa-apa bu… Saya tunggu didepan saja” jawab Pak Darjo kembali keteras rumah Citra.
8463Please respect copyright.PENANAh1nczlC1iM
Benar, Tidak begitu lama terlihat sebuah sepeda motor butut muncul dari ujung komplek, seorang lelaki tua membonceng wanita jelita.
8463Please respect copyright.PENANAvu5ZGDOWhf
“Busyet… Pakaiannya seksi sekali…” batin Pak Darjo. Sambil melihat ke arah wanita itu tanpa mengedipkan mata.
8463Please respect copyright.PENANA4BfSBTpmwA
Siang itu, Citra hanya mengenakan sebuah daster bali berkain katun tipis warna warni yang pendek. Saking pendeknya, bawahan dasternya tak mampu menutupi paha mulusnya dengan sempurna.
8463Please respect copyright.PENANAsIO0IWKWAn
“Bentar ya pak saya mau turun… Tahan… Jangan digoyang-goyang motornya… Ntar saya jatuh…” Pinta Citra pada pak utet.
“Hak hak hak …. Kalo digoyang mah yang ada mah moncrot keluar neng… Bukan jatuh…” Balas Pak Utet mesum.
“Idih… maunya tuh moncrot terus… Khan barusan juga udah dapet… Ntar abis tuh peju…”
“Yaaa.. Namanya juga nafsu Neng… Pasti minta dikeluarin terus… Apalagi kalo maennya ama Neng Citra… Sampe nginep-nginep juga bapak mau neng..”
“Bener yaaaa… Awas aja kalo nanti tau-tau minta pulang…. Hihihi…”
“Nggak bakalan neng… hak hak hak….”
8463Please respect copyright.PENANAiyhfwCbd1e
Beruntung, karena melihat sosok Citra lekat-lekat, Pak Darjo tak mendengar perkataan mesum Citra dan Pak utet. Melihat Citra yang turun dari motor, Mata Pak Darjo seolah mau lepas dari tempatnya. Selain itu, karena Citra menurunkan beberapa macam belanjaan dari motor, membuat ia berulang kali harus menundukkan badannya. Dan dari depan jaket kain Citra yang tak tertutup rapat, Payudara besar Citra seolah turut menyapanya. Payudara tanpa bra itu kelihatan bergoyang-goyang seiring gerakan Citra.
“Busetttt tuuh teteeeekkk…. pasti enak tuh kalo dikenyot-kenyot….”
8463Please respect copyright.PENANAUy21zFD1z5
“Ehem…. Pak Darjo… ” Kaget Citra yang sama sekali tak menyadari jika diteras rumahnya ada bapak pemilik kontrakan, “Tumben Pak dateng kesini…” Selah Citra membuyarkan lamunan lelaki gemuk itu ketika melihat kearah payudaranya.
“Eeh iya mbak…”
“Ada perlu apa ya…?” Sapa Citra berusaha sopan sambil melewati Pak Darjo yang sedang duduk di bangku teras rumahnya, membuka rumah lalu mengambil air putih, suguhan ala kadarnya buat Pak Darjo dan Pak Utet. Lagi-lagi, ketika Citra menyuguhkan air minum itu, Pak Darjo melihat payudara Citra yang bergelantungan manja dari luar dasternya yang berleher rendah.
“Uuuhhh… Jadi ngaceng aku melihat tubuh semok ini…” ujar Pak Darjo sambil membetulkan benda yang mulai mengeras diselakangannya.
8463Please respect copyright.PENANAsZhFRZ58o4
Citra sebenarnya tahu jika maksud kedatangan Pak Darjo adalah untuk menagih rumah , cuman demi menjaga hubungan baik mereka, tetap saja ia harus menyembunyikan wajah kurang menyenangkannya. Dan dari ekor matanya, ia juga tahu jika sedari awal tadi, Pak Darjo tak henti-hentinya menatap mesum kearahnya.
8463Please respect copyright.PENANAXfW4lAxpC0
“Silakan diminum pak… ” Kata Citra mempersilakan tamu-tamunya menikmati suguhan air putih sambil duduk di kursi teras diseberang kursi Pak Darjo. Karena dasternya yang pendek, membuat paha putih mulus Citra kembali terlihat.
8463Please respect copyright.PENANA4GrURqauCU
“Pak…?” Tanya Citra sambil melambai-lambaikan tangannya kewajah Pak Darjo. Membuyarkan lamunannya yang sudah mulai absurd.
“Ehh.. Eh iya mbak… Begini…” kembali Pak Darjo membetulkan selangkangannya. “Begini mbak Citra yang cantik… Maksud kedatangan saya kemari adalah… Sekedar Silaturahmi, sekaligus, ingin menagih janji mbak Citra….
“Oooo.. mau menagih duit kontrakan…?”
“Hehehe… Iya mbak… Berhubung si Srinah, tahu Srinah khan…?” Jelas Pak Darjo sok akrab.
8463Please respect copyright.PENANA1jYqJzq9Lr
Citra menggeleng-gelengkan kepalanya.
8463Please respect copyright.PENANA8X9IaiREYs
“Si Srinah, istri ketiga saya akan melahirkan, otomatis saya harus menyiapkan segala macam kebutuhan buat biaya lahiran…. Nah oleh sebab itu saya kemari…. ” Kata Pak Darjo menjelaskan dengan meta jelalatan menatap lawan bicaranya. “…. Mau minta bayaran sewa rumah dua bulan kemaren…”
8463Please respect copyright.PENANAtiKC9h5G9i
Lagi-lagi mata mesumnya melirik tajam kearah selangkangan Citra yang sedikit terbuka. Mencoba merekam setiap jengkal paha mulus itu di dalam benaknya.
8463Please respect copyright.PENANAWRfN8aeQFG
“Ooohhh gitu ya pak… Sebenernya sih saya mau bayar… Cuman kok ya, saya masih belum ada duit yang bisa dibayarkan… ” Jelas Citra.
“Memangnya suami neng nggak pernah kasih duit…?”
“Ngasih sih pak… Cuman khan hanya buat hidup sehari-hari….”
“Lalu duit kontrakannya…?”
“Yaaah… boro-boro ngasih duit kontrakan pak… Wong buat makan aja kadang susah… Apalagi, akhir-akhir ini malah Mas Marwan juga jarang pulang..”
“Loooh…? Kok bisa jarang pulang….?”
“iya…”
“Berarti mbak Citra kesepian dong…” Celetuk Pak Darjo berusaha melucu.
“Enggak juga sih pak.. Khan masih ada Pak Utet yang menemani…” Jawab Citra lagi sambil menujuk ke arah Pak Utet yang sedari tadi sibuk mengelapi motor bututnya. Pak utet yang merasa namanya dipanggil Citra segera menengok sambil tersenyum kearah Pak Darjo.
8463Please respect copyright.PENANArnATkxqzrJ
“Mas Marwan masih sibuk dengan kerjaannya pak… jadi belum banyak bisa ngasih duit….”
“Masa kerja mulu tapi ga ngasih duit. Aneh..
“Ya gitu deh pak… Namanya juga pekerja lapangan.. Jadi ya jarang dirumah…”
“Lalu kira-kira kapan saya bisa dapet kepastian tanggal Mbak Citra bisa bayaran kontrakannya..?”
8463Please respect copyright.PENANAtDklYt0sN0
Tak menjawab, Citra hanya bisa menarik nafas panjang sambil menggelengkan kepalanya.
8463Please respect copyright.PENANA57StnOaKVy
“Waaduuuhhh… Ya ngak bisa gitu juga mbak… Saya udah tidak bisa memberikan toleransi lagi mbak.. Mbak sudah menunggak duit kontrakan lebih dari dua bulan…. Otomatis kalo mbak nggak bisa mbayar, mbak harus angkat kaki dari rumah ini secepatnya….” Ancam Pak Darjo.
“Ayolah pak…Saya mohon ya pak…”
“Nggak bisa Mbak… Orang yang mau nempatin rumah ini sudah banyak yang mengantri..”
“Janji deh pak… Beri saya waktu seminggu lagi…..”
“Hmmm… Gimana ya… Sebenarnya saya juga senang mbak… Rumah kontrakan saya ditempati oleh Mbak Citra yang cantik ini. Tapi kalo terus-terusan menunggak begini, bisa digoreng saya sama si Srinah dan istri-istri saya lainnya…”
8463Please respect copyright.PENANA3La1zj64Eu
“Saya bakal usahakan pak… Seminggu lagi mas Marwan pasti udah dapat duit buat bayar kontrakan kok… Percaya deh…”
“Kalo misalnya belum dapet duit juga…?”
8463Please respect copyright.PENANAEWL6Vj5KeD
Terdiam, citra tak mampu mengatakan apa-apa. Masalah ekonomi memang selalu menjadi masalah pelik buatnya. Terlebih saat ini, ia sudah tak memiliki barang berharga lagi. Dengan menarik nafas panjang, Citra menawarkan sebuah solusi yang tak mungkin dapat ditolak oleh Pak Darjo.
8463Please respect copyright.PENANArxKu2XUqjA
“Hhhmmm.. Kalo minggu depan saya masih belum bisa bayar duit kontrakan…” Citra menarik nafas lalu menghembuskan pelan, “Terserah bapak mau apakan saya…”
“Mau apakan gimana neng..?”
“Ya saya bersedia melakukan apapun pak… ”
“Apapun…? Termasuk…….”
Citra mengangguk. Mengiyakan. “Terserah bapak. Daripada saya harus tinggal dijalanan…”
8463Please respect copyright.PENANAOUZ7pREf3Q
Merasa percakapan antara pak Darjo dan Citra mulai mengarah ke arah yang kurang jelas, pak Utet langsung turun tangan.
8463Please respect copyright.PENANAt4jSYNmonc
“Memangnya tagihan kontrakan Neng Citra berapa pak? ” Tanya Pak Utet dengan nada cukup lantang.
8463Please respect copyright.PENANAmsmwq35dVO
Pak Darjo menatap tajam kearah Pak Utet dengan tatapan merendahkan. “Utangnya banyak pak… ” Jawab Pak Darjo ketus.
“Sebanyak apa…?” Tanya Pak Utet lagi.
“Duit kontrakan rumah ini sebulannya 600 rebu… Ini mbak Citra sudah menunggak lebih dari dua bulan, dan sekarang mau masuk tagihan bulan ketiga…. ” Jelas Pak Darjo, “Kenapa pak… Bapak mau bayarin…? Kaya sanggup saja….” Tambah Pak Darjo melecehkan.
8463Please respect copyright.PENANAegNsikcO7Q
Sambil tersenyum, Pak Utet mengeluarkan beberapa lembar uang dari kantongnya. “Ini saya ada duit 400 rebu, buat sekedar jaminan….” Kata lelaki tua itu sambil menyodorkan gepokan uang receh pada pa Darjo, “Santai saja pak… Neng Citra pasti bakal bayar kok….”
“Pak Utet… Gak usah repot repot pak…” cegah Citra sambil menahan tangan pak Utet mendekat ketubuh Pak Darjo.
“Nggak apa-apa neng… Santai saja…” Ucap Pak Utet sambil tersenyum, “Ini pak terima saja uangnya…”
8463Please respect copyright.PENANAGRU005T6Rf
Dengan perasaan malu, Pak Darjo segera menyembar semua uang receh dari tangan Pak Utet. Lalu, ia memperiksa lembara-lembaran uang itu sambil beberapa kali menerawang uang tersebut ke arah langit.
8463Please respect copyright.PENANAZlt7BmGnqe
“Kampret… Gara-gara lelaki tua sialan, aku jadi gagal mendekati istri Marwan itu..” Gerutu Pak Darjo sambil beranjak pergi ,” Okelah kalo begitu… Saya pergi dulu….” Tutup Pak Darjo sembari langsung beranjak pergi menginggalkan Citra dan Pak Utet.
8463Please respect copyright.PENANAZBrmV3F4mP
“Pak… Makasih ya… ” Ucap Citra sambil tak henti-hentinya tersenyum simpul.
“Makasih apaan neng…?”
“Makasih udah mbantuin aku…. Seharusnya bapak nggak perlu ngelakuin itu semua… Aku yakin kok bentar lagi mas Marwan pulang bawa banyak duit….”
“Hak hak hak… Halaaah…Gausah dipikirin Neng..”
“Kalo gitu saya balas dengan MPPPFFF….”
8463Please respect copyright.PENANAHFl9IOOwNc
Kecup Citra melahap habis bibir tebal Pak Utet, sambil menggiringnya masuk kedalam rumah.
8463Please respect copyright.PENANAbCUK6kjstO
***
8463Please respect copyright.PENANADPTUNdB3Q6
“Semprul…Kakek-kakek kampret…..” Ucap Pak Darjo berulang kali sambil menyeruput secangkir kopi panasnya yang sudah mulai dingin.
“Ada apa toh mas…? Kok mukanya kusut gitu…?” Tanya Limun, si pemilik warung kopi.
“Berantakan Munnn… Pokoknya… Berantakan…”
“Opone yang berantakan mas..?” tanya Limun lagi.
“Aku baru saja dipermalukan oleh tukang ojek jeleknya si Citra…?” Jelas Pak Darjo.
“Dipermalukan…? Maksudnya…?”
“Iya… Gara-gara lelaki kerempeng itu, aku tak bisa mendekati si Citra….”
“Owalaaahh… Emangnya bapak naksir istri Mas Marwan itu ya….?” Tebak Limun.
“Kekekekekek…. Kenapa kamu…? Kaget…?” Tawa Pak Darjo lagi, “Boleh donk aku perlihara wanita jelita itu… Toh dia sering diterlantarkan oleh suaminya… Bayangin, punya bini secantik Citra, ga bakalan aku bolehin jalan kemana-mana… Sepanjang hari kerjanya cuman…. Kekekekekek ….”
“Hahahaha… Ngimpi kowe mas….”
“Wah.. gara-gara mbayangin si Citra, aku jadi ngaceng… Udah-udah Mun… Berapa totalannya… Aku mau pulang ke istri-istriku saja kalo gitu….”
8463Please respect copyright.PENANA7JDWA4sSN7
Segera saja, Limun menghitung semua pesanan Pak Darjo, “Cuman lima belas ribu aja mas…”
“Eh… Mun… Sek sek… Handphone aku mana ya…?”
8463Please respect copyright.PENANAqSj3VPEKiB
Sambil kebingungan, tiba-tiba ingatan Pak Darjo kembali ke rumah Citra. Sepertinya handphone itu tertinggal disana. Pak Darjo buru-buru membayar kopinya dan segera balik lagi kerumah Citra.
8463Please respect copyright.PENANA04ZGivE5mU
***
8463Please respect copyright.PENANARmkH8B3qKm
Tak berapa lama, Pak Darjo sudah sampai didepan pintu pagar rumah Citra.
8463Please respect copyright.PENANAVoAybI6gsG
“Kok sepi ya…?” Kata Pak Darjo sambil celingukan, “Tapi pintu depannya kok masih terbuka…?” Tambahnya lagi sambil celingukan.
“Nah itu dia Handphone aku…” Girang Pak Darjo yang melihat telephon genggamnya masih berada di atas meja teras.
8463Please respect copyright.PENANAVLMHr67AlU
Tanpa mengetuk pintu pagar, Pak Darjo masuk ke halaman rumah Citra, mengambil handphonenya lalu memasukkannya kedalam saku celana. Melihat pintu rumah yang melompong begitu saja, membuat keisengan pak Darjo muncul. Ia ingin mencari tahu, istri Marwan yang cantik jelita itu sedang apa di cuaca yang panas seperti ini.
8463Please respect copyright.PENANAo57fErv4zd
“Neng Cit….”
8463Please respect copyright.PENANA92xP8ZYmki
Tak sempt menyelesaikan panggilannya, mata Pak Darjo seketika itu langsung melotot. Terbelalak lebar menatap pemandangan dibalik pintu ruang tamu. Nampak, kedua insan yang bertelanjang bulat itu sedang melakukan sebuah permainan yang sangat melanggar norma-norma kesopanan. Tubuh Pak Utet rebahan di kursi sofa, sementara Citra duduk diatas selangkangannya. Pinggulnya dengan lincah bergerak maju mundur sambil kedua tangannya meremas-remas payudaranya yang menggelantung besar, mulutnya menceracau tak jelas sambil terus menjilati payudaranya yang besar.
8463Please respect copyright.PENANA0OGCwNXuua
Karena terlena melihat persetubuhan Citra dan Pak Utet, Pak darjo membuka pintu depan itu lebih lebar lagi. Namun tak dikira, ternyata pintu itu bersuara berisik sekali.
8463Please respect copyright.PENANAQr0jF2dmZ7
KKKRRRRIIIEEETTTT….
8463Please respect copyright.PENANAAclvDdjF95
Mendengar suara pintu rumahnya terbuka makin lebar, Citra buru-buru menengok ke arah suara itu berasal. Setelah tahu jika ada seseorang yang sedang mengintip perselingkuhannya, buru-buru ia meloncat, mencabut tusukan penis Pak utet yang masih bersarang di vaginanya, lalu berlari kedalam kamar. Begitu pula dengan Pak Utet. Sadar jika tunggangannya berlari panik, ia juga ikut-ikutan lari tunggang langgang menyusul Citra kedalam kamar.
8463Please respect copyright.PENANANOcjmcwgrN
“Mampus aku Neeeeng… Yang punya kontrakan dateng…” bingung Pak Utet.
“Tenang pak…. Tenang… Mungkin Pak Darjo tidak melihat kita…”
“Nggak mungkin Neng… Pasti bapak itu tadi melihat persetubuhan kita…. Bapak langsung pergi saja ya Neng… Khawatir bapak itu memanggil seluruh warga kampung…”
8463Please respect copyright.PENANAgbI9qpke5a
“Mbak…? Mbak Citra….? Permisi….” Suara panggilan Pak Darjo dari arah ruang tamu, “Mbak… Saya masuk ya… Ada yang ingin saya omongkan…” ucap Pak Darjo lagi.
8463Please respect copyright.PENANAhnZdABO9Hu
Dan beberapa saat kemudian, sosok lelaki itu sudah berada di depan pintu kamarnya. Perlahan, jemari gempal Pak Darjo menyibak horden.
8463Please respect copyright.PENANAXbSPg8A7mP
Seketika, mata Pak Darjo kembali melotot ketika melihat pemandangan yang nampak di dalam kamar tidur Citra. Wanita seksi itu, hanya berdiri kaku sambil termenung bingung menatap sosok tua yang sedang tergesa-gesa mengenakan pakaian didepannya. Seumur-umur, Pak Darjo tak pernah melihat wanita dengan tubuh sesempurna Citra.
8463Please respect copyright.PENANAZt6HH0KGao
Untuk sesaat, mereka bertiga hanya bisa saling memandang satu dengan yang lain. Saling terkesima. Pak Darjo terbelalak menyaksikan pemandangan Citra dan Pak Utet yang masih dalam keadaan telanjang, Pak utet masih kaget karena perselingkuhannya tertangkap basah, dan Citra hanya diam seribu bahasa karena tidak tau apa yang harus dilakukannya.
8463Please respect copyright.PENANAy4vMGNF5p1
“HEH BANGSAT… SEDANG APA KAMU DISITU..” Teriak pak Darjo lantang sambil menyerbu masuk kekamar Citra. Dengan satu gerakan, Pak Darjo langsung membekuk Pak utet yang masih berusaha mengenakan pakaiannya. “KAMU SEDANG MEMPERKOSA ISTRI MARWAN YA…?”
8463Please respect copyright.PENANApvScaS3PKb
“Memperkosa..?” Tanya Pak Utet bingung. Dengan sekuat tenaga, ia berusaha melepas cengkraman tangan besar Pak Darjo sambil terus memakai semua pakaiannya. “Enak aja… Saya nggak memperkosa.. Neng Citra yang ngajak ngentot…”
8463Please respect copyright.PENANATvFqlrbIVW
Kaget sekaget-kagetnya, Pak Darjo sama sekali tak menyangka jika wanita secantik dan seanggun Citra, mau mengajak bercinta lelaki tua renta seperti Pak Utet. Seketika, Pak Darjo merasa kalah. Namun karena gengsi untuk meminta maaf, Pak Darjo tetap saja memelintir tangan lelaki tua itu.
8463Please respect copyright.PENANAv5P3kUoFG7
“BANGSAT… NGGAK MUNGKIN… MBAK CITRA NGGAK MUNGKIN MINTA DITIDURIN OLEH LAKI-LAKI RENTA SEPERTIMU…. AYO… IKUT AKU KE KANTOR POLISI….”
8463Please respect copyright.PENANAzGRIlpmw2w
“Jangan Pak… Jangan lapor ke kantor Polisi…” Tiba-tiba Citra mendekat dan menyentuh lengan tebalnya, ia seolah berusaha membebaskan Pak Utet dengan rayuannya. Luluh, Pak Darjo lalu melepaskan cengkeraman tangannya. Setelah bebas, buru-buru Pak Utet melanjutkan memakai pakaiannya lagi.
“Waduh, nggak bisa Mbak… Saya tak bisa membiarkan rumah kontrakan saya dijadikan sebagai tempat mesum oleh lelaki tua ini…” Jawab Pak Darjo dengan intonasi nada rendah.
Lagi-lagi, Citra menarik nafas panjang. ” Maafin Pak Utet Pak.. Memang saya kok yang mengajak dia meniduri saya…”
8463Please respect copyright.PENANACtswK9CtPM
Kembali, pak Darjo kaget. Ia benar-benar tak mengira jika wanita yang sedang bertelanjang bulat didepannya itu bakal senakal itu.
8463Please respect copyright.PENANAkkIR2Dg7Hd
“Enggak Mbak. Saya tetap harus melaporkan kejadian ini.. Paling tidak, saya harus melaporkan kepada Pak RT atau Pak RW…”
8463Please respect copyright.PENANAgDxHqS7dBj
“…. Waduh Neng… Gimana nih…?” tanya Pak Utet bingung, “Kita bakal diarak warga keliling kampung…”
“Sebentar-sebentar… Nama anda siapa pak…? Anda sepertinya bukan warga sekitar sini khan…?”
8463Please respect copyright.PENANAcrOjI3GRfz
Tak menjawab, pak utet terus saja mengenakan semua pakaiannya dengan buru-buru.
“Heh… Pak tua… JAWAB PERTANYAANKU…” hardik Pak Darjo sambil mendorong pak utet jatuh kearah kasur.
“Aku pulang saja ya Neng…” kata Pak Utet tak menggubris pertanyaan Pak darjo. Dengan batang penisnya yang masih berlumuran cairan vagina Citra, ia terus mengenakan pakaiannya. Dan setelah semuanya terpakai, dengan buru-buru Pak Utet pergi meninggalkan Citra. Dengan kecepatan super cepat, Pak Utet sudah bertengger di motor, siap-siap mengengkol mesin motor bututnya.
8463Please respect copyright.PENANA1bv51dSu0K
Merasa tak digubris, Pak Darjo langsung naik pitam. Ia buru-buru menghambur keluar rumah dan menangkap Pak Utet yang hendak kabur. “HEH BANGSAT… SINI.. JANGAN KABUR….”
8463Please respect copyright.PENANArk5zRJ1ZAl
Tak ingin insiden ini semakin panas, Citra pun segera mengejar Pak Darjo keluar rumah dan memeluk tubuh lelaki gemuk itu. Dengan tak mempedulikan tubuh telanjangnya, ia menarik tangan Pak Darjo supaya melepas Pak Utet pergi.
8463Please respect copyright.PENANAAYVVuXO5Fq
“Pak… Jangan pak… Tolong biarin Pak Utet pergi….” Cegah Citra sambil memeluk tubuh pak Darjo dari belakang.
“Tidak bisa Mbak… Saya tetap harus melaporkan lelaki BANGSAT ini ke pihak berwajib….”
8463Please respect copyright.PENANAyHtUfWvRZI
Pak Darjo heran dengan apa yang dilakukan Citra. Mengapa wanita cantik itu begitu ingin dirinya melepaskan lelaki tua ini.
“Pak jangan Pak…. ”
8463Please respect copyright.PENANApdZtKgMOeY
Tanpa mendengar teriakan Citra, Pak Darjo terus saja mencekik leher pak Utet dan menyeret tubuh lelaki tua itu supaya turun dari motornya. Merasa usahanya sia-sia, Citra lalu melepaskan pelukannya lalu merentangkan tangannya lebar-lebar, mencegat kedua pria itu supaya tak bertengkar semakin panas.
8463Please respect copyright.PENANAAVmQRY57o4
“PAK DARJO… TOLONG LEPASIN PAK UTET….” teriak Citra lantang.
“Minggir Mbak…”
“Aku mohon pak… Lepaskan Pak Utet…”
8463Please respect copyright.PENANA5VFdDtUKRP
Citra sadar jika usahanya sama sekali tak membuahkan hasil. Ia juga sadar, jika Pak Darjo tetap tak mau melepaskan selingkuhannya, keributan ini bakal menjadi lebih panjang, dan bisa menarik perhatian tetangga sekitarnya. Sehingga ujung-ujungnya, banyak orang yang tahu jika selama ini Citra sudah berbuat serong dengan lelaki lain.
8463Please respect copyright.PENANAfMD3ksFbHk
Merasa tak ada jalan keluar, Citrapun akhirnya menggunakan jalan satu-satunya. “Jika bapak sudi melepaskan Pak Utet… Bapak boleh memilikiku jika bapak mau…”
8463Please respect copyright.PENANA1gGqGHhPrb
Kalimat terakhir Citra sepertinya sangat ampuh meredam amarah Pak Darjo.
“Ke… Kenapa Mbak…?” Tanya lelaki gemuk itu seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar tadi.
“Barusan… Mbak bilang apa…?”
8463Please respect copyright.PENANAzaTVCybiOO
“Pak Darjo boleh memilikiku jika mau…”
8463Please respect copyright.PENANAz2LxCF0bMU
Bak memenangkan undian togel, hati pak Darjo mendadak berbunga-bunga. Sebuah senyuman terukir di wajah gelap Pak Darjo. Lebar sekali, hingga ujung bibirnya bisa menyentuh telinga. “Mimpi apa ya aku semalam? Citra agustina akhirnya menyerahkan dirinya padaku..”
8463Please respect copyright.PENANAMN8odKvKWa
“Kamu sadar khan mbak maksud dari perkataanmu barusan….?”
8463Please respect copyright.PENANA1ZgnA2tAcj
Tak menjawab, Citra hanya menganggukkan kepala.
8463Please respect copyright.PENANASprGjWhg5l
Perlahan, ia melepas cengkraman tangannya pada leher Pak Utet, membiarkan lelaki tua itu kembali pergi. Tak ingin mensia-siakan kesempatan ini, Pak Utet buru-buru menstater motornya, lalu kabur meninggalkan komplek rumah kontrakan Citra.
8463Please respect copyright.PENANAVy3QxHovyf
“Sudah mbak…. Aku sudah melepaskan lelaki bajingan itu… ” Kata pak Darjo sambil terus-terusan mengembangkan senyum liciknya, “Lalu…. Sekarang gimana…?”
8463Please respect copyright.PENANAT6IDoKEoT5
Masih dengan diam, Citra buru-buru membalikkan badannya, lalu melangkah masuk kedalam rumahnya, dengan wajah kusut. Tampak kebingunan di wajah cantiknya. Ujung kedua alisnya bertaut. Dan kerut didahinya benar-benar terlihat jelas. Wanita jelita itu benar-benar bingung. Ia tak menyangka jika perselingkuhannya dengan Pak Utet bisa ketahuan karena ketelodarannya.
8463Please respect copyright.PENANA1CU9mSdEGp
Mendadak, terlintas di benak Citra semua akibat dari perselingkuhan yang terlah ia lakukan. Mas Marwan murka, dan langsung menceraikan dirinya. Nama baiknya rusak. Tak ada kepercayaan lagi oleh orang sekitar terhadap dirinya. Dikucilkan dari masyarakat.
8463Please respect copyright.PENANATyjcNEv8Gg
Duduk di sofa ruang tamu, Citra hanya diam. Dewi keberuntungannya kali ini sama sekali tak bisa membantu masalahnya ini.
8463Please respect copyright.PENANAQB1ZDMmzej
Melihat Citra yang sedang bingung, Pak Darjo buru-buru mendekat kearah Citra. Ia lalu mengajak Citra pergi ke kamar tidurnya. Masih dalam kondisi bingung, Citra menuruti permintaan lelaki gemuk itu. Dan sesampainya di dalam kamar, Pak Darjo segera menubruk tubuh ramping Citra. Ia memeluk tubuh wanita cantik itu erat-erat, sambil mulai mengecupi kening dan pipi mulusnya.
8463Please respect copyright.PENANAwo03MS1saw
Seketika, Citra tahu apa yang sedang pak Darjo mulai lakukan pada dirinya. Itu adalah konsekwensi dari kalimat terakhirnya. Iya, ia harus menyerahkan semua kehormatan dirinya kepada pemilik kontrakan bertubuh tambun ini.
8463Please respect copyright.PENANAimUluypn5O
“Kehormatan….?” tanya citra dalam hati, “Memangnya aku masih punya kehormatan…?”
“Setelah bersetubuh dengan Pak Utet, Seto, dan sekarang Pak Darjo… Masih adakah kehormatan dari diriku yang masih tersisa…?”
8463Please respect copyright.PENANAUEdLQoDe8K
Dalam menit-menit terakhir, akhirnya Citra menyerah. Setelah susah-susah berusaha mencari jalan keluar dari semua masalah yang menimpanya, mendadak Citra tersenyum.
8463Please respect copyright.PENANAcigbgjQPcY
“Tak apalah, jika aku harus melayani para lelaki-lelaki hidung belang itu… Karena paling tidak, aku tak harus pusing-pusing memikirkan beban ekonomi yang harus aku tanggung….”
8463Please respect copyright.PENANAec20CDireZ
Melihat wanita yang sedang dipeluknya mendadak senyum-senyum sendiri, Pak Darjo kembali menatap raut wajah dan tubuh telanjang Citra dalam-dalam.
“Akhirnya aku bisa mendapatkan dirimu mbak…” Ucap Pak Darjo sebelum akhirnya ia memeluk kembali tubuh jelita Citra lagi.
8463Please respect copyright.PENANAR68TYBWmUA
Citra dapat merasakan desah hembusan nafas birahi lelaki gemuk itu menerpa keningnya, matanya, pipinya, hingga lehernya. Tak ingin terlihat malu-malu, Citra lalu memejamkan mata , tak tau harus menolak atau menikmati kecupan mesra lelaki gemuk itu. Perlahan, birahi Citrapun mulai terusik kembali, apalagi setelah kecupan Pak Darjo mulai merambat sampai pada bibir tipisnya.
8463Please respect copyright.PENANAPY6HdMoqyB
“Hangat sekali kecupanmu… Pak Darjo…” batin Citra sambil mulai mempersilakan lidah lelaki tua itu bermain dalam mulutnya. Tangan nakal Pak Darjo pun tak tinggal diam, mulai merayapi payudara, perut, pantat, vagina hingga paha Citra. Mencoba meresapi kehalusan kulit istri Marwan itu.
8463Please respect copyright.PENANAdlHkrVw832
“Ehhhhmmm…..” Desah Citra, menikmati usapan dan belaian serta kecupan bibir Pak Darjo.
8463Please respect copyright.PENANASbjXzncB01
Melihat Citra hanya diam pasrah, Pak Darjo semakin bersemangat. Dari gerakan yang awalnya hanya mengusap dan membelai, hingga pada akhirnya ia mulai meremas, memilin dan mencubit. Apa saja ia remas, pantat, perut, pinggul hingga payudara Citra tidak luput dari remasannya. Hal ini semakin membuat Citra menjadi lemah tidak berdaya, nafsunya yang sempat padam karena ditinggal oleh lelaki pengecut seperti Pak Utet, perlahan mulai terbakar lagi.
8463Please respect copyright.PENANA34ChRTaPZZ
Sedikit demi sedikit Pak Darjo mendorong tubuh Citra ke arah kasur.
8463Please respect copyright.PENANAe2rT9lbkav
Citra yang sudah dimabuk birahi itu hanya bisa menurut saja ketika ia diminta Pak Darjo untuk menurunkan tubuhnya dan duduk dikasur. Pak Darjo lalu mengikuti Citra duduk ditepi tempat tidur dan mulai memainkan lidahnya diseputar puting payudaranya.
8463Please respect copyright.PENANA7NG3mfilYi
Dengan sekali dorong, Pak Darjo merebahkan tubuh indah Citra kebelakang. Membuatnya telentang. Sekali lagi, lelaki tua itu mengamati keindahan tubuh Citra. Mengagumi setiap pori-pori kulitnya yang mulus tanpa luka. Mengagumi payudara besarnya yang membuncah indah. Mengagumi bibir vagina Citra yang gemuk seperti kue apem
8463Please respect copyright.PENANApR7QdaovWv
Dalam diam, Citra mulai mengapai tubuh pak Darjo yang masih berdiri di samping tempat tidurnya. Berusaha meraih tonjolan daging yang tumbuh diselangkangan Pak Darjo.
8463Please respect copyright.PENANARxJvmhR8Lm
“Buka bajunya pak…” Ucap Citra lembut.
Melihat Citra mulai berinisiatif, Pak Darjo segera memelorotkan celana panjang beserta dalemannya. Tak lupa ia juga melucuti kemeja lusuhnya dan melemparnya ke sudur kamar.
8463Please respect copyright.PENANAzjHOk2fbm3
Pada akhirnya, tampaklah oleh Citra, tubuh hitam nan gemuk milik Pak Darjo. Walau penisnya tak terlalu panjang, tetap saja Citra merasa kagum akan kegemukannya. Irip ubi jalar. Kepalanya kecil, tapi batangnya benar-benar besar.
8463Please respect copyright.PENANArLONUL13Lt
Perlahan, Pak Darjo mulai mengulik vagina Citra. Menggelitik mesra, sambil sesekali menjilat klitorisnya. Citra tak mengira jika gaya pemainan lelaki yang temperan itu benar-benar sopan. “Sepertinya, Pak Darjo bisa berlaku romantis juga… ” Kata Citra dalam hati. Tak seperti permainan seks mas Marwan yang asal gabruk, tubruk, tusuk, dan akhirnya ambruk. Seruntulan.
8463Please respect copyright.PENANAVcCNuaR2Ti
Tidak puas hanya dengan hanya mengusap vaginanya, Pak Darjo mulai menusuk-nusukan jemarinya kevagina Citra yang telah basah oleh cairan birahinya.
8463Please respect copyright.PENANALXsHsv9oyd
“Eeehhmmm….Pak…” Panggil Citra pelan
“Hmmmm….”
“Jangan laporin kejadian tadi ke Mas Marwan ya pak….”
“Kekekekek… Kita lihat saja nanti… ” Kekeh lelaki gemuk itu.
“Tolong ya pak…. Jangan….”
“Trus kalo aku nggak lapor ke suamimu, aku dapet apa…?”
“Apa aja pak…”
“Apa saja itu gimana..? Aku nggak ngerti….”
8463Please respect copyright.PENANAzXQOykWAUf
CLOK CLOK CLOK.
Rupanya vagina Citra sudah benar-benar basah, karena tak terasa, kocokan jemari Pak Darjo sudah diiringi oleh lendir-lendir liang vaginanya.
8463Please respect copyright.PENANANaymuK8ZrI
“Aku rela pak jadi MADUMU….”
“Kekekekekek …. Kalo aku nggak mau gimana…?”
“Kamu nggak mau pak…?”
“Buat apa wanita tukang selingkuh sepertimu dijadikan maduku…?” Ejek Pak Darjo.
8463Please respect copyright.PENANA1QB8ToPOa2
Citra hanya diam.
8463Please respect copyright.PENANAdm1iXdDkL8
“Kamu pasti wanita murahan…. Sama lelaki tua aja mau diajak ngentot..”
“Ayo coba ngaku, kamu sudah berselingkuh ama berapa orang..?”
8463Please respect copyright.PENANAi8CPZ2m4tG
Lagi-lagi Citra diam, tak menjawab,
8463Please respect copyright.PENANAj2vnihLHIO
“Kekekekekek…. Aku yakin kamu sudah dipake banyak orang…” Ejek Pak Darjo sambil terus mengocok vagina banjir Citra cepat-cepat.
8463Please respect copyright.PENANAWxtAf4n6D7
CLOK CLOK CLOK
8463Please respect copyright.PENANAltueB5VF9B
“Dasar LONTE…. ”
8463Please respect copyright.PENANAZinxhVTSCh
Mendengar hinaan Pak Darjo, Citra buru-buru bangkit. Ia langsung berdiri dan meninggalkan pak Darjo. Walau ia sudah benar-benar bernafsu, namun panggilan Pak Darjo buat dirinya tadi membuatnya emosi.
8463Please respect copyright.PENANA2qLKW6kpUt
“Heh… Lonte.. Mau kemana…?” Tanya Pak Darjo sambil mengamit tangan kecil Citra. Dengan sekali kibas, lelaki gemuk itu membanting tubuh kecil Citra keras-keras ke kasur.
8463Please respect copyright.PENANAPHOCZp2JL4
“Aaaawww…. Pakk…” Rintih Citra begitu tubuhnya terhempas ke atas kasur, “Kasar banget kamu pak…”
“Jangan sok suci Mbak…. Lonte sepertimu harusnya tak aku perbolehkan tinggal di sini…”
“Lepasin…!”
“Udahlah Mbak… Ga usah banyak bacot… ”
“Aku bisa teriak pak…”
“Kekekekek… Teriak saja mbak… Biar sekalian orang kampung tahu, betapa binalnya dirimu… ” Ujar Pak Darjo, “Udah nggak bisa bayar kontrakan, pamerin tubuh telanjang biar nggak jadi ditagih duit sewa.. Gitu ya…? Orang-orang pasti bakalnya berpikir seperti itu.. Kekekekekek….”
8463Please respect copyright.PENANAxIAQcGlriy
“Sialan…. Apa yang dikatakan lelaki busuk ini ternyata cukup masuk akal…” Gerutu Citra.
8463Please respect copyright.PENANAuQOGO37ym5
“Ayo… Sekarang kamu nungging…” Pinta Pak Darjo kasar. “Kalo kamu mau jadi MADUKU…. Kamu harus layani aku dengan segenap hatimu…. LONTE MURAHAN….”
8463Please respect copyright.PENANAClbnGuNt8Q
Tak pernah seumur-umur Citra dilecehkan seperti ini. Lonte. Dengan tatapan penuh amarah, Citra tak menjawab pertanyaan Pak Darjo, ia hanya terus menatap tajam kearah lelaki gemuk itu.
8463Please respect copyright.PENANAvFqJstBRXw
“Gimana…? Mbak Citra Agustina yang terhormat…. Apakah kamu mau kamu jadi lonteku…?” Goda Pak Darjo semakin mempercepat kocokan jemarinya ke liang kenikmatan Citra.
8463Please respect copyright.PENANA8i2Cjn9dFh
CLOK CLOK CLOK
8463Please respect copyright.PENANArJhQX2cUgR
“Jawab…!” Bentak Pak Darjo lagi. “Mau nggak kamu jadi lonteku…?”
8463Please respect copyright.PENANApNBzT10yVq
Tanpa menunggu jawaban Citra, Pak Darjo segera membekuk tangan Citra kesamping tubuh rampingnya. Lalu dengan satu tangan lainnya, ia menindih dan memasukkan alat kelaminnya kedalam kemaluan istri Marwan itu dalam-dalam. Vagina Citra yang sudah benar-benar basah, segera saja menyambut penis gempal pak Darjo.
8463Please respect copyright.PENANA6JiH7210yz
CLEP…
8463Please respect copyright.PENANAt1fMHKpTX2
Tak mampu bergerak, Citra hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya. Dalam penolakannya, ia berusaha merasakan kenikmatan tusukan kasar dari penis gemuk Pak Darjo. Walau penis itu tak sebesar dan sepanjang penis Pak Utet, tetap saja, mampu membuat birahinya kembali menggelegak.
8463Please respect copyright.PENANA5r3MGnjIfu
Tak lama, kemaluan Pak Darjo berhasil melesak seluruhnya. Sejenak, mereka terdiam sambil saling merasakan kenikmatan persetubuhannya,
8463Please respect copyright.PENANAiaSxKGWS4a
“Gimana mbak….? Kamu mau jadi LONTEKU…?”
Tak menjawab. Citra hanya diam sambil terus menatap tajam kearah Pak Darjo. Citra sama sekali tak mengira, jika lelaki yang dihormatinya itu bakal melakukan tindakan hina seperti ini. Pak Darjo tega memperkosa Citra di rumahnya sendiri, di atas kasur yang biasa ia gunakan untuk bersetubuh dengan suaminya.
8463Please respect copyright.PENANA301r2auLyu
“Nggak usah kamu jawab juga aku sudah tahu mbak…” Ucap Pak Darjo penuh keyakinan. “Liat aja memek kamu yang membanjir seperti ini, aku tahu jika kamu suka diperlakukan seperti ini ya…? Kekekekek….”
8463Please respect copyright.PENANAVTXP4MctRE
Sekali lagi, Citra dibuat malu oleh lelaki gemuk itu. Apa yang dikatakan oleh lelaki gemuk itu benar. Walau wajahnya menunjukkan penolakan terhadap apa yang sedang dilakukan Pak Darjo pada dirinya, tubuhnya tidak sama sekali. Tubuh moleknya justru menikmatinya.
8463Please respect copyright.PENANAr4DppNJBBF
“Aku tahu… Kamu bakal bersedia Mbak… Kekekekek…” Tawa Pak Darjo. Dengan kecepatan tinggi, lelaki gemuk itu mulai menggenjot penisnya keliang vagina Citra. Menusuk dan mencabut batang gemuknya dengan kecepatan tinggi.
8463Please respect copyright.PENANAq0usaK6fgN
“Wuuuoooooo…. Sempit banget memekmu mbak… ” puji Darjo, yang seumur-umur belum pernah merasakan vagina sesempit milik Citra. Walaupun ia telah sering menikah, tak satupun dari ketiga istrinya yang memiliki vagina seperet Citra. “Aku nggak ngira… Lonte Cantik sepertimu punya memek yang menggigit seperti ini….”
8463Please respect copyright.PENANAmMarRJP0ik
“Ehhmmm.. Ssshhshhhhsss….”
8463Please respect copyright.PENANA4oNtHoWhEt
Mendapat tusukan cepat seperti itu, mau tak mau membuat Citra akhirnya mulai mendesah keenakan. Rupanya ia tak kuat juga menahan gempuran birahi penis Pak Darjo. Perlahan, erangan dan desahan kenikmatan meluncur dari bibir tipis Citra.
8463Please respect copyright.PENANAYvHjcPFRrj
“Kekekek…. Kenapa mbak…?” Goda Pak Darjo yang tiba-tiba mencabut penisnya dari vagina Citra.
“Ooohhh….” Erang Citra, ” Paakk…..”
“Kenapa mbak….? Pengen lagi…”
8463Please respect copyright.PENANA5icFxk8q1E
CLOP. Pak Darjo kembali menusukkan penisnya lalu mencabut kembali.
8463Please respect copyright.PENANAC7OCcZLJxo
“Ooohhhmmm…. Ssshhh… Pak…”
8463Please respect copyright.PENANAa07SJHWQdK
“Kekekek… Mukamu lucu sekali mbak….”
8463Please respect copyright.PENANA3TOvUxaxdb
CLOP. Lagi-lagi Pak Darjo menggoda Citra. Dengan santai ia menghujamkan penis gemuknya lalu mencabutnya kembali. “Kekekekekek….”
8463Please respect copyright.PENANAi3ZWUpfAiX
Merasa dipermainkan seperti itu, membuat Citra meronta-ronta nikmat.
8463Please respect copyright.PENANAom7VT1tpP9
“PAK DARJO… ENTOT AKU PAAKK… JANGAN PERMAINKAN NAFSUKU… ” Jerit Citra.
8463Please respect copyright.PENANA0uaJp2VDcC
“Kekekekekek…. Gimana Mbak…? Kamu bersedia jadi LONTEKU..?”
“Ooohh…. Iya pak… ”
“Iya Apa…?”
“IYA PAAAKK.. AKU BERSEEEDDDIIIAAAAA….” Erang Citra lagi.
“Kekekekekek…”
8463Please respect copyright.PENANARlDUixHqIf
Mendengar lawan bercintanya mulai mendesah-desah, Pak Darjo pun semakin cepat menggerakkan pinggulnua. Menghujamkan batang penisnya dalam-dalam ke vagina sempit Citra.
“Enak ya mbak…?”
“Ehhmmmm….”
“Kekekekek…. Dasar lonte…”
8463Please respect copyright.PENANAUzGd49mwbO
Suhu Sabtu siang yang sudah panas, semakin dibuat panas oleh kelakuan bejat mereka. Dan tak lama kemudian, desahan lantang pun mulai terdengar nyaring di komplek yang sedang sepi begini.
8463Please respect copyright.PENANAXYXPYGQbrg
Mendengar panggilan kasar Pak Darjo kali ini, entah kenapa tak membuat Citra sakit hati. Malah, ia semakin bernafsu untuk dapat mengalahkan stamina lelaki gemuk yang sedang mencucuki vaginanya.
8463Please respect copyright.PENANAtH44NAzO4s
Namun apa daya, persetubuhan dengan Pak Utet sebelumnya, cukup membawa dampak besar bagi Citra. Terbukti, gelombang orgasmenya langsung menerpa. Dari pangkal pahanya, rasa panas mulai menjalar naik ke rahimnya, membawa sengatan-sengatan orgasme semakin mendekat.
8463Please respect copyright.PENANA5Ku1JHDgdZ
Begitupun oleh Pak Darjo, gelijang tubuh Citra yang hendak orgasme sangat terasa olehnya. Istri Marwan itu lalu berulang kali mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi disertai gerakan kepanya yang tak terkontrol. Dan benar, beberapa detik kemudian, tubuh Citra bergetar hebat, disertai cengkraman kukunya pada punggung gemuk Pak Darjo.
“Pak… Aku keluar…. AKU KELUUUUAAAARRRR PAAAAKKKK..”
8463Please respect copyright.PENANAwXxZ7sUDLB
CREET CREET CREECETT.
Semprotan lendir birahi keluar dari vagina sempit Citra, diiringi oleh kedutan hebat dinding-dinding rahimnya.
8463Please respect copyright.PENANAUyza0RZFFo
Merasakan pijatan vagina yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, Pak Darjo pun tiba-tiba merasa ingin orgasme. Dengan kecepatan maksimal ia kemudian memacu gerakan pinggulnya naik turun, sembari menindih dan memainkan payudara Citra yang nampak tak berdaya sama sekali setelah ia mendapatkan orgasmenya.
“Aku juga keluar Mbak… AAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRGGGGGGGGGGHHHHHHHHH….”
8463Please respect copyright.PENANA6FZvS2VQXI
CROT CROT CROCOOOT….
8463Please respect copyright.PENANAyCUhRXm119
Tak terbayangkan nikmat yang dirasakan Pak Darjo ketika menyemburkan benih-benih kejantanannya kedalam rahim Citra. Nikmat di ujung penisnya berasa langsung menyebar ke seluruh penjuru syaraf tubuhnya. Menghantarkan getaran-getaran enak yang tak mampu terlukiskan dengan kata-kata.
8463Please respect copyright.PENANA38aFMair0S
“Ini adalah orgasme terhebatku. Orgasme yang tak pernah aku dapatkan dari ketiga istriku…” Batin Pak darjo sembari menghempas-hempaskan pinggul gemuknya, memerah semua spermanya untuk masuk kedalam rahim Citra. Sejenak, Pak Darjo terdiam. Sambil terus menatap wajah ayu Citra yang damai karena baru mendapatkan orgasmenya, Pak Darjo pun tersenyum penuh arti.
8463Please respect copyright.PENANAOfLPss2N0F
Keduanya nampak begitu capai. Terkulai lemas. Hingga akhirnya Pak Darjo menghempaskan tubuh gemuknya disamping tubuh raming Citra. Tak lama kemudian, mereka berdua tertidur di bawah panasnya udara siang yang begitu menyengat. Tertidur dengan tanpa mengenakan selembar pakaianpun. Tertidur dengan pintu depan yang masih terbuka lebar.
8463Please respect copyright.PENANAbzVeRqI2kh