
Tangan Johan memegang pinggang Hanifah dan mulai menarik maju mundur badan wanita cantik itu, sehingga pompaan penisnya dalam memek Hanifah semakin keras dan cepat. Mendapat perlakuan demikian, wanita alim itu hanya bisa mengerang-erang keras, tangannya kembali meremas-remas kasur.
6970Please respect copyright.PENANAt799q7zIQa
***
6970Please respect copyright.PENANAobgLOaUQyQ
Desa itu desa terpencil, yang berada di tepi sebuah hutan yang besar dan gelap. Karena keterpencilannya, maka jarang sekali ada orang yang masuk ke desa itu. Setelah lama tidak pernah ada pendatang, pada suatu hari datanglah sepasang suami istri muda. Sang suami, Farid, adalah seorang guru SD yang dengan sukarela mau mengajar di desa terpencil itu. Sementara sang istri, Hanifah, ikut sebagai pendamping, dan membantu mengajar TPA di masjid kecil di tengah desa.
6970Please respect copyright.PENANAf0Zakr4OMC
6970Please respect copyright.PENANA7epaK0Kkw3
6970Please respect copyright.PENANAqnzOuZvBhn
Segera mereka berdua menjadi terkenal. Farid, berusia 28 tahun, yang guru dan sangat pandai dalam hal agama sering diminta menjadi pembicara pengajian sampai ke desa-desa tetangga yang lumayan jauh, selain juga menjadi guru di SD-SD tetangga yang kekurangan guru. Hanifah, seorang ibu muda cantik yang baru berusia 22 tahun, sangatlah populer di kalangan anak-anak dan ibu-ibu. Kelembutannya dalam berbicara, kepandaiannya dalam hal agama, dan kesabarannya dalam menghadapi anak-anak membuatnya menjadi idola di desa itu.
6970Please respect copyright.PENANAn4sIdRu2vA
Hanifah adalah seorang wanita yang taat beragama. Wajahnya yang putih dan luar biasa cantik sungguh mengundang birahi banyak pria, jikalau ia tidak menjaganya. Karena itu, jilbab lebar selalu ia pakai. Tubuhnya yang bahenol dan sangat montok juga ia tutupi dengan jubah longgar. Walaupun begitu, tetap saja wajah yang cantik putih dan tubuh bahenolnya tidak bisa 100% disembunyikan, dan masih membayang pada jubah longgarnya.
6970Please respect copyright.PENANA4jbpUVtOwR
Banyak pria yang merasa terangsang saat melihat Hanifah melintas. Apalagi jika angin menerpa jubah longgarnya, membuat tubuhnya semakin terlihat jelas membayang dari luar jubahnya yang tertiup angin. Namun mereka hanya bisa memendamnya dalam hati, atau paling jauh onani sambil mambayangkan bersetubuh dengannya, wanita alim yang bahenol. Kepopulerannya membuat para pria itu merasa takut mengganggunya.
6970Please respect copyright.PENANAGxFgL16bL9
6970Please respect copyright.PENANAGHy7AP50Qb
6970Please respect copyright.PENANA59DsKYEO50
Namun ternyata ada saja orang yang memang benar-benar menginginkannya. Mereka adalah Arman dan rekan-rekannya, para pemburu yang suka keluar masuk hutan. Tabiat mereka yang kasar dan berangasan membuat mereka tidak peduli. Mereka sungguh ingin merasakan tubuh seorang ibu muda cantik bahenol yang berjilbab, yang menyembunyikan tubuh indahnya di dalam jubah longgar. Justru jubah longgar dan jilbab lebar itu membuat mereka semakin penasaran dan terangsang.
6970Please respect copyright.PENANAm2Z6sYDJZU
Pada suatu hari, Farid, suami Hanifah, dipanggil ke kota untuk mengikuti pembekalan guru tingkat lanjut. Tiga hari ia harus pergi, dan karena ada masjid yang harus dikelola, Hanifah tidak ikut. Kesempatan itu segera digunakan oleh Arman dan rekan-rekannya untuk menuntaskan nafsunya pada ibu muda alim yang molek itu.
6970Please respect copyright.PENANAR9OY2E8qrn
Saat malam tiba, setelah sholat Isya’, Hanifah pulang menyusuri jalanan desa yang sangat gelap, melintasi pinggiran hutan. Tiba-tiba ia disergap dan dipukul pada bagian tengkuk, yang membuat ibu muda berjilbab cantik itu pingsan. Ternyata sang penyerang adalah Arman. Ibu muda itu dibawa ke tengah hutan. Diperjalanan, ia mulai tersadar, dan meronta-ronta. Segera Arman menjatuhkannya dan langsung mengancamnya.
6970Please respect copyright.PENANAU3eb5lKsVF
“Diam kamu!! Mau kubunuh, hah?!!” katanya sambil mengacungkan senjata pembunuh babi ke arah Hanifah. Wanita itu kaget bukan kepalang. Matanya mulai berkaca-kaca karena ketakutan. Akhirnya, di bawah todongan senjata, dengan pasrah wanita berjilbab itu digiring masuk lebih jauh ke dalam hutan. Dia sengaja diajak berjalan berputar-putar supaya bingung kalau mencoba melarikan diri.
6970Please respect copyright.PENANAinqQtDgq5v
6970Please respect copyright.PENANAxGARgNfY32
6970Please respect copyright.PENANAmKM3bkOm93
Rasanya sudah berjam-jam mereka masuk ke dalam hutan. Rasa takut, ditambah haus dan lapar membuat Hanifah makin tersiksa, apalagi di sepanjang perjalanan berkali-kali tangan usil para pemburu itu juga sibuk meraba dan mencubiti bagian-bagian tubuhnya yang masih tertutup jilbab dan jubah lebar. Jilbabnya disampirkan kepundaknya, sehingga membuat para pemburu itu leluasa meremas-remas buah dada gadis berjilbab itu yang luar biasa montok. Pantat Hanifah yang mulus dan sekal menjadi bagian yang paling favorit bagi tangan para pemburu itu. Diperlakukan demikian, Hanifah hanya bisa menahan tangis dan rasa ngerinya.
6970Please respect copyright.PENANA4d2w8GLVri
Mereka kemudian sampai di sebuah pondok kayu kecil tapi kokoh karena terbuat dari kayu-kayu gelondongan. Anehnya mereka tidak mambawa Hanifah masuk ke dalam pondok kayu itu, tapi hanya di luarnya. Wanita montok berjilbab itu berusaha meronta tapi menghadapi tiga pria yang jauh lebih kuat darinya, perlawanannya hanyalah usaha yang sia-sia.
6970Please respect copyright.PENANAx8kXhR3FtA
“Nah, Ibu yang cantik, sekarang waktunya kamu harus menerima hukuman dari kami karena sudah membuat penunggu hutan ini resah.” ujar Arman sambil matanya menyapu ke sekujur tubuh Hanifah yang tertutup jilbab yang tersingkap dan jubah yang sudah terbuka dua buah kancing atasnya.
6970Please respect copyright.PENANAgYmR3T6VgT
Hanifah bingung. “A-apa salah saya, pak?” tanyanya.
6970Please respect copyright.PENANAJEe7m7vjgB
“Diam!! Tubuhmu yang montok itu sudah bikin penghuni hutan ini resah tahu!! Kamu harus mempersembahkan tubuhmu itu kepada mereka!!” bentak Arman lagi.
6970Please respect copyright.PENANA5IHaTm1Brz
Rofi’ah semakin panik. Ia sadar, ia akan diperkosa. Ia terus berusaha berontak, namun dua orang rekan Arman yang semuanya bertubuh tinggi besar tidak bisa ia kalahkan. Segera ia menyerah kalah, sambil menangis tersedu-sedu.
6970Please respect copyright.PENANAJdOhw1l8Dm
“Hmm, hukumannya apa ya?” Arman bergumam tidak jelas seolah bertanya pada dirinya sendiri. “Ah iya, mbak Hanifah, hukuman buat Mbak yang pertama adalah menari buat kami. Tapi dengan catatan, sambil menari, Mbak harus buka jubah, kutang sama celana dalam Mbak. Jilbabnya biarin saja. Sampirkan aja di pundak.” lanjut laki-laki itu datar, nyaris tanpa emosi. Ia sudah pernah melakukan ini sebelumnya, saat memperkosa seorang gadis alim yang sedang KKN di desa sebelah. Memek mereka benar-benar seret dan legit.
6970Please respect copyright.PENANA2zeAQzUHKf
Hanifah yang mendengarnya tersentak kaget, seketika tubuh wanita bahenol berjilbab itu gemetar. Dia terkesiap, tidak mengira akan dipaksa melakukan tarian telanjang. Tubuhnya gemetar karena shock, Hanifah hanya menggelengkan kepalanya sambil menahan tangis yang semakin kencang.
6970Please respect copyright.PENANALdXClvRpxM
“Jangan!” pintanya dengan pasrah. “Kalian minta apa saja, silahkan. Tapi jangan seperti itu…”
6970Please respect copyright.PENANA8CCjAcaX7e
“Hehehehe… ” Arman menyeringai. “Kalau mau lari juga tidak apa-apa, paling-paling Mbak hanya akan bertemu macan di sekitar sini. Lagipula tidak ada yang tahu tempat ini selain kami.”
6970Please respect copyright.PENANA9wwjSQNkdc
Hanifah gemetar ketakutan, air matanya semakin deras mengaliri pipinya yang mulus. Wanita itu tahu dia tidak punya pilihan lain, dia memang tidak tahu jalan pulang, ditambah kemungkinan benar ucapan Arman tentang harimau yang masih berkeliaran. Wanita berjilbab itu menggelengkan kepalanya kuat-kuat mencoba pasrah.
6970Please respect copyright.PENANA8LPSUYd7F5
6970Please respect copyright.PENANA0dFbxEmIf7
6970Please respect copyright.PENANAxGQy0WUc8P
“Bagaimana, Non?” Arman bertanya datar.
6970Please respect copyright.PENANAfoolKcLQ0p
Hanifah diam sesaat sebelum akhirnya mengangguk. Tawa ketiga pemburu itu langsung meledak penuh kemenangan.
6970Please respect copyright.PENANAiyVW1XmuKM
“Horee… Asiik.! Hari ini kita bakal dapat tontonan bagus. Jarang lho ada wanita alim, berjilbab lebar secantik Mbak mau menari bugil buat kita,” kata Pak Man yang dari tadi diam saja dengan nada dibuat-buat.
6970Please respect copyright.PENANASqsWyHEnht
Hanifah menunduk sambil menggigit bibirnya untuk menahan malu dan takutnya yang makin memuncak. Ia merasa bersalah terhadap Farid, suaminya, yang sedang ada di kota.
6970Please respect copyright.PENANAwQwjFm0REk
“Tunggu dulu, pakai musik dong.” kata Arman, dia lalu masuk ke pondokan dan keluar lagi membawa sebuah tape recorder kecil bertenaga batere. Ketika disetel, alunan musik dangdut mulai bergema di sekitar tempat itu.
6970Please respect copyright.PENANAZiYHLbXtz5
“Nah, ayo dong, Non. Mulai goyangnya.” seru laki-laki itu di sela-sela suara musik yang lumayan keras.
6970Please respect copyright.PENANAR7Qn30FtJO
Hanifah mencoba pasrah. Dia lantas mulai menggoyangkan tubuhnya dengan gerakan-gerakan erotis yang coba ia tiru dari joged para penyanyi dangdut di TV. Tangannya diangkat ke atas lalu pinggulnya digoyang-goyangkan, membuat seluruh tubuhnya berguncang. Seketika ketiga pemburu itu bersuit-suit melihat goyangan pinggul dan pantatnya. Apalagi saat gadis berjilbab itu mulai membuka kancing jubahnya satu per satu, mereka makin bersorak.
6970Please respect copyright.PENANAcNcBMmwMVD
6970Please respect copyright.PENANAq8qCXK2uRW
6970Please respect copyright.PENANADu4U2Ja1cA
Saat ia merasa sangat malu dan sejenak berhenti, senjata berburu Arman langsung teracung padanya, membuatnya takut dan segera melanjutkan goyangannya. Ketiga pemburu itu terdiam saat jubah Hanifah meluncur turun ke tanah, memperlihatkan tubuh yang sangat montok, putih dan mulus tanpa cacat. Birahi mereka langsung memuncak.
6970Please respect copyright.PENANAuh9ulO1do0
“Buka kutangnya! Buka! Kami mau lihat pentilnya,” teriak mereka sambil terus memelototi tubuh Hanifah yang bergoyang erotis. Wanita alim yang bahenol itu lalu perlahan mulai melepas Bra yang menutupi payudaranya lalu melemparkannya ke tanah. Payudara Hanifah yang masih kencang sekarang tergantung telanjang, begitu putih dan mulus. Payudara itu berguncang seirama gerakannya.
6970Please respect copyright.PENANAhlgCL5v2HD
Melihat bulatan daging yang begitu mulus itu, ketiga pemburu itu makin liar berteriak, meminta Hanifah untuk membuka celana. ”Celana! Sekarang celanamu… buka! Buka!”
6970Please respect copyright.PENANAhibBjVA7nz
Hanifah dengan sesenggukan mulai memelorotkan celana dalamnya dan melemparkannya ke tanah. Sekarang ibu muda berjilbab itu sudah telanjang bulat di hadapan ketiga pemburu yang memelototinya dengan penuh nafsu. Dia meneruskan tariannya dengan berbagai gaya yang diingatnya. Ketiga pemburu itu tampak paling suka saat Hanifah melakukan goyang ngebor ala Inul dan goyang patah-patah milik Anisa Bahar. Pantatnya yang montok dan mulus bergoyang-goyang secara erotis. Jilbab yang tersampir dipundaknya dan kaus kaki putih yang membungkus kaki sampai betisnya membuatnya semakin cantik.
6970Please respect copyright.PENANA2pElrMA03u
Selama hampir satu jam Hanifah menghibur ketiga pemburu itu dengan tarian bugilnya. Tubuhnya sampai basah karena keringat, membuat kulitnya yang putih mulus terlihat berkilat-kilat. Acara itu baru selesai setelah Arman menyuruhnya berhenti.
6970Please respect copyright.PENANAkMSy8JQ5Nw
“Hehehehe… Ternyata Mbak pintar juga narinya. Kami jadi terangsang lho.” kata laki-laki itu sambil tersenyum keji.
6970Please respect copyright.PENANAYTlL4iZ8cY
“Sudah cukup, Pak, saya sudah menuruti permintaan Bapak. Sekarang lepaskan saya.” pinta wanita alim yang bahenol itu dengan memelas sambil setengah mati berusaha menutupi payudara dan memeknya yang terbuka.
6970Please respect copyright.PENANA1fkR1jHNti
“Cukup?” Arman tertawa. “Hukumanmu belum lagi dimulai.”
6970Please respect copyright.PENANAmlm3gEVEeA
Hanifah merasa mual mendengar ucapan itu. Kalau yang tadi belum apa-apa, ia ngeri membayangkan apa yang akan mereka minta berikutnya.
6970Please respect copyright.PENANAw9kMZMpfvQ
“Hukuman selanjutnya… sekarang Non berdiri sambil ngangkang, lalu angkat tangan Non ke belakang kepala!” Arman memerintah dengan jelas.
6970Please respect copyright.PENANAaTq0SIeoBH
6970Please respect copyright.PENANAov1en1Fvu8
6970Please respect copyright.PENANAbs27V2MWMg
Hanifah tersedu sesaat, tapi wanita alim itu mulai membuka kakinya lebar-lebar, membuat bagian selangkangannya terkuak lebar sehingga memperlihatkan memeknya dengan jelas. Benda itu terlihat terawat dengan baik, ditumbuhi rambut-rambut halus dan rapi, Hanifah selalu merawat bagian genitalnya dengan sangat cermat demi menyenangkan suaminya. Selanjutnya tangannya diangkat ke atas dan jari-jarinya ditumpukan di belakang kepalanya, membuat payudaranya yang putih dan kenyal sedikit terangkat hingga terlihat makin membusung dan mencuat menggemaskan.
6970Please respect copyright.PENANAzmp6j3ACj6
“Nah, sekarang… boleh nggak kami meraba tubuh Mbak?” tanya Arman.
6970Please respect copyright.PENANATxpVFn7Lb9
Hanifah tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti permintaan itu. Wanita alim itu mengangguk sambil menangis.
6970Please respect copyright.PENANAY377ccAP3m
“Sekarang kita mulai ya,” kata Arman.
6970Please respect copyright.PENANAIEIpfwismw
Hanifah hanya mengangguk, dia merasakan sentuhan tangan laki-laki itu mulai bergerilya di wajah putih mulusnya.
6970Please respect copyright.PENANAkr2u91nFTe
“Uhh, wajahmu mulus sekali, Non.” Arman mencium pipi Hanifah.
6970Please respect copyright.PENANANPRHvN5JfD
Antara geli dan jijik, Hanifah memejamkan mata saat Arman mulai menelusuri bibirnya yang merah dan melumatnya dengan gerakan lembut. Laki-laki itu terus berusaha mendesakkan bibirnya untuk mengulum bibir Hanifah, lidahnya mencoba menerobos masuk ke mulut wanita cantik itu, sementara tangannya bergerilya meraba-raba dan meremas payudara Hanifah yang putih mulus. Hanifah menggelinjang menerima perlakuan itu.
6970Please respect copyright.PENANAvYckoXXRgQ
Sambil bibirnya terus mengulum bibir wanita alim itu, tangan Arman kini memilin-milin puting payudara Hanifah dengan gerakan kasar. Hanifah meringis kesakitan, tapi perlahan perlakuan laki-laki itu justru menimbulkan sensasi aneh dalam dirinya, tubuhnya menegang saat sensasi itu melandanya. Tanpa sadar wanita alim itu mulai mendesah. Suaminya tidak pernah memperlakukannya seperti ini.
6970Please respect copyright.PENANAFT0n7dhWVA
“Ayo, kalian juga boleh ikut.” Arman memanggil kawan-kawannya.
6970Please respect copyright.PENANA0oN8Ldja9F
Hanifah makin menderita mendengar ucapan itu. Tiga orang langsung mengerubutinya. Mereka meraba-raba ke sekujur tubuh montoknya. Pak Man yang berangasan meremas-remas payudara kirinya dengan kasar, sementara sebelah tangannya meraba dan meremas pantat Hanifah yang sekal.
6970Please respect copyright.PENANAuKikzvRMwq
“Uohh, pentilnya dahsyat. Pantatnya juga nih. Kayaknya enak kalo ditidurin,” kata Pak Man.
6970Please respect copyright.PENANAq4mE8tuw8O
Sementara di sebelahnya, Johan tampak asyik berkutat dengan payudara Hanifah yang sebelah kanan. Dia menjilati dan menyentil puting payudara putih bersih wanita berjilbab itu dengan lidahnya.
6970Please respect copyright.PENANAv9ALKjOYwo
“Ohh, baru tahu ya?” Arman tertawa di tengah usahanya menjilati payudara Hanifah. Wanita cantik itu hanya bisa merintih pasrah. Apalagi saat Arman mulai menggerayangi memeknya.
6970Please respect copyright.PENANAk0F12KBgGY
“Ohh, tempiknya bagus banget nih, Pak Man.” kata laki-laki itu sambil menggesek-gesekkan jarinya di bibir memek Hanifah.
6970Please respect copyright.PENANArYq1SnYBFh
Pak Man tidak menanggapinya karena kini dia sibuk menciumi dan menjilati payudara Hanifah bersama Johan. Tangan laki-laki tua itu juga membelai-belai perut Hanifah yang licin. Wanita alim itu semakin menggelinjang dan terus mendesah tertahan.
6970Please respect copyright.PENANAIBFMfM9llH
“Ohh…” Hanifah menjerit kecil saat Arman mencoba memasukkan jari-jarinya ke dalam memeknya. “Jangan, Pak…” dia merintih, tapi rintihan pasrah wanita alim itu ibarat musik perangsang bagi Arman dan kawan-kawannya. Laki-laki itu makin liar menggesekkan jarinya ke selangkangan Hanifah, bahkan dia juga meremas-remas gundukan memek ibu muda cantik itu. Hanifah makin merintih. Tubuhnya mengejang mendapat perlakuan itu.
6970Please respect copyright.PENANAowIckJQvfm
“Hei, Ar, kayaknya Mbak ini sudah mulai terangsang nih. Tuh lihat, dia mulai merintih, keenakan kali ye?” ujar Johan diiringi tawa. Hanifah makin sakit hati dilecehkan seperti itu, tapi memang dia tidak bisa mungkir kalau dirinya mulai terangsang oleh perlakuan mereka.
6970Please respect copyright.PENANAo9sEg7nrje
6970Please respect copyright.PENANAH6DZxJcpoY
6970Please respect copyright.PENANA0yLCIYENGE
“Jangan! Oohh…” wanita itu mulai meracau tidak karuan saat Arman mulai menjilati memeknya. Dia menjerit saat lidah laki-laki itu bermain di klitorisnya. Lidah Arman mencoba mendesak ke bagian dalam memek wanita berjilbab itu sambil sesekali jari-jarinya juga ikut mengocok memek itu. Sungguh Hanifah tidak mau diperlakukan seperti itu, karena bahkan suaminya sendiri tidak pernah memperlakukannya seperti itu.
6970Please respect copyright.PENANAi1lEize10j
“Ahkkhh.. Oohh.. jangan!!” rintih Hanifah sambil menggeliat. Semantara Pak Man dan Johan kali ini berdiri di belakangnya sambil mendekap tubuhnya dan meremas-remas kedua payudara Hanifah dengan gerakan liar. Sesekali puting payudara wanita berjilbab itu dipilin-pilin dengan ujung jari seperti orang sedang mencari gelombang radio. Hanifah mengejang, sebuah sensasi aneh secara dahsyat mengusir akal sehatnya. Dia mendesah-desah dengan gerakan liar, hal ini membuat kedua penjahat itu terlihat semakin bernafsu.
6970Please respect copyright.PENANA4O6fRwidXE
“Ayo terus, sebentar lagi dia nyampe.” Pak Man berteriak kegirangan seperti anak kecil sambil terus menerus meremas payudara Hanifah sementara Arman masih menelusupkan wajahnya ke selangkangan wanita alim itu. Lidahnya terus menyapu bibir memek Hanifah dan sesekali menyentil klitorisnya.
6970Please respect copyright.PENANAwZj7qpkWpM
Hanifah menjerit kecil setiap kali lidah Arman menyentuh klitorisnya, semantara tangan laki-laki itu terus bermain meremasi pantatnya. Tubuh Hanifah sudah basah oleh keringat, sekuat tenaga dia menahan desakan sensasi liar di dalam tubuhnya yang makin lama makin kuat sampai membuat wajahnya merah padam. Tapi Hanifah akhirnya menyerah, tubuh montoknya mengejang dahsyat dan tanpa sadar dia mendorongkan memeknya sendiri ke wajah Arman dan menggerakkannya maju mundur dengan liar dan menyentak-nyentak. Hanifah sudah tidak dapat menahan diri lagi. Tubuhnya menggeliat dan menegang.
6970Please respect copyright.PENANAdoD0r2CLB6
“OOHHHKKHHHH… AGGGHHHH…” wanita berjilbab lebar itu mengerang kuat-kuat seperti mengejan. Wajahnya merah padam penuh aura birahi, Dan seketika itu pula “Crt… crt… crt…” cairan memeknya muncrat keluar. Tanpa sadar Hanifah mengalami orgasme untuk pertama kali, dan kemudian tubuhnya melemas lalu terpuruk, Pak Man dan Johan menahan tubuh ibu muda cantil itu supaya tidak jatuh.
6970Please respect copyright.PENANAKrSz86HW4G
Arman tertawa senang melihat bagaimana Hanifah mengalami orgasme dengan begitu dahsyat. “Hehehehe…” dia tertawa seperti orang sinting. “Enak ya, mbak? Galak juga kalau lagi orgasme. Gak ngira kalo cewek berjilbab besar kayak mbak bisa orgasme liar kayak gitu.” sindirnya.
6970Please respect copyright.PENANAyIIkx5ELIA
Hanifah hanya diam saja. Tubuhnya masih lemas setelah mengalami orgasme yang begitu hebat. Sekujur syaraf seksualnya seolah digetarkan dengan begitu kuat seperti dihimpit oleh truk raksasa, membuat dorongan seksualnya entah bagaimana menggelegak hebat hingga wanita alim itu serasa ingin dientot. Namun ia berusaha mengusir pikiran itu.
6970Please respect copyright.PENANAJj45kRY0D2
“Nah, sekarang hukuman ketiganya.” Arman memberi isyarat pada Pak Johan. Johan segera bergegas masuk ke dalam pondok dan keluar dengan mengusung sebuah kasur busa usang yang berbau lembab lalu menghamparkannya di tanah begitu saja.
6970Please respect copyright.PENANAW7MqKFtGpL
“Nah, Mbak sekarang tiduran di situ ya.” Arman menunjuk ke arah kasur bau itu.
6970Please respect copyright.PENANAgm0O8ITGSG
Hanifah hanya bisa mengangguk. Didorong oleh gejolak seksualnya yang menggelora, wanita berjilbab yang biasanya pemalu itu merebahkan dirinya terlentang di atas kasur. Jilbab lebarnya sudah basah penuh keringat. Hanifah refleks membuka kakinya lebar-lebar, sehingga posisinya sekarang telentang di atas kasur dengan kaki mengangkang lebar. Ketiga pemburu itu terkagum-kagum melihat gadis alim yang sangat cantik, yang biasanya menjaga dirinya dengan jilbab dan jubah panjang, sekarang sudah terlentang pasrah, siap untuk disetubuhi.
6970Please respect copyright.PENANAyuhKynwVcr
Arman segera membuka seluruh bajunya dan langsung menindih tubuh Hanifah sambil mengarahkan penisnya yang besar ke memek wanita berjilbab itu.
6970Please respect copyright.PENANAeKSt4Klh6u
“Sudah siap kan, Mbak?” tanyanya lirih sambil mendorongkan penisnya ke dalam memek Hanifah.
6970Please respect copyright.PENANAmffWT7TFBR
“Aagghh…” wanita alim itu merintih keras ketika penis besar Arman mulai memasuki memeknya yang sudah basah. Arman dengan kasar mendorongnya sampai mentok. Karena besarnya diameter penis laki-laki itu, memek Hanifah sampai terlihat tertarik penuh dan menjadi berbentuk bulat melingkar ketat di penis Arman. Meskipun Hanifah sudah tidak perawan lagi, tapi baru kali ini memeknya dimasuki penis sebesar milik Arman. Wanita berjilbab itu meringis menahan sakit sambil mengigit bibirnya.
6970Please respect copyright.PENANAMtPN1Uz6d3
6970Please respect copyright.PENANAUVTD8Kll5D
6970Please respect copyright.PENANA92o5YiHSjh
Arman mulai memompa penisnya dengan cepat keluar masuk memek Hanifah. Hanifah yang belum pernah dipompa oleh penis sebesar milik Arman hanya bisa mengerang-erang dengan mata tertutup dan mulut sedikit terbuka. Wajahnya memperlihatkan kesakitan sekaligus birahi. Sungguh kini ia sudah tak mampu berpikir jernih, dan terhanyut oleh perkosaan yang ia alami.
6970Please respect copyright.PENANA5g1syE2cJV
“AAAHHH… UUUUHHHH… OOOHHHH…!!” teriaknya sambil menggelinjang-gelinjang dan kedua tangannya meremas-remas kasur yang cukup tebal itu.
6970Please respect copyright.PENANAnNoAhpek07
Arman semakin cepat memompa memek Hanifah dengan penisnya. Hanifah yang keenakan, mengangkat kakinya ke atas, memberikan kesempatan kepada laki-laki itu untuk terus memompa memeknya dengan lebih cepat lagi dan lebih dalam lagi.
6970Please respect copyright.PENANApnliA8oQif
“Aaahh… enak… terus, paaakk… oohhhh… maafkan Hani, mas Fariiiidd… Oooohhh… ini enaaakkk sekaliiii… Aku tidak bisa menahannya!!!” Hanifah mulai meracau dengan mata tertutup dan tangannya semakin keras meremas-remas kasur.
6970Please respect copyright.PENANAtDOo7COHpj
Setelah dua puluh menit disetubuhi Arman, tiba-tiba badan montok ibu muda berjilbab yang sudah basah bersimbah peluh itu mengejang, kedua kakinya dirapatkan menjepit pinggang Arman, tangannya memeluk erat leher laki-laki itu.
6970Please respect copyright.PENANAyQQ1I5PR9H
“AAAARRGGHHH…” erang Hanifah saat mencapai orgasme yang kedua. Tubuhnya menggelinjang hebat tak terkendali. Sementara Arman yang mengetahuinya, segera mendekap tubuh wanita itu seerat-eratnya. Pinggulnya terus mendorong-dorong kemaluannya seakan ingin mendekam dan bersarang di memek wanita berjilbab lebar itu. Lalu diciuminya seluruh wajah Hanifah. dikulumnya dalam-dalam bibir wanita itu. Hanifah yang sudah kecapaian tak kuasa menolaknya. Dia membiarkan bibirnya dilumat oleh Arman dengan kasar.
6970Please respect copyright.PENANAoW0D9062rQ
Setelah bergetar-getar beberapa saat, badan Hanifah kemudian melemah, pelukan tangannya lepas dari leher Arman, kakinya yang tadinya memeluk pinggang Arman, jatuh ke kasur. Memek wanita alim itu yang tersumpal rapat oleh penis Arman terlihat mengeluarkan cairan sampai membasahi kasur.
6970Please respect copyright.PENANAfQ3rT7ZAyt
Arman yang juga keenakan, menyusul tak lama kemudian. Si pemburu kasar itu menyemprotkan spermanya dengan sodokan yang keras ke dalam kemaluan Hanifah. Spermanya keluar sangat banyak hingga tak tertampung oleh memek ibu muda alim itu. Rembesannya juga keluar membasahi kasur.
6970Please respect copyright.PENANAVbqTetVUP1
6970Please respect copyright.PENANADnqG8e0qt6
6970Please respect copyright.PENANAUAAgB3uQPx
Setalah menuntaskan segala kepuasannya, Arman berdiri meninggalkan tubuh Hanifah yang lemas telanjang di atas kasur. Tubuh putih itu sekarang berkilau basah oleh keringat, pada memeknya terlihat mengalir cairan sperma kental berwarna putih susu.
6970Please respect copyright.PENANANLBKPqwiJF
“Ohhhh…” Arman mendesah penuh kepuasan. Baru kali ini dia merasakan nikmatnya menyetubuhi seorang wanita berjilbab yang sangat cantik. Berbeda sekali dengan pelacur-pelacur yang pernah dipakainya selama ini.
6970Please respect copyright.PENANAUMuYwFux8A
Hanifah hanya bisa menangis meratapi nasibnya diperkosa oleh pemburu ugal-ugalan, tapi dalam hatinya dia tidak memungkiri kalau sebetulnya dia menikmati saat dirinya disetubuhi oleh Arman. Rasa yang sangat berbeda dari yang pernah didapatnya dari Farid, suaminya, bahkan Hanifah merasa Farid tidak ada apa-apanya dibandingkan Arman. Karena itu ketika Pak Man mendekatinya, wanita alim itu hanya diam saja, menunggu persetubuhannya yang kedua.
6970Please respect copyright.PENANA876lvFBOxZ
“Nah, sekarang giliranku.” kata Pak Man tenang sambil melepas pakaiannya satu-persatu, dia menyeringai kegirangan mirip anak kecil yang diberi permen. “Kita ganti gaya ya, mbak…” katanya kalem.
6970Please respect copyright.PENANAdXpM83MSeQ
Mungkin karena saking terangsangnya, Hanifah menurut saja apa yang diminta oleh laki-laki itu. Pak Man membalikkan tubuhnya dengan pantat agak ditunggingkan, tangan dan lutut Hanifah bertumpu di kasur dengan gaya nungging. Pak Man membelai pantatnya yang mulus telanjang sambil sesekali menamparnya ringan dan mencubitinya.
6970Please respect copyright.PENANAipBqKdCcUW
“Busyeet… pantatnya gede banget, putih mulus lagi.” kata Pak Man kegirangan. Penisnya mulai memasuki memek Hanifah dari belakang.
6970Please respect copyright.PENANAHlNqhv6FV7
“Oohh… gila!” laki-laki itu mengejang ketika penisnya amblas sepenuhnya di dalam memek sang ibu muda. “Tempiknya Mbak masih seret aja, nggak pernah dipake sama suaminya ya?” Pak Man berujar.
6970Please respect copyright.PENANAcX6zXgQwu6
Hanifah hanya diam saja sambil memejamkan mata karena kesakitan sekaligus merasakan nikmat pada dinding memeknya sebelah dalam. Sekarang Pak Man mulai memaju-mundurkan pinggulnya sambil berpegangan pada pantat wanita alim berjilbab itu. Hanifah serasa melayang, sekonyong-konyong dia tidak merasa diperkosa karena turut menikmatinya. Pak Man lalu mencengkeram kepalanya yang masih terbungkus jilbab merah muda, dan ditariknya hingga wajah Hanifah terangkat memperlihatkan ekspresi kesakitan tapi penuh kenikmatan setiap kali laki-laki itu menggenjotkan penisnya.
6970Please respect copyright.PENANA2vzrvA2rhE
“Ahhh… Aahhhh… Ooohhhhh… Ooohhhh…” Hanifah mengerang setiap kali Pak Man menyodokkan penisnya.
6970Please respect copyright.PENANAX7idr5j7iF
Di lain pihak, Arman dan Johan ikut memberi semangat setiap kali Pak Man menyodok memek gadis berjilbab lebar yang sudah sangat terangsang itu. “Ayo, terus! Terus, Mbak… Yeahh… Ooohhh… Bagus!” seru keduanya bergantian.
6970Please respect copyright.PENANAGQHGpR0tCW
”Aghhh.. Aahhhh… Auwhhhh…!” Hanifah yang sudah dikuasai nafsu birahi mengerang-erang kuat setiap kali sentakan penis Pak Man menyodok bagian dalam memeknya.
6970Please respect copyright.PENANABPBtNJ3deD
Menit demi menit berlalu, Pak Man masih bersemangat menggenjot tubuh ibu muda cantik itu. Sementara Hanifah sendiri sudah mulai kehilangan kendali, dia kini sudah tidak terlihat sebagai seseorang yang sedang diperkosa lagi, melainkan nampak hanyut menikmati ulah Pak Man.
6970Please respect copyright.PENANA4NbmPogrET
Saat laki-laki itu minta untuk ganti gaya lagi, Hanifah dengan senang hati mengabulkannya. Kali ini dia telentang lagi. Pak Man mengangkat kedua paha sekal Hanifah dan disampirkan ke pundaknya, lalu kedua tangannya mencengkeram pergelangan tangan wanita cantik itu dan menariknya kuat-kuat. Kemudian dia kembali mendesakkan penisnya ke memek Hanifah dan menggenjotnya kuat-kuat. Wanita alim itu kembali menggeliat antara sakit bercampur nikmat.
6970Please respect copyright.PENANAvZVMNYH2rk
Di ambang klimaks, tanpa sadar saat Pak Man melepaskan pegangannya dan kembali menindih tubuhnya, Hanifah memeluk laki-laki itu dan memberikan ciuman di mulutnya. Mereka berpagutan sampai gadis berjilbab itu mendesis panjang dengan tubuh mengejang, tangannya mencengkeram erat-erat lengan Pak Man. Cairan kentalkembali menyembur dari dalam memeknya.
6970Please respect copyright.PENANAJJEhbIblhp
6970Please respect copyright.PENANAkU89hMAozy
6970Please respect copyright.PENANAF97WFdkAkh
Tapi Pak Man yang belum terpuaskan, setelah jeda beberapa menit, kembali menggerakkan penisnya maju mundur di dalam memek Hanifah.
6970Please respect copyright.PENANAtjI1NpE7zQ
“Uugghh… Ooohh !” desah Hanifah sambil mencengkeram kasur dengan kuat saat penis Pak Man kembali melesak ke dalam memeknya, cairan yang sudah membanjir di memeknya menimbulkan bunyi berdecak setiap kali penis laki-laki itu menghujam. Suara desahan pasrah wanita alim itu membuat Pak Man semakin bernafsu. Dia meraih payudara Hanifah dan meremasnya dengan gemas seolah ingin melumatkan benda kenyal itu.
6970Please respect copyright.PENANA4btGVOnlrB
Lima belas menit lamanya Pak Man menyetubuh Hanifah sampai akhirnya laki-laki itu menggeram saat merasakan sesuatu akan meledak dalam dirinya.
6970Please respect copyright.PENANAxATP9OunQf
“Crott… crot… crot…” spermanya menyembur berhamburan membasahi rahim Hanifah dengan sangat deras. Pak Man merasakan sekujur syaraf seksualnya meledak saat itu, bagai seekor binatang ganas yang keluar mengoyak tubuhnya dari dalam. Tubuh tuanya menegang selama beberapa detik merasakan kenikmatan yang diperolehnya sebelum akhirnya melemas kembali dan tergolek mendekap tubuh mulus Hanifah. Setelah puas, baru dia bangkit. Dibiarkannya wanita alim yang bahenol itu terkapar di ranjang, wajah Hanifah tampak sedih dan basah oleh keringat, cairan sperma yang sangat banyak mengalir keluar dari memeknya yang sempit. Jilbab yang ia pakai sudah kusut dan basah kuyup oleh keringat.
6970Please respect copyright.PENANAmvuetkAFCu
Johan yang mendapat giliran terakhir maju sambil bersungut-sungut. Dia yang sedari tadi sudah telanjang hanya bisa mengocok penisnya sendiri sambil memelototi adegan persetubuhan kedua temannya dengan wanita berjilbab yang ternyata sangat cantik dan seksi itu.
6970Please respect copyright.PENANAPHSrO6ajRS
“Jangan tiduran saja di situ, Mbak cantik.” Johan menarik tangan Hanifah dengan kasar hingga membuatnya tersentak ke depan. Diangkatnya wajah Hanifah yang tertunduk, ditatapnya sejenak dan disekanya air mata yang mengalir sebelum dengan tiba-tiba melumat bibir mungil wanita itu dengan ganas.
6970Please respect copyright.PENANAxVNzeoDAHr
Mata Hanifah membelalak menerima serangan kilat itu. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mendorong dada Johan, namun sia-sia karena Johan memeluknya begitu kuat dengan tangan satunya memegangi kepalanya. Ciuman Johan juga semakin turun ke leher jenjangnya yang tidak tertutup jilbab, laki-laki itu membungkukkan badannya agar bisa menciumi payudara Hanifah yang mulus dan sekal. Johan menjilatinya dengan liar hingga permukaan payudara Hanifah basah oleh ludahnya, terkadang dia juga menggigiti puting susu wanita berjilbab itu, memberikan sensasi tersendiri bagi Hanifah. Sementara tangan satunya turun meraba-raba kemaluan Hanifah dan memainkan jarinya disitu, menyebabkan daerah itu makin berlendir.
6970Please respect copyright.PENANALXtqKYb21K
“Pak… Pak… Ooohh… Aaaah!” desah Hanifah antara menolak dan menerima.
6970Please respect copyright.PENANAqmdL9Yeodu
Johan kembali melumat bibirnya, sambil pelan-pelan merebahkan tubuh mulus Hanifah kembali ke atas kasur dan kemudian menekan penisnya dalam-dalam ke liang memek wanita cantik itu.
6970Please respect copyright.PENANAeS6VdgbJEX
6970Please respect copyright.PENANAO0dnTCvoIw
6970Please respect copyright.PENANA3JH7uiopmR
“Sshhh… sakit! Aawhhh…!!” rintih Hanifah ketika penis Johan yang besar menerobos memeknya. Sementara Johan terus berusaha memasukkan penisnya sambil melenguh-lenguh.
6970Please respect copyright.PENANAtOvFzH0qfZ
“Ough… aduh! Aduduhhhh…! Pak, pelan-pelan, pak!!! Aahhh… Auggghhhh…!” jerit Hanifah sambil mendorong tubuh Johan sedikit menjauh. Namun Johan tetap tidak peduli. Ia pun terus mendorong penisnya masuk perlahan. Gesekan yang ditimbulkan batang penis dan dinding rahim Hanifah membuat Hanifah merasakan sakit di selangkangannya. Apalagi ia harus menahan bobot tubuh Johan yang terbilang agak berat itu.
6970Please respect copyright.PENANAtbWGwF5Mpw
Mengetahui kondisi dan tidak ingin terlalu membuat ibu muda alim itu tersiksa lebih lama, Johan pun mendorong penisnya dengan kekuatan penuh hingga akhirnya amblas semuanya. Kedua tangannya memegang pinggul Hanifah agar batangnya tidak terlepas dari liang itu.
6970Please respect copyright.PENANAWNF3RuFCd3
Johan mulai menarik penisnya yang masih tertancap di memek yang sempit itu. Gerakan maju mundurnya membuat Hanifah menggigit bibir bawahnya. Rasa perihnya mulai hilang, diganti rasa nikmat karena gesekan kulit daerah organ vital mereka berdua. Goyangan maju mundur Johan terus menerus seolah ingin menancapkan penisnya sedalam mungkin. Cukup lama ia melakukan gerakan menekan dan memutar liang itu. Beberapa menit berlalu hingga sebuah erangan panjang keluar dari mulut manis Hanifah.
6970Please respect copyright.PENANAYNbF8kqQmC
“Ooooughhhhhhh… Ooughhhh… Oooooohhhhhhhhh… Paaak…!!!” Tubuh montoknya mengejang, kakinya menekan pinggul Johan. Cengkeraman kukunya di lengan laki-laki itu menandakan ia telah orgasme untuk kesekian kalinya. Setelah dua kali diperkosa, tiada lagi daya dalam diri Hanifah untuk mengimbangi serangan Johan.
6970Please respect copyright.PENANAWx8VO0Z2ZH
Melihat kejadian itu, Johan pun mempercepat gerakannya, ia meningkatkan tempo goyangannya. Penisnya yang besar dan berurat menggesek dan menekan klitoris Hanifah ke dalam setiap kali benda itu menghujam. Kedua payudara Hanifah yang membusung tegak ikut berguncang hebat seirama guncangan badannya.
6970Please respect copyright.PENANAZwT7mMbd47
Johan segera meraih yang sebelah kanan dan meremasnya dengan gemas. Gairah wanita alim berjilbab itu mulai bangkit lagi, Hanifah merasakan kenikmatan yang berbeda dari biasanya, yang tidak didapatnya saat bercinta dengan suaminya. Tanpa disadarinya, ia juga ikut menggoyangkan pinggulnya seolah merespon gerakan Johan. Tapi Belum lagi sempat Hanifah menarik napas, Johan dengan kasar mengangkat dan membalikan tubuh sintalnya. Johan membuat Hanifah sekarang dalam posisi menungging. Pantat wanita cantik itu terangkat tinggi, sedangkan kepalanya tertunduk ke kasur dan badannya bertumpu pada kedua lutut dan tangannya. Johan dengan kasar dan dalam tempo yang cepat, kembali memompa memek becek Hanifah dari belakang.
6970Please respect copyright.PENANAx1EqxtIvpn
“Aaaaghh… Eegghhhh… Sakiiit…!!” teriak Hanifah menerima perlakuan kasar dari Johan.
6970Please respect copyright.PENANAJmLXdrTmsy
Mendengar itu, Johan malah semakin bersemangat dan semakin keras menghajar memek Hanifah dengan penisnya yang besar. Tangannya memegangi pinggang Hanifah sambil terus menarik maju mundur badan mulus wanita cantik itu, sehingga pompaan penisnya dalam memek Hanifah semakin keras dan cepat.
6970Please respect copyright.PENANAvjzO0bL6s7
Mendapat perlakuan demikian, wanita alim itu hanya bisa mengerang-erang keras, tangannya kembali meremas-remas kasur. Badan Hanifah bergerak maju mundur mengikuti pompaan keras penis Johan. Setiap kali laki-laki itu memasukkan penisnya sampai mentok ke memeknya, ia berteriak. “AAHGHH… AAGHHHH… AGHHH…!!” serunya berulang-ulang. Semakin cepat Johan memompa penisnya, semakin keras pula erangan Hanifah.
6970Please respect copyright.PENANAVfWIekHQV2
Kemudian Johan merubah posisinya yang tadinya berlutut menjadi berjongkok di belakang Hanifah. Posisi itu membuat Johan dapat makin cepat lagi memompa memek sang ibu muda dari belakang dan membuat penisnya dapat makin keras menekan memek Hanifah, meskipun sebenarnya penis yang besar itu sudah mentok. Johan makin mempercepat pompaan penisnya sambil menjambak rambut Hanifah.
6970Please respect copyright.PENANAUNWU8nMh9m
“Aaaaahh… Ouuuuhh… Aaaaaahhhh… Eeeeeehhhgggh…!!” teriakan Hanifah menggema di tengah hutan itu. Penis Johan yang besar terlihat makin cepat keluar masuk di dalam memeknya.
6970Please respect copyright.PENANAXRqcljVGrS
Hanifah dalam posisi demikian tidak dapat berbuat apa-apa selain mengikuti irama permainan laki-laki itu, mengikuti apa maunya Johan, beberapa menit bermain cepat, kemudian melambat dan menjadi cepat lagi.
6970Please respect copyright.PENANAVWbgIccef6
Wajah Hanifah yang terdongak menunjukkan betapa dia sebenarnya menikmati perlakuan kasar laki-laki itu. Matanya merem melek dan mulutnya terbuka lebar menikmati serbuan penis Johan dari belakang. Tangannya makin keras meremas-remas kasur, payudaranya yang padat bergantung dan bergoyang keras ke depan dan ke belakang, memeknya sudah sangat basah, cairan memeknya yang bercampur sperma bukan saja meleleh banyak di kedua paha bagian dalamnya tapi sedikit-sedikit mulai menetes ke kasur yang dijadikan alas. Ternyata wanita berjilbab itu sudah sangat menikmati perlakuan kasar dari para pemerkosanya, dan orgasme berkali-kali.
6970Please respect copyright.PENANAWkUUnMwQq4
Setengah jam lamanya Johan menyetubuhi dirinya. Cairan kewanitaan semakin deras membasahi kedua paha dalamnya, kaki Hanifah sudah mulai bergetar karena terlalu letih akibat orgasme yang berulang-ulang. Sementara Johan masih saja terus menggenjotkan penisnya seolah tidak akan berhenti, sampai akhirnya ketika Hanifah orgasme lagi, laki-laki itu mengejang kuat-kuat sambil menyentakkan penisnya dalam-dalam ke liang memek Hanifah yang sempit.
6970Please respect copyright.PENANAYa4z9drvDX
6970Please respect copyright.PENANAuKAevd7zCf
6970Please respect copyright.PENANAeplipjXnTv
Johan melenguh keras. “AAAAHHHHKKKHHHH…!” dia merasakan kenikmatan yang luar biasa menghantam sekujur tubuhnya, dan seketika itu pula spermanya menyembur dengan sangat deras ke dalam rahim Hanifah. Seketika didorongnya tubuh ibu muda itu hingga tertelungkup di kasur, sementara dia sendiri terkapar terengah-engah merasakan kenikmatan yang luar biasa setelah menyetubuhi wanita berjilbab besar yang ternyata begitu cantik dan montok.
6970Please respect copyright.PENANAnATcSuG9Yt
***
6970Please respect copyright.PENANANtiYTce5HF
Dan selama sehari semalam, ketiga orang pemburu itu memperlakukan Hanifah tidak lebih dari budak nafsu yang harus siap melayani nafsu seksual mereka bertiga. Mereka tidak mengijinkan Hanifah untuk berpakaian, kecuali jilbab merah muda dan kaus kaki putihnya. Mereka juga memaksa Hanifah untuk menjadi pelayan di pondokan mereka, tentunya dengan tetap telanjang bulat. Dan semalaman, mereka bertiga memaksa Hanifah untuk melakukan hubungan seksual dengan berbagai gaya dan cara yang bisa mereka praktekkan.
6970Please respect copyright.PENANAftaTFqbL6q
Pesta seksual itu baru selesai sekitar jam empat pagi setelah Hanifah benar-benar tidak kuasa lagi bergerak. Mereka berempat kemudian tertidur di lantai beralas karpet usang tanpa busana. Johan tidur sambil menggenggam payudara Hanifah, Arman dan Pak Man tidur di sebelahnya.
6970Please respect copyright.PENANAnoOaD5yaEB
Hanifah kembali ke rumahnya dengan tertatih, namun tidak menceritakan peristiwa itu pada siapa pun, termasuk suaminya. Ternyata ia memang diam-diam menikmati perkosaan yang menimpanya, sehingga saat suaminya keluar desa dan ia kembali diperkosa oleh ketiga orang pemburu itu dirumahnya, wanita alim itu hanya pasrah. Bahkan ia kembali orgasme berulang-ulang.
ns 15.158.61.4da2