Bagian 8
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgue8Q0pyy
Kendati kerabat telah pergi, bukan berarti tempat kos ini lekas sepi. Ia tetap dihuni oleh beberapa orang, sayangnya aku tak kenal satu per satu dari mereka, sekedar bertatap muka dan menyapa lalu menata kehidupanku kembali. Tak lama berselang beberapa hari, kamar sebelahku sudah diisi oleh seorang perempuan bernama Viona yang berusia 36 tahun. Dia samahalnya denganku seorang perantauan dari luar ibukota yang sedang mencari nafkah untuk keluarga. Viona berasal dari Tasikmalaya. Berbedanya denganku, ia mengajak putranya kemari. Viona dan suaminya memiliki 2 orang anak, laki-laki dan perempuan. Laki-laki ikut dengan dia, sedangkan perempuan ikut suaminya. Viona adalah seorang pegawai di sebuah perusahaan farmasi plat merah. Ketika pagi, ia berangkat lebih awal dariku karena tempat kerjanya masih cukup jauh dari rumah kos ini.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMhYSVzehCW
Kami berdua berkenalan. Aku terhibur dengan kehadiran mereka, termasuk kehadiran anak laki-laki Viona, mengingatkan aku kepada anak laki-lakiku sendiri di kampung. Dari segi usia memang berbeda. Fadli, putra Viona, berusia 12 tahun, sedangkan anakku masih balita. Kedekatan anak dan ibulah yang justru membuatku cemburu. Mereka sering makan bersama di kamar kos. Akhir pekan, mereka sering berpamitan berlibur atau pulang ke kampung halaman walaupun harus diakui jarak Tasikmalaya dan Yogyakarta dari ibukota beda jauhnya. Aku berupaya menenangkan diriku agar tidak tertekan secara batin dengan kebahagiaan keluarga lain. Ditambah ucapan Mas Johari beberapa waktu yang lalu.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUY9gEdJJ4
Sebaliknya aku justru harus bisa belajar dari Viona. Ketika situasi batin terguncang dan menyibukkan diri tak sedang mempan, biasanya ada Mba Rini pelarianku bercerita. Awalnya sungkan, namun karena kedekatan secara latar belakang sebagai perempuan perantauan mendekatkan hubunganku dengan Viona. Ia sering mengajakku bergabung untuk makan malam atau berlibur. Terlebih, Viona memiliki mobil pribadi yang bisa membawanya kemanapun. Menurut Viona, menyenangkan diri sendiri ada baiknya bersama teman-teman, kalau sendirian tak akan menghilangkan rasa kesepian sama sekali. Barangkali itu penyebab aku tertekan secara batin, menikmati kesendirianku, kesepianku. Yang berujung menikmati stresnya jiwaku. Stres kok dinikmati? Ucap Viona. Karena kedekatan itu juga, aku mengajak Viona dan putranya ke museum tempat aku bekerja saat akhir pekan. Apalagi Fadli, putra Viona, memiliki hobi merekam tempat-tempat wisata atau hal menarik lainnya.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSs8gmTewm
Beberapa bulan kehadiran mereka rasa kesepianku perlahan hilang, Viona menjadi teman berceritaku untuk melepas segala tekanan batin. Kami sering berbagi. Menurut Viona segala kegundahan pikiran dan batin jangan dipendam karena akibatnya akan menjadi penyakit mental yang entah kapan bisa muncul tiba-tiba. Ceritakan kepada seseorang yang memang bisa kamu percayai dan mau mendengarkan, lebih baiknya lagi bisa memberi solusi.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDYn2Je1x5
“Kamu sudah bicarakan baik-baik dengan suami kamu, mau dia apa?”
“Menurutku, dia merasa kamu sudah serba bisa tanpa dia, jadi dia beranggapan tidak perlu ada yang dikhawatirkan dari kamu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpbZrm6Qnh6
“Belum, aku belum bicara berdua dengannya, yang kurasa adalah suamiku senantiasa sibuk dengan dunianya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3HGuG74Gjr
“Iya, May. Dia menyibukkan diri dengan dunianya karena dia merasa sudah tidak diperlukan lagi, dia merasa lemah”
“Kamu bantu ingatkan suami kamu, salah satu fungsi seorang suami adalah menjaga rasa aman dan nyaman bagi istri dan anaknya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofMHA4ovqW
“Aku telepon dia?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jvm7mhY3N
“Kamu mesti temui dia, ingatkan kembali komitmen berumah tangga kalian, bicarakan yang ringan dan manis dulu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuLKqI7WxU
“Aku akan coba, selain itu, aku ingin suamiku bekerja mencari nafkah dengan begitu aku merasa layak diperjuangkan”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUAV0s4ybp
“Untuk itu nanti dulu, sekarang upayakan dulu suami kamu mau peka dan peduli kepadamu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiW4Y4KB5GL
“Anakku? Bagaimana?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hPhaZ2WtQ
“Termasuk, untuk kali ini kamu bersabar dulu yaa”
“Satu per satu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRr0ZnpLYt4
“Iyaaa”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQke97PZIiO
“Suamimu merasa tertekan, dia merasa sudah putus asa untuk bekerja lagi apalagi harus bersaing di Jakarta. Dia cemas kamu akan menjadikan dia mengurus anakmu saja, sedangkan mencari kerja pastinya sulit”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZcqlQSkDbN
“Tidak, aku tidak pernah berniat menuntut dia menjaga dan mengurus anak”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYdkkyoDmU
“Pikirmu begitu, suami kamu, siapa yang tahu?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQiP3E1bs6
Tak hanya bicarakan hal yang ringan dan berat, Viona kadang menyentuh pembicaraan masalah seks denganku. Ia mengatakan ketika pulang menengok suaminya ke Tasikmalaya. Viona membawa nafsu birahi yang akan diluapkan kepada suaminya. Begitu juga suaminya di sana. Mereka tidak terlalu mempermasalahkan soal seks. Namun selama di perantauan. Viona terbiasa menggunakan alat bantu seks sebagai pemuas nafsunya.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTWIG4OIZ8
“May, kalau boleh tahu, dengan jauh dari suami begini kebutuhan seks kamu bagaimana?”, Aku dan Viona sedang ngobrol di kamarku malam hari karena di kamar Viona, putranya sudah tertidur.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjT04qm7zM
“Aku? Ya enggak bagaimana-bagaimana”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmezz5jSs24
“Loh kok begitu? Misalnya kamu suka teleponan sama suami sambil masturbasi atau kamu juga menggunakan alat bantu seks?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Adk2M1etd
“Sebelum ke aku, kamu sendiri bagaimana?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiljlhDipVg
“Kamu ya, ditanya malah balik tanya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCsuQgE3YH
“Kalau aku sih begitu, emang enggak biasa masturbasi, enggak greget banget karena biasanya dimasukkin suami”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FI6xeB6wF
“Menderita banget kamu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozKFYonnWJ
“Enggak menderita sih, aku lebih perhatian suamiku, bukan perkara burungnya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48u593BZKn
“Hahahaha bisa aja guyonnya kamu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJguCJAYIsu
“Kalau kamu gimana? Hayo belum dijawab”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAyYfZiQNj
“Iya, kalau aku loh ya, masturbasi pakai alat bantu. Sebentar, aku ambilkan…”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeWBzgYaueB
“Eitssss, udah gak usah diambilkan”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqTMUKnBrz
“Biar kamu tahu, siapa tahu kan kamu tertarik”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JLzvCyrVl
“Kamu sales alat bantu seks selama ini ya?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3XK84XCb2
“Isssshhh bukan, May!”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyMKLAAiHA
“Eh iya, kamu risih gak sih dengan penampilan fisikmu itu?”, tanyaku ke Viona kami berbicara hadap-hadapan selonjoran di atas tikar yang aku gulirkan. Secara Fisik, Viona menang banyak atasku. Kulitnya yang putih, rambut panjangnya yang terurai bergelombang sebahu, dan wajahnya berparas awet muda tanpa harus dandanan yang berlebihan. Dari segi tubuh hingga ke bawah, mungkin kami sedikit mirip. Sama-sama dikaruniai tubuh sintal dan bentuk payudara yang mengundang birahi untuk menerkamnya. Kalau kata Viona tubuh kami seperti ini yang digilai laki-laki, jadi aku tak perlu risih jika dibilang gemuk atau gendut. Sepatutnya beruntung.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFv1LHb4pH
“Ukuran payudara kamu berapa?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoyerPEVtJT
“Aku? Enghh, lebih besar kamu”, sahut Viona.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPnQ2WEFWE
“Aku tanya ukuran, bukan lebih besar mana”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXI5jcbb1rW
“Penting banget yaa?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQzxpxRpuUJ
“Enggak juga sih”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ha2lkQJ07
“Aku sudah menyusui dua anak, kamu bisa simpulkan sendiri”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpHxvkpCdv
“Hahahaa, kamu ini yaaah, jawabnya kok begitu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHlfoO3ODo
“Males aja kalau ditanya ukuran, untuk apa? Untuk diikutsertakan lomba payudara terbesar? Enggakkan?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0D16coZfZs
“Hahaha”
“Aku suka risih, kalau cowok merhatiin bagian dadaku”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAuVadmBAk
“Ya bagus, berarti kamu jadi perhatian”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziQlMGEVdG
“Apa yang bagus kalau di otaknya jadi kotor”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8qRfBXIH1
“Di otak cowok, banyak kotornya kalau soal cewek, May”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LUX2uUDaZ
“Eemmmh gitu yaaa”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zuYGkdofZ
“Ya enggak semuanya sih, kalau menurutku enggak usah terlalu dipusingkan, kecuali kamu sudah dilecehkan baru beda ceritanya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9oc6DnQ03
Bulan demi bulan kedekatanku dengan Viona sudah seperti teman karib. Kami sering ghibah bersama tak kenal waktu dan tempat hingga larut malam. Fadli kadang ikut nimbrung atau sekedar mendengarkan pembicaraan kami. Namun satu hal yang aku sedikit terganggu soal Viona adalah dia memiliki seorang teman laki-laki bernama Andre. Usia mereka sepertinya tidak begitu jauh. Viona mengaku Andre adalah teman mesra-mesraannya dia. Andre yang berperawakan sebagaimana laki-laki pada umumnya dengan lengan gempal dan perut sedikit ke depan, tinggi kurang lebih 173 cm adalah rekan kerja Viona. Mereka telah menjalin hubungan 2 bulan tanpa sepengetahuan Fadli. Bahkan Andre beberapa kali mengunjungi Viona ke rumah kos ini
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdOLWvkwxp
Viona mengatakan hubungannya dengan Andre sekedar teman berbagi perhatian. Walau sudah bersahabat karib denganku, Viona merasa perhatian laki-laki tetap utama. Dia punya pandangan berbeda soal rumah tangga. Suaminya juga punya teman perempuan mesra-mesraan dan berbagi perhatian juga. Namun, Viona dan Suami terbuka secara hubungan dekat dengan siapa, asalkan hubungan rumah tangga mereka tetap nomor 1, termasuk anak-anak. Bahkan aku pernah memergoki Viona dan pasangannya, Andre di kamarnya sedang asyik dalam lautan birahi. Ketika itu, Fadli sudah diantarkan ke sekolah. Aku kembali ke kamar kos untuk mengambil barang yang tertinggal. Karena merasa ada kegaduhan di kamar sebelah, menarik perhatianku untuk mencari tahu. Pada saat itu, Viona sedang bergumul dengan Andre.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5D7G7zpvXt
“Kamu enggak tertarik ikutin jejak aku?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5dl3uwNuXU
“Enggak deh, terima kasih”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeJgLxNCPR
“Uhhhh gayamu, May, kayak enggak butuh aja”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkm8b6lHabI
“Emang betul”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzowPAhfP41
“Kamu gak pernah ada yang deketin? Masa sih? Bohong banget”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlr069oDP5
“Ada, banyak, malahan”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS51uoObZrU
“Ya satu orang enggak ada gitu yang bisa diajak jadi temen mesraan kamu?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzG3vf1OmSg
“Enggak ada deh, aku dari dulu menghindari laki-laki begitu karena niatnya macam macam doang sama aku”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyi9eoMOWQ8
“Ya cari dong yang pengen berbagi perhatian dengan kamu, bukan temen asal mau itu doang”
“Itu sama aja kita diperlakukan kayak pelacur sama mereka”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUm63Bbf4hl
“Siapa?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeH5stNXeKt
“Kamu yang lebih tahu, kok tanya aku”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnEDuaG26b
“Aku takut suamiku cemburu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXKPv7iB52
“Cemburu bagaimana, suami kamu aja jarang telepon dan nanyain kabar kamu”
“Lebih baik kamu cari yang bisa isi kekurangan itu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQy0M2TgOUk
“Hhmmmm…..”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn16K75bG5A
“Enggak apa, May, daripada kamu berharap terus-terusan dapat perhatian suami kamu? Bisa-bisa kamu stres kepikiran itu melulu”
“Kalau kamu punya teman cowok yang bisa berbagi perhatian dan kalian bersepakat tetap saling dukung rumah tangga masing-masing, bagus banget. Kayak aku dan Andre.”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvQcs0mA6d
“Iya, siapa?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlh9E3aJmF
“Mau dicariin?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqtLvaA18I
“Enggak, terima kasih”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2EpyNCBRP
Ucapan Viona membekas dalam benakku. Aku sejujurnya tidak mau punya teman yang disebut Viona teman mesra-mesraan. Bukankah itu sama aku mengkhianati suamiku? Namun, untuk sekedar berbagi perhatian apa salahnya? Terlalu lama aku mengemis perhatian dari suamiku. Sikap dan tingkah lakunya sudah demikian. Sebagai istri, aku harus siap menerima kekurangan suami. Berharap dia berubah, entah sampai kapan. Lalu kekurangannya bagaimana? Itu yang bikin aku sangat menderita dari kejauhan. Itu yang membuat mentalku tak sehat. Haruskah aku punya teman berbagi perhatian? Aku ingat aku punya Ilham, tetapi itu dulu. Sekarang? Ilham? Tidak dia sudah punya istri yang sangat sayang dengan dia. Aku tidak mau mengusik hubungan Ilham dan Winda.
Aduh, kesepianku memang terkesan sudah usai dengan keberadaan Viona. Akan tetapi, itu semu. Hilangnya rasa sepi itu semu. Sejatinya kesepian itu masih ada. Kesepian yang berwujud kepekaan dari pasangan yang memahami dan mengerti salah satu pasangannya perlu diperhatikan dan disayang. Oh suamiku, bagaimana menyadarkanmu….
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqUwtWuX95
“May, jadi kapan kita bisa duduk ngopi-ngopi?”
“Oh ya, kamu blokir kontakku ya?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4cSa8cn2A
“Blokir? Enghh, coba nanti aku cek ya, ponselku di ruangan”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKdfoxXWFF
“Iya, buktinya aku kirim whatsapp ke kamu cuman ceklis satu, profpic kamu mendadak hilang”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlaEa6NBjzR
“Nanti aku coba cek ya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Z5TGQeF98
“Iya, santai aja, May, aku cuman laporan aja ke kamu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4KRItKqyq
“Untuk bagian desain publikasi pameran bulan juli, kamu yang kelola ya konten dan desainnya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2g7Oi2CRZ
“Beres”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtmHjRF95t8
“Sudah termasuk teasernya kan?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwmk7Yuj9D
“Dokumentasi pun sudah termasuk, cuman kita perlu bahas detail pembuatan video pamerannya”
“Skenario atau skripnya sudah jadi?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2iV13zxcE
“Itu yang belum, kamu tahu kantorku seperti apa, saking semua dikerjain, banyak yang terlewatkan”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevq7wZja45
“Hahahhaaha ngerti banget, May, selaaaaww, biar aku yang bikin skenarionya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUDBhTfXSz
“Eh beneran?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVFnCel8Lv
“Iya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NbvBYBDnH
“Budget enggak nambah kan?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyob7tSa2p
“Enggak, asalkan”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajfPd3tWQ4
“Asalkan apa?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0307Mrm2k
“Yuk ngopi”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIZTNtYrgX
“Iyaaaa sabaaar, ngajakin ngopi mulu perasaan deh”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yInELidIj
“Aku sudah sabar semenjak kamu blok aku dan belum dapat jawaban, masih senyum-senyum aja kan?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OHJIbFQr7
“Kamu sehat?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlN0RnYZEq
“Sehat, aku kira senyum ini aku gila ya?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDAYomb0b4
“Iya, hehe”, tawaku mencandai Bimo.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZtUiYdMUb
“Parah kamu, bisa-bisanya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmWwlPuvaw
Bicara teman dekat selain Ilham, aku mempunyai seorang teman dekat bernama Bimo. Kantor kami biasa menjalin kerja sama untuk kegiatan pameran. Bimo biasa menjadi partnerku untuk sesi dokumentasi dan publikasi. Usianya 33 tahun. Bimo adalah seorang duda beranak 1. Ia tinggal di daerah Bogor. Seandai tidak diblokir oleh Ilham, mungkin pembicaraanku dengan Bimo akan semakin intens. Apakah aku harus menjadikan Bimo sebagai pengganti Ilham? Bimo tak ada yang menunggu di rumah, kecuali putra semata wayangnya. Namun, apakah dia berbahaya? Kami sering bertemu dalam kerja sama kegiatan untuk apa aku khawatir. Aduh, apa yang disampaikan Viona mengganjal pikiranku.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOCiO6reRN
Aku belum mengiyakan janjian ngopi dengan Bimo berhari-hari setelah penyelenggaraan kegiatan dimulai sekalipun. Kami bekerja secara profesional dan Bimo tak pernah menyentuh privasiku sama sekali. Setelah aku membuka blokir Bimo dalam rangka kami bekerja untuk suatu kegiatan, ia sering menjawab statusku yang kerap jalan ke sebuah Mall atau berolah raga sendiri. Terusik? Iya, namun ia sekadar mengatakan.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKLe5qPiEc
“Kapan-kapan, bareng May, aku juga suka kelayapan sendiri”
“Hehehe, siapa tahu kalau bareng, galaunya jadi berjamaah”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlkbO3lc0p
Karena hubungan kemitraan kerja yang kerap terjadi itu, aku menjadi tahu siapa Bimo dan karakternya yang mudah bergaul. Menjelang tidur, apabila rindu berbalas chat dengan suami. Aku menuntaskannya dengan sering berbalas chat dengan Bimo, karena juga sudah jarang sekali berbalas chat dengan Ilham. Kami biasa bahas seputar pekerjaan kami berdua yang mirip-mirip. Bahas projek yang sedang dia kerjakan dan bahas kesibukanku yang tak pernah selesai. Kemudian,
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmnmdfqbI7
“Ehem, ngopinya kapan Nona?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWVQTwNIJv
“Kapan yaaa”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9L9bKHDNB
“Aku kirimin kopi aja ke kamu deh, kita ngopinya virtual gimana?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKAfEqvdQv
“Boleh banget tuh”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkYKlqH1rT
“Ini”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROyFEz90fT
“Kirain beneran”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8nJSWHNRv
“Kalau beneran, ya beneran kita ngopi bareng”
“Hahaha”
“Aku yang traktir loh, padahal”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkBGHN6Gbh
“Iya boleh, kamu mau kapan?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tpVh0BRJh
“Besok, lokasinya deket kantor kamu aja”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKh3IubTPjJ
“Bener nih?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytpJ9qN4pn
“Beneran, aku motoran, daripada kamu harus jauh-jauh. Lagi musim hujan juga”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhwNYOxoAC
“Oke, berarti kita ketemuan aja ya?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rXZ4b0p9y
“Iya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOa6XElHdb1
“Sampai jumpa besok, Nona”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6buY4q2iLp
“Namaku, Maya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBi1alZ1we
“Iya Nona Maya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2KAuxu5HtC
“Ckckck”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxk73wgz5o7
Besoknya, tiba-tiba Ilham menodong sebuah pertanyaan kepadaku. Pertanyaan yang tidak kusangka-sangka bagaimana dia tahu bahwa aku akan jalan dengan Bimo. Ternyata ia tahu dari memata-matai ponselku lagi. Ia tidak kehabisan akal. Mulai detik itu, aku memproteksi seluruh ponsel dan alat elektronikku agar tidak diketahui oleh orang-orang tidak bertanggung jawab, khususnya Ilham. Parahnya, Ilham berupaya mencegahku untuk bertemu Bimo. Ia menuduh Bimo punya niat macam-macam denganku. Ilham lagi dan lagi berspekulasi. Padahal, aku dengan dia sudah tidak dekat lagi. Aku sudah punya beberapa kawan dekat, satu di antaranya adalah Bimo.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFqCf11sQe
Ilham tidak menyerah. Bahkan Ia mengancam akan memberitahu suamiku bahwa aku berniat bertemu laki-laki lain, berduaan. Meledak amarahku ke Ilham. Aku menegaskan kepada Ilham jangan ikut campur urusanku lagi. Atau, perkara hubunganku dengan dia dahulu kubocorkan kepada Winda. Aku menggertak balik supaya Ilham mundur, tak menghalang-halangi.
Setelah gertakan itu, aku sedikit merasa bersalah, namun tidak terlalu kuhiraukan. Aku biarkan Ilham berpikir dan betul fokus dengan rumah tangganya. Bukan lagi tentang aku. Tentang dia dan istrinya.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzdrqSVffh
Parahnya Ilham lupa sesuatu tentang hari ini, serupa dengan suamiku. Yang beberapa kali kucoba ingatkan ada hari istimewa hari ini. Rekan-rekan kantor juga demikian. Mereka biasanya mengingatkan perihal hari ulang tahun para pegawainya. Namun, kosong. Aku ingin mengingatkan suamiku, pastinya tak akan spesial lagi. Biarlah ia ingat sendiri dan mengucapkannya padaku. Kalau lupa, ya sudah.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9oszarOaws
Menjelang sore, aku lihat langit mendung. Aku bingung pertemuanku dengan Bimo jadi atau tidak. Yang jelas, Viona menghubungiku. Dia kuajak agar tidak sekedar berduaan obrolan aku dan Bimo. Sedihnya, baik Viona dan Bimo memintaku berangkat duluan menuju sebuah cafe di daerah Jakarta Pusat. Terlebih jadwal pulang jam kerjaku lebih awal dari mereka.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEiSGcchwh
“Kamu di mana?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrC9wjou7t
“Aku berangkat 15 menit lagi, lagi nanggung sama kerjaan dadakan, May”
“Sabar yaaah”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoa2LIpkg3G
“Haduh kamu, aku jadi cumaan berduaan dong dengan ini cowok”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UxraPOU5U
“Ya enggak apa-apa, siapa tahu bisa jadi teman mesra-mesraannya kamu hihihi”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDJFxDkobv
“Viona, kamu ya omongannya”
“Yaudah buruan, aku tunggu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhmPk1je0i
Sesampainya di kafe, aku memesan secangkir cokelat panas sembari menunggu dua orang kawanku. Aku juga mengelap beberapa bagian tubuh, terutama rambut dan tangan yang kebasahan karena kehujanan. Blazerku basah, jaket tak bawa. Tersisa kemeja biru lengan panjang yang aku kenakan. Aku berharap semoga Bimo bukan laki-laki ngeres karena tonjolan bukit kembarku yang menyorot membentuk lekukan tubuh bagian dada. Sejauh ini, apa yang kami bicarakan lurus-lurus saja. Aku tanyakan sudah di mana. Dia sudah berada di parkiran.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo61YrxI5tP
Jantungku berdegup tak normal. Padahal, kami terbiasa bicara berdua di kantorku. Barangkali karena momennya berbeda, suasana dingin ruangan yang kurasakan jadi sedikit membuatku gugup.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedDBiKmrnI
“Maaf ya, agak telat, macet tadi di jalan”
“Kamu ke sini naik apa?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPigIKi81kb
“Ojek online, enggak apa-apa kok”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoO58miD5OI
“Kamu sudah mesen?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2buPOUGhTm
“Sudah, kamu mau dipesenin?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡne99kjiBMX
“Oh gak usah biar aku pesen sendiri aja”, ujar Bimo. Setelah melepas jaketnya, ia pergi memesan langsung ke pelayan tanpa harus melihat-lihat menu terlebih dulu.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHeTsqa5uF
“Gak kelamaan nunggu kan?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4jXnVRlWI
“Enggak Bimo, aku baru juga datang”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZH0ONUieqZ
“Aku enggak enak aja kalau kamu sudah kelamaan nunggu”
“Jangan ngomongin pekerjaan ya di sini”
“Hahaha”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0foA6IOSv
“Karena kamu rekan kerja, ya omongin kerjaan, habisan mau omongin apalagi”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKnFw9m7jI
“Omongin yang ringan-ringan aja”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl50C6goeT1
“Yang ringan itu bagaimana?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWdWP92CHEs
“Yang ringan itu yang bikin kita tersenyum bahagia, gak mumet di pikiran”
“Kayak kita ini pegawai/pekerja kantoran”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTJWJxuJby
“Kamu pekerja kantoran? Kukira pekerja proyek”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPSgBWTVm1
“Proyek kantormu”
“Puas?!”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFuMuYri9Y
“Hehehe, iya…..”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBKImI67Ew
Perbincangan dengan Bimo menyenangkan sekali. Dia sering menyelipkan guyon dalam obrolan kami. Yang serius diolahnya menjadi ringan, termasuk perihal pekerjaan. Bimo bercerita sebagai orang tunggal bagi anaknya yang berumur 4 tahun merupakan pekerjaan berat. Istrinya pergi meninggalkan dia dengan menikahi pria lain. Bimo tangguh menerima kenyataan pahit rumah tangganya ambruk. Ditambah ia membesarkan putranya tanpa kasih sayang seorang ibu. Kini putranya dititipkan kepada orang tuanya di kampung. Bimo di Jakarta tinggal kos sendirian sembari mengumpulkan uang untuk anak tercinta kendati bekerja serabutan. Ini berbanding terbalik dengan suamiku. Aku tertegun dengan cerita Bimo menafkahi putranya.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RfXlBM16n
Setelah menceritakan kehidupannya, aku perlahan menceritakan kehidupanku yang tak kalah berlikunya sebagai seorang ibu yang tinggal jauh dari suami dan anak. Bimo bersimpati dengan rumah tanggaku dan tak berharap kandas sepertinya. Kemudian kami makan malam bersama hingga aku lupa mengundang Viona datang. Viona menyesali tidak bisa datang karena hujan yang lebat dan lekas pulang ke tempat kos.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8W2igplkw
“Alhamdulillah kenyang, tenkyu ya, Bimo”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE62kXNscty
“Sama-sama May, ditunggu giliran traktirannya kamu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUxMr4Zwou
“Oh, jadi traktirannya perlu dibalas nih?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDRWjNNmZy
“Enggak, bercanda. Heheh”
“Maksudnya kapan-kapan kita ngobrol lagi”
“Nanti malam boleh kutelepon kan?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9kF2l6Blo
“Boleh, kalau belum ketiduran ya…”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvpdaGW7Ii
“Oke, eh itu…”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftXqUimcBm
“Itu apa?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZRcjqtTgc
“Kancing baju kamu”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JzuHczEXq
“Astaghfirullah, duh maaf…”, kancing kerah kemejaku bagian tercopot satu, sedikit terlihat belahan dadaku entah semenjak kapan.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZDQln9DLq
“Untung aku yang lihat”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ21ixa3hMTL
“Kalau yang lain kenapa?”, tanyaku sebelum beranjak meninggalkan kafe.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTiIeKKqc8R
“Ya enggak kenapa-kenapa, untung aku yang lihat, jadi bisa kasih tahu kamu langsung”
“Hehehe”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pjR9iX9fk
“Ih gak jelas deh…”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIS88Sar8wO
“Besok kamu kerja?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK70R0QYZ9A
“Sebagai salah satu pegawai rajin, tentunya ya aku harus kerja”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUeByG9l2J
“Seneng bisa makan malam bersama pegawai rajin”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw58QfbV7KC
“Terima kasih traktirannya”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCumRpWH4c
“Mau dianterin gak?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz45itHspvu
“Enggak usah, deket biar aku pesen ojol aja”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmGU0AYZSG
“Beneran nih?”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4LOl5aWrRE
“Bener”
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUP0ZLgjlVA
Tiba-tiba Bimo membuka jok motornya dan mengeluarkan jaket hitam yang diletakkan ke badan belakangku. Aku tersipu dengan perhatian Bimo. Dalam hati bertanya, apakah maksud ia memperlakukanku begitu. Ah, sebagai teman apa salahnya. Kemudian Bimo berkata di hadapanku.
7236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUYKLFC3vR
“Selamat Ulang Tahun, Maya”
ns 15.158.61.54da2
