"kamu harus makan, nanti tambah sakit" aku berusaha membujuk Jimmi yang tidak mau memakan bubur yang aku buatkan. Ini sudah dua hari sejak dia sakit dan itu berarti besok adalah hari terakhir cutiku. "pahit Han" ucapnya pelan. "iya aku tahu, sedikit saja lalu minum obatnya. Hari ini habis obatnya" ucapku lagi. Benar-benar malam yang melelahkan untuk membujuk Jimmi. Dia beranjak lalu memakan bubur setengah saja, membuatku mengehela nafas lega dan merapikan semuanya setelah dia juga selesai meminum obatnya.
Aku memilih membersihkan wajahku bersiap untuk tidur, Jimmi sudah sangat nyenyak tidurnya saat aku selesai dengan urusan kamar mandi. Setelahnya aku memilih ikut berbaring di sebelahnya.
Saat baru saja terlelap aku merasa ada yang meraba wajahku pelan yang membuatku terbangun. "Jimmi. Ada apa?" ucapku saat menyadari itu adalah dia. Tapi yang aku dapatkan malah senyuman kecil dan tiba-tiba dia menyerukan wajahnya tepat di dadaku hingga membuatku sedikit menegang. "K-kenapa?" tanyaku pelan. "aku ingin" sahutnya seperti gumaman. Aku bukannya tidak mengerti, dan aku jelas mengerti apa maksud dari Jimmi. Aku menahan lengannya saat dia berusaha menciumi dadaku.
"enghh Jim kamu masih sakit" aku berkata setengah menahan desahan karena tangan kanannya sudah masuk ke dalam bajuku dan meraba bagian dadaku. "aku rasa ini obatnya" jawabnya terengah-engah. Dia lalu mendongak dan mencium bibirku sangat lembut membuatku tanpa sadar meremas lengannya menikmati kegiatan ini. Dia melepas ciumannya lalu dia juga melepas kaos yang digunakan. Ini bukan yang pertama tapi aku masih saja malu menatap tubuh atletis miliknya.
Dia menarikku hingga aku berada diatasnya berusaha membuka kain penutup atasku beserta dalamanku. Sekali tarikan dia sudah berhasil membuat tubuh atasku polos, dengan refleks aku menutup bagian dadaku wajahku bahkan sudah sangat merah dibuatnya. Dia menarik pelan wajahku lalu menciumku dengan nafsu, aku bisa merasakan suhu tubuh Jimmi belum normal masih panas. Tangannya tidak tinggal diam, meremas dan memilin bagian dadaku membuatku menggelinjang tidak karuan di atasnya.
Entahlah kapan dia membuka kain bagian bawahku hingga kini aku dan dia benar-benar sudah polos tanpa penutup apapun. Dia melahap dadaku dan tangan kirinya masuk di bawah sana membuatku makin tidak bisa menahan diri untuk mendesah. "ahhh enggh Jim, jangan dua" ucapku saat dia memasukkan dua jari ke dalam sana, jujur saja rasanya nyeri. Dia mengeluarkan jarinya lalu mengubah posisiku menjadi aku yang di bawah kungkungannya. "aku mulai Han" katanya saat menggesekkan miliknya di bawah sana. "enghh Jim" aku menahan desahan dan menahan dadanya rasanya memang masih nyeri tapi dengan sensasi berbeda entahlah. "ah jangan ditahan Han, inih di rumah bukan di villa" katanya lagi saat berusaha menekan miliknya. "anggghhhh Jimm" desahanku keluar dengan sempurna saat seluruh miliknya tertanam habis di bawah sana. "nggh ngghh" erangan Jimmi terdengar nyaring di telingaku. Naluriku mendorongku untuk menarik lehernya dan mencium bibirnya, aku tidak tahan rasanya ingin mengerang dan berteriak keras. "aku Sayang kamu Hana" ucap Jimmi saat dia mengangkat wajahnya dari memberi tanda di leherku. Aku hanya mengangguk sodokan di bawah sana membuatku tidak fokus kecuali dengan kegiatan penyatuan kami. "ah nghh Jim pelanh" kataku saat menyadari gerakan Jimmi sangat cepat dan membuat dadaku berguncang. "kahmu nikhmat sayahng aaahhh" dia terbata-bata berbarengan dengan cairan hangat menyembur di dalam sana. Dia tetap bergerak pelan dan membuatku mendorong dadanya. "hudah Jim" kataku ingin mengakhiri kegiatan panas ini. Dia menenggelamkan wajahnya lalu menggeleng. "kamu belum sayang. Aku harus lanjut" sahutnya lagi lalu menambah tempo sodokannya membuatku mendesah kencang dan mencakar punggung kekarnya. "angh ahh ahhh Jimhmmi Jimmih aku a-ku akhhhh" badanku bergetar hangat rasanya saat aku juga mengeluarkan cairan itu. Tubuh Jimmi ambruk diatasku, dia mencium keningku pelan. "terimakasih sayang. Sepertinya aku benar-benar sembuh sekarang" ucapnya tersenyum tulus lalu mencabut miliknya dan memapahku ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
🌚🌚🌚
145Please respect copyright.PENANAZmIQ0FBQd3
145Please respect copyright.PENANA9mqlXSsUdC