Bagian 8
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnpRi81v3f
Kendati kerabat telah pergi, bukan berarti tempat kos ini lekas sepi. Ia tetap dihuni oleh beberapa orang, sayangnya aku tak kenal satu per satu dari mereka, sekedar bertatap muka dan menyapa lalu menata kehidupanku kembali. Tak lama berselang beberapa hari, kamar sebelahku sudah diisi oleh seorang perempuan bernama Viona yang berusia 36 tahun. Dia samahalnya denganku seorang perantauan dari luar ibukota yang sedang mencari nafkah untuk keluarga. Viona berasal dari Tasikmalaya. Berbedanya denganku, ia mengajak putranya kemari. Viona dan suaminya memiliki 2 orang anak, laki-laki dan perempuan. Laki-laki ikut dengan dia, sedangkan perempuan ikut suaminya. Viona adalah seorang pegawai di sebuah perusahaan farmasi plat merah. Ketika pagi, ia berangkat lebih awal dariku karena tempat kerjanya masih cukup jauh dari rumah kos ini.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVgZ3ANzJU
Kami berdua berkenalan. Aku terhibur dengan kehadiran mereka, termasuk kehadiran anak laki-laki Viona, mengingatkan aku kepada anak laki-lakiku sendiri di kampung. Dari segi usia memang berbeda. Fadli, putra Viona, berusia 12 tahun, sedangkan anakku masih balita. Kedekatan anak dan ibulah yang justru membuatku cemburu. Mereka sering makan bersama di kamar kos. Akhir pekan, mereka sering berpamitan berlibur atau pulang ke kampung halaman walaupun harus diakui jarak Tasikmalaya dan Yogyakarta dari ibukota beda jauhnya. Aku berupaya menenangkan diriku agar tidak tertekan secara batin dengan kebahagiaan keluarga lain. Ditambah ucapan Mas Johari beberapa waktu yang lalu.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYEZ11IKgV
Sebaliknya aku justru harus bisa belajar dari Viona. Ketika situasi batin terguncang dan menyibukkan diri tak sedang mempan, biasanya ada Mba Rini pelarianku bercerita. Awalnya sungkan, namun karena kedekatan secara latar belakang sebagai perempuan perantauan mendekatkan hubunganku dengan Viona. Ia sering mengajakku bergabung untuk makan malam atau berlibur. Terlebih, Viona memiliki mobil pribadi yang bisa membawanya kemanapun. Menurut Viona, menyenangkan diri sendiri ada baiknya bersama teman-teman, kalau sendirian tak akan menghilangkan rasa kesepian sama sekali. Barangkali itu penyebab aku tertekan secara batin, menikmati kesendirianku, kesepianku. Yang berujung menikmati stresnya jiwaku. Stres kok dinikmati? Ucap Viona. Karena kedekatan itu juga, aku mengajak Viona dan putranya ke museum tempat aku bekerja saat akhir pekan. Apalagi Fadli, putra Viona, memiliki hobi merekam tempat-tempat wisata atau hal menarik lainnya.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYe8IL9pDy
Beberapa bulan kehadiran mereka rasa kesepianku perlahan hilang, Viona menjadi teman berceritaku untuk melepas segala tekanan batin. Kami sering berbagi. Menurut Viona segala kegundahan pikiran dan batin jangan dipendam karena akibatnya akan menjadi penyakit mental yang entah kapan bisa muncul tiba-tiba. Ceritakan kepada seseorang yang memang bisa kamu percayai dan mau mendengarkan, lebih baiknya lagi bisa memberi solusi.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHagN5ohrn
“Kamu sudah bicarakan baik-baik dengan suami kamu, mau dia apa?”
“Menurutku, dia merasa kamu sudah serba bisa tanpa dia, jadi dia beranggapan tidak perlu ada yang dikhawatirkan dari kamu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAOkEWOxLP
“Belum, aku belum bicara berdua dengannya, yang kurasa adalah suamiku senantiasa sibuk dengan dunianya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiY5MpWDCsS
“Iya, May. Dia menyibukkan diri dengan dunianya karena dia merasa sudah tidak diperlukan lagi, dia merasa lemah”
“Kamu bantu ingatkan suami kamu, salah satu fungsi seorang suami adalah menjaga rasa aman dan nyaman bagi istri dan anaknya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyNdnPzAWy
“Aku telepon dia?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OkLBPieiw
“Kamu mesti temui dia, ingatkan kembali komitmen berumah tangga kalian, bicarakan yang ringan dan manis dulu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvvpyFDUV8
“Aku akan coba, selain itu, aku ingin suamiku bekerja mencari nafkah dengan begitu aku merasa layak diperjuangkan”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHH9HeJJg4
“Untuk itu nanti dulu, sekarang upayakan dulu suami kamu mau peka dan peduli kepadamu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡruBuFHuDRj
“Anakku? Bagaimana?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8nnaZhYrG
“Termasuk, untuk kali ini kamu bersabar dulu yaa”
“Satu per satu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweIohhpqdd
“Iyaaa”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJt80Ac01Ur
“Suamimu merasa tertekan, dia merasa sudah putus asa untuk bekerja lagi apalagi harus bersaing di Jakarta. Dia cemas kamu akan menjadikan dia mengurus anakmu saja, sedangkan mencari kerja pastinya sulit”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtP8kU77Gz
“Tidak, aku tidak pernah berniat menuntut dia menjaga dan mengurus anak”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡst3hzT3tVC
“Pikirmu begitu, suami kamu, siapa yang tahu?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvQ29zGvtq
Tak hanya bicarakan hal yang ringan dan berat, Viona kadang menyentuh pembicaraan masalah seks denganku. Ia mengatakan ketika pulang menengok suaminya ke Tasikmalaya. Viona membawa nafsu birahi yang akan diluapkan kepada suaminya. Begitu juga suaminya di sana. Mereka tidak terlalu mempermasalahkan soal seks. Namun selama di perantauan. Viona terbiasa menggunakan alat bantu seks sebagai pemuas nafsunya.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFak4aOcfg5
“May, kalau boleh tahu, dengan jauh dari suami begini kebutuhan seks kamu bagaimana?”, Aku dan Viona sedang ngobrol di kamarku malam hari karena di kamar Viona, putranya sudah tertidur.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9D0uCeiiv
“Aku? Ya enggak bagaimana-bagaimana”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLX9rwBWgZd
“Loh kok begitu? Misalnya kamu suka teleponan sama suami sambil masturbasi atau kamu juga menggunakan alat bantu seks?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDEGooOvdj
“Sebelum ke aku, kamu sendiri bagaimana?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESKdAPPnlK
“Kamu ya, ditanya malah balik tanya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7P2qP3gnu
“Kalau aku sih begitu, emang enggak biasa masturbasi, enggak greget banget karena biasanya dimasukkin suami”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVcX4d39ik
“Menderita banget kamu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNutB62ip6
“Enggak menderita sih, aku lebih perhatian suamiku, bukan perkara burungnya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrT8aX1JR7E
“Hahahaha bisa aja guyonnya kamu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTCCOkBMT6g
“Kalau kamu gimana? Hayo belum dijawab”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdfH6kPJ4J
“Iya, kalau aku loh ya, masturbasi pakai alat bantu. Sebentar, aku ambilkan…”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyTB0Tg52u
“Eitssss, udah gak usah diambilkan”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2knRbNcu9d
“Biar kamu tahu, siapa tahu kan kamu tertarik”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIa91DWFWd6
“Kamu sales alat bantu seks selama ini ya?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyGupHhAWu
“Isssshhh bukan, May!”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGut27WainO
“Eh iya, kamu risih gak sih dengan penampilan fisikmu itu?”, tanyaku ke Viona kami berbicara hadap-hadapan selonjoran di atas tikar yang aku gulirkan. Secara Fisik, Viona menang banyak atasku. Kulitnya yang putih, rambut panjangnya yang terurai bergelombang sebahu, dan wajahnya berparas awet muda tanpa harus dandanan yang berlebihan. Dari segi tubuh hingga ke bawah, mungkin kami sedikit mirip. Sama-sama dikaruniai tubuh sintal dan bentuk payudara yang mengundang birahi untuk menerkamnya. Kalau kata Viona tubuh kami seperti ini yang digilai laki-laki, jadi aku tak perlu risih jika dibilang gemuk atau gendut. Sepatutnya beruntung.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBgFA1Yugm
“Ukuran payudara kamu berapa?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmJe1DyjiY
“Aku? Enghh, lebih besar kamu”, sahut Viona.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVs2cetIV5x
“Aku tanya ukuran, bukan lebih besar mana”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yOvH1QYRR
“Penting banget yaa?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1K9R6NUifF
“Enggak juga sih”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTSPEHdrsR
“Aku sudah menyusui dua anak, kamu bisa simpulkan sendiri”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxHrVnjJqw
“Hahahaa, kamu ini yaaah, jawabnya kok begitu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKZhdKL4nD
“Males aja kalau ditanya ukuran, untuk apa? Untuk diikutsertakan lomba payudara terbesar? Enggakkan?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvTUTCOOC8
“Hahaha”
“Aku suka risih, kalau cowok merhatiin bagian dadaku”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN39CSbgxxy
“Ya bagus, berarti kamu jadi perhatian”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2A2BkRotp
“Apa yang bagus kalau di otaknya jadi kotor”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6nDKc1tIQ
“Di otak cowok, banyak kotornya kalau soal cewek, May”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyreozkFPaJ
“Eemmmh gitu yaaa”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctHYPgLEoz
“Ya enggak semuanya sih, kalau menurutku enggak usah terlalu dipusingkan, kecuali kamu sudah dilecehkan baru beda ceritanya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfXi3vmiGc
Bulan demi bulan kedekatanku dengan Viona sudah seperti teman karib. Kami sering ghibah bersama tak kenal waktu dan tempat hingga larut malam. Fadli kadang ikut nimbrung atau sekedar mendengarkan pembicaraan kami. Namun satu hal yang aku sedikit terganggu soal Viona adalah dia memiliki seorang teman laki-laki bernama Andre. Usia mereka sepertinya tidak begitu jauh. Viona mengaku Andre adalah teman mesra-mesraannya dia. Andre yang berperawakan sebagaimana laki-laki pada umumnya dengan lengan gempal dan perut sedikit ke depan, tinggi kurang lebih 173 cm adalah rekan kerja Viona. Mereka telah menjalin hubungan 2 bulan tanpa sepengetahuan Fadli. Bahkan Andre beberapa kali mengunjungi Viona ke rumah kos ini
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAm6MaM5YqG
Viona mengatakan hubungannya dengan Andre sekedar teman berbagi perhatian. Walau sudah bersahabat karib denganku, Viona merasa perhatian laki-laki tetap utama. Dia punya pandangan berbeda soal rumah tangga. Suaminya juga punya teman perempuan mesra-mesraan dan berbagi perhatian juga. Namun, Viona dan Suami terbuka secara hubungan dekat dengan siapa, asalkan hubungan rumah tangga mereka tetap nomor 1, termasuk anak-anak. Bahkan aku pernah memergoki Viona dan pasangannya, Andre di kamarnya sedang asyik dalam lautan birahi. Ketika itu, Fadli sudah diantarkan ke sekolah. Aku kembali ke kamar kos untuk mengambil barang yang tertinggal. Karena merasa ada kegaduhan di kamar sebelah, menarik perhatianku untuk mencari tahu. Pada saat itu, Viona sedang bergumul dengan Andre.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotoLt9n4Vx
“Kamu enggak tertarik ikutin jejak aku?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHGdWTB7dvF
“Enggak deh, terima kasih”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrWXbfX8dW
“Uhhhh gayamu, May, kayak enggak butuh aja”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkS9Qsxgud
“Emang betul”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbD1vJYYNU4
“Kamu gak pernah ada yang deketin? Masa sih? Bohong banget”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4s56DAdPYj
“Ada, banyak, malahan”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBV3Yy4oFH
“Ya satu orang enggak ada gitu yang bisa diajak jadi temen mesraan kamu?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdnp06kEhP
“Enggak ada deh, aku dari dulu menghindari laki-laki begitu karena niatnya macam macam doang sama aku”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVSRC62p9K
“Ya cari dong yang pengen berbagi perhatian dengan kamu, bukan temen asal mau itu doang”
“Itu sama aja kita diperlakukan kayak pelacur sama mereka”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasymCrYIMr
“Siapa?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6WnYuddfxh
“Kamu yang lebih tahu, kok tanya aku”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHtEuS49Ba
“Aku takut suamiku cemburu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNZ33fuB9j
“Cemburu bagaimana, suami kamu aja jarang telepon dan nanyain kabar kamu”
“Lebih baik kamu cari yang bisa isi kekurangan itu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8mghpjsHt
“Hhmmmm…..”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJZ7n88i5i
“Enggak apa, May, daripada kamu berharap terus-terusan dapat perhatian suami kamu? Bisa-bisa kamu stres kepikiran itu melulu”
“Kalau kamu punya teman cowok yang bisa berbagi perhatian dan kalian bersepakat tetap saling dukung rumah tangga masing-masing, bagus banget. Kayak aku dan Andre.”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOvZNJVgFN
“Iya, siapa?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhKulgqpPZ
“Mau dicariin?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DEvN6xZ8g
“Enggak, terima kasih”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBQ5SeH9pQ
Ucapan Viona membekas dalam benakku. Aku sejujurnya tidak mau punya teman yang disebut Viona teman mesra-mesraan. Bukankah itu sama aku mengkhianati suamiku? Namun, untuk sekedar berbagi perhatian apa salahnya? Terlalu lama aku mengemis perhatian dari suamiku. Sikap dan tingkah lakunya sudah demikian. Sebagai istri, aku harus siap menerima kekurangan suami. Berharap dia berubah, entah sampai kapan. Lalu kekurangannya bagaimana? Itu yang bikin aku sangat menderita dari kejauhan. Itu yang membuat mentalku tak sehat. Haruskah aku punya teman berbagi perhatian? Aku ingat aku punya Ilham, tetapi itu dulu. Sekarang? Ilham? Tidak dia sudah punya istri yang sangat sayang dengan dia. Aku tidak mau mengusik hubungan Ilham dan Winda.
Aduh, kesepianku memang terkesan sudah usai dengan keberadaan Viona. Akan tetapi, itu semu. Hilangnya rasa sepi itu semu. Sejatinya kesepian itu masih ada. Kesepian yang berwujud kepekaan dari pasangan yang memahami dan mengerti salah satu pasangannya perlu diperhatikan dan disayang. Oh suamiku, bagaimana menyadarkanmu….
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMNMPZz48R
“May, jadi kapan kita bisa duduk ngopi-ngopi?”
“Oh ya, kamu blokir kontakku ya?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MAy3Q4E6y
“Blokir? Enghh, coba nanti aku cek ya, ponselku di ruangan”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnIw2JW3PW
“Iya, buktinya aku kirim whatsapp ke kamu cuman ceklis satu, profpic kamu mendadak hilang”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiiGVSrT1g
“Nanti aku coba cek ya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjauuiA5LaZ
“Iya, santai aja, May, aku cuman laporan aja ke kamu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwK6XqMTZM1
“Untuk bagian desain publikasi pameran bulan juli, kamu yang kelola ya konten dan desainnya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBo1fN6j4A
“Beres”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0TPKOgmJl
“Sudah termasuk teasernya kan?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPXabS4PUB
“Dokumentasi pun sudah termasuk, cuman kita perlu bahas detail pembuatan video pamerannya”
“Skenario atau skripnya sudah jadi?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJCLKlBRj2
“Itu yang belum, kamu tahu kantorku seperti apa, saking semua dikerjain, banyak yang terlewatkan”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Sxv14gzpV
“Hahahhaaha ngerti banget, May, selaaaaww, biar aku yang bikin skenarionya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnm1O5OUBy
“Eh beneran?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooGXKsrSEK
“Iya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAgAzdA80z
“Budget enggak nambah kan?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXUX7SNuHk
“Enggak, asalkan”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyOoa0OX3vY
“Asalkan apa?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz4syK6iimY
“Yuk ngopi”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MsstdrUba
“Iyaaaa sabaaar, ngajakin ngopi mulu perasaan deh”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAu2kDrT9tB
“Aku sudah sabar semenjak kamu blok aku dan belum dapat jawaban, masih senyum-senyum aja kan?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX51jYfx0X1
“Kamu sehat?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMm3cJp56oN
“Sehat, aku kira senyum ini aku gila ya?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdSQNFpguH
“Iya, hehe”, tawaku mencandai Bimo.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYauEHHnVy
“Parah kamu, bisa-bisanya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3ZywrFkeN
Bicara teman dekat selain Ilham, aku mempunyai seorang teman dekat bernama Bimo. Kantor kami biasa menjalin kerja sama untuk kegiatan pameran. Bimo biasa menjadi partnerku untuk sesi dokumentasi dan publikasi. Usianya 33 tahun. Bimo adalah seorang duda beranak 1. Ia tinggal di daerah Bogor. Seandai tidak diblokir oleh Ilham, mungkin pembicaraanku dengan Bimo akan semakin intens. Apakah aku harus menjadikan Bimo sebagai pengganti Ilham? Bimo tak ada yang menunggu di rumah, kecuali putra semata wayangnya. Namun, apakah dia berbahaya? Kami sering bertemu dalam kerja sama kegiatan untuk apa aku khawatir. Aduh, apa yang disampaikan Viona mengganjal pikiranku.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUzUBUV8aL
Aku belum mengiyakan janjian ngopi dengan Bimo berhari-hari setelah penyelenggaraan kegiatan dimulai sekalipun. Kami bekerja secara profesional dan Bimo tak pernah menyentuh privasiku sama sekali. Setelah aku membuka blokir Bimo dalam rangka kami bekerja untuk suatu kegiatan, ia sering menjawab statusku yang kerap jalan ke sebuah Mall atau berolah raga sendiri. Terusik? Iya, namun ia sekadar mengatakan.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgA1dQxzhhu
“Kapan-kapan, bareng May, aku juga suka kelayapan sendiri”
“Hehehe, siapa tahu kalau bareng, galaunya jadi berjamaah”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYFxgswcNR
Karena hubungan kemitraan kerja yang kerap terjadi itu, aku menjadi tahu siapa Bimo dan karakternya yang mudah bergaul. Menjelang tidur, apabila rindu berbalas chat dengan suami. Aku menuntaskannya dengan sering berbalas chat dengan Bimo, karena juga sudah jarang sekali berbalas chat dengan Ilham. Kami biasa bahas seputar pekerjaan kami berdua yang mirip-mirip. Bahas projek yang sedang dia kerjakan dan bahas kesibukanku yang tak pernah selesai. Kemudian,
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGZG2rYdK8
“Ehem, ngopinya kapan Nona?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tyxwf9bNl
“Kapan yaaa”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4X6f8wUNo
“Aku kirimin kopi aja ke kamu deh, kita ngopinya virtual gimana?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjnob2NeEL
“Boleh banget tuh”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoIGvJ5nCr
“Ini”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UDxO22ALY
“Kirain beneran”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHH0l4ZHEK
“Kalau beneran, ya beneran kita ngopi bareng”
“Hahaha”
“Aku yang traktir loh, padahal”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkRMNyFkDe
“Iya boleh, kamu mau kapan?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FZCrQzw0W
“Besok, lokasinya deket kantor kamu aja”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcd73VQz9OY
“Bener nih?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWxUDXC64c
“Beneran, aku motoran, daripada kamu harus jauh-jauh. Lagi musim hujan juga”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4S0KnDLO5
“Oke, berarti kita ketemuan aja ya?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinlh9qx2Q6
“Iya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVYbNLPjsck
“Sampai jumpa besok, Nona”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMh18CbDPd
“Namaku, Maya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwqIg5y1Q4
“Iya Nona Maya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfkdEn4DlD
“Ckckck”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGpfMxkDnd
Besoknya, tiba-tiba Ilham menodong sebuah pertanyaan kepadaku. Pertanyaan yang tidak kusangka-sangka bagaimana dia tahu bahwa aku akan jalan dengan Bimo. Ternyata ia tahu dari memata-matai ponselku lagi. Ia tidak kehabisan akal. Mulai detik itu, aku memproteksi seluruh ponsel dan alat elektronikku agar tidak diketahui oleh orang-orang tidak bertanggung jawab, khususnya Ilham. Parahnya, Ilham berupaya mencegahku untuk bertemu Bimo. Ia menuduh Bimo punya niat macam-macam denganku. Ilham lagi dan lagi berspekulasi. Padahal, aku dengan dia sudah tidak dekat lagi. Aku sudah punya beberapa kawan dekat, satu di antaranya adalah Bimo.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQcLFrEX6I
Ilham tidak menyerah. Bahkan Ia mengancam akan memberitahu suamiku bahwa aku berniat bertemu laki-laki lain, berduaan. Meledak amarahku ke Ilham. Aku menegaskan kepada Ilham jangan ikut campur urusanku lagi. Atau, perkara hubunganku dengan dia dahulu kubocorkan kepada Winda. Aku menggertak balik supaya Ilham mundur, tak menghalang-halangi.
Setelah gertakan itu, aku sedikit merasa bersalah, namun tidak terlalu kuhiraukan. Aku biarkan Ilham berpikir dan betul fokus dengan rumah tangganya. Bukan lagi tentang aku. Tentang dia dan istrinya.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DGjyvkcbt
Parahnya Ilham lupa sesuatu tentang hari ini, serupa dengan suamiku. Yang beberapa kali kucoba ingatkan ada hari istimewa hari ini. Rekan-rekan kantor juga demikian. Mereka biasanya mengingatkan perihal hari ulang tahun para pegawainya. Namun, kosong. Aku ingin mengingatkan suamiku, pastinya tak akan spesial lagi. Biarlah ia ingat sendiri dan mengucapkannya padaku. Kalau lupa, ya sudah.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEZpsv4mAn
Menjelang sore, aku lihat langit mendung. Aku bingung pertemuanku dengan Bimo jadi atau tidak. Yang jelas, Viona menghubungiku. Dia kuajak agar tidak sekedar berduaan obrolan aku dan Bimo. Sedihnya, baik Viona dan Bimo memintaku berangkat duluan menuju sebuah cafe di daerah Jakarta Pusat. Terlebih jadwal pulang jam kerjaku lebih awal dari mereka.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5eqQlhH1LM
“Kamu di mana?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnBJT7dtDpd
“Aku berangkat 15 menit lagi, lagi nanggung sama kerjaan dadakan, May”
“Sabar yaaah”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJcSZqR8cR9
“Haduh kamu, aku jadi cumaan berduaan dong dengan ini cowok”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUeVky5a3Z
“Ya enggak apa-apa, siapa tahu bisa jadi teman mesra-mesraannya kamu hihihi”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLP5xdHBxqf
“Viona, kamu ya omongannya”
“Yaudah buruan, aku tunggu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIlsFiOFbj
Sesampainya di kafe, aku memesan secangkir cokelat panas sembari menunggu dua orang kawanku. Aku juga mengelap beberapa bagian tubuh, terutama rambut dan tangan yang kebasahan karena kehujanan. Blazerku basah, jaket tak bawa. Tersisa kemeja biru lengan panjang yang aku kenakan. Aku berharap semoga Bimo bukan laki-laki ngeres karena tonjolan bukit kembarku yang menyorot membentuk lekukan tubuh bagian dada. Sejauh ini, apa yang kami bicarakan lurus-lurus saja. Aku tanyakan sudah di mana. Dia sudah berada di parkiran.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLSzCAclim
Jantungku berdegup tak normal. Padahal, kami terbiasa bicara berdua di kantorku. Barangkali karena momennya berbeda, suasana dingin ruangan yang kurasakan jadi sedikit membuatku gugup.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcwWgr4WuS
“Maaf ya, agak telat, macet tadi di jalan”
“Kamu ke sini naik apa?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNHncFkuxc
“Ojek online, enggak apa-apa kok”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCsvQhVGaa
“Kamu sudah mesen?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTJEYdwSoS
“Sudah, kamu mau dipesenin?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8i03hvzjXG
“Oh gak usah biar aku pesen sendiri aja”, ujar Bimo. Setelah melepas jaketnya, ia pergi memesan langsung ke pelayan tanpa harus melihat-lihat menu terlebih dulu.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TTKITsc65
“Gak kelamaan nunggu kan?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡew0AlqFVaN
“Enggak Bimo, aku baru juga datang”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLixkCO1vt
“Aku enggak enak aja kalau kamu sudah kelamaan nunggu”
“Jangan ngomongin pekerjaan ya di sini”
“Hahaha”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfXtghSN9j
“Karena kamu rekan kerja, ya omongin kerjaan, habisan mau omongin apalagi”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryRNTWdfBB
“Omongin yang ringan-ringan aja”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWbTtpQBiS
“Yang ringan itu bagaimana?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7RY70l367e
“Yang ringan itu yang bikin kita tersenyum bahagia, gak mumet di pikiran”
“Kayak kita ini pegawai/pekerja kantoran”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVf0Mc4Ncn4
“Kamu pekerja kantoran? Kukira pekerja proyek”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVeSnCsmyY
“Proyek kantormu”
“Puas?!”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTx1eQXQ7K
“Hehehe, iya…..”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUFyx4oD6m
Perbincangan dengan Bimo menyenangkan sekali. Dia sering menyelipkan guyon dalam obrolan kami. Yang serius diolahnya menjadi ringan, termasuk perihal pekerjaan. Bimo bercerita sebagai orang tunggal bagi anaknya yang berumur 4 tahun merupakan pekerjaan berat. Istrinya pergi meninggalkan dia dengan menikahi pria lain. Bimo tangguh menerima kenyataan pahit rumah tangganya ambruk. Ditambah ia membesarkan putranya tanpa kasih sayang seorang ibu. Kini putranya dititipkan kepada orang tuanya di kampung. Bimo di Jakarta tinggal kos sendirian sembari mengumpulkan uang untuk anak tercinta kendati bekerja serabutan. Ini berbanding terbalik dengan suamiku. Aku tertegun dengan cerita Bimo menafkahi putranya.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTNEHVAQ98
Setelah menceritakan kehidupannya, aku perlahan menceritakan kehidupanku yang tak kalah berlikunya sebagai seorang ibu yang tinggal jauh dari suami dan anak. Bimo bersimpati dengan rumah tanggaku dan tak berharap kandas sepertinya. Kemudian kami makan malam bersama hingga aku lupa mengundang Viona datang. Viona menyesali tidak bisa datang karena hujan yang lebat dan lekas pulang ke tempat kos.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIgctlrAgB
“Alhamdulillah kenyang, tenkyu ya, Bimo”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZiM91KsSC
“Sama-sama May, ditunggu giliran traktirannya kamu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjeA4KobaZ
“Oh, jadi traktirannya perlu dibalas nih?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuYqvswFE3
“Enggak, bercanda. Heheh”
“Maksudnya kapan-kapan kita ngobrol lagi”
“Nanti malam boleh kutelepon kan?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JB1eblXZt
“Boleh, kalau belum ketiduran ya…”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjQ04uggxI
“Oke, eh itu…”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkrKjglMyw
“Itu apa?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevWMDBV4mg
“Kancing baju kamu”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8k10pESfuS
“Astaghfirullah, duh maaf…”, kancing kerah kemejaku bagian tercopot satu, sedikit terlihat belahan dadaku entah semenjak kapan.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAiQIlR03B
“Untung aku yang lihat”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KzQoy9Z6X
“Kalau yang lain kenapa?”, tanyaku sebelum beranjak meninggalkan kafe.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0ZBcqhMjV
“Ya enggak kenapa-kenapa, untung aku yang lihat, jadi bisa kasih tahu kamu langsung”
“Hehehe”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwbmKsfWdx
“Ih gak jelas deh…”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBphxHs0Zy
“Besok kamu kerja?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHOxAT42OU
“Sebagai salah satu pegawai rajin, tentunya ya aku harus kerja”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOimCmWQdm
“Seneng bisa makan malam bersama pegawai rajin”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6im1CqIgCW
“Terima kasih traktirannya”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KH38Hmkv3
“Mau dianterin gak?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZU9W2Fnnw
“Enggak usah, deket biar aku pesen ojol aja”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWU3FUV2Xb6
“Beneran nih?”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46xd9lMQUu
“Bener”
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdDeE9Fphg
Tiba-tiba Bimo membuka jok motornya dan mengeluarkan jaket hitam yang diletakkan ke badan belakangku. Aku tersipu dengan perhatian Bimo. Dalam hati bertanya, apakah maksud ia memperlakukanku begitu. Ah, sebagai teman apa salahnya. Kemudian Bimo berkata di hadapanku.
9423Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmIk7z8Kzi
“Selamat Ulang Tahun, Maya”
ns 15.158.61.15da2
