Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
494Please respect copyright.PENANA0gYZXqyE37
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
494Please respect copyright.PENANA7uoLEuAanP
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
494Please respect copyright.PENANA4Ujxg29U0p
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
494Please respect copyright.PENANAHus8o6U6TN
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
494Please respect copyright.PENANAzmDdx3gp7z
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
494Please respect copyright.PENANA50tDkPLprg
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
494Please respect copyright.PENANAW4UA3RGlXP
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
494Please respect copyright.PENANAnnZYHVx4kx
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
494Please respect copyright.PENANAz5k6F5SnSL
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
494Please respect copyright.PENANAexv2fJSRkL
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
494Please respect copyright.PENANACaZJrIcpei
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
494Please respect copyright.PENANAEVfZB5bTou
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
494Please respect copyright.PENANABRTfwA94na
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
494Please respect copyright.PENANAEluD613VnO
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
494Please respect copyright.PENANAjPLzB1tpjp
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
494Please respect copyright.PENANADnlDpAlRtH
>>><<<
494Please respect copyright.PENANAwJReprxAX4
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
494Please respect copyright.PENANA5nlt9NAVuv
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
494Please respect copyright.PENANA0VcvHPkl5R
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
494Please respect copyright.PENANAvX5s16AJhY
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
494Please respect copyright.PENANADKdL1tYXxT
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
494Please respect copyright.PENANAK73t0LZmEz
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
494Please respect copyright.PENANARUSJDgDKLC
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
494Please respect copyright.PENANAr6d6PKpNS0
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
494Please respect copyright.PENANAIDp8YXd1US
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
494Please respect copyright.PENANAHrrbY9uOE6
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
494Please respect copyright.PENANA4POawHAZrq
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
494Please respect copyright.PENANAEvUBNzJBWR
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
494Please respect copyright.PENANAOlIq40Bma1
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
494Please respect copyright.PENANAw5CftOW5Sk
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
494Please respect copyright.PENANA3j35G3vYJ3
>>><<<
494Please respect copyright.PENANAzLzF4Cgz3d
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
494Please respect copyright.PENANAnXm9hGQir0
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
494Please respect copyright.PENANAkY6IodrGU0
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
494Please respect copyright.PENANAdDl1OEITZV
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
494Please respect copyright.PENANAMlgdWsoFm6
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
494Please respect copyright.PENANAbg9curYbzL
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
494Please respect copyright.PENANA0GTSppgUh4
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
494Please respect copyright.PENANAAn1uJdJyw3
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
494Please respect copyright.PENANAVBVY9rC6Bi
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
494Please respect copyright.PENANAJ5zsCPL1kM
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
494Please respect copyright.PENANArMVjDxbiIj
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
494Please respect copyright.PENANAzrc8qeFCwi
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
494Please respect copyright.PENANAfHWO5Hj3hV
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
494Please respect copyright.PENANAMIu1Ugi1W6
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
494Please respect copyright.PENANAQzPIlTP6TB
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
494Please respect copyright.PENANAK2Dwy9MIXo
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
494Please respect copyright.PENANABmoc50SU8Q
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
494Please respect copyright.PENANAgNFlA5fOPC
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
494Please respect copyright.PENANAOqYDEy0jXx
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
494Please respect copyright.PENANAVnp56wGgTB
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
494Please respect copyright.PENANA8Va2vvFxFR
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
494Please respect copyright.PENANAJ1KeuN3P4M
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
494Please respect copyright.PENANADDXmDoOQVp
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
494Please respect copyright.PENANAeyw9xjA3b5
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
494Please respect copyright.PENANArIqWGQLXUk
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
494Please respect copyright.PENANADgoZXSwzt5
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
494Please respect copyright.PENANA9seVBbAmV3
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
494Please respect copyright.PENANAViqIjrSOtZ
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
494Please respect copyright.PENANA99c6o2pCxh
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
494Please respect copyright.PENANAJyIUPcVMmV
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
494Please respect copyright.PENANABo1jcf3w67
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
494Please respect copyright.PENANAruRhhV26lh
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
494Please respect copyright.PENANAQAXiNnIc6n
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
494Please respect copyright.PENANAsr6RbAtMCv
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
494Please respect copyright.PENANAuxfvflJIIb
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
494Please respect copyright.PENANAnWE7TTm9zJ
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
494Please respect copyright.PENANAxsiHD7TeTG
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
494Please respect copyright.PENANA3tcbQjZnk4
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
494Please respect copyright.PENANAAxRL14YSFg
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
494Please respect copyright.PENANAhzFptxv7LA
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
494Please respect copyright.PENANAwsAKESpmIX
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
494Please respect copyright.PENANAwPq1hyCFkg
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
494Please respect copyright.PENANAhMzOIQEZMg
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
494Please respect copyright.PENANAVU2smrwt8l
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
494Please respect copyright.PENANAbQHlByNSTr
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
494Please respect copyright.PENANAEY59hB6e7L
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
494Please respect copyright.PENANA8cxgsYPVPJ
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
494Please respect copyright.PENANAsbcIa5EXS5
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
494Please respect copyright.PENANAFPGCgDHbfz
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
494Please respect copyright.PENANAyt8m4IKHbw
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
494Please respect copyright.PENANABAyaUAaGeZ
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
494Please respect copyright.PENANATMjrl05RNl
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
494Please respect copyright.PENANAIDeZpiBKZ6
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
494Please respect copyright.PENANAFhjZwqZolX
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
494Please respect copyright.PENANAqkvXAUVcFh
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
494Please respect copyright.PENANAovWTK2RxSh
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
494Please respect copyright.PENANAwwgMLOZvjL
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
494Please respect copyright.PENANAyDxtn1rqw1
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
494Please respect copyright.PENANANsFLn8asLq
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
494Please respect copyright.PENANASk8A5QOcnl
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
494Please respect copyright.PENANAcc1c44x2ox
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
494Please respect copyright.PENANANrvPmhenFw
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
494Please respect copyright.PENANAPUKhOhg3eT
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
494Please respect copyright.PENANAVQdOXDPA49
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
494Please respect copyright.PENANA7puywf17hA
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
494Please respect copyright.PENANATriLg0vFWB
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
494Please respect copyright.PENANASEbX9DftkQ
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
494Please respect copyright.PENANAzZoEt2ZV0O
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
494Please respect copyright.PENANAlyGSzrDPgQ
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
494Please respect copyright.PENANA4lkmylyrXs
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
494Please respect copyright.PENANAAQSQ0isDwG
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
494Please respect copyright.PENANAsYjMNPssrD
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
494Please respect copyright.PENANARLnXU97ujm
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
494Please respect copyright.PENANAHmDm2kWb7T
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
494Please respect copyright.PENANAj7uzAFyUro
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
494Please respect copyright.PENANAkPELkCN78n
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
494Please respect copyright.PENANAo1F6hG7KAk
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
494Please respect copyright.PENANArMxhU7LQI0
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
494Please respect copyright.PENANAW1zZQqeawl
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
494Please respect copyright.PENANAGi8gpUfNBa
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
494Please respect copyright.PENANAB0kEFXF8eg
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
494Please respect copyright.PENANATanOOdJGad
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
494Please respect copyright.PENANA9J72oM2zmW
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
494Please respect copyright.PENANA1203SMf0QX
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
494Please respect copyright.PENANAxC4xr92sKe
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
494Please respect copyright.PENANAVyuxkVD514
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
494Please respect copyright.PENANATK7qIKHpHe
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
494Please respect copyright.PENANA5zCJOqzyuw
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
494Please respect copyright.PENANAovV8oawzeg
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
494Please respect copyright.PENANAHjE20CqD0J
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
494Please respect copyright.PENANANZ9RLQ9oAT
494Please respect copyright.PENANASD18AcSitd
494Please respect copyright.PENANAhPP8U9O5YT
494Please respect copyright.PENANA2NeJh5abk3
494Please respect copyright.PENANARj25oSzjDd
494Please respect copyright.PENANA9S0RM6aKf5
494Please respect copyright.PENANAj5QyhOwnsR
494Please respect copyright.PENANAgCY7mLxyMG
494Please respect copyright.PENANAq7qgOjM56Y
494Please respect copyright.PENANAnhuOUBKYAV
494Please respect copyright.PENANAB2Nui5vg7I
494Please respect copyright.PENANAN7470A46xl
494Please respect copyright.PENANAX37fN6ikTr
494Please respect copyright.PENANAn1XsRkN4TK
494Please respect copyright.PENANAXT5uLOcIOR
494Please respect copyright.PENANArT1w54bf3h
494Please respect copyright.PENANAcpw7lxmqGZ
494Please respect copyright.PENANABSjgdrAp7q
494Please respect copyright.PENANAfEXBJ8tcg4
494Please respect copyright.PENANA754n4snRMi
494Please respect copyright.PENANAjjEHPrGk4T
494Please respect copyright.PENANAt79o94qjI7
494Please respect copyright.PENANAeqmX2WvWAR
494Please respect copyright.PENANALBSWuojDBs
494Please respect copyright.PENANAZXswpGUVhw
494Please respect copyright.PENANAQilXos5xDB
494Please respect copyright.PENANA41Q8L9HDCZ
494Please respect copyright.PENANACvTIokAry3
494Please respect copyright.PENANAsLwZu3McyG
494Please respect copyright.PENANATsHwMnhVoJ
494Please respect copyright.PENANAFgsv19nOwi
494Please respect copyright.PENANAXBP8U5P0mj
494Please respect copyright.PENANARKcubUsnsV
494Please respect copyright.PENANAw1gIYnlKhP
494Please respect copyright.PENANAk3U4bLJLhA
494Please respect copyright.PENANAou3k9LgtZE
494Please respect copyright.PENANAxOjWDhv0IA
494Please respect copyright.PENANAOLI3Fo7P4m
494Please respect copyright.PENANAzeGygNTaYO
494Please respect copyright.PENANAceUhCpKrep
494Please respect copyright.PENANA5AVGGyQXyl
494Please respect copyright.PENANAAMhX2oIdJp
494Please respect copyright.PENANAYPnKhC5lfa
494Please respect copyright.PENANAPILa0FJEvl
494Please respect copyright.PENANAAbNAlApUjB
494Please respect copyright.PENANAFBSoWjbCWI
494Please respect copyright.PENANAIybfYqkEHu
494Please respect copyright.PENANAQssrBW9jzA
494Please respect copyright.PENANA6XmMWnCZtO
494Please respect copyright.PENANApfuVaRDiBu
494Please respect copyright.PENANAekUo8pnj6s
494Please respect copyright.PENANAqE7VroCEtT
494Please respect copyright.PENANAFFsZOwYkNw
494Please respect copyright.PENANABx212msGOT
494Please respect copyright.PENANAR8caZQAtGY
494Please respect copyright.PENANAsTMOq4NBs3
494Please respect copyright.PENANAAkQgfq7DZL
494Please respect copyright.PENANAPWEmumIw5B
494Please respect copyright.PENANAyEaXQ3nSvY
494Please respect copyright.PENANAASuakOXKNZ
494Please respect copyright.PENANA0ycPETl6Zl
494Please respect copyright.PENANAbgS2AEw1IZ
494Please respect copyright.PENANArTjMoV3npu
494Please respect copyright.PENANAm5ZOnEitsW
494Please respect copyright.PENANAZ6K6rG87Us
494Please respect copyright.PENANAAXt8QVtuAS
494Please respect copyright.PENANAMGAPTpjMXm
494Please respect copyright.PENANA2NEIVIYo6C
494Please respect copyright.PENANAJD7kuDd3Ij
494Please respect copyright.PENANARlmKNaOOLQ
494Please respect copyright.PENANAdeFgi3aKwr
494Please respect copyright.PENANAxKmkeY5DxK
494Please respect copyright.PENANAicEzkUD4mw
494Please respect copyright.PENANAOnvFiVIgnE
494Please respect copyright.PENANAAI0N6gLSdF
494Please respect copyright.PENANAdwLmg1Uh1I
494Please respect copyright.PENANAzvzXxY5QQW
494Please respect copyright.PENANAle2XIdARgl
494Please respect copyright.PENANAIn0ytAfrqR
494Please respect copyright.PENANAfRFiaSJju2
494Please respect copyright.PENANA69q9rCySzi
494Please respect copyright.PENANAZL33kMiH1n
494Please respect copyright.PENANANWIkoNGgCg
494Please respect copyright.PENANAX3WiOG5LaJ
494Please respect copyright.PENANACHZyD3AYOM
494Please respect copyright.PENANAhDZV0HjZWA
494Please respect copyright.PENANAAN3YCVMF2Q
494Please respect copyright.PENANA8C8YCLzSMD
494Please respect copyright.PENANAEWlZbLCKwG
494Please respect copyright.PENANAX5IvxqM4Fu
494Please respect copyright.PENANAetOeLNaRNt
494Please respect copyright.PENANAP0LOI64tHP
494Please respect copyright.PENANAwUqveuNbXF
494Please respect copyright.PENANAFBSPV8LQjZ
494Please respect copyright.PENANAiY92h3lh4C
494Please respect copyright.PENANAW0J3KW7pZE
494Please respect copyright.PENANALxPIu8p6zO
494Please respect copyright.PENANAJhKkcHmB1A
494Please respect copyright.PENANAWmGEsDI71x
494Please respect copyright.PENANA32KjuoiRmK
494Please respect copyright.PENANAtTP4SwLj0J
494Please respect copyright.PENANAUUkuTk6fgF
494Please respect copyright.PENANAGlChhoBpyV
494Please respect copyright.PENANAFlJnLV0KDc
494Please respect copyright.PENANAxsesNrAkUI
494Please respect copyright.PENANAUPqDKEP0qT
494Please respect copyright.PENANAglqybHfVu1
494Please respect copyright.PENANAOvixdevSft
494Please respect copyright.PENANAFQMMpj6lGT
494Please respect copyright.PENANAUIE2j2lUub
494Please respect copyright.PENANABluWvClBF0
494Please respect copyright.PENANAjOjZDGpPyC
494Please respect copyright.PENANAYRHllLIkob
494Please respect copyright.PENANAA2WkGuA7Xl
494Please respect copyright.PENANAgfjFQZu5rJ
494Please respect copyright.PENANArE7dDTkbQ6
494Please respect copyright.PENANAuTaIVkbZ92
494Please respect copyright.PENANAWlj2yc5C6k
494Please respect copyright.PENANAkO0aRQB2Dg
494Please respect copyright.PENANAZziKdKlyam
494Please respect copyright.PENANASPAFqLo0Ys
494Please respect copyright.PENANA0erA91Rk0q
494Please respect copyright.PENANAhPF0Xv2krg
494Please respect copyright.PENANAnMt5cpi5DO
494Please respect copyright.PENANA5W9YyJSIjq
494Please respect copyright.PENANAki6cN3MxUb
494Please respect copyright.PENANANZyMGBp3E7
494Please respect copyright.PENANAZYfMVsYeyd
494Please respect copyright.PENANAaX7akQiPh8
494Please respect copyright.PENANAcuEwpLpFAP
494Please respect copyright.PENANA5xkifalF35
494Please respect copyright.PENANAqjrqlwBOtK
494Please respect copyright.PENANACtJW6s759L
494Please respect copyright.PENANAIQ08xvEMOm
494Please respect copyright.PENANA2AM5BR3QBv
494Please respect copyright.PENANAIP1JDK4yb7
494Please respect copyright.PENANAGhjA5HHfGT
494Please respect copyright.PENANA5gfw89kCTw
494Please respect copyright.PENANADeqKJYAWi3
494Please respect copyright.PENANABjen07aIUC
494Please respect copyright.PENANAXwD3VxvOde
494Please respect copyright.PENANAGgFN5p3RH5
494Please respect copyright.PENANA6j0nLxnJ03
494Please respect copyright.PENANACOfggh35rp
494Please respect copyright.PENANAftHGZyhNKr
494Please respect copyright.PENANAT824PnNE8g
494Please respect copyright.PENANAdEBX6htlqD
494Please respect copyright.PENANAjpmwhhBpu8
494Please respect copyright.PENANAe5wvQhMPGY
494Please respect copyright.PENANArSQpZPmbxe
494Please respect copyright.PENANAPuP1Gd0GmX
494Please respect copyright.PENANAaYpLu0gFZc
494Please respect copyright.PENANALPLzgFt5o3
494Please respect copyright.PENANALt8LUo6vq5
494Please respect copyright.PENANAXmwtqQg4wv
494Please respect copyright.PENANAECSrMZGEvL
494Please respect copyright.PENANAcc4RAGbI8e
494Please respect copyright.PENANApUueLUIy9X
494Please respect copyright.PENANAkG575IzXS5
494Please respect copyright.PENANASemM9AQo6z
494Please respect copyright.PENANAhqFdYWRe40
494Please respect copyright.PENANAph6upYmiXl
494Please respect copyright.PENANAneoc7C32O6
494Please respect copyright.PENANAydFQUI5SCA
494Please respect copyright.PENANA6zL1QwpkWn
494Please respect copyright.PENANALI8C016taJ
494Please respect copyright.PENANA9kWA7udiEv
494Please respect copyright.PENANA5WmaAlpwek
494Please respect copyright.PENANAU1rGOWctVW
494Please respect copyright.PENANAVRLP1d50VM
494Please respect copyright.PENANALSqiEHc3nT
494Please respect copyright.PENANAqZ4lUCPrw5
494Please respect copyright.PENANA2rN4biBqKO
494Please respect copyright.PENANA3CaDTbCpPa
494Please respect copyright.PENANAeOxGP3gtlF
494Please respect copyright.PENANAQpSA6TIlKV
494Please respect copyright.PENANASVE81P5iAt
494Please respect copyright.PENANAvpsdszSOG5
494Please respect copyright.PENANAbNPMhwk952
494Please respect copyright.PENANAW0GTNFDDqb
494Please respect copyright.PENANAWOcxkQ9q00
494Please respect copyright.PENANAvZOoiZawKk
494Please respect copyright.PENANAA9uv47uMKn
494Please respect copyright.PENANA6qLK9J8Bfi
494Please respect copyright.PENANA59amV0S1T4
494Please respect copyright.PENANAEssDPlZVAD
494Please respect copyright.PENANAENS5kLtlDn
494Please respect copyright.PENANAFJVdkf2X6y
494Please respect copyright.PENANA3qmX5x9lCW
494Please respect copyright.PENANAU3ojS9vcYn
494Please respect copyright.PENANAhLS1QEiSZV
494Please respect copyright.PENANA35ihSfAT73
494Please respect copyright.PENANAIuAV1sU1DS
494Please respect copyright.PENANAZljUmJrfIk
494Please respect copyright.PENANAplNgbaiwXX
494Please respect copyright.PENANARKqbewmWTA
494Please respect copyright.PENANAoJx0xpDQnh
494Please respect copyright.PENANACKFqPPUW1R
494Please respect copyright.PENANAZLQ1SGP4pk
494Please respect copyright.PENANAVi0dfI1124
494Please respect copyright.PENANAprLd705Rar
494Please respect copyright.PENANABpsWxJbA4P
494Please respect copyright.PENANATRuXKhJK5X
494Please respect copyright.PENANAKZMCiS781Q
494Please respect copyright.PENANAD5quXxNIwQ
494Please respect copyright.PENANAxtS1ppRnwb
494Please respect copyright.PENANAglVX7njHAt
494Please respect copyright.PENANAnXmMneaWO9
494Please respect copyright.PENANAHzgi1ARDnw
494Please respect copyright.PENANAuvWuUv4cxT
494Please respect copyright.PENANAsXbWFWIY7h
494Please respect copyright.PENANAQNeyQeFR6s
494Please respect copyright.PENANAkzAHjOmddG
494Please respect copyright.PENANAObyjM36uBT
494Please respect copyright.PENANAXtDJLnK660
494Please respect copyright.PENANAjMiX66989U
494Please respect copyright.PENANASi75JDp7EZ
494Please respect copyright.PENANAwMdRB72EMK
494Please respect copyright.PENANA2G6q373ZNx
494Please respect copyright.PENANAjxRHe9tnTt
494Please respect copyright.PENANAsbCovyGcKr
494Please respect copyright.PENANA7ZeI4BqgYP
494Please respect copyright.PENANAenidTDMXU0
494Please respect copyright.PENANAmIejqO8clC
494Please respect copyright.PENANAKWx8YBsWsD
494Please respect copyright.PENANAB47BJO69vO
494Please respect copyright.PENANAGp33p3HC3M
494Please respect copyright.PENANAG29Vcs6XfL
494Please respect copyright.PENANA0Me3wUsuDQ
494Please respect copyright.PENANAxLM5Yk2Rt9
494Please respect copyright.PENANAMGZ3hklgsw
494Please respect copyright.PENANASI3MrGOXx0
494Please respect copyright.PENANAHGoMjRBAIt
494Please respect copyright.PENANAABeE10v6WN
494Please respect copyright.PENANAYK5j2M8SzT
494Please respect copyright.PENANAiP0ChSZj26
494Please respect copyright.PENANAcf2ZZcHpaG
494Please respect copyright.PENANAY1aomuZxys
494Please respect copyright.PENANAVgPUHZp0hT
494Please respect copyright.PENANAJchjO05lSy
494Please respect copyright.PENANAlRR9FphBCO
494Please respect copyright.PENANAOdVfyNDQRL
494Please respect copyright.PENANA5u6rnxnvhA
494Please respect copyright.PENANAz2C02bEJQL
494Please respect copyright.PENANA8l1crPzHop
494Please respect copyright.PENANAPO3Tgw7D1Y
494Please respect copyright.PENANACo9r6USHsO
494Please respect copyright.PENANAaVsyGpZMst
494Please respect copyright.PENANAEbj3MMeFLC
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns3.146.152.99da2