Aku sudah membuka praktek selama 3 tahun dan kesemuanya berjalan lancer saja seperti layaknya pada dokter umumnya, dari umur dan status sosial pada umumnya yang datang ke tempat praktekku tidak ada yang berat penyakitnya rata rata penyakit radang, flu, sakit perut atau gangguan pencernaan.
1997Please respect copyright.PENANAWahYISGzah
Akupun tak ada masalah hubungan dengan para pasien. Umumnya mereka puas atas hasil diagnosisku, bahkan sebagian besar pasien merupakan pasien “langganan”, artinya mereka sudah berulang kali konsultasi kepadaku tentang kesehatannya. Dan, ketika aku iseng memeriksa file-file pasien, aku baru menyadari bahwa 70 % pasienku adalah ibu-ibu muda yang berumur antar 20 – 30 tahun. Entah kenapa aku kurang tahu.
1997Please respect copyright.PENANA9YmOAvkwAw
“Mungkin dokter ganteng dan baik hati” kata Nia, suster yang selama ini membantuku.
1997Please respect copyright.PENANAdsscjeuWbn
“Ah kamu . bisa aja”
1997Please respect copyright.PENANAwBCtT849nr
“Bener Dok” timpal Tuti, yang bertugas mengurus administrasi praktekku.
1997Please respect copyright.PENANAQNmfc8hzgW
Oh ya, sehari-hari aku dibantu oleh kedua wanita itu. Mereka semua sudah menikah. Aku juga sudah menikah dan punya satu anak lelaki umur 2 tahun. Umurku sekarang menjelang 30 tahun.
Aku juga berpegang teguh pada sumpah dan etika dokter dalam menangani para pasien.
1997Please respect copyright.PENANA71S338oFLG
Penuh perhatian mendengarkan keluhan mereka, juga Aku tak “pelit waktu”. Mungkin faktor inilah yang membuat para ibu muda itu datang ke tempatku. Diantara mereka bahkan tidak mengeluhkan tentang penyakitnya saja, tapi juga perihal kehidupan rumah tangganya, hubungannya dengan suaminya. Aku menanggapinya secara profesional, tak ingin melibatkan secara pribadi, karena aku mencintai isteriku.
1997Please respect copyright.PENANAfj4i9xVOU5
Semuanya berjalan seperti biasa, wajar, sampai suatu hari datang Ny. Varia ke meja prakteku ..
Kuakui wanita muda ini memang cantik dan seksi. Berkulit kuning bersih, seperti pada umumnya wanita keturunan Tiong-hwa, parasnya mirip bintang film Hongkong yang aku lupa namanya, langsing, lumayan tinggi, dan …. inilah yang mencolok : dadanya begitu menonjol ke depan, membulat tegak, apalagi sore ini dia mengenakan blouse bahan kaos yang ketat bergaris horsontal kecil2 warna krem, yang makin mempertegas keindahan bentuk sepasang payudaranya.
1997Please respect copyright.PENANA3je0E6Fcsx
Dipadu dengan rok mini warna coklat tua, yang membuat sepasang kakinya mulusnya makin
“bersinar”.
1997Please respect copyright.PENANAgq8AshNpPN
Dari kartu pasien tertera Varia namanya, 28 tahun umurnya.
1997Please respect copyright.PENANAwBRezkujKb
“Kenapa Bu .” sapaku.
1997Please respect copyright.PENANATn8IdUaKmV
“Ini Dok . sesak bernafas, hidung mampet, trus perut saya mules”
1997Please respect copyright.PENANAydZW2heMga
“Kalau menelan sesuatu sakit engga Bu ”
1997Please respect copyright.PENANAg3aLF0KH6o
“Benar dok”
1997Please respect copyright.PENANARPUtXTD8cc
“Badanya panas ?”
1997Please respect copyright.PENANANlqcmP2Zal
Telapak tangannya ditempelkan ke dagunya.
1997Please respect copyright.PENANAbigQXZC93X
“Agak anget kayanya”
1997Please respect copyright.PENANAbuZ4c1RYYm
Kayanya radang tenggorokan.
1997Please respect copyright.PENANAqykAY9xgSN
“Trus mulesnya . kebelakang terus engga”
1997Please respect copyright.PENANAo8EuI6lYTx
“Iya Dok”
1997Please respect copyright.PENANAgrlXNdSgkJ
“Udah berapa kali dari pagi”
1997Please respect copyright.PENANAGfi4ADFSvF
“Hmmm . dua kali”
1997Please respect copyright.PENANAezkvWo5Pm5
“Ibu ingat makan apa saja kemarin ?”
1997Please respect copyright.PENANAqMngromC11
“Mmm rasanya engga ada yang istimewa . makan biasa aja di rumah”
1997Please respect copyright.PENANAFjm8DVFuSW
“Buah2 an ?”
1997Please respect copyright.PENANA9rgwShPObl
“Oh ya . kemarin saya makan mangga, 2 buah”
1997Please respect copyright.PENANA8vVeI3fL74
“Coba ibu baring disitu, saya perika dulu”
1997Please respect copyright.PENANAM53rFt8Goq
Sekilas paha putih mulusnya tersingkap ketika ibu muda ini menaikkan kakinya ke dipan yang memang agak tinggi itu.
1997Please respect copyright.PENANAkCrMi5ijjw
Seperti biasa, Aku akan memeriksa pernafasannya dulu. Aku sempat bingung. Bukan karena dadanya yang tetap menonjol walaupun dia berbaring, tapi seharusnya dia memakai baju yang ada kancing ditengahnya, biar aku gampang memeriksa. Kaos yang dipakainya tak berkancing.
1997Please respect copyright.PENANAEWCQ3KjZxN
Stetoskopku udah kupasang ke kuping Ny. Varia rupanya tahu kebingunganku. Dia tak kalah bingungnya.
1997Please respect copyright.PENANASi5JwXMmjT
“Hmmm gimana Bu”
1997Please respect copyright.PENANAPR2jiWwnMD
“Eh .. Hmmm .. Gini aja ya Dok” katanya sambil agak ragu melepas ujung kaos yang tertutup roknya, dan menyingkap kaosnya tinggi-tinggi sampai diatas puncak bukit kembarnya. Kontan saja perutnya yang mulus dan cup Bhnya tampak.
1997Please respect copyright.PENANA47qAHWXM3Q
Oohh . bukan main indahnya tubuh ibu muda ini. Perutnya yang putih mulus rata, dihiasi pusar di tengahnya dan BH cream itu nampak ketat menempel pada buah dadanya yang ampuun .. Putihnya . dan menjulang.
1997Please respect copyright.PENANAeh1dBXKFU8
Sejenal aku menenangkan diri. Aku sudah biasa sebenarnya melihat dada wanita. Tapi kali ini, cara Ibu itu membuka kaos tidak biasa. Bukan dari atas, tapi dari bawah. Aku tetap bersikap profesional dan memang tak ada sedikitpun niatan untuk berbuat lebih.
1997Please respect copyright.PENANALtcX51RD08
Kalau wanita dalam posisi berbaring, jelas dadanya akan tampak lebih rata. Tapi dada nyonya muda ini lain, belahannya tetap terbentuk, bagai lembah sungai di antara 2 bukit.
1997Please respect copyright.PENANA72n3lMfzk9
“Maaf Bu ya ..” kataku sambil menyingkap lagi kaosnya lebih keatas. Tak ada maksud apa-apa. Agar aku lebih leluasa memeriksa daerah dadanya.
1997Please respect copyright.PENANAavYbojzhTQ
“Engga apa-apa Dok” kata ibu itu sambil membantuku menahan kaosnya di bawah leher.
Karena kondisi daerah dadanya yang menggelembung itu dengan sendirinya stetoskop itu “harus” menempel-nempel juga ke lereng-lereng bukitnya.
1997Please respect copyright.PENANAbZmWkBiMtq
“Ambil nafas Bu.”
1997Please respect copyright.PENANACCkLewO6zk
Walaupun tanganku tak menyentuh langsung, melalui stetoskop aku dapat merasakan betapa kenyal dan padatnya payudara indah ini.
1997Please respect copyright.PENANA2FowSnGkOY
Jelas, banyak lendir di saluran pernafasannya. Ibu ini menderita radang tenggorokan.
1997Please respect copyright.PENANAGfiPpLmxQV
“Maaf Bu ya ..” kataku sambil mulai memencet-mencet dan mengetok perutnya. Prosedur standar mendiagnosis keluhan perut mulas.
1997Please respect copyright.PENANA2VtBbVRQlK
Jelas, selain mulus dan halus, perut itu kenyal dan padat juga. Kalau yang ini tanganku merasakannya langsung.
1997Please respect copyright.PENANA4MujYEfNPu
Jelas juga, gejalanya khas disentri. Penyakit yang memang sedang musim bersamaan tibanya musim buah.
1997Please respect copyright.PENANAQsMyrPtNXk
“Cukup Bu .”
1997Please respect copyright.PENANADK0UtdX5PS
Varia bangkit dan menurunkan kakinya.
1997Please respect copyright.PENANA8COyHtPNsv
“Sakit apa saya Dok” tanyanya. Pertanyaan yang biasa. Yang tidak biasa adalah Varia masih membiarkan kaosnya tersingkap. Belahan dadanya makin tegas dengan posisnya yang duduk. Ada hal lain yang juga tak biasa.
1997Please respect copyright.PENANAC2iCtjZYi1
Rok mini coklatnya makin tersingkap menampakkan sepasang paha mulus putihnya, karena kakinya menjulur ke bawah menggapai-gapai sepatunya. Sungguh pemandangan yang amat indah .
1997Please respect copyright.PENANAkFb7U3iCgN
“Radang tenggorokan dan disentri”
1997Please respect copyright.PENANA43kIyFGsqd
“Disentri ?” katanya sambil perlahan mulai menurunkan kaosnya.
1997Please respect copyright.PENANA37XOU2W9Jm
“Benar, bu. Engga apa-apa kok. Nanti saya kasih obat” walaupun dada dan perutnya sudah tertutup, bentuk badan yang tertutup kaos ketat itu tetap sedap dipandang.
1997Please respect copyright.PENANAGGKJMD8bMT
“Karena apa Dok disentri itu ?” Sepasang pahanya masih terbuka. Ah ! Kenapa aku jadi nakal begini ? Sungguh mati, baru kali ini aku “menghayati” bentuk tubuh pasienku. Apa karena pasien ini memang luar biasa indahnya ? Atau karena cara membuka pakaian yang berbeda ?
1997Please respect copyright.PENANAS128B7Dw9b
“Bisa dari bakteri yang ada di mangga yang Ibu makan kemarin” Varia sudah turun dari pembaringan. Tinggal lutut dan kaki mulusnya yang masih “tersisa”
1997Please respect copyright.PENANAaWEtbuLuwH
Oo .. ada lagi yang bisa dinikmati, goyangan pinggulnya sewaktu dia berjalan kembali ke tempat duduk. Aku baru menyadari bahwa nyonya muda ini juga pemilik sepasang bulatan pantat yang indah. Hah ! Aku makin kurang ajar. Ah engga.. Aku tak berbuat apapun. Cuma tak melewatkan pemandangan indah. Masih wajar.
1997Please respect copyright.PENANAMOPBM5iHzF
Aku memberikan resep.
1997Please respect copyright.PENANA98lTYUfKip
“Sebetulnya ada lagi Dok”
1997Please respect copyright.PENANAgpTAl8HyLm
“Apa Bu, kok engga sekalian tadi” Aku sudah siap berkemas. Ini pasien terakhir.
1997Please respect copyright.PENANAX2lTPVV1eE
“Maaf Dok .. Saya khawatir .. Emmm ..” Diam.
1997Please respect copyright.PENANARzcyp9ZCPj
“Khawatir apa Bu ”
1997Please respect copyright.PENANAuNpsZbt3GK
“Tante saya kan pernah kena kangker payudara, saya khawatir .”
1997Please respect copyright.PENANA3pNN4FSFrB
“Setahu saya . itu bukan penyakit keturunan” kataku memotong, udah siap2 mau pulang.
1997Please respect copyright.PENANAwexjXRLJK4
“Benar Dok”
1997Please respect copyright.PENANAu27TEdIPYA
“Ibu merasakan keluhan apa ?”
1997Please respect copyright.PENANAhbTr6ePDgJ
“Kalau saya ambil nafas panjang, terasa ada yang sakit di dada kanan”
1997Please respect copyright.PENANAVDuAUKAczS
“Oh . itu gangguan pernafasan karena radang itu. Ibu rasakan ada suatu benjolan engga di payudara” Tanpa disadarinya Ibu ini memegang buah dada kanannya yang benar2 montok itu.
1997Please respect copyright.PENANAw2WDNm29MG
“Saya engga tahu Dok”
1997Please respect copyright.PENANAIS6pD7KTAs
“Bisa Ibu periksa sendiri. Sarari. Periksa payudara sendiri” kataku.
1997Please respect copyright.PENANANSUKg6FpGz
“Tapi saya kan engga yakin, benjolan yang kaya apa ..”
1997Please respect copyright.PENANAxvIorBW19W
Apakah ini berarti aku harus memeriksa payudaranya ? Ah engga, bisa-bisa aku dituduh pelecehan seksual. Aku serba salah.
1997Please respect copyright.PENANAGIuMJ99swl
“Begini aja Bu, Ibu saya tunjukin cara memeriksanya, nanti bisa ibu periksa sendiri di rumah, dan laporkan hasilnya pada saya”
1997Please respect copyright.PENANAmVtIsV3XC4
Aku memeragakan cara memeriksa kemungkinan ada benjolan di payudara, dengan mengambil boneka manequin sebagai model.
1997Please respect copyright.PENANAIaNaqul8mQ
“Baik dok, saya akan periksa sendiri”
1997Please respect copyright.PENANAGV25U5aeXW
“Nanti kalau obatnya habis dan masih ada keluhan, ibu bisa balik lagi”
1997Please respect copyright.PENANAhohGuo27pv
“Terima kasih Dok”
1997Please respect copyright.PENANAQ2Rkt0td6T
“Sama-sama Bu, selamat sore”
1997Please respect copyright.PENANAd4sCpF9Gzm
Wanita muda cantik dan seksi itu berlalu.
1997Please respect copyright.PENANA4WZSluMWKQ
Lima hari kemudian, Ny Varia nongol lagi di tempat praktekku, juga sebagai pasien terakhir. Kali ini ia mengenakan blouse berkancing yang juga ketat, yang juga menonjolkan buah kembarnya yang memang sempurna bentuknya, bukan kaos ketat seperti kunjungan lalu. Masih dengan rok mininya.
1997Please respect copyright.PENANA3VcS7EWPco
“Gimana Bu . udah baikan”
1997Please respect copyright.PENANA3XH23Oamsm
“Udah Dok. Kalo nelen udah engga sakit lagi”
1997Please respect copyright.PENANAU2986XMUOM
“Perutnya ?”
1997Please respect copyright.PENANAdxeeFglwFd
“Udah enak”
1997Please respect copyright.PENANAWyel9NodQ9
“Syukurlah … Trus, apa lagi yang sakit ?”
1997Please respect copyright.PENANAXUlyokNVCG
“Itu Dok .. Hhmmm .. Kekhawatiran saya itu Dok”
1997Please respect copyright.PENANAWObaGOynFX
“Udah diperiksa belum ..?”
1997Please respect copyright.PENANAYYuH0s1l83
“Udah sih . cuman …” Dia tak meneruskan kalimatnya.
1997Please respect copyright.PENANAl2mB5eihNg
“Cuman apa .”
1997Please respect copyright.PENANADhU4CJOlKz
“Saya engga yakin apa itu benjolan atau bukan ..”
1997Please respect copyright.PENANApbJBHtDI0i
“Memang terasa ada, gitu ”
1997Please respect copyright.PENANAJxzXBq5BMN
“Kayanya ada kecil . tapi ya itu . saya engga yakin”
1997Please respect copyright.PENANAQkJt9ZSn6r
Mendadak aku berdebar-debar. Apa benar dia minta aku yang memeriksa . ? Ah, jangan ge-er kamu.
1997Please respect copyright.PENANA2EefGRPpuN
“Maaf Dok .. Apa bisa …. Saya ingin yakin” katanya lagi setelah beberapa saat aku berdiam diri.
1997Please respect copyright.PENANAe5eGy3No4o
“Maksud Ibu, ingin saya yang periksa” kataku tiba2, seperti di luar kontrol.
1997Please respect copyright.PENANAqxfbWBMnY0
“Eh .. Iya Dok” katanya sambil senyum tipis malu2. Wajahnya merona. Senyuman manis itu makin mengingatkan kepada bintang film Hongkong yang aku masih juga tak ingat namanya.
1997Please respect copyright.PENANAiBmITtH4c1
“Baiklah, kalau Ibu yang minta” Aku makin deg-degan. Ini namanya rejeki nomplok. Sebentar lagi aku akan merabai buah dada nyonya muda ini yang bulat, padat, putih dan mulus !
1997Please respect copyright.PENANAUArbsTk6jE
Oh ya . Lin Chin Shia nama bintang film itu, kalau engga salah eja.
1997Please respect copyright.PENANAP9kq9tgVlh
Tanpa disuruh Varia langsung menuju tempat periksa, duduk, mengangkat kakinya, dan langsung berbaring. Berdegup jantungku, sewaktu dia mengangkat kakinya ke pembaringan, sekilas CD-nya terlihat, hitam juga warnanya. Ah . paha itu lagi . makin membuatku nervous. Ah lagi, penisku bangun ! baru kali ini aku terangsang oleh pasien.
1997Please respect copyright.PENANARjiKhUcWHt
“Silakan dibuka kancingnya Bu”
1997Please respect copyright.PENANAF0qabstIh0
Varia membuka kancing bajunya, seluruh kancing ! Kembali aku menikmati pemandangan seperti yang lalu, perut dan dadanya yang tertutup BH. Kali ini warnanya hitam, sungguh kontras dengan warna kulitnya yang bak pualam.
1997Please respect copyright.PENANAOIPKyIua2Z
“Dada kanan Bu ya .”
1997Please respect copyright.PENANAgDXMOv1qIv
“Benar Dok”
1997Please respect copyright.PENANAehgcJ6fFKI
Sambil sekuatnya menahan diri, aku menurunkan tali BH-nya. Tak urung jari2ku gemetaran juga. Gimana tidak. Membuka BH wanita cantik, seperti memulai proses fore-play saja ..
1997Please respect copyright.PENANAHx8GvI5rZp
“Maaf ya Bu .” kataku sambil mulai mengurut. Tanpa membuka cup-nya, aku hanya menyelipkan kedua telapak tanganku. Wow ! bukan main padatnya buah dada wanita ini.
1997Please respect copyright.PENANAngoj8XLhCr
Mengurut pinggir-pinggir bulatan buah itu dengan gerakan berputar.
1997Please respect copyright.PENANA941Ds3noTL
“Yang mana Bu benjolan itu ?”
1997Please respect copyright.PENANAnn5LnPiW5b
“Eehh . di dekat putting Dok . sebelah kanannya .”
1997Please respect copyright.PENANAJD96nUQq6W
Aku menggeser cup Bhnya lebih kebawah. Kini lebih banyak bagian buah dada itu yang tampak. Makin membuatku gemetaran. Entah dia merasakan getaran jari-jariku atau engga.
1997Please respect copyright.PENANA3zq2rx0QUq
“Dibuka aja ya Dok” katanya tiba2 sambil tangannya langsung ke punggung membuka kaitan Bhnya tanpa menunggu persetujuanku. Oohhh . jangan dong . Aku jadi tersiksa lho Bu, kataku dalam hati. Tapi engga apa-apa lah ..
1997Please respect copyright.PENANAzj19VHPGDI
Cup-nya mengendor. Daging bulat itu seolah terbebas. Dan .. Varia memelorotkan sendiri cup-nya …
Kini bulatan itu nampak dengan utuh. Oh indahnya … benar2 bundar bulat, putih mulus halus, dan yang membuatku tersengal, putting kecilnya berwarna pink, merah jambu !
1997Please respect copyright.PENANAyLzCeTAlYK
Kuteruskan urutan dan pencetanku pada daging bulat yang menggiurkan ini. Jelas saja, sengaja atau tidak, beberapa kali jariku menyentuh putting merah jambunya itu ..
1997Please respect copyright.PENANAzrRGsqlPBA
Dan .. Putting itu membesar. Walaupun kecil tapi menunjuk ke atas ! Wajar saja. Wanita kalau disentuh buah dadanya akan menegang putingnya. Wajar juga kalau nafas Varia sedikit memburu. Yang tak wajar adalah, Varia memejamkan mata seolah sedang dirangsang !
1997Please respect copyright.PENANAqmyyvlqGX9
Memang ada sedikit benjolan di situ, tapi ini sih bukan tanda2 kangker.
1997Please respect copyright.PENANAdxvt2YsNVQ
“Yang mana Bu ya .” Kini aku yang kurang ajar. Pura-pura belum menemukan agar bisa terus meremasi buah dada indah ini. Penisku benar2 tegang sekarang.
1997Please respect copyright.PENANAjtyQ8hpVzO
“Itu Dok . coba ke kiri lagi .. Ya .itu .” katanya sambil tersengal-sengal. Jelas sekali, disengaja atau tidak, Varia telah terrangsang .
1997Please respect copyright.PENANA12yMDd6az2
“Oh . ini ..bukan Bu . engga apa-apa”
1997Please respect copyright.PENANAK4K3HTjlbh
“Syukurlah”
1997Please respect copyright.PENANAueNkFU84Ws
“Engga apa-apa kok” kataku masih terus meremasi, mustinya sudah berhenti. Bahkan dengan nakalnya telapak tangnku mengusapi putingnya, keras ! Tapi Varia membiarkan kenakalanku. Bahkan dia merintih, amat pelan, sambil merem ! Untung aku cepat sadar. Kulepaskan buah dadanya dari tanganku. Matanya mendadak terbuka, sekilas ada sinar kekecewaan.
1997Please respect copyright.PENANAm1zcKOhsNJ
‘Cukup Bu” kataku sambil mengembalikan cup ke tempatnya. Tapi …
1997Please respect copyright.PENANAvkA6AHfrXM
“Sekalian Dok, diperiksa yang kiri .” Katanya sambil menggeser BH nya ke bawah. hah ? Kini sepasang buah sintal itu terbuka seluruhnya. Pemandangan yang merangsang .. Putting kirinyapun sudah tegang .
1997Please respect copyright.PENANAj6QxUd1vb3
Sejenak aku bimbang, kuteruskan, atau tidak. Kalau kuteruskan, ada kemungkinan aku tak bisa menahan diri lagi, keterusan dan ,,,, melanggar sumpah dokter yang selama ini kujunjung tinggi. Kalau tidak kuteruskan, berarti aku menolak keinginan pasien, dan terus terang rugi juga dong . aku kan pria tulen yang normal. Dalam kebimbangan ini tentu saja aku memelototi terus sepasang buah indah ciptaan Tuhan ini.
1997Please respect copyright.PENANAkZd9oQDatW
“Kenapa Dok ?” Pertanyaan yang mengagetkan.
1997Please respect copyright.PENANANbfqS44QQg
“Ah .. engga apa-apa … cuman kagum” Ah ! Kata-kataku meluncur begitu saja tak terkontrol. Mulai nakal kamu ya, kataku dalam hati.
1997Please respect copyright.PENANAQ6G6U6Wsom
“Kagum apa Dok” Ini jelas pertanyaan yang rada nakal juga. Sudah jelas kok ditanyakan.
1997Please respect copyright.PENANAWiQtGB15pU
“Indah .” Lagi-lagi aku lepas kontrol
1997Please respect copyright.PENANAthv6cI6MP6
“Ah . dokter bisa aja .. Indah apanya Dok” Lagi-lagi pertanyaan yang tak perlu.
1997Please respect copyright.PENANAxSClpwnhGR
“Apalagi .”
1997Please respect copyright.PENANAetgAXVi49W
“Engga kok . biasa-biasa aja” Ah mata sipit itu .. Mata yang mengundang !
1997Please respect copyright.PENANASnHl0yRn4E
“Maaf Bu ya .” kataku kemudian mengalihkan pembicaraan dan menghindari sorotan matanya.
Kuremasi dada kirinya dengan kedua belah tangan, sesuai prosedur.
1997Please respect copyright.PENANAhkYijoE54o
Erangannya tambah keras dan sering, matanya merem-melek. Wah . ini sih engga beres nih. Dan makin engga beres, Varia menuntun tangan kiriku untuk pindah ke dada kanannya, dan tangannya ikut meremas mengikuti gerakan tanganku .. Jelas ini bukan gerakan Sarari, tapi gerakan merangsang seksual . herannya aku nurut saja, bahkan menikmati.
1997Please respect copyright.PENANAOG5EAKyGL5
Ketika rintihan Varia makin tak terkendali, aku khawatir kalau kedua suster itu curiga. Kalaupun suster itu masuk ruangan, masih aman, karena dipan-periksa ini ditutup dengan korden. Dan . benar juga, kudengar ada orang memasuki ruang praktek. Aku langsung memberi isyarat untuk diam. Varia kontan membisu. Lalu aku bersandiwara.
1997Please respect copyright.PENANACVVho1Klxr
“Ambil nafas Bu ” seolah sedang memeriksa. Terdengar orang itu keluar lagi.
1997Please respect copyright.PENANAMdeIzqpg4I
Tak bisa diteruskan nih, reputasiku yang baik selama ini bisa hancur.
1997Please respect copyright.PENANARnef4rP1sL
“Udah Bu ya . tak ada tanda-tanda kangker kok”
1997Please respect copyright.PENANA99GCZVAFpz
“Dok ..” Katanya serak sambil menarik tanganku, mata terpejam dan mulut setengah terbuka. Kedua bulatan itu bergerak naik-turun mengikuti alunan nafasnya. Aku mengerti permintaanya. Aku sudah terangsang. Tapi masa aku melayani permintaan aneh pasienku? Di ruang periksa?
1997Please respect copyright.PENANAQ3CiiKFvML
Gila !
1997Please respect copyright.PENANA5WrUaUYyTv
Entah bagaimana prosesnya, tahu-tahu bibir kami sudah beradu. Kami berciuman hebat. Bibirnya manis rasanya .
1997Please respect copyright.PENANAiSpmNbCx4n
Aku sadar kembali. Melepas.
1997Please respect copyright.PENANAWTecIp1we4
“Dok .. Please . ayolah .” Tangannya meremas celana tepat di penisku
1997Please respect copyright.PENANAlqRBsxslL6
“Ih kerasnya ..”
1997Please respect copyright.PENANAKWiOkk7LbN
“Engga bisa dong Bu ..’
1997Please respect copyright.PENANAvTXhsTSDkN
“Dokter udah siap gitu .”
1997Please respect copyright.PENANAwuVLiuLjEH
“Iya .. memang .. Tapi masa .”
1997Please respect copyright.PENANAPuSU5cQNvu
“Please dokter .. Cumbulah saya .”
1997Please respect copyright.PENANAZ5yrZRc0vV
Aku bukannya tak mau, kalau udah tinggi begini, siapa sih yang menolak bersetubuh dengan wanita molek begini ?
1997Please respect copyright.PENANAOaGicP0mCR
“Nanti aja . tunggu mereka pulang” Akhirnya aku larut juga .
1997Please respect copyright.PENANANPbTWVV5cd
“Saya udah engga tahan .”
1997Please respect copyright.PENANAJZGT1kiqQo
“Sebentar lagi kok. Ayo, rapiin bajunya dulu. Ibu pura-pura pulang, nanti setelah mereka pergi, Ibu bisa ke sini lagi” Akhirnya aku yang engga tahan dan memberi jalan.
1997Please respect copyright.PENANAxfXQTkBF9n
“Okey ..okey . Bener ya Dok”
1997Please respect copyright.PENANAXO2WvK1BjG
“Bener Bu”
1997Please respect copyright.PENANAIMp2sIgstP
“Kok Ibu sih manggilnya, Varia aja dong”
1997Please respect copyright.PENANATxRnXlj1UO
“Ya Varia” kataku sambil mengecup pipinya.
1997Please respect copyright.PENANAoNtxdGj0AB
“Ehhhhfff”
1997Please respect copyright.PENANAO8d5r1v5Cz
Begitu Varia keluar ruangan, Nia masuk.
1997Please respect copyright.PENANAnsE8VViFX9
“habis Dok”
1997Please respect copyright.PENANAaVzQ1q361i
Dia langsung berberes. Rapi kembali.
1997Please respect copyright.PENANA4Qb0uvBd1x
“Dokter belum mau pulang ?”
1997Please respect copyright.PENANA8Jh2ayxuis
“Belum. Silakan duluan”
1997Please respect copyright.PENANAcj8kKyvwSH
“Baiklah, kita duluan ya”
1997Please respect copyright.PENANAv0SdRnMAbX
Aku amati mereka berdua keluar, sampai hilang di kegelapan. Aku mencari-cari wanita molek itu. Sebuah baby-bens meluncur masuk, lalu parkir. Si tubuh indah itu nongol. Aku memberi kode dengan mengedipkan mata, lalu masuk ke ruang periksa, menunggu.
1997Please respect copyright.PENANAT2ZZHvu78l
Varia masuk.
1997Please respect copyright.PENANAu7G40QyhIW
“Kunci pintunya” perintahku.
1997Please respect copyright.PENANAH4H8aXQqt3
Sampai di ruang periksa Varia langsung memelukku, erat sekali.
1997Please respect copyright.PENANA9PQoacRjMh
“Dok …”
1997Please respect copyright.PENANA3B03d1hUKH
“Ya .Varia .”
1997Please respect copyright.PENANAlPkk9Xh5rW
Tak perlu kata-kata lagi, bibir kami langsung berpagutan. Lidah yang lincah dan ahli menelusuri rongga-ronga mulutku. Ah wanita ini .. Benar-benar ..ehm ..
1997Please respect copyright.PENANAj9woR7rZLk
Sambil masih berpelukan, Varia menggeser tubuhnya menuju ke pembaringan pasien, menyandarkan pinggangnya pada tepian dipan, mata sipitnya tajam menatapku, menantang. Gile bener ..
1997Please respect copyright.PENANAgwisAkWVSo
Aku tak tahan lagi, persetan dengan sumpah, kode etik dll. Dihadapanku berdiri wanita muda cantik dan sexy, dengan gaya menantang.
1997Please respect copyright.PENANAfCHqgXrdyG
Kubuka kancing bajunya satu-persatu sampai seluruhnya terlepas. Tampaklah kedua gumpalan daging kenyal putih yang seakan sesak tertutup BH hitam yang tadi aku urut dan remas-remas. Kali ini gumpalan itu tampak lebih menonjol, karena posisinya tegak, tak berbaring seperti waktu aku meremasnya tadi. Benar2 mendebarkan ..
1997Please respect copyright.PENANA7q7F67vfFA
Varia membuka blousenya sendiri hingga jatuh ke lantai. Lalu tangannya ke belakang melepas kaitan Bhnya di punggung. Di saat tangannya ke belakang ini, buah dadanya tampak makin menonjol. Aku tak tahan lagi …
1997Please respect copyright.PENANAo7S1lVLVsv
Kurenggut BH hitam itu dan kubuang ke lantai, dan sepasang buah dada Varia yang bulat, menonjol, kenyal, putih, bersih tampak seluruhnya di hadapanku. Sepasang putingnya telah mengeras. Tak ada yang bisa kuperbuat selain menyerbu sepasang buah indah itu dengan mulutku.
1997Please respect copyright.PENANAETjemkMcei
“Ooohhh .. Maaassss ..” Varia merintih keenakan, sekarang ia memanggilku Mas !
1997Please respect copyright.PENANAyrn3a6M2jT
Aku engga tahu daging apa namanya, buah dada bulat begini kok kenyal banget, agak susah aku menggigitnya. Putingnya juga istimewa. Selain merah jambu warnanya, juga kecil, “menunjuk”, dan keras. Tampaknya, belum seorang bayipun menyentuhnya. Sjeni memang ibu muda yang belum punya anak.
1997Please respect copyright.PENANAf3ZNq5PmNB
“Maaaasss .. Sedaaaap ..” Rintihnya ketika aku menjilati dan mengulumi putting dadanya.
Varia mengubah posisi bersandarnya bergeser makin ke tengah dipan dan aku mengikuti gerakannya agar mulutku tak kehilangan putting yang menggairahkan ini.
1997Please respect copyright.PENANA3mkEulc784
Lalu, perlahan dia merebahkan tubuhnya sambil memelukku. Akupun ikut rebah dan menindih tubuhnya. Kulanjutkan meng-eksplorasi buah dada indah ini dengan mulutku, bergantian kanan dan kiri.
1997Please respect copyright.PENANAs7PRW67krm
Tangannya yang tadi meremasi punggungku, tiba2 sekarang bergerak menolak punggungku.
“Lepas dulu dong bajunya . Mas .” kata Varia
1997Please respect copyright.PENANAfu1WNLw8ET
Aku turun dari pembaringan, langsung mencopoti pakaianku, seluruhnya. Tapi sewaktu aku mau melepas CD-ku, Varia mencegahnya. Sambil masih duduk, tangannya mengelus-elus kepala penisku yang nongol keluar dari Cdku, membuatku makin tegang aja .. Lalu, dengan perlahan dia menurunkan CD-ku hingga lepas. Aku telah telanjang bulat dengan senjata tegak siap, di depan pasienku, nyonya muda yang cantik, sexy dan telanjang dada.
1997Please respect copyright.PENANAej3CbhpGUq
“Wow .. Bukan main ..” Katanya sambil menatap penisku.
1997Please respect copyright.PENANAWYxPKd9915
Wah . tak adil nih, aku sudah bugil sedangkan dia masih dengan rok mininya. Kembali aku naik ke pembaringan, merebahkan tubuhnya, dan mulai melepas kaitan dan rits rok pendeknya. Perlahan pula aku menurunkan rok pendeknya. Dan …. Gila !
1997Please respect copyright.PENANAOL2tRp37DD
Waktu menarik roknya ke bawah, aku mengharapkan akan menjumpai CD hitam yang tadi sebelum memeriksa dadanya, sempat kulihat sekejap.
1997Please respect copyright.PENANAVCRfJULBbA
Yang “tersaji” sekarang dihadapanku bukan CD hitam itu, meskipun sama-sama warna hitam, melainkan bulu-bulu halus tipis yang tumbuh di permukaan kewanitaan Varia, tak merata. Bulu-bulu itu tumbuh tak begitu banyak, tapi alurnya jelas dari bagian tengah kewanitaannya ke arah pinggir. Aku makin “pusing” …
1997Please respect copyright.PENANAdM88l5Sb73
Kemana CD-nya ? Oh .. Dia udah siap menyambutku rupanya. Dan Varia kulihat senyum tipis.
1997Please respect copyright.PENANAMrpnzYKJpZ
“Ada di mobil” katanya menjawab kebingunganku mencari CD hitam itu.
1997Please respect copyright.PENANAn0NAoWFriU
“Kapan melepasnya ?”
1997Please respect copyright.PENANA1PDazcuJHA
“Tadi, sebelum turun .”
1997Please respect copyright.PENANAeJDGJxZ6iR
Kupelorotkan roknya sampai benar2 lepas .. kini tubuh ibu muda yang putih itu seluruhnya terbuka. Ternyata di bawah rambur kelaminnya, tampak sebagian clit-nya yang berwarna merah jambu juga ! Bukan main. Dan ternyata, pahanya lebih indah kalau tampak seluruhnya begini. Putih bersih dan bulat.
1997Please respect copyright.PENANApvPriqeq0a
Varia lalu membuka kakinya. Clitnya makin jelas, benar, merah jambu. Aku langsung menempatkan pinggulku di antara pahanya yang membuka, merebahkan tubuhku menindihnya, dan kami berciuman lagi. Tak lama kami berpagutan, karena ..
1997Please respect copyright.PENANAylOl4inPaj
“Maass .. Masukin Mas .. Varia udah engga tahan lagi ..” Wah . dia maunya langsung aja. Udah ngebet benar dia rupanya. Aku bangkit. Membuka pahanya lebih lebar lagi, menempatkan kepala penisku pada clitnya yang memerah, dan mulai menekan.
1997Please respect copyright.PENANArIJfGHT7Wa
“Uuuuuhhhhhh .. Sedaaaapppp ..” Rintihnya. Padahal baru kepala penisku aja yang masuk.
Aku menekan lagi.
1997Please respect copyright.PENANAyGBxi4C03m
“Ouufff .. Pelan-pelan dong Mas .
1997Please respect copyright.PENANAwfeT3LyXbM
“Sorry …” Aku kayanya terburu-buru. Atau vagina Varia memang sempit.
1997Please respect copyright.PENANArWitjymzEi
Aku coba lebih bersabar, menusuk pelan-pelan, tapi pasti … Sampai penisku tenggelam seluruhnya. Benar, vaginanya memang sempit. Gesekannya amat terasa di batang penisku. Ohh nikmatnya ..
Sprei di pembaringan buat pasien itu jadi acak2an. Dipannya berderit setiap aku melakukan gerakan menusuk.
1997Please respect copyright.PENANAVzVN6Scvri
Sadarkah kau Wan?
1997Please respect copyright.PENANATr0VSQyOVM
Siapa yang kamu setubuhi ini?
1997Please respect copyright.PENANAkWH7wqJYkQ
Pasienmu dan isteri orang!
1997Please respect copyright.PENANAr5R8Zzc8zV
Mestinya kamu tak boleh melakukan ini.
1997Please respect copyright.PENANAYqrx3b0NvA
Habis, dia sendiri yang meminta. Masa minta diperiksa buah dadanya, salah siapa dia punya buah dada yang indah ? Siapa yang minta aku merabai dan memijiti buah dadanya? Siapa yang meminta remasannya dilanjutkan walaupun aku sudah bilang tak ada benjolan ? Okey, deh.
1997Please respect copyright.PENANACukvbxSVRJ
Dia semua yang meminta itu. Tapi kamu kan bisa menolaknya? Kenapa memenuhi semua permintaan yang tak wajar itu? Lagipula, kamu yang minta dia supaya datang lagi setelah para pegawaimu pulang .
1997Please respect copyright.PENANABigIK2bB7B
Okey deh, aku yang minta dia datang lagi. Tapi kan siapa yang tahan melihat wanita muda molek ini telanjang di depan kita dan minta disetubuhi?
1997Please respect copyright.PENANAZx1WsnBLZ8
Begitulah, aku berdialog dengan diriku sendiri, sambil terus menggenjot memompa di atas tubuh telanjangnya … sampai saatnya tiba. Saatnya mempercepat pompaan. Saatnya puncak hubungan seks hampir tiba. Dan tentu saja saatnya mencabut penis untuk dikeluarkan di perutnya, menjaga hal-hal yang lebih buruk lagi.
1997Please respect copyright.PENANAqsIiB9H2eH
Tapi kaki Varia menjepitku, menahan aku mencabut penisku.
1997Please respect copyright.PENANAhfxRtUhieJ
Karena memang aku tak mampu menahan lagi .. Kesemprotkan kuat-kuat air maniku ke dalam tubuhnya, ke dalam vagina Varia, sambil mengejang dan mendenyut ….
1997Please respect copyright.PENANAU5cnnOQaKx
Lalu aku rebah lemas di atas tubuhnya.
1997Please respect copyright.PENANADSadD6KfE6
Tubuh yang amat basah oleh keringatnya, dan keringatku juga. …
1997Please respect copyright.PENANAKxILXo3pQ8
Oh .. Baru kali ini aku menyetubuhi pasienku.
1997Please respect copyright.PENANAMLPXVovpR2
Pasien yang memiliki vagina yang “legit” ..
1997Please respect copyright.PENANAeeJHKZdfLJ
Aku masih lemas menindihnya ketika handphone Varia yang disimpan di tasnya berbunyi. Wajah Varia mendadak memucat. Dengan agak gugup memintaku untuk mencabut, lalu meraih Hpnya sambil memberi kode supaya aku diam.
1997Please respect copyright.PENANA1CBGXvrz2a
Memegang HP berdiri agak menjauh membelakangiku, masih bugil, dan bicara agak berbisik. Aku tak bisa jelas mendengar percakapannya. Lucu juga tampaknya, orang menelepon sambil telanjang bulat ! Kuperhatikan tubuhnya dari belakang. Memang bentuk tubuh yang ideal, bentuk tubuh mirip gitar spanyol.
1997Please respect copyright.PENANA5VAznwhvyV
“Siapa Varia” tanyaku.
1997Please respect copyright.PENANAkrn5OpaszF
“Koko, Suamiku” Oh .. Mendadak aku merasa bersalah.
1997Please respect copyright.PENANAAyehHjlEeB
“Curiga ya dia”
1997Please respect copyright.PENANAIthL5R6IWI
“Ah .engga .” katanya sambil menghambur ke tubuhku.
1997Please respect copyright.PENANAgQvzZN9bQe
“Varia bilang, masih belum dapat giliran, nunggu 2 orang lagi” lanjutnya.
1997Please respect copyright.PENANAe8sztMNdmb
“Suamimu tahu kamu ke sini”
1997Please respect copyright.PENANATYX6PyTKdv
“Iya dong, memang Varia mau ke dokter” Tiba2 dia memelukku erat2.
1997Please respect copyright.PENANAn1AONwDb6J
“Terima kasih ya Mas … nikmat sekali .. Varia puas”
1997Please respect copyright.PENANAsmyYlkdxX2
“Ah masa .. ”
1997Please respect copyright.PENANA3Zt7oS2ODu
“Iya bener .. Mas hebat mainnya .”
1997Please respect copyright.PENANAagA0o8EXXh
“Ah . engga usah basa basi”
1997Please respect copyright.PENANAfKLSx2wb48
“Bener Mas .. Malah Varia mau lagi .”
1997Please respect copyright.PENANAsnrHDkWCgN
“Ah .udahlah, kita berberes, tuh ditunggu ama suamimu”
1997Please respect copyright.PENANAkOnJqm1sXM
“Lain kali Varia mau lagi ya Mas”
1997Please respect copyright.PENANAEPEwW8yHk2
“Gimana nanti aja .. Entar jadi lagi”
1997Please respect copyright.PENANAWWuQoONZ6O
“Jangan khawatir, Varia pakai IUD kok” Inilah jawaban yang kuinginkan.
1997Please respect copyright.PENANAJxcsGwKrXt
“Oh ya ..?”
1997Please respect copyright.PENANAM5L6kpwIQG
“Si Koko belum pengin punya anak”
1997Please respect copyright.PENANAeI4YrFW6dP
Kami berberes. Varia memungut BH dan blouse-nya yang tergeletak di lantai, terus mengenakan blousenya, bukan BH-nya dulu. Ternyata BH-nya dimasukkan ke tas tangan.
1997Please respect copyright.PENANAse3imfQmMD
“Kok BH-nya enga dipakai ?”
1997Please respect copyright.PENANAnZPW2V0qQ3
“Entar aja deh di rumah”
1997Please respect copyright.PENANAqcd0sDGZ9r
“Entar curiga lho, suamimu”
1997Please respect copyright.PENANAGZ5YVATR2P
“Ah, dia pulangnya malem kok, tadi nelepon dari kantor”
1997Please respect copyright.PENANAJqsxvbrqgX
Dia mengancing blousenya satu-persatu, baru memungut roknya. Sexy banget wanita muda yang baru saja aku setubuhi ini. Blose ketatnya membentuk sepasang bulatan dada yang tanpa BH. Bauh dada itu berguncang ketika dia mengenakan rok mini-nya. Aku terrangsang lagi … Cara Varia mengenakan rok sambil sedikit bergoyang sexy sekali. Apalagi aku tahu di balik blouse itu tak ada penghalang lagi.
1997Please respect copyright.PENANAQ3ytD6f3gb
“Kok ngliatin aja, pakai dan bajunya”
1997Please respect copyright.PENANA6lOcVyOQo5
“Habis . kamu sexy banget sih …”
1997Please respect copyright.PENANAj6uokaouZO
“Ah .. masa .. Kok bajunya belum dipakai ?”
1997Please respect copyright.PENANA6OU2zFLdjM
“Entar ajalah . mau mandi dulu .”
1997Please respect copyright.PENANArNgoEgJAvH
Selesai berpakaian, Varia memelukku yang masih bugil erat2 sampai bungkahan daging dadanya terasa terjepit di dadaku.
1997Please respect copyright.PENANAokXqefYDBc
“Varia pulang dulu ya Yang . kapan-kapan Varia mau lagi ya .”
1997Please respect copyright.PENANAfUoQiscSla
“Iya .. deh . siapa yang bisa menolak..” Tapi, kenapa nih .. Penisku kok bangun lagi.
1997Please respect copyright.PENANAtr4WbL8SlV
“Eh .. Bangun lagi ya ..” Varia ternyata menyadarinya.
1997Please respect copyright.PENANA4G6KCIiQBc
Aku tak menjawab, hanya balas memeluknya.
1997Please respect copyright.PENANAft6t07T098
“Mas mau lagi .?”
1997Please respect copyright.PENANACTSWE756ui
“Ah . kamu kan ditunggu suami kamu”
1997Please respect copyright.PENANAQkC5ByD4wp
“Masih ada waktu kok …” katanya mulai menciumi wajahku.
1997Please respect copyright.PENANApibtUfxwhW
“Udah malam Varia, lain waktu aja”
1997Please respect copyright.PENANAT2cAss7NC6
Syani tak menjawab, malah meremasi penisku yang udah tegang. Lalu dituntunnya aku menuju meja kerjaku. Disingkirkannya benda2 yang ada di meja, lalu aku didudukkan di meja, mendorongku hingga punggungku rebah di meja. Lalu Varia naik ke atas meja, melangkahi tubuhku, menyingkap rok mininya, memegang penisku dan diarahkan ke liang vaginanya, terus Varia menekan ke bawah duduk di tubuhku. ..
1997Please respect copyright.PENANAao9ueN0wcS
Penisku langsung menerobos vaginanya ..
1997Please respect copyright.PENANALJg5sGMyFD
Varia bergoyang bagai naik kuda .
1997Please respect copyright.PENANARH7vfa55bX
Sekali lagi kami bersetubuh .
1997Please respect copyright.PENANA9iMH7LZgV3
Kali ini Varia mampu menccapai klimaks, beberapa detik sebelum aku menyemprotkan vaginanya dengan air maniku …
1997Please respect copyright.PENANAZmpiPviqAV
Lalu dia rebah menindih tubuhku .. Lemas lunglai.
1997Please respect copyright.PENANAhbBmQXh5UO
“Kapan-kapan ke rumahku ya … kita main di sana ..” Katanya sebelum pergi.
1997Please respect copyright.PENANA3yqxfvSoa1
“Ngaco . suamimu .?”
1997Please respect copyright.PENANAQdtGmlns7x
“Kalo dia sedang engga ada dong ..”
1997Please respect copyright.PENANAHxLBs3wesj
Baiklah, kutunggu undanganmu.
1997Please respect copyright.PENANAnz4Qkj7kJO
Sejak “peristiwa Varia” itu, aku jadi makin menikmati pekerjaanku. Menjelajahi dada wanita dengan stetoskop membuatku jadi “syur”, padahal sebelum itu, merupakan pekerjaan yang membosankan. Apalagi ibu-ibu muda yang menjadi pasienku makin banyak saja dan banyak di antaranya yang sexy.
1997Please respect copyright.PENANAHu73SLj1HN