Ummu Afra adalah seorang akhwat keturunan Padang, usianya 24 tahun, baru setahun menikah dengan Mahmud dan baru dikaruniai seorang anak. Nama aslinya Rizka Anggraeni, lulusan Universitas Negeri Jakarta jurusan Biologi. Orang tuanya adalah pengusaha kelapa sawit ternama di Pekanbaru, sehingga soal ekonomi, Ummu Afra tak pernah ada kekhawatiran. Ia adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Adik-adiknya semua perempuan, dan yang paling kecil masih duduk di Madrasah Aliyah.
30786Please respect copyright.PENANAzdpiDgWaF7
30786Please respect copyright.PENANAx0ArphACWY
30786Please respect copyright.PENANAPpmZpreUig
Mahmud Abdillah adalah seorang lulusan Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Usianya 3 tahun lebih tua daripada Ummu Afra. Sehari-hari ia biasa dipanggil Abu Afra, karena putri pertamanya bernama Afra Rizkyarti. Ia saat ini bekerja di perusahaan konsultan IT ternama. Ia aktif di DPD PARTAI Jakarta Selatan, dan sering mengikuti aktivitas-aktivitas sosial di sekitar lingkungan rumahnya.
30786Please respect copyright.PENANACvRgntnsj5
Sebagai salah seorang kader PARTAI , Mahmud rutin mengikuti liqo’ di Masjid yang berada dekat dengan rumahnya. Murabbinya adalah seorang tokoh penting di DPD PARTAI Jakarta Selatan, Nurdin Rahmatullah namanya. Berusia 30 tahun, lulusan Perbanas Jakarta dan sekarang bekerja sebagai seorang Manager di sebuah Bank Swasta ternama. Orangnya sedikit gemuk, kulitnya putih bersih, dan suaranya penuh wibawa. Mahmud pun bingung bagaimana bisa istrinya punya prasangka buruk kepada murabbinya itu.
30786Please respect copyright.PENANA5D7ceayEjU
Seperti kejadian hari ini, diawali dengan kunjungan Nurdin ke rumah Mahmud, di daerah Pejompongan, untuk membawa sedikit oleh-oleh. Kebetulan Nurdin memang baru pulang dari kampung halamannya di Yogyakarta, dan ia kemarin menelepon Mahmud dan mengatakan bahwa ia akan mampir ke rumah untuk membawakan oleh-oleh. Mahmud sebenarnya sudah menawarkan diri untuk mengambil sendiri oleh-oleh tersebut ke rumah Nurdin, tapi Nurdin menolak dengan alasan ia ada acara lagi hari ini dan kebetulan letaknya searah dengan rumah Mahmud. Mahmud pun mengiyakan karena ia memang capek juga setalah lembur semalaman dan sedikit malas ke rumah Nurdin yang cukup jauh.
30786Please respect copyright.PENANAEk0PrE3YsQ
Sekitar jam 10 pagi, Nurdin pun sampai di rumah Mahmud dengan mobil CRV nya. Baru saja turun dari mobil, Mahmud ternyata telah menyambutnya di depan rumah.
30786Please respect copyright.PENANAWHRj0DZXJn
“Assalamualaykum Akhi … Kayfa haluk, Apa kabar?” ujar Mahmud membuka percakapan.
30786Please respect copyright.PENANAqIWUdq4ge2
“Alhamdulillah bi khair akhi, baik-baik saja. Antum baik-baik juga kan?” Kedua ikhwan tersebut pun saling berpelukan melepas rindu karena memang sudah sekitar 2 minggu tidak bertemu.
30786Please respect copyright.PENANA5MTlL6m5Ka
“Alhamdulillah … bagaimana neh yang dari Jogja, hee, pasti capek sekali ya. Ayo masuk akhi …”
30786Please respect copyright.PENANAJqbcncFhlJ
“Baiklah.”
30786Please respect copyright.PENANAK7ILqOqZ5y
Mereka berdua pun masuk ke dalam ruang tamu sambil tak henti-hentinya berbincang-bincang mengenai berbagai macam hal. Mulai dari kondisi PARTAI , Munas yang akan berlangsung sebentar lagi, sampai cerita perjalanan Nurdin ke Jogja. Setelah mempersilahkan duduk, Mahmud pun memanggil istrinya untuk menyajikan sesuatu untuk tamunya itu.
30786Please respect copyright.PENANAP0czUi4a3I
“Ummi … buatkan minum yaa. Mas Nurdin sudah datang neh.”
30786Please respect copyright.PENANAp2HmJ1SoOt
“Iya abii …” terdengar suara dari balik gorden hijau yang membatasi ruang tamu tersebut dengan ruang keluarga di baliknya.
30786Please respect copyright.PENANAtJdwG2Yfyr
“Terus, bagaimana di Jogja akhi, pasti senang yah di sana?”
30786Please respect copyright.PENANAQdXnpNwZPm
“Pasti dunk Akh … Ana keliling mulai dari Candi Borobudur, Prambanan, sampai ke Parangtritis. Ini ana bawakan foto-fotonya …” ujar Nurdin sambil memberikan beberapa lembar foto hasil kemarin ia jalan-jalan di Jogja.
30786Please respect copyright.PENANAEDXaEUf8SQ
Baru melihat foto pertama, Mahmud sudah dibuat terkesiap. Bukan karena pemandangan foto itu yang demikian menarik, tapi lebih karena objek yang ada di foto tersebut. Di setiap foto pasti ada Ummu Aisyah, istri Nurdin. Nama aslinya Farah Ardiyanti Nisa, teman sekelasnya waktu SMA. Mereka pun sama-sama kuliah di UI, walau Ummu Aisyah lebih memilih Pendidikan Dokter. Kabar terakhir yang dia dengar dari Nurdin, sekarang Ummu Aisyah sudah mempunyai klinik sendiri di rumahnya.
30786Please respect copyright.PENANATu0DkgeAw3
Dalam hati kecilnya, Mahmud masih memendam sedikit rasa kepada Ummu Aisyah. Parasnya memang tidak secantik Ummu Afra, istrinya sekarang. Tapi setiap berdekatan dengan Ummu Aisyah, Mahmud selalu merasakan gelora yang begitu kuat, baik sejak SMA maupun setelah kuliah. Tapi bodohnya ia tak pernah mengatakannya sekalipun kepada Ummu Aisyah, hingga ia pun jatuh ke pelukan Nurdin, murabbinya sendiri.
30786Please respect copyright.PENANAwmGC2FZQpU
Tanpa disadari Mahmud istrinya ternyata telah selesai menyiapkan minuman dan telah keluar ke ruang tamu untuk menyajikannya. Nurdin tersenyum manis ketika melihat Ummu Afra keluar. Wanita berpipi tembam dengan kacamata minus itu tampak begitu cantik di mata Nurdin. Ia pun tak bisa melepaskan tatapannya dari wajah Ummu Afra.
30786Please respect copyright.PENANAas0EhgWbO6
“Silahkan diminum tehnya Abi, Mas Nurdin” Mahmud baru tersadar bahwa istrinya telah ada di hadapannya. Dengan sedikit gelagapan ia pun mengembalikan foto-foto tersebut kepada Nurdin.
“Letakkan di situ saja Ummi …” jawab Mahmud sekenanya.
30786Please respect copyright.PENANA9TpBr434pV
30786Please respect copyright.PENANA6hyr9qJRmq
30786Please respect copyright.PENANAAeKApIcZie
Pikirannya masih melayang memikirkan Ummu Aisyah, alias Farah Ardiyanti Nisa. Saking seriusnya, ia pun tak memperhatikan bagaimana Nurdin memandang istrinya. Ketika Ummu Afra menyajikan minuman sambil menunduk, Payudaranya yang berukuran 36B tampak begitu menjulang dan terlihat jelas walau ia telah mengenakan jilbab lebar dan jubah panjang khas seorang ummahat aktivis. Nurdin tampak memandang Ummu Afra begitu tajam, naik turun dari ujung kaki hingga ujung kepala, dan Ummu Afra benar-benar merasa risih dengan hal itu. Ketika ia merasa diperkosa dengan tatapan seperti itu, suaminya malah terlihat bagai orang linglung yang melamun membayangkan sesuatu yang tidak jelas. Ummu Afra pun memilih untuk langsung kembali ke belakang.
30786Please respect copyright.PENANA8qSBnTDQDg
Sorenya, setelah Nurdin pulang, barulah Ummu Afra bercerita kepada suaminya, hingga mereka terlibat pertengkaran kecil karena Mahmud terus saja membela Nurdin. Sebenarnya karena ia memang tidak melihat jelas kejadian tersebut karena pada saat yang sama ia sedang memikirkan Ummu Aisyah, istri Nurdin.
30786Please respect copyright.PENANAbW0PO8wisw
(Pagi keesokan harinya …)
30786Please respect copyright.PENANA6TriS5ihXs
Mahmud sedang mengendarai motornya menuju ke kantornya pagi itu, ketika tiba-tiba sebuah mobil pick-up pengangkut pasir melaju sangat kencang dari belakang dan hampir menabrak motor bebeknya yang sudah cukup tua itu. Beruntung Mahmud masih sempat menghindar ke kiri sehingga tabrakan hebat bisa dihindarkan. Tapi sedikit senggolan dari mobil itu sudah cukup untuk membuat Mahmud kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke trotoar. Lengan sebelah kirinya pun lecet-lecet karenanya. As depan motornya ringsek sehingga tidak bisa dikendarai lagi, dan celakanya, jalan yang sedang ia lewati saat ini sangat sepi, sehingga ia tidak bisa meminta bantuan untuk membantu dirinya atau mengejar mobil yang menyerempat dirinya itu.
30786Please respect copyright.PENANASBoE3RS56Z
Ia pun mengangkat sendiri motornya yang ringsek itu. Ia tak bisa mengendarai motor itu dan memutuskan untuk berjalan walaupun dengan tertatih-tatih sambil menuntun motornya untuk mencari bengkel. Sekitar 15 menit dia berjalan, ia pun menemukan sebuah bengkel. Tanpa pikir panjang, ia pun langsung memasukkan motornya ke situ dan meminta seorang montir untuk mengecek motornya yang ringsek.
30786Please respect copyright.PENANADeME55qOrh
Ketika sedang memandang sekeliling bengkel motor yang cukup besar itu, mata Mahmud berhenti dan langsung fokus ke sosok seorang wanita berjilbab ungu dengan jubah berwarna putih yang sedang melakukan pembayaran di kasir. Secara kebetulan, wanita itu pun memandang ke arahnya dan mendekatinya.
30786Please respect copyright.PENANAupCZEMu5rc
“Mahmud … ?” Ujar wanita itu ketika ia sudah cukup dekat dengan Mahmud.
30786Please respect copyright.PENANAOhg6JboVaw
“Farah … ?” jawab Mahmud dengan pertanyaan serupa.
30786Please respect copyright.PENANALVGMnc0gj2
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Baru kemarin Mahmud membayangkan Ummu Aisyah, istri Nurdin, dan kini wanita yang menjadi idamannya sejak dulu itu kini berada tepat di hadapannya. Parasnya yang begitu manis dengan lesung pipit yang demikian menggoda masih tetap sama.
30786Please respect copyright.PENANAE7jKDhIluG
“Masya Allah, benar Mahmud yaa … Apa kabar antum, sejak lulus kan kita belum pernah ketemu lagi. Apa kabar?”
30786Please respect copyright.PENANAiMccGGSgB8
“Alhamdulillah baik-baik saja ukhti, ya beginilah ana, masih kayak dulu aja.”
30786Please respect copyright.PENANAbVYpKmOqVz
“Ada apa ini koq tangan antum penuh darah?”
30786Please respect copyright.PENANAgGtMwiCpKK
“Ohh ini, gak apa-apa koq. Cuma tadi keserempet mobil gitu … tuh motor ana jadi ringsek, gak bisa pergi ke kantor deh, hee”
30786Please respect copyright.PENANAnyPwpboQMo
“Duhh, jangan anggap remeh dunk akh, ke klinik ana dulu yukk … nanti takutnya infeksi. Klinik ana tepat di samping bengkel ini koq.”
30786Please respect copyright.PENANAlncL5Yg7lK
“Nggak usah ukhti, nanti ngerepotin.”
30786Please respect copyright.PENANAhvDHtsztXG
“Ahh, tidak. Ini kan tugas ana sebagai dokter. Ayo ikut Ana …” ujar Ummu Aisyah memaksa.
30786Please respect copyright.PENANA0uwrmnnCWH
Karena paksaan itu, Mahmud pun mengiyakan dan mengikuti Ummu Aisyah setelah menitipkan motornya ke montir yang menangani motornya. Benar kata Ummu Aisyah, kliniknya memang berada tepat di samping bengkel motor tersebut. Klinik itu seperti ruko tingkat dua. Ummu Aisyah pun mengajak Mahmud ke lantai 2, tempat ruang prakteknya berada. Tak terlihat seorang pun di klinik tersebut selain mereka berdua.
30786Please respect copyright.PENANAksHMACzsbl
“Koq sepi ukhti?”
30786Please respect copyright.PENANAtjnad680Jb
“Iya, asisten ana lagi pulang kampung, dan sebenarnya ana lagi gak praktek hari ini, Cuma kebetulan disuruh suami servis motor saja.
30786Please respect copyright.PENANATp2rJ10QRn
“Silahkan berbaring di tempat tidur, Akh” ujar Ummu Aisyah sambil memakai jas dokternya dan memakai masker.
30786Please respect copyright.PENANAfWbKhrxeeg
Mahmud pun merebahkan dirinya dengan hati yang dag dig dug, kenapa? Karena sebentar lagi ia akan bersentuhan dengan Ummu Aisyah, wanita yang ia sukai sejak SMA, yang tubuh dan suaranya begitu menggodanya dan membangkitkan birahinya. Dari tempatnya berbaring, ia bisa melihat Ummu Aisyah yang sedang mengambil obat-obatan dari sebuah lemari kaca di pojok ruangan.
30786Please respect copyright.PENANAZlrFghQZWu
Ummahat dengan jas dokter berwarna putih itu memunggunginya, tubuhnya yang sintal tercetak jelas pada jas dokter tersebut. Pose ummahat berjilbab itu demikian menantang ketika ia sedikit berjinjit untuk mengambil alcohol di rak atas. Hal itu membuat roknya yang berwarna hitam sedikit terangkat sehingga betisnya yang berbalut kaos kaki berwarna krem terlihat dari belakang. Pinggulnya demikian seksi, demikian juga dengan bagian punggungnya yang tak tertutupi oleh jilbab panjang berwarna ungu yang dikenakannya karena jilbab itu dimasukkan ke dalam jas.
30786Please respect copyright.PENANAF45o1j5n4f
Ketika Ummu Aisyah berbalik ke arahnya, Mahmud pun memalingkan muka ke arah lain, walau ‘adik kecil’nya yang ada di bawah sudah terus berontak. Walau ia adalah seorang aktivis dan kader PARTAI , namun Mahmud tak bisa menyembunyikan bahwa ia juga mempunyai nafsu yang besar, apalagi kepada akhwat yang telah lama ia sukai itu.
30786Please respect copyright.PENANAOVAe1t27aJ
30786Please respect copyright.PENANAcbU7mBAk1Z
30786Please respect copyright.PENANAMSXCNgmIoo
“Tuh kan lukanya kotor … kalau tidak cepat ditangani bisa infeksi neh Akh,” ujar Ummu Aisyah memulai pemeriksaan. Ia membersihkan luka Mahmud dengan lap basah. Sayang ia tidak tahu bahwa pasiennya kini tidak lagi fokus kepada lukanya, tapi lebih kepada bayangan-bayangan indah tentang hubungan laki-laki dan wanita yang sedang berseliweran di kepalanya. Ia pandangi wajah Ummu Aisyah yang berhidung mancung itu lekat-lekat.
30786Please respect copyright.PENANAQhGWkSKTxL
“Iya ukhti … tadi soalnya jatuh di trotoar gitu,” jawab Mahmud sekenanya, tangannya merasakan rabaan dan sentuhan Ummu Aisyah yang begitu lembut, membuat angan-angannya terus berkelana tanpa batas.
30786Please respect copyright.PENANA5u2tRxrKjR
“Tahan sedikit yah sakitnya Akh … Ana tutup dulu lukanya,” dengan sigap Ummu Aisyah langsung menutup luka Mahmud dengan perban. Ia kembali merasakan telapak tangan Ummu Aisyah yang begitu halus di lengannya yang luka, ahh, tak dapat dibayangkan betapa terangsangnya ia saat ini. “Nahh, sudah selesai, Akh”
30786Please respect copyright.PENANA3eMefvr0P0
Ketika Ummu Aisyah berjalan kembali ke meja kerjanya, Mahmud pun langsung berdiri dari tempat tidur dan mengikuti Istri Nurdin itu dari belakang. Begitu ia tepat berada di belakang ummahat tersebut, tiba-tiba Ummu Aisyah berbalik dan sedikit kaget melihat Mahmud telah berada di belakangnya.
30786Please respect copyright.PENANAujS0A5S6j1
“Errr … ini kartu nama Ana, kalau sewaktu-waktu antum bu … butuh bantuan,” ujar Ummu Aisyah sedikit tegang.
30786Please respect copyright.PENANA3sMf3qhL3A
Mahmud pun mengambil kartu nama dari dompetnya dan memberikannya kepada Ummu Aisyah untuk saling bertukar kartu nama. Namun ketika kartu nama itu telah berpindah tangan, tangan Mahmud tiba-tiba menggenggam tangan Ummu Aisyah dengan erat. Ummu Aisyah yang kaget tidak melakukan apa-apa dan hanya bisa memandangi mata Mahmud dalam-dalam.
30786Please respect copyright.PENANAh7M24PlvZ3
Tanpa sepengetahuan Mahmud, sebenarnya Ummu Aisyah juga memiliki ketertarikan kepada Mahmud sejak SMA. Namun sayang, semakin ia menunggu, semakin Mahmud menjauhinya. Hingga akhirnya Nurdin datang untuk melamarnya, dan tak ada yang bisa ia lakukan kecuali menerimanya, karena ia pun tak tahu saat itu Mahmud ada di mana. Kini memori-memori indah itu pun kembali, di saat mereka hanya berduaan di ruangan praktek ini.
30786Please respect copyright.PENANAgoDPyDWW3e
Suasana begitu hening ketika jarak di antara kedua aktivis PARTAI yang sudah memiliki keluarga masing-masing ini semakin dekat. Semakin dekat dan semakin dekat lagi hingga Mahmud bisa merasakan aroma parfum strawberry yang dipakai Ummu Aisyah, membuatnya semakin bergairah. Tangan Ummu Aisyah yang begitu halus telah larut dalam elusan-elusan Mahmud yang lembut dan menyejukkan.
30786Please respect copyright.PENANAS2AFZN9Duu
Tanpa mereka rencanakan sebelumnya, bibir mereka berdua kini telah saling berhadapan dan Ummu Aisyah telah memejamkan matanya. Tak menunggu lama lagi, kedua insan yang berlainan jenis itu pun langsung terlibat sebuah percumbuan yang hangat dan erotis. Mereka yang pernah berhubungan sewaktu masa SMA dan kuliah itu kini terlibat percumbuan terlarang di ruangan praktik Ummu Aisyah alias dokter Farah.
30786Please respect copyright.PENANAi5JRHyjDJA
Tanpa terasa, kini Ummu Aisyah telah bersandar di dinding ruang prakteknya yang dingin, bersama dengan Mahmud, teman SMA yang telah ia kagumi sejak dulu walau pada hakikatnya Mahmud bukanlah mahrom Ummu Aisyah. Mahmud pun tak menghiraukan lagi akal sehatnya yang mengatakan bahwa ia adalah seorang
30786Please respect copyright.PENANAUG7bchnFKc
aktivis muslim yang telah beristri, dan Ummu Aisyah pun juga telah mempunyai suami. Tapi kapan lagi ia bisa memeluk tubuh seorang dokter muslimah yang begitu cantik, yang begitu ikhlas hanyut dalam dekapannya.
30786Please respect copyright.PENANA1w2PUbiQbP
Percumbuan mereka semakin lama pun semakin memanas, Mahmud sudah tidak malu-malu lagi untuk melumat bibir ummahat beranak satu yang tampaknya juga tengah hanyut dalam gelombang birahi itu. Tak lupa ia juga turut mengeluarkan lidahnya untuk diadu dengan lidah Ummu Aisyah sambil terus menjamah seluruh tubuh wanita cantik tersebut dengan tangannya, tanpa kecuali.
30786Please respect copyright.PENANAdbflFe6ZWH
“Ahhh … Mahmudd, ini salah Akhi, Ohhh …” Ummu Aisyah berusaha melepaskan dirinya dari dekapan Mahmud yang tampaknya sudah demikian bernafsu itu, ia menyadari bahwa ini adalah kesalahan. Dan ia pun tak habis pikir bagaimana bisa birahinya terpancing dengan begitu mudah.
30786Please respect copyright.PENANAhBKTHxqMZY
“Sudahlah Ukhti, nikmati saja … tidak ada yang akan tahu apa yang kita lakukan di sini,” jawab Mahmud sambil terus menyodorkan bibirnya untuk diadu dengan bibir Ummu Aisyah yang kian memerah.
30786Please respect copyright.PENANAP6NetKJyWU
Setelah merasa puas dengan bibir ummahat berusia 27 tahun yang masih begitu seksi itu, Mahmud pun mencoba melepaskan jas putih yang dipakai Ummu Aisyah. Ternyata dengan mudah Mahmud mampu menanggalkannya dalam sekejap ke lantai, hingga kini ia langsung berhadapan dengan payudara yang telah demikian membusung milik seorang dokter muslimah yang sehari-harinya berperilaku sangat alim itu.
30786Please respect copyright.PENANADyJAGwSozm
Ummu Aisyah pun seperti tak mau kalah, dengan cekatan jemarinya yang lentik itu melepaskan kancing demi kancing kemeja Mahmud hingga terlihatlah dada Mahmud yang bidang dan berbulu karena Mahmud memang tidak memakai kaos dalam lagi di balik kemejanya. Biasanya ia baru memakai kaos dalam begitu tiba di kantor. “Ahh … Mahmud, dadamu membuatku ….errr, terangsang …” paras Ummu Aisyah benar-benar memerah karena malu ketika mengatakan kata-kata binal tersebut dengan jelas.
30786Please respect copyright.PENANAY5RYJc2FWh
30786Please respect copyright.PENANAng0UPHoqpn
30786Please respect copyright.PENANA2yt5POu8DK
Tanpa menunggu panjang, Mahmud langsung melancarkan serangan ke leher Ummu Aisyah yang masih berbalut jilbab panjang berwarna ungu tersebut. Sambil merangsang titik-titik sensitif Ummu Aisyah, Mahmud pun berusaha menelusupkan tangannya ke balik jilbab dan jubah yang dikenakan wanita alim tersebut. Sasarannya tak lain dan tak bukan adalah payudara milik sang akhwat yang sedari tadi begitu menantang Mahmud. Ukurannya sih tidak terlalu besar, masih kalah dengan milik Ummu Afra istrinya sendiri, namun bentuk payudara Ummu Aisyah lebih bagus dan putingnya begitu cantik, berwarna pink.
30786Please respect copyright.PENANA7yMh3zBw8q
“Ahhh … Mahmuddd, ahhh …”
30786Please respect copyright.PENANAb4OZlyKTH7
Desahan binal Ummu Aisyah terdengar makin keras seiring Mahmud lebih menekan payudaranya yang sudah tersingkap dari jubah putih yang menutupinya. Sebelah kiri dan kanan Mahmud bergantian memeras toket wanita yang telah lama menjadi pujaannya ini. Wanita alim, yang kini telah menjadi dokter, anak seorang Kyai ternama, dengan paras yang cantik dan tubuh yang begitu bahenol, sepertinya wajar kalau kini Mahmud begitu menggebu-gebu birahinya di hadapan wanita cantik nan alim itu.
30786Please respect copyright.PENANAUO7quRKnFl
“Ohh, desahan kamu binal sekali Ukhti, ohhh … aku begitu horny mendengarnya,”
30786Please respect copyright.PENANAatNyhqlyqO
Kata-kata cabul Mahmud bukannya menyadarkan Ummu Aisyah, tapi malah membuatnya makin merasa rendah dan semakin terangsang.
30786Please respect copyright.PENANA9ftX9Uh5Ea
Dengan sekali hentakan, Ummu Aisyah pun mendorong Mahmud hingga pria yang kemejanya kini telah tersampir di lantai itu terduduk di meja prakteknya. Tanpa diduga sama sekali oleh Mahmud, wanita berjilbab panjang yang berpenampilan begitu alim itu tiba-tiba berlutut di hadapannya dan langsung memelorotkan celana panjang Mahmud, lengkap dengan celana dalamnya yang berwarna biru. Kontol Mahmud yang berwarna kecoklatan dengan kulup berwarna merah itu pun teracung tegak di hadapan muslimah berjilbab panjang itu.
30786Please respect copyright.PENANASEFGZvQVIH
“Astaghfirullah, Anti mau apa?”
30786Please respect copyright.PENANAjwI4JUtLZ4
Tanpa menghiraukan kata-kata Mahmud, Ummu Aisyah yang telah dimabuk nafsu itu pun memasukkan kontol Mahmud yang demikian besar ke dalam mulutnya yang suci itu. Mahmud tak pernah sekali pun membayangkan akan di ‘blowjob’ oleh wanita sealim Ummu Aisyah ini. Apalagi dengan statusnya sebagai suami orang dan Ummu Aisyah juga adalah istri orang lain. Perzinahan yang sangat diharamkan ini terasa begitu nikmat bagi Mahmud. Ummu Aisyah tampak mengerti sekali bagaimana caranya memuaskan seorang lelaki, berbeda dengan istrinya yang tak mengerti variasi-variasi posisi dalam bersenggama atau berhubungan seks. Entah dari mana Ummu Aisyah mengetahui hal ini.
30786Please respect copyright.PENANA4iq3PeScMx
Sambil sesekali memandangi wajah Mahmud, Ummu Aisyah tampak begitu menikmati mengulum kontol Mahmud yang begitu panjang itu. Ia memaju mundurkan kepalanya hingga membuat Mahmud merasa seperti sedang mengentoti mulut wanita alim tersebut. Di dalam mulutnya, kepala kontol Mahmud pun menikmati pelayanan yang luar biasa dengan jilatan-jilatan lidah Ummu Aisyah yang melingkari lubang kencingnya dengan lembut … dan basah.
30786Please respect copyright.PENANAi8xmPPn9sS
“Ahhh, bibir Anti begitu nikmat … Ana tak tahan ingin merasakan juga lubang Anti yang lain, akkhh …” ujar Mahmud sambil mengelus-elus kepala Ummu Aisyah yang berselimutkan jilbab lebar berwarna ungu. Ummu Aisyah pun semakin bersemangat karenanya. Ia terkadang menyelingi kulumannya yang demikian istimewa kepada kontol Mahmud itu dengan kocokan yang tak kalah erotisnya.
30786Please respect copyright.PENANA9i2xVJsWlx
Mahmud yang tak ingin kalah perang duluan pun langsung menarik Ummu Aisyah ke atas dan menggendong ummahat beranak satu itu ke arah tempat tidur praktek. Tubuhnya yang tidak begitu berat pun bukan masalah bagi pria sekekar Mahmud. Setelah membaringkannya di tempat tidur yang sesaat lalu ditempatinya itu, Mahmud pun langsung mengangkangi Ummu Aisyah dan melepaskan celana panjang dan celana dalamnya hingga ia benar-benar telah tanpa busana. Ummu Aisyah pun tampak sedikit terperanjat, betapa seksinya tubuh pria yang diidamkannya sejak SMA itu. Dadanya bidang dan berbulu, dengan dagu berlapis jenggot tipis, bulu kemaluan yang lebat, Ahhh … benar-benar membuat jiwa muda Ummu Aisyah kembali lagi.
30786Please respect copyright.PENANAP6LRfjXnbI
“Mpphhh … Hmmffff …” Mahmud langsung menindih tubuh seksi ummahat manis tersebut dan menciumi bibirnya yang begitu indah. Kali ini tangannya begitu cekatan bekerja. Mulai dari memelorotkan rok dan celana dalam wanita muslimah tersebut, hingga membuka jubah yang dipakai Ummu Aisyah di bagian depan. Kini tubuh Ummu Aisyah, seorang ibu beranak satu, dokter yang cerdas, aktivis PARTAI yang istiqomah, sedang dikangkangi oleh rekannya sesama aktivis PARTAI yang telah berstatus suami orang itu dengan tubuh yang telah bugil tanpa sehelai benangpun menutupi, walau masih berbalut jilbab yang hanya menutup beberapa bagian tubuh bagian atasnya dengan seadanya.
30786Please respect copyright.PENANALQzfEqKrrK
“Akkhhhh … Akhi, kamu begitu jantan, jauh berbeda dengan suamiku yang selalu tak sempurna dalam masalah seks,” ujar Ummu Aisyah sambil melekatkan kembali tubuhnya ke tubuh Mahmud yang sudah sedikit berkeringat itu. Dadanya terasa seperti digelitik oleh bulu-bulu dada Mahmud yang cukup lebat. Tampaklah pemandangan erotis di mana dua orang aktivis PARTAI yang berlainan jenis kelamin itu sedang berpelukan dan bercumbu dengan panas di atas sebuah ranjang pemeriksaan sebuah klinik.
30786Please respect copyright.PENANAITftS1HxyA
“Masa sih Ukhti? Bagaimana kalau begini,” Mahmud pun kembali merangsang Ummu Aisyah dengan mengelus-elus memek ummahat tersebut yang telah dibanjiri cairan cintanya dengan bau yang khas sambil sesekali memelintir itilnya yang sebesar kacang merah itu hingga empunya menggelinjang tak karuan, bagai betina yang haus akan sentuhan pejantan tangguh.
30786Please respect copyright.PENANAdSVH3PQinG
“AAAAAAAAAAAaaaRRRRRGGGGGHHHHHHHH ……….. nikmat sekali rasanya akhi, ana pengen antum masukkan penis antum yang besar itu sekarang, ohhh …” jawab Ummu Aisyah sambil meremas kontol Mahmud hingga empunya meringis-ringis penuh erotisme. Mahmud pun menambah gempurannya dengan memasukkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke dalam liang senggama sang akhwat. Dan efeknya sungguh menakjubkan, Ummu Aisyah langsung menggelepar-gelepar seperti hewan yang baru saja disembelih, seperti haus akan sentuhan pria jantan.
30786Please respect copyright.PENANAh431Oud9hj
“Baiklah, sekarang balikkan badanmu Ukhti …” yang diperintah pun seperti kerbau betina yang telah dicocok hidungnya. Ummu Aisyah pun membalikkan tubuhnya hingga berada di posisi menungging dengan Mahmud mengambil posisi di belakangnya. Toketnya yang berukuran 34 itu pun menggantung dengan seksi, membuat setiap pejantan normal yang melihatnya pasti terangsang hebat.
30786Please respect copyright.PENANA5fCGojkiVr
“Sudah neh Akhh … apa yang akan antum lakukan pada ana?”
30786Please respect copyright.PENANAvcZlLmvjD3
Jilbabnya yang lebar menambahkan erotisme yang demikian unik pada hubungan mereka berdua. Mahmud pun merasakan hal itu. Ceceran keringat dari tubuh Ummu Aisyah yang berkulit putih itu pun membuat Mahmud menelan ludah. Ia pun langsung menjilati keringat di punggung sang akhwat. Ummu Aisyah pun tertawa-tawa binal “Ahhh, apa yang antum lakukan, akhh … enak sekali Akhh, geliii ….”
30786Please respect copyright.PENANAwpZFQTUJM9
30786Please respect copyright.PENANAc5KE6B75Xy
30786Please respect copyright.PENANAf4corubp8p
“Nikmati saja ukhti … sebentar lagi kita akan pergi ke surga dunia,” Mahmud pun langsung memposisikan kontolnya yang terus membesar itu di depan gerbang kemaluan Ummu Aisyah yang telah berkedut-kedut menahan birahi. Setelah menyampirkan jilbab lebar sang muslimah di lehernya, Mahmud pun mulai meraba-raba hingga meremas-remas toket indah Ummu Aisyah. Jilatan lidahnya pun makin naik ke atas hingga leher wanita terhormat yang cantik itu. Putting payudara sang akhwat pun tak luput dari pelintiran penuh birahi Mahmud. “Sudah siap ukhtii?”
30786Please respect copyright.PENANArN6KwgXGEE
“Ana siap kapanpun antum mau, Akh …” Kedua kader PARTAI itu tampaknya sudah lupa daratan dan semakin liar dalam permainan seksis ini. Tanpa menunggu komando lebih lanjut lagi, Mahmud langsung mendorong penisnya dari belakang ke dalam memek Ummu Aisyah yang telah begitu licin itu. Ummu Aisyah merasakan sensasi yang begitu menakjubkan ketika dirinya disetubuhi dengan posisi seperti anjing betina sambil toketnya diremas-remas dengan irama yang senada dengan genjotan di memeknya, ohh, bagaikan sebuah irama music klasik yang indah. Ia pun tak mampu menahan erangan dan desahan terbinalnya,
30786Please respect copyright.PENANAXPFUp7exkL
“Ahhh … Ahhh … Mahmud, terus entotin ana Mahmud, ohh ohh ohh …”
30786Please respect copyright.PENANAZjOHJZN5we
“Iya ukhtii … kita akan nikmati hari ini berdua dengan perzinahan terbinal yang bisa kita lakukan, Ohhh …” Mahmud menambah kecepatan genjotannya di kemaluan suci Ummu Aisyah sambil berusaha mencari letak bibir wanita alim tersebut untuk dikulum dan dihisap isinya. Sementara itu kontolnya telah memenuhi isi memek Ummu Aisyah dan menyentuh ujungnya dengan lihai, dinding memek ummahat yang baru beranak satu itu terasa masih begitu rapat dan mencengkeram kontolnya begitu kencang.
30786Please respect copyright.PENANACrYqHX2al3
“Ohhh … Ohh … ukhti, empotanmu, Ohhh … nikmat sekali, Ohhh …”
30786Please respect copyright.PENANAYt6CAXPQ4g
Ummu Aisyah merasakan kontol temannya sewaktu SMA ini begitu besar, jauh dari yang bisa dicapai suaminya sendiri, sehingga memenuhi seluruh ruang liang senggamanya yang begitu suci, sebelum kejadian hari ini tentunya. Remasan tangan Mahmud di kedua payudaranya pun telah membuat Ummu Aisyah benar-benar melayang, Mahmud telah benar-benar menghancurkan pertahanan birahinya dan menguasai titik-titik sensitifnya dalam berhubungan intim.
30786Please respect copyright.PENANAAZoln4tKqC
“Ayoo terus Ukhti … Ahhh Ahhh AHhh, puaskan ana seperti kau memuaskan suamimu sendiri, Ahhh …”
30786Please respect copyright.PENANAULth6z7j3V
“Tidakkk Akhhh … Aku akan memuaskanmu lebih daripada aku memuaskan suamiku sendiri … Ohhhh …”
30786Please respect copyright.PENANAGMCn0qadC9
Mahmud pun merasakan gelombang birahi itu makin lama semakin dekat, hingga akhirnya ia tak bisa menahannya lebih lama lagi, “Ana mau sampai Ukhti, Ohhhhh …”
30786Please respect copyright.PENANAQ6hihnWgq6
“Ana juga Akhii …. AAAaaaaaaaaahhhhhhhhhhh ……” Dan Akhirnya …
30786Please respect copyright.PENANA5yXgIcUKNR
Crrrtttttttttt … orgasme Ummu Aisyah pun membanjiri tempat tidur di mana ia biasa menyuntik pasien itu, walau kini dirinyalah yang sedang “disuntik” oleh lelaki yang bukan suaminya sendiri.
30786Please respect copyright.PENANASFKOKmY6pt
Dan Crooottttt ……. Croooottttt …….. Mahmud pun mengalami orgasme yang hebat beberapa saat kemudian, meninggalkan mereka berdua dalam kelelahan erotis yang begitu nikmat. Tubuh mereka berdua pun ambruk di atas tempat tidur tersebut, dan Mahmud tidak mau melepaskan kontolnya dari liang senggama Ummu Aisyah yang demikian hangat. Mereka pun tertidur dalam posisi seperti itu, dan baru bangun ketika maghrib menjelang
ns 15.158.11.133da2