Bagian 8
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfGbF2ykTg
Kendati kerabat telah pergi, bukan berarti tempat kos ini lekas sepi. Ia tetap dihuni oleh beberapa orang, sayangnya aku tak kenal satu per satu dari mereka, sekedar bertatap muka dan menyapa lalu menata kehidupanku kembali. Tak lama berselang beberapa hari, kamar sebelahku sudah diisi oleh seorang perempuan bernama Viona yang berusia 36 tahun. Dia samahalnya denganku seorang perantauan dari luar ibukota yang sedang mencari nafkah untuk keluarga. Viona berasal dari Tasikmalaya. Berbedanya denganku, ia mengajak putranya kemari. Viona dan suaminya memiliki 2 orang anak, laki-laki dan perempuan. Laki-laki ikut dengan dia, sedangkan perempuan ikut suaminya. Viona adalah seorang pegawai di sebuah perusahaan farmasi plat merah. Ketika pagi, ia berangkat lebih awal dariku karena tempat kerjanya masih cukup jauh dari rumah kos ini.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNeIktEhhY
Kami berdua berkenalan. Aku terhibur dengan kehadiran mereka, termasuk kehadiran anak laki-laki Viona, mengingatkan aku kepada anak laki-lakiku sendiri di kampung. Dari segi usia memang berbeda. Fadli, putra Viona, berusia 12 tahun, sedangkan anakku masih balita. Kedekatan anak dan ibulah yang justru membuatku cemburu. Mereka sering makan bersama di kamar kos. Akhir pekan, mereka sering berpamitan berlibur atau pulang ke kampung halaman walaupun harus diakui jarak Tasikmalaya dan Yogyakarta dari ibukota beda jauhnya. Aku berupaya menenangkan diriku agar tidak tertekan secara batin dengan kebahagiaan keluarga lain. Ditambah ucapan Mas Johari beberapa waktu yang lalu.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCuaOrR86p
Sebaliknya aku justru harus bisa belajar dari Viona. Ketika situasi batin terguncang dan menyibukkan diri tak sedang mempan, biasanya ada Mba Rini pelarianku bercerita. Awalnya sungkan, namun karena kedekatan secara latar belakang sebagai perempuan perantauan mendekatkan hubunganku dengan Viona. Ia sering mengajakku bergabung untuk makan malam atau berlibur. Terlebih, Viona memiliki mobil pribadi yang bisa membawanya kemanapun. Menurut Viona, menyenangkan diri sendiri ada baiknya bersama teman-teman, kalau sendirian tak akan menghilangkan rasa kesepian sama sekali. Barangkali itu penyebab aku tertekan secara batin, menikmati kesendirianku, kesepianku. Yang berujung menikmati stresnya jiwaku. Stres kok dinikmati? Ucap Viona. Karena kedekatan itu juga, aku mengajak Viona dan putranya ke museum tempat aku bekerja saat akhir pekan. Apalagi Fadli, putra Viona, memiliki hobi merekam tempat-tempat wisata atau hal menarik lainnya.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbsxZmUIUn
Beberapa bulan kehadiran mereka rasa kesepianku perlahan hilang, Viona menjadi teman berceritaku untuk melepas segala tekanan batin. Kami sering berbagi. Menurut Viona segala kegundahan pikiran dan batin jangan dipendam karena akibatnya akan menjadi penyakit mental yang entah kapan bisa muncul tiba-tiba. Ceritakan kepada seseorang yang memang bisa kamu percayai dan mau mendengarkan, lebih baiknya lagi bisa memberi solusi.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6S8p6wc8H
“Kamu sudah bicarakan baik-baik dengan suami kamu, mau dia apa?”
“Menurutku, dia merasa kamu sudah serba bisa tanpa dia, jadi dia beranggapan tidak perlu ada yang dikhawatirkan dari kamu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5EU5ZLIe3H
“Belum, aku belum bicara berdua dengannya, yang kurasa adalah suamiku senantiasa sibuk dengan dunianya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpsfmZwQRPC
“Iya, May. Dia menyibukkan diri dengan dunianya karena dia merasa sudah tidak diperlukan lagi, dia merasa lemah”
“Kamu bantu ingatkan suami kamu, salah satu fungsi seorang suami adalah menjaga rasa aman dan nyaman bagi istri dan anaknya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1qf9Adch7
“Aku telepon dia?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVVY7VO44s
“Kamu mesti temui dia, ingatkan kembali komitmen berumah tangga kalian, bicarakan yang ringan dan manis dulu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLmCZh1ftg
“Aku akan coba, selain itu, aku ingin suamiku bekerja mencari nafkah dengan begitu aku merasa layak diperjuangkan”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAtxIVdZvi
“Untuk itu nanti dulu, sekarang upayakan dulu suami kamu mau peka dan peduli kepadamu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdu9xT9DQG1
“Anakku? Bagaimana?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVA9jwtYFXR
“Termasuk, untuk kali ini kamu bersabar dulu yaa”
“Satu per satu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6TQBFvqnG
“Iyaaa”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgO4hyPb59
“Suamimu merasa tertekan, dia merasa sudah putus asa untuk bekerja lagi apalagi harus bersaing di Jakarta. Dia cemas kamu akan menjadikan dia mengurus anakmu saja, sedangkan mencari kerja pastinya sulit”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi08TMc9cRk
“Tidak, aku tidak pernah berniat menuntut dia menjaga dan mengurus anak”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIGBuwRwjw
“Pikirmu begitu, suami kamu, siapa yang tahu?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5kWkamohB
Tak hanya bicarakan hal yang ringan dan berat, Viona kadang menyentuh pembicaraan masalah seks denganku. Ia mengatakan ketika pulang menengok suaminya ke Tasikmalaya. Viona membawa nafsu birahi yang akan diluapkan kepada suaminya. Begitu juga suaminya di sana. Mereka tidak terlalu mempermasalahkan soal seks. Namun selama di perantauan. Viona terbiasa menggunakan alat bantu seks sebagai pemuas nafsunya.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QHzroszpS
“May, kalau boleh tahu, dengan jauh dari suami begini kebutuhan seks kamu bagaimana?”, Aku dan Viona sedang ngobrol di kamarku malam hari karena di kamar Viona, putranya sudah tertidur.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxHZZX92Cx
“Aku? Ya enggak bagaimana-bagaimana”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4Y0cfmiF7
“Loh kok begitu? Misalnya kamu suka teleponan sama suami sambil masturbasi atau kamu juga menggunakan alat bantu seks?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMD85UWzQr
“Sebelum ke aku, kamu sendiri bagaimana?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOaXBdjrcZ
“Kamu ya, ditanya malah balik tanya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBGqJyYYDh
“Kalau aku sih begitu, emang enggak biasa masturbasi, enggak greget banget karena biasanya dimasukkin suami”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYiT8qRCAr
“Menderita banget kamu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHsXY39XnEM
“Enggak menderita sih, aku lebih perhatian suamiku, bukan perkara burungnya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdB9RTN5fqY
“Hahahaha bisa aja guyonnya kamu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KfNzegsme
“Kalau kamu gimana? Hayo belum dijawab”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvfrl0xEV4
“Iya, kalau aku loh ya, masturbasi pakai alat bantu. Sebentar, aku ambilkan…”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqHTkGeM1V
“Eitssss, udah gak usah diambilkan”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡto1Ayl9vpf
“Biar kamu tahu, siapa tahu kan kamu tertarik”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVerE3tRoBF
“Kamu sales alat bantu seks selama ini ya?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8II30QsLy
“Isssshhh bukan, May!”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qhA8kEM8f
“Eh iya, kamu risih gak sih dengan penampilan fisikmu itu?”, tanyaku ke Viona kami berbicara hadap-hadapan selonjoran di atas tikar yang aku gulirkan. Secara Fisik, Viona menang banyak atasku. Kulitnya yang putih, rambut panjangnya yang terurai bergelombang sebahu, dan wajahnya berparas awet muda tanpa harus dandanan yang berlebihan. Dari segi tubuh hingga ke bawah, mungkin kami sedikit mirip. Sama-sama dikaruniai tubuh sintal dan bentuk payudara yang mengundang birahi untuk menerkamnya. Kalau kata Viona tubuh kami seperti ini yang digilai laki-laki, jadi aku tak perlu risih jika dibilang gemuk atau gendut. Sepatutnya beruntung.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjfZtyxTBw
“Ukuran payudara kamu berapa?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckYwfQA36Y
“Aku? Enghh, lebih besar kamu”, sahut Viona.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgaapkrg9MI
“Aku tanya ukuran, bukan lebih besar mana”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVwfpiWJGK
“Penting banget yaa?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDa2fBemNoD
“Enggak juga sih”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEepJHL9AVY
“Aku sudah menyusui dua anak, kamu bisa simpulkan sendiri”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVW7UAsxcU
“Hahahaa, kamu ini yaaah, jawabnya kok begitu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFC8sZ8UnQU
“Males aja kalau ditanya ukuran, untuk apa? Untuk diikutsertakan lomba payudara terbesar? Enggakkan?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38MGr1taPv
“Hahaha”
“Aku suka risih, kalau cowok merhatiin bagian dadaku”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEUOqXsaFK
“Ya bagus, berarti kamu jadi perhatian”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKOaGuX8Pd
“Apa yang bagus kalau di otaknya jadi kotor”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmR9bxOU2O7
“Di otak cowok, banyak kotornya kalau soal cewek, May”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwvYfdaJvB
“Eemmmh gitu yaaa”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1t86TvUYQ8
“Ya enggak semuanya sih, kalau menurutku enggak usah terlalu dipusingkan, kecuali kamu sudah dilecehkan baru beda ceritanya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVU16EGUaHC
Bulan demi bulan kedekatanku dengan Viona sudah seperti teman karib. Kami sering ghibah bersama tak kenal waktu dan tempat hingga larut malam. Fadli kadang ikut nimbrung atau sekedar mendengarkan pembicaraan kami. Namun satu hal yang aku sedikit terganggu soal Viona adalah dia memiliki seorang teman laki-laki bernama Andre. Usia mereka sepertinya tidak begitu jauh. Viona mengaku Andre adalah teman mesra-mesraannya dia. Andre yang berperawakan sebagaimana laki-laki pada umumnya dengan lengan gempal dan perut sedikit ke depan, tinggi kurang lebih 173 cm adalah rekan kerja Viona. Mereka telah menjalin hubungan 2 bulan tanpa sepengetahuan Fadli. Bahkan Andre beberapa kali mengunjungi Viona ke rumah kos ini
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT7Xktt9dYE
Viona mengatakan hubungannya dengan Andre sekedar teman berbagi perhatian. Walau sudah bersahabat karib denganku, Viona merasa perhatian laki-laki tetap utama. Dia punya pandangan berbeda soal rumah tangga. Suaminya juga punya teman perempuan mesra-mesraan dan berbagi perhatian juga. Namun, Viona dan Suami terbuka secara hubungan dekat dengan siapa, asalkan hubungan rumah tangga mereka tetap nomor 1, termasuk anak-anak. Bahkan aku pernah memergoki Viona dan pasangannya, Andre di kamarnya sedang asyik dalam lautan birahi. Ketika itu, Fadli sudah diantarkan ke sekolah. Aku kembali ke kamar kos untuk mengambil barang yang tertinggal. Karena merasa ada kegaduhan di kamar sebelah, menarik perhatianku untuk mencari tahu. Pada saat itu, Viona sedang bergumul dengan Andre.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGoBsbklmD
“Kamu enggak tertarik ikutin jejak aku?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4emXKzzCH
“Enggak deh, terima kasih”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdOwPGdoq1
“Uhhhh gayamu, May, kayak enggak butuh aja”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5o5wrA9eF
“Emang betul”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNEkYz8F5y
“Kamu gak pernah ada yang deketin? Masa sih? Bohong banget”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5CBBOK2VE
“Ada, banyak, malahan”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUAL0bkbjA
“Ya satu orang enggak ada gitu yang bisa diajak jadi temen mesraan kamu?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0I0fbsqQAq
“Enggak ada deh, aku dari dulu menghindari laki-laki begitu karena niatnya macam macam doang sama aku”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqOx01tkOI
“Ya cari dong yang pengen berbagi perhatian dengan kamu, bukan temen asal mau itu doang”
“Itu sama aja kita diperlakukan kayak pelacur sama mereka”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkh5Q8D9RSX
“Siapa?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjU8oHkogH
“Kamu yang lebih tahu, kok tanya aku”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkfjKaMOhH
“Aku takut suamiku cemburu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZKKEGzbTV
“Cemburu bagaimana, suami kamu aja jarang telepon dan nanyain kabar kamu”
“Lebih baik kamu cari yang bisa isi kekurangan itu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMeDVNBYwK
“Hhmmmm…..”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLitGVVD5no
“Enggak apa, May, daripada kamu berharap terus-terusan dapat perhatian suami kamu? Bisa-bisa kamu stres kepikiran itu melulu”
“Kalau kamu punya teman cowok yang bisa berbagi perhatian dan kalian bersepakat tetap saling dukung rumah tangga masing-masing, bagus banget. Kayak aku dan Andre.”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2lwPpUKxM
“Iya, siapa?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfJPbmOrdx
“Mau dicariin?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5SN9knmVj9
“Enggak, terima kasih”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCTYKZJMcP
Ucapan Viona membekas dalam benakku. Aku sejujurnya tidak mau punya teman yang disebut Viona teman mesra-mesraan. Bukankah itu sama aku mengkhianati suamiku? Namun, untuk sekedar berbagi perhatian apa salahnya? Terlalu lama aku mengemis perhatian dari suamiku. Sikap dan tingkah lakunya sudah demikian. Sebagai istri, aku harus siap menerima kekurangan suami. Berharap dia berubah, entah sampai kapan. Lalu kekurangannya bagaimana? Itu yang bikin aku sangat menderita dari kejauhan. Itu yang membuat mentalku tak sehat. Haruskah aku punya teman berbagi perhatian? Aku ingat aku punya Ilham, tetapi itu dulu. Sekarang? Ilham? Tidak dia sudah punya istri yang sangat sayang dengan dia. Aku tidak mau mengusik hubungan Ilham dan Winda.
Aduh, kesepianku memang terkesan sudah usai dengan keberadaan Viona. Akan tetapi, itu semu. Hilangnya rasa sepi itu semu. Sejatinya kesepian itu masih ada. Kesepian yang berwujud kepekaan dari pasangan yang memahami dan mengerti salah satu pasangannya perlu diperhatikan dan disayang. Oh suamiku, bagaimana menyadarkanmu….
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYai0DvuOt
“May, jadi kapan kita bisa duduk ngopi-ngopi?”
“Oh ya, kamu blokir kontakku ya?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLDF9yHoEq
“Blokir? Enghh, coba nanti aku cek ya, ponselku di ruangan”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3TLcV1FtUq
“Iya, buktinya aku kirim whatsapp ke kamu cuman ceklis satu, profpic kamu mendadak hilang”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgwDpLpP6A
“Nanti aku coba cek ya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFLM3XgkqX
“Iya, santai aja, May, aku cuman laporan aja ke kamu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZwSPrdVuc
“Untuk bagian desain publikasi pameran bulan juli, kamu yang kelola ya konten dan desainnya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwtV9hc11J
“Beres”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZ55ng0xzp
“Sudah termasuk teasernya kan?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qcWpcGV89
“Dokumentasi pun sudah termasuk, cuman kita perlu bahas detail pembuatan video pamerannya”
“Skenario atau skripnya sudah jadi?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVIcQlz6pb
“Itu yang belum, kamu tahu kantorku seperti apa, saking semua dikerjain, banyak yang terlewatkan”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgE1wu3uuqc
“Hahahhaaha ngerti banget, May, selaaaaww, biar aku yang bikin skenarionya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6vilALesp
“Eh beneran?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡia6C8YM0MA
“Iya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChJcKoW2Ra
“Budget enggak nambah kan?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdllCVQhMSm
“Enggak, asalkan”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMowrys2GQ
“Asalkan apa?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5OxBE5Alt
“Yuk ngopi”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wXcQwhjIK
“Iyaaaa sabaaar, ngajakin ngopi mulu perasaan deh”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfqsUAcnsH
“Aku sudah sabar semenjak kamu blok aku dan belum dapat jawaban, masih senyum-senyum aja kan?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjk8BoIpUr
“Kamu sehat?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9VFXzq8fVu
“Sehat, aku kira senyum ini aku gila ya?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFy2hwnuZMu
“Iya, hehe”, tawaku mencandai Bimo.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMZQdF4AEr
“Parah kamu, bisa-bisanya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWim863HyBC
Bicara teman dekat selain Ilham, aku mempunyai seorang teman dekat bernama Bimo. Kantor kami biasa menjalin kerja sama untuk kegiatan pameran. Bimo biasa menjadi partnerku untuk sesi dokumentasi dan publikasi. Usianya 33 tahun. Bimo adalah seorang duda beranak 1. Ia tinggal di daerah Bogor. Seandai tidak diblokir oleh Ilham, mungkin pembicaraanku dengan Bimo akan semakin intens. Apakah aku harus menjadikan Bimo sebagai pengganti Ilham? Bimo tak ada yang menunggu di rumah, kecuali putra semata wayangnya. Namun, apakah dia berbahaya? Kami sering bertemu dalam kerja sama kegiatan untuk apa aku khawatir. Aduh, apa yang disampaikan Viona mengganjal pikiranku.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtf34A8hbOh
Aku belum mengiyakan janjian ngopi dengan Bimo berhari-hari setelah penyelenggaraan kegiatan dimulai sekalipun. Kami bekerja secara profesional dan Bimo tak pernah menyentuh privasiku sama sekali. Setelah aku membuka blokir Bimo dalam rangka kami bekerja untuk suatu kegiatan, ia sering menjawab statusku yang kerap jalan ke sebuah Mall atau berolah raga sendiri. Terusik? Iya, namun ia sekadar mengatakan.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyNVCX0xLP
“Kapan-kapan, bareng May, aku juga suka kelayapan sendiri”
“Hehehe, siapa tahu kalau bareng, galaunya jadi berjamaah”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡND5Gw59uIG
Karena hubungan kemitraan kerja yang kerap terjadi itu, aku menjadi tahu siapa Bimo dan karakternya yang mudah bergaul. Menjelang tidur, apabila rindu berbalas chat dengan suami. Aku menuntaskannya dengan sering berbalas chat dengan Bimo, karena juga sudah jarang sekali berbalas chat dengan Ilham. Kami biasa bahas seputar pekerjaan kami berdua yang mirip-mirip. Bahas projek yang sedang dia kerjakan dan bahas kesibukanku yang tak pernah selesai. Kemudian,
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5tDy4Wpx8
“Ehem, ngopinya kapan Nona?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZ3TOA5Hmd
“Kapan yaaa”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcXBoFgPDS
“Aku kirimin kopi aja ke kamu deh, kita ngopinya virtual gimana?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK9jOBF5zIx
“Boleh banget tuh”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65a23Cx6X0
“Ini”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCZUqecpL0
“Kirain beneran”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNX0bTVp6g8
“Kalau beneran, ya beneran kita ngopi bareng”
“Hahaha”
“Aku yang traktir loh, padahal”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6vNBPrYv1
“Iya boleh, kamu mau kapan?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WWgKGnvvR
“Besok, lokasinya deket kantor kamu aja”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFytsL6MBwS
“Bener nih?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtig8jJauTQ
“Beneran, aku motoran, daripada kamu harus jauh-jauh. Lagi musim hujan juga”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNy9E81rX3L
“Oke, berarti kita ketemuan aja ya?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NOMOSd3Xi
“Iya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHlJ9udxDXY
“Sampai jumpa besok, Nona”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0UCzS7ofs
“Namaku, Maya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhIiefHQxu
“Iya Nona Maya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb64HrCH4fD
“Ckckck”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZlXan8WHa
Besoknya, tiba-tiba Ilham menodong sebuah pertanyaan kepadaku. Pertanyaan yang tidak kusangka-sangka bagaimana dia tahu bahwa aku akan jalan dengan Bimo. Ternyata ia tahu dari memata-matai ponselku lagi. Ia tidak kehabisan akal. Mulai detik itu, aku memproteksi seluruh ponsel dan alat elektronikku agar tidak diketahui oleh orang-orang tidak bertanggung jawab, khususnya Ilham. Parahnya, Ilham berupaya mencegahku untuk bertemu Bimo. Ia menuduh Bimo punya niat macam-macam denganku. Ilham lagi dan lagi berspekulasi. Padahal, aku dengan dia sudah tidak dekat lagi. Aku sudah punya beberapa kawan dekat, satu di antaranya adalah Bimo.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8D3Bhyz85
Ilham tidak menyerah. Bahkan Ia mengancam akan memberitahu suamiku bahwa aku berniat bertemu laki-laki lain, berduaan. Meledak amarahku ke Ilham. Aku menegaskan kepada Ilham jangan ikut campur urusanku lagi. Atau, perkara hubunganku dengan dia dahulu kubocorkan kepada Winda. Aku menggertak balik supaya Ilham mundur, tak menghalang-halangi.
Setelah gertakan itu, aku sedikit merasa bersalah, namun tidak terlalu kuhiraukan. Aku biarkan Ilham berpikir dan betul fokus dengan rumah tangganya. Bukan lagi tentang aku. Tentang dia dan istrinya.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMDTfBHqGr
Parahnya Ilham lupa sesuatu tentang hari ini, serupa dengan suamiku. Yang beberapa kali kucoba ingatkan ada hari istimewa hari ini. Rekan-rekan kantor juga demikian. Mereka biasanya mengingatkan perihal hari ulang tahun para pegawainya. Namun, kosong. Aku ingin mengingatkan suamiku, pastinya tak akan spesial lagi. Biarlah ia ingat sendiri dan mengucapkannya padaku. Kalau lupa, ya sudah.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDKmp0A6zV
Menjelang sore, aku lihat langit mendung. Aku bingung pertemuanku dengan Bimo jadi atau tidak. Yang jelas, Viona menghubungiku. Dia kuajak agar tidak sekedar berduaan obrolan aku dan Bimo. Sedihnya, baik Viona dan Bimo memintaku berangkat duluan menuju sebuah cafe di daerah Jakarta Pusat. Terlebih jadwal pulang jam kerjaku lebih awal dari mereka.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9VRPM9nGr
“Kamu di mana?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHg0kHy9mh8
“Aku berangkat 15 menit lagi, lagi nanggung sama kerjaan dadakan, May”
“Sabar yaaah”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRDJRWrMEZ
“Haduh kamu, aku jadi cumaan berduaan dong dengan ini cowok”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRBEtz7JVD
“Ya enggak apa-apa, siapa tahu bisa jadi teman mesra-mesraannya kamu hihihi”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmAwpg5vez
“Viona, kamu ya omongannya”
“Yaudah buruan, aku tunggu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8cm89yhPR
Sesampainya di kafe, aku memesan secangkir cokelat panas sembari menunggu dua orang kawanku. Aku juga mengelap beberapa bagian tubuh, terutama rambut dan tangan yang kebasahan karena kehujanan. Blazerku basah, jaket tak bawa. Tersisa kemeja biru lengan panjang yang aku kenakan. Aku berharap semoga Bimo bukan laki-laki ngeres karena tonjolan bukit kembarku yang menyorot membentuk lekukan tubuh bagian dada. Sejauh ini, apa yang kami bicarakan lurus-lurus saja. Aku tanyakan sudah di mana. Dia sudah berada di parkiran.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1qqTdq5fS
Jantungku berdegup tak normal. Padahal, kami terbiasa bicara berdua di kantorku. Barangkali karena momennya berbeda, suasana dingin ruangan yang kurasakan jadi sedikit membuatku gugup.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfwSG5xT7W4
“Maaf ya, agak telat, macet tadi di jalan”
“Kamu ke sini naik apa?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFPQJWXfsh
“Ojek online, enggak apa-apa kok”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3Nl341Sm7
“Kamu sudah mesen?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhnYI2UqFP
“Sudah, kamu mau dipesenin?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwcz1gQw7u
“Oh gak usah biar aku pesen sendiri aja”, ujar Bimo. Setelah melepas jaketnya, ia pergi memesan langsung ke pelayan tanpa harus melihat-lihat menu terlebih dulu.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhtTo4J8ol
“Gak kelamaan nunggu kan?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbBMLVrT4I
“Enggak Bimo, aku baru juga datang”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpCF9tKeCQ
“Aku enggak enak aja kalau kamu sudah kelamaan nunggu”
“Jangan ngomongin pekerjaan ya di sini”
“Hahaha”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wuTR9BEGY
“Karena kamu rekan kerja, ya omongin kerjaan, habisan mau omongin apalagi”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgB0t4QAHu
“Omongin yang ringan-ringan aja”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQn21twfB6A
“Yang ringan itu bagaimana?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiVP5a2zkq
“Yang ringan itu yang bikin kita tersenyum bahagia, gak mumet di pikiran”
“Kayak kita ini pegawai/pekerja kantoran”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiIQwGiqW3
“Kamu pekerja kantoran? Kukira pekerja proyek”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dFUeULIR6
“Proyek kantormu”
“Puas?!”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkRA75dsIV
“Hehehe, iya…..”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo475CwtBqi
Perbincangan dengan Bimo menyenangkan sekali. Dia sering menyelipkan guyon dalam obrolan kami. Yang serius diolahnya menjadi ringan, termasuk perihal pekerjaan. Bimo bercerita sebagai orang tunggal bagi anaknya yang berumur 4 tahun merupakan pekerjaan berat. Istrinya pergi meninggalkan dia dengan menikahi pria lain. Bimo tangguh menerima kenyataan pahit rumah tangganya ambruk. Ditambah ia membesarkan putranya tanpa kasih sayang seorang ibu. Kini putranya dititipkan kepada orang tuanya di kampung. Bimo di Jakarta tinggal kos sendirian sembari mengumpulkan uang untuk anak tercinta kendati bekerja serabutan. Ini berbanding terbalik dengan suamiku. Aku tertegun dengan cerita Bimo menafkahi putranya.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9T9KlJTJVp
Setelah menceritakan kehidupannya, aku perlahan menceritakan kehidupanku yang tak kalah berlikunya sebagai seorang ibu yang tinggal jauh dari suami dan anak. Bimo bersimpati dengan rumah tanggaku dan tak berharap kandas sepertinya. Kemudian kami makan malam bersama hingga aku lupa mengundang Viona datang. Viona menyesali tidak bisa datang karena hujan yang lebat dan lekas pulang ke tempat kos.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaRwseBOKa
“Alhamdulillah kenyang, tenkyu ya, Bimo”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlS0otYDtQn
“Sama-sama May, ditunggu giliran traktirannya kamu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuHGdAtZol
“Oh, jadi traktirannya perlu dibalas nih?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5eMLCm9pW
“Enggak, bercanda. Heheh”
“Maksudnya kapan-kapan kita ngobrol lagi”
“Nanti malam boleh kutelepon kan?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksLZMgIeaq
“Boleh, kalau belum ketiduran ya…”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3J7InBhZ1Y
“Oke, eh itu…”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7a1uZMIGc
“Itu apa?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7G1dgUrv6
“Kancing baju kamu”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4vPfhuHje
“Astaghfirullah, duh maaf…”, kancing kerah kemejaku bagian tercopot satu, sedikit terlihat belahan dadaku entah semenjak kapan.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4ytHhs7qG
“Untung aku yang lihat”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cHQGLmyPU
“Kalau yang lain kenapa?”, tanyaku sebelum beranjak meninggalkan kafe.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDT0TkgKJw3
“Ya enggak kenapa-kenapa, untung aku yang lihat, jadi bisa kasih tahu kamu langsung”
“Hehehe”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN91TwqkYXN
“Ih gak jelas deh…”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJOltoZsMP
“Besok kamu kerja?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDL0hcnNvGF
“Sebagai salah satu pegawai rajin, tentunya ya aku harus kerja”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7v3jMABGbb
“Seneng bisa makan malam bersama pegawai rajin”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCD9uNHU36G
“Terima kasih traktirannya”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24gnzyRrhn
“Mau dianterin gak?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDXFMscSm5
“Enggak usah, deket biar aku pesen ojol aja”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMXtfbI7Pj
“Beneran nih?”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5LQT45DqK
“Bener”
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcXoenmP9l
Tiba-tiba Bimo membuka jok motornya dan mengeluarkan jaket hitam yang diletakkan ke badan belakangku. Aku tersipu dengan perhatian Bimo. Dalam hati bertanya, apakah maksud ia memperlakukanku begitu. Ah, sebagai teman apa salahnya. Kemudian Bimo berkata di hadapanku.
8000Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDgysQM6yP
“Selamat Ulang Tahun, Maya”
ns 15.158.61.20da2
