Ibu Gila
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6zKAxEGjE
Fania duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Fania melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMhCqeu4TyY
Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Fania. Juga membuat tenggorokan Fania kering. Selain ibunya, Fania juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2I5QahaYf
Kini Fania telah memiliki anak bernama Vina. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfIUDbFEGp
Fania memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Fania hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Fania jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQat7yhSANu
Setelah dirasa puas, Fania mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Fania langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Fania kembali menikmati cd putrinya itu.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QxBegI3dy
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Fania sambil menghirup aromanya.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFHzqCLjhK
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Fania langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Fania cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Fania tak pernah keluar secepat ini.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNrGFwuttv
Meski telah keluar, namun Fania merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Fania kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Fania melihat wadah tissue yang kosong. Fania lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkma3qmx09g
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Fania dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzmUeCYsG8
Fania tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23ol7yygdM
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yTjbxXRLk
“Iya, sama – sama kek.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEL3gn3I39
Di perjalanan, tiba – tiba Fania merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Fania membeli Tisu yang banyak.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVUT7txACc
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Fania.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe57OhgN15j
Di rumah, tisu yang banyak itu Fania ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Fania ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola–bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFMirOHEKa
Setelah selesai menyumpal, Fania sabar menanti kepulangan putrinya.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNJsCCYuDn
“Assalamualaikum.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7bjooPBfp5
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgbC4YcfMb
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBwqri11Tz
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEY39KUo0f
Vina makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Fania suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Vina jarang menurut. Akhirnya Fania biarkan saja.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhROwDO6hRN
“Gimana sekolahnya sayang?”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwG1cUrEtlc
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypT9shtqIJ
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgRibmw5Yg
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKOwRmW2iMm
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWenDAaTTLx
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZe06lbPfs
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJwA8aoBrU
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxMcyXxcyY
“Diapa – apain bagaimana?”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2IulvPZXy
“Mama takut kamu diculik sayang.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1HGK14reIv
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKRwWS6TL9
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs8gxjVvAsg
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsL18w1wQ8
“Pokoknya gak boleh.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWmAulqpjFu
“Ya udah, Vina mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpSu7Ql1lNI
“Temen siapa?”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpA7NfmAuaq
“Sukma mah.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx5FGXFZbw5
“Ganti dulu pakaiannya.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBk1uf5o9A2
“Iya dong mah.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJ57nVrFJy
@@@
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSWYurr8dO
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAZXgNWnPp
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJLWhqoIK7
“Oh, yang udah Vina pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPeLKScNaS
“Waalaikum salam.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesAx2ZG0vo
Begitu putrinya keluar, Fania langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Fania lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpA54BRooe
“Untung gak kencing di kloset,” batin Fania.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡESvZjVCnml
Fania lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Fania. Lantas kembali minum. Tangan kanan Fania mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Fania keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqsscu0yNNz
Tubuh Fania mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Fania berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RAp5mU4l7
Saat mata Fania mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Fania dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcq3yeVJjXZ
* * *
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwDxxtV1st
“Vina mana mah?”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPg6glxG7s
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQgY1AS0Rs
“Sampai jam segini?”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡScTCOjAmax
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoMAsYMsdS
“Tumben mama izinin.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1cmS7JJto
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWyMAcSla7
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmh2lkoYcsG
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Vina mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Vina lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtWnBBUJxG
Sekitar jam sembilan malam, Vina datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kCo6yATRV
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05qfSqFodT
Vina diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Vina pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntJEftAfPz
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26vKDuwK57
“Iya yah. Vina tidur dulu.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcoWpyuDgp7
***
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYN6ECT1Vx
Fania mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Fania masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkzqMjtZMPQ
***
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsqrLoGgIb
Sekitar dua minggu Fania menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Fania tak berani berbicara lebih dahulu.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGpfcXQjoF
“Cukup satu kata, kenapa?”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYNadmJOlt
Fania paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4W5mAiCcN
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpl8JM9IKe
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvvO4UGA1e
Hening.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5c2wKwml2X
Hening..
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBysUWF6LpO
Hening…
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSNpOZa3QT
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Vina bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Vina. Itu juga kalau mama setuju.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizXuxBubVA
“Maksudmu apa?”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRT16JUQpC
Tangan Vina lantas mengelus kepala mama. Fania diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Fania mengikut langkah tangan putrinya. Fania kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Fania sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Jtyu029uq
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyY5yBouCjT
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Fania basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. Setelah paham, Fania membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Fania meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Fania.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE31YXQ7U2Q
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Vina!”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2QMqQX8t1
Fania menurut. Dengan tangannya Fania menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Fania kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfymidokqjH
“Bersihin dong mah”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFtCcWqPbA
Jilatan Fania semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CK6iNwpzg
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYzJKzNgs0
Fania menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Fania biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvRQPxhies
“Sudah mah ah, capek. Fania mau rebahan dulu.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡor1yk7MSFJ
“Iya nak.”
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmljLF7Y31O
Fania senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya. Fania senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya. Fania senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfoxtWRegW
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Fania pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
9163Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHidaBCqRJS
