"sudah tak mau.." Uncle Narden menolak tubuh Jue
Jue bangun dan terus menuju ke biliknya meninggalkan Uncle Narden seorang diri diruangtamu lalu membersihkan dirinya. Jue mandi seperti biasa lalu berkemban didalam biliknya.
Jue merebahkan dirinya diatas tilam lalu memejamkan mata sambil menggentel putingnya yang telah timbul dan mengosok lubang buritnya sambil bermain biji kelentitnya.
"emph... bang.. lambat lagi ke nak balik, sayang sangapp ni.." kata Jue perlahan
Tanpa disedari, tuala yang menutupi badannya telah terlerai. Kini Jue bertelanjang bulat memaparkan tubuhnya yang hot seiras nikita mirzan*.
Tiba-tiba, Jue merasa jilatan di bibir buritnya membuatkan dia merasa ghairah. Jue sedang berhalusinasi membayangkan saat bersama suaminya.
"ooohhh.. umphhhhhh...aahhh..sedaapp bang..." Jue mendesah
Jue membuka kangkangan kakinya semakin luas untuk memudahkan suaminya menjilat lubang buritnya serta bermain dengan kelentitnya.
Tubuh Jue terangkat-angkat menikmati saat kelentitnya dijilat dengan rakus membuatkan Jue tidak keruan.
"aaahh...arhhhhh...uhhhh.." desah Jue
"slurpppp....slurpp..cloookkk...sluhhppp" bunyi jilatan lidah bermain lubang burit Jue
"aaahhh...aaaahhhh......aaaaahhhh" desah Jue semakin tidak keruan
Tangan Jue mula merangkul kepala suaminya sambil menarik tangan suami ke ke arah buah dadanya yang montok besar dan padat. Jue meramas tangan suaminya diatas buahdadanya seperti memberi isyarat agar suaminya meramas buah dadanya yang montok bulat.
"emphh.... eemmpphhhm.." Jue mendesah sambil mengetap bibirnya
"i tak tahan baby.. please fuck mee.. aahh...umphh... i horny baby.. come fuck me harder" desah Jue yang masih memejamkan mata sambil tangannya menarik bahu suaminya
Tanpa melengahkan masa, suami Jue memeluk tubuh Jue dan memasukkan batangnya kedalam lubang burit Jue.
"aaarkk....aaahhhhhhh!!!" Jue menjerit sepuas hati sambil mendongak ke atas.
Jue merasakan batang besar dan keras meneroka lubang buritnya, Jue juga merasakan lubang buritnya penuh dan mengoyakkan sedikit lubang buritnya.
"ergghhh...sa...urghhh... sakit yang.. ohh.. you ..youuu pakai apaa .....ahh...shitt.." desah Jue yang masih memejamkan matanya.
"umphhh....ahhhhhh..." desah suaminya
Jue merasa pelik dengan suara suaminya, Jue membuka matanya dan terkejut apabila mendapati Uncle Narden sedang bersetubuhan dengannya.
"erkk...erhh... Un...Uncle aww... Uncle Narden buat apa siihhhh...umph.. sini.." kata Jue perlahan sambil menolak tubuh Uncle Narden
"saya tau you mau, saya sini mari mau puaskan you juga" kata Uncle Narden
"ermphh.... tepi... tepilah.. le...uhhhhhh..ah. lepaskan...urghhh..urkkk...urkk..ahh..." desah Jue
Uncle Narden menolak kaki Jue dan meletakkan kaki Jue diatas bahunya lalu melenjan Jue dengan ganas dan rakus. Mereka kini didalam position Anvil Sex Position.
"aahh...aahh...ahhh.. ahhh..arkkhh...Uncle.. ahhh...umphh..." Jue mendesah sesekali menampakkan mata putihnya.
Setelah 10 minit bertarung, Jue akhirnya tewas dengan nafsunya sendiri dan menikmati asakan dari batang kulup Uncle Narden.
"umphh.. aahhh.. ahh..se...dapp... aaahhh.." desah Jue
Uncle Narden melihat Jue sudah memberikan kerjasama, lalu Uncle Narden memperlahankan rentaknya dan menghisap puting buah dada Jue yang sedang tegang.
"umphh.. Uncle... umhhh..." Jue mengerang kesedapan
"clurlpp...slurrppp..." Uncle Narden menghisap puting Jue
10 minit Uncle Narden bermain puting Jue, lalu Uncle Narden menghisap lidah Jue. Jue yang terkejut hanya mampu terkedu, dia sama sekali tidak menjilat mahupun membalas kucupan Uncle Narden.
Setelah berpuas hati, Uncle Narden memusingkan tubuh Jue yang montok lalu menonggengkan tubuh Jue seperti posisi doggystyle.
"jangan punggung.. jangan pung...." kata Jue
Tiba-tiba Jue merasakan amat perit dan pedih di lubang punggangnya akibat ditekan paksa oleh batang yang keras. Alangkah terkejutnya dia batang Uncle Narden sedang cuba menerjah masuk ke lubang punggungnya yang masih sempit belum pernah diterokai.
"aaaaahhhhhhhhh!!! aahhhhh!!!! ahcle!" jerit Jue sekuat hati
"manyakkk ketaat.. hiaargh!" kata Uncle Narden memaksa batangnya masuk kedalam lubang bontot Jue.
"aarhhh....aaarggghhh... saakkiittt!!!" Jue meronta ronta
Uncle Narden menampar bontot bulat Jue beberapa kali hingga bontot Jue kemerahan.
"jangann... aahh.. jangan masuk situ..." kata Jue
Uncle Narden masih memaksa batangnya masuk ke dalam lubang burit Jue, tiba-tiba.
"plopp.."
Jue memandang ke arah Uncle Narden, Uncle Narden memandang kearah Jue sambil tersenyum. Uncle Narden memandang kearah bontot montok Jue dan mendapati batangnya berjaya masuk kedalam lubang bontot Jue.
Uncle Narden tidak menunggu lama, dia segera merogol dan menghenjun laju bontot mantap Jue tanpa belas kasihan.
"ahhh...aahhhh...aahh....jang...aaann...aahh..berhenti...aahgg...tolong... umphh..ahh.." desah Jue tak keruan
Jue mula menangisi apa yang telah dilaluinya, dirinya tidak keruan sangat lubang bontotnya ditebuk dengan begitu rakus.
Setelah 15 minit bertarung, Uncle Narden melepaskan air klimaksnya didalam lubang bontot Jue. Jue juga sudah beberapa kali klimaks dan terbaring kelelahan, akhirnya Jue terlelap akibat kepenatan.
Jam 4 pagi, Uncle Narden bangun dari tidur dan melihat Jue tidur kepenatan. Uncle Narden sekali lagi merogol Jue dengan memasukkan batangnya kedalam burit Jue tanpa Jue sedar.
Uncle Narden terus menerus menghenjut Jue dengan laju.
"erk...umph....uhh.." Jue mendesah perlahan ketika masih mamai dan mula bangun dari tidur.
Sewaktu buka mata, Jue melihat Uncle Narden sedang menggunapakai tubuhnya.
"umph....Unclee....su...cuk..cukupla.. saya...penaat.." kata Jue
Uncle Narden tidak memperdulikan rayuan Jue, dia begitu berghairah membayangkan persetubuhannya bersama Lyana dan Jue semalam.
"mau.. Lyana... mau..dia.. atau kamu kasi puas" kata Uncle Narden.
"umph.. nanti siang..saya..kasi tahu.. dia..aahhh" kata Jue perlahan
"mau sikarang!" kata Uncle Narden melajukan henjutannya.
"ahhhh....aarhhhh....aaaahhh" desah Jue tidak keruan.
*aku dah agak Uncle ni tak puas mantat dengan kau Lyana, sekarang aku jadi mangsa... kau memang tak guna Lyana, kau tunggu..* kata Jue didalam hati
15 MINIT BERTAHAN,
akhirnya Jue klimaks lagi membasahi tilam dan Uncle Narden melepaskan klimaksnya di atas muka Jue. Muka Jue dipenuhi lendir cairan air klimaks Uncle Narden membuatkan mukanya melekit hanyir.
Uncle Narden kemudiannya memasukkan batang zakarnya kedalam mulut Jue dan memaksa Jue menghisap kesan air maninya.
519Please respect copyright.PENANAkVQ0PyQuAA