Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
12804Please respect copyright.PENANAZUSmN02jlg
“Assalamualaikum.”
12804Please respect copyright.PENANA81h1S3p16F
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
12804Please respect copyright.PENANAN0LPlo8fEf
“Iya. Aduh…”
12804Please respect copyright.PENANAjxkzVQV4R2
“Kenapa sayang?”
12804Please respect copyright.PENANAKJo4TKwQ7C
“Cepet berlutut mah?”
12804Please respect copyright.PENANAssxxBWUF3q
“Berlutut?”
12804Please respect copyright.PENANAp17arpCyUg
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
12804Please respect copyright.PENANAD1JH6kQFu8
Saat Fania berlutut, Vina melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Vina berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Vina ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
12804Please respect copyright.PENANAK0wgY0zif0
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Vina bilang.”
12804Please respect copyright.PENANAYieGbuPL5U
“Iya sayang.”
12804Please respect copyright.PENANAr1dByBiVHe
Hidung Fania begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
12804Please respect copyright.PENANAcEeZ4NbslA
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
12804Please respect copyright.PENANAOFiqyZpoJJ
Fania menurut. Fania menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
12804Please respect copyright.PENANAIGX1nkzP4t
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
12804Please respect copyright.PENANATMTF6nvGYw
Fania menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Fania tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
12804Please respect copyright.PENANAD19UWBLypD
“Masih ingin mah?”
12804Please respect copyright.PENANAUzr11RUaPl
“Iya sayang.”
12804Please respect copyright.PENANAI4AxVsONtb
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Vina.”
12804Please respect copyright.PENANA5Ds80vh0EN
Tanpa menjawab, Fania langsung menjilati kaki putrinya.
12804Please respect copyright.PENANAogN5CjCCBR
“Geli mah…” namun Vina tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Vina gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Vina sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Vina merasa mama akan berdiri.
12804Please respect copyright.PENANAHLNlLT0xxZ
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Vina pandu ini pake rambut mama.”
12804Please respect copyright.PENANAWwEKVKGveI
Fania hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
12804Please respect copyright.PENANAd9XsioNyYx
“Lepasin dong celana Vina mah.”
12804Please respect copyright.PENANAtBFN86Werk
Vina memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
12804Please respect copyright.PENANAfqmKLctjkW
12804Please respect copyright.PENANAYGKTpQDp93
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
12804Please respect copyright.PENANARe3U4UyDYJ
Vina menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
12804Please respect copyright.PENANAukpv2If4mC
“Jilatin lagi mah!”
12804Please respect copyright.PENANA5VBw1uUT0I
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Vina.
12804Please respect copyright.PENANABamp9sm0Dz
“Enghh… terus…” rintih Fania sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
12804Please respect copyright.PENANAW0zgvWO9U1
“Enak mah,” ritih Fania sambil terengah – engah.
12804Please respect copyright.PENANAfnt0C12wUf
***
12804Please respect copyright.PENANAUxVfPqSD95
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
12804Please respect copyright.PENANAVLSdFiJrfE
Aktifitas Vina dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Vina, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bVinafsu.
12804Please respect copyright.PENANAgD3vsJC8fy
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
12804Please respect copyright.PENANAIb9Wn3tUjV
Vina pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Vina melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
12804Please respect copyright.PENANAtU0e7vAmBg
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
12804Please respect copyright.PENANAzNMjtQPnkp
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
12804Please respect copyright.PENANAFecoRgP9rP
“Sengaja?”
12804Please respect copyright.PENANApyHFVtwQRx
Vina melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
12804Please respect copyright.PENANAA7iGwlhuF8
“Sini mah, bukain celana Fania!”
12804Please respect copyright.PENANA7USCC2BqMM
“Hah, digigit lagi?”
12804Please respect copyright.PENANA6Eb7HkILKP
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
12804Please respect copyright.PENANAIXXIPc66Dh
Vina menurut. Vina mendekat. Vina melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Fania diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
12804Please respect copyright.PENANAQW0Fkn6TQZ
Vina mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
12804Please respect copyright.PENANAZXBUSanvEP
“Cantiknya…” Vina menghirupnya “hm… segar…”
12804Please respect copyright.PENANAvk2ibroANx
“Masa sih mah?”
12804Please respect copyright.PENANAoCCz8O7aU5
“Iya sayang.”
12804Please respect copyright.PENANAU4HwPOCqeK
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
12804Please respect copyright.PENANAttzc8ty50A
Vina menganggukan kepala?
12804Please respect copyright.PENANAf4udeGnKVT
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
12804Please respect copyright.PENANAndTMGjd0WD
“Iya.”
12804Please respect copyright.PENANAKwMLvOxtkd
“Iya apa?”
12804Please respect copyright.PENANAgVLb0rtFBp
“Iya mau.”
12804Please respect copyright.PENANAeXdFtpzgjz
“Iya mau apa?”
12804Please respect copyright.PENANAK0AvnKW254
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
12804Please respect copyright.PENANAfmbIZuRuRO
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Fania!”
12804Please respect copyright.PENANAdKI5yvraXu
Vina melakukan apa kata putrinya. Vina berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
12804Please respect copyright.PENANAtLA2Ju46Ff
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
12804Please respect copyright.PENANAZoY2YIO1pd
Vina merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
12804Please respect copyright.PENANAghYhAXCTAU
Setelah selesai kencing, Fania melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Fania lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
12804Please respect copyright.PENANALtPMvG9LCi
Vina bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
12804Please respect copyright.PENANAqD68xY1043
“Kalau Fania tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Fania.”
12804Please respect copyright.PENANA8EeT020bot
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Vina lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
12804Please respect copyright.PENANASOgNGwRaFh
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Fania hingga bersih ya mah?”
12804Please respect copyright.PENANAdV0aarxzLf
Tanpa menunggu jawaban, Fania menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
12804Please respect copyright.PENANAcsfTqkdrxO
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Fania jadi punya toilet pribadi.”
12804Please respect copyright.PENANAiCsVSD7zZ1
Vina menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
12804Please respect copyright.PENANA9SVixfNmDQ
Setelah merasa cukup, Fania berdiri dan duduk di kursi.
12804Please respect copyright.PENANAmgrE7i38X6
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
12804Please respect copyright.PENANAx2oduQgkIr
Vina menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
12804Please respect copyright.PENANA5k4Bb4vjQB
***
12804Please respect copyright.PENANAoE72ANUNoL
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
12804Please respect copyright.PENANAG5n0alGvrF
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
12804Please respect copyright.PENANASxngzhvtqM
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
12804Please respect copyright.PENANA24i6aDyJ2F
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Vina enak dulu,” kata Vina sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Vina lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Vina orgasme.
12804Please respect copyright.PENANAglUybiD3So
“Nanti mama main aja sama papa!”
12804Please respect copyright.PENANAgroGrh0nLD
“Iya deh.”
12804Please respect copyright.PENANACRiEh4Oquz
Fania hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Fania memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Fania yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
12804Please respect copyright.PENANArbeGVEABS7
***
12804Please respect copyright.PENANAkBSkoWa3g0
Kejadian terus berulang. Fania dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Fania otomatis hanya dengan suaminya.
12804Please respect copyright.PENANAhu1HPMVsuY
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Fania memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Fania yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
12804Please respect copyright.PENANAjoxnta88FL
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Fania cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Fania mulai jarang di rumah.
12804Please respect copyright.PENANARfmAjMnd19
***
12804Please respect copyright.PENANAawNJADDfsB
“Papamu mulai jarang belai mama.”
12804Please respect copyright.PENANA6a7O7fPooX
“Lho, emang kenapa Mah?”
12804Please respect copyright.PENANAO7Nh1bGy7u
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
12804Please respect copyright.PENANAWL2mgtGc2u
“Ntar deh Vina bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
12804Please respect copyright.PENANAIhUcPMzyoT
“Oke deh.”
12804Please respect copyright.PENANAGmSPXTEKQx
Setelah percakapan itu, Vina mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
12804Please respect copyright.PENANAwoQGz8nnVE
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
12804Please respect copyright.PENANAANHuBtLPbj
“Gerah sih pah.”
12804Please respect copyright.PENANAFJpXxC6UbQ
“Kan malu kalau dilihat orang.”
12804Please respect copyright.PENANA83Qa10l6Yd
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Vina ganti deh.”
12804Please respect copyright.PENANA7d6r4eK9zS
“Ya, terserah kamu saja.”
12804Please respect copyright.PENANAZnbq2p0aZN
Awalnya biasa, namun lama – lama Fania mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
12804Please respect copyright.PENANAxcyLSUqFjL
Fania menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Fania bahkan tidak memakai BH.
12804Please respect copyright.PENANAU2dsJzhtIj
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Fania. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
12804Please respect copyright.PENANA8gTt9WqolG
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Vina mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Vina sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum.
12804Please respect copyright.PENANANZqvmD6WaT
Setelah minum, duduk di tempat lain. Vina biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Vina kembali melancarkan aksinya. Saat tidur, siang maupun malam, Vina mulai jarang menutup pintu.
12804Please respect copyright.PENANAov6RLoPGGJ
Saat tidur, siang maupun malam, Vina mulai jarang menutup pintu. Vina membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
12804Please respect copyright.PENANAgt4lAtY5gG
***
12804Please respect copyright.PENANAF8DnuvD892
Suatu sore, Vina sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Vina menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Vina sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Vina orgasme.
12804Please respect copyright.PENANAjTNGYJs4ph
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
12804Please respect copyright.PENANApa8oO8IKAG
“Emang kenapa?”
12804Please respect copyright.PENANA2OFVkgXidD
“Pokoknya, Vina punya rencana.”
12804Please respect copyright.PENANALT4UQkWfCd
***
12804Please respect copyright.PENANAjsf0kwaZ7p
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi.
12804Please respect copyright.PENANAfUrexEQdZ0
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
12804Please respect copyright.PENANAkXLGRB7WCi
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
12804Please respect copyright.PENANAPaWo9mSXdX
***
12804Please respect copyright.PENANAAcuURjR5qa
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
12804Please respect copyright.PENANAuJfFjd7hG3
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Vina sadar. Vina tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Vina mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
12804Please respect copyright.PENANAJAkOTixHgq
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
12804Please respect copyright.PENANAEnfeS0VgVZ
***
12804Please respect copyright.PENANAPdZ4bLx8n9
Fania terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Vina yang bereaksi menenangkannya.
12804Please respect copyright.PENANA62wYYqtz4h
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Vina sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
12804Please respect copyright.PENANAmp1VnJNH7y
“Seperti ini bagaimana?”
12804Please respect copyright.PENANA1ys5lyUUxp
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Vina.”
12804Please respect copyright.PENANAUMKvxPb8ax
***
12804Please respect copyright.PENANAXJ1cv80vVF
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Vina menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
12804Please respect copyright.PENANA7TZNSZBBLR
***
12804Please respect copyright.PENANAATFjPqV5r0
Karena memiliki niat, maka Vina mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
12804Please respect copyright.PENANADcySoSVPZJ
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
12804Please respect copyright.PENANAEpsiS3TC1m
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Vina, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
12804Please respect copyright.PENANAXkSluOHgsa
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
12804Please respect copyright.PENANAVvuwLaUhvU
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Vina. Bilang dulu kalau mau, ntar Vina kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
12804Please respect copyright.PENANA5NVMhRFMon
“Iya.”
12804Please respect copyright.PENANAx04rgT4LY4
***
12804Please respect copyright.PENANAUZXHj5aVY4
Vina merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
12804Please respect copyright.PENANAPeTpp8RK70