Liburan ku kini hanya tersisa dua hari lagi. Ruka, seorang siswa SMK Dewarata ini mempunyai langkah yang sangat mengejutkan.
"Kau yang telah mempercepat jam tangan ku ya"258Please respect copyright.PENANADzapOkrehF
"Hmmm..."
Semalam rumahku diterobos oleh delapan orang asing, dan tampaknya mereka tengah mencariku. Aku pun tidak tahu kenapa mereka mencariku, namun yang pasti kini jika Aku tidak mengambil tindakan cepat bisa jadi kehidupan ku tengah dalam bahaya bahkan bisa menyebar ke orang disekitarku.
"Jawab Ruka!" Teriakku
"Benar, Aku yang sudah mempercepatnya" Jawabnya angkuh
"Heh? Kenapa kau melakukannya? Dan kapan kau melakukannya?" Tanyaku bingung
"Tepat saat Aku berdiri disampingmu kemarin disini" Jawabnya santai
Aku tidak dapat membalas perkataannya, dari sekian banyak kejadian disaat kami bertemu memang hanya saat itulah Ruka dan Aku saling berdekatan. Tapi bagaimana caranya dia dapat melakukan hal tersebut? mau dipikir berkali kali pun Aku tetap tidak menemukan jawabannya.
"Bukankah kau harusnya berterimakasih kepada ku jar, karena Aku mempercepat jam tanganmu itu, kau jadi selamat sampai sekarang" Ucapnya angkuh
"Aku tidak dapat mengikuti alur ini Ruka, yah walau kau sudah menyelamatkanku dan Aku juga berterimakasih atas hal itu. Tapi bagaimana kau bisa tahu kalau mempercepat jam tanganku ini dapat menghindarkan Aku semalam?" Ucapku bingung
"Kalau itu, lebih baik kau baca ini sambil jongkok, ingat baca dalam hati ya!" Ucapnya memberikan buku
"Baik" Jawabku menerima bukunya
Aku tidak tahu sama sekali maksud dari tindakan Ruka. Tapi, fakta bahwa kami tengah dalam bahaya sudah jelas ku saksikan sendiri kemarin malam. Dan Ruka adalah satu satunya kunci untuk menemukan jalan keluar dari masalah ini.
Setelah Ruka memberikan sebuah buku kepada, tanpa berpikir panjang Aku langsung menuruti perkataan Ruka dan jongkok sambil membaca buku tersebut.
Ternyata isi buku tersebut adalah tulisan tangan Ruka yang bermaksud untuk memberitahuku situasi yang kini tengah terjadi.
Aku melakukan ini sebab kita tengah diawasi dari dekat. Dan jangan pernah menoleh kesana kemari, sebab jika bertatapan mata habis sudah kita.
Hal mengejutkan tertulis diawal. Memang didaerah sekitar lapangan umum ini banyak para pedagang dan orang lewat. Namun sepertinya tidak ada orang yang dapat mendengar pembicaraan kita saat ini, tapi Ruka tetap menulisnya dibuku.
Sekarang kita berdua, sebenarnya Aku tengah berada dikondisi yang berbahaya. Tapi karena mereka sudah datang kerumahmu pasti kau juga sudah ditagetkan. Sebenarnya ada organisasi gelap yang tinggal dikampung ini, Aku tidak dapat mengatakan organisasi apa itu, karena kau pasti dapat dengan mudah membocorkannya. Mengetahui tampaknya kau orang yang lemes.
"Apa ini?" Tanyaku sinis
"Haha, Sudah lanjut saja" Jawab Ruka
Namun bukan itu masalah utamanya, tapi masalah utamanya ada dikita berdua. Tampaknya organisasi tersebut mengincar kita. Mereka sadar bahwa kita mengetahui tentang organisasi tersebut. Jadi wajar saja jika mereka ingin melenyapkan kita.
Dan tampaknya anggota organisasi tersebut telah menjalar kedalam pihak yang berwenang, dengan kata lain anggota mereka sudah ada yang menjadi seorang polisi.
Dengan sedikit takut Aku pun terus membaca yang tertulis dibuku tersebut. Walaupun sepertinya lebih baik Aku tidak lanjut membacanya, namun karena sudah terlanjur membaca mau tidak mau Aku pun lanjut membacanya.
Dan sinilah fakta yang paling menyeramkannya. Jika ingin tahu balik halaman ini.
Jujur saja membaca tulisan tersebut sangat membuatku takut. Sebab tidak dapat ku bayangkan sepertinya kini Aku tengah berada diposisi yang sangat berbahaya. Namun Aku ingin mengetahui hal yang sebenarnya. Dengan sedikit gemetar Aku pun membalik halaman buku tersebut.
"Wahh.." Ucap Ruka terkejut
Sepertinya kau akan masuk kedalam zona merah. Baiklah, setelah ku selidiki diam diam tampaknya organisasi tersebut memiliki hubungan dengan kematian Alwan. Hal itu juga memperkuat alasan kenapa mereka mengincarmu orang yang pertama mengetahui mengenai kematian Alwan.
Jika kau ingin berbicara tulis saja di sini.
"Ini" Ucap Ruka memberikan pulpen
Dengan yakin, Aku pun menulis yang ingin ku katakan kepada Ruka.
Aku tidak tahu apa yang kau tulis ini benar atau tidak, tapi jika kau perlu bantuan dengan senang hati Aku akan membantumu.
Aku pun bangun dan memberikan buku tersebut kepada Ruka.
"Hmm, hmmm. Baiklah" Gumam Ruka
Setelah membaca tulisanku itu, Ruka pun menulis sesuatu dan memberikannya kepadaku.
Oke, tapi jika kau mati jangan salahkan Aku ya…
"Hm, tenang saja Aku tidak akan mati semud--"
"Huss… "
Tanpa pikir panjang Aku pun berbicara langsung dari mulutku, beruntung Ruka langsung mencegahnya dan menyuruhku diam.
Dan mulailah kami berkomunikasi menggunakan tulisan hari itu. Ruka membagi banyak informasi kepadaku, ia ingin agar Aku menjadi umpan untuk mengalihkan perhatian orang orang dari organisasi tersebut. Dengan cara tetap berada dikeramaian dan tidak bermalam dirumah melainkan bermalam dimasjid.
Aku tidak tahu maksud dari tindakannya itu. Tapi Aku hanya dapat mengikuti yang Ruka perintahkan, jadi Aku iktikaf didalam masjid bersama teman rumahku. Tetapi yang paling mengejutkan adalah.
"Jadi berapa lama kasus ini dapat terselesaikan? "Tulisku
"Mungkin sekitar satu mingguan, atau mungkin lebih" Tulis Ruka
"Tapi libur kita hanya sisa dua hari lagi. Bagaimana caranya kita dapat menyelidiki disekolah" Tulisku
"Tenang saja, libur sekolah akan ditambahkan kok" Tulis Ruka
Aku tidak mengerti sama sekali dari pemikirannya itu. Namun benar saja, ke-esokan harinya saat Aku pulang dari ber-iktikaf dimasjid tiba tiba ada pemberitahuan dari pihak sekolah yang mengedarkan pemberitahuan bahwa libur sekolah masih berlanjut selama seminggu.
Tidak dapat dipercaya bahwa yang dikatakan Ruka kemarin benar. Setelah mengetahui liburan ditambah Aku pun datang kembali ke lapangan untuk bertemu Ruka.
Sama seperti kemarin, kami saling bertukar informasi mengenai perkembangan masing masing. Memang kini ada yang aneh disekelilingku, entah apa itu tapi nampaknya ada banyak orang yang melihatku secara sinis.
Dan Ruka memberitahuku mengenai ciri ciri anggota organisasi tersebut dan markas berkumpul mereka. Walaupun tampaknya masih ada beberapa hal yang disembunyikan olehnya, tapi pasti Ruka melakukannya untuk melindungiku.
Kami saling bertukar informasi cukup lama dan diakhiri dengan membakar kertas yang telah kami tulis begitu juga kemarin. Dan setiap hari Ruka membawa buku baru.
Aku tidak tahu kenapa Ruka melakukan hal ini setiap hari. Lima hari pun berlalu, kami terus membahas mengenai organisasi tersebut dan Aku juga memberikan perkembangan selama ini. Yah walaupun tidak banyak berubah, tapi kini ada beberapa orang yang secara langsung menawarkanku tumpangan secara gratis, atau mengajakku kerumahnya untuk makan, dan masih banyak lagi.
Dan Ruka memiliki perkembangan lebih jauh lagi, ia hanya mengetahui beberapa orang yang sering keluar masuk markas mereka atau yang menjadi pasukan depan mereka. Bahkan ia telah mengetahui tentang beberapa orang yang menerobos masuk rumahku beberapa hari yang lalu.
Walaupun orang tuaku tidak keberatan Aku sering keluar rumah dan pulang hanya untuk makan serta mandi, namun tetap saja berat berada dikeramaian setiap hari seperti ini. Aku pun berharap agar semua ini segera selesai.
"Hah??? Mungkin saja?" Ucap Ruka terkejut
"Hm? Ada apa?" Tanyaku
Saat kami tengah bertukar tulisan tiba tiba Ruka seperti tersadar akan sesuatu dan menyudahi pertemuan kami hari itu.
'Gubrkkk' (Suara batu jatuh)
Seperti biasa kami membakar semua kertas yang tertulis sampai menjadi abu. Namun, bedanya hari ini Ruka menaruh sebuah batu besar diatas tumpukan abu bekas kertas tersebut.
Aku pun sempat bingung, tapi pasti ia punya maksud tersembunyi melakukan hal tersebut. Jadi Aku diam dan hanya memperhatikan tindakannya itu.
"Hmmm…" Gumam Ruka melirik kearahku
"Ada apa?" Tanyaku bingung
"Tidak, baiklah ayo pulang" Jawab Ruka santai
Waktu itu Aku tidak tahu bahwa Ruka sudah mendapat kunci untuk menyelesaikan masalah ini.
Saat Aku hendak berjalan kearah masjid untuk kembali iktikaf disana. Tampak seorang pria besar tengah bersandar ditiang listrik bersama sebuah sepeda motor besar dan sepertinya ia tengah menungguku.
Karena tidak ada jalan lain, Aku pun mendekat kearah pria tersebut. Dan benar saja saat Aku sudah cukup dekat dengannya ia pun mendekat kearahku.
"Fajar, situasi buruk tengah terjadi" Ucap pria tersebut dengan tenang
"Anu… anda siapa ya?" Tanyaku bingung
Badan besar pria itu berdiri tepat dihadapanku, dan sorotan matanya yang tajam membuat kesan darinya tampak menyeramkan.
"Sebenarnya Ruka sudah ditangkap oleh orang orang dari organisasi" Ucapnya
"Apa???"
BERSAMBUNG…..
ns 15.158.61.48da2