Ibu Gila
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8biyQRfHW
Fania duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Fania melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSUMkpvugg
Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Fania. Juga membuat tenggorokan Fania kering. Selain ibunya, Fania juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6N5KGAul0M
Kini Fania telah memiliki anak bernama Vina. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vKSl8HmxA
Fania memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Fania hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Fania jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNPo9UrKuH
Setelah dirasa puas, Fania mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Fania langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Fania kembali menikmati cd putrinya itu.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVakYeNRRJ
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Fania sambil menghirup aromanya.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDyzgH7Qfu
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Fania langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Fania cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Fania tak pernah keluar secepat ini.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshRto9xyKR
Meski telah keluar, namun Fania merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Fania kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Fania melihat wadah tissue yang kosong. Fania lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleTppdoDeP
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Fania dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE41rWIlnyH
Fania tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOL7du2NDWL
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykFdQ6ZMsX
“Iya, sama – sama kek.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyZeB7FRfH
Di perjalanan, tiba – tiba Fania merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Fania membeli Tisu yang banyak.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx5eCTmdNdk
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Fania.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJ4eMUQYIH
Di rumah, tisu yang banyak itu Fania ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Fania ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola–bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QYqrwpdfm
Setelah selesai menyumpal, Fania sabar menanti kepulangan putrinya.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5pXHs7h7D
“Assalamualaikum.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOInM7ADBY
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6ok1UzuFx
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSG5MMrtAj
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhfqKXUfel
Vina makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Fania suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Vina jarang menurut. Akhirnya Fania biarkan saja.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GsYVnhKm9
“Gimana sekolahnya sayang?”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFEfxvnSo5
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvSGjIOgvu
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1cm0PXsZR0
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp12QC0DTBs
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlMx8EuvUA
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNGGF8REMq
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbObpuuagB
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrfv4sBXtj
“Diapa – apain bagaimana?”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx0dLq48xR6
“Mama takut kamu diculik sayang.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtUoHXRr9W
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxVk0FvvLO
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYnv46Vq2q
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzKwaXGCBP
“Pokoknya gak boleh.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIuHyvASztu
“Ya udah, Vina mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLA3lzw3ds
“Temen siapa?”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptkQCyzedQ
“Sukma mah.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgyR1XZSMul
“Ganti dulu pakaiannya.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSet7cMSRM0
“Iya dong mah.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3IgD5U3ug
@@@
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4d5Q2x7tE
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEKBHkZncc
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16YZs3470m
“Oh, yang udah Vina pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSQnm82nVy
“Waalaikum salam.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKwPOE1wuAC
Begitu putrinya keluar, Fania langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Fania lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4fN0Iyap1l
“Untung gak kencing di kloset,” batin Fania.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK40R0O7Wqd
Fania lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Fania. Lantas kembali minum. Tangan kanan Fania mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Fania keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyrn1MOwhX
Tubuh Fania mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Fania berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYpdinf5OI
Saat mata Fania mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Fania dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHneZ93GNM
* * *
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUoOtnpr4e2
“Vina mana mah?”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsy9TYjqamN
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYvsDF0w14
“Sampai jam segini?”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8PTVVaeNV
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ49JRhPMDSl
“Tumben mama izinin.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfvDlU3TZs
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTsHLO3GVw
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7irJjEQpVK
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Vina mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Vina lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUn87a5QU8
Sekitar jam sembilan malam, Vina datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0iarE5B3v
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UlrWJnTjk
Vina diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Vina pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4bzullcus
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiL9CXaVbY3
“Iya yah. Vina tidur dulu.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8jlFA3UrK
***
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3wIPdnCLU
Fania mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Fania masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1sIDkoaho
***
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mvvNnbsir
Sekitar dua minggu Fania menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Fania tak berani berbicara lebih dahulu.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatppvktVTc
“Cukup satu kata, kenapa?”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMGrb9IF7l
Fania paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrpTugYVI6
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXJf2sWvjx
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7bwspEWtd
Hening.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7SHpEhSB7
Hening..
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7k2pQ9cAz6
Hening…
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4JFzBnBzeo
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Vina bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Vina. Itu juga kalau mama setuju.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47ZbKiSiyr
“Maksudmu apa?”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYLV0oWcLP
Tangan Vina lantas mengelus kepala mama. Fania diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Fania mengikut langkah tangan putrinya. Fania kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Fania sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8Ql81IQbU
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITAjDCti6v
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Fania basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. Setelah paham, Fania membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Fania meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Fania.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKU2JV6U0rd
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Vina!”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xpI6gp0C8
Fania menurut. Dengan tangannya Fania menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Fania kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7bWuYZDo6K
“Bersihin dong mah”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8FxwtOt5M3
Jilatan Fania semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DdtbeGCcg
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcVxfDO6717
Fania menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Fania biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoObquUs4dw
“Sudah mah ah, capek. Fania mau rebahan dulu.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhX1c4s8MK
“Iya nak.”
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkdtS9r6jb
Fania senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya. Fania senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya. Fania senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDwh5h94rnw
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Fania pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
25100Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWnhCnEZj3
