Saat Fathia berada di kamar mandi, Jonathan masih merasakan aroma wangi tubuh Fathia yang tertinggal di udara. “Kamu sungguh memabukkan, Fathia..”.
Pria berkulit hitam legam itu masih berusaha menurunkan level birahinya. Hadirnya Fathia yang akan melakukan ibadah sholat kini menyeruak dalam benaknya. Seorang akhwat belia yang telah Jonathan lihat dengan jelas kesempurnaan kecantikan fisiknya kini akan menunjukkan kecantikan dalamnya juga lewat ketaatan terhadap perintah agama.
Fathia masih sibuk di kamar mandi. Jonathan duduk di pinggiran tempat tidur, masih merasa ini semua seperti mimpi. Keputusan untuk mengklik situs Teman Impian adalah keputusan terbaik dalam hidupnya!
Tiba-tiba, pria berkulit legam itu mendengar pintu kamar mandi terbuka. Fathia melangkah keluar, kulitnya berkilau karena basuhan air wudhu. Sang akhwat jelita masih dengan santai mengekspos seluruh keindahan tubuh kecuali rambutnya saat mengambil sajadah dari laci. Fathia pun membentangkan sajadah itu ke arah kiblat lalu mulai berdiri di atasnya.
“Loh… Fathia..”