Ibu Gila
9166Please respect copyright.PENANAPeA2NbaHgh
Fania duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Fania melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya.
9166Please respect copyright.PENANA3SsB8itNBt
Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Fania. Juga membuat tenggorokan Fania kering. Selain ibunya, Fania juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
9166Please respect copyright.PENANAipjfKdmiRn
Kini Fania telah memiliki anak bernama Vina. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
9166Please respect copyright.PENANAWvGB2ubXsI
Fania memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Fania hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Fania jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
9166Please respect copyright.PENANATsZml1FZaW
Setelah dirasa puas, Fania mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Fania langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Fania kembali menikmati cd putrinya itu.
9166Please respect copyright.PENANASk1pQYrQc7
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Fania sambil menghirup aromanya.
9166Please respect copyright.PENANAqjf1d30RhD
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Fania langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Fania cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Fania tak pernah keluar secepat ini.
9166Please respect copyright.PENANAfXGPHuT7O5
Meski telah keluar, namun Fania merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Fania kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Fania melihat wadah tissue yang kosong. Fania lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
9166Please respect copyright.PENANAX1ohuS2DUo
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Fania dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
9166Please respect copyright.PENANAshW6ah94Fo
Fania tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
9166Please respect copyright.PENANACmHwHtj2B9
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
9166Please respect copyright.PENANAo9PatwbmMz
“Iya, sama – sama kek.”
9166Please respect copyright.PENANAEDvPOnGszr
Di perjalanan, tiba – tiba Fania merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Fania membeli Tisu yang banyak.
9166Please respect copyright.PENANAiDwJnUhKUf
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Fania.
9166Please respect copyright.PENANAZtkEjd3v0u
Di rumah, tisu yang banyak itu Fania ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Fania ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola–bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
9166Please respect copyright.PENANA3EDPkLsJ4Q
Setelah selesai menyumpal, Fania sabar menanti kepulangan putrinya.
9166Please respect copyright.PENANAF8u87IGfQm
“Assalamualaikum.”
9166Please respect copyright.PENANAPWdUZjtknH
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
9166Please respect copyright.PENANA2Op8OE0Q0h
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
9166Please respect copyright.PENANAJsDmRXNK1n
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
9166Please respect copyright.PENANACnQUvynkG2
Vina makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Fania suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Vina jarang menurut. Akhirnya Fania biarkan saja.
9166Please respect copyright.PENANAIj9cMlXUDs
“Gimana sekolahnya sayang?”
9166Please respect copyright.PENANAC89IMuX4gt
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
9166Please respect copyright.PENANAkvCKOPoZJe
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
9166Please respect copyright.PENANAKUBToN6DrJ
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
9166Please respect copyright.PENANAFTzmvQ2wfX
9166Please respect copyright.PENANAOBqu4pK13r
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
9166Please respect copyright.PENANAl6szUiLFWR
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
9166Please respect copyright.PENANArwd9sTr92H
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
9166Please respect copyright.PENANAHSoZnCYjJh
“Diapa – apain bagaimana?”
9166Please respect copyright.PENANAVBkg2LCLWj
“Mama takut kamu diculik sayang.”
9166Please respect copyright.PENANAnbNQxqO1PF
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
9166Please respect copyright.PENANA30hZ7vttaE
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
9166Please respect copyright.PENANAwH3BmePqhX
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
9166Please respect copyright.PENANAg4KTIVC4zP
“Pokoknya gak boleh.”
9166Please respect copyright.PENANATaL0UVTaHS
“Ya udah, Vina mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
9166Please respect copyright.PENANAftGzKuZY7s
“Temen siapa?”
9166Please respect copyright.PENANAuqd8ltmFnm
“Sukma mah.”
9166Please respect copyright.PENANAUGeuTiddcP
“Ganti dulu pakaiannya.”
9166Please respect copyright.PENANA62SSp08ZqB
“Iya dong mah.”
9166Please respect copyright.PENANAikKqyOs7An
@@@
9166Please respect copyright.PENANAe6K2biG7rh
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
9166Please respect copyright.PENANABYLHZkxkb9
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
9166Please respect copyright.PENANAexmhYqFFRm
“Oh, yang udah Vina pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
9166Please respect copyright.PENANAshV2FnVJ0y
“Waalaikum salam.”
9166Please respect copyright.PENANAJkLJIuTxLS
Begitu putrinya keluar, Fania langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Fania lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
9166Please respect copyright.PENANAGuw0A12QXR
“Untung gak kencing di kloset,” batin Fania.
9166Please respect copyright.PENANAyQlakWhz3O
Fania lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Fania. Lantas kembali minum. Tangan kanan Fania mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Fania keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
9166Please respect copyright.PENANAVlUxKFpeD6
Tubuh Fania mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Fania berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
9166Please respect copyright.PENANA1ogIpVgR0d
Saat mata Fania mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Fania dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
9166Please respect copyright.PENANA2Z0M3sI6cp
* * *
9166Please respect copyright.PENANAGmj4cPWQvB
“Vina mana mah?”
9166Please respect copyright.PENANAmopOvWDXa2
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
9166Please respect copyright.PENANA0KMS5ZCKlL
“Sampai jam segini?”
9166Please respect copyright.PENANAOvK1nsoJ8B
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
9166Please respect copyright.PENANANqYFkYhRtE
“Tumben mama izinin.”
9166Please respect copyright.PENANAlvxlAh6ipm
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
9166Please respect copyright.PENANABShIDFA2Uq
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
9166Please respect copyright.PENANAOMN4y63qdC
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Vina mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Vina lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
9166Please respect copyright.PENANAEw2nL0D6JB
Sekitar jam sembilan malam, Vina datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
9166Please respect copyright.PENANAkfpa2HGaUL
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
9166Please respect copyright.PENANAo3z1IcLlf1
Vina diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Vina pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
9166Please respect copyright.PENANAWR058Ybe9O
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
9166Please respect copyright.PENANAJVSv8xXMPy
“Iya yah. Vina tidur dulu.”
9166Please respect copyright.PENANA03aIJiSaN1
***
9166Please respect copyright.PENANAPFs554Qs42
Fania mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Fania masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
9166Please respect copyright.PENANAd8rgf3ZN82
***
9166Please respect copyright.PENANA1dL2afxJMn
Sekitar dua minggu Fania menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Fania tak berani berbicara lebih dahulu.
9166Please respect copyright.PENANACKinAkr0C6
“Cukup satu kata, kenapa?”
9166Please respect copyright.PENANA8ztYuLNSra
Fania paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
9166Please respect copyright.PENANAsjbJaCfzCy
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
9166Please respect copyright.PENANAWXvqRBgKcL
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
9166Please respect copyright.PENANA0CwdVdC7AF
Hening.
9166Please respect copyright.PENANAf0nMVK4nU0
Hening..
9166Please respect copyright.PENANAoCwXs7VTgA
Hening…
9166Please respect copyright.PENANAcfsZHjlxRw
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Vina bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Vina. Itu juga kalau mama setuju.”
9166Please respect copyright.PENANAjYeBYnd580
“Maksudmu apa?”
9166Please respect copyright.PENANA7POg0Pdbjf
Tangan Vina lantas mengelus kepala mama. Fania diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Fania mengikut langkah tangan putrinya. Fania kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Fania sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
9166Please respect copyright.PENANAnaqzcdUpcn
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
9166Please respect copyright.PENANASqwLfK1jJV
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Fania basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. Setelah paham, Fania membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Fania meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Fania.
9166Please respect copyright.PENANAw3K2xJFeqp
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Vina!”
9166Please respect copyright.PENANAW7GOR2qnTK
Fania menurut. Dengan tangannya Fania menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Fania kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
9166Please respect copyright.PENANAhlo3NJh8Tj
“Bersihin dong mah”
9166Please respect copyright.PENANAW9nasuL6zk
Jilatan Fania semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
9166Please respect copyright.PENANAlf9XIAencc
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
9166Please respect copyright.PENANAilmTeURD5b
Fania menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Fania biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
9166Please respect copyright.PENANAX59acDhFTq
“Sudah mah ah, capek. Fania mau rebahan dulu.”
9166Please respect copyright.PENANAvOchLTFuha
“Iya nak.”
9166Please respect copyright.PENANA5gxMIINbYM
Fania senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya. Fania senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya. Fania senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
9166Please respect copyright.PENANA1fORGkjX88
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Fania pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
9166Please respect copyright.PENANAGavrNCCWnw